• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh laporan pendahuluan dan indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "contoh laporan pendahuluan dan indonesia"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

P

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas mengharuskan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk menyiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan. Untuk mewujudkan hal tersebut melalui Dinas Pekerjaan Umum memandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan Perencana untuk melaksanakan perencanaan teknis terhadap pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Maka kami dari konsultan perencana CV. Executive 04 Consultant telah melaksanakan survey pendahuluan sehingga kami mendapat data primer berupa Kebutuhan ruang pada Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim antara lain adalah sebagai berikut :

1. Ruang Teras

(2)

P

a

g

e

5

0

Untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas, tentunya diperlukan adanya

perencanaan dan kajian tata letak bangunan (Master Plan) dalam

menempatkan dan mendesain komposisi yang optimal terhadap

segala fasilitas yang diperlukan agar keinginan tersebut diatas dapat

dilaksanakan. Meskipun nantinya pembangunan fasilitas tersebut

bertahap namun Masterplan sangat diperlukan dalam upaya

memberikan gambaran tahapan-tahapan pembangunan fasilitas

tersebut agar lebih terencana sesuai dengan kebutuhan anggaran

yang diperlukan dalam pentahapannya.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Sarana Pelatihan

Selam Pramuka Prov. Kaltim ini adalah memberikan gambaran yang

jelas terhadap komposisi dan perletakan bangunan serta fasilitas

pendukung sesuai dengan kaidah perencanaan dan teknis serta

kebutuhan yang diinginkan dalam upaya peningkatkan Sumber Daya

Manusia.

Adapun Sasaran dari kegiatan Perencanaan Pembangunan Sarana

Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini adalah :

1. Memberikan gambaran yang jelas terhadap perletakan bangunan

dan failitas pendukung yang akan dibangun, khususnya

penempatan Posisi ruangan dan kolam selam yang diperlukan

(3)

P

a

g

e

5

0

2. Analisis terhadap kenyamanan akses lingkungan dari

kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.

3. Estimasi terhadap kebutuhan bangunan dan fasilitas yang

diperlukan dalam upaya penyelenggaraan pelatihan dengan baik.

4. Menyusun Estimasi terhadap kebutuhan anggaran yang diperlukan

dalam pembangunan fasilitas yang direncanakan dalam Kegiatan

tersebut.

5. Menyusun Laporan-Laporan hasil penyusunan bangunan

Perencanaan Pembangunan Sarana Pelatihan Selam Pramuka

Prov. Kaltim tersebut.

6. Mempresentasikan hasil perencanaan kepada owneer’s dalam

upaya memberikan pemahaman terhadap hasil design.

7. Menyusun dokumentasi dari hasil perencanaan Master Plan

tersebut.

1.3 DATA KEGIATAN

Adapun data kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Nama Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Pembangunan

Sarana dan Prasana Olah Raga

2. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Sarana

Pelatihan Selam Pramuka Prov.

Kaltim

3. Lokasi Kegiatan : Jalan M. Yamin Kelurahan Gunung

Kelua Kecamatan Samarinda Ulu,

(4)

P

a

g

e

5

0

4. Pemberi Tugas : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi

Kalimantan Timur

5. Konsultan Perencana : CV. EXECUTIVE 04 CONSULTANT

6. Nomor Kontrak : 602/549/CK-VII/2014

7. Tanggal Kontrak : 24 Juli 2014

8. Nilai Kontrak : Rp. 112.707.000,-

9. Waktu Pelaksanaan : 24 Juli s/d 22 September 2014

10. Sumber Dana : APBD Tahun 2014

1.4 SISTEMATIKA PELAPORAN

Proses pengolahan laporan menggunakan perangkat lunak

Miscrosof Office 2007 dengan program Exel dan Microsof word.

Produk gambar diolah dengan menggunakan perangkat lunak

Autocad Land Development (LDD) 2000i, Auto Cad 2009/2010,

3Dmax dan Photo shop. Laporan akan disampaikan dalam bentuk

hard copy dan soft file berupa back up CD.

Adapun jenis-jenis laporan yang akan diserahkan oleh Konsultan

Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa adalah:

1. LAPORAN PENDAHULUAN

2. LAPORAN AKHIR

3. DOKUMENTASI

(5)

P 2.1 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Lokasi Pekerjaan Perencanaan

Pembangunan Sarana Pelatihan

Selam Pramuka Prov. Kaltim tersebut

terletak pada Yayasan Tunas Kelapa

Kalimantan Timur Di Jl. Muhammad

Yamin No. 06 Samarinda termasuk

dalam lingkungan Sekolah yang dapat dikategorikan daerah padat. Posisi

Lahan yang digunakan untuk Sarana Pelatihan Selam ini berada pada

lingkungan sekolah, Untuk akses masuk akan mengambil Entrance pada

Jalan M. Yamin sesuai kondisi sekolah yang sudah ada.

Kondisi lokasi adalah lingkungan sekolah yang sudah terbentuk sesuai

kebutuhan sekolah tersebut. Kondisi lahan cenderung datar dan bersebelahan

dengan bangunan sekolah/asrama 2 lantai dan bangunan mushola. Dari

kondisi tersebut ( yang terletak di lingkungan sekolah ) tentunya diperlukan

adanya penyusunan tata ruang yang dapat memberikan kenyamanan pada

pengguna dan Sekolah yang akan membutuhkan pelayanan public terhadap

proses belajar mengajar terutama letak sirkulasi kendaraan. Bagaimanapun

kondisi existing akan memberikan dampak kemacetan apabila Siswa,Guru dan

pengunjung atau peserta pelatihan yang memarkir kendaraan sepanjang jalan

masuk. Untuk itu pihak konsultan berencana memaksimalkan tata ruang yang

(6)

P

a

g

e

5

0

mungkin, serta tata letak bangunan agar dapat memberikan komposisi

perletakan tapak bangunan yang ideal sesuai kontur yang ada dan melihat

aspek-aspek kenyamanan, keamanan dan sirkulasi operasional yang baik.

2.2 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup dari pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana

CV. Executiv 04 Consultant mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK)

yang dibuat oleh Owneer’s ( Dinas Pekerjaan Umum ) terutama pada

desain perletakan dan tata ruang bangunan yang terdiri dari ruang –

ruang yang sedemikian rupa yang dapat memberikan kenyamanan dalam

melakukan aktifitas pelatihan. Dengan demikian harapan yang diinginkan

owneer’s dapat terealisasi dengan baik.

