• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INTEGRASI MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN S"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Naskah Publikasi | 149 INTEGRASI MATA KULIAH TEKNIK PENULISAN SKRIPSI (TPS) DENGAN PROGRAM PAYUNG PENELITIAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

KOLABORATIF BERBASIS PRAKTEK

Thobagus M. Nu’man Susilo Wibisono

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan integrasi antara mata kuliah TPS dengan program payung penelitian menggunakan metode kolaboratif berbasis praktek. Dalam penelitian ini, variabel yang diuji adalah peningkatan kualitas proposal yang dihasilkan oleh metode pembelajaran ini dibandingkan dengan proposal skripsi yang dihasilkan oleh metode konvensional tahun sebelumnya. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan form evaluasi kualitas proposal dengan penilai yang berasal dari dosen di luar peneliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 proposal dari proses pembelajaran kolaboratif dan 7 proposal dari pembelajaran konvensional. Analisis dilakukan dengan mengacu pada tiga komponen penilaian, yaitu kemampuan formulasi masalah, kemampuan menelaah pustaka/membangun landasan teori, dan kemampuan merumuskan metode penelitian. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, untuk komponen pertama (Bab I) dihasilkan nilai t = -1,765 dengan p =0,094 (p>0,05), untuk komponen kedua (Bab II) dihasilkan nilai t = 1,585 dengan p = 0,129 (p>0,05), dan untuk komponen ketiga (Bab III), dihasilkan nilai t= 0,983 dengan p=0,338 (p>0,05). Mengacu pada hasil analisis tersebut, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kualitas proposal skripsi yang signifikan antara proposal hasil proses pembelajaran kolaboratif dan proposal hasil pembelajaran konvensional.

Kata Kunci: payung penelitian, kolaboratif, TPS

Pendahuluan

Salah satu usaha yang penting dilakukan agar terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas dosen di lembaga perguruan tinggi adalah dengan melibatkan mahasiswa dalam penelitian yang dilakukan dosen. Upaya yang direncanakan prodi untuk mengawal proses ini secara sistemik adalah melalui aktivitas pengembangan payung penelitian. Aktivitas pengembangan payung penelitian memerlukan kebijakan yang menaungi agar tidak hanya berlangsung secara sporadis, melainkan tersistem secara matang.

Mengacu pada kondisi ini, mata kuliah Teknik Penulisan Skripsi (TPS) di Prodi Psikologi UII dapat dijadikan sebagai langkah awal kebijakan Prodi dalam mengawal implementasi payung penelitian. Saat ini Prodi Psikologi UII telah memiliki Rencana Induk Penelitian (RIP) tahun 2012-2016 yang telah disahkan oleh Kaprodi pada tanggal 27 Juli 2012. RIP ini disusun berdasarkan evaluasi internal dan pengamatan eksternal serta telah disosialisasikan kepada dosen Prodi Psikologi UII.

(2)

Naskah Publikasi | 150 dalam RIP Universitas, yaitu Pengembangan model peningkatan kualitas hidup islami. Adapun orientasi tersebut kemudian diderivasikan menjadi empat roadmap penelitian, yaitu:

a. Penguatan Keluarga Berbasis Nilai-nilai KeIslaman;

b. Pengembangan dan Penerapan Kepemimpinan Kenabian (Prophetic Leadership);

c. Budaya dan Sistem Organisasi yang Berorientasi pada Work-Life Balance; d. Mitigasi dan Rehabilitasi pasca Bencana Berbasis Spiritualitas.

Mata kuliah Teknik Penulisan Skripsi (TPS) merupakan Mata kuliah Keahlian Bersama (MKB) yang memiliki bobot SKS. Pelaksanaaan mata kuliah ini sebelumnya menggunakan metode ceramah dan penugasan berupa penulisan Bab 1-3 proposal skripsi yang harus dipresentasikan pada 5 pertemuan terakhir. Topik penelitian yang diambil diserahkan kepada masing-masing mahasiswa sehingga sering terjadi kesenjangan antara topik yang diambil mahasiswa dengan bidang kepakaran dosen pengampu mata kuliah.

