• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMANDIRIAN PANGAN ASAL TERNAK DALAM RANGKA MEMANTAPKAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KEMANDIRIAN PANGAN ASAL TERNAK DALAM RANGKA MEMANTAPKAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMANDIRIAN PANGAN ASAL TERNAK DALAM RANGKA MEMANTAPKAN

KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(Sel f Suf f iciency Anal ysis Animal Food of t o St rengt hen Food Securit y in West Lampung Dist r ict )

Hasnul Abrar1, Ali Khomsan2, dan Yayat Heryat no2

1

Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB.

2

Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276

ABST RACT

The obj ect ives of t his r esear ch wer e t o: (1) anal yze animal f ood suppl y in West Lampung Dist r ict ; (2) anal yze ideal animal f ood t ar get and; (3) anal yze animal f ood sel f suf f iciency. This r esear ch was conduct ed by using r et r ospect ive and pr ospect ive design. The pr imar y dat a was col l ect ed by conduct ing int er view and giving quest ionnair e t o t he chosen sampl e. The secondar y dat a was pr ocessed by using Food Bal ance Sheet (FBS) sof t ware t o measur e animal f ood suppl y incl uding t he number and t he energy and pr ot ein cont ent . Food sel f suf f iciency was anal yzed by pr oduct ion-suppl y and impor t -suppl y r at io. The aver age animal f ood suppl y in 2005, 2006, and 2007 is 21 g/ capit a/ day or 7. 66 kg/ capit a/ year, st il l l ower t han ideal suppl y 60 g/ capit a/ day or 21. 90 kg/ capit a/ year . Pr ot ei n suppl y of animal f ood is 2. 86 g/ capit a/ day, l ower t han ideal suppl y 4.8 g/ capit a/ day.

Keywords: f ood suppl y, ideal f ood suppl ying pr oj ect ion, f ood sel f suf f iciency, f ood secur it y.

PENDAHULUAN

Pangan merupakan kebut uhan essensil dan komodit as paling st rat egis dalam kehi-dupan manusia, pemenuhan kebut uhan pangan merupakan hak azazi manusia. Ket ahanan pa-ngan berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan adalah kondisi t erpenuhinya pangan bagi rumah t angga yang t ercermin dari t ersedianya pangan yang cukup, baik j umlah maupun mut unya, aman, merat a dan t erj angkau. Unt uk mencapai hal t ersebut perlu diselenggarakan suat u sist em pangan yang memberikan perlindungan, baik pihak yang memproduksi maupun yang mengkon-sumsi. Perat uran Pemerint ah Nomor 68 Tahun 2002 t ent ang Ket ahanan Pangan menegaskan bahwa unt uk memenuhi konsumsi yang t erus berkembang dari wakt u ke wakt u, upaya pe- nyediaan pangan dilakukan dengan mengem-bangkan sist em produksi pangan yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal, mengembangkan ef isiensi sist em usaha pangan, mengembangkan t eknologi produksi pangan, mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan dan mempert ahankan sert a mengembangkan lahan produkt if .

Di Kabupat en Lampung Barat t erdapat beberapa j enis t ernak yang dipelihara dan di- usahakan oleh pet ani unt uk dikembangkan de- ngan berbagai t uj uan dan ini merupakan sum-

(2)

Salah sat u arah kebij akan ket ahanan pangan pada sisi ket ersediaan adalah men- j amin pengadaan pangan ut ama dari produksi dalam negeri. Berart i ket ersediaan pangan didukung oleh ket ersediaan pangan wila- yah/ daerah. Dewan ket ahanan Pangan melalui Kebij akan Umum Ket ahanan Pangan t ahun 2006 – 2009 menyat akan bahwa t uj uan pemba- ngunan ket ahanan pangan adalah memper- t ahankan ket ersediaan energi minimal 2 200 kkal/ kap/ hari dan penyediaan prot ein minimal 57 gr/ kap/ hari. Salah sat u pangan penyum-bang gizi t erbaik berasal dari prot ein hewani. Permasalahan dan t ant angan dalam Pem-bangunan Ket ahanan Pangan secara umum menyangkut pert ambahan penduduk, semakin t erbat asnya sumberdaya alam, masih t erba-t asnya sarana dan prasarana usaha di bidang pangan, semakin ket at nya persaingan pasar dengan produk impor, sert a besarnya proporsi penduduk miskin. Teori Malt hus menyat akan bahwa pert umbuhan penduduk mengikut i deret ukur, sedangkan pert umbuhan pangan mengikut i deret hit ung.

