• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Strategi dan Metode Eksplorasi Mineral Jika Sungai Cikapundung Jernih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Mengenal Strategi dan Metode Eksplorasi Mineral Jika Sungai Cikapundung Jernih"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

J U N I 2 0 0 7 VOL. 2 NO. 2

Dapatkah Mineral

Terlihat dari Citra Satelit?

Mengenal Strategi dan Metode

Eksplorasi Mineral

(2)

Daftar Isi Volume 2 No. 2

Juni 2007

03

Editorial

Mineral dan Sumber Daya Geologi bagi Kehidupan Kita: Pentingnya Data dan Usaha Hulu Penanganan

58

Profil

[58]Mamat R. : Mengenal Keuletan Seorang Preparator

68

Seputar Geologi

informasi tentang kegiatan bidang geologi dan bidang lain terkait kegiatan kegeologian, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh Badan Geologi.

04

Geologi Populer

[04]Jika Sungai Cikapundung Jernih [10]Dapatkah Mineral Terlihat dari Citra Satelit ?

16

Lintasan Geologi

[16]Yodium : Sumber Daya Geologi pada Lumpur Porong, Jawa Timur

[22]Pengelolaan Data dan Informasi di Pusat Sumber Daya Geologi

[28]Mengenal Strategi dan Metode Eksplorasi Mineral

[42]Oh, Saya Baru Tahu, Kalau Mineral Itu Ternyata Banyak Sekali Manfaatnya

56

Geofakta

[56]Friedrich Mohs, Penemu Skala Kekerasan Mineral

Pe

Redaksi Priatna Dewan Redaksi Oman Abdurahman,Prima M. Hilman, M. Taufik, Abdurahman, Igan Sutawidjaja, Agus Pujobroto, Sugiharto Nitihardjo, Ipranta Redaktur Pelaksana Joko Parwata, M. M. Saphick Nurjaman, Bunyamin Koresponden Nandang Sumarna, Evina Widyantini, Sumaryono, Nenen Andriyani Sirkulasi Asep Sofyan Fotografer & Dokumentasi Gatot Sugiharto, Titan Roskusumah Marketing & Humas Lilies M. Maryati Tata Letak & Artistik [V]Artstudio 022-70662366 Alamat Redaksi Gedung D Lantai IV Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. 022-7217321 Faks.022-7218154 website: http://www.bgl.esdm.go.id e-mail: warta@bgl.esdm.go.id

(3)

“…Hanya, keahlian Fielderhof tampaknya bukan satu- data), teknologi, dan pengelolaan. Tentang teknologi satunya kunci resep keberhasilan manipulasi skandal dan pengelolaan sumber daya mineral, kiranya bukan Busang. Longgarnya peraturan juga ikut mendukung. menjadi tanggung jawab utama institusi yang memiliki Di Kanada, persis seperti di Indonesia, tak ada kewenangan di bidang geologi. Lagipula, kedua aspek kewajiban perusahaan tambang publik untuk minta tersebut akan senantiasa mengikuti kondisi keberadaan pengesahan atas klaim jumlah deposit yang mereka sumber daya geologi yang menjadi substansinya. Hal ini temukan. Cara-cara seperti ini mustahil dilakukan di berarti persoalan kita kembali kepada masalah data dan Australia. Di Negeri Kanguru itu, setiap klaim penemuan eksplorasi.

kandungan tambang harus disahkan anggota

Tentang database sumber daya mineral, sebenarnya Australian Institute of Mining and Metalurgy, lembaga

kita sudah memiliki semacam baseline atau tonggak independen yang dipercaya menyetempel keabsahan

pengembangannya. Penyusunan database sumber penemuan deposit tambang”. Demikian sepenggal

daya mineral di Pemerintahaan dirintis oleh Pusat kisah lama tentang skandal Busang yang terdapat pada

Sumber Daya Mineral (PMG, sebelumnya bernama situs Hamline University sebuah akademi terkenal di

Direktorat Inventarisasi Mineral). Database tersebut kini N e g a r a b a g i a n M i n n e s o t a ,

sebenarnya sudah diadopsi menjadi rujukan struktur http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/05/

database mineral di tingkat ASEAN. Sementara itu, 09/0006.html. Minnesota sendiri adalah produsen besi

Badan Geologi melalui PMG pada tahun 2007 ini telah dan batuan taconite terbesar di Amerika Serikat.

ditunjuk sebagai focal point pengembangan database Kasus Busang yang menghebohkan kita di era tahun sumber daya mineral di tingkat nasional. Persoalannya 90-an adalah sebuah kisah hitam di dunia kemudian adalah bagaimana upaya kita agar Daerah pertambangan. Cerita tersebut diangkat kembali untuk dapat tune in menggunakan database tersebut sebagai menyegarkan ingatan kita tentang betapa sarana pertukaran data dan informasi tentang sumber menentukannya arti data sumber daya mineral. Betapa daya mineral kita?

tidak, kasus Busang telah menyebabkan jutaan dolar

Pertukaran data sangatlah penting dalam iklim otonomi uang para pemain saham amblas, puluhan orang

daerah. Dengan cara itu semua pihak diuntungkan. diseret ke meja hijau, dan dunia pertambangan

Daerah terbantu dalam percepatan pengumpulan dan tercoreng, termasuk di Indonesia. Kisah Busang juga

penyusunan data serta pemenuhan kewajibannya menegaskan kembali bahwa penataan, pemanfaatan,

kepada Pemerintah berkenaan dengan informasi pengembangan, dan konservasi sumber daya mineral

sumber daya geologi. Pemerintah pun tertolong dalam diawali dengan ketersediaan data yang akurat tentang

penyusunan dan updating database terkait sehingga posisi, persebaran, dan kelayakan tambang dari sumber

diperoleh basis yang lebih baik dan terkini untuk daya mineral tersebut. Semua itu sangat bergantung

perencanaan dan penetapan kebijakan pengelolaan kepada kinerja eksplorasi sumber daya mineral dan

sumber daya mineral nasional. Sementara itu, mitra penilaian data terkait.

lainnya akan memperoleh informasi yang lebih akurat Mineral, bagian dari sumber daya geologi, hingga saat untuk pengembangan dan pemantauan pengelolaan ini masih menjadi andalan sumber pendapatan bangsa sumber daya geologi kita.

kita. Bagaimana status database-nya? Bagaimana pula

Pembaca yang budiman, eksplorasi atau usaha hulu penanganannya semestinya

Dengan topik seputar mineral ini kita diingatkan dilakukan? Serta, bagaimana masalah sumber daya

kembali arti penting sumber daya geologi, khususnya manusia untuk pengelolaan sumber daya geologi di

mineral, yang kita miliki. Seiring dengan itu, juga Daerah? Selain itu, sumber daya geologi apa selain

pengembangan database-nya. Akselerasi pemahaman mineral yang potensial di wilayah kita ini? Bagaimana

dan kesadaran seluruh komponen masyarakat akan arti sebuah bencana sesungguhnya memberi “anugerah”

penting database, informasi, dan eksplorasi sumber untuk kita berupa kandungan mineral penting?

daya geologi kita akan membantu tumbuhnya Bagaimana sosialisasi terkait mampu menumbuhkan

masyarakat yang sadar akan nilai strategis sumber daya kesadaran masyarakat akan arti strategis sumber daya

alam kita. Salam mineral, selamat menikmati Warta mineral? Warta Geologi nomor 2, Juni 2007 ini akan

Geologi edisi ini. menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tersebut.

Para pembaca yang budiman,

Sebagaimana dalam penanganan sumber daya alam yang lain, penanganan sumber daya mineral dan

Bandung, Juni 2007 sumber daya geologi lainnya akan selalu bergantung

Oman Abdurahman kepada tiga hal pokok, yaitu: ketersediaan data (bank

Mineral dan Sumber Daya Geologi bagi Kehidupan Kita:

Pentingnya Data dan Usaha Hulu Penanganan

E d i t o r i a l

(4)

Jika

Sungai Cikapundung

Jernih

Oleh: Bethy C. Matahelumual Pusat Lingkungan Geologi - Badan Geologi

ota pada hakekatnya adalah kita, manusia-manusia yang menghuninya,

K

sehingga wajah kota adalah wajah kita. Salah satu pembentuk rupa kota adalah sungai yang mengalir di kota tersebut. Dengan demikian, perhatian terhadap kualitas air sungai merupakan sebuah bentuk perhatian terhadap wajah kota yang - pada akhirnya - merupakan perhatian terhadap wajah kita sendiri.

Di sisi lain, sungai secara fisik adalah sebuah bentukan proses geologi, sehingga sungai dengan seluruh cekungan geologisnya dipengaruhi oleh asal-usul geologis pembentukannya. Masalah masukan dan keluaran air ke atau dari sungai di sepanjang alirannya, sebagai contoh, sangat dikontrol oleh tatanan geologi di sepanjang sungai tersebut. Untuk Sungai Cikapundung, misalnya, ternyata tidak semua aliran sungainya merupakan daerah keluaran air tanah. Beberapa bagian sungai tersebut bertindak sebagai pemasok bagi sistem air tanah di sekitarnya. Hal tersebut penting maknanya dalam kaitannya dengan pengelolaan air tanah. Hubungan sungai dan air tanah dan perlindungan kualitas air sungai - untuk kasus seperti sungai Cikapundung - sangatlah penting.

