UNDANG-UNDANG RI no 29
UNDANG-UNDANG RI no 29
th2004
th2004
Praktik Kedokteran
Praktik Kedokteran
Oleh: Oleh:
dr.Ibrahim Njoto,M.Hum.,M.Ked.,PA dr.Ibrahim Njoto,M.Hum.,M.Ked.,PA
FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIV.WIJAYA KUSUMA UNIV.WIJAYA KUSUMA
I.Latar belakang penyusunan :
I.Latar belakang penyusunan :
•
Lemahnya aturan kedokteran dalam hal:
Lemahnya aturan kedokteran dalam hal:
a)Perlindungan pasien
a)Perlindungan pasien
b)Belum ada lembaga yang berwenang
b)Belum ada lembaga yang berwenang
terhadap Disiplin Kedokteran
terhadap Disiplin Kedokteran
c)Evaluasi kemampuan dokter dalam
c)Evaluasi kemampuan dokter dalam
periodik tertentu
periodik tertentu
d)Kepastian Hukum
d)Kepastian Hukum
e)Perlindungan terhadap dokter
II.Tujuan:
II.Tujuan:
a)
a)
Memberikan perlindungan terhadap px
Memberikan perlindungan terhadap px
b)
b)
Mempertahankan dan meningkatkan
Mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan medis yang diberikan
mutu pelayanan medis yang diberikan
oleh dokter dan dokter gigi
oleh dokter dan dokter gigi
c)
c)
Memberikan kepastian hukum kepada
Memberikan kepastian hukum kepada
masyarakat, dokter dan dokter gigi
III. Pokok Bahasan:
III. Pokok Bahasan:
A)Hubungan Dokter---Pasien dan RS/ Sarana YanKes A)Hubungan Dokter---Pasien dan RS/ Sarana YanKes
D)Pengaturan bidang Profesi/ Etik Kedokteran dan D)Pengaturan bidang Profesi/ Etik Kedokteran dan
Kedokteran Gigi Kedokteran Gigi
E)Pengaturan bidang Disiplin Keilmuan Kedokteran dan E)Pengaturan bidang Disiplin Keilmuan Kedokteran dan
Kedokteran Gigi Kedokteran Gigi
F)Pengaturan mengenai Hukum Kedokteran F)Pengaturan mengenai Hukum Kedokteran
dan Kedokteran Gigidan Kedokteran Gigi
G)Berbagai Isu: Malpraktek, Negligence/Culpa, Lack of G)Berbagai Isu: Malpraktek, Negligence/Culpa, Lack of
A)Hubungan Dokter-Pasien & RS:
A)Hubungan Dokter-Pasien & RS:
-)Hubungan ini melibatkan tiga pihak dengan
-)Hubungan ini melibatkan tiga pihak dengan
konsekuensi yang berbeda
konsekuensi yang berbeda
-)Hubungan Dokter-Pasien merupakan hubungan
-)Hubungan Dokter-Pasien merupakan hubungan
tingkat satu, sedangkan RS sebagai hub tingkat
tingkat satu, sedangkan RS sebagai hub tingkat
dua (terkait Hukum Kedokteran dan Peradilan
dua (terkait Hukum Kedokteran dan Peradilan
Umum)
Umum)
-)Hubungan tersebut dapat meliputi pelayanan
-)Hubungan tersebut dapat meliputi pelayanan
medis(prioritas:Kuratif dan Rehab) &/pelayanan
medis(prioritas:Kuratif dan Rehab) &/pelayanan
kesehatan(Promotif,Preventif,Kuratif &
kesehatan(Promotif,Preventif,Kuratif &
Rehabilitatif
Rehabilitatif
_)Umumnya hubungan dokter-pasien merupakan
_)Umumnya hubungan dokter-pasien merupakan
UPAYA MENCAPAI KESEMBUHAN
Hub: UPAYA MENCAPAI KESEMBUHAN ini, meliputi: Input—Proses Hub: UPAYA MENCAPAI KESEMBUHAN ini, meliputi: Input—Proses
—Output —Output
Pada fase INPUT merupakan bag terpenting bagi dokter sebab Pada fase INPUT merupakan bag terpenting bagi dokter sebab sering terjadi kesalahpahaman, kecerobohan pengisian MR, sering terjadi kesalahpahaman, kecerobohan pengisian MR,
kelupaan Inform Consent kelupaan Inform Consent
Fase PROSES terkait berbagai faktor, yaitu: Fase PROSES terkait berbagai faktor, yaitu:
b)Eksternal: -Status Ekonomi-Sosialb)Eksternal: -Status Ekonomi-Sosial
-Status Pekerjaan-Status Pekerjaan
-Status Lingkungan Hidup-Status Lingkungan Hidup
2)Faktor Dokter & Sarana-Prasarana Medis, berjenjang se-2)Faktor Dokter & Sarana-Prasarana Medis, berjenjang