Konsekuensi logis dari pernyat aan t er- sebut apakah Sumber daya Pangan Asal t ernak dan peningkat an ket ersediaannya mampu mengimbangi pert umbuhan penduduk Kabupa-t en Lampung BaraKabupa-t yang pada Kabupa-t ahun 2008 ini sudah berj umlah 420 077 j iwa.

Tuj uan penelit ian ini adalah unt uk meng- analisis sit uasi penyediaan pangan, t arget pe- nyediaan dan kemandirian pangan asal t ernak dalam rangka memant apkan ket ahanan pangan Kabupat en Lampung Barat . Tuj uan Khusus: 1) Menganalisis ket ersediaan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat 2) Menganalisis proyeksi ket ersediaan pangan ideal asal t ernak Kabupat en Lampung Barat 3) Menganalisis ke- mandirian pangan asal t ernak Kabupat en Lam- pung Barat 4) Merumuskan st rat egi kemandiri- an pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat .

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Desain penelit ian ini adalah r et r ospekt if

dan pr ospekt if. Ret r ospekt if dengan mengum- pulkan dat a-dat a yang berkait an dengan ket er-sediaan dan kemandirian pangan yang ada pada inst ansi t erkait selama ini, kemudian diolah secara pr ospekt if unt uk keadaan ideal ke masa yang akan dat ang. Tempat penelit ian di Kabupat en Lampung Barat .

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis dat a yang dikumpulkan dalam penelit ian ini meliput i dat a primer dan dat a sekunder. Dat a primer dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner dari responden dan narasumber t erpilih dengan sengaj a (pur po-sive) baik pej abat maupun st akehol der s yang berkait an dengan penelit ian, sepert i: Bupat i, Sekret aris Daerah, Asist en Ekonomi Pemba-ngunan, Sekret aris dan Kepala Bidang di Ba-peda, Ket ua DPRD/ Komisi B, Kepala Dinas Pe-t ernakan dan KesehaPe-t an Hewan beserPe-t a Kepa- la-kepala Bidang, Kepala Badan Ket ahanan Pangan dan Sekret aris Badan, Kepala Dinas Kelaut an dan Perikanan, Kepala Dinas Pert a- nian dan Hort ikult ura, Kont ak Tani Nelayan Andalan, dan mahasiswa magist er manaj emen Ket ahanan Pangan IPB 2007.

Dat a sekunder diperoleh dari dinas/ ins- t ansi yang t erkait dengan ket ahanan pangan, sepert i dat a: agroekologi, keadaan demograf i, rencana t at a ruang wilayah, ket ersediaan pa- ngan pet ernakan, st rat egi kebij akan ket ahanan pangan.

Pengolahan dan Analisis Data

Dat a-dat a yang diperoleh baik dat a pri-mer dan dat a sekunder di t abulasi dan diolah menggunakan komput er dengan program

microsof t excel f or windows. Beberapa met o-de yang diperlukan dalam analisis dat a adalah sebagai berikut :