(5)

Tulisan ringkas di bawah ini berusaha menyajikan cairan limbah pabrik, tumpahan minyak, ampas-potret sebuah sungai di perkotaan: Sungai ampas dapur, busa sabun, dan seribu satu Cikapundung di Kota Bandung. Penelusuran kotoran lain, masuk, mengendap, dan hanyut di singkat kualitas air sungainya dan usulan praktis Cikapundung.

penanganannya ini dapat memberi inspirasi, baik

bagi pengelolaan sungai, maupun penelitian Cikapundung memang kawan yang amat hubungan sungai dan air tanah, untuk sungai- dibutuhkan, tetangga yang baik hati bagi sungai penting di Indonesia.

manusia, tetapi diperlakukan seperti budak yang tak putus-putusnya harus menanggung derita Sungai Cikapundung, Potret Wajah Kota

akibat ulah manusia. Maka wajarlah bila suatu Bandung

saat ia bangkit membalas penderitaannya. Sungai Cikapundung, bagaimana pun wujud dan

Sayangnya, balasan itu hanya dialami oleh rupanya sekarang, tetap merupakan “nadi”

sebagian pelakunya saja, terutama mereka yang kehidupan warga Kota Bandung. Potret

berada di bagian hilirnya saja. Mereka yang kehidupan Kota Bandung secara tidak langsung

berada di bagian hulu sungai tersebut umumnya sesungguhnya dapat disimak melalui kondisi air

aman-aman saja. Cikapundung. Kondisi air sungai Cikapundung

sudah tercemar, lingkungan di sepanjang sungai

Mereka yang bermukim di hilir sering mengeluh tidak tertata, dan banyak sampah yang dibuang

bila hujan turun dan banjir, karena yang mereka ke sungai tersebut, merupakan cerminan wajah

rasakan bukan hanya basah oleh air saja, tetapi kota Bandung. Akankah kita seterusnya

air itu telah bercampur dengan bermacam-menganggap Sungai Cikapundung sebagai

macam benda menjijikkan. Mulai dari sampah, tempat “pamiceunan runtah (pembuangan

sisa-sisa benang, genangan minyak, lumpur, sampah)?”

hingga bangkai binatang, semua ikut masuk ke dalam rumah mereka. Bayangkan, seperti apa Sejak lepas jembatan jalan Siliwangi hingga

keadaan rumah mereka! bermuara di Sungai Citarum, sepanjang lebih

kurang 20 kilometer, Sungai Cikapundung

benar-Jika kita rajin berjalan menelusuri alur sungai benar menderita. Sebagai bak sampah, sudah

Cikapundung ke arah muara, terlihat betapa jelas! Tetapi di samping sampah, yang entah

padat bangunan di sana. Mulai dari gubuk-berapa ton setiap hari tumpah ke sana, ada juga

(6)

gubuk gelandangan dan pemulung, rumah- Cikapundung sangat buruk, karena banyak

rumah sederhana dan mewah hingga bangunan sampah, limbah rumah tangga, dan industri. Hal

pabrik, pertokoan, dan gedung bertingkat. ini akan meningkatkan kandungan unsur-unsur Bangunan-bangunan itu lengkap dengan saluran dari parameter fisika, kimia, dan biologi.

p e m b u a n g a n n y a t a k p e r n a h b e r h e n t i

Parameter Kualitas Air Sungai

memuntahkan limbah rumah tangga (domestik)

Parameter fisika yang akan terpengaruh atau a t a u p u n i n d u s t r i m e r e k a k e S u n g a i

meningkat konsentrasinya yaitu kekeruhan, Cikapundung.

warna, bau, rasa, daya hantar listrik, dan zat padat terlarut. Parameter kimia yang akan Secara kasat mata kita dapat melihat kondisi air

terpengaruh atau meningkat konsentrasinya Sungai Cikapundung yang terlihat hitam. Warna

yaitu oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen hitam itu kadang berubah menjadi kuning, hijau,

biologi (BOD), kebutuhan oksigen kimia (COD), atau merah saat limbah pabrik dibuang ke sana.

pH, kesadahan, natrium, bikarbonat, klorida, Walaupun begitu, ada saja orang yang mau

sulfat, nitrat, nitrit, ammonium dan logam-“nyemplung” ke sana untuk mengais rejeki.

logam seperti besi (Fe), mangan (Mn), timbal Mereka biasanya mencari kantong plastik bekas,

(Pb), tembaga (Cu), seng (Zn), krom (Cr), dll. atau dengan berbekal sepotong kawat mereka

Sedangkan untuk parameter biologi, yang pasti mengumpulkan paku dan sisa potongan kawat.

akan sangat besar jumlahnya adalah bakteri Mereka tidak peduli terhadap kondisi air sungai

Escherichia coli. yang dapat menimbulkan penyakit gatal atau

penyakit kulit lainnya. Mereka menganggap

Pencemaran perairan terbuka seperti danau, situ, “nyemplung” ke sungai sudah biasa. Yang

rawa, dan sungai oleh limbah industri dan rumah penting mereka dapat mempertahankan hidup

tangga, merupakan masalah yang serius. saat ini.

Berbagai bentuk pencemar air, baik yang bersifat fisik seperti lumpur, bahan organik, maupun Ironis memang. Di satu sisi kita ingin air sungai

yang berupa senyawa kimia termasuk yang yang tetap jernih, di sisi lain tidak ada kesadaran

beracun, seperti logam berat, perlu segera diatasi untuk merasa memiliki sungai tersebut sehingga

sebelum terjadi akumulasi yang membahayakan berusaha untuk tetap menjaga kualitas dan

pada banyak perairan di Tanah Air kita. Salah satu kesehatan lingkungannya. Kualitas air Sungai

(7)

upaya untuk itu diperoleh dari pengetahuan dan kearifan lokal (local knowledge dan local wisdom), di antaranya penggunaan beberapa jenis tumbuh-tumbuhan.

Mengatasi Pencemaran Air Sungai dengan Tumbuhan

Salah satu langkah nyata dan mudah dilaksanakan untuk menangani pencemaran di Sungai Cikapundung adalah aplikasi sistem biologis. Cara ini dilakukan antara lain melalui pengembangbiakan tanaman air seperti eceng gondok (Eichornia crassipes) atau kayambang (Bhs. Sunda: Kiambang; Salvinia natans). Sebenarnya, gagasan untuk menggunakan tumbuhan air sebagai penyaring biologis telah lama didengung-dengungkan. Kemampuan tumbuh-tumbuhan tersebut dalam menjernihkan air yang tercemar juga tidak perlu disangsikan lagi. Beberapa negara yang telah menggunakan sistem ini adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Korea. Tidak ada salahnya bukan, jika kita juga mencontoh mereka dan mulai menggunakan tumbuhan air untuk menjernihkan Sungai Cikapundung.

Air yang keruh, berbau, berwarna dan mengandung logam, dapat dihilangkan secara sederhana melalui penyerapan akar-akar tanaman air seperti eceng gondok. Tanaman eceng gondok dan kayambang ini m u d a h d i p e r o l e h d a n m u d a h p u l a dikembangbiakan. Tetapi kita harus berhati-hati jangan sampai timbul masalah baru, yaitu kita juga harus berperang melawan eceng gondok karena pertambahan populasinya yang tidak terkendali.

Eceng Gondok

Tanaman eceng gondok dan kayambang, mudah mengapung di atas permukaan air dan membentuk kelompok tumbuhan yang menyerupai pulau. Jadi, jika kita ingin menggunakannya untuk penjernihan air sungai Cikapundung, kita dapat menanam eceng gondok dalam ban mobil bekas atau dalam petak-petak seperti keramba, sehingga pertumbuhannya mudah dikontrol seperti yang dilakukan di negara Korea. Pertumbuhan eceng gondok ini nantinya akan membentuk pulau-pulau terapung di atas permukaan Sungai Cikapundung. Jika pertumbuhan eceng gondok telah melebihi petak-petak atau ban mobil bekas tersebut, kita dapat memanennya untuk dimanfaatkan menjadi berbagai hasil kerajinan tangan.

Pemeliharaan eceng gondok yang dimaksud di sini

Geologi Populer 7

Eceng Gondok

(8)

bukanlah seperti penanaman eceng gondok yang dilakukan masyarakat di sekitar Kali (Sungai) Bekasi, Bekasi. Warga di sepanjang Kali Bekasi yang melintasi Kecamatan Babelan dan Sungawangi telah membudidayakan tanaman eceng gondok di kali tersebut sejak tahun 1999. Tetapi sayang, hal itu tidak diikuti dengan penanggulangan (penjernihan) air Kali Bekasi itu s e n d i r i . M e r e k a h a n y a m e m a n f a a t k a n penanaman eceng gondok tersebut sebagai kerja sampingan saat mereka tidak menggarap sawah. Mereka memanen dan mengeringkan batang-bantang eceng gondok, kemudian menjualnya kepada tengkulak, dan selanjutnya dibawa ke perajin untuk dibuat tas, sepatu, kursi, dan lain-lain.

