• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILM PENDEK BERTEMA CINTA DENGAN JUDUL “MASIH KU GENGGAM HATI MU”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FILM PENDEK BERTEMA CINTA DENGAN JUDUL “MASIH KU GENGGAM HATI MU”"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

FILM PENDEK

BERTEMA CINTA DENGAN J UDUL

“MASIH KU GENGGAM HATI MU”

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III

Desain Komunikasi Visual Jurusan Seni Rupa

Oleh:

BONIFASIUS WISANGGENI

C9508017

PROGRAM STUDI D III DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

MOTTO

(5)

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala berkah dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai syarat menempuh mendapatkan gelar Ahli Madya dalam program studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Didalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak sekali mendapatkan dorongan serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak. Maka dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya :

1. Drs. Riyadi Santosa M.Ed.,Ph.D Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Jurusan D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai koordinator Tugas Akhir.

3. Drs . Putut H. Pramono, M.Si selaku Pembimbing I. 4. Arief Iman Santoso, S.Sn selaku Pembimbing II.

5. Dosen Jurusan D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengetahuan serta pengalamannya kepada penulis selama belajar di kampus sehingga dapat menjadi bekal bagi penulis untuk menghadapi dunia kerja kelak.

6. Laksono W. dan Joko S. selaku petugas Tata Usaha yang telah memberikan bantuan dalam setiap pengurusan administrasi dari awal hingga akhir perkuliahan.

(7)

commit to user

vii

harapkan. Semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak yang memerlukan.

Surakarta, Januari 2012

(8)

commit to user

2. Film Pendek Di Balik Senyuman ……… 11

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 14

A. Pembuatan Film Pendek Masih Ku Genggam Hati Mu ... 14

(9)

commit to user

ix

2. Story Line ... 15

3. Proses Pembuatan Film ... 20

4. Struktur Kerja ... 25

B. Promosi ... 30

1 . Konsep Promosi ... 30

2 . Konsep Visual Verbal Non Verbal ... 30

3 . Media Promosi Pendukung ... 34

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 38

A . Bentuk dan Format Film ... 38

B . Detail Visualisasi Karya ... 39

BAB V PENUTUPAN ………. 56

A. Kesimpulan ………. 56

B. Saran-saran ……… 57

DAFTAR PUSTAKA

(10)

FILM PENDEK BERTEMA CINTA DENGAN J UDUL

“MASIH KU GENGGAM HATI MU”

Bonifasius Wisanggeni 1

Drs. Putut H. Pramono, M.Si 2 Arief Iman Santoso, S.Sn 3 ABSTRAK

2012. Karya TA ini adalah sebuah karya audio visual yang berjenis film pendek. Film yang berdurasi sekitar 12 menit ini adalah sebuah film yang bergenre drama cinta. Cerita ini berkisah tentang sepasang kekasih yang telah sekian lama menjalani suka, duka, tawa, dan haru bersama. Hingga pada suatu ketika mereka dihadapkan pada suatu masalah, yaitu perpisahan. Sang pria akan pergi kesebuah kota besar untuk melanjutkan pendidikan disana. Nah, mulai dari sini lah akan terjadi pergulatan batin dimana film ini akan bertutur tentang kesetiaan, pengorbanan, kesabaran, keyakinan, dan indahnya cinta yang suci. Film pendek ini merupakan sebuah film independen dan merupakan sebuah karya mandiri. Film ini nantinya akan dimaksudkan sebagai proyek sosial dan tidak dijual secara komersil. Nantinya Film ini akan diikutkan pada Festival Film Indie, diputar pada even musik, dan even yang bernuansa anak muda baik skala lokal maupun nasional. Target audience dari film ini adalah usia 12-25 tahun baik dari semua kalangan dan semua agama.

1

Mahasiswa DIII Desain Komunikasi Visual dengan NIM (C9508017)

2

Drs. Putut H. Pramono, M.Si

3

(11)

commit to user

yang anda kenal mungkin mengaku sebagai penggemar film. Industri perfilman

dewasa ini sudah menjadi sebuah industri yang berkembang luar biasa pesat.Di

samping menjadi media hiburan masyarakat film juga menjadi mesin pencetak

uang yang sangat produktif.

Salah satu hasil dari pemikiran dan a ction kreatif ini adalah film

bertemakan drama khususnya cinta. Film yang bertemakan cinta sangat diminati

oleh masyarakat, mulai dari kalangan anak muda ,dewasa, bahkan orang tua juga

tak luput dari rasa suka pada film bertemakan cinta. Karena tak dapat dipungkiri

kita sebagai manusia selalu hidup dengan rasa cinta. Hingga penerapan cinta melalui film sangat menarik minat masyarakat untuk tak lepas dari layar kaca.

Memang industri perfilma n biasanya bersifat komersil. Komersil disini

orientasinya bukan hanya mencari uang saja namun ada sisi lain pula yang kita

dapat. Film mampu membawa suasana penonton masuk mengikuti alur cerita

yang terjadi. Penulis sengaja mengangkat film bertemakan cinta agar dengan

mudah menarik minat para pecinta film sehingga secara tidak langsung mereka

(12)

commit to user

merasa terhibur suasana hatinya di sela rutinitas harian yang kian padat dan

menimbulkan stress. Diharapkan walaupun hanya sebentar mampu membawa situasi hati para penonton ke suasana yang berbeda, Sejenak melepaskan penat

penonton dari sibuknya rutinitas harian dan memberikan apresiasi terhadap film

yang mereka saksikan.

Dalam film ini akan diperankan berbagai makna tentang menjalani hidup,

Walau dimulai dari hal kecil namun bisa memiliki arti yang dalam. Komitmen dan

kesetiaan menjadi garis besar nilai yang dapat kita akan peroleh di samping itu

ada pula tentang belajar ikhlas, Manisnya sebuah pengorbanan, juga yang tidak

kalah penting adalah bagaimana kita mampu belajar untuk percaya dan yakin

bahkan untuk sesuatu yang kita belum pasti nantinya seperti apa. Berdasarkan

cerita di atas penulis ingin menyajikan sebuah drama percintaan yang mampu

memainkan emosi para penonton dengan apresiasi tawa, haru, sedih, maupun bahagia.

Dari beberapa permasalahan yang telah dijelaskan diantaranya semakin

luasnya industri perfilman dan dorongan ingin mengusung suatu tema cinta ke

sebuah layar kaca maka penulis akan mengangkat permasalahan tersebut untuk

tugas akhir yang berjudul “FILM PENDEK BERTEMAKAN CINTA

(13)

commit to user B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara untuk menyampaikan pesan melalui film pendek bertema

cinta yang menghibur dan komunikatif sehingga dapat dinikmati oleh

khalayak umum?

2. Bagaimana menentukan dan memilih media promosi yang tepat untuk film

tersebut secara efektif ?

C. Tujuan Per ancangan

1. Menyajikan cerita cinta dalam film pendek yang dapat menyampaikan pesan secara komunikatif dan menghibur bagi khalayak umum.

2. Menentukan dan memilih media promosi yang tepat untuk film tersebut

(14)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A.

Data pr oduk

Karya seni dalam dunia perfilman dewasa ini sangatlah beragam, tidak melulu terpaku

pada film yang selalu berdurasi panjang maupun sebatas film yang dikomersialkan sebagai

media promosi barang atau jasa tertentu yang biasa kita sebut iklan. Siapa sih yang tidak suka

film? Pasti rata-rata dari kita paling tidak, pernah menonton film. Entah itu film dari ranah

Hollywood, Bollywood, hingga kelas film horor murahan Indonesia. Bahkan berkat kemajuan

teknologi informasi yang semakin pesat, kita orang awam pun mampu membuat film ala

kadarnya hanya melalui handphone.

Sejarah film sebenarnya sama tuanya dengan penemuan perangkat fotografi. Namun

sejarah gambar bergerak yang pertama muncul di dunia justru muncul bukan di Hollywood,

namun lahir dari sebuah pertanyaan unik: Apakah keempat kaki kuda berada pada posisi

melayang pada saat bersamaan ketika kuda berlari? Pertanyaan ini dijawab oleh Eadweard

Muybridge dari Stanford University dengan membuat 16 gambar atau frame kuda yang sedang

berlari. Kejadian ini terjadi pada tahun 1878. Dari ke-16 gambar kuda yang sedang berlari ini

dirangkai dan digerakkan secara berurutan menghasilkan gambar bergerak pertama yang berhasil

dibuat di dunia. Dari sinilah ide membuat sebuah film muncul. Karena pada saat itu teknologi

(15)

commit to user

gerakan lari kuda. Dengan kata lain, diperlukan pengambilan gambar beberapa kali agar

memperoleh gerakan lari kuda yang sempurna saat difilmkan. (Wikipedia.org:sejarah film)

Sedikit sudah menguak tentang sejarah perfilman secara global, mari kita mengerucutkan

topik pada salah satu jenis film yang akrab kita dengar dengan nama film pendek. Film pendek

merupakan primadona bagi para pembuat film indepeden. Selain dapat diraih dengan biaya yang

relatif lebih murah dari film cerita panjang, film pendek juga memberikan ruang gerak ekspresi

yang lebih leluasa. Meski tidak sedikit juga pembuat film yang hanya menganggapnya sebagai

sebuah batu loncatan menuju film cerita panjang. Film pendek pada hakikatnya bukanlah sebuah

reduksi dari film cerita panjang, ataupun sekedar wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki

karakteristiknya sendiri yang berbeda dengan film cerita panjang, Bukan lebih sempit dalam

pemaknaan, atau bukan lebih mudah. Sebagai analogi, dalam dunia sastra, seorang penulis

cerpen yang baik belum tentu dapat menulis cerpen dengan baik; begitu juga sebaliknya, seorang

penulis novel, belum tentu dapat memahami cara penuturan simpleks dari sebuah cerpen.

Sebagai sebuah media ekspresi, film pendek selalu termarjinalisasi dari sudut pandang

pemirsa karena tidak mendapatkan media distribusi dan eksibisi yang pantas seperti yang

didapatkan cerpen di dunia sastra.

Secara teknis, film pendek merupakan film yang memiliki durasi dibawah 50 menit.

Meskipun banyak batasan lain yang muncul dari berbagai pihak lain di dunia, akan tetapi batasan

teknis ini lebih banyak dipegang secara konvensi. Mengenai cara bertuturnya, film pendek

memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat

bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan

(16)

commit to user

menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang

baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali

kontribusi bagi perkembangan sinema.

Dalam kesempatan kali ini penulis akan mempersembahkan sebuah film pendek yang

bertemakan tentang cinta. Dalam konteks ini kita tentu dapat menyimpulkan langsung, yaitu

sebuah film yang berdurasi singkat dan mengisahkan tema cinta di dalamnya. Sekilas film ini

akan berkisah tentang pasangan yang telah sekian waktu menjalani suka duka, tawa, haru, dan

berbagai situasi bersama. Pada suatu ketika pasangan ini tengah diterpa sebuah cobaan yang

sangat berat dimana keduanya harus dipisahkan oleh jarak. Dalam konteks ini akan ditampilkan

bagaimana film ini mampu mengolah sisi psikologis para penonton. Terjadinya pergulatan batin

dan duka dalam kebimbangan ketika kedua pasangan harus terpisah namun harus saling

menjaga. Banyak pesan yang secara tidak langsung disampaikan melalui film ini diantaranya

tentang kesetiaan, pengorbanan, keikhlasan, yang dipertahankan demi sebuah kebahagiaan.

Berdasarkan sedikit kutipan diatas penulis mengangkat film pendek ini dengan judul “Masih Ku

Genggam Hati Mu”

Dilihat dari segi penokohan film ini diperankan oleh 2 pemain utama yaitu pasangan itu

sendiri dengan beberapa pemain pembantu. Berikut akan dijelaskan penokohan karakter dalam

film ini :

1. Rani adalah seorang gadis lugu berusia 18 tahun yang berkarakter dewasa.Tinggal di

sebuah kampung daerah Sukoharjo. Saat ini kegiatannya hanya membantu ibunya

mengurus rumah karena berulang kali dia keluar masuk kerja. Berkulit putih dan cukup

(17)

commit to user

2. Haryo adalah kekasih Rani, pria berusia 19 tahun yang sabar. Tinggal di kampung

sebelah kampung milik Rani. Selepas lulus SMA dia membantu pekerjaan ayahnya sebab

harus menunda kuliah satu tahun dikarenakan terbentur masalah biaya. Berkarakter tegas

dengan tatapan mata yang tajam dan dewasa.

3. Yatno adalah mantan kekasih Rani yang telah lama putus, karena keluarganya cukup

terpandang di kampung maka Yatno tumbuh menjadi pemuda sombong dan congkak.

Dengan mudahnya Yatno mempermainkan hati gadis kampung, termasuk Rani yang dulu

pernah dipermainkan oleh Yatno.

Film ini nantinya akan dimaksudkan sebagai proyek sosial ,dimana akhir akhir ini telah

sangat banyak kemerosotan moral dan penurunan sucinya makna cinta. Nah melalui film ini kita

diajak kembali merasakan indahnya cinta yang sederhana, dan manisnya kesetiaan. Rencananya

film ini akan diikutkan pula dalam Festival Film Indie dan juga pada even musik indi dimulai

dari kota Solo ini. Film akan diputar pada pertengahan acara sehingga menjadi suatu magnet

yang kuat pula untuk menarik minat penonton.

Film pendek ini akan berdurasi sekitar 12 menit. Dengan setting masyarakat daerah

perkampungan yang belum begitu modern pada tahun 2005. Penokohan dengan latar belakang

masyarakat menengah kebawah. Film pendek ini menggunakan alur campuran, bergenre drama

dengan penggarapan yang realis. Penggunaan bahasa sehari hari adalah bahasa Indonesia namun

dengan logat yang kampungan.

Dalam penggarapan film pendek ini biaya yang digunakan adalah biaya sendiri atau film

independen. Mulai dari masa pra produksi, proses hingga masa paska produksi, dan pemasaran

(18)

commit to user

B. Tar get

Sebuah produksi pastinya memiliki target atau tujuan. Dalam kasus ini yang menjadi

produk adalah film pendek ini sendiri.Film pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu” memiliki

sebuah cakupan target yang cukup luas. Karena genre semacam ini sangat popular di kalangan

masyarakat umum baik segala lapisan. Namun dalam penyebarannya mungkin film ini hanya

akan diputar pada event tertentu saja dan diedarkan pada kalangan tertentu pula karena sifatnya

yang independen dan sosial. Walaupun dimaksudkan secara sosial namun di sisi lain film ini

juga memiliki tujuan lain. Tujuan lain yang dimaksudkan bukan berupa uang namun semacam

penghargaan atas dibuatnya film ini, biasanya melalui sebuah ajang festival. Namun tujuan

utama dibuatnya film ini adalah sebagai media penyampaian apresiasi pada masyarakat umum,

juga untuk mengikuti festival film independen yang sekarang sangat sering diadakan baik lokal

maupun nasional.

Target Audience

Audience yang menjadi target dalam Film pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu” adalah

pengguna atau yang biasa kita sebut konsumen, dalam hal ini adalah penonton. Target Audience

dapat diuraikan berdasarkan segmentasinya antara lain :

1. Geografis

Yang menjadi target primer dalam film “Masih Ku Genggam Hati Mu” tidak hanya terbatas

wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya saja namun juga wilayah Indonesia pada

(19)

commit to user

perkembangan internet para penikmat film dari seluruh penjuru dunia pun dapat menikmati film

yang kita buat misalnya melalui you tube .

2. Demografi

Target Audience dalam film ini dapat dikelompokkan pada beberapa variable berikut :

a. Umur : 11-25 tahun

b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

c. Pendidikan : SD Sampai Perguruan tinggi

d. Penghasilan : Semua kalangan

e. Agama : Semua agama

3. Psikografi

Yang menjadi target psikografi dalam pembuatan film “Masih Ku Genggam Hati Mu” adalah

para pecinta film yang menyukai genre film drama terutama para penikmat film indie dan para

sineas atau pengamat film.

C. Kompar asi

Dalam pembuatan produksi kita tentu perlu sebuah pembanding, Tak terkecuali dalam

pembuatan film pendek ini. Pembanding dapat difungsikan sebagai media yang dapat

menyatakan apakah karya kita ini sudah dapat dikatakan bagus atau masih ada kekurangan yang

(20)

commit to user

1. Film Pendek “Langkah Bara”

Film pendek “Langkah Bara” adalah sebuah film produksi mahasiswa Universitas Dian

Nuswantoro yang berada di Semarang.Film yang mengambil ide cerita dari Bara Prayoga ini

bertema tentang semangat dan kehidupan. Diceritakan pria yang bernama bara ini adalah sosok

orang yang suka membantu dan prihatin jika melihat penduduk mengalami kesusahan. Dalam

kisah kali ini bara yang sedang lewat di sebuah desa merasa prihatin karena para penduduknya

banyak yang bekerja di kota dan tidak memanfaatkan lahan persawahan di desa mereka.

Dari titik ini Bara menghimbau para warga agar mau kembali menggarap sawah agar bisa

memakmurkan kehidupan mereka. Namun di satu sisi ada pihak yang tidak suka dengan inovasi

bara tersebut dan dengan segala cara ingin menggagalkannya namun ia tidak pernah berhasil.

Alhasil pada akhirnya persawahan di desa tersebut bisa sukses hingga mampu mensejahterakan

warganya.

a. Kelebihan :

Film pendek ”Langkah Bara” adalah sebuah film karya mahasiswa yang cukup baik

dalam segi cerita. Penokohan karakter dalam film ini juga cukup jelas dan kuat. Lokasi

pengambilan juga sudah disesuaikan dengan setting cerita yaitu daerah pedesaan.

b. Kekurangan :

Film ini memiliki sedikit kekurangan, yaitu pada dialog selalu menggunakan dubbing.

Padahal penggunaan hal seperti ini bakal mengurangi kualitas film jika memang tidak

(21)

commit to user

kamera juga tidak terlalu bervariasi sehingga terlihat biasa saja.

2. Film Pendek “Di Balik Senyuman”

Film Pendek “Di Balik Senyuman” adalah sebuah film pendek karya pribadi yang di

produser I oleh Muhliza Mayasari dan sutradara Shara Rizki P. Film pendek ini adalah sebuah

film pendek tanpa dialog dimana inti pesan disampaikan melalui simbol perbuatan dan kejadian

seperti gelandangan, demonstrasi, juga penokohan si karakter utama. Tokoh utama adalah

seorang badut yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumah setelah seharian bekerja, namun

sepertinya ia kurang mendapatkan rejeki pada hari itu.di sepanjang jalan ia melihat konflik

kehidupan saat ini, seperti demonstrasi, kemacetan, gelandangan.

Saat ia bertemu dengan gelandangan yang sedang tersungkur kelaparan ditepi jalan ia

tergerak hatinya dan memberikan hasil jerih payahnya hari itu kemudian kembali berjalan

pulang. Sesampainya di rumah ia membuka meja makanan dan tidak mendapati apapun untuk

(22)

commit to user

senyuman dari pada orang orang yang selalu lapar atas kekuasaan dan harta. Film yang

bertemakan kehidupan ini berdurasi sekitar 7 menit.

a. Kelebihan :

Penyampaian isi cerita melalui film ini sangat terasa mengena di hati penonton. Alunan

musik yang menentramkan hati dan tepat sebagai media penambah nilai film sehingga

penonton akan semakin terbawa perasaannya. Walau sederhana akting sudah cukup baik

dengan penghayatan dan sorot mata yang terharu.

b. Kekurangan :

Film ini bakal lebih mengena lagi apabila penggalan puisi di akhir film di lantunkan

dengan narasi bukan hanya sekedar teks. Pengambilan kamera juga terlalu sederhana,

seharusnya bisa lebih bervariasi sehingga lebih menampakkan pengkarakteran tokoh

(23)

commit to user

Kedua film tersebut adalah sebagai pembanding film pendek “Masih Ku Genggam Hati

Mu” agar mampu mendapatkan gambaran dan bisa melihat kelebihan juga kekurangannya.

Penggarapan film “Masih Ku Genggam Hati Mu” diharapkan lebih baik dari kedua pembanding

tersebut demi mengejar kepuasan penonton dan kemajuan insan film , khususnya film

(24)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A.

Pembuatan Film Pendek “Masih Kugenggam Hati Mu”

1. Konsep Film Pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu”

Film pendek “Masih ku Genggam Hati Mu” berlatar belakangan kehidupan sosial di

masyarakat perkampungan. Dalam film ini akan di ambil seting kehidupan masyarakat daerah

perkampungan di Sukoharjo pada sekitar tahun 2005. Di mana kehidupan masyarakat belum

sangat maju bak tingkah laku hidup masyarakat perkotaan yang modern dewasa ini.

Film ini bercerita tentang sepasang kekasih yang sudah sekian lama menjalani tali

percintaan. Namun pada suatu ketika mereka di hadapkan pada suatu masalah yang benar benar

nyata untuk mereka yaitu perpisahan. Diceritakan si pelaku laki laki akan beranjak pindah ke

kota karena harus melanjutkan pendidikan yang ia peroleh melalui beasiswa. Mulai dari sinilah

akan digali ledih dalam bagaimana film ini mampu melukiskan nilai nilai moral yang selama ini

mulai luntur dalam masyarakat kita. Di antaranya adalah kesetiaan, pengorbanan, keihklasan dan

juga kesabaran.

Hal utama yang mendasari dibuatnya film ini adalah, pola kehidupan masyarakat dewasa

ini yang sudah sangat memprihatinkan. Di mana lunturnya nilai moral dalam masyarakat yang

berakibat banyaknya kasus perselingkuhan, perceraian maupun pengkhianatan. Melalui film ini

pula kita di ajak untuk merasakan indahnya kembali sebuah nilai cinta yang murni.

(25)

commit to user

sana mereka masih sangat menjaga nilai nilai seperti itu, yang diharapkan dapat kita contoh nilai

baik dari hal tersebut.

Konsep perancangan film “masih ku genggam Hatimu” yaitu secara cerita penulis ingin

menyampaikan nilai moral yang baik diantara lunturnya etika kehidupan masa kini. Film ini

ingin mengangkat bahwa kesungguhan dalam menjalani cinta pastinya akan berbuah sesuatu

yang indah nantinya. Secara visual penulis menggunakan warna warna yang natural dan lembut

agar lebih nikmat dipandang, sejalan dan dapat menunjang inti dengan cerita film ini yaitu

tentang cinta.

2.Stor y Line

Masih Ku Genggam Hati Mu”

Di ruang tengah rumahnya saat itu Rani sambil menatap kalender.Hari ini tepat tanggal

20 bulan Desember 2005, disitu sudah diberi tanda lingkaran yang sangat tebal. Sejenak saat itu

dia mengalihkan pandangan dan mulai berjalan ke arah pintu kemudian membukanya, karena dia

memang akan pergi keluar.

a. F lashback

Di depan rumah Rani sudah menunggu Haryo kekasihnya, Rani mendekati Haryo yang

menyapa Rani “hai apa kabar nona?”, Rani tersenyum..kemudian mereka pergi berdua menaiki

sepeda kumbang kesayangan Haryo. Memang hari itu mereka sudah punya janji untuk pergi

(26)

commit to user

b. Present

Rani berjalan di sepanjang jalan kampungnya, karena dia memang akan pergi ke pasar

yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Setelah berbelanja beberapa keperluan dia kemudian

kembali berjalan pulang. Di tengah jalan ia dihampiri mantan pacarnya yang bernama Yatno

dengan mengendarai sepeda motor, dan menawarkan bantuan pada Rani untuk mengantarnya

pulang. Namun dengan halus dan dewasa Rani menolaknya dan memilih berjalan pulang

sendirian saja.

c. F lashback

Rani dan Haryo berboncengan mesra sambil bercanda tawa, melewati jalanan pedesaan

yang sepi dan pemandangan yang indah.