Permasalahan ini seringkali menyisakan kenyataan bahwa mahasiswa yang memiliki topik yang jauh dengan bidang kepakaran dosen merasa kurang memperoleh bimbingan dalam proses pelaksanaannya. Kelemahan ini berimplikasi pada belum siapnya mahasiswa untuk masuk ke tahap selanjutnya di semester 7, yaitu pembimbingan skripsi. Di sinilah akar dari permasalahan lamanya masa penyelesaian skripsi mahasiswa.

Selain itu, mata kuliah ini hanya dilengkapi dokumen SAP saja yang sifatnya sangat umum, belum ada dokumen lain yang terkait seperti course outline, strategi pembelajaran dan sistem penilaian yang semestinya ada. Hasil evaluasi terkait penyelenggaraan mata kuliah ini pada periode sebelumnya menunjukkan bahwa mahasiswa masih merasa kebutuhannya untuk menyusun proposal penelitian skripsi belum cukup terfasilitasi oleh penyelenggaraan kelas ini. Bahkan, ketika sudah mulai masuk ke fase pembimbingan pada semester selanjutnya, banyak mahasiswa yang belum merasa yakin dengan topik yang telah dikembangkan dalam mata kuliah TPS, sehingga pembimbingan skripsi dengan Dosen Pembimbing Skripsi (DPS) harus mulai dari awal lagi.

Pemilihan topik penelitian yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa, selain berimplikasi pada kesenjangan dengan kompetensi utama dosen, juga menjadikan proses pembelajaran yang dikembangkan kurang kolaboratif. Berdasarkan hal tersebut, program hibah yang akan diimplementasikan ini memiliki harapan untuk memasukkan dimensi kolaborasi ke dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan topik yang sama dalam satu kelas.

(3)

Naskah Publikasi | 151 ketekunan dosen dalam memberikan feedback atas tahap-tahap capaian yang diperoleh mahasiswa juga merupakan hal yang mutlak adanya. Interaksi antara dua faktor ini sangat menentukan keberhasilan tujuan mata kuliah TPS ini. Oleh karenanya, mengacu pada permasalahan yang dungkapkan sebelumnya, diperlukan upaya untuk menyelaraskan antara domain ‘kepentingan’ mahasiswa untuk mengerjakan skripsi dan ‘kepentingan’ dosen untuk menghasilkan penelitian.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mengusulkan integrasi mata kuliah TPS ini dengan program payung penelitian menggunakan pendekatan kolaboratif berbasis praktek. Beberapa perbaikan yang diusulkan melalui program hibah peningkatan kualitas pembelajaran ini antara lain meliputi integrasinya dengan aktivitas prodi (program payung penelitian), difokuskannya topik dengan bidang kepakaran dosen, penggunaan teknologi informasi di kelas, dan penguatan keterampilan penelusuran literatur dari internet. Metode pembelajaran kolaboratif berbasis praktek dipandang relevan dengan kebutuhan ini. Metode ini merupakan metode pembelajaran yang mengarahkan peserta didik agar memiliki pengalaman secara langsung dengan objek yang dikajinya (Stanton, 2008), dalam hal ini adalah penulisan skripsi.

Selain itu, melalui metode ini, mahasiswa juga akan saling mengevaluasi dan memberikan feedback satu sama lain. Melalui metode ini, mahasiswa akan menggunakan waktu pembelajaran untuk melakukan penyusunan naskah secara langsung dengan difasilitasi oleh dosen.