Adapun Lingkup Pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan

Perencana meliputi:

1. Kegiatan Pradesign

Kegiatan pradesign adalah merupakan draft awal yang

digunakan untuk menuangkan ide-ide yang diinginkan oleh

owneer’s dalam bentuk sketsa design. Sketsa Design tersebut

diasistensikan kepada pengguna jasa untuk mendapatkan

persetujuan awal terhadap kebutuhan yang akan diperlukan oleh

Bangunan Sarana Pelatihan Selam dalam menjalankan

(7)

P

a

g

e

5

0

2. Kegiatan Pengumpulan Data

Data dibedakan menjadi 2 yaitu data sekunder dan data primer.

Data sekunder berupa data-data hasil olahan pihak lain yang

masih relevan dan berguna dalam proses perencanaan seperti

laporan-laporan, Peta-peta, Gambar-gambar, dan

literatur-literatur / buku-buku yang berkaitan dengan proses kegiatan

perencanaan. Sedangkan data primer adalah data yang

dihasilkan dengan melakukan survey lapangan terhadap kondisi

lokasi studi dengan melibatkan team dari personil konsultan itu

sendiri. Adapun data primer yang diperlukan adalah:

- Data Topografi Lokasi (kontur)

- Data Luasan Area Lokasi yang disurvey

- Data Kondisi Tanah di lokasi tersebut secara visual

- Data Kondisi Lingkungan Area Lokasi

- Data Jaringan Akses jalan

- Data Kondisi Utilitas dan drainase yang akan dibangun

sesuai dengan hasil pengukuran lapangan.

Data Primer ini merupakan data valid, aktual dan merupakan

komponen utama dalam melakukan suatu perencanaan. Dengan

data ini perencana dapat menganalisa kondisi dan situasi lokasi

(8)

P

a

g

e

5

0

3. Kegiatan Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilakukan, baik pengumpulan

data sekunder maupun data primer, maka lingkup pekerjaan

selanjutnya adalah melakukan kegiatan analisa terhadap hasil

pengumpulan data tersebut. Analisa disini meliputi beberapa

aspek yang menyangkut kegiatan perencanaan tata ruang

bangunan sarana pelatihan selam. Dalam menganalisa kegiatan

perencanaan tata ruang bangunan sarana pelatihan selam

tersebut, tentunya diperlukan team yang mampu baik secara

pengalaman maupun kemampuan teknisnya. Hal-hal yang perlu

dianalisa adalah sebagai berikut:

- Analisa terhadap ruang, estetika dan struktur bangunan

yang disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi kegiatan.

- Analisa kebutuhan biaya pelaksanaan secara kasar

(Estimasi).

- Analisa terhadap dampak dibangunnya kegiatan tersebut

secara global (Umum).

- Analisa Utilitas, Sarana dan Prasarana pendukung

- Analisa keterikatan antara massa bangunan yang ada

terhadap komponen sarana pendukungnya.

- Analisa terhadap keamanan dan kenyamanan

- Analisa terhadap kemungkinan faktor-faktor alam yang

dapat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan

(9)

P

a

g

e

5

0

4. Hasil Analisa

Hasil Analisa adalah output dari kegiatan penganalisaan oleh

team ahli yang diwujudkan dengan bentuk fisik kegiatan seperti

laporan-laporan, gambar-gambar, peta-peta dan hasil-hasil

perhitungan baik struktur maupun kebutuhan biaya secara kasar

yang digunakan sebagai acuan dalam tahapan kegiatan

pembangunan berikutnya.

5. Asistensi

Assistensi dilakukan dalam upaya memberikan kesamaan pola

pikir, harapan dan hasil akhir yang diharapkan, sehingga tujuan

yang diinginkan dapat tercapai. Dengan asistensi tersebut,

meminimalkan perbedaan pola pikir antara pihak penyedia jasa

dan pengguna jasa termasuk pihak Sekolah sebagai

penggunanya. Assistensi dilakukan dengan kontinue dari setiap

komponen kegiatan dimaksudkan agar tahap tiap tahap

pekerjaan dapat terpantau dan termonitor dengan baik sesuai

keinginan dan harapan.

6. Presentasi

Presentasi adalah memberikan pemahaman kepada pihak-pihak

yang berkompeten dalam upaya menyatukan persepsi produk

hasil perencanaan. Presentasi dilakukan setelah proses draft

(10)

P

a

g

e

5

0

koreksi dan masukan-masukan yang bersifat membangun dari

pihak-pihak yang berkompeten terhadap hasil perencanaan.

2.3 KEDALAMAN KAJIAN DESAIN

Perencanaan Pembangunan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini mengkaji dan merumuskan hal-hal sebagai berikut :

a). Kebutuhan terhadap bangunan dan fasilitas ruangan pendukung

yang diperlukan untuk peningkatan sarana pendidikan.

b). Penempatan posisi bangunan tersebut sesuai kaidah yang benar

dengan menerapkan pola keamanan dan kenyamanan pengguna.

c). Menghitung estimasi kebutuhan biaya pembangunan secara

bertahap sesuai anggaran yang diusulkan yang disesuaikan dengan

kebutuhan pembangunan dan lahan yang tersedia.

d). Merencanakan pola sirkulasi secara baik dan benar, seperti sirkulasi

orang, sirkulasi kendaraan dan lain-lain.

e). Menganalisis secara umum (global) terhadap dampak lingkungan

dengan adanya kegiatan pembangunan nantinya.

f). Menyusun Produk-produk laporan hasil kajian yang didukung oleh

gambar-gambar, peta-peta dan dokumentasi dari kegiatan tersebut.

g). Memberikan gambaran pentahapan dan pengembangan

pembangunan berikutnya sesuai kebutuhan pembangunan fasilitas

(11)

P

Dalam rangka Pelaksanaan otonomi daerah yang mantap,maka sangat diperlukan persiapan-persiapan yang matang oleh Pemerintah Daerah, khususnya untuk Kota Samarinda, yaitu mengembangkan potensi daerah dan kegiatan ekonomi yang ada. Untuk pengembangan tersebut, sangat diperlukan pemantapan dalam pola pengelolaan perkotaan dan fasilitas pendukungnya.

Sesuai dengan arahan pengembangan Perkotaan Kota Samarinda sebagaimana telah ditetapkan dalam RTRW dan RDTRK Samarinda, untuk mendukung perkembangan Kota Samarinda sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Timur kearah Kota Metropolitan seiring dengan maju dan pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi perkapita, maka perlu dimantapkan adanya kawasan-kawasan khusus sebagai kawasan wisata, kawasan perdagangan, kawasan Olah Raga dan kawasan lainnya sebagai penunjang kesiapan Kota Samarinda Sebagai Kota Besar. Pemerintah Kota Samarinda melalui Program Penataan Bangunan dan Lingkungan, mengangkat visi pembangunan Samarinda yaitu “Terwujudnya Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang maju berwawasan lingkungan, mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.