Pulau terapung dari eceng gondok ini selain mudah dikendalikan pertumbuhannya, juga dapat menyaring dan menjernihkan air, dan sebagai habitat kehidupan liar hewan air. Bukan mustahil, jika pemandangan di Sungai Cikapundung terlihat lebih indah, karena tumbuhan eceng gondok yang menghijau apalagi disertai dengan mekarnya bunga eceng gondok yang berwarna ungu. Tumbuhan air lainnya selain eceng gondok dan kayambang yang terdapat di Tanah Air Kita, yang dapat digunakan untuk menjernihkan air, di antaranya cattail (Typha latifolia), geligi (Phragmites karka), padi liar (Oryza rufipogon), rumput liar (Paspalum sp), dan jajagoan (Echinochloa crusgalli).

Daun Kelor

Bila air sungai Cikapundung akan digunakan dalam skala kecil secara langsung dan sederhana, kita dapat menggunakan bahan kimia atau potensi kearifan lokal, seperti biji kelor, untuk menjernihkannya. Sebenarnya, biji kelor (Moringa oleifera) telah lama digunakan di Inggris sebagai koagulan (penggumpal) alami dalam proses pengolahan air, mulai skala kecil sampai skala besar.

Tentunya kita masih ingat pepatah yang mengatakan “dunia tak selebar daun kelor” yang maknanya sindiran bagi orang yang berpikiran sempit. Tanaman kelor (Moringa oleifera), meskipun daun-daunnya berukuran kecil atau sempit, namun ia dapat tumbuh cepat sekali, baik dari biji maupun dari stek. Kelor bahkan tetap tumbuh sekalipun ditanam di atas lahan yang gersang. Jadi, kelor sangat baik dikembangkan di

Tanaman Kelor(Moringa oleifera) telah lama digunakan di Inggris sebagai koagulan (penggumpal) alami dalam proses pengolahan air, mulai skala kecil sampai skala besar.

,bijinya

(9)

Geologi Populer 9

atas lahan-lahan kritis yang mengalami musim berperahu di air yang jernih dari hulu ke hilir.

kering yang panjang. Alangkah menyenangkannya bila hal itu

terwujud. Kepedulian terhadap kesehatan Bubuk biji kelor mampu memproduksi bakteri lingkungan sekitar Sungai Cikapundung telah sebanyak 90-99% yang melekat pada partikel- dimulai, misalnya melalui pengerukan dasar partikel padat dan menjernihkan air yang relatif sungai tersebut. Dan, tentunya, hal tersebut akan aman untuk diminum masyarakat setempat. lebih baik lagi bila diikuti oleh penataaan Idealnya, masih diperlukan pemurnian air lebih sepanjang tepi aliran dan upaya-upaya untuk lanjut, misalnya dengan cara memasak air atau mengurangi pencemaran air sungainya.

menyaring kembali dengan menggunakan pasir. Demikian pula, kita memiliki kewajiban untuk Perlu diingat untuk selalu membuat pasta bubuk memelihara sungai-sungai yang ada di wilayah biji kelor yang segar setiap kali akan melakukan kita masing-masing. Maka apabila kita telah

penjernihan air. melaksanakan kewajiban kita kepada

sungai-sungai itu, sungai-sungai pun akan memenuhi hak kita:

Sungai Jernih, Lingkungan Bersih mendapatkan air bersih. Sungai jernih,

Kita dapat mencoba menjernihkan Sungai lingkungan pun bersih!.

n

Cikapundung dengan menggunakan pulau terapung eceng gondok atau tanaman air

lainnya, sehingga suatu hari nanti kita dapat

erikut ini cara mengolah biji kelor untuk yang telah tercampur dengan koagulan biji

B

digunakan sebagai penjernih air: Biji kelor tersebut dengan kain kasa; filtratnya kelor yang tua ditumbuk hingga halus, dimasukkan ke dalam 20 liter air yang akan kemudian timbang hasil tumbukannya dijernihkan; dan aduk kembali perlahan-sebanyak 2 gram atau kira-kira 5 sendok teh lahan selama 10-15 menit. Selama (5 mL). Lalu, tambahkan padanya sedikit air pengadukan, butiran biji yang telah bersih sehingga membentuk pasta. dilarutkan akan mengikat dan

Kemudian pasta kelor tersebut dimasukkan menggumpalkan partikel-partikel padatan ke dalam botol yang bersih dengan dalam air, beserta mikroba dan kuman ditambahkan lagi 200 mL air bersih. Botol penyakit, sehingga membentuk gumpalan itu lalu dikocok selama 5 menit hingga besar dan mengendap. Kemudian, diamkan tercampur sempurna. Pencampuran larutan penjernihan tersebut selama 1 jam, sempurna ini diperlukan untuk mendapatkan kemudian air bersihnya dapat dipompa proses senyawa kimia yang terdapat dalam keluar untuk memenuhi keperluan bubuk biji kelor yang diperlukan untuk keluarga.

penjernihan. Selanjutnya, saringlah larutan

n

(10)

Dapatkah Mineral Terlihat dari

Citra Satelit?

erkembangan teknologi informasi yang

sangat cepat seperti sekarang ini akan

P

mempengaruhi berbagai bidang termasuk kebumian. Khususnya perkembangan

teknologi satelit dan sensor perekaman, semua

kenampakan obyek di permukaan bumi yang

didasarkan atas pantulan gelombang

elektromagnetik sangat signifikan untuk

berbagai survei atau analisis yang terkait

bidang kebumian. Perekaman oleh satelit dapat

dilakukan baik di siang hari maupun di malam

hari, karena gelombang elektromagnetik yang

direkam oleh sensor dapat bersifat, baik

alamiah yaitu gelombang dari sinar matahari,

maupun buatan, yakni gelombang yang berasal

dari sumber buatan yang dibawa satelit. Oleh: Ipranta

Pusat Survei Geologi - Badan Geologi

Dokumentasi : www

(11)

Dari waktu ke waktu sensor perekaman yang mineral berdasarkan citra landsat. Dengan dipakai selalu mengalami perubahan yang contoh kasus yang diangkat dalam tulisan ini

sangat signifikan dengan perkembangan dapat dipahami bahwa sampai batas-batas

teknologi. Hasil rekaman yang dihasilkannya pun tertentu, satelit dapat digunakan untuk semakin baik. Yaitu, resolusi citra semakin besar, identifikasi keberadaan mineral di suatu lokasi. mulai dari resolusi 1.000 m hingga 1 m,

tergantung dari pemanfaatan yang digunakan. Landsat

Biasanya citra satelit yang beresolusi besar Salah satu satelit yang citranya dapat dipakai berfungsi untuk melihat dan mengetahui cuaca untuk melihat keberadaan sumber daya mineral (contoh: satelit NOAA dan satelit MODIS). a d a l a h L a n d s a t E T M + 7 d a n L a n d s a t Adapun sensor yang beresolusi kecil digunakan TERRA/ASTER. Landsat ETM+7 adalah satelit untuk keperluan teknis yang lebih spesifik. bumi yang diperuntukkan guna mengidentifikasi Diantara keduanya, terdapat citra satelit yang lingkup sasaran yang lebih spesifik, misalnya:

beresolusi sedang yang digunaka untuk mineral. Adapun Landsat TERRA/ASTER adalah

perencanaan atau identifikasi tata ruang dan satelit sejenis dengan resolusi yang lebih baik.

sumber daya kebumian lainnya. Landsat ETM+7, karena memiliki resolusi 30

meter ke atas, memberikan hasil yang masih Tulisan dibawah ini akan menyajikan secara kasar bila dibandingkan dengan citra hasil singkat langkah-langkah analisis citra satelit TERRA/ASTER yang memiliki resolusi 15 m hingga untuk identifikasi keberadaan dan distribusi 30 m. Perbandingan band dan panjang beberapa jenis mineral di suatu lokasi. Dengan gelombang elektromagnetik yang dipakai dalam penyajian contoh praktis ini, diketahui hal-hal perekaman pada sensor kedua satelit tersebut yang diperlukan dan langkah-langkah yang mesti tampak pada gambar berikut.

ditempuh untuk memperoleh hasil identifikasi

Karakteristik band dan panjang gelombang yang dipakai untuk perekaman Landsat ETM +7 dan TERRA/ASTER

ASTER (TERRA/ASTER) : Nama salah satu satelit bumi ETM + 7 : Nama salah satu satelit bumi Warna hijau toska

sampai merah muda : Spektrum gelombang yang dapat ditangkap oleh LANDSAT ETM+7 dan TERRA/ASTER VNIR, SWIR, TIR : Visible to (-) Near Infra Red (VNIR); Short Wave Infra Red (SWIR), Thermal Infra Red (TIR):

jenis sinar infra red Garis/kurva biru : Garis reflektan

15 m, 30 m, 60 m, 90 m : resolusi; angka cetak tebal: resolusi untuk ASTER; angka cetak tipis: resolusi untuk ETM+7 1 10-14 : 1. Band: nomor adalah nomor band, kotak warna merah dengan nomor 5-9: band nomor 5, 6, 7, 8 dan 9; demikian seterusnya untuk kotak lainnya; satu kotak menunjukkan satu band 2. Angka cetak tebal di luar kotak: band untuk ASTER; angka cetak tipis di dalam kota: band untuk ETM+7