Telaah Pustaka

Skripsi merupakan salah satu prasyarat kelulusan untuk jenjang pendidikan tinggi Strata 1 di Indonesia. Skripsi merupakan sebuah produk penelitian yang dikembangkan melalui suatu pendekatan metodologis. Output dari sebuah tugas skripsi bagi mahasiswa dapat berupa produk maupun naskah hasil penelitian yang memberikan informasi ilmiah tertentu. Salah satu tujuan penulisan skripsi adalah upaya memecahkan suatu masalah secara ilmiah dan objektif sehingga membuahkan bermacam-macam gagasan kreatif untuk disumbangkan kepada dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Selama ini, pelaksanaan skripsi di Prodi Psikologi hanya berorientasi pada pelaporan secara administratif dan kurang mengarusutamakan nilai sumbangannya bagi penyelesaian problem nyata di masyarakat dan sumbangannya bagi pengembangan disiplin ilmu psikologi.

(4)

Naskah Publikasi | 152 ada di Indonesia. Hal yang sama juga berlangsung di Provinsi, yaitu dengan dibentuknya Dewan Riset Daerah (DRD).

Di tingkat Universitas, pengembangan Rencana Induk Penelitian (RIP) telah dilakukan, sebagaimana hal ini juga dikembangkan di UII. RIP UII yang mulai diberlakukan pada tahun 2012 memiliki beberapa orientasi penelitian, salah satunya adalah pengembangan model peningkatan kualitas hidup Islami. Orientasi ini kemudian diderivasikan ke dalam RIP Prodi Psikologi UII yang memuat empat orientasi turunan, yaitu : (1) Penguatan keluarga Berbasis Nilai-nilai Ke-Islaman; (2) Pengembangan dan Penerapan Kepemimpinan Kenabian (Prophetic Leadership); (3) Budaya dan Sistem Organisasi yang berorientasi pada Work-Life Balance; dan (4) Mitigasi dan rehabilitasi Pasca Bencana berbasis Spiritualitas. Implementasi dari RIP ini tentu saja tidak hanya terbatas pada kalangan dosen, melainkan juga melibatkan mahasiswa. Oleh karenanya, dikembangkan aktvitas payung penelitian yang melalui proposal ini akan diintegrasikan dengan mata kuliah TPS di Prodi Psikologi.

Payung penelitian merupakan sebuah penelitian yang menghimpun penelitian-penelitian turunan dalam satu topik yang sama. Hal ini mengacu pada karakteristik permasalahan yang selalu menuntut kajian/riset secara mendalam dan meluas. Perluasan dan pendalaman satu topik ini secara efektif dapat dilakukan melalui pengembangan payung penelitian. Payung penelitian ini dipandang relevan untuk diterapkan pada level mahasiswa melalui mata kuliah TPS. Integrasi antara mata kuliah TPS dengan payung penelitian yang diajukan dalam proposal ini menggunakan metode pembelajaran kolaboratif berbasis praktek.

Secara historis, pembelajaran kolaboratif pada mulanya dikembangkan oleh para guru dan peneliti di Inggris pada dekade 1950-an hingga 1960-an (Bruffee dalam Laal & Laal, 2012). Hal ini diinspirasi oleh proses pembelajaran para mahasiswa kedokteran yang memecahkan kasus secara kelompok dalam mata kuliah fisika. M.L.J Abercrombie, dosen yang mengajar pada waktu itu mengamati bahwa mahasiswa yang memecahkan masalah secara kelompok menghasilkan output yang lebih bagus dan lebih cepat dibandingkan dengan mahasiswa yang melakukannya secara individual (Laal & Laal, 2012).

(5)

Naskah Publikasi | 153 Laal dan Laal (2012) juga menyampaikan bahwa pendekatan pembelajaran ini setidaknya mengandung lima komponen dasar, yaitu ketergantungan positif antar peserta didik, evaluasi pada level individu dan kelompok, keterampilan interpersonal dan kelompok kecil, interaksi yang saling mendukung dan proses kelompok.

Pembelajaran kolaboratif memberikan kontribusi terhadap kohesifitas kelompok peserta didik, karena interaksi yang lebih leluasan di antara sesama peserta didik. Selain itu, kelompok juga dijadikan sebagai sarana peningkatan dimensi pengetahuan, keterampilan dan sikap terkait dengan bidang yang dipelajarinya (Husain, 2012). Basis praktek dalam konsep pembelajaran kolaboratif berbasis praktek ini menekankan implementasi langsung dari materi pembelajaran. Metode ini, menurut Stanton (2008) mampu memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan keterampilannya secara langsung. Perkembangan metode pendidikan yang digunakan di berbagai perguruan tinggi saat ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung tidak hanya berorientasi teoritis, melainkan juga harus menyentuh wilayah-wilayah praktis.

