• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE KEPADA PELANGGAN TELKOM di PLASA TELKOM SIDOARJO (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Customer Services Pelayanan Pengaduan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE KEPADA PELANGGAN TELKOM di PLASA TELKOM SIDOARJO (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Customer Services Pelayanan Pengaduan)."

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE KEPADA

PELANGGAN TELKOM di PLASA TELKOM SIDOARJ O

(Studi Deskr iptif Kualitatif Pada Customer Ser vices Pelayanan Pengaduan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan Memepr oleh Gelar Sar jana Pada FISIP UPN “VETERAN” J awa Timur

Oleh :

MESHA RIO DHYPALONIKA 0641010006

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

J udul Penelitian :KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICES

KEPADA PELANGGAN TELKOM di TELKOM

SIDOARJ O

Nama Mahasiswa : Mesha Rio Dhypalonika

NPM : 0641010006

Pr ogr am Studi : Ilmu Administr asi Negar a

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah diuji dan diseminar kan pada tanggal 17 Mar et 2011

Pembimbing Tim Penguji

1.

Dr a. Susi Har djati, M.AP Dr . Er tien Rining N, M.Si NIP. 196902101993032001 NIP. 196801161994032001

2.

Dr . Slamet Sr iyono NIP. 130 286 546

3.

Dr . Lukman Ar if, M.Si NIP. 196411021994031001

Mengetahui,

Ketua Pr ogr am Studi

(3)

J udul Penelitian :KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICES

KEPADA PELANGGAN TELKOM di TELKOM

SIDOARJ O

Nama Mahasiswa : Mesha Rio Dhypalonika

NPM : 0641010006

Pr ogr am Studi : Ilmu Administr asi Negar a

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah di r evisi dan disahkan pada tanggal J anuar i 2012

Penguji I Penguji II Penguji III

(4)

LEMBAR PERSETUJ UAN MENGIKUTI UJ IAN SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICES TERHADAP PELANGGAN TELKOM DI PLASA TELKOM SIDOARJ O (Studi Deskr iptif Kualitatif Pada Customer Services Pelayanan Pengaduan)

Disusun Oleh :

MESHA RIO DHYPALONIKA NPM. 0641010006

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skr ipsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama,

Dr a. Susi Har djati, M. AP NIP. 196902101993032001

Mengetahui,

DEKAN

(5)

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICES TERHADAP PELANGGAN TELKOM DI PLASA TELKOM SIDOARJ O

Oleh :

MESHA RIO DHYPALONIKA NIP. 0641010006

Telah diper tahankan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogr am Studi Ilmu Administr asi Negar a Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas

Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Pada Tanggal

Menyetujui,

PEMBIMBING TIM PENGUJ I

Dr a. Susi Har djati, M.AP NIP. 196902101993032001

Mengetahui,

DEKAN

(6)

PENGESAHAN REVISI SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICES TERHADAP PELANGGAN TELKOM DI PLASA TELKOM SIDOARJ O

Disusun Oleh :

MESHA RIO DHYPALONIKA NIP. 0641010006

Telah dir evisi dan disahkan pada tanggal :

(7)

LEMBAR PERSETUJ UAN MENGIKUTI UJ IAN SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICES TERHADAP PELANGGAN TELKOM DI PLASA TELKOM SIDOARJ O (Studi Deskr iptif Kualitatif Pada Customer Services Pelayanan Pengaduan)

Disusun Oleh :

MESHA RIO DHYPALONIKA NPM. 0641010006

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skr ipsi

Menyetujui,

Mengetahui,

DEKAN

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN J UDUL ………..i

HALAMAN PERSETUJ UAN UJ IAN SKRIPSI ………...ii

ABSTRAKSI ...iii

KATA PENGANTAR ……….iv

DAFTAR ISI ………vi

DAFTAR TABEL ……….x

DAFTAR GAMBAR ………xi

DAFTAR LAMPIRAN ………...xii

BAB I : PENDAHULUAN ………...1

1.1. Latar Belakang ...………..………1

1.2. Perumusan Masalah ………..………...6

1.3. Tujuan Penelitian ……….6

1.4. Kegunaan Penelitian ………6

BAB II : KAJ IAN PUSTAKA .………...7

2.1. Penelitian Terdahulu ………..………7

2.2. Landasan Teori ………….………..9

2.2.1. Kualitas Pelayanan ………...9

2.2.1.1. Pengertian …………..……….9

2.2.1.2. Tujuan ..………….………12

2.2.1.3. Manfaat ………...13

(9)

2.2.1.5. Standart Pelayanan menurut Keputusan MENPAN No.63

tahun 2003 ………..……..17

2.2.1.6. Azas Pelayanan Publik Keputusan MENPAN No.63 tahun 2003 ………..18

2.2.1.7. Karakteristik Kualitas Pelayanan ……….20

2.2.1.8. Prinsip Pelayanan Publik ………..20

2.2.2. Customer Services …………...………...22

2.2.2.1. Definisi ……….……….22

2.2.2.2. Tujuan Pelayanan Pelanggan (CSO) ……….23

2.2.2.3. Orientasi Pelayan Pelanggan (CSO) ………...24

2.2.2.4. Perilaku Customer Service ………25

2.2.3. Kepuasan Pelanggan ………..25

2.2.3.1. Definisi Kepuasan Pelanggan ………...25

2.2.3.2. Konsep Kepuasan Pelanggan ………26

2.2.3.3. Metode Pengukuran ………..27

2.2.3.4. Komponen Kepuasan Pelanggan ………..30

2.2.3.5. Pelayanan Berfokus Pada Kepuasan ………31

2.3. Kerangka Berfikir ………...….…………33

BAB III : METODE PENELITIAN ………...34

3.1. Jenis Penelitian ..………...34

3.2. Lokasi Penelitian ……..………..….……….…....35

3.3. Fokus Penelitian ……....…………..………...35

(10)

3.5. Pedoman Penelitian ….……….39

3.6. Teknik Pengumpulan Data ………..……….39

3.7. Analisis Data ………..………..40

3.8. Keabsahan Data ………..…….42

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ………..44

4.1. Gambaran Umum ………..44

4.1.1. Gambaran Umum Obyek ………...44

4.1.2. Visi dan Misi ………..45

4.1.3. Struktur Organisasi ………46

4.1.4. Karakteristik Pegawai ………51

4.1.5. Sarana dan Prasarana ……….54

4.2. Hasil Penelitan ……….55

4.2.1. Tangibles (Bukti Fisik) ………..55

4.2.2. Responsivness (Ketanggapan) ………60

4.2.3. Reliability (Ketanggapan) ………..63

4.2.4. Assurance (Jaminan) ………..67

4.2.5. Emphaty (Empati) ………..69

4.3. Pembahasan ………..72

4.3.1. Tangibles (Bukti Fisik) ………..73

4.3.2. Responsivness (Ketanggapan) ………75

4.3.3. Reliability (Kehandalan) ………76

4.3.4. Assurance (Jaminan) ………..76

(11)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ……….79

5.1. Kesimpulan ………..79

5.2. Saran ………80

DAFTAR PUSTAKA ………..82

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ……….51

Tabel 4.2. Karakteristik Pegawai Berdasarkan Usia ……….52

Tabel 4.3. Karakteristik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….53

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berfikir ………...33

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

(15)

ABTRAKSI

MESHA RIO DHYPALONIKA, Kua litas Pelayanan Customer Ser vices Kepada Pelanggan Telkom di Plasa Telkom Sidoar jo, Skr ipsi, 2012

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang Kualitas Pelayanan Customer Services Kepada Pelanggan Telkom di Plasa Telkom Sidoarjo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang meneliti tentang kualitas pelayanan pengaduan customer services di Plasa Telkom Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan pihak karyawan dan pelanggan, data primer diperoleh dari hasil wawancara, melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui arsip-arsip (dokumen).