(12)

Sebaiknya sebelum dilakukan analisis untuk

Identifikasi Deposit Mineral Bijih Contoh Kasus

melihat keberadaan mineral dengan citra satelit,

Landsat TERRA/ASTER

terlebih dahulu harus diketahui nilai reflektan dari setiap mineral atau batuan yang ada di

Prinsip penggunaan

daerah yang daiamati. Nilai reflektan adalah nilai Setiap obyek yang berada di permukaan bumi

yang dihasilkan oleh panjang gelombang yang akan memantulkan gelombang elektromanetik.

dipantulkan dari objek yang diamati oleh satelit. Khusus untuk obyek yang memantulkan panjang

Diketahuinya reflektan acuan tersebut akan gelombang elektromagnetik seperti pada

memudahkan dalam proses pencocokan hasil Gambar 1 di atas, maka akan terekam dengan

dengan nilai reflektan yang ada dalam citra baik pada sensor satelit. Oleh karena itu, citra

satelit. Gambar di bawah adalah contoh reflektan akhirnya dapat diolah dan diekstrak kembali

acuan, hasil rekaman citra TERRA/ASTER sesuai dengan obyek aslinya dipermukaan bumi.

terhadap panjang gelombang elektromagnetik Berdasarkan prinsip tersebut, maka setiap

yang dipantulkan oleh beberapa jenis batuan dan mineral atau sekumpulan sumber daya mineral

mineral yang telah diketahui sebelumnya. yang ada di suatu daerah akan memantulkan

panjang gelombang elektromagnetik tertentu

Dari gambar di bawah, terlihat bahwa mineral-yang dapat direkam oleh sensor satelit.

mineral tertentu memantulkan gelombang Selanjutnya, untuk melihat mineral dari citra

elektromagnetik yang terekam pada band 1 satelit dengan kenampakan yang lebih jelas,

hingga band 14. Selanjutnya, berdasarkan hasil disini hanya akan dibahas metode kerja

uji empiris di laboratorium diperoleh bahwa: 1) TERRA/ASTER.

untuk melihat mineral hematite, jarosit, goetit

Karakteristik gelombang elektromagnetik pada berbagai mineral yang telah diketahui yang terekam pada sensor TERRA/ASTER (hasil empiris di laboratorium).

Sumbu Y : Nilai relatif (%) dari reflektan

Sumbu X : Panjang gelombang dalam satuan nanometer

Kolom warna hijau :band 1, 2 dan 3 dengan kelompok mineral yang terliput dari reflektan kecil ke besar: batuan basa, limonit, goesit, jarosit, bentonit

Kolom warna merah muda : band 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan kelompok mineral yang terliput dari reflektan kecil ke besar: alunit, montmorilonit, muskovit, taktonit, kalsit, epidot, khlorit

Kolom warna merah tua : band 10, 11, 12, 13, dan 14 dengan kelompok mineral yang terliput dari reflektan kecil ke besar: dolomit, batugamping (limestone), batugamping lempung kwarsa (limestone clay quartz), montmorilonit, kaolinit, perdotit basal, trachy andesite, monzonit (monzonite), kwarsit monzonit (quarzt monzonite), kwarsit (quarzite)

(13)

dan limonit hanya diperlukan band 1, band 2 dan reflektan yang dipantulkan dengan panjang band 3; 2) untuk melihat mineral klorit, epidot, gelombangnya. Dari ke dua gambaran grafik, kalsit, kaolinit, muscovite, dan montmorilonit satu hasil rekaman citra satelit (Gambar 4a) dan diperlukan band 5, band 6, band 7, band 8 dan lainnya hasil pengukuran langsung terhadap band 9; dan 3) untuk mengenali batuan kwarsit, mineral atau batuan yang telah diketahui, baik

quartzmonzonit, monzonit, kaolinit dan alam maupun di laboratorium (Gambar 4b),

batugamping diperlukan band 10 sampai band maka akan dapat dicari kesamaan pola. Disini

14. yang kita cari adalah kesamaan pola, karena

kedua gambaran tersebut (gambaran yang akan

Analisis dianalisis tafsiran mineralnya dan gambaran hasil

Dalam contoh Gambar 3 dibawah diperlihatkan percobaan empiris pada mineral-minerl yang citra satelit TERRA/ASTER suatu daerah kawasan telah diketahui), tidak akan pernah diperoleh nilai pertambangan mineral tembaga yang telah reflektan dan panjang gelombang yang sama. terproses secara baik gabungan dari band Hal tersebut disebabkan hasil citra satelit Visible-Near Infra Red (1,2 dan 3). Pada Gambar 3 dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi terlihat adanya berbagai macam warna dari putih batuan, kemiringan sudut perekaman, kondisi hingga hitam ini merupakan gabungan warna atmosfer dan lainnya.

dari nilai reflektan dari setiap pixel yang ada

dalam gradasi warna dengan nilai dari 0 (warna Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka dari hitam) hingga 255 putih dan diantara nilai gambaran grafik hubungan antara nilai reflektan tersebut merupakan gabungan dari tiga warna dan panjang gelombang yang ada dapat

dasar. diidentifikasi beberapa mineral seperti yang

tertera pada Gambar 4a hasil perbandingan Warna-warna yang diperoleh tersebut dapat dengan reflektan hasil uji empiris (Gambar 4b). dimodifikasi dan dirubah menjadi suatu grafik Bila Gambar 4a dan Gambar 4b dibandingkan,

yang menunjukkan hubungan antara nilai maka akan tampak bahwa reflektan

mineral-Citra Satelit TERRA/ ASTER (VNIR) dari suatu kawasan tambang tembaga.

(14)

mineral pada panjang gelombang antara 2,1 memberikan warna merah untuk nilai reflektan hingga 2,3 mikro meter nilainya berbeda, akan mineral budingtonit dan secara otomatis semua

tetapi polanya hampir sama. pixel yang nilainya sama akan berwarna merah.

Dengan cara yang sama untuk mineral lainnya Dengan berpedoman pada hasil pengukuran yaitu: hijau untuk kaolinit, biru tua untuk alunit, secara empiris di laboratorium atau lapangan kuning untuk opal (calcedony; kalsedon), biru yang digunakan sebagai acuan nilai reflektan muda untuk muscovite (mika) dan seterusnya. untuk citra satelit dari lokasi yang sedang Adapun mineral-mineral lainnya yang tidak dianalisis, maka akan didapatkan hasil yang termasuk dalam nilai-nilai reflektan yang ada diinginkan, yaitu jenis-jenis mineral yang berada pembandingnya terseut dapat diberi warna yang di lokasi tersebut. Setelah diketahui hubungan kontras lainnya. Kesemuanya secara otomatis grafik nilai reflektan dan panjang gelombang dapat dihitung luas sebaran daerah tiap mineral antara hasil citra satelit dan panjang gelombang yang dapat didelineasi berdasarkan warna yang hasil pengukuran di laboratorium atau di merefleksikan kesamaan nilai reflektannya lapangan (empiris) untuk mineral-mineral yang masing-masing. Hasil lengkapnya seperti yang telah diketahui, maka dengan mudah kita dapat terlihat pada gambar di samping kanan.

mengidentifikasi semua kenampakan yang ada

dalam citra satelit pada setiap pixel yang Selain dapat digunakan untuk mengidentifikasi

mewakili suatu area yang diamati. mineral tersebut di atas, metode ini juga dapat

dipakai untuk identifikasi mineral lainnya, seperti mineral logam ataupun mineral yang bernilai

Tampilan Hasil Analisis

ekonomis lainnya. Untuk semua itu, sarana yang Secara otomatis perangkat lunak pengolah citra

Grafik hubungan antara nilai reflektan dan panjang gelombang elektromagnetik yang dipantulkan pada citra satelit dengan hasil pengukuran.

Cuprite ASTER spectra : Spektrum gelombang mineral-mineral yang ditangkap oleh landsat TERRA/ASTER dari sebuah kawasan tambang tembaga

Wave length : Panjang gelombang dalam satuan nanometer Reflectance :Reflektan dalam satuan prosentase (%) Alunite, alunite-kaolinite,

Buddingtonite,calcite, chalcedony, kaolinite, Muscovite

USGS Mineral Library : Rujukan hasil uji coba empiris reflektan mineral-mineral alunit, buddingtonit, kalsit, kalsedon, kaolint dan muskovit

Keterangan

: Pada gambar kiri : Diperoleh dari asil perbandingan nilai reflektan yang dibandingkan terhadap grafik pada gambar kanan.