Pembelajaran kolaboratif, selain diimplementasikan secara face to face, dalam perkembangan terbarunya juga diterapkan dengan menggunakan mediasi komputer (computer mediated) (Dewiyanti, Gruwel, Jochems & Broers, 2007). Dewiyanti, dkk (2007) mengembangkan pembelajaran kolaboratif dengan mediasi komputer secara tidak langsung (asynchronous). Salah satu fasilitas yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah e-room atau ruang virtual yang dapat dijadikan sebagai wahana interaksi secara virtual (Dewiyanti, dkk, 2007). Contoh fasilitas software yang relevan untuk fungsi ruang virtual ini adalah dropbox yang dapat digunakan dan atau didownload secara gratis melalui website www.dropbox.com.

(6)

Naskah Publikasi | 154 maupun dengan dimediasi komputer, pembelajaran kolaboratif sama-sama mampu meningkatkan berbagai dimensi penting dalam proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dalam mata kuliah TPS ini meliputi proses yang face to face dan proses yang dimediasi komputer. Proses face to face dilakukan dalam pertemuan-pertemuan di kelas sebagaimana yang dijadwalkan, sementara proses yang dimediasi komputer dilakukan melalui fasilitas dropbox.

Pengembangan yang dilakukan melalui program hibah ini adalah integrasi antara mata kuliah TPS dengan aktivitas payung penelitian yang diprogramkan Prodi. Proses pembelajaran kolaboratif berbasis praktek merupakan proses pembelajaran yang berorientasi untuk menanamkan pemahaman mengenai bagaimana melakukan sesuatu (Ping, 2007) secara kolaboratif. Pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan metode ini sangat relevan bagi karakteristik pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan pemahaman sekaligus keterampilan dan sikap. Mengacu pada hal ini, peneliti memandang bahwa pengembangan metode pembelajaran kolaboratif berbasis praktek untuk mata kuliah TPS merupakan sesuatu yang sangat relevan.

Metode Penelitian

(7)

Naskah Publikasi | 155 Gambar 1. Alur Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi yang berfungsi mengetahui level capaian mahasiswa, memotivasi mahasiswa, menentukan lulus tidaknya mahasiswa, menentukan peringkat mahasiswa, bahan umpan balik bagi mahasiswa, serta menilai kinerja dan umpan balik untuk dosen. Evaluasi kegiatan pembelajaran ini dilakukan pada tiap mahasiswa oleh dosen sebagai fasilitator. Tiap kegiatan pembelajaran diberi penilaian dan penilaian akhir berupa skor rata-rata dari kegiatan pembelajaran. Terkait dengan tahap evaluasi ini, disampaikan dalam lampiran mengenai sistem penilaian yang dikembangkan untuk proses pembelajaran ini. Selain itu, tahap evaluasi ini juga dikembangkan untuk menilai apakah integrasi mata kuliah TPS dengan payung penelitian menggunakan metode kolaboratif berbasis praktek ini memiliki dampak pada peningkatan kualitas proposal penelitian yang dihasilkan. Mekanisme yang ditempuh adalah dengan meminta 1 orang reviewer memberikan penilaian secara objektif atas naskah-naskah proposal penelitian yang dihasilkan dari kelas TPS yang terintegrasi dengan payung penelitian dan kelas TPS lain yang menggunakan metode konvensional. Penilaian dilakukan dengan menggunakan form yang berisi indikator kualitas proposal berdasarkan tiga Bab yang terkandung, yaitu formulasi masalah (Bab I), landasan teoritik (Bab II), dan Metode Penelitian (Bab III). Indikator penilaian tersebut misalnya, apakah alur sudah mulai dari hal yang umum ke yang khusus, apakah permasalahan telah diungkapkan dengan jelas, apakah penulis telah menghindari subjektifitas, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan, form evaluasi terdiri atas 9 item untuk evaluasi Bab I, 6 item untuk evaluasi Bab II, dan 8 item untuk evaluasi Bab III.