(12)

P

Metodologi pendekatan umum pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov.Kaltim Pada

Dinas Pekerjaan Umum meliputi 4 (empat) tahapan utama, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Sistem Pondasi adalah unsur yang paling penting sebagai pendukung utama berdirinya suatu bangunan .Sehingga dalam perencanaan pondasi penentuan system/jenis pondasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Sistem bangunan atas yang akan didukung 2. Kondisi tanah dimana bangunan itu

berdiri (dari data penyelidikanb tanah) 3. Beban bangunan atas yang harus didukung

oleh pondasi

4. Kondisi lingkungan dimana lokasi bangunan tersebut akan didirikan

5. Waktu dan biaya pekerjaan

Dari pertimbangan-pertimbangan diatas, diharapkan diperoleh suatu system pondasi yang optimum, dalam arti dapat memenuhi persyaratan teknis dan dapat dilaksanakan dengan biaya seekonomis mungkin.

3.2.2 Jenis Pondasi yang digunakan

(13)

P

bangunan) yang harus dipikul, jenis pondasi yang dipakai adalah pondasi tiang pemilihan jenis tiang berdasarkan kondisi lapisan

Daya dukung tiang adalah tekanan terkecil yang dapat menyebabkan keruntuhan geser pada tanah pendukung tepat dibawah dan disekeliling pondasi

Dalam menentukan besarnya daya dukung tiang dapat ditinjau melalui bebarapa cara dengan mempertimbangkan:

- Jenis pondasi

- Metode pelaksanaan

- Jenis material

3.3 Struktur atas

3.3.1 Umum

Bangunan atas terdiri dari struktur baja atau beton. Bangunan yang tidak begitu besar struktur atap berupa shell/cangkung yang terdiri dari material beton

Perhitungan gaya dalam dengan menggunakan program SAP 2000 non linear versi 8

(14)

P

3.3.2 Standard Perancangan

Standar perancangan struktur mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, serta peraturan peraturan lain jika peraturan yang berlaku di Indonesia tidak mencakup hal tersebut:

- Peraturan beton bertulang Indonesia 1991 ( SNI 91)

- Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung

- Peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983

- Peraturan perencanaan tahan gempa Indonesia untuk gedung th

1987

- Peratutan perencanaan bangunan baja Indonesia tahun 1983

- Peraturan Umum tentang bahan bangunan Indonesia tahun 1983

- Standart Industri Indonesia

- Peraturan ACI 318-83 dan PCI untuk beton praktekan

- AISC seta British Standard untuk fabrikasi dan ereksi sturktur baja

- Buku Pedoman Perencanaan struktur untuk beton bertulang

biasa dan struktur tembok beton bertulang tahun 1983

3.3.3 Beban Mati

Beban mati merupakan berat sendiri seluruh bangunan, struktur maupun non struktur yang selalu ada dan bekerja pada bangunan ini Beban mati tersebut sangat tergantung dari dimensi serta berat jenis struktur yang digunakan. Sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia, berat jenis dari elemen elemen struktur adalah sebagai berikut:

Beton bertulang 2.400 kg/m3

(15)

P

Beban hidupa adalah berat tambahan diluar beban mati yang bekerja pada waktu-waktu tertentu, baik secara terus menerus maupun sementara. Besarnya beban hidup ditentukan oleh peruntukan bangunan, dengan harga minimum sesuai dengan peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung tahun 1983

Berikut disampaikan besarnya beban hidup dari masing-masing peruntukan bangunan, serta perbandingannya dengan nilai minimum yang tercantum pada perusahaan

Mengingat beban hidup tidak bekerja secara bersamaan maka untuk analisa portal maupun gempa ada suatu factor reduksi, yang bergantung pada jenis peruntukan bangunan dan jumlah tingkat.

Sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, untuk analisa Portal beban hidup direduksi dengan koefesien 0,75 dan untuk analisa gempa, beban hidup direduksi dengan koefisien 0.3

3.3.5 Struktur Atap Baja

Struktur atap baja terdiri dari steel box yang merupakan struktur yang didukung oleh kabel tarik. Atap tanpa kolom dengan bentangan besar

Desain atap baja memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Menggunakan mutu yang terjangkau oleh fabricator dalam negeri (tegangan izin 1.600 kg/cm)

(16)

P yang disepakati dan menjadi acuan semua pihak.

Langkah-langkah desain bangunan baja:

Prelimari Desain secara detail lokasi tegangan yang berlebihan yang sebagai acuan penggunaaan stiffner dan letak sambungan elemen shell menggunakan elemen segitifa atau segi empat dengan formulasi isoparametrik. Formulasi isoparametrik digunakan dalam kekakuan translasi dan rotasi. Perilaku bending termasuk tow way, out-of plane dalam arah normal mengikuti formulasi khirchoft (thin plate)

- Mekanisme control : tegangan dan lendutan

- Software : SAP 2000

3.4 Analisa Struktur Beton Analisa Gaya Dalam

Gaya-gaya dalam dianalisa dengan Software STAAD 3

3.5 Analisa Plat Lantai

(17)

P

a

g

e

5

0

3.6 Analisa Balok Utama

Kuat lentur balok-balok portal dianalisis dengan kekuatan batas dan harus kuat menahan lentur akibat kombinasi dengan pembebanan gempa

Prosedur penulangannya sama seperti penulangan balok anak, dimana:

 Untuk beban tetap Mu = (MDL + MLL)

 Untuk beban sementara Mu = 1.05 (MDL + MLL + Mgp)

Sedangkan untuk kekuatan geser bagi balok portal dihitung secara kapasitas desain dengan persamaan sebagai berikut:

Vub = 0.70 M ka p + M ka p’ + 1.05 vg L

Dimana

M kap = Momen kapasitas balok portal diujung kiri dengan tulangan yang terpasang

M kap’ = Momen kapasitas balok portal diujung kanan dengan tulangan yang terpasang

L = Bentang bersih balok portal

Vg = Gaya geser balok portal akibat beban gravitasi dengan kodisi balok portal sebagai balok bebas atau dua tumpuan

3.7 Analisa Kolom

(18)

P balok berdasarkan terjadinya momen kapasitas di sendi plastis pada kedua ujung balok yang bertemu pada kolom itu, yang dinyatakan oleh momen lentur perlu Mu, k dengan gaya aksial Nu,k yang bersangkutan, harus dihitung berturut-turut menurut persamaan-persamaan sebagai berikut :

Dimana :

Wd = Faktor pembesar dinamik untuk memperhitungkan pengaruh terjadinya sendi-sendi plastis pada balok balok prtal yang nilainya harus diambil dari sebesar 1.3, kecuali ditingkat bawah dan tingkat atas nilainya harus diambil sebesar 1,0 dan ditingkat kedua dai atas nilainya harus diambil sebesar 1,15

Sk = Faktor distribusi momen dari kolom portal yang ditinjau, yang nilainya dapat dihitung sebanding dengan kekakuan relative dari unsur- unsur struktur bertemu di titik pertemuan tersebut

Mkp’ki = momen kapasitas balok portal sebelah kiri di sendi plastis pada bidang muka kolom yang dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang terpasang dan dengan tegangan tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25 fy dan tegangan tarik baja prategangan diambil sebesar 1.4 fps.