Adapun fokus dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan yang meliputi : tangible (bukti fisik), responsiveness (daya tanggap), reliability (kehandalan), assurance (jaminan), emphaty (empati).

Hasil dari penelitan di Plasa Telkom Sidoarjo mengenai kualitas pelayanan pengaduan customer services, berdasarkan kualitas pelayanan yang berdiri dari : Tangible (bukti fisik) yang meliputi : fasilitas ruang tunggu dan tempat duduk, loket pelayanan pengaduan pelanggan, dan fasilitas penunjang seperti TV atau pemutar music, toilet, tempat parker, internet gratis / WIFI. Responsivness (daya tanggap) yang meliputi : tindakan yang dilakukan kepada pelanggan dalam menanggapi keluhan, kecepatan dan kepastian dalam menangani keluhan pelanggan. Reliability (kehandalan) yang meliputi : respon yang ditimbulkan oleh pelanggan pada saat petugas memberikan pelayanannya, kepuasan yang didapat pelanggan setelah menerima pelayanan.kepastian waktu penyelesaian dalam menangani keluhan pelanggan. Assurance (jaminan) yang meliputi : keamanan di lokasi penelitian, kredibilitas yang didapatkan pelanggan. Emphaty (empati) yang meliputi : kemudahan pelanggan saat menemui customer services, perhatian yang diberikan kepada pelanggan.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era kompetensi (globalisasi) telah nampak didepan kita semua. Era ini

ditandai dengan ketatnya persaingan di segala bidang kehidupan, baik dari segi

kehidupan berbangsa maupun dari segi kehidupan bermasyarakat. Era ini

memperebutkan kesempatan dan peluang, baik dalam bidang bisnis maupun

dalam mengisi jabatan-jabatan yang ada di instansi pemerintahan. Ketatnya

persaingan pada era globalisasi mendatang menuntut kita untuk mengenal dan

kemudian memanfaatkan sistem pelayanan yang dapat berkompetisi secara lebih

baik. Salah satu contoh pelayanan jasa, yaitu jasa telekomunikasi dan informasi.

Kemajuan teknologi juga ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan,

karena memberi kepada pelanggan akses informasi yang lebih banyak tentang

macam-macam pelayanan.

Kotler, Hayes, dan Blomm (2002) menyebutkan ada enam alasan suatu

institusi perlu mendapatkan loyalitas pelanggannya. Pertama, pelanggan yang

ada lebih prospektif yang artinya mempunyai nilai usaha yang menjanjikan.

Kedua, biaya mendapatkan pelanggan baru lebih besar, dibanding menjaga dan

mempertahankan pelanggan yang ada. Ketiga, pelanggan yang sudah percaya

kepada institusi dalam suatu urusan akan percaya juga dalam urusan lainnya.

(17)

yang loyal. Kelima, institusi dapat mengurangi biaya psikologis dan sosial

dikarenakan pelanggan lama telah mempunyai banyak pengalaman positif

dengan institusi. Keenam, pelanggan loyal akan selalu membela institusi,

bahkan berusaha pula untuk menarik dan memberi saran kepada orang lain

untuk menjadi pelanggan.

Juran seperti dikutip dari Gaspers (1997) mendefinisikan manajemen

kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas

tertentu yang memiliki karakteristik, sebagai berikut : kualitas menjadi bagian

dari setiap agenda manajemen atas, sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana

bisnis, jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking, sasaran disebarkan ke

tingkat yang mengambil tindakan, pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat,

pengukuran ditetapkan seluruhnya, manajer atas secara teratur meninjau kembali

kemajuan dibandingkan dengan sasaran, penghargaan diberikan untuk

performasi terbaik, setiap imbalan diperbaiki

Kebutuhan manusia (human needs) adalah suatu rasa yang timbul

secara alami dan dalam diri manusia untuk memenuhi segala sesuatu yang

diperlukan dalam kehidupannya. Kebutuhan-kebutuhan ini kemudian

memunculkan keinginan manusia (human wants) untuk memperoleh sesuatu

yang dibutuhkan tersebut sebagai alat pemuas kebutuhan hidupnya. Dalam

kenyataannya, untuk memperoleh berbagai alat pemuas kebutuhan tersebut ada

yang dapat diperoleh dengan upayanya sendiri, diuapayakan sendiri dengan

bantuan pihak lain, atau memang harus diperoleh dari pihak lain karena berbagai

(18)

bahwa kita semua bisa ada pada posisi yang menjadi konsumen/penerima

layanan atau pada posisi yang menjadi penyedia layanan.

Pelayanan yang benar seperti yang diajarkan dalam manajemen

kualitas pelayanan adalah pejabat yang eselonnya lebih tinggi memfasilitasi

pejabat yang eselonnya lebih rendah dalam pelaksanaan tugasnya. Dengan

demikian, diharapkan melahirkan suatu komitmen pencapaian misi pelayanan

prima. Adanya kemajuan dari sistem budaya, sosial, maupun ekonomi, manusia

dituntut untuk lebih bertindak cepat dan tanggap, terutama dalam

berkomunikasi.

Kualitas dapat dilihat sebagai suatu kelemahan atau peningkatan dari

respon konsumen. Harapan konsumen bisa bervariasi baik dari konsumen satu

dengan konsumen lain walaupun pelayanan yang diberikan tetap sama atau

konsisten. Pelayanan yang baik pada pelanggan dan tingkat kualitas dapat

dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan

perhatian khusus pada standart kinerja pelayanan, baik standart pelayanan

internal (sistem kerja, cara pelayanan, biaya) maupun standart pelayanan

eksternal (cara untuk selalu konsisten agar bisa mendapatkan harapan

konsumen). Pelayanan merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau

negara yang bersifat jasa. Peranannya akan bersifat menentukan jika dalam

kegiatan-kegiatan jasa di masyarakat itu terdapat kompetisi dalam usaha

merebut jasa atau masyarakat yang membutuhkannya.

Oleh karena itu, pihak Pemerintah maupun swasta yang memiliki

(19)

pelayanan jasa agar konsumen bisa menikmati dengan nyaman. Salah satu

contoh bentuk pelayanan yang bisa diberikan melalui Customer Services (Pusat

Layanan Informasi dan Pengaduan), yang di mana setiap institusi menyediakan

layanan yang mempunyai unit kerja yang mampu menampung saran dan kritik

dari masyarakat yang ditujukan untuk instansi tersebut.

Karir pelayanan pelanggan (customer service) berlaku selama masa

kerja, dari pekerjaan yang pertama sampai yang terakhir. Pelayanan pelanggan

adalah salah satu pekerjaan yang paling cepat berkembang di dunia. Di masa

mendatang, petugas pelayanan pelanggan (customer services representative atau

CSR) yang mempunyai beberapa keahlian tambahan akan mendapatkan

peningkatan tanggung jawab, gaji yang lebih tinggi, lebih banyak kewenangan,

dan mengalami peningkatan kepuasan kerja. Customer Services harus memiliki

kemampuan melayani konsumennya secara cepat dan tepat serta memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik. Customer Services yang baik harus

diikuti dengan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan,

ketepatan, dan keakuratan pekerjanya.

Salah satu contoh instansi yang bergerak di bidang jasa teknologi

komunikasi adalah PT. Telkom. PT. Telkom menyediakan berbagai macam

produk, mulai dari fasilitas telepon rumah hingga fasilitas internet. Mulai dari

fasilitas pemasangan telepon rumah, pemasangan fasilitas internet di rumah,

fasilitas melalui jaringan handphone, dan fasilitas penyediaan modem internet.