Guna lebih memudahkan pemahaman metode pengembangan model inovasi yang diusulkan dalam program ini, dapat dilihat dalam Tabel 1. di bawah ini:

Mulai

Penyampaian materi dan diskusi

Praktik penulisan

Evaluasi Revisi

(8)

Naskah Publikasi | 156 Tabel 1.

Perbedaan Metode Konvensional dan Metode Kolaboratif yang Dirancang

No Metode Sebelum Program Hibah Metode yang dikembangkan Melalui Program Hibah

1 Pembelajaran menekankan pada pemahaman konseptual

Pembelajaran menekankan pada praktik penulisan

2 Mahasiswa bebas memilih topik penelitian

Dosen memberikan batasan topik berdasarkan penelitian payung yang dikembangkan

3 Metode pembelajaran belum bersifat kolaboratif

Metode pembelajaran bersifat kolaboratif mengacu pada bagian topik yang sama antar mahasiswa

4 Belum memanfaatkan teknologi informasi secara optimal

Menggunakan fasilitas dropbox sebagai media untuk mengembangkan pembelajaran kolaboratif yang dimediasi komputer

Berdasarkan Tabel 1. di atas, inovasi pembelajaran yang dikembangkan melalui program hibah ini lebih menekankan pada fokus pembelajaran yang lebih praktis, batasan topik disesuaikan dengan minat penelitian dosen dalam program penelitian payung, penggunaan metode pembelajaran kolaboratif serta pemanfaatan fasilitas teknologi informasi berupa sarana penyimpanan (cloud), yang dalam hal ini menggunakan dropbox.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

(9)

Naskah Publikasi | 157 Tabel 2. Hasil Pengujian Pasca Kegiatan

Wilayah Pengujian Hipotesis Hasil Kesimpulan

Aspek Formulasi masalah

Tidak tercapainya indikator peningkatan kualitas proposal skripsi yang dihasilkan dari mata kuliah TPS dapat dijadikan sebagai indikasi bahwa implementasi proses kolaborasi dengan memanfaatkan payung penelitian dalam mata kuliah ini masih kurang optimal. Namun demikian, berdasarkan wawancara dengan mahasiswa yang menjadi peserta kelas TPS, didapatkan keterangan bahwa proses kolaboratif yang dikembangkan mampu memberikan bantuan bagi mereka terkait berbagai proses dalam penulisan skripsi, terutama terkat dengan review jurnal, dan pelacakan data-data pendukung untuk penyusunan latar belakang masalah. Kesamaan topik yang dipayungi oleh penelitian dosen pembimbing juga sangat membantu proses penulisan bagi mahasiswa, terutama terkait dengan kebutuhan referensi yang biasanya menjadi kendala dalam penulisan ilmiah. Dalam proses ini, dosen sangat membantu dalam penyediaan referensi yang bermanfaat dalam penulisan ilmiah.

Sebagai keberlanjutan, mengacu pada temuan yang diperoleh berdasarkan proses pelaksanaan dan analisis data, Beberapa langkah yang perlu dikembangkan sebagai keberlanjutan aktivitas ini antara lain:

1. Mengembangkan perencanaan proses pembelajaran yang lebih matang sebelum pertemuan setiap minggunya;

2. Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk aktif mengikuti perkuliahan dalam setiap pertemuannya;

3. Memberikan pelatihan keterampilan menulis dengan menggunakan kaidah ilmiah pada mahasiswa sebelum masuk pada materi yang terkait topik penelitian;

4. Lebih intens dalam memberikan feedback terhadap hasil penulisan mahasiswa yang dishare melalui folder dropbox;

(10)

