BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan kemajuan otonomi daerah akan terus digalakkan hingga terwujudnya otonomi daerah yang diharapkan yakni otonomi daerah yang mandiri, sehingga ketergantungan pada pusat dapat berkurang serta otonomi daerah tersebut bisa menjadi wadah bagi masyarakat dengan memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan, kapasitas dan kehendak dari aspirasi masyarakat yang ada di daerah. Pelaksanaan otonomi daerah akan mendorong pemikiran baru bagaimana menata kewenangan yang efektif dan efisien. Artinya pemerintahan dapat diselenggarakan secara demokratis.
Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta peningkatan peran serta prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan hal tersebut, maka dilaksanakan pula prinsip otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab. Prinsip yang nyata adalah prinsip yang menegaskan bahwa urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab. (Waluyo,2007 : 206).
cukup besar bagi daerah untuk mengatur dan mengurus pelayanan publiknya, termasuk dalam hal perizinan. (http://www.transparansi.or.id/Otonomi_Daerah.pdf.).
Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah adalah kemampuan pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada publik dengan baik. Dalam arti bahwa masyarakat memperoleh pelayanan secara mudah, murah, cepat, dan ramah yang pada akhirnya mencapai ukuran kepuasan publik yang dikehendaki.
Pelayanan merupakan wujud dari fungsi pemerintah sebagai bukti pengabdian kepada masyarakat. Rendahnya kualitas pelayanan di Indonesia saat ini mendorong pemerintah untuk segera memperbaiki kualitas pelayanannya, apalagi yang berhubungan dengan pelayanan perizinan yang dicitrakan sebagai pelayanan yang berbelit-belit, sulit diakses, memiliki prosedur yang sangat rumit serta tidak adanya kepastian waktu dan keterbukaan biaya pelayanan yang dibutuhkan.
Dalam hal penyediaan pelayanan perizinan, petugas birokrasi sering kali memberikan prosedur yang sangat rumit dan cenderung berbelit-belit, jika mekanisme yang rumit terus tetap berjalan, otomatis membuat masyarakat menjadi malas dan enggan dalam mengurus perizinan. Maka, pemerintah 3 perlu mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. (http:///www.repository.usu.ac.id).
masyarakat, dalam hal pengurusan perizinan masyarakat hanya cukup mendatangi satu kantor/dinas saja.
BAB II
IMPLEMENTASI PENINGKATAN PELYANAN PUBLIK DI PTSP KELURAHAN BAMBU APUS
II.1 DASAR HUKUM
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (PTSP) Kelurahan Bambu Apus telah diberi kewenangan untuk melaksanakan Pelayanan Administrasi Perizinan sesuai dengan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
II.2 TUJUAN PTSP
Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan
Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan perizinan dan non perizinan
Meningkatkan kepastian pelayanan perizinan dan non perizinan
II.3 VISI dan MISI
Visi : Solusi Perizinan Warga Jakarta Misi :
1. Melakukan pembinaan dan pengembangan aparatur PTSP sesuai kompetensi 2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/non perizinan secara professional 3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat pelayanan 4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis quick response
5. Menyediakan prasarana dan sarana kerja yang memadai dan handal
II.4 STRATEGI PELAYANAN
II.5 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMASARAN DALAM KAITANNYA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI PTSP KELURAHAN BAMBU APUS
Sebagai Unit Kerja baru di Lingkungan Provinsi DKI Jakarta, dan ditugaskan untuk mengubah Pelayanan Publik di DKI Jakarta agar lebih baik lagi maka dilakukan beberapa upaya-upaya yang telah dilakukan :
1. Memilih pejabat-pejabat yang berkopeten.
Dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, DKI Jakarta melakukan lelang jabatan untuk mengisi tempat sebagai kepala PTSP di seluruh Kelurahan dan kecamatan yang ada di DKI Jakarta
2. Pelatihan dan sertifikasi petugas PTSP
Bagi seluruh petugas PTSP di DKI Jakarta untuk dapat memberikan pelayanan prima bagi seluruh masyarakat, diberikan pelatihan. Setiap petugas yang telah lulus pendidikan diberikan sertifikasi dari Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta.
3. Penyediaan Katalog Perizinan, web internal dan kejelasan SOP
Untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, petugas diperlengkapi katalog dan web internal yang berisikan tentang SOP dan persyaratan yang dibutuhkan dalam mengurus Izin.
4. Penyediaan Prasarana dan Sarana
Untuk kebutuhan pelayanan perizinan dan non perizinan setiap kantor PTSP telah dilengkapi dengan :
a. Ruang tunggu yang nyaman dan dilengkapi dengan pendingin ruangan
b. Meja pelayanan yang tidak bersekat, sehingga masyarakat dapat bertatap muka langsung dengan petugas, sehingga menyerupai pelayanan di Bank
c. Mesin antrian sehingga pemohon dapat dilayani sesuai dengan antrian d. Mesin survey kepuasan masyarakat
e. Perangkat Komputer
f. Perangkat Printer yang dapat mengkopi dan menyeken berkas g. CCTV pengawasan yang terkoneksi langsung ke Balai Kota h. Ceklist persyartan perizinan
j. Mesin ATM k. Internet dan Wifi
5. Sosial media
Sebagai sarana untuk member informasi terhadap masyarakat, PTSP juga akun social media seperti Face Book.
6. Whatsap
PTSP juga dilengkapi dengan Whatsap sehingga masyarakat untuk menanyakan tentang dokumennya tidak perlu hadir kekelurahan, cukup dengan menayakannya di Whatsap.
7. Nomer HP kantor
PTSP juga dilengkapi dengan HP sehingga masyarakat untuk menanyakan tentang dokumennya tidak perlu hadir kekelurahan, cukup dengan menayakannya lewat telepon
8. Pelayanan dengan system Online di alamat www.pelayanan.jakarta.go.id
10. Penilaian Kepuasan Masyarakat secara online
11. One Day Service (Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang diselesaikan dalam waktu 1 hari)
12. Kawasan Bebas Pungli
13. Pelayanan Prioritas bagi manula, ibu hamil, ibu yang membawa anak kecil, Disabilitas dll
Dari perubahan-perubahan diatas terdapat peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DKI Jakarta berdasarkan survey Saiful Mujani Research Center (SMRC) bulan Oktober 2016 menjadi 90%
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/20/20290451/
survei.smrc.75.persen.warga.dki.puas sehingga Manajemen Pemasaran di PTSP berjalan baik.
1. PTSP Kelurahan Bambu Apus, terus berinofasi guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat