PANCASILA
“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL”
(Kelompok V)OLEH :
NAMA KELOMPOK :
1. Adrianus F. Mau NPM. 121. 13. 002
2. Ance R. Bera NPM. 121. 13. 011
3. Arfiyanto Budi Sastro NPM. 211. 13. 005
4. Chau J. Petrus NPM. 121. 13. 019
5. Emerensiana Disna NPM. 121. 13. 026
6. Elisabeth Bipnia NPM. 121. 13. 028
7. Fabianus Mut Pucu NPM. 121. 13. 031
8. Febri H. Muskanan NPM. 211. 13. 016 9. Firminus W. Wangge NPM. 211. 13. 018
10. Hilarius Bundi NPM. 121. 13. 043
11. Hortensiana Berkanis NPM. 211. 13. 020
12. Oktaviana Lopez Suni NPM. 211. 13. 031
13. Olga O. Noge NPM. 211. 13. 034
14. Sumaroh Selan NPM. 211. 13. 036
15. Willy Brodus Djanga NPM. 211. 13. 039
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Oemathonis
Kupang
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL
A. Pengertian Paradigma Dan Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
1. Pengertian Paradigma
Paradigma adalah model, pola, dan contoh. Paradigma adalah suatu pandanganmendasar
dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
Menurut beberapa tokoh yaitu :
Thomas S. Khun berpendapat bahwa paradigm adalah cara-cara meninjau benda,
asumsi yang dipakai bersama yang mengatur dari suatu zaman dan pendekatannya
atas maslah ilmiah.
Ali mudhofir, menjelaskan bahwa paradigm adalah bentuk-bentuk baru dalam
pemecahan masalah . kemudian pemecahan maslah dipakai untuk memecahakan
masalah-masalah selanjutnya. Kemudian pemecahan masalah dipakai untuk
memecahkan masalah-masalah selanjutnya dan dengan demikian mengatur
pemecahannya (bentuk-bentuk pemecahan) lebih lanjut. Kebnyakan paradigma tidak
dapat didefinisikan tetapi merupakan satu cita-cita konseptual yang memberitahukan
dan mengilhami suatu pemikiran dari suatu masyarakat tertentu, mengarahkan
perhatian-perhatiannya dan menentukan model-model kesadaran yang kuat dan
bentuk objektifitas bagi masyarakat tertentu.
Moh. Mahmud MD berpendapat bahwa paradigm adalah kerangka sumber nilai dan
orientasi arah.
Mengacu kepada beberapa pendapat ilmiah mengenai paradigm bisa disimpulkan bahwa
Paradigma adalah :
Konsepsi, ide-ide dasar, strategi, pandangan dasar, kebenaran-kebenaran aksiomatis,
bentuk-bentuk baru dalam pemecahan masalah, cita-cita konseptual yang menjiwi dn
mengilhami suatu pemikiran serta pemikiran-pemikiran dasar yang dijadikan landasan
dan tujuan dalam suatu kegiatan pembangunan.
Kritera , tolak ukur, acuan-acuan dasar, ukuran dan patokan,dan sebagainya akan
digunakan didalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan.
Pemikiran-pemikiran baru dan mendasar yang dirumuskan sebagai hasil : Redefinisi,
reformasi, revitalitas, dang refungsional terhadap suatu tatanan kehidupan yang sudah
Nilai dasar fundamental yang telah disepakti sebagai falsafah, pandangan hidup,
ideology dasar dan landasan , kerangka berpikir, sumber nilai, cita-cita dan tujuan
serta subjek dan objek (sasaran) didalam melaksanakan suatu kegiatan pembangunan.
2. Pengertian Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Pengertian Pembangunan Nasional
GBHN RI tahun 1998 menetapkan bahwa pembangunan nasional adalah rangkaian
upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan
masyarakat bangsa dan Negara untuk melaksanakan tujuan nasional yang termasuk
dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV, dalam rumusan itu menyatakan bahwa tujuan
Negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka bangsa
Indonesia menyelenggarakan proses pembangunan nasional.
Sehingga Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional dengan memafaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.
Pengertian Pancasila Sebagai paradigma Pembangunan Nasional
Dihubungkan dengan pengertian paradigma dan pengertian pembangunan nasional
tersebut maka yang dimaksudnya adalah :
Pancasila sebagai titik tolak, subyek dan obyek (tujuan/sasaran) didalam pembangunan nasional
Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunana nasional yang dilaksanakan haruslah menjadi upaya-upaya nyata dalam mengaktualiasasikan dan melestarikan
Pancasila utuh, manunggal dan menyeluruh.
Pembangunan nasional yang dilaksanakan harus dapat/mampu meningkatkan keyakinan akan kebenaran, ketepatan , kemampuan dan ketangguhan Pancasila
dalam UUD 1945 yang kedudukannya sebagai falsafah dan pandangan hidup
B. Pencasila Sebagai Peradigma Pembangunan IPTEKES (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan
Kesenian)
Hakekat Pembangunan IPTEKES 1. Hakekat Visi dan Misi
Membangun masyarakat pancasila yaknii masyarakat Indonesia yang damai, demokratis. Berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara
kesatuan Republik Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berahklat
mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,menguasai ilmu
pengetahuan teknologi dan kesenian, memiliki eos krjatinggi dan berdipsiplin.
Pembangunan ilmu teknologi dan kesenian haruslah dalam upaya mengamalkan dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang kemuadian terkristalisasi
dalam Pancasila dan UUD 1945.
Terbentuk manusia/masyarakat Indonesia modern maju dan mandiri,tanpa meninggalkan kepribadian. Jatidirinya berupaya nilai-nilai sadar, norma-norma dan
moral luhur yang terkandung dalam Pancasila, sehingga dengan kemodern,
kemajuan dan kemandirian itu, manusia/masyarakat dan bangsa Indonesia mampu
bertindaksecara global namun tdak bertindak secara local.
2. Hakekat Isi dan Aspek
Sudut pandang isi/materi maka pmbangunan IPTEKES pada hakekatnya dalah pembangunan nilai, norma dan moral Pancasila
Dari segi aspek atau materinya, maka pembangunan IPTEKES pada hakekatnya adalah pembangunan ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan pembanguanan
pertahanan keamanan nasional.
Pembangunan IPTEKES sebagai Pengalaman Pancasila
Pancasila sebagai paradigma pembangunan iptekes mengandung pengertian bahwa
pancasila memberikan dasar nilai bagi pembangunan Iptekes demi kesejahteran manusia.
Dengan kata lain, dalam pengembangan Iptekes, pancasila harus dijadikan sumber nilai,
kerangka berfikir serta dasar moralitas.
Adapun hakekat pancasila sebagai paradigma pembangunan Iptek adalah sebagai berikut:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esamemberikan dasar atau landasan bahwa pembangunan Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan atau diciptakan, tetapi juga harus
diimbangi dengan melestarikan. Sila ini menempatkan manusia dialam semesta bukan
sebagai pusatnya, melainkan sebagai bagian sistematik dari alam yang diolahnya.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradap memberikan landasan bahwa pembngunan
Iptek harus bersifat beradap dan diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia.
Oleh karena itu, pembangunan Iptekes harus didasarkan kepada tujuan dasarnya untuk
mewujudkan kesejahteraan manusia serta peningkatan harkat dan martabat manusia.
c. Sila persatuan Indonesiamemberikan arahan bahwa pembangunan iptekes hendaknya
dapat mengembangkan nasionalisme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa sebagai bagian
umat manusia.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam permusyawaratan /
perwakilan mendasari pembangunan iptekes secara demokratis. Artinya, setiap ilmuwan
harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptekes. Selain itu dalam pembangunan
Iptekes, setiap ilmuwan harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan
harus ,memiliki sikap terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun
dibandingkan dengan teori lainnya.
e.Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengkomplementasikan pembangunan
iptekes haruslah menjaga keseimbngan keadilan dalam kehidupan kemabusiaan, yaitu
keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara
serta manusia dengan alam lingkungannya.