Mereka duduk dan beristirahat di bawah pohon dan berbincang bincang dan menikmati hari itu

bersama dengan indah.

d. Present

Rani melanjutkan perjalanan pulang sendiri menuju rumahnya dengan terburu buru.

Sesampainya dirumah dia meletakkan belanjaannya dan berjalan kearah jendela.dia berdiri

disana dengan raut wajahnya yang galau.

e. F lashback

Haryo sudah berada di Sebuah stasiun kereta api, dengan membawa sebuah ransel besar.

Ya benar ,dia hendak berangkat ke Jakarta. Bukan untuk bepergian namun ia akan pindah ke

(27)

commit to user

segera datang, lalu lalang dia, mondar mandir. Raut wajah Haryo makin resah karena kekasihnya

tak kunjung tiba, padahal jadwal kereta sudah mepet. Sejenak kemudian Rani datang dari arah

belakang Haryo dia diam dan menghampirinya perlahan. Setelah sebentar berbincang kereta

Haryo hendak berangkat dan Rani tetap setia disitu menunggu sampai kereta berangkat.

f. Present

Rani kemudian melanjutkan kegiatannya yaitu memasak, dia memotong sayuran satu

persatu sambil melihat kearah kalender dan juga jam dinding dengan raut wajah yang gundah.

g. F lashback

Rani membaca sebuah surat dari Haryo, surat yang sudah lama dia tunggu setelah lama

dia tidak bertemu kekasihnya itu dan tidak ada kabar pula. Dia membaca surat itu perlahan, dan

demikian isi surat tersebut

Buat nona Rani dimanapun kamu membaca surat ini,

Hay apa kabar nona, Maaf karena setelah sekian lama aku belum sempat memberi kabar

apapun padamu, aku harap kedatangan suratku ini bisa menjadi pelipur lara ata s sejenak

kepergianku. Bersama surat ini pula aku kabarka n bahwa minggu depan aku akan pulang, tepat

tanggal 20 desember pagi hari aku sudah tiba disini, aku akan menaiki kereta Senja Benga wa n

yang akan tiba pada pagi hari. Aku rindu kamu ketika aku pulang nanti aku pengen banget

makan masakanmu yang sudah lama tidak aku rasakan, begitu kereta tiba aku akan langsung

menuju rumahmu. Salam rinduku dan tunggu aku, Kekasihmu Haryo.

(28)

commit to user

h. Present

Rani kembali memotong sayuran memotong sayuran, karena dia merasa bosan dia

membunyikan radio. Sejenak siaran radio berganti menjadi berita khusus yang bunyinya seperti

ini,” Evakuasi penumpang pada kecelakaan skereta senja bengawan yang dijadwalkan tiba di

solo 20 desember pagi hari telah dihentikan. Konfirmasi dari PT.KAI bahwa dipastikan tidak ada

korban yang selamat dari kecelakaan maut tersebut”

Seketika itu pula Rani menghentikan kegiatannya memotong dan diam sejenak.kemudian

dia mulai meneteskan air mata. Dia jatuh kelantai, dia menjatuhkan sayuran sayuran yang telah

dia siapkan. Rani berlari keluar rumah berusaha mencari informasi tentang peristiwa tersebut ke

stasiun terdekat, juga ke balai desa untuk membaca pengumuman terbaru namun dia tidak

menemui titik temu yang jelas. Rani pasrah dan berjalan pulang ke rumah sambil meneteskan air

mata.

Rani mengalami sedih yang amat dalam, dia bersandar ke tembok dan merebahkan

dirinya sampai jatuh terduduk dibawah sementara di telinganya tergema suara berita kecelakaan

tadi terus menerus.

Tak begitu lama ada suara orang mengetuk pintu, dengan mata penuh air mata pun dia

keluar membuka pintu tersebut perlahan. Setelah membuka pintu dan dengan ekspresi terdiam

dia mendengar sapaan “hai , apa kabar nona?”

Tamat

(29)

commit to user

Dalam sebuah film pasti memiliki alur cerita. Alur itu sendiri memiliki pengertian

sebagai jalan cerita sebuah film. Sekarang ini ada beberapa macam alur yang dapat digunakan

dalam sebuah film.

a. Alur maju

Alur maju dimana sebuah cerita diawali dengan pengenalan tokoh kemudian masalah

,klimaks, dan diakhiri dengan anti klimaks.

b. Alur Mundur

Alur mundur adalah kebalikan dari alur maju, dimana cerita biasanya tentang masa lalu

tokoh atau kejadian.

c. Alur campuran

Alur campuran adalah campuran dari kedua alur di atas. Film yang menggunakan alur

cerita biasanya menceritakan masalah di awali dengan masa lalu kemudian apa yang

dialami si tokoh dan apa yang akan terjadi kemudian.

Film Pendek “Masih ku Genggam Hati Mu” menggunakan alur campuran, Film ini

berawal dari sebuah percintaan kemudian perpisahan masa penantian, dimana akan dibawakan

dengan alur campuran yang diprediksi bakal makin mengaduk aduk perasaan penonton. Film ini

lebih akan menyerang aspek psikologis manusia dimana nantinya akan mampu menampilkan

(30)

commit to user

Dilihat dari segi penokohan film ini diperankan oleh 2 pemain utama yaitu pasangan itu

sendiri dengan beberapa pemain pembantu. Berikut akan dijelaskan penokohan karakter dalam

film ini :

a. Rani adalah seorang gadis lugu berusia 18 tahun yang berkarakter dewasa. Tinggal di

sebuah kampung daerah Sukoharjo. Saat ini kegiatannya hanya membantu ibunya

mengurus rumah karena berulang kali dia keluar masuk kerja. Berkulit putih dan cukup

manis. Dia adalah tipe gadis yang setia dan ramah pada orang disekitarnya .

b. Haryo adalah kekasih Rani ,pria berusia 19 tahun yang sabar. Tinggal di kampung

sebelah kampung milik Rani. Selepas lulus SMA dia membantu pekerjaan ayahnya

karena harus menunda kuliah satu tahun dikarenakan terbentur masalah biaya.

Berkarakter tegas dengan tatapan mata yang tajam dan dewasa.

c. Yatno adalah mantan kekasih Rani yang telah lama putus, karena keluarganya cukup

terpandang di kampung maka Yatno tumbuh menjadi pemuda sombong dan congkak.

Dengan mudahnya Yatno mempermainkan hati gadis kampung, termasuk Rani yang dulu

pernah dipermainkan oleh Yatno.