3)Faktor Penyakit:3)Faktor Penyakit:
-Jenis agent patologis (Jamur,-Jenis agent patologis (Jamur,
Bakteria,Virus, Parasit)Bakteria,Virus, Parasit)
-Derajat morbiditas & mortali--Derajat morbiditas &
tas agent patologis (HIV le-tas agent patologis (HIV
bih fatal drpd Salmonella thybih fatal drpd Salmonella thy
posa)posa)
-Derajat Patologis/ Tingkat Ke-Derajat Patologis/ Tingkat Ke
parahan suatu penyakitparahan suatu penyakit
-Adanya komplikasi atau anak -Adanya komplikasi atau anak
sebar ke organ yg lainsebar ke organ yg lain
-Adanya penyulit lain, mis: -Adanya penyulit lain, mis:
penyakit bawaan atau penypenyakit bawaan atau peny
Jadi banyak faktor yang mempengaruhi OUTPUT, Jadi banyak faktor yang mempengaruhi OUTPUT,
sedangkan kedua pihak berharap OUTPUT yang baik sedangkan kedua pihak berharap OUTPUT yang baik
dalam wujud pasien sembuh atau tertolong dalam wujud pasien sembuh atau tertolong Tidak ada seorang Dokter yang dari sejak awal Tidak ada seorang Dokter yang dari sejak awal
bertujuan mencelakakan pasien, sehingga dokter bertujuan mencelakakan pasien, sehingga dokter
TIDAK SAMA dengan KRIMINIL TIDAK SAMA dengan KRIMINIL
Berdasarkan hal diatas maka pengajuan Judicial Review Berdasarkan hal diatas maka pengajuan Judicial Review
pada Mahkamah Konstitusi dikabulkan, sehingga pada Mahkamah Konstitusi dikabulkan, sehingga
ancaman pidana 3 th ditiadakan(ps 75 & 76) ancaman pidana 3 th ditiadakan(ps 75 & 76)
Hubungan Dokter-Pasien bukan merupakan Transaksi Hubungan Dokter-Pasien bukan merupakan Transaksi
murni (terpisah kedua belah pihak dg hak & kewajiban murni (terpisah kedua belah pihak dg hak & kewajiban
B) Hak dan Kewajiban Dokter: B) Hak dan Kewajiban Dokter:
1)Hak Dokter:1)Hak Dokter:
a)Bekerja sesuai peraturan kedokteran yang a)Bekerja sesuai peraturan kedokteran yang
berlaku serta memperoleh perlindungan Huberlaku serta memperoleh perlindungan Hu
kum(Pasal 35 jo ps 50)kum(Pasal 35 jo ps 50)
b)Memberikan pelayanan medis menurut b)Memberikan pelayanan medis menurut
standar profesi dan standar prosedur ope- standar profesi dan standar prosedur ope-
rasionalrasional
c)Memperoleh informasi yang lengkap dan juc)Memperoleh informasi yang lengkap dan ju
jur dari pasien atau keluarganyajur dari pasien atau keluarganya
d)Menerima imbalan jasad)Menerima imbalan jasa
e)Diperlakukan sesuai Asas Hukum RI: Pra-e)Diperlakukan sesuai Asas Hukum RI:
duga Tak Bersalah/ Presumption of Innocenceduga Tak Bersalah/ Presumption of Innocence
g)Mendapat perlindungan Peradilan Umumg)Mendapat perlindungan Peradilan Umum
2)Kewajiban Dokter:2)Kewajiban Dokter:
a)Memberikan pelayanan medis sesuai dg standar a)Memberikan pelayanan medis sesuai dg standar profesi dan standar prosedur operasional serta
profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan pasien
kebutuhan pasien
b)Merujuk pasien ke dokter atau drg lain yg b)Merujuk pasien ke dokter atau drg lain yg
memiliki keahlian/ ketrampilan yg lebih baik, apabila memiliki keahlian/ ketrampilan yg lebih baik, apabila
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan pengobatan
c)Merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya ttg c)Merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya ttg px, bahkan stlh px meninggal dunia, serta tunduk
px, bahkan stlh px meninggal dunia, serta tunduk pada tata cara pembukaan Rahasia Kedoktera
pada tata cara pembukaan Rahasia Kedoktera menurut Hukum yg berlaku