3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Aspek-Aspek Kehidupan Nasional
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Aspek Ideologi
Perkembangan ideologi di Negara kita, harus selalu diartikan sebagai pengembangan
Pancasila sebagai ideologi nasional. Dalam hal ini pancasila harus dipandang ideologi yang
dinamis yang dapat menangkap tanda – tanda perkembangan dan perubahan zaman. Dalam
perkembangan ideologi pancasila, harus senantiasa di perhatikan:
1) Kedudukan pancasila sebagai ideologi terbuka, yang berarti pancasila merupakan
bentuk ideologi yang idealis,relistis, dan fleksibel yang selalu terbuka terhadap upaya –
upaya pembangunan dirinya tanpa harus kehilangan jati dirinya sebagai dasar negara
Republik Indonesia.
2) Wawasan kebangsaan Indonesia ( nasionalisme ), yang berarti bansa Indonesia bukan
bangsa yang berdasarkan kepada ajaran agama tertentuserta tidak pula memisahkan
membangun suatu wawasan kebangsaan atau nasionalisme bercirikan kepribadian bansa
indonesia sendiri, yaitu kebangsaan yang bebas dalam arti merdeka, berdaulat, bersatu,
adil dan makmur.
Pancasila Sebagai Paradigma pembangunan Bidang Politik
Proses pembangunan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus
mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila, sehingga
praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara seperti memfitnah, memprovokasi,
dan menghasut rakyat harus segera di akhiri. Selain itu, perwujudan pancasila dalam
pengembangan kehidupan politik dapat di;lakukan dengan cara:
1) Mewujudkan tujuan negara demi peningkatan harkat dan martabat manusia indonesia
2) Memposisikan rakyat Indonesia sebagai subjek dalam kehidupan politik, bukan hanya
sebagai objek politik penguasa semata
3) Sistem politik negara harus mendasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan,
sehingga sistem politik negara harus mampu menciptakan sistem yang menjamin
perwujudan hak asai manusia
4) Para penyelenggara negara dan para politisi senantiasa memegang budi pekerti
ke,manusiaan serta memegang teguh cita-cita moral rakyat Indonesia
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Ekonomi
Perwujudan pancasila sebagai paradigma dan moralitas dalam pembangunan bidang
ekonomi dapat dilakukan dengan cara:
1) Sistem ekonomi negara senantiasa mendasarkan pada pemikiran untuk mengembangkan
ekonomi atas dasar moralitas kemanusiaan dan ketuhanan
2) Menghindari pengembangan ekonomi yang mengarah pada sistem monopoli dan
persaingan bebas
3) Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dan kekeluargaan yang ditujukan untuk
mencapai kesejahteraan rakyat secara luas
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial budaya
Pembangunan sosial budaya termasuk salah satu aspek pembangunan yang penting dan
senantiasa terus ditingkatkan kualitasnya. Seperti halnya dalam pembangunan aspek yang
lainnya, pancasila kembali menjadi dasar moralitas utama untuk menyelenggarakan proses
1) Senantiasa berdasarkan kepada sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
yang dimiliki oleh masyarakat indonesia
2) Pembangunan ditujukan untuk meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan
kebebasan spiritual
3) Menciptakan sistem sosial budaya yang beradap melaui pendekatan kemanusian
secara universal
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang pertahanan dan keamanan
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dapat terwujud salah satunya dengan adanya
sistem pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang
pertahanan dan keamanan mutlak dilakukan dengan senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai
pancasila. Perwujudan nilai-nilai pancasila dalam pembangunan bidang ini dapat dilakukan
dengan cara:
1) Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan kepada tujuan demi tercapainya
kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2) Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada tujuan demi tercapainya
kepentingan seluruh warga negara indonesia
3) Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak asai manusia, persamaan derajat
serta kebebasan kemanusiaan
4) Pertahanan dan keamanan negara harus diperuntukan demi terwujudnya keadilan dalam