Ket ersediaan Pangan

a) Dat a ket ersediaan pangan dihit ung dari pro- duksi masing-masing sumber daya pangan pe- t ernakan berdasarkan dat a NBM Kabupat en Lampung Barat t ahun 2005 sampai dengan t a- hun 2007, di ent r i dari sof t war e aplikasi Ne-raca Bahan Makanan dan analisis sit uasi penye-diaan pangan wilayah (Heryat no, 2006);

b) Analisis kuant it as ket ersediaan pangan ak- t ual mencakup: j umlah energi yang t ersedia unt uk konsumsi pangan asal t ernak per kapit a per penduduk, kont ribusi energi kelompok pangan t ersedia t erhadap t ot al energi, kon-t ribusi masing-masing sumber daya pangan bi- dang pet ernakan;

c) Kont ribusi energi masing-masing komodit as = Jumlah energi komodit as/ j umlah energi t ot al komodit as dikalikan 100%;

(3)

T arget dan Proyeksi Ket ersediaan Pangan Asal T ernak ideal

a) Target penyediaan pangan dimaksudkan unt uk menget ahui j umlah pangan asal t ernak yang harus t ersedia unt uk dikonsumsi pendu-duk sesuai dengan kemampuan dan pot ensi wilayah dalam penyediaan pangan;

b) Proyeksi penyediaan pangan ideal adalah j umlah pangan asal t ernak yang harus t ersedia unt uk dikonsumsi penduduk dalam sat u t ahun yang dinyat akan dalam sat uan energi dan prot ein per kapit a/ hari dari set iap sumber daya pangan unt uk mencapai pola pangan harapan ideal pada t ahun t ert ent u.

Demikian j uga dipergunakan rumus yang sama unt uk menghit ung ket ersediaan energi (Kal/ kap/ hari), ket ersediaan prot ein (gr/ kap/ hari).

Proyeksi Produksi Pangan

Proyeksi Produksi Pangan menggambar- kan proyeksi j umlah pangan yang harus dipro- duksi unt uk memenuhi proyeksi ket ersediaan yang t elah dit et apkan sebelumnya. Asumsi yang digunakan: perubahan st ok, ekspor dan pemakaian pangan pada t ahun perhit ungan sama dengan t ahun dasar.

Kemandirian Pangan Asal T ernak di Kabupa-t en Lampung BaraKabupa-t

Dengan menganalisa pot ensi produksi, rasio impor, dengan menggunakan rumus:

1. Rasio produksi = Produksi/ (Produksi + Impor – Ekspor) x 100%

2. Rasio Impor = Impor/ (Produksi + Impor – Ekspor) x 10 %.

Merumuskan St rat egi Kemandirian Pangan Asal T ernak Kabupat en Lampung Barat

Dengan menggali hasil wawancara de- ngan st akehol ders t erpilih, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Mendef inisikan persoalan dan merinci persoalan yang diingin-kan b) Menyampaidiingin-kan ringkasan hasil analisis ket ersedian, t arget dan proyeksi pangan asal t ernak dan analisis kemandiriannya c) Memin- t akan pendapat t ent ang analisis-analisis di at as d) Melakukan wawancara yang mendalam t ent ang st rat egi Kemandirian Pangan Asal Ternak dalam rangka memant apkan Ket ahanan Pangan Kabupat en Lampung Barat e) Me- ngumpulkan dan mengelompokkan hasil wa-wancara f ) Merumuskan st rat egi kemandirian pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketersediaan Pangan Asal Ternak Aktual

Dari hasil analisis, maka ket ersediaan pangan asal t ernak, dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasar dat a pada t abel t ersebut dapat kit a lihat bahwa rat a-rat a ket ersediaan energi pangan asal t ernak masyarakat Kabupat en Lampung Barat baru berj umlah 40. 80 kkal/ kap/ hari, masih j auh apabila dibandingkan dengan Angka Kebut uhan Energi yang direko- mendasikan, yait u sebesar 105 kkal/ kap/ hari. Dengan cara yang sama dapat pula kit a analisis dan diket ahui bahwa ket ersediaan prot ein pangan asal t ernak rat a-rat a baru mencapai 2. 86 gr/ kap/ hari, dibawah ket ersediaan pro- t ein asal t ernak yang ideal yait u 4. 8 gr/ kap/ hari. Demikian j uga dengan j umlah pangan asal t ernak t ersebut baru mencapai 21 gr/ kap/ / hari at au 7. 66 kg/ kap/ t ahun, keadaan ini dibawah ket ersediaan normat if sej umlah 60 gr/ kap/ hari at au 21. 90 kg/ kap/ t ahun.