menurut Hukum yg berlaku
d)Melakukan pertolongan darurat atas dasar d)Melakukan pertolongan darurat atas dasar
kemanusiaan, kec: ia yakin ada org lain yg bertugas kemanusiaan, kec: ia yakin ada org lain yg bertugas
dan mampu melakukannya dan mampu melakukannya
e)Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti e)Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
Seorang Dokter bertanggung jawab secara:
Seorang Dokter bertanggung jawab secara:
1)Moral: terhadap Sang Pencipta (melalui
1)Moral: terhadap Sang Pencipta (melalui
Sumpah Dokter)
Sumpah Dokter)
2)Etik: terhadap organisasi profesi &
2)Etik: terhadap organisasi profesi &
masyarakat kedokteran
masyarakat kedokteran
3)Disiplin: terhadap Konsil Kedokteran
3)Disiplin: terhadap Konsil Kedokteran
Indonesia & MKDKI
Indonesia & MKDKI
4)Hukum: -Kedokteran
4)Hukum: -Kedokteran
-Pidana
-Pidana
-Perdata
-Perdata
C)Hak dan Kewajiban Pasien:
C)Hak dan Kewajiban Pasien:
1)Hak Pasien:
1)Hak Pasien:
a)Mendapatkan penjelasan secara lengkap
a)Mendapatkan penjelasan secara lengkap
tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud
tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45 ayat(3)
dalam Pasal 45 ayat(3)
b)Meminta pendapat dokter atau dokter gigi
b)Meminta pendapat dokter atau dokter gigi
lain
lain
c)Mendapatkan pelayanan sesuai dengan
c)Mendapatkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis
kebutuhan medis
d)Menolak tindakan medis
d)Menolak tindakan medis
2)Kewajiban Pasien:
2)Kewajiban Pasien:
a)Memberikan informasi yang lengkap dan
a)Memberikan informasi yang lengkap dan
jujur tentang masalah kesehatannya
jujur tentang masalah kesehatannya
b)Mematuhi nasihat dan petunjuk dr/drg
b)Mematuhi nasihat dan petunjuk dr/drg
c)Mematuhi ketentuan yang berlaku di
c)Mematuhi ketentuan yang berlaku di
sarana pelayanan kesehatan
sarana pelayanan kesehatan
d)Memberikan imbalan jasa atas pelayanan
d)Memberikan imbalan jasa atas pelayanan
yang diterima
D)Pengaturan Profesi / Etik Kedokteran & Kedokteran Gigi : D)Pengaturan Profesi / Etik Kedokteran & Kedokteran Gigi :
-Pasal 1 (angka 11)-Pasal 1 (angka 11)
Profesi Kedokteran atau Kedokteran Gigi adaProfesi Kedokteran atau Kedokteran Gigi ada
lah suatu pekerjaan kedokteran atau kedok-lah suatu pekerjaan kedokteran atau
teran gigi yang dilaksanakan berdasarkan suteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan su
atu keilmuan, kompetensi yang diperoleh atu keilmuan, kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan yang berjenjang, dan ko-melalui pendidikan yang berjenjang, dan
de etik yang bersifat melayani masyarakatde etik yang bersifat melayani masyarakat
-Pasal 8f-Pasal 8f
KKI melakukan pembinaan bersama thd dr/KKI melakukan pembinaan bersama thd dr/
drg mengenai pelaksanaan etika profesi yang di-drg mengenai pelaksanaan etika profesi yang
tetapkan oleh organisasi profesitetapkan oleh organisasi profesi
-Pasal 68-Pasal 68
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran Apabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran
etika, MKDKI meneruskan pengaduan pada organisasi etika, MKDKI meneruskan pengaduan pada organisasi
profesi profesi
E) Pengaturan Disiplin Keilmuan Kedokteran &
E) Pengaturan Disiplin Keilmuan Kedokteran &
Kedokteran Gigi:
Kedokteran Gigi:
Bab VIII : Disiplin Kedokteran & Kedokteran
Bab VIII : Disiplin Kedokteran & Kedokteran
Gigi
Gigi
Pasal 55-70 : MKDKI & prop (berkaitan dg ta