(15)

Geologi Populer 15

harus tersedia, selain citra landsat yang sesuai lahan untuk komoditi pertanian tertentu, dan untuk spektrum reflektan mineral yang akan penggunaan lainnya. Dalam semua aplikasi diidentifikasi, juga adalah reflektan rujukan yang tersebut hal yang harus diperhatikan dari segi

bersesuaian untuk pembanding. sarana yang dipakai adalah kesesuaian citra

landsat berikut kelompok band yang digunakan

Penutup dengan mineral atau parameter yang akan dicari,

Dengan contoh analisis citra landsat yang dan keberadaan reflektan pembanding (hasil uji diaplikasikan untuk identifikasi mineral-mineral coba pantulan gelombang terhadap mineral-yang tersebar di suatu kawasan sebagaimana mineral yang sudah diketahui sebelumnya di

dalam paparan sebelumnya, maka disimpulkan laboratorium atau di lapangan).n

bahwa mineral-mineral sesungguhnya dapat dikenali oleh satelit bumi (landsat) yangs sesuai. Satelit TERRA/ASTER memiliki resolusi yang lebih kecil (15 m sampai 30 m) dibanding resolusi

Rujukan:

landsat ETM+ yang memiliki nilai 30 meter ke

-ASTER (http://asterweb.jpl.nasa.gov)

atas, sehingga lebih tepat sebagai sarana untuk - H y p e r s p e c t r a l R e m o t e S e n s i n g identifikasi sumber daya mineral oleh citra (http://www.csr.utexas.edu/projects/rs/hrs/hyper.html)

landsat. -Canada Centre for Remote Sensing, 2000, Fundamental of

Remote Sensing Tutorial, Canada (http://www.ccrs.nrcan.gc.ca/) -Lielesand, T.M., and Kiefer, R.W., 2000, Remote Sensing and

Citra landsat dapat pula digunakan untuk

Image Interpretation, 4th edition, John Wiley and Sons, New

kebutuhan identifikasi sumber daya kebumian York. lainnya, seperti: analisis tata ruang, kesesuaian

(16)

Yodium

: Sumber Daya Geologi

pada Lumpur Porong, Jawa Timur?

Oleh: Hadiyanto dan Sabtanto Joko Suprapto

Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi

Dokumentasi : http://hotmudflow

.files.wordpress.com/2006/08/dari-atas-3.jpg

emburan lumpur panas Porong - selanjutnya disebut Lumpur Porong -

S

muncul pertama kali pada tanggal 29 Mei 2006 di areal persawahan Desa Siring Kecamatan Porong. Jarak titik semburan sekitar 150 meter arah Barat Daya sumur Banjar Panji I milik PT. Lapindo Brantas saat sedang dilakukan pemboran minyak dan gas (migas) secara vertikal untuk mencapai Formasi Kujung pada kedalaman 10.300 kaki. Fenomena geologi berupa semburan lumpur panas tersebut sangat menarik banyak pihak untuk melakukan bermacam kajian. Analisis berdasarkan berbagai parameter untuk mengungkap fenomena alam ini telah memperkaya khasanah geologi di Indonesia.

Peristiwa geologi yang sangat langka ini adalah peluang yang menantang kita untuk mengungkap semua aspek yang menyertai gejala alam yang sedang berlangsung. Dari aspek kebencanaan, peristiwa itu telah secara nyata mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda. Fenomena geologi yang berlangsung tidak terkendali memang dapat membawa bencana yang lebih besar bagi lingkungan sekitarnya. Namun, apabila peristiwa itu dapat dikendalikan dan dikelola dengan baik, maka hal itu berpotensi menjadi sumber daya geologi yang bermanfaat bagi pembangunan.

(17)

Semburan lumpur yang membawa material tersebut dilakukan pengambilan contoh dan padat, gas dan cair dari kedalaman lebih dari tiga dilanjutkan analisis laboratorium terhadap bahan ribu meter adalah manifestasi alam yang sangat padat dan cair dari Lumpur Porong. Beberapa penting. Kejadian itu memberikan tantangan parameter analisis telah selesai dilakukan namun untuk penelaahan terhadap berbagai aspek ada juga yang masih dalam proses penyelesaian positif yang dikandungnya. Hasilnya pun di laboratorium.

diharapkan dapat dimanfaatkan bagi

Analisis laboratorium dilakukan di berbagai kesejahteraan masyarakat luas.

laboratorium (lab.), baik yang ada di Indonesia, Lumpur dengan kandungan bahan padat utama maupun yang ada di luar negeri, sesuai berupa lempung merupakan bahan galian kepentingannya. Laboratorium yang dilibatkan industri yang dapat digunakan untuk banyak dalam penyelidikan dalam analisa bahan cair dan keperluan antara lain keramik. Selain padat Lumpur Porong oleh PSDG selama ini pemanfaatan fisik lempung, unsur atau senyawa adalah: Lab. Pengujian Mineral dan Batubara di yang terkandung di dalamnya perlu untuk Pusat Sumber Daya Geologi, Lab. Geologi pada dicermati kemungkinan adanya kandungan Pusat Survei Geologi, Lab. Balai Besar Keramik, bahan galian bernilai ekonomi tinggi. Bahan cair Lab. Kimia LIPI Bandung, Lab. Pengawasan Obat berpotensi membawa unsur dan senyawa dan Makanan Bandung, Lab. Keselamatan, terlarut yang kandungannya juga berpeluang Kesehatan dan Lingkungan di BATAN Jakarta, memberikan kumpulan bahan-bahan ekonomis. Lab. Kimia CSIRO Australia dan USGS, Amerika Serikat. Pelibatan beberapa laboratorium

Sumber Daya Geologi Lumpur Porong tersebut selain untuk kepentingan analisis parameter tertentu juga dalam rangka uji Penyelidikan awal terhadap potensi sumber daya banding hasil analisis.

geologi, khususnya bahan galian, Lumpur

Porong telah dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Hasil dari beberapa analisis yang telah dilakukan Geologi (PSDG), Badan Geologi, pada bulan April menunjukkan bahwa kandungan Iodine (iodium 2007 melalui kegiatan lapangan. Dalam kegiatan atau yodium) pada bahan padat mempunyai nilai

(18)
(19)

paling menarik, sehingga penyelidikannya perlu dikenali kehadiran mineral halit, kuarsa, dan

dilanjutkan. Penyelidikan lanjutan tersebut kalkopirit. Analisis paleontologi fosil foraminifera

antara lain dengan memperapat titik mikro yang terkandung di dalam lumpur

pengamatan agar lebih representatif dan dapat menunjukkan bahwa lumpur Porong berasal dari

memberikan gambaran sebaran vertikal dan batuan berumur Pliosen Awal Pliosen Tengah.

lateral pada endapan luapan lumpur secara lebih Uji bakar terhadap lumpur dilakukan pada suhu

o

akurat. Penyelidikan lanjutan juga ditujukan 1 4 0 0 C . H a s i l n y a m e r e k o m e n d a s i k a n

guna melengkapi beberapa parameter penggunaan lumpur Porong yaitu: untuk body

kandungan unsur-unsur ikutan yang umum keramik dengan pembakaran antara suhu

800-o

900 C, untuk keramik hias dengan pembakaran

berasosiasi dengan yodium seperti bromine,

o

chlorine, halite, sodium phospate, potasium, suhu 1400 C, dan sebagai bahan pembuatan

nitrat dan lain-lain. bata dan genteng.

Hasil lain dari penyelidikan selama ini adalah Kandungan Unsur Pada Air

keterdapatan kandungan emas dan asosiasinya.

Kandungan logam mulia tersebut memang Analisis unsur dalam komponen air dari lumpur

dijumpai dalam kisaran nilai yang tidak tinggi jika panas Porong telah dilakukan untuk mengetahui

dibandingkan kandungan emas di dalam batuan bahan-bahan berpotensi ekonomi yang terlarut

induk (host-rock) dalam area pertambangan dan terbawa bersama semburan lumpur. Unsur

yang ada selama ini. Akan tetapi, penemuan itu atau senyawa terlarut dapat secara langsung

mencerminkan bahwa di bawah Porong ada mempunyai potensi ekonomi ataupun dalam

fenomena lain, di luar aspek geologi jangka panjang berpotensi membentuk

perminyakan, yang menarik untuk ditelaah. akumulasi bahan galian yang secara kuantitatif

akan membesar sehingga bernilai ekonomi.

Bahan Padatan Lumpur

Hasil analisis unsur iodium dalam air yang tertampung di dalam tanggul mendapatkan Dari hasil analisis XRD, teridentifikasi adanya

kadar rata-rata 25 mg/ltr dengan kadar tertinggi kandungan mineral utama lumpur berupa

496,91 mg/ltr. Kandungan Iodium lumpur kaolinit-monmorilonit, illit, dan paligorskit.