Naskah Publikasi | 158 Simpulan dan Saran

Berdasarkan analisis data, peneliti menyimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Tidak ada perbedaan keterampilan formulasi masalah antara kelompok yang ikut kelas TPS dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif berbasis praktek dengan kelompok yang menggunakan pendekatan sebelumnya

2. Tidak ada perbedaan keterampilan elaborasi literatur antara kelompok yang ikut kelas TPS dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif berbasis praktek dengan kelompok yang menggunakan pendekatan sebelumnya;

3. Tidak ada perbedaan keterampilan pengembangan metode penelitian antara kelompok yang ikut kelas TPS dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif berbasis praktek dengan kelompok yang menggunakan pendekatan sebelumnya.

Saran yang peneliti sampaikan mengacu pada kebijakan Prodi tentang payung penelitian, maka integrasi antara payung penelitian dengan mata kuliah TPS tetap perlu dilakukan. Namun demikian, dalam prosesnya tidak terpaku pada pendekatan kolaboratif yang diterapkan dalam program hibah ini. Prodi perlu menekankan kepada dosen pengampu mata kuliah TPS untuk mengembangkan berbagai pendekatan pembelajaran yang relevan dalam proses integrasi antara penelitian dosen dengan skripsi mahasiswa. Selain itu, peningkatan pendayagunaan teknologi informasi juga harus diiringi dengan kemauan dosen untuk memberikan feedback secara lebih komprehensif dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Dewiyanti. S, Gruwel. S.B, Jochems. W, Broers.N.J. 2007. StudentsExperiences with Collaborative Learningin Asynchronous ComputerSupportedCollaborative Learning environments. Computers in Human Behavior 23 (2007) 496–514.

Fanning, R.M & Gaba, D.M. 2007. The Role of Debriefing in Simulation-Based Learning. Review Articles at Society for Simulation in Healthcare, Vol. 2, No. 2, Summer 2007.

Francescato. D, Porcelli. R. Mebane. M, Cuddetta. M, Klobas. J, Renzi P. 2006.Evaluation of The Efficacy of Collaborative Learning in Face-to-faceand Computer-Supported University Contexts. Computers in Human Behavior 22 (2006) 163–176.

(11)

Naskah Publikasi | 159 Laal. M dan Laal. M. 2012. Collaborative Learning: What is it?. Procedia - Social and Behavioral Sciences 31 (2012) 491 – 495.

Millar. R. 2004. The role of Practical Work In The Teaching and Learning of Science. University of York: Department of Educational Studies.

Ping. R. 2007. Putting the Practical Back Into The Academic and Vocational. The Social Market Foundation.

Gambar

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Tabel 1.
Tabel 2. Hasil Pengujian Pasca Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Anggota kelompok terdiri dari 4 (empat) orang siswa dan ada satu kelompok yang terdiri dari 5 ( lima) orang siswa, dari jumlah siswa 33, sehingga akan mudah dalam

Pada bagian ini diulas tentang proses bisnis impor barang, architectural spikes yang dihasilkan, pemodelan fungsional berupa activity diagram, pemodelan struktural

Dapat disimpulkan bahwa perancang organisasi perlu mempertimbangkan kondisi ketidakpastian (seperti intensitas kompetisi pasar) untuk mendesain dan mengimplementasikan

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama , yang selama ini dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Untuk penumpang bus AKDP, 78% selalu menggunakan moda tersebut, sedangkan 22% lainnya kadang kala naik taksi atau kendaraan pribadi.. Berdasarkan alasan dalam memilih moda,

Adapun kendala atau masalah yang dihadapi oleh para pelaku travel dan calon traveler diantaranya, tempat atau destinasi yang dituju tidak sesuai dengan yang

Pasien yang dirawayat di Ruang Rawat Inap Ginekologi Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh di Tahun 2017 sebanyak 1.587 orang pasien yang terbagi menjadi kelompok

Untuk mengetahui variable independen secara simultan (bersama) berpengaruh terhadap variabel dependen maka digunakan uji F dengan nilai signifikan α = 0,05. Jika