(19)

P

dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang terpasang dan dengan ketegangan tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25 fy dan tegangan tarik baja prategang diambil

Mkpi’ka = Momen kapasitas balok portal sebelah kanan sendi plastis pada bidang muka kolom sebelahnya yang dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang terpasang dan dengan ketegangan tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25 fy dan tegangan tarik baja prategang diambil sebesar 1.4 fps

Mkap’ka= Momen kapasitas balok portal sebelah kanan sendi plastis pada bidang muka kolom sebelahnya yang dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang terpasang dan dengan ketegangan tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25 fy dan tegangan tarik baja prategang diambil sebesar 1.4 fps

Hk = Tinggi kolom portal dikur dari titik pertemuan ke

titik pertemuan hk = tinggi bersih kolom portal

lki = bentang balok portal sebelah kiri, diukur dari titik pertemuan ke titik pertemuan

hki’ = Bentang bersih balok portal sebelah kiri

lka = Bentang bersih balok portal sebelah kanan diukur dari titik pertemuan ke titik pertemuan

lki’ = Bentang bersih balok portal sebelah kanan

(20)

P

didalam struktur, yang nilainya harus diambil sebagai berikut:

Dimana n adalah jumlah lantai tingkat diatas kolom yang ditinjau

Ng = gaya aksial kolom portal dititik pertemuan akibat berat sendiri kolom dan beban gravitasi tributary tak berfaktor yang bekerja dilantai tingkat itu dan semua tingkat diatasnya dengan memperhitungkan beban hidup yang telah

direduksi sehubungan dengan peluang terjadinya, baik pada lantai tingkat itu maupun pada semua lantai tingkat diatasnya sesuai dengan “Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987” (Ref 4) Dalam perhitungan gaya aksial ini kondisi baolok-balok portal yang bertemu dititik pertemuan tersebut adalah sebagai balok balok bebas atas dua tumpuan

Penjumlahan dalam persamaan dimulai dari balok portal di titik pertemuan yang ditinjau sampai balok portal di titik pertemuan paling atas

Pertemuan balok dan kolom portal dalam kondisi terjadinya sendir sendi plastis pada kedua ujung balok.

Dalam segala hal momen lentur perlu bagi kolom portal pada bidang muka balok menurut pers

(16) tidak perlu diambil lebih besar dari:

(21)

P

MDk = Momen lentur kolom portal akibat beban mati tributary tak berfaktor pada bidang muka balok

MDk = Momen lentur kolom portal akibat beban mati tributary tak berfaktor pada bidang muka balok

Mgk = Momen lentur kolom portal akibat beban gempa tak berfaktor

pada bidang muka balok NDk = Gaya aksial kolom portal akibat beban

mati tributary tak berfaktor dititik pertemuan

NDk = Gaya aksial kolom portal akibat beban mati tributary tak

berfaktor dititik pertemuan NEk = Gaya aksial kolom portal akibat beban gempa tak berfaktor dititik pertemuan

K = Faktor jenis struktur yang berlaku untuk struktur yang ditinjau

Dalam segala hal, kuat lentur rancang kolom portal berdasarkan tulangan longitudinal yang terpasang harus dapat menampung kombinasi pembebanan berfaktor oleh beban gravitasi dan beban gempa dalam 2 arah yang saling tegak lurus (100% dalam satu arah, 30% dalam arah tegak

lurus pada arah tersebut) sesuai dengan “Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung 1983’ (Ref 3)

b. Analisa kuat geser kolom Portal

Kuat geser perlu bagi kolom portal berdasarkan terjadinya moment kapasitas di sendi plastis pada ujung balok-balok yang bertemu pada kolom itu harus dihitung menurut persamaan berikut:

Vu,k = Mu’ k ,a + M u ,k,b

Hk

Dimana:

(22)

P

Mu,k,b = Momen lentur perlu dari kolom portal pada ujung atas kolom pada bidang muka balok

Kolom portal dalam kondisi terjadinya sendi-sendi plastis pada kedua ujung balok yang bertemu dengan kolom tersebut

Dalam segala hal kuat geser perlu bagi kolom portal menurut persamaan tidak perlu diambil lebih besar dari :

Dimana:

VDk = Gaya geser kolom portal akibat beban mati tributary tak berfaktor VDk = Gaya geser kolom portal akibat beban mati tributary tak berfaktor VEK = Gaya geser kolom portal akibat beban gempa tak berfaktor K = Faktor jenis struktur yang berlaku untuk struktur yang ditinjau

b. Analisa Panel Pertemuan dari Balok dan Kolom Portal

Panel pertemuan dari balok dan kolom portal harus diproporsikan sedemikian rupa, sehingga memenuhi persyaratan kuat geser horizontal perlu Vu, h dan kuat geser vertical perlu Vu,v yang berkaitan dengan terjadinya momen kapasitas di sendi plastis pada kedua ujung balok yang bertemu pada kolom itu eperti yang ditunjukkan pada gambar 6

Panel pertemuan balok dan kolom portal dalam kondisi terjadinya sendi-sendi plastis pada kedua ujung balok

Kuat geser horizontal perlu bagi panel pertemuan balok dan kolom portal harus dihitung dari persamaan-persamaan berikut:

Vu,h = C ki = T ka- V kol

Dengan

(23)

P berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang terpasang dan dengan tegangan tarik baja tulangan diambil sebesar 1,25 fy dan tergangan tarik baja prategang diambil sebesar 1,4 fps

Mkap,ka= Momen kapasitas balok portal disebelah di sendi plastis pada bidang muka kolom yang dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang terpasang dan dengan tegangan tarik baja tulangan diambil sebesar 1,25 fy dan tergangan tarik baja prategang diambil sebesar 1,4 fps

3.8 KONSEP MEKANIKAL / ELEKTRIKAL

Pada intinaya pemilihan system dan perhitungan kapasitas utilitas M & E didasari pada aspek:

- Kenyamanan pengguna

- Tepat teknologi

- Sesuai standart internasional / Koni

- Biaya / investasi dan operasional rendah

- Mudah dalam pemeliharaan

(24)

P

a

g

e

5

0

- Cahaya (penerangan) dan sumber

- Tata surya

- Tata udara

- Sumber tenaga cadangan (genset)

- Hydrant ( fire alarm)

- Sistem komunikasi (telepon)

- Penangkal petir

- Sistem air bersih /kotor dan drainase lingkungan

(25)

P

a

g

e

5

0

BAB IV

TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA 4. 1 KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Tenaga ahli adalah tenaga yang memiliki kemampuan yang dilihat

dari segi akademisi dan pengalaman kerja pada suatu lingkup pekerjaan

tertentu sesuai disiplin ilmunya. Dalam melaksanakan suatu kegiatan,

tenaga ahli memegang peranan penting dalam mengelola dan

memberikan analisa terhadap suatu pekerjaan sesuai bidangnya

masing-masing.

Untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Pembangunan

Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim tenaga ahli yang

dipersiapkan oleh konsultan adalah sebagai berikut :

(26)

P

a

g

e

5

(27)

P

a

g

e

5

0

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

Setiap personil tenaga ahli memiliki tanggung jawab dan tugas-tugas yang

harus dilaksanakan di kantor dan di lapangan. Adapun tugas dan tanggung

jawab setiap personil adalah sebagai berikut :

1. Team Leader

Tugas dan tanggung jawab Team Leader sebagai berikut :

a. Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,

(28)

P

a

g

e

5

0

Spesifikasi, metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang

disesuaikan dengan kondisi lapangan.

b. Sebagai pemimpin team lapangan konsultan perencana dalam

mengarahkan dan mengkoordinir anggota team konsultan di

lapangan, agar dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan

pedoman perencanaan yang berlaku.

c. Melakukan koordinasi secara aktif dengan Pemilik Kegiatan dan

pejabat-pejabat yang berkompeten dengan permasalahan

perencanaan yang ditangani sehingga akan terjalin komunikasi yang

baik.

d. Sebagai panutan yang perlu dicontoh dari anggota team yang

bertugas dilapangan sehingga terjalin komunikasi antar team dan

melakukan koordinasi antar team guna menghindari terjadinya konflik

internal team.

e. Memeriksa dan mengarsipkan semua berkas-berkas Kegiatan

termasuk koordinator dalam pembuatan Final Report / Laporan Akhir

perencanaan yang ditanganinya.

2. Ahli Perencana Arsitektur

AHLI PERENCANA ARSITEKTUR bertanggung jawab kepada Team

Leader Dalam Menyelesaikan desain sesuai kebutuhan dan peruntukan

bangunan tersebut Tugas dan tanggung jawab Ahli Arsitektur

mencakup, tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

 Membantu Melakukan Design dari segi Arsitektur detail dan

(29)

P

 Membantu merumuskan site plan lokasi bangunan

 Membantu membuat rencana kerja / teknis gedung dari segi

bahan / material bangunan agar menghasilkan pembangunan

gedung yang baik dari segi kualitas

 Menyusun rencana Anggaran Biaya

3. Structure Engineer / Ahli Teknik Sipil

AHLI Struktur bertanggung jawab kepada Team Leader Dalam

Menyelesaikan Masalah struktur sesuai kebutuhan dan peruntukan

bangunan tersebut. Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur mencakup,

tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

 Membantu Melakukan perhitungan struktural bangunan

 Membantu merumuskan site plan lokasi bangunan

 Mendesian bentuk struktur seefektif mungkin sesuai dengan

kebutuhan

Structure Engineer Bertugas menganalisa dan membuat perhitungan

daya dukung tanah dan konstruksi bangunan yang direncanakan

sehingga menjamin keamanan dari segi konstruksi.

TENAGA TEKNIS

1) Asisten Ahli Struktur 1 (Satu) orang, 2) Surveyor 2 ( Dua ) orang,

2) Drafter 2 ( Dua ) Orang, 3) Estimator 1 (satu) orang,

TENAGA PENDUKUNG

(30)

P

a

g

e

5

0

BAB V RENCANA KERJA 5.1 UMUM

Sebelum melakukan kegiatan perencanaan, konsultan perencana

harus membuat rencana kerja sebagai penjabaran dari apa yang

diharapkan oleh Kerangka Acuan Kerja (KAK). Rencana kerja tersebut

meliputi penentuan personil, pendelegasian job diskription, struktur

organisasi, peralatan yang diperlukan, membuat time scedule dan

menyusun anggaran pelaksanaan perencanaan.

Dengan rencana kerja yang matang melalui analisa dan

pembahasan langkah-langkah kerja diharapkan output yang dihasilkan

dapat sesuai dengan keinginan pengguna jasa.

5.2 STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN

Struktur organisasi adalah merupakan susunan team yang menjabarkan

tugas, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing personil dengan

garis komando yang jelas dalam upaya keteraturan sistem kerja yang

ada. Untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Pembangunan

Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim dapat diuraikan struktur

(31)

P

a

g

e

5

0

(32)

P

Dengan menyusun jadual pelaksanaan dapat memberikan kontrol terhadap

waktu penyelesaian pekerjaan. Untuk melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas

(33)

P

a

g

e

5

0

5.4 PENDEKATAN OPERASIONAL 5.4.1 Program Kerja

Dalam program kerja Konsultan telah menyiapkannya yang merupakan langkah-langkah nyata yang akan dikerjakan oleh Konsultan dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan. Program kerja ini mencakup kewajiban yang harus dilaksanakan konsultan pada pelaksanaan konstruksinya.

5.4.2 Penyusunan Program Kerja

(34)

P

Tahap ini merupakan langkah persiapan pelaksanaan survei lapangan maupun institusional yang mencakup :

 Mempelajari peta tapak dan kontur yang ada.

 Pengadaan peralatan survei lapangan dan laboraturium.

 Mempelajari karaktristik dan spesifikasi masing-masing kegiatan dan fungsi bangunan.

b. Pengamatan Karaktristik Arsitektur Setempat.

Pengamatan dan pengkajian arsitektur dan budaya setempat merupakan hal yang esensial sebagai dasar bagi pengembangan gagasan/idea perancangan suatu bangunan. Untuk itu konsultan akan mengadakan pengamatan bangunan-bangunan yang berkaraktristik khas daerah maupun studi literatur guna mendapatkan suat rancangan arsitektur yang modern, fungsional namun masih menampilkan citra budaya setempat.

c. Studi Literatur.

Studi ini berkaitan dari segala aspek rancangan bangunan, yang dilakukan meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan environment serta persyaratan-persyaratan lainnya. Hasil studi akan disesuaikan dengan kondisi setempat serta kebutuhannya untuk menghasilkan rancangan yang optimal.

d. Diskusi dengan Pemberi Tugas dan Pemakai.

