• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2 SDN Dukuh 01 Salatiga S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2 SDN Dukuh 01 Salatiga S"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

29 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2006: 96). Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Hal itu senada dengan pendapat Arikunto (2006: 96) yang menyatakan penelitian tindakan yang baik apabila dilakukan dalam bentuk kolaborasi dimana pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.

3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelas 2 SDN Dukuh 01 Salatiga, pada semester II Tahun pelajaran 2014/2015.Waktu penelitian dimulai pada bulan maret tahun ajaran 2014/2015, materi yang diajarkan pada semester tersebut adalah mendeskripsikan tumbuhan.

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa Kelas 2 SDN 01 Dukuh Salatiga, berjumlah 37 siswa terdiri dari laki-laki 22 siswa dan perempuan 15 siswa.

SD Negeri 01 Dukuh Salatiga memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan/kesenian/UKS, 1 mushola, dan dapur serta 4 kamar mandi/WC.

Guru kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas II yang bernama Ibu Lupi Prasetyaningrum . Alasan dipilihnya kelas ini sebagai tempat penelitian yaitu karena berdasarkan nilai pada semester I dari 37 siswa hanya 8 orang saja yang mencapai nilai KKM, kemudian penggunaan model Kontekstual Learning belum pernah dicobakan di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga.

3.3 Variabel Penelitian

(2)

3.3.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah Pendekatan konstektual. Pendekatan Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Ada 7 (tujuh) tahapan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu:

1) Constructivisme, siswa diajak mengeksplor pengetahuan yang dimilikinya melalui pengamatan benda-benda yang ada di sekitar siswa.

2) Inquiry, siswa berdiskusi tentang ciri-ciri suatu benda yang ada di sekitar siswa 3) Questioning,siswa bertanya jawab tentang deskripsi suatu benda

4) Modeling, siswa mengamati gambar suatu benda dan deskripsinya.

5) Community Learning, siswa berdiskusi kelompok mendeskripsikan suatu benda secara tertulis

6) Reflection, artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah ditemukan dapat direfleksikan agar memiliki makna dalam kehidupan siswa.

7) Authentic Assessment, pembelajaran kontekstual harus dinilai berdasarkan kenyataan yang ada (proses dan hasil) melalui berbagai macam alat dan jenis penilaian.

3.3.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajarBahasa Indonesia. Hasil belajar adalah sikap atau tingkah laku yang merupakan perubahan yang relatif bersifat tetap sebagai akibat dari proses belajar. Salah satu hasil belajar adalah ranah kognitif, yang dimaksud disini yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia siswa. Siswa yang telah belajar akan mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar tersebut menunjukkan perubahan yang positif yaitu menuju kearah yang lebih baik yang bisa meningkatkan prestasi belajar dari siswa.

3.4 Prosedur Penelitian

(3)

menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto , 2006: 97) terdapat 3 langkah (dan pengulanganya) Penelitian, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Yang disajikan dalam gambar 2 berikut ini :

Gambar 1. Bagan Langkah Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto, 2006: 97)

Berdasarkan prosedur penelitian PTK model Mc. Taggart, maka pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penggunaan pendekatan pembelajaran Kontekstual berbantuan media gambar pada siswa kelas 2 SDN Dukuh 01 Salatiga, diperkirakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus atau lebih pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 sampai memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan. Dimana pada akhir masing-masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas 2 tersebut.

3.4.1. Pra Siklus

(4)

3.4.2 Pelaksanaan Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan tatap muka yaitu 2 pembelajaran dan 1 pertemuan evaluasi, dengan rincian prosedur tindakan berikut ini.

3.4.2.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil postes. Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan. Di samping itu, guru dan peneliti menyamakan persepsi dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa: penyusunan RPP Bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan tumbuhan, lembar observasi implementasi RPP, dan lembar penilaian.

3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya. Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang aktual, diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran. Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah penelitipada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi.

3.4.2.3 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan untuk memantapkan model pembelajaran yang digunakan.

3.4.3 Pelaksanaan Siklus II

(5)

pertemuan dimana dengan perincian 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 kali pertemuan evaluasi yang terdiri dari:

3.4.3.1 Perencanaan Tindakan

Dalam kegiatan perencanaan hampir sama dengan siklus I, yaitu guru dan peneliti mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan. Di samping itu, guru dan peneliti menyamakan persepsi dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa: penyusunan RPP Bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan tumbuhan , lembar observasi implementasi RPP, dan lembar penilaian.

Namun dalam siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan keterampilan yang diinginkan.

3.4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya. Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang aktual, diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran

Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah peneliti. Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi. Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah peneliti.

3.4.3.3 Refleksi

(6)

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan alat pengumpulan data sesaui dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik yang akan digunakan antara lain:

3.5.1.1 Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 231) dalam melakukan dokumentasi, peneliti mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi bertujuan untuk mengungkapkan fakta yang terjadi saat dilaksanakannya tindakan. Metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal subjek yang diteliti.

3.5.1.2 Metode Observasi

Menurut Arikunto (2006: 229) dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item – item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Tehnik observasi digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan guru dan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan tumbuhan dengan pendekatan pembelajaran Kontekstual berbantuan media gambar. Observer melakukan pengamatan pada setiap pertemuan. Melalui pengamatan tersebut observer mampu mengetahui bagaimana sikap anak dalam pembelajaran dan guru dalam mengajar.

3.5.1.3Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan, untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).Tes ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa terhadap materi Bahasa Indonesia tentang Mendeskripsikan Tumbuhan.

3.5.2.Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kualitas pembelajaran dan hasil belajar pada mata pelajaran tertentu. Berdasarkan tujuan penelitian dengan pendekatan penelitian tindakan kelas, data dikumpulkan dengan instrumen berikut:

(7)

3.5.2.1Instrumen Tes

Soal tes ini digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dengan berbantuan media gambar.