Proyeksi Ketersediaan Pangan Asal Ternak

(4)

Tabel 1. Ket ersediaan Energi Pangan Asal Ternak unt uk Konsumsi Kabupat en Lampung Barat 2005- 2007

Jenis Pangan Ket ersedian energi unt uk konsumsi (kkal/ kapita/ hari)

2005 2006 2007 Rata-rata Kontribusi (%)

1. Daging sapi 4. 30 4. 22 4. 64 4. 39 10. 75

2. Daging Kerbau 0. 06 0. 08 0. 11 0. 08 0. 20

3. Daging kambing 0. 41 0. 41 0. 54 0. 45 1. 11

4. Daging domba 0. 01 0. 01 0. 01 0. 01 0. 02

5. Daging ayam buras 8. 46 8. 28 8. 02 8. 25 20. 23

6. Daging ayam ras 12. 59 12. 40 12. 92 12. 64 30. 97

7. Daging it ik 0. 12 0. 14 0. 10 0. 12 0. 29

8. Telur ayam buras 3. 16 3. 30 1. 97 2. 81 6. 89

9. Telur ayam ras 5. 65 6. 04 5. 18 5. 62 13. 78

10. Telur it ik 3. 21 3. 02 3. 16 3. 13 7. 67

11. Jeroan semua j enis 1. 70 1. 67 1. 77 1. 71 4. 20

12. Susu 138 1. 65 1. 72 1. 58 3. 88

Jumlah 41. 05 41. 22 40. 14 40. 80 100. 00

Tabel 2 . Proyeksi Ket ersediaan Energi unt uk Konsumsi Pangan Asal Ternak

Jenis Pangan Proyeksi Ket ersediaan energi untuk konsumsi (Kal/ kap/ hari)

2008 2009 2010 2011 2014 2015

1. Daging sapi 5. 47 6. 30 7. 13 7. 96 10. 46 11. 29

2. Daging Kerbau 0. 12 0. 13 0. 15 0. 16 0. 19 0. 21

3. Daging kambing 0. 62 0. 70 0. 78 0. 85 1. 09 1. 17

4. Daging domba 0. 01 0. 01 0. 02 0. 02 0. 02 0. 03

5. Daging ayam buras 9. 67 11. 33 12. 98 14. 63 19. 59 21. 24

6. Daging ayam ras 15. 37 17. 82 20. 27 22. 72 30. 07 32. 52

7. Daging it ik 0. 13 0. 15 0. 18 0. 20 0. 28 0. 31

8. Telur ayam buras 2. 63 3. 29 3. 94 4. 60 6. 57 7. 23

9. Telur ayam ras 6. 34 7. 50 8. 66 9. 83 13. 31 14. 47

10. Telur it ik 3. 77 4. 38 5. 00 5. 61 7. 44 8. 06

11. Jeroan 2. 10 2. 43 2. 76 3. 09 4. 08 4. 41

12. Susu 2. 01 2. 31 2. 60 2. 90 3. 78 4. 07

Jumlah 48. 25 56. 36 64. 46 72. 57 96. 89 105. 00

Dari dat a yang t ersaj i pada t abel 2, da- pat kit a lihat proyeksi ket ersediaan dari ma- sing-masing j enis pangan asal t ernak set iap t ahun analisisnya. Pada t ahun 2008 diperlukan energi pangan asal t ernak sej umlah 48. 25 kkal/ kap/ hari, dan set erusnya. Dengan analisis yang sama, maka proyeksi ket ersediaan pro- t ein pangan asal t ernak t ahun 2008 sej umlah 3. 10 gr/ kap/ hari dan set erusnya. Demikian j uga dengan proyeksi ket ersediaan pangan asal t ernak unt uk konsumsi dapat kit a analisis dengan cara yang sama, dimana pada t ahun 2008 diproyeksikan ket ersediaan pangan asal t ernak sej umlah 3 924. 43 t on, dan set erusnya.