Diskusi dengan calon pemakai/user dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci akan spesifikasi dan karaktrisik program, peralatan kegiatan serta kebutuhan-kebutuhan khusus lainnya untuk masa sekarang maupun masa akan datang.

(35)

P

Data yang dikunpulkan adalah untuk menunjang perencanaan dan perancangan arsitektur.

Penyelidikan tanah dengan sondiring dan boring dilakukan untuk mengetahui karaktristik fisik tanah yang meliputi :

 Daya dukung tanah.

 Komposisi tanah dan karaktristiknya.

 Muka air tanah.

g. Menyusun Konsep Perancangan.

Merupakan uaraian secara diskriptif konsep perancangan yang mencakup bidang arsitektur, sistem mekanikal, sitem elektrikal, sistem utilitas, sistem struktur, equipment operasional, interior dan eksterior pengembangan lahan. Secara garis besar konsep rancangan berisi cara-cara pendekatan serta alternatif pemecahan permasalahan pada setiap bidang. Konsep ini juga menjelaskan spesifikasi dan keandalan masing-masing sistem yang akan diterapkan.

Secara keseluruhan konsep perancangan ini berisi kriteria-kriteria dan patokan-patokan perancangan yang akan menjadi dasar transformasi ke dalam rancangan fisik

h. Pra Rancangan Arsitektur

Berisi gagawan awal rancangan arsitektural dan lansekap yang merupakan hasil tranformasi dari konsep rancangan arsitekturnya.

i. Pra Rancangan Struktural, Mekanikal, Elektrikal, Utilitas,

(36)

P

Berisi uraian dan diagram skematis sistem-sistem struktur, mekanikal, elektrikal, utilitas, Equipment operasional, Interior dan exterior yang diterapkan sesuai dengan fungsi karaktristik bangunan jaga penjelasan fungsi dan cara penerapannya masing-masing sistem dalam sistem bangunan secara keseluruhan.

j. Pengembangan Sistem dan Rancangan.

Pengembangan sistem dan rancangan mencakup gambar-gambar hasil pengembangan rancangan arsitektural, lansekap, struktur, mekanikal, elektrikal, utilitas, equipment operasional. Sebagai satu sistem bangunan yang utuh.

Oleh karena penentuan dan penempatan setiap

sistem harus memperhitungkan sistem-sistem lainnya, sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada dalam konsep perancangan. Sistem yang dipilih juga harus mempertimbangkan kemudahan pelaksanaannya.

k. Perhitungan dan Pembuatan Detail Rancangan.

Dalam tahap ini akan didahului dengan perhitungan –perhitungan pada masing-masing sistem beserta dasar-dasarnya sesuai denga peraturan dan persyaratan yang berlaku.

l. Perhitungan Struktur.

Berisi perhitungan-perhitungan struktur yang diterapkan dalam rancangan sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku perhitungan struktur akan merupakan dari dokumen lelang.

m. Penyusunan Spesifikasi Teknis.

(37)

P

a

g

e

5

0

n. Penyusunan Gambar Kerja.

Berisi gambar-gambar rancangan, detail dan tapak bangunan yang mencakup semua bidang/sistem.

o. Penyusunan BQ dan RAB.

Berisi voleme seluruh pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan dan tafsiran biaya pembangunannya.

p. Penyusunan Dokumen Pengadaan Administrasi.

Berisi tata cara dan persyaratan bagi kontraktor yang mencakup tahap penawaran maupun pelaksanaan konstruksi.

q. Laporan Perancangan.

Berisi semua aspek yang telah dilakukan oleh konsultan dalam menyusun konsep sampai dengan tahap transformasi rancangan.

r. Penjelasan Pekerjaan.

Konsultan berkewajiban memberikan penjelasan kepada kontraktor pelaksana yang akan mengajukan penawara, tentang segala sesuatu yang mencakup masalah-masalah teknis dalam dokumen pengadaan.

s. Pengawasan Berkala.

(38)

P

a

g

e

5

0

BAB VI

KONSEP ARSITEKTUR 6.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan

Dasar dari perencanaan dan perancangan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini adalah menciptakan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim yang nyaman serta memenuhi standar nasional, dan dapat memanfaatkan sinar matahari secara maksimal sebagai pencahayaan ruangan, terutama ruang belajar.

Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini memiliki bermacam-macam fasilitas, dari ruang kelas hingga ruang mesin sebagai tempat para peserta untuk melakukan kegiatan pelatihan. Melalui beberapa fungsi ruang yang berbeda inilah, massa bangunan dibagi menjadi 2 massa bangunan, yaitu :

- massa bangunan publik ( Ruang Receptionis, Ruang Café, Ruang Galeri )

- massa bangunan semi privat ( R. Ganti, R. Mesin, Ruang Servis )

yang terdapat di Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini, privasi dari Pengelola dan Peserta yang belajar di Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim tidak akan terganggu.

Publik

Publik

(39)

P

a

g

e

5

0

Gambar 5.1. Massa bangunan menurut zoning

Penyusunan ruang pada massa bangunan adalah pada lantai dasar digunakan sebagai ruang-ruang yang bersifat publik, berisi Ruang Kelas, Ruang Cafe, G a l e r i , Receptionis yang berfungsi sebagai sarana Prasarana utama Pelatihan. Pada lantai kedua terdapat Kolam Selam dan R. Ganti dan Toliet, Ruang keduanya digabung diharapkan agar Peserta Pelatihan dapat lebih tertib dan terawasi oleh para Instruktur.

Gambar 5.2. Susunan lapis massa bangunan

6.2 Konsep Perencanaan dan Perancangan 6.2.1 Konsep Perencanaan Dari Aspek Manusia

Konsep perencanaan dilihat dari sudut manusia tentunya akan berpusat pada Peserta dari Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini, terutama pada unit Pengelola. Sesuai dengan topik dan tema, Sarana Pelatihan Selam ini dapat menjadi bangunan yang sustainable dengan memanfaatkan cahaya matahari secara maksimal.

Desain Ruang Kelas untuk Peserta sendiri berisi 8 orang Siswa per ruangannya, dengan dimensi Ruang Kelas 3m x 7m adalah dimensi yang ideal untuk sebuah Ruang Kelas yang dihuni oleh 8 orang, dan dimanfaatkan sebagai tempat untuk memberikan teori awal dari materi pelatihan.

RECEPTIONIS+RUANG KELAS+GALERI+CAFE

(40)

P

a

g

e

5

0

R.Kelas

- 0.60 R.Kelas- 0.60

- 0.60

350 350 350

30

0

Gambar 5.3. Denah R. Kelas

Pada desain R. Pengelola sendiri agak berbeda susunan interiornya, dikarenakan Pengelola selalu harus mengawasi fasilitas R. Mesin yang ada dan berdekatan tempat KM/WC. Fasilitas yang berada di Ruang Pengelola adalah meja untuk menulis dan juga terdapat lemari tv. Dengan adanya fasilitas tv, diharapkan Pengelola dapat beristirahat dan merelaksasikan pikirannya.

2

0

0

40

0

R.Pengelola

313 206

Gambar 5.4. Denah Ruang Pengelola

(41)

P

- Lapangan Terbuka Atau Halaman

Ruangan di mana para Peserta dari Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim dapat berkumpul dan melepas penat dengan

mengobrol, bermain game, ataupun membaca buku.

- Cafe

Cafe yang memberikan kesan santai dalam Ruang Recepsionist.

Untuk sistem utilitasnya sendiri ada beberapa fasilitas yang akan disediakan, yaitu :

- Penghawaan

Untuk pengudaraan dalam ruangan sendiri akan menggunakan penghawaan alami menggunakan sistem cross ventilation

dengan bentang antar ventilasi tidak lebih dari 20m.

- Pencahayaan

Pencahayaan yang digunakan untuk dalam ruangan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini adalah pencahayaan alami, dengan menggunakan sun shading agar cahaya matahari tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan.

Pada malam hari menggunakan cahaya buatan lampu sebagai penerangan dalam ruangan.

- Perlindungan Saat Kebakaran

Perlindungan terhadap kebakaran sendiri menggunakan hydrant

sebagai alat untuk memadamkan api.

- Air Bersih

Air bersih yang digunakan pada Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini didapat dari PDAM yang berasal dari Sambungan Sekolah. Dialirkan melalui pipa ke reservoir pada masing-masing massa bangunan, yang nantinya akan didistribusikan kembali langsung ke

(42)

P

a

g

e

5

0

- Instalasi Listrik

Listrik yang digunakan pada bangunan ini adalah menggunakan listrik langsung dari PLN, dialirkan langsung ke massa bangunan masing-masing, hunian, fasilitas umum, dan juga lobby.

- Pembuangan Sampah

Pada sistem pembuangan sampah dikumpulkan pada 1 titik, sehingga sampah yang ada dapat dikumpulkan pada 1 titik, yang

dapat mempermudah pengumpulan sampah itu sendiri.

6.2.2 Konsep Perencanaan Dari Aspek Lingkungan

Konsep yang diterapkan pada bangunan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini apabila ditelaah dari sudut pandang lingkungan tentunya tidak terlepas dari aspek view dalam dan juga ke luar tapak.

Analisa view dari luar ke dalam tapak menjadi pertimbangan kedua setelah fungsi dari masing-masing fasilitas bangunan ini sendiri. Dengan membuat sudut sesuai dengan view dari M. Yamin No. 06 dan juga jalan masuk yang berada tepat berseberangan dengan tapak Sekolah ini.

Gambar 5.5. Massa bangunan menurut view

(43)

P

a

g

e

5

0

Gambar 5.6. Massa bangunan menurut zoning

Melalui bentuk massa bangunan yang membentuk siku, sinar matahari yang datang dari arah barat agaknya dapat sedikit tertahan, dan juga tidak akan silau bagi para peserta yang sedang melakukan pelatihan di ruang kelas.

Lobby yang berada di posisi barat dapat menahan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan pada sore hari, sehingga tidak terlalu silau.

Aspek-aspek lain yang mempengaruhi perancangan lingkungan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim :

- Entrance

Pintu masuk terdapat pada sisi barat dari tapak bangunan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini, dan pintu keluar sendiri berada pada sisi barat tapak. Pemilihan desain ini

dikarenakan tidak mengganggu sirkulasi pada saat terjadinya kemacetan pada jalan utama di depan tapak.

IN

(44)

P

a

g

e

5

0

Gambar 5.7. Pintu masuk dan pintu keluar

Setelah memasuki entrance dari Sekolah ini, para pengendara mobil dapat langsung dapat memarkir kendaraannya pada sisi barat

Sekolah ini ke lobby utama dari Gedung ini.

Gambar 5.8. Pintu Masuk Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim

Area parkir yang digunakan pada Sekolah ini adalah area. timur dari tapak, dikarenakan areal entrance menggunakan bagian barat dari tapak, sehingga area sirkulasi yang digunakan sudah cukup besar.

Pada bagian timur ini memiliki jalur khusus untuk mencapai parkiran tersebut agar tidak terganggu oleh sirkulasi yang lain.

Gambar 5.9. Areal parkir

- Penghijauan

(45)

P

a

g

e

5

0

berfungsi sebagai penyerap CO2 dan menggantinya dengan O2 yang

dapat dihirup langsung oleh para penghuni dari Sarana Pelatihan Selam tersebut.

Gambar 5.10. Areal penghijauan

6.2.3 Konsep Perencanaan Dari Aspek Bangunan

Konsep perencanaan menurut aspek bangunan tentunya tidak lepas dari penerapan konsep sustainable yang diangkat dari topik dan tema. Dengan memanfaatkan sun shading secara maksimal sesuai dengan analisis yang telah dilakukan.

Penerapan sun shading di bawah ini adalah untuk bagian bangunan yang menghadap selatan dan juga utara, dikarenakan perbedaan analisa matahari antara sun shading yang menghadap utara selatan dengan timur dan barat.

(46)

P

a

g

e

5

0

Gambar 5.11. Penerapan sun shading pada bangunan

Penerapan sun shading yang kami gunakan pada bangunan adalah menggunakan alternatif 3, sebagai sun shading jendela pada Gedung Pelatihan ini.

Gambar 5.12. Penerapan sun shading pada hunian Ruang

Pada bagian sisi barat bangunan yang terkena sinar matahari terbanyak akan diterapkan double fasad, sehingga pada sisi barat peningkatan suhu ruangan tidak signifikan karena sudah dikurangi oleh

fasad luar bangunan.

Gambar 5.13. Penerapan double fascade pada sisi barat bangunan

6.3 Tuntutan Rancangan

(47)

P

a

g

e

5

0

segi fasilitas yang disediakan.

Dengan membangun Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim yang lengkap dengan fasilitas - fasilitas pendukung sesuai kebutuhan Masyarakat tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.

Sustainable merupakan topik dari proyek ini sendiri, bagaimana menerapkan bangunan Pelatihan yang sustainable dan juga tidak meninggalkan kaidah-kaidah yang telah ditentukan yang menjadi dasar

Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini. Desain sun shading

merupakan pemecahan dari tuntutan sustainable itu sendiri, bagaimana menciptakan sun shading yang sesuai dengan lingkungan tempat tapak

Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini berada.