3. Proses Pembuatan Film Pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu”

Dalam setiap pembuatan film pasti diperlukan mekanisme kerja secara tim, bukan hanya

oleh seorang individu. Masing masing anggota tim memiliki spesifikasi dan keahlian khusus

sesuai bidangnya. Semakin besar sebuah Film maka para pembantu dibalik layar umumnya akan

semakin banyak. Semisal film layar lebar yang biasa diputar di bioskop akan lebih banyak

(31)

commit to user

format seluloid maupun format video memiliki serentetan mekanisme yang sama dalam proses

produksinya. Berikut akan diuraikan proses mekanisme secara umum :

a. Masa Pra Produksi

Masa ini adalah masa persiapan sebelum membuat sebuah film. Dalam fase ini pula

dipilih naskah yang akan dijadikan film tersebut. Sebuah rumah produksi akan mencari

sesuatu yang lebih detail seperti ekspresi wajah atau isyarat dengan tangan . sumber cerita

dari novel, cerpen, dongeng, maupun kisah nyata dari suatu peristiwa. Setelah

mendapatkan ide cerita kemudian dilakukan pembedahan atau mengeksplorasi naskah

tersebut. Setelah itu barulah dari cerita tadi kita kembangkan menjadi skenario tahap

pertama yang nantinya akan direvisi oleh para anggota tim. Saat skenario telah selesai

langkah kemudian sutradara melakukan pemilihan pemain yang sesuai dengan karakter

yang diceritakan. Sementara itu bagian devisi artistik juga mempersiapkan berbagai

keperluan yang akan digunakan dalam pengambilan gambar seperti membuat seting

tempat beserta propertinya. Semua film akan melalui tahap seperti ini, baik film panjang

maupun film pendek. Selanjutnya sutradara akan melakukan riset yang berhubungan dan

mempengaruhi segala hal tentang film pendek ini. Penulis melakukan eksplorasi pada

naskah, hal ini meliputi hunting lokasi yang sesuai dengan naskah, eksplorasi pada

penokohan , dari dialog, karakter, cara berpakaian serta akting. Di samping menyiapkan

properti penulis juga akan menyiapkan tim mulai dari cameramen, penata artistik,

properti, dan lain lain. Selain bidang kreatif, kita juga harus mempersiapkan bidang

keproduksian, dalam hal ini yang dimaksud adalah bidang keproduksian yang berada di

(32)

commit to user

transportasi para pemain dan kru, ijin penggunaan tempat dan hal hal lain yang berkaitan

dengan pembuatan film ini, penjelasannya seperti di bawah ini :

1) Kru film / Crew

kru film beranggotakan beberapa orang termasuk penulis sendiri, anggota kru adalah

teman teman penulis yang secara sukarela memberi bantuan.

2) Aktor dan aktris

Penokohan di perankan oleh teman teman penulis pula dan juga secara sukarela,

pemilihan karakter disesuaikan dengan figure tokoh dalam cerita.

3) Perijinan

Karena film ini termasuk karya film indie yang tidak terlalu dikomersialkan, maka

urusan perijinan akan dilakukan secara tidak formal. Semisal dengan meminta ijin

secara lisan pada penanggung jawab tempat umum yang akan digunakan untuk seting

film. Dalam konteks ini tempat yang akan digunakan adalah yaitu stasiun kereta.

4) Dana

Untuk urusan pembiayaan, dana berasal dari uang pribadi penulis. Dana ini nantinya

akan dipakai untuk menbeli konsumsi dan biaya akomodasi dalam pembuatan film.

(33)

commit to user

Aktor akan membawa kostum milik pribadi namun setelah melakukan briefing

bersama. Bagi pemain yang tidak memiliki kostum yang dimaksudkan seperti dalam

cerita maka akan dibantu oleh penulis.

6) Aksesoris

Aksesoris yang akan digunakan dalam pembuatan film ini seperti motor dan sepeda

kumbang akan disediakan semuanya oleh penulis.

b. Produksi

Setelah kita mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah

pengambilan gambar atau yang biasa kita kenal dengan istilah shoting. Pada saat shoting,

sutradara akan menentukan shot yang akan diambil. Kameramen juga sudah siap di

posisi untuk mulai merekam gambar. Dalam fase ini segala sesuatu yang terjadi dalam

shoting adalah tanggung jawab sutradara selaku pimpinan dalam shoting. Tim kerja yang

solid sangat penting dalam proses shoting karena masing masing aspek selalu

berhubungan.

c. Paska produksi

Masa paska produksi adalah masa setelah shoting, dimana hasil rekaman tersebut

kemudian ditransfer ke dalam media pengedit yakni komputer. Dimasa ini para editor

mulai bekerja menyusun potongan adegan menjadi sebuah cerita sesuai dengan skenario.

Editor diberi hak dan kebebasan dalam berkreasi namun tidak boleh menyimpang dari

konsep yang sudah ditentukan. Berikut akan dijelaskan beberapa tahap dalam proses

(34)

commit to user

1) Logging, yakni proses editor memotong gambar mencatat waktu adegan dan

menentukan shot yang sesuai dengan skenario.

2) Digitizing, yakni proses mentransfer gambar dan suara yang dilogging tadi.

3) Offline Editing, proses menata gambar secara digitized sesuai skenario dah urutan

shoot yang ditentukan sutradara.

4) Online Editing, proses editing ketika sang editor mulai memperhalus dari proses

offline editing, memperbaiki kualitas hasil dan memberi tambahan transisi serta efek

khusus yang dibutuhkan.

5) Mixing, berkaitan dengan proses sinkronisasi audio juga ilustrasi music efek. Dalam

hal ini yang juga harus ikut di mixing adalah gambar, dialog, music, dan efek suara.

Film merupakan hasil kerja dari beberapa orang dan bukan hanya karya individu.

Walaupun sutradara sangat berkuasa dengan karyanya namun ia tetap membutuhkan bantuan

kerja dari orang lain yang tak lain adalah kru nya. Solidnya sebuah tim juga berperan membuat

sejauh mana sutradara bisa berhasil dalam film tersebut. Kreatifitas banyak orang juga

mempengaruhi hasil jadi film, oleh karena itu sutradara harus benar benar memilih tim kreatif

yang dapat diandalkan.

Proses editing Film Pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu” hanya akan menggunakan

sedikit editing karena penulis ingin menitik beratkan pada sisi pengambilan gambar. Di samping

itu karakter film drama memang tidak banyak memerlukan efek seperti film action atau fantasi.

Pada proses editing nanti penulis akan menggunakan beberapa software antara lain Adobe

(35)

commit to user

produksinya seperti Coreldra w dan Adobe Photoshop. Pada masa produksi juga akan dilakukan

berbagai promosi agar makin menarik perhatian dan minat banyak orang untuk menonton.

4. Str uktur Kerja Dalam Pembuatan Film Pendek ”Masih Ku Genggam Hati Mu”

Untuk menjaga jalan pembuatan film supaya prosesnya tidak simpang siur, maka dalam

pembuatan film selalu ada yang dinamakan struktur kerja. Dalam pembuatan Film Pendek

”Masih Ku Genggam Hati Mu” terdapat struktur yang hampir sama layaknya pembuatan film

pada umumnya. Mereka yang ada dalam tim kreatif dalam pembuatan film antara lain sebagai

berikut :

a. Sutradara

Sutradara adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas jalanya proses

pembuatan sebuah film baik sejak awal hingga selesai. Meliputi aspek kreatif baik

interpretative maupun teknis dalam produksi sebuah film. Sutradara juga mengatur posisi

kamera beserta pengambilannya, mengatur akting serta dialog para pemain, suara

pencahayaan disamping hal hal lain yang mendukung di hasil akhir sebuah film.

Sutradara juga membedah sebuah naskah dan mebagi menjadi beberapa shot yang akan

dimasukkan kedalam story board. Seorang sutradara harus memiliki jiwa pemimpin dan

kejelian agar film nanti akan sempurna.

b. Penata Fotografi

Penata fotografi atau yang biasa disebut juru kamera adalah tangan kanan

sutradara dalam kerja di lapangan. Ia bekerja sama dengan sutradara menentukan jenis

(36)

commit to user

juga mengatur lampu lampu untuk mendapatkan efek cahaya yang diinginkan.

Pengambilan film dalam sebuah film pendek haruslah dinamis jangan sampai monoton,

sehingga digunakan gabungan beberapa teknik pengambilan gambar. Adapun beberapa

teknik pengambilan gambar yang akan digunakan dalam film ini adalah :

1) BCU (Big Close Up), Ukuran close up dengan framing yang lebih memusat pada

salah satu anggota tubuh atau aksi yang sedang dilakukan. Ditujukan untuk

menampilkan

2) CU (Close Up), pengambilan gambar yang dihasilkan memenuhi ruang frame, sedikit

lebih luas dari BCU, sehingga bila objek beranjak tempat akan terlihat

pergerakannya.