Porong mempunyai nilai bervariasi. Hal ini Selain itu, secara setempat-setempat dapat pula

dimungkinkan mengingat air tanah sebagai Trace Elements pada Padatan Lumpur

pembawa iodium dapat berasal dari beberapa

Tingginya suhu pada semburan lumpur panas sumber, seperti air tanah dangkal, air formasi

brine water Porong menimbulkan dugaan akan adanya

( ), maupun air tanah dari sumber

pengaruh aktivitas geotermal yang ikut lainnya. Siklus hidrogeologi telah memungkinkan

pasokan (recharge) dan pengeluaran kembali mempengaruhi kejadiannya. Apabila dugaan

(discharge) air tersebut dalam bentuk semburan tersebut benar, maka fluida pada sistem

lumpur panas. Fakta adanya sebagian geotermal berupa larutan hidrotermal yang

kandungan iodium yang tinggi, memberikan mempunyai sifat dapat melarutkan trace

elements akan membawa unsur-unsur tersebut isyarat akan adanya bahan ekonomi tersebut

bersama semburan lumpur panas. Trace

yang terlarut dalam air formasi batuan di zona

Kandungan unsur-unsur logam pada lumpur Porong adalah relatif kecil. Namun, terdapat Kandungan utama bahan padat pada lumpur

sedikit peningkatan konsentrasi untuk beberapa Porong adalah mineral lempung. Berdasarkan

unsur logam apabila dibandingkan dengan kadar analisis unsur major terhadap lempung tersebut

unsur tersebut yang umum dijumpai pada batu

diperoleh kisaran nilai komponennya sbb: SiO 2

lempung. Keterdapatan kandungan emas pada

(48,15 53,89 %), Al O (17,08 18,95 %), Fe O 2 3 2 3

semburan, memberikan gambaran bahwa Berdasarkan literatur, lempung dengan

dispersi berasal dari pusat semburan. spesifikasi kimia seperti tersebut di atas dapat

digunakan antara lain pada industri mesin.

Emas dan perak terbentuk di alam umumnya oleh aktivitas hidrotermal. Kadar emas dan perak

(20)

pada endapan lumpur Porong mempunyai kandungan iodium dalam batuan sangat kemungkinan dapat berubah apabila ada fluida terbatas, sehingga menjadi kendala untuk hidrotermal yang terus mempengaruhi, sehingga melakukan uji banding hasil analisis. terjadi akumulasi. Kuantitas akumulasi Keterdapatan sumber daya iodium dalam kandungan emas tergantung pada karakteristik padatan tersebut adalah fenomena yang perlu dan debit larutan hidrotermal yang keluar. diungkap secara tuntas. Mengingat hal ini belum pernah dilakukan di Indonesia, maka pengujian Kandungan unsur logam lainnya seperti Cu, Pb, secara tuntas keberadaan yodium ini dapat Zn, Mn, Fe, Cr, Cd, As, Ti, dan Se, juga didapatkan dijadikan model eksplorasi untuk mendapatkan pada semua percontoh lumpur porong dengan temuan-temuan di daerah lain yang mempunyai variasi beragam. Namun demikian Mn dan Fe lingkungan geologi sama. Adalah tantangan merupakan unsur yang mempunyai nilai yang sangat menarik bagi para ahli untuk kandungan relatif tinggi. Kandungan Mn rata- melakukan eksplorasi, analisis laboratorium yang rata di atas 600 ppm atau pada 46.153.500 ton tepat dan akurat, serta rekayasa penambangan lumpur terdapat sumber daya 27.692 ton dan pengolahan iodium yang berasal dari mangan; dan kandungan Fe rata-rata di atas lumpur.

3,5% yang berarti pada sejumlah lumpur

tersebut terdapat 1.615.372 ton besi. Dari sisi ekonomi, penyelidikan yang tuntas t e r h a d a p i o d i u m Po r o n g j u g a c u k u p

Iodium pada Lumpur menggiurkan. Prospek ekonomi iodium sangat menjanjikan tidak hanya sebagai bahan baku Kandungan bahan galian pada Lumpur Porong industri farmasi akan tetapi juga untuk bahan yang cukup menonjol adalah iodium. Konsentrasi baku industri lainnya seperti bahan pembuatan iodium pada padatan lumpur yang dianalisis di LCD untuk kamera, TV dan komputer; dan bahan Lab. Kimia LIPI Bandung dan Lab. Pengawasan penyerap panas pada kendaraan bermotor, Obat dan Makanan Bandung ada pada kisaran pesawat terbang, kapal, kendaraan dan mesin harga 568,54 - 6254,87ppm. Dengan estimasi berat lainnya. Kebutuhan untuk industri tersebut sumber daya lumpur padat sebesar 46.153.500 telah menyerap 8% dari produksi iodium dunia. ton dengan asumsi kadarnya rata-rata sebesar Pemakaian akan iodium yang terus meningkat ditambah lagi permintaan untuk penggunaan dalam teknologi b a r u , m e n y e b a b k a n l a j u peningkatan kebutuhan iodium pada pasar dunia sekitar 3,5% atau 1000 ton/tahun.

Strategi Pengembangan S u m b e r D a y a G e o l o g i Lumpur Porong.

Dari hasil sementara kajian potensi sumber daya geologi lumpur Porong, diindikasikan keterdapatan berbagai macam komoditas bahan tambang baik berupa bahan tambang padat maupun cair. Bahan tambang tersebut perlu mendapatkan perhatian untuk dikembangkan 2500 ppm, maka terdapat sumber daya iodium lebih lanjut.

s e b e s a r 1 1 5 . 3 8 3 , 7 5 0 t o n . A p a b i l a Walaupun kajian keekonomian manfaat Lumpur menggunakan standar harga jodium pada tahun Porong belum pernah dilakukan, namun, dari 2006 sebesar $22.000/ton, maka didapat informasi awal, terdapat kandungan bahan potensi nilai ekonomi dari sumber daya tersebut galian yang cukup besar, diatas cut-off grade

sebesar $2.538.442.500. (disingkat: COG = nilai minimum keekonomian

(21)

nilai yodium Lumpur porong berkisar antara 568,54 - 6254,87ppm. Maka, kajian yang lebih mendalam perlu dilakukan untuk mineral yodium Porong ini, terutama menyangkut akurasi dan akuntabilitas data terkait.

Kadar kandungan bahan galian logam yang lain seperti emas, mangan, besi, dan lainnya pada Lumpur Porong memang berada dibawah nilai COG masing-masing komoditas tersebut saat ini. Namun, karena keterdapatan dan metode penambangannya tampak akan jauh lebih sederhana dibanding dengan penambangan yang ada pada umumnya selama ini, maka nilai COG logam-logam tersebut boleh jadi jauh lebih rendah dibanding COG logam sejenis yang diusahakan di lokasi pertambangan yang ada, baik di Indonesia maupun di negara lain. Lumpur Porong keluar dengan sendirinya tanpa melalui kegiatan engineering maupun mekanisasi yang kompleks dibandingkan dengan engineering dan mekanisasi pertambangan yang ada. Sudah barang tentu, hal itu akan jauh mengurangi operational cost dalam proses penambangannya nanti apabila komoditi logam tersebut dikembangkan.

Keterdapatan sumber daya geologi pada Lumpur Porong diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai komoditas industri yang berguna untuk masyarakat di sekitarnya yang menderita musibah karena peristiwa alam tersebut. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kongkrit yang terintegrasi dan komprehensif secara nasional mulai dari hulu sampai hilir. Keterlibatan berbagai macam disiplin ilmu dan lintas sektoral dalam kegiatan tersebut mutlak diperlukan, sehingga hasilnya diharapkan optimal sebagai implementasi kebijakan pengelolaan musibah lumpur panas Porong untuk kesejahteraan masyarakat.

Sudah tentu, dalam kegiatan tersebut, keterlibatan Badan Geologi dan Balitbang-balitbang terkait, baik di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral maupun instansi lainnya dalam penelitian dan pengembangan, sangat diperlukan. Pada akhirnya, peran serta berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah dan masyarakat di sekitar juga akan memegang peranan penting dalam

upaya pemanfaatan Lumpur Porong .n

Lintasan Geologi 21

(22)

Oleh: SS Rita Susilawati dan Qomariah

Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi

ndonesia sesungguhnya sudah memiliki rancangan database sumber daya

I

mineral. Bahkan, sampai ukuran tertentu, database tersebut lebih dari sekedar rancangan, melainkan sudah berisi basis data tentang sumber daya mineral kita, meski masih dalam tahap rintisan. Database yang dimaksud adalah database sumber daya geologi yang disusun sejak 3-4 tahun yang lalu oleh Pusat Sumber Daya Geologi (PMG), Badan Geologi (waktu itu masih bernama Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, di bawah Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).

Pada saat ini, struktur database sumber daya geologi tersebut telah dijadikan acuan penyusunan database sumber daya mineral di tingkat negara-negara ASEAN. Berkaitan dengan hal itu, PMG, Badan Geologi, terus melakukan peningkatan database tersebut, sesuai dengan tugas dan fungsi (tupoksi)-nya.