Kemandirian Pangan Asal Ternak

Kemandirian pangan asal t ernak, me-ngandung art i bahwa kebut uhan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat harus dipenuhi secara mandiri dengan member- dayakan modal manusia, modal sosial dan ekonomi yang dimiliki pet ani, yang pada gi- lirannya harus berdampak kepada peningkat an kehidupan sosial dan ekonomi pet ani dan masyarakat lainnya. Selanj ut nya kemandirian pangan diart ikan bahwa kebut uhan pangan asal t ernak dipenuhi minimal 90% dari dalam

wilayah sendiri. Unt uk mengkaj i kemandirian pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat , dilakukan dengan melihat rasio produksi dibandingkan dengan ket ersediaan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat , at au melihat rasio impor t erhadap ket ersediaan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat . Hasil Analisisnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Dari t abel 3 maka dapat diket ahui bah-wa j enis pangan susu, daging ayam ras, daging kerbau dan t elur ayam ras t ermasuk pangan asal t ernak yang belum mandiri, sedangkan daging sapi, daging kambing, daging domba, daging ayam buras, daging it ik, t elur ayam bu-ras, t elur it ik dan j eroan semua j enis t ermasuk pangan yang sudah mandiri dan mampu me-nyediakan pangan unt uk konsumsi penduduk dari dalam wilayah Kabupat en Lampung Barat sendiri.

(5)

mampu menyediakan pangan unt uk konsumsi penduduk dari dalam wilayah Kabupat en Lampung Barat sendiri.

Strategi Memantapkan Kemandirian Pangan Asal Ternak Kabupaten Lampung Barat

Unt uk merumuskan st rat egi kemandirian pangan asal t ernak di Kabupat en Lampung Barat , maka dilakukan analisis gabungan an- t ara penyediaan pangan asal t ernak yang akt ual berdasarkan laj u pert umbuhan pro- duksinya, dibandingkan dengan proyeksi pro-duksi berdasarkan keadaan ideal yang di-inginkan, sehingga hasil analisisnya berupa Gap proyeksi penyediaan. Selanj ut nya berdasarkan gap proyeksi produksi yang ada kit a konver-sikan dalam persent ase, dengan membagi gap yang ada dengan keadaan yang ideal. Se-lanj ut nya proyeksi produksi dapat kit a hit ung dan analisis per t ahunnya. Hasil analisis gap

proyeksi produksi ideal dan analisis proyeksi produksi akt ual (berdasar laj u pert umbuhan produksi), dapat dilihat pada Tabel 4, di ba- wah ini.

Dari t abel 4 di at as dapat kit a analisis bahwa gap proyeksi produksi daging sapi, daging ayam buras, daging ayam ras, daging it ik, t elur ayam buras, t elur it ik dan susu semakin berkurang dari produksi yang ideal. Hal ini berart i j enis pangan t ersebut perlu mendapat perhat ian unt uk peningkat annya. Sedangkan daging kerbau, daging kambing dan domba gap nya semakin baik, yang berart i st rat egi yang ada sudah cukup baik dan memadai. Unt uk mendapat kan st rat egi t eknis yang t erarah, maka peningkat an laj u proyeksi produksi harus dihit ung dan dianalisis dengan membandingkan gap produksi dengan proyeksi produksi idealnya, sepert i pada Tabel 5.

Tabel 3. Rasio Produksi dan Rasio Impor t erhadap Penyediaan Pangan Asal Ternak Kabupat en Lampung Barat t ahun 2005-2007

Jenis Pangan

Rasio produksi t erhadap penyediaan dalam kabupat en (%)

Rasio impor terhadap penyediaan dalam kabupaten (%)

2005 2006 2007 2005 2006 2007

1. Daging sapi 97. 13 97. 17 97. 19 2. 87 2. 83 2. 81

2. Daging Kerbau 91. 67 86. 67 80. 95 8. 33 13. 33 19. 05

3. Daging kambing 105. 00 10233 96. 36 -5. 00 -2. 33 3. 64

4. Daging domba 108. 33 100. 00 110. 00 -8. 33 0. 00 -10. 00

5. Daging ayam buras 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

6. Daging ayam ras 1. 59 1. 56 1. 18 98. 41 98. 44 98. 82

7. Daging it ik 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

8. Telur ayam buras 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

9. Telur ayam ras 6. 46 5. 85 5. 15 93. 54 94. 15 94. 85

10. Telur it ik 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

11. Jeroan 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

12. Susu 0. 00 0. 99 0. 93 100. 00 99. 01 99. 07

Sumber: NBM Kabupat en Lampung Barat 2005-2007

Tabel 4. Gap Proyeksi Produksi Ideal dan Akt ual Pangan Asal Ternak

Jenis Pangan Gap Proyeksi Produksi (ton/ tahun)

2008 2009 2010 2014 2015

1. Daging sapi 64. 04 10. 82 -43. 21 -263. 76 -318. 78

2. Daging Kerbau 13. 95 19. 43 27. 15 95. 14 127. 02

3. Daging kambing 21. 42 21. 69 23. 01 43. 03 53. 00

4. Daging domba 9. 45 10. 00 10. 60 13. 46 14. 32

5. Daging ayam buras 189. 60 72. 71 -48. 10 -569. 92 -709. 50

6. Daging ayam ras -133. 12 -305. 69 -484. 09 -1254. 74 -1460. 90

7. Daging it ik 1. 97 0. 18 -1. 67 -9. 61 -11. 72

8. Telur ayam buras -123. 28 -225. 54 -323. 98 -703. 94 -799. 13

9. Telur ayam ras -372. 15 -590. 26 -815. 53 -1787. 60 -2047. 53

10. Telur it ik -104. 08 -182. 21 -263. 10 -613. 71 -707. 71

(6)

Tabel 5. Persent ase peningkat an proyeksi produksi pangan asal t ernak (%)

Jenis Pangan

Analsis gap dan proyeksi produksi ideal tahun 2015 (ton)

Ket erangan : * j enis pangan dengan laj u pet umbuhan produksi melebihi ket ersediaan idea, sehingga diharapkan mampu mensubsit usi pangan asal t ernak lainnya.

Dari t abel 5 yang t ersaj i, maka j enis pa-ngan daging sapi perlu dit ingkat kan produk-sinya sej umlah 4. 9%/ t ahun, daging ayam buras 7. 17%/ t ahun, daging ayam ras 14. 12%/ t ahun, daging it ik 8. 08%/ t ahun, t elur ayam buras 13. 92%/ t ahun, t elur ayam ras 14. 20%t ahun, t elur it ik 9. 47%/ t ahun dan susu 14. 15%/ t ahun. Peningkat an produksi yang direkomendasikan harus j uga diikut i dengan st rat egi: mening-kat kan permodalan dan t araf hidup pet ani t ernak, peningkat an SDM, perbaikan sarana dan prasarana, pengembangan komodit as berdasarkan keunggulan wilayah, penerapan t eknologi, penyuluhan gizi dan pemberant asan dan pencegahan penyakit t ernak.

KESIMPULAN

Ket ersediaan pangan asal t ernak akt ual rat a-rat a dari analisis dan koreksi NBM 2005, 2006 dan NBM 2007 sebanyak 21 gr/ kapit a/ hari at au 7. 66 kg/ kapit a/ t ahun. Ket ersediaan ini masih di bawah ket ersediaan ideal yang dire- komendasikan sebanyak 60 gr/ kapit a sehari at au 21. 90 kg/ kapit a/ t ahun. Ket ersediaan pro- t ein asal t ernak akt ual sebanyak 2. 86 gr/ kapit a/ hari. Ket ersediaan ini masih di bawah ket ersediaan ideal yang dianj urkan sebanyak 4. 8 gr/ kapit a/ hari.