3) MS (Medium Shot), Pengambilan gambar kurang lebih setengah badan.

4) FS (Full Shot), pengambilan utuh dari ujung kepala sampai kaki, ini menampilkan

mkesang subjek di sebuah ruang gerak yang luas.

5) MLS (Medium Long Shot), pengambilan gambar dengam mengikutsertakan seting

sebagai pendukung suasana karena ada kesinambungan cerita dengan aksi tokoh pada

seting tersebut.

6) Eye Level, pengambilan badan sejajar dengan tinggi kita.

7) Panning, gerakan mendatar ke kanan maupun kiri tanpa memindah poros kamera.

8) Tilting, gerakan ditempat kamera ke atas maupun bawah.

(37)

commit to user

Dalam sebuah pembuatan film tata cahaya merupakan sebuah aspek yang sangat penting

pula ,berikut akan dijelaskan beberapa jenis penataan cahaya.

1) Available Light

Cahaya yang berasal dari alami ,seperti cahaya matahari dan cahaya bulan.

2) Artificial Light

Adalah cahaya buatan, biasanya adalah cahaya lampu. Kemudian dilihat dari komposisi

cahaya, yang masuk dalam frame kamera ada tiga cahaya dasar :

1) Key Light, adalah cahaya utama sebagai penerang pokok.

2) Fill Light, adalah cahaya tambahan untuk mengisi bagian yang gelap, sesuai dengan

adegan.

3) Back Light, adalah cahaya tambahan yang berfungsi pemberi kesan ruang di belakang

adegan.

c . Penata Artistik

Penyusun segala sesuatu yang melatari cerita film, dipimpin oleh art director. Bertugas

untuk memilih media apa saja yang akan di masukkan dalam seting untuk membangun cerita

sebuah film. Dalam pembuatan Film Pendek ”Masih Ku Genggam Hati Mu” diperlukan

beberapa seting tempat sebagai penyambung cerita. Dalam cakupannya tugas art director

(38)

commit to user

1) Mempersiapkan seting tempat untuk pengambilan gambar :

a) Rumah

Rumah yang digunakan adalah rumah dengan seting di sebuah perkampungan daerah

Sukoharjo, dimana keadaan rumah bukan sebuah rumah yang modern. Bagian rumah

yang nanti akan digunakan adalah kamar dan dapur. Karakter rumah menunjukkan

rumah dengan keadaan ekonomi yang pas pasan.

b) Jalanan perkampungan

Jalanan di daerah perkampungan yang masih tidak terlalu padat lalu lintas. Yang

nanti akan di gunakan saat take mengendarai sepeda.

c) Daerah sawah

Daerah dekat sawah dimana menggambarkan sisi pedesaan yang masih kental dengan

segala keadaan alami yang ada di sekitar persawahaan. Nantinya akan menjadi sebuah

tempat mengobrol kedua tokoh utama.

d) Stasiun Kereta

Karena yang ditampilkan adalah sisi perkampungannya, maka akan di ambil stasiun

kereta yang belum modern atau masih bercorak lampau.

(39)

commit to user

Menyediakan segala perlengkapan yang dibutuhkan oleh pemain ataupun segala

kebutuhan yang menunjang seting tempat pengambilan gambar. Dalam hal ini penata

artistik juga mencakup tata rias dan kostum sesuai dengan permintaan naskah yang ada.

3) Editing

Proses kemudian adalah editing, setelah kita tuntas melakukan pengambilan

gambar kini saatnya kita melakukan proses editing di dalam komputer. Dalam pembuatan

film jaman dulu kerap mengunakan film seluloid, dimana tiap bagian harus dicuci dulu

sehingga menjadi film negatif. Kemudian editor memotong gambar yang diinginkan dan

disusun kembali sesuai dengan skenario, teknik tersebut dinamakan analog.

Dalam perkembangan teknologi, sekarang menjadi lebih mudah dan praktis yaitu

system digital. Tidak seperti film rekaman seluloid, video dengan format digital dapat

langsung diolah dalam komputer. Hasil gambar ditransfer dahulu ke dalam komputer

dengan melalui alat khusus,proses ini disebut dengan card capture. Mekanisme ini

berawal dari kamera yang berisi kaset atau bias juga digunakan tape rewinder untuk

memutar kaset dan menghubungkan alat tersebut dengan kabel RCA atau juga fireware,

maupun kabel data lain yang sesuai.

Kemudian setelah ditransfer, Editor mulai memotong memilih dan menyambung

tiap adegan sesuai dengan panduan dalam story board. Disini editor punya kebebasan

buat berkreasi sesuai dengan kemampuannya asalkan tidak berlebihan. Dalam konteks

film pendek “Masih ku Genggam Hati Mu” efek yang digunakan sangat natural,

(40)

commit to user

editor hanya cukup menyambung adegan dan member musik yang sesuai hingga semakin

memuluskan mata menikmati keindahan film ini.

B. Promosi

1. Konsep Promosi

Dewasa ini perkembangan film independen sangat pesat. Disamping banyak juga ajang

untuk para sineas muda mempertontonkan karyanya juga berkompetisi sebagai seorang pembuat

film. Tidak sedikit para pembuat film professional yang lahir dari ajang ajang festival film yang

bersifat lokal maupun nasional. Untuk dapat bersaing dalam festival tersebut tentu hal yang tidak

kalah pentingnya adalah media promosi.

2 . Konsep Visual Ver bal dan Non Verbal

a. Konsep Visual Non Verbal

Konsep visual non verbal pada media promosi yang akan digunakan adalah salah

satu aspek penting untuk menunjang media promosi. Untuk itu penulis rencananya akan

menggunakan gambar tokoh itu sendiri, yang saling menggenggam tangan dengan latar

belakang sebuah situasi alam pedesaan. Sisi pedesaan sangat penting disini untuk

ditonjolkan, dimana penulis ingin memberi warna utama seperti kultur yang ada dalam

film ini.

(41)

commit to user

1) Warna

Warna yang digunakan dalam film ini adalah warna yang lembut dan bersifat natural,

warna warna tersebut antara lain :

a) Cokelat Muda

C=0 M=20 Y=40 K=0

Adalah warna latar belakang yang akan selalu ditampilkan dalam setiap media

promosi.

b) Cokelat tua

C=57 M=97 Y= 96 K=16

Adalah warna dari tulisan judul film, warna ini juga akan selalu ditampilkan

dalam setiap media promosi.

c) Hitam

C=100 M=100 Y=100 K=100

Warna ini dipakai dalam penulisan keterangan dalam tiap media promosi yang

akan menaturalisasi kedua warna di atas agar tidak terlalu terang dengan

(42)

commit to user

2) Typografi

Pemilihan font yang tepat akan makin menguatkan kesan drama dalam media promosi

film ini. Berikut adalah beberapa font yang digunakan oleh penulis :

a) 28 days later(bold)

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm

Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Font jenis ini akan digunakan pada

Masih Ku Genggam Hat i Mu

Font ini dipilih karena penulis ingin menonjolkan sisi perjalanan cinta yang tidak

mulus dan melewati masa rapuh. Sehingga dirasa font ini cukup tepat digunakan

Font jenis ini akan digunakan pada

(43)

commit to user

Rani,Haryo (tokoh)

Pemilihan font ini untuk memberikan kesan lama dan kuno. Juga memberikan

kesan nyentrik yang tidak modern sinkronisasi dari seting pengambilan latar film ini

yaitu di pedesaan. Font semacam ini biasa digunakan pada mesin ketik tempo dulu

dengandiberi sedikit kesan kotor. Font ini juga akan di pakai pada nama sutradara

pemain dan credit di setiap media promosi.

c) Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan adalah gambar sepasang kekasih yang diceritakan dalam

film ini sedang berpose diatas sepeda, hal ini menggambarkan saat mereka

bermesraan dalam hubungan mereka. Kemudian ilustrasi dua tangan yang saling

menggenggam. Hal ini menggambarkan kuatnya jalinan cinta mereka yang masih

saling berpegangan erat walau sudah terpisah jarak yang jauh.

b . Konsep Visual Verbal

Konsep visual verbal dalam setiap media promosi tentu saja mengikut sertakan judul film

itu sendiri yaitu “Masih Ku Genggam Hati Mu” supaya lebih menonjolkan kesan dramatis dalam

film ini. Juga tak lupa penulis menyertakan nama sutradara dalam media promosi tersebut agar

penonton bisa mengetahui siapa pembuat film juga hal hal yang berkenaan dengan film ini,

berikut akan dijelaskan mengenai pembagian konsep visual verbal:

1) Headline

Headline dalam media promosi film ini adalah judul dari film ini sendiri yaitu “Masih Ku

(44)

commit to user

2) Sub Headline

Sub Headline dalam media promosi film ini adalah nama sutradara sendiri dengan susunan

kata “Sebuah film dari Bonifasius Wisanggeni”

3) Bodycopy

Bodycopy dalam film ini adalah penjelasan singkat tentang film ini, semacam synopsis

singkat tentang sekelumit cerita yang diangkat dalam film ini.

3 . Media Promosi Pendukung

Untuk mendukung kesuksesan film ini kita harus melakukan promosi ,Hal ini ditujukan

untuk menari perhatian masyarakat supaya menonton film . Media untuk mempromosikan film

ini termasuk dalam media lini bawah, antara lain :

a. Poster

1) Alasan pemilihan media : Poster sangat sering dan umum digunakan dalam dunia

film, berisi informasi penting tentang sebuah film dan untuk menarik minat

penonton.

2) Konsep desain : poster berisi judul film dan disertai ilustrasi film tersebut, seperti

adegan berpacaran dan juga gambar tangan tokoh saling menggenggam erat.

3) Penempatan : Poster sering ditempelkan ditempat umum sehingga ini mampu

menarik para penonton dan memberi informasi yang tepat tentang pemutaran film

baik lokasi maupun waktu penayangan. Seperti di papan pengumuman kampus

(45)

commit to user

b. Cover CD

1) Alasan pemilihan media : Film apapun yang kita jumpai di pasaran asti memiliki

cover pada kemasannya. Bukan hanya sebagai pembungkus namun juga sebagai

media promosi yang menarik mata penonton.

2) Konsep desain : Berisi judul film dan disertai ilustrasi film tersebut, seperti

adegan berpacaran dan juga gambar tangan tokoh saling menggenggam erat.

Halaman belakang berisi sinopsis film juga screenshoot dari cuplikan adegan film

ini

3) Penempatan : Pada tempat cd film

c. Stiker CD

1) Alasan pemilihan media : Hal ini dimaksudkan sebagai identitas film itu sendiri,

karena film akan direalisasikan melalui format kepingan CD maka haruslah diberi

identitas.

2) Konsep desain : Biasanya akan berupa tulisan judul film dengan disertai ilustrasi

tentang film ini. Berupa kedua tangan yang saling menggenggam erat.

3) Penempatan : Ditempelkan pada kepingan CD film.

d. X banner

a) Alasan pemilihan media : Media ini dimaksudkan untuk mencuri perhatian mata

(46)

commit to user

Dengan ukuran yang besar dan harga yang terjangkau, media ini dirasa sangat

perlu dalam media promosi film ini.

b) Konsep desain : Berisi judul film beserta informasi penting dan disertai ilustrasi

film tersebut, seperti gambar tangan tokoh saling menggenggam erat. Di bagian

bawah terdapat sinopsis film juga screenshoot dari cuplikan adegan film ini.

c) Penempatan : Standing X banner biasanya akan diletakkan ditempat yang ramai

seperti mall, toko kaset maupun toko buku . Namun pada kesempatan kali ini

akan diletakkan di tempat pemutaran film ini.

e. Merchandise

Merchandise adalah sebuah media yang tidak kalah penting dengan serentetan media

pendukung tadi. Untuk kesempatan kali ini berikut beberapa merchandise yang dirancang

oleh penulis :

1) Kaos

a) Alasan pemilihan media : Sebagai identitas penyelenggara acara pemutaran film.

b) Konsep desain : berupa tulisan judul dan nama sutradara film ini.Berupa sablon

hitam di atas kaos putih.

c) Penempatan : akan digunakan oleh para penyelenggara, pada saat pemutaran film.

(47)

commit to user

a) Alasan pemilihan media : Sebagai hadiah sekedarnya dari penyelengara acara

pemutaran film. Agar paling tidak bias menjadi kenang kenangan secara visual

bagi para pengunjung.

b) Konsep desain : Ilustrasi kedua tangan saling menggenggam erat, dan tulisan

judul lengkap dengan nama sutradara film

(48)

commit to user

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A.Bentuk dan Format Film

Film pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu” merupakan sebuah film bergenre drama

dengan durasi sekitar 12 menit. Visualisasi film nantinya akan dibalutkan dalam kepingan CD

dengan format DVD. Lokasi pengambilan gambar berada di dalam dan di luar ruangan. Lokasi di

dalam ruangan seperti kamar, dapur rumah, dan stasiun. Sedangkan lokasi diluar ruangan seperti

jalanan pedesaa , areal dan persawahan di daerah Sukoharjo. Pengambilan gambar dibagi menjadi

beberapa tahap yaitu :

1. Dengan waktu pengambilan 1 hari, mengambil 2 lokasi syuting yaitu didalam rumah dan daerah

persawahan di pedesaan. Adegan di dalam rumah seperti menunggu, mendengarkan radio,

membaca surat, memotong sayuran, mengalami tekanan batin hingga menangis. Adegan di areal

pedesaan seperti situasi Rani dan haryo sedang berpacaran, kemudian juga adegan Rani

diganggu oleh Yatno.

2. Kemudian tahap selanjutnya dilakukan 7 hari setelah hari pertama. Jarak pengambilan gambar

yang begitu jauh karena menyesuaikan dengan kesibukan masing masing pemain dan mencari

waktu longgar bersama. Adegan yang diambil berupa adegan di stasiun kereta, adegan berjalan

setelah dari pasar, juga adegan Rani naik ojek.

3. Tahap terakhir pengambilan gambar dilakukan satu hari setelah tahap kedua. Dalam kesempatan

kali ini penulis mengambil situasi pedesaan juga gambar gambar yang mendukung

(49)

commit to user

Setelah semua pengambilan gambar selesai, dilanjutkan dengan masa paska produksi

Berupa editing video di dalam komputer. Meliputi pemilihan gambar, pemotongan dan penyusunan

adegan, sampai pengisian lagu soundtrack film ini sebagai media penguat suasana. Proses editing

memakan waktu selama beberapa hari. Karena termasuk dalam genre film drama, sehingga tidak

banyak menggunakan efek canggih dan juga transisi yang rumit. Beberapa efek yang mungkin

digunakan hanya sebatas efek pengurangan warna dan juga transisi fade in fade out. Hal ini

dimaksudkan agar terjadi korelasi yang tepat antara cerita film dan juga editing film. Di samping itu

pemilihan soundtrack lagu yang tepat juga membuat makin masuknya atmosfir cerita film ke dalam

perasaan para penonton.

B.Detail Visualisasi Karya

1. Karya Utama

Karya utama adalah hasil jadi Film pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu”

a. Format Film : HD standar (1280 x 720)

b. Durasi Film : sekitar 12 menit

c. Naskah Film : Skenario film “Masih Ku Genggam Hati Mu”

d. Director Treatment : Pandangan sutradara berdasarkan naskah film

e. Teknis editing : Adobe Premiere , Sony Vegas

f. Mastering : AVI

g. Realisasi : DVD

(50)

commit to user

Story Board

M A S I H K U G E N G G A M H A T I M U

Scene Story board Pelaku Adegan

opening Air mengalir

Situasi pedesaan

opening Air mengalir

Situasi pedesaan

(51)

commit to user

1 rani Melihat kalender

Suara radio terus

terdengar

Scene Story board Pelaku Adegan

1 Rani Zooming kalender

1 Rani Membuka pintu hendak

pergi

(52)

commit to user

2 Haryo Menaiki sepeda hendak

menjemput Rani

Scene Story board Pelaku Adegan

2 Rani

Haryo

Rani menghampiri Haryo

2 Rani

Haryo

Berboncengan mesra

(53)

commit to user

3 Rani Berjalan dari pasar

3 Rani

Yatno

Yatno mencegat Rani

Scene Story board Pelaku Adegan

(54)

commit to user

3 Rani

Yatno

Yatno membujuk rani

agar mau di antarkan

pulang oleh Yatno

3 Rani Perjalanan pulang dari

pasar

4 Rani

Haryo

Berboncengan naik

sepeda

Scene Story board Pelaku Adegan

4 Rani

Haryo

Berboncengan naik

(55)

commit to user

4 Rani

Haryo

Berpacaran di tengah

sawah

4 Rani

Haryo

Berjalan mesra

bergandengan tangan di

tengah sawah

5 Situasi sepi stasiun Pasar

Nguter

Scene Story board Pelaku Adegan

5 Haryo Gelisah menunggu Rani

yang tidak kunjung

(56)

commit to user

5 Rani

Haryo

Akhirnya Rani datang

juga , kemudian segera

menghampiri Haryo

5 Rani

Haryo

Menggenggam tangan

dan saling menatap ,

hendak melepas

kepergian

6

Rani

Melamun di jendela

rumah

(57)

commit to user

6 Rani Duduk termenung

melamun

6 Rani Melamun melihat jam

dan mendegarkan radio

7 Rani Mendapat surat dari

haryo

(58)

commit to user

Scene Story board Pelaku Adegan

7 Rani Membaca surat

7 Rani Gundah

8 Rani Memotong sayuran

8 Rani Memotong sayuran ,

mendegar berita di radio

(59)

commit to user

9 Terjatuh dan

sedih

Terjatuh dan sedih

mendengar berita dari

radio

9 Rani Mendengar berita radio

9 Rani Menangis mendengar

berita

10 Rani

ojek

Berlari mencari tukang

ojek

(60)

commit to user

10 Rani

ojek

Pergi ke tempat umum

seperti stasiun , pos

hansip dan balai desa

untuk mencari informasi

10 Rani

ojek

Pergi ke tempat umum

seperti stasiun , pos

hansip dan balai desa

untuk mencari informasi

11 Suara Haryo Ketukan pintu kemudian

pintu dibuka dan

terdengar suara Haryo

Credit Yatno Motor Yatno macet

2 . Karya Pendukung Sebagai Media Promosi Film

(61)

commit to user

a. Stiker CD

1) Diameter : 117 cm

2) Warna : cokelat muda (sepia)

3) Ilustrasi : dua tangan saling menggenggam

4) Typografi : font memakai adler dan 28 days later

5) Software : coreldraw , adobe photoshop

6) Realisasi : Cetak digital

7) Penempatan : direkatkan pada muka CD

8) Bahan kertas stiker

(62)

commit to user

1) Dimensi :265 x 188 mm

2) Warna : cokelat muda (sepia)

3) Ilustrasi : foto sepasang kekasih sedang berpacaran

4) Typografi : font memakai adler dan 28 days later

5) Software : coreldraw , adobe photoshop

6) Realisasi : Cetak digital

7) Distribusi : saat pemutaran film maupun saat diselenggarakan pameran

8) Bahan : Art paper 120 g

(63)

commit to user

1) Dimensi : 300 x 420 mm

2) Warna : cokelat muda (sepia)

3) Ilustrasi : Adegan sepasang kekasih sedang berpacaran

4) Typografi : font memakai adler dan 28 days later

5) Software : coreldraw , adobe photoshop

6) Realisasi : Cetak digital

7) Distribusi : di tempelkan dipapan pengumuman maupun lokasi lokasi strategis , seperti

kampus , SMA sekitar lokasi kota pemutaran , komunitas film indie , juga di areal

pemutaran film

8) Bahan : artpaper 120 g

(64)

commit to user

1) Dimensi : 600 x 1600 mm

2) Warna : cokelat muda (sepia)

3) Ilustrasi : dua tangan sedang menggenggam sebagai icon

4) Typografi : font memakai adler dan 28 days later

5) Software : coreldraw , adobe photoshop

6) Realisasi : Cetak digital

7) Penempatan : di depan pintu masuk gedung saat pemutaran film dan juga saat pameran

8) Bahan : Front lite 230 g

(65)

commit to user

1) Dimensi : 30 x 100 mm

2) Warna : cokelat muda (sepia)

3) Ilustrasi : dua tangan sedang menggenggam sebagai icon

4) Typografi : font memakai adler dan 28 days later

5) Software : coreldraw , adobe photoshop

6) Realisasi : Cetak digital

7) Distribusi : Dibagikan secara gratis pada para penonton saat pemutaran film

8) Bahan : kertas stiker

(66)

commit to user

1) Dimensi : ukuran standar kaos s, m,l

2) Warna : sablon hitam pada kaos putih

3) Ilustrasi : Tulisan judul film dan nama sutradara

4) Typografi : font memakai adler dan 28 days later

5) Software : coreldraw , adobe photoshop

6) Distribusi : dipakai oleh para panitia penyelenggara pemutaran film dan juga beberapa

dibagi pada para penonton sebagai doorprise

7) Bahan : cotton combat

(67)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Setelah beberapa tahap yang telah dilalui, demikian dapat disimpulkan dari perancangan

karya audio visual ini sebagai berikut :

1. Media audio visual adalah sebuah media komunikasi yang sangat mudah dicerna oleh

masyarakat, baik melalui indra pendengaran juga melalui media visual. Di samping itu media

audio visual juga banyak mengandung unsur unsur seni dan estetis.

2. Yang menjadi kelabihan dalam film ini dibanding film yang menjadi komparasinya adalah

tokoh dalam film ini lebih berkarakter dan totalitas peran. Selain itu ide cerita yang lebih

menarik dan lunak disantap masyarakat juga menjadi keunggulan tersendiri dalam

penyampaian film ini.

3. Pembuatan Film Pendek “Masih Ku Genggam Hati Mu” sebagai karya mandiri dari penulis.

juga menggunakan media pendukung sebagai media promosi film pendek ini. Dimana media

promosi di sini sangat penting dan ikut menentrukan kesuksesan dari film ini sendiri.

4. Selain menghibur, pesan yang terkandung dalam film ini sangat penting bagi kehidupan

(68)

commit to user

Sar an

Kerja sama yang solid sangat dihargai dalam sebuah pembuatan film, dan ikut menjadi

kunci penentu kesuksesan sebuah karya. Dalam pembuatan film diperlukan dana yang tidak

sedikit dan juga tenaga yang ekstra. sehingga walaupun dengan alat sederhana kita harus tetap

bias menyuguhkan sebuah film yang berkualitas.

Walau masih dalam taraf indie paling tidak kita sudah membuka sebuah pintu untuk

terjun dalam dunia sinematografi nantinya. Diharapkan dengan pembuatan Film Pendek “Masih

Ku Genggam Hatimu”makin meramaikan persaingan antar film dalam sebuah festival sehingga

semakin kompetitif. Selain itu film ini juga menjadi sebuah media hiburan yang mampu melepas

Gambar

gambar kini saatnya kita melakukan proses editing di dalam komputer. Dalam pembuatan

Referensi

Dokumen terkait