Pengelolaan Data dan Informasi

Di Pusat Sumber Daya Geologi

Menengok Dapur Data dan Informasi Mineral Indonesia

(23)

Lintasan Geologi 23

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan data sumber daya geologi di lokasi tertentu dapat Sumber Daya Mineral No. 0030 tahun 2005 menghubungi bidang Penyediaan Informasi tentang Organisasi dan Tata Kerja DESDM, tugas Publik, Pusat Sumber Daya Geologi, Jln. Soekarno PMG adalah menyelenggarakan penelitian, – Hatta No. 444, Bandung 40254; Telp. (022) penyelidikan dan pelayanan bidang sumber daya 5202698, Fax. (022) 5226263, 5205809. geologi. Berkaitan dengan tugas pokok Di bawah ini paparan ringkas tentang gambaran pelayanan, salah satu fungsi PMG adalah umum kandungan keempat database tersebut di mengelola data dan informasi bidang sumber atas, dan kinerja yang telah dicapai hingga saat daya geologi. Hal ini antara lain meliputi ini.

pengelolaan database sumber daya geologi,

penyusunan neraca sumber daya geologi, Gambaran Umum Kandungan Database

pemetaan tematik potensi, dan pengelolaan Field-field yang ada pada Database Batubara sistem informasi dan dokumentasi hasil adalah: data umum, geologi umum, formasi penelitian dan pelayanan bidang sumber daya pembawa lapisan, wilayah (lokasi, koordinat

geologi. wilayah, lembar peta dan citra, jenis serta

tahapan eksplorasi, penyelidik terdahulu);

Database Sumber Daya Geologi dan lapisan (koordinat blok wilayah, kuantitas

Capaian Kinerja sumberdaya dan cadangan, kualitas, titik lokasi). Pengelolaan data dan informasi di PMG saat ini Sedangkan database gambut yang dikelola saat dikelola oleh Bidang Informasi. Hanya saja ini terdiri atas: data umum, geologi umum, pemutakhiran database perkomoditi masih lokasi, koordinat wilayah, lembar peta dan citra, d i k e l o l a o l e h

Database Mineral Logam, Database Mineral Non jenis dan tahapan ekplorasi, penyelidik Logam, Database Panas Bumi dan Database terdahulu, geologi regional, endapan gambut,

Konservasi. sumberdaya, kualitas, dan metode estimasi.

Tampilan Database Batubara sebagaimana yang Database sumber daya geologi, PMG, Badan dapat diakses dari website dapat dilihat pada Geologi, sebagaimana database pada umumnya, gambar di atas.

hanya sebagian yang dapat ditampilkan dalam

website. Mereka yang berminat atau Sementara itu Database Mineral Logam dan Non memerlukan rincian database guna keperluan Logam memuat informasi mengenai data umum,

(24)

S e p u t a r G e o l o g i

L i n t a s a n G e o l o g i

(25)

Tampilan Database Mineral Non Logam, Database Sumber Daya Geologi, PMG

Lintasan Geologi 25

(26)

Pengunjung website PMG sejak 4 September mudah menata maupun mencari laporan sesuai sampai tanggal 12 September 2007 adalah yang dikehendakinya. Sebagian dari peta-peta 33.505 pengunjung. Setiap harinya diperkirakan d a l a m l a p o r a n y a n g a d a j u g a t e l a h

ada sejumlah 4.188 pengunjung. dialihmediakan, dalam bentuk softcopy,

sehingga memudahkan pengguna dalam Pintu masuk (entry point) ke database sumber pemanfaatannya.

daya geologi tersebut adalah alamat:

http://www.dim.esdm.go.id/. Pada halaman Penutup: Database sebagai Sarana

menu utama, informasi terkait database sumber Pertukaran Data

daya geologi terdapat pada menu “Mineral GIS” Perkembangan teknologi penyusunan database

yang terbagi empat alamat , yaitu: sangat memungkinkan untuk melakukan sarana

pertukaran data melalui database dengan

1. “Potensi Wilayah” bantuan teknologi informasi dan telekomunikasi

2. “WebMap” (internet). Hal ini dalam konteks Otonomi Daerah

3. ”Metadata” , dan seperti sekarang dan ke depan akan semakin

4. “ Energi dan Mineral ASEAN” penting. Sebab, dengan berlakunya Otonomi

Daerah kewenangan mengelola data ada pada m a s i n g - m a s i n g D a e r a h ( P r o v i n s i ,

Sistem Pengelolaan Dokumen Terpadu

Kabupaten/Kota), sedangkan berdasarkan

dan Informasi Lainnya

peraturan perundang-undangan yang berlaku, PMG juga dipercaya untuk mengelola arsip

Daerah berkewajiban untuk melaporkan data laporan kegiatan Kuasa Pertambangan (KP) dan

dan informasi yang diperlukan oleh Pusat. PKP2B dengan jumlah sekitar 9.000 box laporan.

Saat ini, laporan-laporan berharga tersebut telah

Hingga saat ini, proses pertukaran data tersebut tertata dengan baik dalam ruangan kearsipan

belum berlangsung dengan baik. Bakosurtanal yang telah memenuhi standar Badan Kearsipan

sebagai instansi Pemerintah yang memiliki Nasional. Sistem pengelolaan laporan KP dan

otoritas dalam data keruangan (spasial) nasional PKP2B yang ada di PMG saat ini merupakan satu

masih dalam tahap membangun infrastruktur, sistem pengelolaan dokumen terpadu berbasis

antara lain fasilitas clearing house data sapasial web. Dengan sistem yang baru ini, baik

nasional. Oleh karena itu, pengembangan pengelola maupun pengunjung bisa dengan

S e p u t a r G e o l o g i

L i n t a s a n G e o l o g i

(27)

Lintasan Geologi 27

database sumber daya geologi oleh masing-masing Daerah akan mempercepat proses tersusunnya dan selalu termutakhirkannya database sumber daya geologi nasional dengan catatan beberapa syarat tertentu harus terpenuhi dalam penyusunan database tersebut.

Syarat-syarat agar database-database dapat saling ber-interface kandungan datanya masing-masing (berhubungan melakukan pertukaran data secara otomatis antara sistem dengan sistem) antara lain adalah: 1) struktur data dalam database sama; dan 2) terdapat sarana interface dalam sistem yang digunakannya. Dalam kaitan tersebut, struktur database yang dikembangkan PMG yang sudah menjadi rujukan ASEAN tersebut dapat dijadikan rujukan Daerah dalam pengembangan database sumber daya geologi di masing-masing daerahnya.

Dalam aplikasinya, tentu saja setiap Daerah dan Pusat atau pihak-pihak yang akan m e l a k u k a n p e r t u k a r a n d a t a s u d a h menyepakati terlebih dahulu kriteria data seperti apa yang dapat dipertukarkan dan data yang bagaimana yang tidak dapat dipertukarkan. Yang jelas, dengan terjalinnya pertukaran data melalui sistem database dan teknologi informasi ini maka akan tercapai akselerasi penyediaan data sumber daya geologi Nasional yang dapat dimutakhirkan

setiap saat. n

(28)

Oleh: Asep Sofyan

Sekretariat Badan Geologi

homas Kuhn, 1962, dalam bukunya, “ T h e S t r u c t u r e o f S c i e n t i f i c

T

Revolution”, mengatakan bahwa jika seseorang akan mencari sesuatu, sadar atau tidak sadar, ia harus sudah mempunyai suatu model dari benda yang akan dicarikannya itu, dan model tentang dimana benda tersebut akan didapatkan. Maka, untuk melakukan kegiatan eksplorasi, seorang pelaku eksplorasi sudah harus memiliki gambaran tentang apa, di daerah mana, metode dan sistem efektif yang bagaimana yang harus ia digunakan untuk memperoleh yang dicarinya itu. Singkatnya: seorang pelaku eksplorasi harus mempunyai konsep tentang eksplorasi yang akan dilakukannya.

Konsep eksplorasi meliputi model dan sistem pencairan. Tulisan ini selanjutnya mengupas strategi dan metode eksplorasi yang merupakan implikasi dari model dan sistem pencarian yang dipilih oleh eksplorasionist (pelaku eksplorasi) dalam melakukan sebuah eksplorasi. Sebelumnya, penyamaan persepsi perlu ditempuh terhadap beberapa pengertian dasar tentang eksplorasi.

Mengenal Strategi dan Metode

Eksplorasi Mineral

(29)

Lintasan Geologi 29

BEBERAPA PENGERTIAN DASAR dapat diamati langsung oleh mata si ahli geologi disebut metode langsung seperti metode

Eksplorasi

Eksplorasi (exploration) adalah suatu aktivitas geologi. Adapun metode yang menghasilkan untuk mencari tahu (searching) atau perjalanan gejala secara tidak langsung, disebut metode tak untuk mengungkap (discovery) keadaan suatu langsung. Contoh metode tak langsung adalah daerah, ruang ataupun suatu wilayah yang

sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, baik fisik maupun non fisik (misalnya: pengetahuan). eksplorasi sumber daya geologi dimaksudkan sebagai usaha untuk mengetahui keberadaan suatu objek geologi, meliputi eksplorasi mineral yang dikenal pula dengan istilah “mineral prospecting”.

Sementara itu, objek geologi tidak terbatas pada cebakan mineral, batubara, minyak, dan gas bumi. Objek geologi meliputi pula gejala atau fenomena geologi, baik gejala yang bermanfaat maupun fenomena yang berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, eksplorasi juga diperlukan, misalnya, untuk mengetahui adanya sesar yang berpotensi memicu tanah longsor atau identifikasi jenis batuan tertentu yang kondisinya perlu diketahui secara rinci untuk penempatan konstruksi bendungan, dsb.