Selain acuan utama Gedung Pelatihan Selam ini juga ada aspek sosial yang perlu diperhatikan dan juga akses bagi mereka yang ingin datang melihat Belajar dan berlatih di gedung ini. Perlunya sirkulasi dan juga fasilitas tersendiri bagi masyarakat yang datang ke Gedung ini, sehingga keberadaan mereka tidak mengganggu para Siswa yang sedang belajar.

(48)

P

LAPORAN HASIL PRESENTASI TAHAP PERSIAPAN DAN PRESENTASI KONSEP RANCANGAN DAN DISKUSI

7.1 HASIL PRENSENTASI TAHAP PERSIAPAN

Sesuai dengan data perencanaan awal maka kami selaku tim konsultan perencana telah melaksanakan presentasi tahap persiapan. Data perencanaan yang kami sajikan antara lain adalah :

1. Tahap persiapan yang meliputi :

a. Menyiapkan dan menentukan methodologi, b. Rencana Kerja,

c. Personil sesuai dengan kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan dan jadwal pekerjaan,

d. Alat atau Peralatan yang digunakan.

Dari tahap persiapan ini kami telah melaksanakan presentasi kepada pihak owner sehingga kami mendapatkan masukan atau saran yang membangun. Saran dan masukan itu dapat kami terima dan akan kami jadikan acuan dalam menentukan langkah – langkah kerja berikutnya. Saran dan masukan dari owner antara lain adalah :

1. Selalu mengikuti KAK perencanaan yang terlampir dalam Surat Perjanjian.

2. Jika ada masukan dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar dapat direkap untuk segera dilaporkan kepada owner.

3. Memaksimalkan kondisi lahan yang ada pada saat mendesain tapak bangunan.

(49)

P Pembangunan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim ini dapat kami laksanakan dengan maksimal sesuai kaidah-kaidah perencanaan dan selalu mengacu kepada peraturan yang berlaku serta dapat menerima masukan dan saran yang obyektif dari pihak yang berkepentingan.

7.2 HASIL PRESENTASI KONSEP RANCANGAN DAN DISKUSI

Dalam Presenatasi telah kami sampaikan konsep perencanaan dan dasar desain seuai dengan kebutuhan Perencanaan Pembangunan Sarana Pelatihan Selam Pramuka Prov. Kaltim. Dari presentasi dan diskusi yang telah kami laksanakan bersama pihak owner terdapat beberapa hal yang perlu dilaporkan diantaranya adalah :

1. Konsep Zoning yang kami tentukan perlu di kaji lebih mendalam guna mendapatkan tapak bangunan gedung sarana pelatihan selam yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Konsep Perencanaan dari aspek manusia dapat diterima dan dapat dilanjutkan sebagai dasar desain lebih lanjut.

3. Konsep Perencanaan dari aspek lingkungan perlu diperhatikan hal-hal yang penting terutama aspek social sehingga gedung pelatihan yang akan dibangun dapat menjadi sarana pelatihan yang ramah lingkungan dengan pengelolaan yang efisien.

(50)

P

a

g

e

5

0

BAB VIII PENUTUP 8.1 KESIMPULAN

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau

kegiatan diperlukan adanya langkah-langkah kerja

yang diwujudkan dengan perencanaan dan

prosedur yang tepat dalam upaya mengarahkan

kegiatan tersebut agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, seperti

tersebut diatas.

Untuk itu, konsultan perencana hendaknya membuat rencana kerja

yang mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah dibuat oleh

pengguna jasa yang dalam hal ini sebagai pemilik kegiatan. Yang perlu

diperhitungkan dalam menyusun rencana kerja adalah sebagai berikut:

1. Membuat Sistem Organisasi Kerja Perencanaan.

2. Menyusun team ahli sesuai dengan bidangnya.

3. Menjabarkan Tugas dan Tanggung-jawab dari tenaga-tenaga ahli tersebut

dengan baik sehingga peran serta dalam organisasi jelas.

4. Mengestimasi waktu yang diperlukan oleh perencana karena dibatasi oleh

waktu dalam kontrak kerja yang ada.

5. Menyusun peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan selama

melaksanakan pekerjaan perencanaan tersebut.

Dengan langkah-langkah dan rencana kerja yang tersusun dengan baik

(51)

P

a

g

e

5

0

benar, diharapkan kegiatan ini mendapatkan output yang sesuai dengan

tujuan yang telah dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja yang ada.

8.2 SARAN

Saran yang mungkin dapat kami sampaikan dalam laporan pendahuluan

ini adalah sebagai berikut:

1. Diperlukan adanya komunikasi yang kontinue dalam upaya

menyamakan persepsi terhadap hasil kerja perencanaan dengan

melakukan rapat-rapat rutin selama masa pelaksanaan agar produk

yang ada sesuai dengan keinginan dan harapan yang telah tertuang

Gambar

Gambar 5.1. Struktur Organisasi
Tabel 5.1. Jadual Pelaksanaan
Gambar 5.2. Susunan lapis massa bangunan
Gambar 5.3. Denah R. Kelas
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa akan datang perwakilan daripada pihak pejuang akan lebih dimantapkan lagi dari masa kesemasa melibatkan semua pihak yang berkepentingan di Patani sebagai mewakili

Peneliti menganalisa pengguna dan sistem sehingga di dapat masukan sistem persediaan barang yang telah berjalan secara terkomputerisasi harus diubah sebagian

Penulisan makalah ini menunjukkan hal yang berkaitan dengan apa- apa saja mengenai hukum-hukum, tata cara pelaksanaan yang terkait tentang hubungan jual beli

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori keagenan yang menyatakan dengan adanya saham yang dimiliki oleh pihak manajemen akan mengurangi konflik kea- genan

n Kampung Kerja Lad a ng 26 Legong, Ulu Legong - Projek Ternakan Baling Baling Lebah Kelulut Berhad KEDAH Koperasi Projek Pelancongan - Des a Lesta ri -

BUMN tidak lain dari pada bentuk kebijaksanaan pemerintah dalam mencoba menciptakan atau mempertahankan keseimbangan kasar antara sektor swasta dan sektor pemerintah.

Jika massa uap air tidak diikutkan maka disebut sebagai massa udara kering (dry air) Data klimatologi kelembaban nisbi (relatif) atau relative humidity (disingkat RH) dan

Itulah artikel tentang cara melangsingkan badan tanpa obat yang dapat Aku sampaikan, buat Kamu yang ingin mendapatkan berat badan ideal dengan produk dari tiens, ayo hubungi