Pasal 55-70 : MKDKI & prop (berkaitan dg ta
ta cara penegakan disiplin ilmu
ta cara penegakan disiplin ilmu
kedokteran bagi dr & drg)
kedokteran bagi dr & drg)
Pasal 44 : Standar pelayanan dr/ drg
Pasal 44 : Standar pelayanan dr/ drg
Pasal 45 : Persetujuan Tindakan Medis/ Infor-
Pasal 45 : Persetujuan Tindakan Medis/
med Concent
med Concent
Pasal 46-47 : Medical Record/ Rekam Medis
Pasal 46-47 : Medical Record/ Rekam Medis
Pasal 48 : Rahasia Kedokteran
Pasal 48 : Rahasia Kedokteran
F)Pengaturan Hukum Kedokteran: F)Pengaturan Hukum Kedokteran:
Bab VI : tentang regristrasi dr/ drgBab VI : tentang regristrasi dr/ drg
Bab VII : Penyelenggaraan Praktik Kedokter-Bab VII : Penyelenggaraan Praktik
anan
Bab IX : Pembinaan & PengawasanBab IX : Pembinaan & Pengawasan
Bab X : Ketentuan PidanaBab X : Ketentuan Pidana
G)Berbagai Isu: G)Berbagai Isu:
1)Malpraktek/ Mal Practice/ Bad Practice:1)Malpraktek/ Mal Practice/ Bad Practice:
2)Negligence/ Culpa:
2)Negligence/ Culpa:
-Bukan sengaja, meliputi:
-Bukan sengaja, meliputi:
a)Kelalaian Tidak Merujuk
a)Kelalaian Tidak Merujuk
b)Kelalaian Tidak Konsultasi Dg Dokter se-
b)Kelalaian Tidak Konsultasi Dg Dokter
belumnya
belumnya
c)Kelalaian mendeteksi komplikasi, mis: inf
c)Kelalaian mendeteksi komplikasi, mis: inf
d)Kelalaian memberi surat rujukan
d)Kelalaian memberi surat rujukan
e)Instruksi Medis per-telepon
e)Instruksi Medis per-telepon
f)Tidak dapat dihubungi
f)Tidak dapat dihubungi
3)Lack of Skill:
3)Lack of Skill:
-melakukan tindakan medis dengan
-melakukan tindakan medis dengan
kompetensi yang kurang/ diluar kompetensi
kompetensi yang kurang/ diluar kompetensi
mis: Dokter Ahli Bedah melakukan Curetage
mis: Dokter Ahli Bedah melakukan Curetage
4)Medical Error:
4)Medical Error:
-Ketidakberhasilan melakukan suatu
-Ketidakberhasilan melakukan suatu
prosedur tindakan medis terencana akibat
prosedur tindakan medis terencana akibat
kekeliruan tertentu secara tidak sengaja
kekeliruan tertentu secara tidak sengaja
5)Medical Blunder:
5)Medical Blunder:
-Suatu tindakan medis yang bersifat buruk,
-Suatu tindakan medis yang bersifat buruk,
bodoh dan dilakukan secara sembarangan dan
bodoh dan dilakukan secara sembarangan dan
menimbulkan akibat negatif output
menimbulkan akibat negatif output
-mis: melakukan Mastektomi tanpa FNA,
-mis: melakukan Mastektomi tanpa FNA,
kesalahan pengisian tab O2 tertukar N2
kesalahan pengisian tab O2 tertukar N2
6)Kecelakaan Medis:
6)Kecelakaan Medis:
-Lebih kearah tidak disengaja
-Lebih kearah tidak disengaja
-mis: Saat Operasi terjadi kerusakan alat
-mis: Saat Operasi terjadi kerusakan alat
7)Resiko Medis:7)Resiko Medis:
-Hampir semua tindakan medis beresiko, oleh -Hampir semua tindakan medis beresiko, oleh karena itu perlu dijelaskan pada pasien dan
karena itu perlu dijelaskan pada pasien dan
keluarganya tentang resiko tersebut, kemudian keluarganya tentang resiko tersebut, kemudian
dicantumkan dalam Informed Concent dicantumkan dalam Informed Concent
-mis: Resiko Anafilaktik Syok walaupun telah -mis: Resiko Anafilaktik Syok walaupun telah dilakukan Skin Test/ Sensitivitas Test
dilakukan Skin Test/ Sensitivitas Test
H)Pengaduan Dokter oleh Pasien: H)Pengaduan Dokter oleh Pasien:
-akibat tidak tercapainya output yang diinginkan oleh -akibat tidak tercapainya output yang diinginkan oleh pasien/ keluarganya maka timbul perselisihan.
pasien/ keluarganya maka timbul perselisihan.