Namun demikian, eksplorasi yang akan dipaparkan selanjutnya dalam tulisan ini hanyalah eksplorasi mineral atau mineral

metode geokimia yang menghasilkan suatu prospecting. Eksplorasi mineral secara singkat

anomali yang dapat ditafsirkan sebagai gejala dibatasi sebagai proses yang dilakukan oleh

geologi yang dicari. suatu badan usaha, kemitraan atau korporasi

Tujuan Eksplorasi

dengan tujuan untuk menemukan bijih

Tujuan eksplorasi adalah untuk menemukan serta (konsentrasi mineral yang bernilai ekonomis)

mendapatkan sejumlah maximum dari cebakan untuk ditambang.

mineral ekonomis baru dengan biaya seminimal mungkin dalam waktu seminimal mungkin. Metode eksplorasi dalam eksplorasi mineral,

Untuk mencapai tujuan ini dipengaruhi oleh metode eksplorasi adalah cara yang secara fisik

berbagai hal, yaitu: menentukan langsung ataupun tidak langsung

1. Pendekatan eksplorasi; keberadaan suatu gejala geologi yang dapat

2. Hakekat eksplorasi; berupa tubuh suatu endapan mineral ataupun

3. Unsur-Design (perancangan); dan satu atau lebih petunjuk geologi. Metode

4. Kelayakan eksplorasi. eksplorasi berkembang pesat dengan munculnya

Dalam tulisan ini, hanya hakekat eksplorasi yang teknologi baru seperti metode geofisika,

akan dikemukakan lebih jauh. geokimia maupun dengan munculnya

komputerisasi.

Hakekat Eksplorasi

Sedikitnya, ada empat hakekat eksplorasi, Metode yang menghasilkan gejala geologi yang

(30)

S e p u t a r G e o l o g i

L i n t a s a n G e o l o g i

sebagaimana di bawah ini: dengan berpedoman pada kriteria-kriteria

1.Eksplorasi sebagai Usaha Ekonomi geologi, sehingga dapat diyakini bahwa objek itu akan dapat terlihat dalam survei. Metode yang

Beresiko Tinggi. Eksplorasi adalah suatu

paling efektif adalah pemboran, tetapi tidak aktivitas ekonomi yang berisiko tinggi sehingga

efisien jika digunakan secara sistematis di seluruh memerlukan perencanaan yang seksama untuk

daerah pencaharian, karena biayanya yang tidak meminimalkan risiko dan mengoptimalkan

ekonomis. Eksplorasi disini sebenarnya lebih dari manfaat-biaya. Risiko tersebut antara lain: risiko

suatu sistem pencarian biasa. Sebab, kita geologi, resiko teknologi, resiko ekonomi (pasar)

berhubungan dengan suatu objek geologi yang dan resiko politik. Semua resiko ini harus

relatif sedikit diketahui sifat-sifatnya. diperhitungkan sebelum diambil keputusan

3 . E k s p l o r a s i s e b a g a i S i s t e m

untuk melakukan suatu eksplorasi. Resiko

geologi adalah resiko yang paling besar sehingga Pengumpulan Data. Untuk mendapatkan merupakan faktor penentu dalam membuat model geologi diperlukan data, dan data geologi

keputusan eksplorasi yang dicari itu haruslah spesifik dan relevan

terhadap sistem pencaharian. Pengumpulan data

2.Eksplorasi sebagai Suatu Sistem dilakukan dengan berbagai metode dari

survai-Pencarian. Untuk mengetahui sebanyak survai sampai pemboran. Langkah ini disebut mungkin mengenai objek yang dicari, maka juga akuisisi data (data acquisition), yang berbagai model dari obyek tersebut harus dibuat kemudian memerlukan proses dan analisa.

(31)

Lintasan Geologi 31 Aspek pengumpulan data geologi merupakan yang lebih murah. Hal ini terutama tergantung pekerjaan utama dalam eksplorasi dari besarnya nilai obyektif yang diharapkan. Misalnya, dalam eksplorasi migas, penggunaan

4.Eksplorasi sebagai Sistem Operasi. seismik yang mahal sering digunakan pada Kegiatan eksplorasi terdiri dari satuan-satuan tahap awal, tetapi dalam eksplorasi batubara aktivitas yang masing-masing saling terkait. survai seismik jarang dilakukan, kecuali jika Bahkan, sering langkah berikutnya sangat hasilnya akan sangat menguntungkan. bergantung kepada hasil langkah sebelumnya.

?

Memperkecil risiko. Strategi eksplorasi juga Dengan demikian setiap langkah dalam ditujukan untuk memperkecil resiko kerugian eksplorasi adalah suatu proses pengambilan besar. Untuk itu, strategi harus memberikan keputusan. Namun, pengerahan berbagai kesempatan untuk mengambil keputusan-aktivitas -dan terutama pengambilan keputusan keputusan setiap saat apakah usaha ini – itu harus didasarkan pada penafsiran dan dilanjutkan atau tidak dilanjutkan; atau penilaian geologi atas data yang dihasilkan dari mengambil alternatif-alternatif lainnya sebelum setiap langkahnya, sehingga pemikiran kreatif suatu kerugian besar terjadi.

diperlukan.

?

TAHAPAN EKSPLORASI Strategi Eksplorasi

Pengenalan tentang eksplorasi dalam tulisan ini Strategi eksplorasi adalah ilmu perencanaan dan

akan lebih mendalami aspek strategi dan metode pengarahan kegiatan eksplorasi berskala besar

yang umum digunakan dalam sebuah eksplorasi untuk mendapatkan daerah yang sangat

mineral. Namun demikian, ada baiknya terlebih berpeluang (favorable) mengandung cebakan

dahulu diketahui tahapan umum dari suatu mineral yang dicari sebelum pencarian yang

proses eksplorasi mulai dari tahap pemilihan sebenarnya dilakukan. Tujuan penting strategi

lokasi sampai tahap ekstrasi sebagai tahap akhir eksplorasi adalah segi ekonomi, yaitu:

eksplorasi. Kelima tahap tersebut secara ringkas dijelaskan di bawah ini.

?

Efisiensi. Cara mencapai sasaran dengan biaya

1 . P e m i l i h a n d a e r a h / l o k a s i (a r e a

dan waktu seminimal mungkin. Berkaitan

selection). Adalah tahap yang paling dengan biaya dan efektivitas dari metode yang

menentukan dalam eksplorasi mineral yang digunakan.

profesional. Pemilihan lokasi yang terbaik dan

?

Efektivitas. Penggunaan metode atau teknologi

paling prospek bukan saja memungkinkan secara efektif. Untuk setiap jenis cebakan atau

penemuan cebakan yang dicari, namun juga akumulasi mineral digunakan petunjuk geologi

membantu penemuan tersebut secara mudah, yang berlainan, sebagaimana untuk setiap jenis

murah, dan cepat. Tahap ini didasarkan pada petunjuk geologi memerlukan metode

penerapan teori tentang pembentukan mineral, eksplorasi tersendiri. Hal tersebut dilakukan

pengetahuan tentang bijih yang sama yang u n t u k m e n g o p t i m a l k a n b i a y a d a l a m

sudah diketahui keterdapatan dan cara hubungannya dengan efektivitas metode yang

pembentukannya, penentuan lokasi yang digunakan yang bermuara pada penentuan ada

berpotensi mengandung endapan bijih dicari. atau tidak adanya gejala atau petunjuk yang

Proses ini memerlukan berbagai disiplin seperti dapat dipakai dasar pengambilan keputusan

pemodelan, struktur geologi, geokronologi, tahap selanjutnya.

petrologi, dan geofisika serta geokimia untuk

Gambar

Gambar 1 di atas, maka akan terekam dengan
Grafik hubungan antara nilai reflektan dan panjang gelombang elektromagnetik yang dipantulkan pada citra satelit dengan hasil pengukuran.
gambar inzet.
gambar di atas.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Kualifikasi Nomor 01.SD/BA.HEK/POKJA.II-ULP/SETWAN/11.14 Tanggal 14 Nopember 2014, dan Surat Penetapan Hasil Prakualifikasi

Pada hari ini Rabu tanggal dua puluh satu bulan September tahun dua ribu enam belas , selaku Pokja Tahap XI PLP Kabupaten Purwakarta berdasarkan Surat Perintah Ketua

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Kelompok Kerja (Pokja) Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Lingkup Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua

Sehubungan dengan akan dilakukan Pembuktian Kualifikasi untuk paket Belanja Konsultansi Pengawasan Rehab Berat Gedung Kantor Camat Jemaja dan Kantor Camat Palmatak (DAK),

' bahwa pemanfaatan Barang Milik Daerah' berupa Halaman' dan Basement Gedung Blok A dan Blok D untuk sarana parkir RSUD Tarakan yang terletak di Jalan Kyai Caringin, Kelurahan

When randomized hashing is used, the RBG (see Section 5.5 below for more information) employed to produce the bit strings used to randomize messages shall support a security

[r]

Metode yang digunakan untuk memprediksi yaitu metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS).. Pada penelitian ini metode ANFIS diimplementasikan dengan struktur