Adapun kisi-kisi dalam pembuatan tes atau instrumen evaluasi siklus I dan II untuk mengukur hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD Negeri Dukuh 01 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 tersaji dalam tabel 3.1 dan 3.2 berikut ini.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal siklus I

(8)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal siklus II

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator No Item Jumlah

Item

(9)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

No. Aspek Observasi Ya Tidak

A. Guru :

1. Guru memeriksa kesiapan ruang alat dan media.

2. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memberikan apersepsi

5. Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan materi

6. Guru memberikan motivasi pada siswa 7. Guru menyampaikan rumusan masalah 8. Guru membagi kelompok

9. Guru membagikan lembar kerja 10. Guru membimbing siswa melakukan

observasi

11. Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan

12. Guru membimbing siswa menganalisis pengamatan

13. Guru membimbing siswa mempresentasikan 14. Guru membimbing siswa membuat

kesimpulan pengamatan

15. Guru membimbing siswa mengevaluasi pengamatan

16. Guru menanyakan pada siswa tentang kejelasan materi

17. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran

18. Guru melakukan kegiatan refleksi tentang materi yang di pelajari dengan melibatkan siswa

(10)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

No. Aspek Observasi Ya Tidak

A. Siswa:

1. Apakah siswa menyimak petunjuk dan materi yang disampaikan guru?

2. Apakah siswa melaksanakan diskusi kelompok (anggota 4- 5 orang)? 3. Apakah masing-masing kelompok

merencanakan langkah-langkah apa yang seharusnya dikerjakan?

4. Apakah setiap anggota kelompok melakukan tugas yang mereka terima?

5. Apakah setiap kelompok menyusun hasil observasinya secara tertulis

6. Apakah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

7. Apakah siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran

8. Apakah siswa membahas hasil pekerjaannya 9. Apakah suasana kelas menjadi gaduh

3.6 Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini kriteria ditetapkan sebagai indikator keberhasilan PTK adalah bahwa setiap anak mencapai nilai tuntas, sedangkan indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, apabila hasil perbaikan yang dilakukan pada siklus 1 belum semua anak mencapai nilai tuntas dan masih banyak siswa mendapat nilai dibawah 75, maka peneliti perlu melaksanakan perbaikan lagi pada siklus berikutnya.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Validitas

(11)

peneliti menggunakan SPSS 17.0. hasil uji validitas soal siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.6 berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Siklus 1

Hasil Uji Validitas Siklus 1

Jumlah Soal Valid Tidak Valid Soal Yang Digunakan yaitu butir soal no1,2,3,4,6,7,8, 10, 11,14,15,16,17,19,20,21,22, 23, 24,dan 25. Peneliti hanya akan menggunakan soal sebanyak 20 butir soal.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Siklus 2

Hasil Uji Validitas Siklus 2

Jumlah Soal Valid Tidak Valid Soal Yang Digunakan hanya akan menggunakan soal sebanyak 20 butir soal.

3.7.1.1Uji Reliabilitas

(12)

menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi menggunakan ketentuan yang dikemukakan oleh George dan Mallery pada Tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas dan Kategori

Koefisien Reliabilitas Kategori

Tidak reliable

Dapat diterima

Reliabel Bagus

Reliabel memuaskan

Item-item soal yang telah diuji validitasnya dan dinyatakan valid dicari indeks reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas item soal pada siklus 1 pada tabel 3.5 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.6 adalah sebagai berikut:

Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1

Reliability Statistics

Cronba ch's

Alpha N of Items

.936 25

Hasil Uji Reliabitas Siklus 2

Reliability Statistics

Cronba ch's

Alpha N of Items

.904 25

Berdasarkan diatas menunjukan bahwa hasil indeks reliabilitas siklus 1 sebesar 0, 936 dan indeks reliabilitas siklus II sebesar 0,904 dengan kriteria siklus 1 reliabilitas bagus dan siklus 2 reabilitas bagus , sehingga soal layak digunakan dan sebagai alat ukur dalam penelitian.

3.8 Analisis Data

(13)

Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan dengan hasil deskriptif data yang telah diperoleh.

3.9 Instrumen Pengumpulan DataVariabel Terikat

Gambar

Gambar 1. Bagan Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1
gambar hewan dengan
Tabel 3.3 Kisi-kisi  Lembar Observasi Guru
+4

Referensi

Dokumen terkait

 Mereka yang mengambil kekayaan, memaksa orang lain untuk melakukan pekerjaan tertentu, mengklaim dengan tidak adil, merupakan tindakan oppressor.  Salah satu ukuran

[r]

Selain citra toko yang dapat mempengaruhi niat pembelian, banyak toko eceran yang melakukan berbagai macam strategi promosi untuk menarik niat pembelian calon

Baru-baru ini tersiar kabar bahwa adanya kasus bom bunuh diri oleh teroris di beberapa titik di Surabaya. Kasus ini mengganggu kestabilan dan keamanan negara.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry di Desa Sidorejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Pengetahuan f

semakin tinggi bahan organic tanah maka tanah tersebut akan mempunyai derajat kerut yang kecil (Trijoko,2006)... Besar derajat kerut tanah pada masing-masing jenis

Terdapat korelasi antara dengan Jumlah Helicobacter pylori dengan jumlah sel radang kronis pada mukosa gaster bagian antrum karena didapatkan hasil p < 0.05 (p = 0.00)

Ada interaksi antara pemberian urin sapi dan limbah cair industri tahu terhadap pertumbuhan bibit kakao dengan tinggi tanaman dan jumlah daun yang terbaik pada dosis 80 ml/kg