Plasa PT. Telkom Sidoarjo merupakan salah satu dari sekian banyak

(20)

daya tarik nilai tersendiri bagi masyarakat. Loyalitas secara harafiah diartikan

kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang terhadap suatu obyek. Adanya pelayanan

yang baik, dapat menimbulkan kesetiaan dari pelanggannya. Salah satu contoh

yang bisa dilihat adalah layanan Customer Services, jika layanan ini belum bisa

melayani pelanggannya denga ramah dan tanggap, maka belum bisa dikatakan

layanan tersebut belum bisa dirasakan puas.

Pelayanan PT. Telkom yang belum bisa diharapkan secara baik, yaitu

secara berikut

Bapak Michael David, Babatan Pratama GG 27 No. 26, Surabaya, mengatakan, “ Saya pengguna layanan Telkom untuk telepon rumah. Untuk abonemen tiap bulan Rp 32.600 (rumah tangga), namun pada lima bulan terakhir abonemen tersebut berubah menjadi Rp 44.697 (bisnis/usaha) tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Setelah mendatangi kantor Telkom Sukomanunggal, keberatan saya tidak langsung di proses untuk dikembalikan ke abonemen rumah tangga. Tetapi selang beberapa bulan, abonemen saya kembali lagi ke abonemen bisnis/usaha.” J awa Pos, Sabtu 25 September 2010

Bapak J. A. Noertjahyo, Taman Borobudur Selatan 27, Malang, mengatakan, “Saya pelanggan Speedy Telkom yang mengikuti paket promosi Rp 125.000 per bulan. Namun, tagihan bulan pertama masa promosi ternyata nilai tagihan bukan tarif paket promosi. Setelah di klaim, kelebihan tagihan itu memang di kembalikan. Anehnya, tagihan bulan berikutnya tidak akurat, malah lebih besar dari seharusnya, sehingga saya mengajukan klaim lagi.” J awa Pos, Kamis 21 Oktober 2010

Dari keluhan yang disampaikan oleh pelanggan kepada PT. Telkom,

permasalahn tentang pelayanan Customer Services yang kurang memuaskan,

maka peneliti akan meneliti permasalahn tersebut dengan judul “KUALITAS

PELAYANAN CUSTOMER SERVICES KEPADA PELANGGAN TELKOM

(21)

1.2. Per umusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka yang

menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaiamana kualitas layanan customer services kepada pelanggan

Plasa Telkom wilayah Sidoarjo?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingn dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini

berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang ada, yaitu untuk

mengetahui dan mendeskripsikan kualitas layanan customer services yang ada di

Plasa PT. Telkom wilayah Sidoarjo.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Bagi PT. Telkom

Memberi sumbang pemikiran dan saran bagi perusahaan tersebut sebagai

alternatif pertimbangan dalam meningkatkan kualitas layanan terutama pada

bagian pelayanan customer services kepada pelanggannya.

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan yang baik

3. Bagi Universitas

Untuk menambah referensi yang berguna bagi penelitian yang sejenis di

(22)

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Ter dahulu

1. J udul : Mer aih Loyalitas Pelanggan

Sumber : Ahmad Mar dalis (Fakultas Ekonomi – Unver sitas

Muhammadiyah Suraka rta : 2005)

Membahas tentang meraih loyalitas pelanggan. Kemajuan teknologi komunikasi

yang ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan, karena memberi

pelanggan akses informasi yang lebih banyak tentang berbagai macam produk

yang ditawarkan. Loyalitas secara harafiah diartikan kesetiaan. Mengukur

loyalitas dapat dilakukan dengan cara urutan pilihan, proporsi pembelian,

preferensi, dan komitmen. Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah

kepuasan pelanggan, kualitas jasa, citra, rintangan untuk berpindah.

Oleh karena itu, loyalitas pelanggan perlu diperoleh,karena pelanggan yang setia

akan aktif berpromosi, memberikan rekomendasi kepada orang lain, menjadikan

produk sebagai pilihan utama, dan tidak mudah pindah. Kepuasan pelanggan

dapat dilihat dari kebanggan terhadap institusi tersebut, terpenuhinya keinginan

pelanggan. Perlu diketahui, pelanggan yang puas tidak serta merta akan menjadi

(23)

Loyalitas pelanggan yang berada pada tahap kognitif dapat dipertahankan

dengan meningkatkan nilai produk terutama penurunan harga serta peningkatan

manfaat dan kualitas produk. Loyalitas pelanggan yang berada pada tahap

afektif dapat dipertahankan dengan memberikan kepuasan, memberi nilai

tambahan serta menciptakan rintangan berpindah, seperti diskon bagi pelanggan

yang loyal. Sedangkan pelanggan yang loyalitasnya berada pada tahap konatif

dan tindakan, selain memberikan kepuasan, kesetiannya dapat diraih dengan

relationship bekelanjutan sehingga pada akhirnya muncul emotional cost bila

mereka ingin berpindah ke produk lain.

2. J udul : Pengar uh Kualitas Pelayanan ter hadap Kiner ja Ker elasian

Nasabah

Sumber : I Wayan J aman A.P (Fakultas Ekonomi – Univer sitas Neger i

Malang : 2009)

Membahas tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kinerja kerelasian

nasabah. Bank BNI berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan nasabahnya

dengan memperbaiki kualitas pelayanan. Meskipun sudah meningkat, namun

masih kurang unggul di banding dengan bank yang lain. Dengan menggunakan

metode survei deskriptif dan survei eksplanotori. Unit analisis penelitian ini

adalah individual yaitu nasabah produk BNI. Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan metode kuesioner. Dengan mengetahui ketidak puasan

nasaba dengan kualitas pelayanan, oleh karena itu bank perlu meningkatkan ke

efektivitasnya untuk dapat memuaskan nasabahnya. Sedangkan keadaan kinerja

(24)

panjang. Dilakukan dengan cara pengukuran kepuasan nasabah terhadap kualitas

pelayanan yaitu dengan cara membandingkan kinerja kerelasian nasabah

2.2. Landasan Teor is

2.2.1. Kualitas Pelayanan

2.2.1.1. Penger tian Kualitas Pelayanan

Kata “kualitas” mengandung banyak pengertian, menurut

Kamus Bahasa Indonesia, kualitas berarti tingkat baik buruknya

sesuatu, derajat atau taraf, atau mutu. Meningkatkan kualitas

merupakan pekerjaan semua orang karena semua orang adalah

pelanggan. Layanan dapat dikatakan sebagai proses atau aktivitas

ekonomi yang memproduksi waktu, tempat, ataupun kegunaan

psikologis. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dapat

memuaskan konsumen. Kualitas layanan sering

dikonseptualisasikan sebagai perbandingan antara harapan dan

kinerja aktual layanan jasa. Menurut Fndy Tjiptono (1995:24)

pengertian kualitas adalah kesesuain dengan persyaratan,

kecocokan untuk pemakaian, perbaikan untuk kelanjutan.

Menurut Goetch dan Davis dalam Ariani (2003:8) kualitas

adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk,

pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Dengan

demikian, yang dikatakan kualitas di sini adalah kondisi dinamis

(25)

a. Produk yang memenuhi atau melebihi arapan pelanggan

b. Jasa yang memenuhi atau melabihi harapan pelanggan

c. Suatu proses yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

d. Lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan.

Menurut Barata (2003:6) kualitas pelayanan dapat

dipandang dari du perspektif yaitu eksternal dan internal.

Kualitas pelayanan internal berkaitan dengan interkasi jajaran

pegawai organisasi/perusahaan dengan berbagai fasilitas yang

tersedia. Kualitas eksternal didasarkan pada penyediaan jasa dan

penyediaan barang. Poin yang penting adalah ukuran kualitas

pelayanan bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani,

tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena

meraka yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur

kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam

memenuhi kepuasan.