Proyeksi ket ersediaan pangan asal t er- nak unt uk memenuhi kebut uhan pangan asal t ernak masyarakat Kabupat en Lampung Barat t ahun 2008 sebanyak 25. 59 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2009 sebanyak 30. 51 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2010 sebanyak 35. 43 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2011 sebanyak 40. 33 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2014 sebanyak 55. 08 gr/ kapit a/ hari, unt uk menuj u kepada penyediaan ideal t ahun 2015 sebanyak 60 gr/ kapit a/ hari. Unt uk me-menuhi kebut uhan pangan masyarakat Kabu-

pat en Lampung Barat akan pangan asal t ernak, maka produksinya diproyeksikan pada t ahun 2008 sebanyak 4 382. 00 t on, t ahun 2009 seba-Lampung Barat dapat dilihat dari besaran ket ergant ungan impor t erhadap penyediaan pangan asal t ernak 2005 - 2007. Jenis pangan susu, daging ayam ras, daging kerbau dan t elur ayam ras t ermasuk pangan asal t ernak yang belum mandiri. Berdasarkan rasio impor t erha- dap penyediaan dalam Kabupat en Lampung Barat , maka daging sapi, daging kambing, da- ging domba, daging ayam buras, daging it ik, t elur ayam buras, t elur it ik dan j eroaan semua j enis t ermasuk pangan asal t ernak yang mam- pu menyediakan pangan unt uk konsumsi pen- duduk dari dalam wilayah sendiri.

St rat egi unt uk memant apkan dan me- ningkat kan kemandirian pangan asal t ernak dilakukan: meningkat kan populasi, produksi dan produkt if it as t ernak, meningkat kan per- modalan dan pendapat an pet ernak dan masya-rakat , meningkat kan SDM bidang pet ernakan, mengembangkan kawasan pet ernakan berbasis komodit as dan keunggulan wilayah sert a men-cegah, mengobat i dan memberant as penyakit hewan berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

(7)

Heryat no Y. 2006. Program Analisis Pola Pangan Harapan Neraca Bahan Makanan. Kerj asama Pusat Pengem- bangan Ket ersediaan Pangan Badan Bimas Ket ahanan Pangan Depart emen Pert anian dengan Depart emen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakult as Pert anian, IPB, Bogor.

[ PP No. 68/ 2002] Perat uran Pemerint ah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 t ent ang Ket ahanan Pangan; Jakart a.

Gambar

Tabel 1.  Ketersediaan Energi Pangan Asal Ternak untuk Konsumsi Kabupaten Lampung Barat 2005-   2007
Tabel 3.  Rasio  Produksi  dan  Rasio  Impor  terhadap  Penyediaan  Pangan  Asal  Ternak Kabupaten Lampung Barat tahun 2005-2007
Tabel 5. Persentase peningkatan proyeksi produksi pangan asal ternak (%)

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ridho-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Status Ekonomi

Manajemen sistem distribusi yang terencana pada suatu usaha akan sangat membantu usaha tersebut, karena informasi akan dapat diketahui dengan cepat, karena setiap

The transfer of literacy skills across languages can be two-way such that children who have become dominant in the school language (e.g., English) can make use of

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.Tingkat ketelitian posisi vertikal titik-titik pada jaring GPS sangat tergantung pada tingkat koneksitas

Second program is a highly known online as The Rich Jerk which is a more advanced marketer´s level program with good quality information to take your online money making skills to

Kemampuan PT.ASKES dalam mempengaruhi peserta lain yang belum mengethaui untuk membeli produk askes komersial. 0,490 0,374

KEMENTERIAN KEUANGAN

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara pada