-sebenarnya keadaan ini dapat dihindari/diminimalisir -sebenarnya keadaan ini dapat dihindari/diminimalisir apabila terjalin hub Dokter-pasien yang komunikatif
-Selain itu dalam berpraktek dokter dilarang
-Selain itu dalam berpraktek dokter dilarang
berpromosi/propaganda, menjanjikan
berpromosi/propaganda, menjanjikan
kesembuhan, menjanjikan lamanya pengobatan
kesembuhan, menjanjikan lamanya pengobatan
sebab Dokter bukan DEWA selain itu masih
sebab Dokter bukan DEWA selain itu masih
banyak faktor yang terlibat dalam Proses
banyak faktor yang terlibat dalam Proses
Pengobatan
Pengobatan
-Pengaduan pasien dapat melalui:
-Pengaduan pasien dapat melalui:
a)Organisasi Profesi
a)Organisasi Profesi
b)KKI-MKDKI
b)KKI-MKDKI
c)Aparat Penegak Hukum/ Polisi-Peradilan
c)Aparat Penegak Hukum/ Polisi-Peradilan
Umum: -Pidana
Umum: -Pidana
-pengaduan minimal berisi:Identitas pengadu,-pengaduan minimal berisi:Identitas pengadu,
Nama dan alamat praktik dr/drg, waktu tindakan Nama dan alamat praktik dr/drg, waktu tindakan medis dilakukan, alasan pengaduan,
medis dilakukan, alasan pengaduan,
alat bukti(bila ada),pernyataan tentang kebenaran alat bukti(bila ada),pernyataan tentang kebenaran pengaduan
pengaduan
•
Bentuk Pelanggaran Disiplin Kedokteran yg dapat Bentuk Pelanggaran Disiplin Kedokteran yg dapat diadukan:diadukan:
1)Tidak kompeten 1)Tidak kompeten
2)Tidak merujuk 2)Tidak merujuk
3)Pendelegasian pd Nakes yg tdk kompeten 3)Pendelegasian pd Nakes yg tdk kompeten
4)dr/drg pengganti tidak memiliki SIP 4)dr/drg pengganti tidak memiliki SIP
5)Tidak layak praktek (Ggn Kesh Fisik/ Mental) 5)Tidak layak praktek (Ggn Kesh Fisik/ Mental)
8)Tidak memberikan Informasi yg Jujur
8)Tidak memberikan Informasi yg Jujur
9)Tidak ada Informed Concent
9)Tidak ada Informed Concent
10)Tidak membuat/menyimpan MR
10)Tidak membuat/menyimpan MR
11)Penghentian kehamilan tanpa indikasi medis
11)Penghentian kehamilan tanpa indikasi medis
12)Euthanasia
12)Euthanasia
13)Penerapan pelayanan yg belum diakui medis
13)Penerapan pelayanan yg belum diakui medis
14)Penelitian Klinis tanpa persetujuan etis
14)Penelitian Klinis tanpa persetujuan etis
15)Tidak memberi pertolongan darurat
15)Tidak memberi pertolongan darurat
16)Menolak/menghentikan pengobatan tanpa
16)Menolak/menghentikan pengobatan tanpa
alasan yang sah
alasan yang sah
17)Membuka Rahasia medis tanpa izin
17)Membuka Rahasia medis tanpa izin
18)Membuat keterangan medis yang tidak benar
19)Ikut serta tindakan penyiksaan/pelecehan sex
19)Ikut serta tindakan penyiksaan/pelecehan sex
20)Peresepan obat Psikotropik/narkotik tanpa
20)Peresepan obat Psikotropik/narkotik tanpa
Indikasi
Indikasi
21)Intimidasi, Kekerasan
21)Intimidasi, Kekerasan
22)Penggunaan gelar akademik/sebutan profesi
22)Penggunaan gelar akademik/sebutan profesi
palsu
palsu
23)Menerima komisi thd peresepan/rujukan
23)Menerima komisi thd peresepan/rujukan
24)Pengiklanan diri yang menyesatkan
24)Pengiklanan diri yang menyesatkan
25)Ketergantungan Napza
25)Ketergantungan Napza
26)STR, SIP, Sertifikat Kompetensi yang tidak
26)STR, SIP, Sertifikat Kompetensi yang tidak
sah
sah
27)Imbal jasa tidak sesuai tindakan
27)Imbal jasa tidak sesuai tindakan
28)Tidak memberikan data/ informasi atas
28)Tidak memberikan data/ informasi atas
permintaan MKDKI
I)Pembelaan/ perlawanan Dokter: I)Pembelaan/ perlawanan Dokter:
-Seiring lahirnya UU Pradok, pengaduan dokter-Seiring lahirnya UU Pradok, pengaduan dokter meningkat.