Menurut Mangold dan Bababkus (1991:60), kualitas

layanan adalah hasil dari proses dimana ekspetasi konsumen

dalam menggunakan jasa dibandingkan dengan penyampaian jasa

yang sesungguhnya.

Menurut Boone dan Kurtz (1995, p.33), bahwa customer in

developing markets are just as interested in quality, performance,

(26)

konsumen tentang hasil kualitas layanan dengan membandingkan

harapan untuk menerima pelayanan dan pengalaman sebenarnya

atas pelayanan tersebut. Jika harapan tidak terpenuhi, kepuasan

akan berkurang dan jika harapan itu terpenuhi, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan menjadi kepuasan.

Bitner dalam Sulistyo (1999:10) dikutip dari Ahmad

Mutaqin, mengemukakan bahwa kualitas pelayanan yang

dirasakan merupakan hasil dari perbandingan kinerja dan yang

diterima konsumen dari penyediaan jasa.

Menurut Lovelock dalam Tjiptono (2004:59), bahwa

kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian di atas tingkat keuggulan tersebut

untuk memenuhi harapan pelanggan.

Menurut Lukman (2004:6), pelayanan adalah suatu

kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi antara

seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan

menyediakan kepuasan pelanggan.

Dalam ISO 8402 (quality vocabulary), kualitas

didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk

yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan

yang dispesifikasikan atau ditetapkan, kualitas seringkali

diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfication).

(27)

1. Barang (goods) misalnya mobil, telepon, dan lain-lain

2. Perangkat lunak (software) misalnya program komputer,

laporan keuangan, prosedur, instruksi dalam sistem keuangan

ISO 9000

3. Jasa (service) misalnya pendidikan, perbankan, dan lain-lain

Berdasarkan uraian di atas, maka kualitas dapat diberi

pengertian sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk

(barang atau jasa) yang menunjang kemampuan dalam memenuhi

kebutuhan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan

berbagai manfaat, diantaranya hubungan antara pelanggan dan

pemberi layanan menjadi harmonis sehingga menjadi dasar yang

baik bagi terciptanya loyalitas pelanggan.

2.2.1.2. Tujuan Kualitas Pelayanan

Tujuan kualitas pelayanan menurut Kotler Philip

(1992:226) adalah untuk mencapai ringkat kepuasan yang

maksimal. Sedangkan menurut Moenir (2002:179), tujuannya

adalah dapat memberikan kepuasan kepada orang atau

sekelompok orang yang dilayani.

Menurut Atep (2004 : 25), kualitas pelayanan merupakan

salah satu alat utama dalam melaksanakan strategi pemasaran

untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan lain yang

bergerak di bidang yang sama dengan menunjukkan pelayanan

(28)

2.2.1.3. Manfaat Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono (1996:78), manfaat kualitas layanan yang

unggul dan konsisten yang dapat menumbuhkan kepuasan

pelanggan, yaitu :

1. Hubungan perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis

2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang

3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan

4. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan bagi perusahaan

5. Reputasi perusahaan lebih baik di mata pelanggan

6. Laba yang diperoleh dapat meningkat

2.2.1.4. Dimensi Kualitas Pelayanan

Untuk mengetahui kepuasan pelanggan, dapat dilakikan

melalui survey pelanggan yang didasarkan pada dimensi-dimensi

kualitas pelayanan yang berkaitan erat dengan kebutuhan

pelanggan. Dimensi kualitas pelayanan menurut Zeithaml, Berry,

Parasuraman (1990, p.26), adalah

1. Tangibles (Bukti Fisik)

Penampilan dan sarana fisik harus dapat diandalkan, keadaan

lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari palayanan

(29)

Kemampuan jasa dari pelayanan dalam memberikan layanan

sesuai dengan yang dijanjikan dan dilaksanakan secara akurat

kepada konsumen

3. Responsivness (Ketanggapan)

Suatu kemauan untuk membantu dan memberikan layanan

yang cepat dan tanggap kepada konsumen

4. Assurance (Jaminan)

Pengetahuan kesopan santunan dan kemampuan skill

karyawan untuk dapat menimbulkan rasa percaya pada suatu

instansi, dengan maksud terjamin kualitas produknya.

5. Emphaty (Empati)

Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

yang diberikan kepada konsumen

Menurut Zeithaml et.all dalam Tjiptono (2002:69) ada

sepuluh dimensi yang saling melengkapi dan merupakan faktor

utama dalam menentukan kualitas pelayanan. Kesepuluh dimensi

tersebut meliputi :

1. Reliability, mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja

(performance) dan kemampuan untuk dipercaya

(dependability). Hal saat pertama (right the first time). Selain

itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan

memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai

(30)

2. Responsivness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan

untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

3. Competence, setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat

memberikan jasa tertentu

4. Acces, meliputi kemudahan untuk ditemui dan dihubungi. Hal

ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah di janhkau, waktu

menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi

perusahaan yang mudah dihubungi.

5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan

keramahan yang dimiliki para contact personal (seperti

resepsionis, operator telepon, dan lain-lain).

6. Communication, artinya memberikan informasi kepada

pelanggan dalam bahasa yang dapat dimengerti dan jelas,

serta mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas

yang mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan,

karakteristik perusahaan, contact personal, dan interaksi

pelanggan.

8. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.

Aspek ini meliputi keamanan finansial (finansial security)

(31)

9. Understanding/knowing the customer, yaitu usaha untuk

memahami kebutuhan pelanggan.

10.Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas

fisik, peralatan yang digunakan.

Menurut Gasperz dalam Lukman (2002:2) ada atribut atau

dimensi yang harus diperhatikan dalam perbaikan kualitas

pelayanan yang sebenarnya jika dijabarkan dalam 10 (sepuluh)

dimensi, meliputi :

1. Ketepatan waktu pelayanan : berkaitan dengan waktu tunggu

dan proses.

2. Akurasi pelayanan : berkaitan dengan reliabilitas pelayanan

dan bebas dari kesalahan-kesalahan.

3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan.

Terutama bagi mereka yang berinteraksi langsung dengan

pelanggan eksternal, yaitu : operator telepon, satpam,

pengemudi, staf administrasi, kasir, dan lain-lain.

4. Tanggung jawab : berkaitan dengan penerimaan pesanan dan

penanganan keluhan dari pelanggan eksternal.

5. Kelengkapan : menyangkut lingkup pelayanan dan

ketersediaan sarana pendukung serta pelayanan

komplementer lainnya.

6. Kemudahan mendapatkan pelayanan : berkaitan dengan

(32)

7. Variasi model pelayanan : berkaitan dengan inovasi

memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, features

(keistimewaan) dari pelayanan.

8. Pelayanan pribadi : berkaitan dengan fleksibilitas,

penanganan permintaan khusus.

9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan : berkaitan

dengan lokasi, ruang dan tempat pelayanan, kemudahan

menjangkau, tempat parkir kendaraan, petunjuk-petunjuk dan

bentuk-bentuk lain.

10.Atribut pendukung pelayanan lainnya : kebersihan

lingkungan, adanya ruang tunggu, AC, dan lain-lain.

2.2.1.5. Standart Pelayanan

Setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki

standart pelayanan sebagai jaminan adanya kepastian bagi

pemberi didalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dan bagi

penerima pelayanan dalam proses pengajuan permohonannya.

Standar Pelayanan Publik menurut Keputusan MENPAN Nomor

63 Tahun 2004, standart pelayanan sekurang-kurangnya :

1. Prosedur Pelayanan

Yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan,

termasuk pengaduan

(33)

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan

permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk

pengaduan

3. Biaya Pelayanan

Biaya atau tarif layanan termasuk rincian yang ditetapkan

dalam proses pemberian pelayanan

4. Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan

5. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai

oleh penyelanggara pelayanan publik

6. Kompetensi Petugas Pemberi Layanan

Harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan,

keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan

2.2.1.6. Aza s-Azas Pelayanan Publik

Pelayanan publik dilakukan tiada lain untuk memberikan

kepuasan bagi pengguna jasa, karena itu penyelenggaraannya

secara niscaya membutuhkan azas-azas pelayanan. Azas-azas

pelayanan publik menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun

2003, yaitu :

(34)

Bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak

yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta

mudah dimengerti

2. Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

3. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan

penerima layanan tentang berpegang teguh pada prinsip

efisiensi dan efektivitas

4. Partisipatif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pelayanan publik dan memperhatikan aspirasi dan kebutuhan

masyarakat

5. Kesamaan Hak

Tidak diskriminatif dalam artian tidak membeda-bedakan

suku, ras, agama, golongan, atau status ekonomi

6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik memenuhi hak dan

kewajiban masing-masing pihak

2.2.1.7. Kar akter istik Kualitas Pelayanan

Ada lima karakteristik yang didapat untuk membedakan

(35)

layanan, posisi tawar pengguna/klien, type pasar, locus control,

sifat pelayanan. Menurut Zeithaml et al (1990) terdapat tiga

karakteristik kualitas pelayanan, yaitu :

1. Intangible

Tidak dapat diraba atau dinyatakan karena kualitas layanan

adalah hasil bukan suatu produk

2. Heterogeneus

Hasil bergantung dari perbuatan yang dijalankan oleh

individual yang terlibat, dari produsen ke konsumen yang

mungkin tidak mempunyai ekspetasi yang sama

3. Indivisible atau Inseparability

Tidak dapat dibagi atau tidak dapat dipisahkan karena proses

produksi dan konsumsi terjadi serempak

2.2.1.8. Pr insip-Pr insip Pelayanan Publik

Sepuluh prinsip-prinsip pelayanan publik berdasarkan

keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, tentang pedoman umum

penyelenggaraan pelayanan publik, meliputi :

1. Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit, mudah dipahami,

(36)

2. Kejelasan

Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik, unit

kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab

dalam memberikan layanan dan penyelesaian keluhan

3. Kepastian waktu

Pelalsanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun

waktu yang telah ditentukan

4. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan

sah

5. Keamanan

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman

dan kepastian hukum

6. Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik yang ditunjuk

bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan,

penyelesaian keluhan dalam pelaksanaan pelayanan publik

7. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja

Tersedianya peralatan kerja dan pendukung lainnya yang

memadai termasuk penyedeiaan saran teknologi,

telekomunikasi dan informatika

(37)

Tempat dan lokasi serta sarana prasarana pelayanan yang

memadai, mudah di jangkau oleh masyarakat, dan dapat

dimanfaatkan teknologi informasi dan informatika

9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan

Pemberian pelayanan harus bersikap disiplin, sopan santun,

serta memberikan pelayanan dengan ikhlas

10.Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang

tunggu yang nyaman, bersih, rapi, linkungan yang sehat

2.2.2. Customer Ser vices

2.2.2.1. Definisi

Customer Services adalah jasa pelayanan nasabah atau yang

sering kita dengar sebagai Customer Service Officer (CSO) yang

berasal dari dua kata yaitu customer yang berarti pelanggan dan

service yang berarti pelayanan.

Menurut Supranto (1997) menjelaskan bahwa dekspetasi

terhadap customer service sekarang adalah tinggi dan semakin

tinggi sehingga untuk dapat berkompetisi di pusat domestik dan

internasional harus mampu menghasilkan produk terbaik yang

dilengkapi dengan customer service yang baik pula. Customer

services yang bermutu tinggi membutuhkan investasi awal yang

(38)

2.2.2.2. Tujuan Pelayanan Pelanggan (CSO)

Tujuan utama pekerjaan seorang petugas pelayan pelanggan

adalah memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada

pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama semua

perusahaan pelayanan pelanggan. Hal itu merupakan keputusan

pelanggan, yang tidak dapat di atur oleh petugas pelayanan

pelanggan atau orang lain dalam perusahaan.

1. Nilai kekuatan Word of Mouth

Jika pelanggan tidak puas dan meninggalkan sebuah

perusahaan, secara khusus, mereka akan mengatakannya

kepada orang lain mengenai ketidapuasannya. Menurut Handi

Irawan D. word of mouth disebabkan oleh karena faktor

sosial dan kebiasaan orang Indonesia yang banyak

membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi dan memiliki

kecenderungan kuat untuk membagi infromasi.

2. Analogi Hand and Body Lotion

Memberikan pelayanan yang bermutu dengan dasar yang

konsisten.

3. Melatih Kebijaksanaan

Penjelasan yang diberikan dengan cara bijaksana tanpa

menyalahkan orang lain atau unit kerja lain dalam

perusahaan.

(39)

Artinya keinginan untuk membantu atau melayani orang

lain untuk memenuhi kebutuhan mereka, berusaha untuk

mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan, seperti :

1. Merespon pelanggan dengan tepat

a. Menindak lanjuti permintaan palayanan dan keluhan

pelanggan

b. Mengabarkan pelanggan tentang kemajuan proyek

2. Memelihara komunikasi yang baik dengan pelanggan

mengenai harapan bersama, seperti :

a. Memonitor kepuasan pelanggan

b. Menyampaikan informasi yang berguna bagi pelanggan

c. Memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan

3. Mengambil tanggung jawab pribadi

a. Untuk menyelesaikan masalah pelayanan

b. Tidak melemparkan atau lepas tangan dari masalah

pelanggan yang ditangani

4. Bertindak untuk pelanggan, bertindak lebih tanggung jawab

dari apa yang diharapkan oleh pelanggan

5. Menanggapi kebutuhan dalam pelanggan

6. Menggunakan persfektif panjang

a. Bertindak sebagai penasihat terpercaya

(40)

c. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan di pihak

pelanggan

2.2.2.4. Per ilaku Customer Ser vice

Ada sebelas perilaku customer services dalam

memperlakukan konsumennya, yaitu :

1. Senyum tulus

2. Wajah hangat dan bersemangat

3. Konsumen adalah unsur yang terpenting

4. Dengarkan kebutuhannya

5. Menyebut namanya

6. Bahasa tubuh

7. Bicarakan yang diminati konsumen

8. Bahasa yang halus

9. Proses yang sudah dikerjakan

10.Pengetahuan tentang suatu produk

11.Tampil rapi dan suka bergaul

2.2.3. Kepuasan Pelanggan

2.2.3.1. Definisi

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Bakuwatun

(1992:225), kepuasan adalah perasaan seseorang baik yang

senang maupun yang tidak senang sebagai hasil penilaian

(41)

fasilitas) dengan harapan-harapan yang muncul sehubungan

dengan pelayanan.

Menurut Boediono (2003:76), kepuasan adalah efektivitas

dari sistem organisasi yang keberhasilannya dalam memenuhi

kebutuhan konsumen. Boediono (2003:34) juga manambahkan

pelanggan adalah orang yang paling penting yang dilayani dari

kehadirannya, baik secara lansung atau kehadirannya melalui

telepon atau melalui surat.

2.2.3.2. Konsep Kepuasan Pelanggan

Pelaksanaan penelitian kepuasan pelanggan biasanya

ditujukan untuk meneliti tingkat kepuasan pelanggan, meliputi :

a. Mengukur kepuasan pelanggan atas kemudahan di dapatnya

barang atau jasa

b. Mengukur kepuasan pelanggan melalui kualitas barang dan

jasa

c. Mengukur kepuasan pelangan melalui nilai barang atau jasa

d. Mengukur kepuasan berdasarkan keyakinan pelanggan atas

produk yang digunakan dibanding dengan produk lainnya

Menurut Anderson, et al., (2000) dalam Tjiptono

mengemukakan pendapat bahwa kepuasan pelanggan

berkontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya

loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi perusahaan,

(42)

produktivitas karyawan. Pada faktanya, bahwa menarik

pelanggan baru lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan

saat ini juga yang menjadi salah satu pemicu meningkatnya

perhatian pada kepuasan pelanggan (Fornel dan Wenerfelt, 1987

dalam Tjiptono).

2.2.3.3. Metode Penguk ur an

Menurut Kotler dalam Fandy Gregorius (2004:210), metode

yang bisa digunakan perusahaan untuk mengukur dan memantau

kepuasan pelanggan, yaitu :

1. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer

oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses yang

mudah dan nyaman bagi para pelanggan guna menyampaikan

kritik, saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang

digunakan bisa berupa kotak saran yang ditempatkan

lokasi-lokasi strategis, kartu komentar, saluran telepon khusus bebas

pulsa, website, dan lain-lain

2. Ghost Shopping

Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang

ghost soppers untuk berperan atau berpura-pura sebagai

pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing.

(43)

seksama dan menilai cara perusahaan dan pesaingnya

melayani permintaan spesifik pelanggan, menjawab

pertanyaan pelanggan, menangani setiap keluhan pelanggan

3. Lost Customer Analysis

Sedapat mungkin perusahaan menghubungi pelanggan yang

telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar

dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat

mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan

selanjutnya. Bukan saja exit interview saja yang diperlukan,

tetapi pemantauan customer loss rate juga penting dimana

peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan

dalam memuaskan pelanggannya

4. Survey Kepuasan Pelanggan

Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan

menggunakan metode survey, baik survei melalui pos,

telepon, email, website, maupun wawancara langsung.

Wawancara dapat dilaksanakan dengan cara :

a. Directly reported satisfaction

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan item-item

spesifik yang menanyakan langsung tingkat kepuasan

yang dirasakan pelanggan

(44)

Tingkat harapan atau ekspetasi pelanggan pada

atribut-atribut relevan, persepsi pelanggan terhadap kinerja aktual

produk atau perusahaan bersangkutan

c. Problem analysis

Responden di minta mengungkapkan masalah-masalah

yang mereka hadapi berkaitan dengan produk atau jasa

perusahaan dan saran-saran perbaikan

d. Importance-performance analysis

Respoden diminta untuk menilai tingkat kepentingan

berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan

pada masing-masing atribut

Metode pengukuran menurut Rangkuti (2006:24) dengan

menggunakan metode survey, sebagai berikut :

1. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung melalui

pertanyaan kepada pelanggan dengan ungkapan tidak puas,

kurang puas, cukup puas, puas, dan sangat puas

2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar

mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa

besar yang mereka rasakan

3. Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang

mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan

dan diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang

(45)

4. Responden diminta merangking elemen atau atribut

penawaran berdasarkan derajat kepentingan setiap elemen

dan seberapa baik kinerja perusahaan pada masing-masing

elemen

2.2.3.4. Komponen Kepuasan Pelanggan

Menurut Moenir (2002:197) menyatakan bahwa kepuasan

sebagai sasaran utama manajemen pelayanan. Ada dua

komponen, yaitu :

1. Layanan

Agar layanan dapat memuaskan kepada orang atau

sekelompok orang yang dilayani, maka pelaku dalam hal ini

adalah petugas yang dalam hal ini harus memenuhi empat

syarat, yaitu :

a. Tingkah laku yang sopan yang menjadi modal utama dan

permulaan yang baik dalam hubungan kepentingan

selanjutnya. Kesopanan dan tingkah laku tidak terbatas

pada tindak tanduk saja melainkan dengan tegur sapa dan

tutur kata

b. Secara menyampaikan hendaknya memperhatikan pada

prinsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik dari

segi waktu, penerimaan secara utuh oleh yang

(46)

c. Waktu penyampaian yang tepat

d. Keramahtamahan, hanya ada dalam layanan lisan, baik

berhadapan langsung maupu dengan hubungan telepon

2. Produk

Produk yang dimaksud dengan hubungan sasaran Manajemen

Pelayanan Umum, yaitu :

a. Barang, merupakan kepuasan penerima barang menjadi

suatu bentuk promosi tersendiri

b. Jasa, suatu hasil yang tidak harus dalam benuk fisik,

tetapi dapat dinikmati oleh panca indera atau perasaan

c. Surat berharga, produk berupa surat berharga pada

umumnya sebagai hasil kegiatan atau pekerjaan

administrasi perkantoran

2.2.3.5. Pelayanan Ber fokus Kepada Kepuasan

Kepuasan pelanggan (customer satisgication) atau sering

disebut juga dengan Total Customer Satisfication menurut

Barkelay dan Saylor (1994:82) merupakan fokus dari proses

Customer-Driven Project Management (CDPM), bahkan

dinyatakan pula bahwa kepuasan pelanggan adalah kualitas.

Menurut Kotler dalam Tjiptono (1996:146) bahwa kepuasan

pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan

(47)

Menurut Yoeti (2003:36) kepuasan pelanggan banyak

ditentukan oleh kualitas performa pelayan di lapangan.

Sedangkan, menurut Zeithaml et all (1990:37) faktor-faktor yang

mempengaruhi harapan pelanggan, yaitu :

1. Komunikasi dari mulut ke mulut

Pernyataan (secara personal atau non personal) yang

disampaikan oleh orang lain selain organisasi kepada

pelanggan.

2. Keinginan pribadi dan pelanggan

Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi

kesejahteraannya sangat menentukan harapannya. Kebutuhan

tersebut meliputi kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis.

3. Pengalaman masa lalu

Harapan pelangan dari waktu ke waktu berkembang seiring

dengan banyaknya informasi yang diterima pelanggan serta

semakin bertambah pengalaman pelanggan.

4. Komunikasi eksternal

Pemberi layanan juga memainkan peranan penting dalam

memmbentuk harapan pelanggan,

2.3. Ker angka Ber fik ir

Dari teori-teori yang telah diuraikan di atas, dapat dibuat kerangka

berfikir dalam penelitian, yaitu

(48)

PT. Telkom Divisi Sidoarjo

Customer Services PT. Telkom Sidoarjo

Pedoman Kerja (Standart Operasional Kerja)

Dimensi Kualitas Pelayanan

Tangibles Reliability Responsivness Assurance Emphaty

(Bukti Fisik) (Keandalan) (Ketanggapan) (Jaminan) (Empati)

Kepuasan Pelanggan

Sumber : Teori Parasuraman dan data PT. Telkom BAB III

METODE PENELITIAN

(49)

Penelitian sebagai sistem ilmu pengetahuan, memainkan peran penting

dalam bangunan ilmu pengetahuan itu sendiri. Penelitian memiliki kemampuan

untuk meng-upgrade ilmu pengetahuan sehingga ilmu pengetahuan menjadi

up-to-date, canggih, dan terencana. Untuk mengadakan pengkajian terhadap

penelitian kualitatif perlu dikemukakan beberapa definisi. Seperti yang

diungkapkan dari Kirk dan Miller (1986) dalam buku Moleong (2002:3) bahwa

penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung kepada pengamatan pada manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasan dan dalam peristilahannya.

Pemilihan metode yang tepat dalam penelitian dikarenakan ada

maksud untuk penyampaian tujuan pada suatu penelitian. Oleh karena itu,

penelitian ini merupakan penelitian variabel mandiri, tanpa membandingkan

atau menghubungkan dengan variabel yang lain, maka penelitian ini

menggunakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sehingga dalam

penelitian ini, penulis berusaha untuk mengetahui kualitas pelayanan customer

services.

3.2. Lokasi Penelitian/Situs Penelitian

Situs penelitian merupakan letak sebenarnya dari obyek yang

(50)

benar-benar diperlukan dalam penelitian. Penulis memilih dan menetapkan situs

penelitian ini di Plasa Telkom Sidoarjo.

Dengan pertimbangan dan alasan bahwa masih terdapat peningkatan

jumlah komplain pelanggan produk Telkom.

3.3. Fokus Penelitian

Fokus pada dasarnya adalah suatu masalah. Masalah timbul karena

adanya dua faktor atau lebih yang mempunyai unsur berupa pengalaman,

konsep, atau yang lainnya yang apabila ditempatkan secara berkaitan akan

timbul persoalan. Menurut Moleong (2002 : 62) pembatasan masalah

merupakan tahap yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif.

Penentuan fokus penelitian memiliki dua tujuan, yaitu penetapan fokus

yang membatasi studi yang berarti bahwa dengan adanya fokus, penentuan

tempat penelitian menjadi lebih yang layak. Yang kedua dalam penentuan fokus

secara efektif menetapkan kriteria inklusi-eksklusi untuk menyaring informasi

yang mengalir masuk.

Yang menjadi fokus penelitian dalam kualitas pelayanan customer

services terhadap kepuasan pelanggan PT. Telkom divisi Sidoarjo, yaitu :

1. Tangible (Bukti Langsung)

Adanya fasilitas fisik yang memadai di Plasa Telkom Sidoarjo yang terdiri

(51)

ruang tunggu, tersedianya loket pelayanan, tersedia fasilitas penunjang

seperti TV, internet gratis/WIFI, toilet, tempat parkir.

2. Responsivness (Daya Tanggap)

Ketanggapan para karyawan Plasa Telkom Sidoarjo dalam memberikan

pelayanan, yang meliputi : tindakan yang dilakukan kepada pelanggan dalam

menanggapi keluhan, kepastian dalam menyelesaikan keluhan dari

pelanggan, kecepatan dalam bertindak menangani keluhan tersebut.

3. Reliability (Keandalan)

Kemampuan karyawan customer service di Plasa Telkom Sidoarjo dalam

memberikan pelayanan yang diharapkan oleh pelanggannya yang

memuaskan, meliputi : cara komunikasi yang baik kepada pelanggan,

kepuasan yang didapat pelanggan setelah menerima layanan.

4. Assurance (Jaminan)

Berkaitan dengan adanya kemampuan, maupun sifat yang dapat dipercaya

oleh pelanggan yang dimiliki dari setiap karyawan tanpa adanya rasa

keraguan atau pun resiko, seperti : keamanan pada tempat lokasi layanan,

kredibilitas yang didapatkan pelanggan.

5. Emphaty (Empati)

Suatu komunikasi yang baik dan jelas, yang berkaitan dengan melakukan

kemudahan untuk pelanggan dan juga paham akan kebutuhan pelanggannya,

seperti : kemudahan pelanggan saat menemui customer services, perhatian

(52)

3.4. Sumber Da ta dan J enis Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam buku Moleong (2002

:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan selebihnya yang adalah data tanbahan seperti dokumen dan lain-lain.

Adapun sumber dan jenis datanya adalah :

1. Kata-kata dan tindakan

Kata atau tindakan orang-orang yang diwawancarai merupakan sumber data

utama. Sumber tersebut dicatat melalui catatan tertulis atau melalui

perekaman video tape, pengambilan foto atau film.

2. Sumber tertulis

Sumber tertulis dalam penelitian ini adalah sumber buku, majalah ilmiah,

sumber dari arsip

3. Foto

Sumber penelitian dari foto merupakan salah satu alat untuk menunjang

keperluan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, foto dapat

dimanfaatkan sebagai foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan

oleh peneliti sendiri

(53)

Sebagai sumber data tambahan bagi keperluannya dalam penelitian

kualitatif. Data statistik digunakan untuk membantu memberikan gambaran

tentang kecenderungan subyek pada latar penelitian.

Sugiyono (2005 : 62) jenis data dalam penelitian kualitatif jika dilihat

dari sumbernya, meliputi :

1. Sumber data primer

Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Maksudnya, data yang diperoleh peneliti secara langsung dari

responden atau nara sumber. Didapat dari hasil wawancara dengan pegawai

di kantor PT. Telkom Sidoarjo. Adapun informan dalam penelitian ini

adalah karyawan yang berhubungan dengan customer services terhadap

pelanggannya, meliputi : Kepala bagian pelayanan, customer services,

pelanggan yang menyampaikan keluhannya.

2. Sumber data sekunder

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data yang

diperoleh dari data yang telah ada pada instansi (perusahaan) serta dari

bahan yang berkaitan dengan variabel penelitian, dimana data sekunder

tersebut akan mendukung data primer yang akan dianalisis oleh peneliti.

3.5. Pedoman Penelitian

Menurut Moleong (2005 : 168), alat yang digunakan untuk menggali

(54)

penelitian. Peneliti menggunakan kelengkapan penelitian sebagai instrumen

penunjang. Beberapa instrument penunjang guna mendapatkan data yang

diperlukan, sebagai berikut :

1. Pedoman wawancara

Merupakan suatu petunjuk yang memuat daftar pertanyaan yang akan

dipertanyakan pada sumber data yang berkaitan dengan obyek penelitian,

agar mempermudah peneliti memperoleh data yang diperlukan. Yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah :

a. Customer Services PT. Telkom Sidoarjo

b. Pelanggan Telkom

2. Catatan lapangan

Merupakan catatan yang senantiasa dibuat oleh peneliti pada saat

mengadakan pengamatan, wawancara ataupun menyaksikan auatu kejadian

atau fenomena tertentu.

3. Alat penunjang lain, seperti : dokumentasi

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Soegiono (2005 : 62) merupakan

langkah yang strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Menurut Lexy J. Moelang (2005 : 186) pengumpulan

data akan diperoleh melalui sumber dan jenis data dengan menggunakan teknik

pengumpulan data , sebagai berikut :

(55)

Merupaka proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara mengadakan tatap muka atau berinteraksi langsung dengan pihak

responden atau informan sebagai subyek dalam memperoleh data.

2. Pengamatan (Observasi)

Peneliti mengadakan pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung

dari dekat obyek penelitian

3. Dokumentasi

Mengadakan pengumpulan data secara langsung dari dokumen, arsip, dan

catatan lain yang dianggap perlu dalam penelitian ini.

3.7. Analisis Data

Menurut Milles dan Haberman (1992 : 16) analisis data kualitatif

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

paling penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapt

diceritakan kepada orang lain.

Di pihak lain, analisis data kualitatif (Seiddel, 1998) dalam Moleong

(2008 : 248) prosesnya berjalan sebagai berikut :

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan dengan hal itu diberi kode

agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri

b. Mengumpulkan, memilah, mengklasifikasikan, membuat ikhtisar, dan

(56)

c. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,

mencari dan menemukan pola dan hubungan, dan membuat temuan umum

Dalam penelitian kulaitatif manurut Miles dan Huberman (1992)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus-menerus. Aktivitas dalam analisis data,

yaitu :

1. Pengumpulan Data

Dilakukan melalui observasi, wawancara, pengumpulan dokumentasi

terhadap pihak terkait pada bagian customer services PT. Telkom Sidoarjo

2. Reduksi Data

Sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan

tertulis di lapangan sampai laporan akhir lengkap tersusun

3. Penyajian Data

Dengan cara mendeskripsikan data yang ada secara sederhana, rinci, utuh,

dan integrative yang digunakan sebagai pijakan untuk menentukan langkah

berikutnya dalam menarik kesimpulan dari data yang ada

4. Menarik Kesimpulan (Verifikasi)

Dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian yang sejak

peneliti memasuki lokasi penelitian dan proses pengumpulan data

berlangsung. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari data, tema,

hubungan, persamaan dan hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam

(57)