meningkat.
Pembelaan Dokter meliputi dua Faktor: Pembelaan Dokter meliputi dua Faktor:
1)Faktor Internal: 1)Faktor Internal:
a)Telah memiliki STR, SIP, Sertifikat Kompe-a)Telah memiliki STR, SIP, Sertifikat
tensitensi
b)Menyusun MR dan Informed Concent yang b)Menyusun MR dan Informed Concent yang
benarbenar
c)Memberikan penjelasan sejelas-jelasnya c)Memberikan penjelasan sejelas-jelasnya
mengenai Dx, Rencana Tindakan Medis,mengenai Dx, Rencana Tindakan Medis,
Tujuan Tindakan Medis, Resiko Tindakan Tujuan Tindakan Medis, Resiko Tindakan
Medis, Komplikasi yang dpt timbul; disaksikan Medis, Komplikasi yang dpt timbul; disaksikan
d)Berpraktek sesuai dengan Sumpah Dokter,
d)Berpraktek sesuai dengan Sumpah Dokter,
Etika Kedokteran, dan Hukum Kedokteran
Etika Kedokteran, dan Hukum Kedokteran
yang berlaku
yang berlaku
e)Berpegang teguh pada Asas: Praduga Tak
e)Berpegang teguh pada Asas: Praduga Tak
Bersalah
Bersalah
f)Berintegritas diri yang tinggi, tidak mudah
f)Berintegritas diri yang tinggi, tidak mudah
stress, siap menempuh jalur HUKUM
stress, siap menempuh jalur HUKUM
2)Faktor Eksternal, melalui:
2)Faktor Eksternal, melalui:
-Organisasi Profesi, mis: IDI, PABI, MKEK
-Organisasi Profesi, mis: IDI, PABI, MKEK
-Lawyer, untuk melakukan serangan balik
-Lawyer, untuk melakukan serangan balik
melalui jalur Hukum, mis:pencemaran nama
melalui jalur Hukum, mis:pencemaran nama
baik, fitnah, perbuatan tidak menyenangkan
-Mediasi: Mediator-Mediasi: Mediator IV)Kesimpulan:
IV)Kesimpulan:
1)Adanya UU Pradok 2004 memberikan kepastian 1)Adanya UU Pradok 2004 memberikan kepastian
hukum, melindungi pihak pasien & dokterhukum, melindungi pihak pasien & dokter
2)Dugaan malpraktek akan mengacu pada peraturan 2)Dugaan malpraktek akan mengacu pada peraturan
perundangan yang bersifat kusus, yaitu: UU Pradok, perundangan yang bersifat kusus, yaitu: UU Pradok,
UU Kesehatan; baru kemudian memakai perundangan UU Kesehatan; baru kemudian memakai perundangan
yang bersifat yang bersifat
umum, mis: KUHPumum, mis: KUHP
3)Asas Hukum: Presumption of Innocence 3)Asas Hukum: Presumption of Innocence
4)Hub dr-px merupakan hub transaksi kusus/ transaksi 4)Hub dr-px merupakan hub transaksi kusus/ transaksi
terapetikus/ transaksi jasa medis, kedua pihak terapetikus/ transaksi jasa medis, kedua pihak
berjalan bersama TIDAK terpisah, dalam proses berjalan bersama TIDAK terpisah, dalam proses