Pendeskripsian pelayanan customer services yang hasilnya adalah

kepuasan pelanggan di PT. Telkom Sidoarjo, maka dipergunakan data kualitatif

yaitu melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Memeriksa data yang sudah terkumpul

2. Mengelompokkan data yang ada berdasarkan fokus penelitian

3. Mengklasifikasikan data yang sudah terkumpul sesuai dengan sumber data

masing-masing

4. Pengolahan data dengan cara membuat tabel serta uraian terhadap data yang

sudah terkumpul dan selanjutnya dianalisa secara cermat agar mendapatkan

kesimpulan

3.8. Keabsahan Data

Menurut Moleong (2002 : 172) menetapkan keabsahan data diperlukan

teknik pemeriksaan yang didasarkan pada :

1. Derajat Kepercayaan

Yang pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non

kualitatif. Kriterium ini berfungsi melaksanakan sedemikian rupa sehingga

tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan untuk

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil penemuan

(58)

Sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan natara konteks

pengirim dan penerima. Untuk itu, peneliti hendaknya perlu melakukan

pengalihan untuk mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang

kesamaan konteks.

3. Kebergantungan

Kebergantungan merupakan substitusi dalam istilah reliabilitas dalam

penelitian non kualitatif yaitu dengan diadakan pengulangan studi dalam

suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama sehingga dapat

dikatakan reliabilitasnya tercapai

4. Kepastian

Sesuatu yang obyektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa

orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang, yang artinya

sesuatu tersebut dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan

(59)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambar an Umum Obyek Penelitian

4.1.1. Gambar an Umum Obyek

Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penyedia

layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM

menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed

wireline), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan

interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri

telekomunikasi dalam negari maupun tingkat global, kami bertekad

melakukan transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi dan

organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya.

Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya

diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis

legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak

bergerak (fixed), layanan telepon seluler (mobile), dan multimedia

(FMM), menjadi portofolio TIME (Tellecomunication, Information,

Media, and Edutainment). Konsistensi kami dalam berinovasi telah

berhasil memposisikan perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang

(60)

Letak dari pada Plasa Telkom Sidoarjo dekat dengan Alun-Alun

Sidoarjo sehingga memudahkan orang-orang mencari lokasi tersebut.

Plasa Telkom Sidoarjo sendiri ada 2 (dua) ruangan untuk melayani

pelanggan. Ruangan yang pertama melayani pelanggan untuk

pembayaran tagihan TELKOM, sedangkan ruangan yang kedua untuk

layanan pengaduan pelanggan yang dilayani oleh customer services. Jam

layanan dimulai pada hari Senin – Jumat, pukul 08.00 – 16.00,

sedangkan untuk hari Sabtu dimulai pada pukul 08.00 – 12.00.

Jenis layanan pengaduan customer services di Plasa Telkom

Sidoarjo melayani berbagai macam keluhan, seperti pengaduan

pemasangan baru, pengaduan pemakaian produk dengan biaya tagihan

yang tidak sesuai, memperpanjang masa pakai promo, dan sebagainya.

4.1.2. Visi dan Misi PT. TELKOM

1. Visi Telkom

Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan

Telecommunication, Inform kawasan regional

2. Misi Telkom

Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga

yang kompeten, serta menjaga model pengelolaan korporasi terbaik

di Indonesia

(61)

Organisasi sebagai sebuah fungsi manajemen atau alat

manajemen, hendaknya mampu merealisasikan tujuan yang diinginkan.

Sedangkan struktur organisasi merupakan perwujudan yang

menunjukkan hubungan antara fungsi-fungsi dalam suatu organisasi,

serta menunjukkan wewenang dan tanggung jawab setiap anggota

masing-masing. Tujuan struktur organisasi perusahaan yaitu untuk

membantu menyusun dan mengatur pembagian kerja yang sesuai dengan

keahlian dari masing-masing pegawai.

Struktur organisasi terbagi atas :

a. Struktur organisasi merupakan suatu pembagian tugas melalui garis

komando dari atas ke bawah sehingga tanggung jawab pun juga

berdasarkan garis tersebut.

b. Struktur oganisasi fungsi, bahwa setiap fungsi harus dijalankan oleh

orang-orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya dan mempunyai

lini othority atas garis kekuasaan.

c. Struktur organisasi garis dan staff, yaitu pimpinan yang memerlukan

staf yang ahli yang biasanya berkedudukan sebagai penasehat

pimpinan, tetapi bukan sebagai bawahan atau dengan kata lain bahwa

setiap tingkatan mempunyai staff kecuali pada tingkat buruh.

Dari uraian diatas maka jelas bahwa struktur organisasi dapat

terbagi menjadi tiga bagian yang definisinya dapat diketahui, tugas,

(62)

suatu organisasi. Sistem organisasi yang digunakan oleh Plasa Telkom

(63)

Penjelesan tentang tugas masing-masing jabatan, sebagai berikut :

(64)

Secara struktural hanya membawahi Asisten Manager Service

Support. Tidak memiliki tugas/komando langsung ke Asman

Customer Care, Asman Modern Channel, Asman Direct Channel.

2. Asisten Manager Customer Care

Menangani langsung kepada pelanggan, seperti : penanganan

keluhan pelanggan, pemeliharaan pelanggan, mempunyai strategi

dalam maintenance pelanggan.

3. Asisten Manager Modern Channel

Bagian pemasaran atau marketing, mempunyai target dalam

memasarkan produk, merekrut pegawai (contoh : costomer services)

melalui jalur kemitraan.

4. Asisten Manager Service Support

Sebagai pendukung fasilitas yang ada di plasa TELKOM,

menyelenggarakan sarana pemeliharaan fasilitas, untuk menunjang

kebutuhan dari Asman Modern Channel, seperti : penyebaran

brosur, penyediaan form keluhan pelanggan, penyediaan fasilitas

penunjang dengan SPV plasa.

5. Asisten Manager Direct Channel

Sama dengan Asman Modern Channel, di bagian pemasaran, tetapi

bedanya Asman Direct Channel secara fungsional berada di bawah

Manager CS Area, melakukan sendiri penjualan langsung dari

TELKOM tidak melalui kemitraan.

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Tabel 4.4

Referensi

Dokumen terkait

Ibnu „Ashur mendefinisikannya berikut,: “ Maqasid al Syari’ah adalah makna-makna dan hikmah-hikmah yang dipancarkan syariat dalam setiap penetpan hukumnya.hal ini

Secara umum, stratigrafi regional Cekungan Sumatra Tengah tersusun atas beberapa unit formasi, mulai dari paling tua hingga yang paling muda adalah Batuan Dasar (Basement),

4 Memiliki motivasi untuk berpartisispasi dalam mewujudkan Ketahanan Nasional Indonesia Mendiskripsika n konsep- konsep Tannas Menganalisis permasalahan dalam Astagatra

Lebih dari itu, upaya untuk menumbuhkembangkan iden- titas keilmuan Arsitektur Nusantara memberi dua manfaat utama yaitu pengaruh keluar menyumbang perkembangan dimensi

f) Sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa, Kontraktor harus meminta persetujuan Konsultan Pengawas untuk melanjutkan pekerjaannya. g) Sebelum pemasangan lantai

Organizational Behavior: A Diagnostic Approach, New Jersey: Prentice Hall Inc.... Behavior in

Th e aim of this study was to preconfi gure the old Y reconstructive plate intended primarily for the treat- ment of intra-articular fractures of distal humerus and to convert

Bagi calon yang telah membuat pembayaran yuran tetapi tidak melapor diri pada hari pendaftaran, anda boleh mendapatkan semula wang tersebut dengan mengemukakan