• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi Umum II Pertemuan 14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Psikologi Umum II Pertemuan 14"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TERAPI-TERAPI

(2)

Kerangka Bab

1.

Terapi-terapi Biologis

2.

Psikoterapi

3.

Pendekatan Sosio-Kultural dan Isu-isu

dalam

Treatment

4.

Keefektivan Psikoterapi

(3)

1. Terapi-terapi Biologis

Terapi Obat

Obat-obat Antianxiety

Obat-obat Antidepressant

Obat-obat Antipsikotik

Electroconvulsive Therapy (ECT)

(4)

2. Psikoterapi

Terapi-terapi Psikodinamik

 Psikoanalisis Freud

 Terapi-terapi Psikodinamik Kontemporer

Terapi-terapi Humanistik

 Client-Centered Therapy  Gestalt Therapy

Behavior Therapies (Terapi-terapi Perilaku)

 Teknik-teknik Klasikal Kondisioning

 Systematic Desensitization  Aversive Conditioning

 Pendekatan-pendekatan Operant Conditioning

Terapi-terapi Kognitif

 Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT)  Beck’s Cognitive Therapy

(5)

3. Pendekatan-pendekatan Sosio-Kultural dan

Isu-isu dalam

Treatment

Group Therapy

(Terapi Kelompok)

Family and Couples Therapy

Family Therapy

Couples Therapy

Self-Help Support Groups

Community Mental Health

Cultural Perspectives

(6)

4. Keefektivan Psikoterapi

Penelitian terhadap Keefektivan Psikoterapi

Tema-tema Umum dalam Psikoterapi

Integrasi-integrasi Terapi

Pembiayaan dan Menemukan Terapi

(7)

5. Terapi-terapi dan

Kesehatan dan Kesejahteraan

Kaitan antara Terapi dan Kesehatan Fisik

dan Psikologis

Psikoterapi, Kesejahteraan, dan

Pertumbuhan Personal

(8)

1. TERAPI BIOLOGIS

treatment untuk

mengurangi atau menghilangkan simptom gangguan psikologis dengan mengubah cara kerja fungsi tubuh individu

Terapi Obat

Electroconvulsive Therapy (ECT)

(9)

Terapi Obat

 Obat-obat Antianxiety (transquilizers)

 Membuat individu lebih tenang, dengan cara membundel bagian reseptor dari neurotransitter

yang menjadi terlalu aktif saat anxiety.

 Cnth: Benzodiazepines, efek samping: addicting, kantuk, hilang koordinasi, fatigue, mental

slowing.

 Obat-obat Antidepressant

 Mengatur mood: (1) tricyclics (2-4 minggu), (2) monoamine oxidase, (3) selective serotonin

reuptake inhibitor  efek pada neurotransmitter di otak.

 25% orang dengan gangguan depresif mayor tidak berespon terhadap obat antidepresan 

kehadiran simptom lain.

 Obat-obat Antipsikotik

 Mengurangi perilaku agitasi, ketegangan, halusinasi, meningkatkan perilaku sosial, dan

menghasilkan pola tidur yang lebih baik.

 Neuroleptics  paling luas digunakan  mem-block kerja sistem dopamin di otak, yang terlalu

banyak diproduksi  dalam jangka waktu pendek  tidak menyembuhkan. Efek samping:

tardive dyskinesia (involuntary movement).

 Atypical psychotic medications (clozapine and risperidone)  th. 1990  efek samping

berbeda.

(10)

Electroconvulsive Therapy (ECT)

(Shock Therapy)

Terutama bagi depresi berat.

Tujuan: menyebabkan

a seizure

di otak seperti yang

terjadi secara spontan dalam beberapa bentuk epilepsi.

Aliran listrik selama 1 detik atau kurang, melalui 2

elektroda di kepala.

Digunakan selama 60 tahun lebih.

Efektif untuk treatment depresi

respon yang cepat.

Kontroversial: efek samping kehilangan memori dan

(11)

Psychosurgery

1930-an s.d. 1960-an, 10.000 pasien.

Pengambilan atau perusakan lapisan otak untuk meningkatkan

adjustment

individu.

Prefrontal lobotomi (dikembangkan oleh Antonio Egas

Moniz-Portugis): memasukkan alat ke otak, menyobek serabut-serabut yang

menghubungkan lobus frontalis (proses berpikir tingkat tinggi) dan

thalamus (penting untuk emosi).

Walter Freeman di AS (1950-1960) 3000 lobotomi.

Keefektivan dipertanyakan

kerusakan otak permanen.

1950-an drug therapies sebagai alternatif.

1970-an regulasi.

(12)

2. PSIKOTERAPI

• Proses yang digunakan oleh profesional kesehatan mental untuk

membantu individu mengenali, mendefinisikan, dan mengatasi

kesulitan psikologis dan interpersonal mereka, dan meningkatkan

adjustment

.

Strategi: berbicara, interpreting, mendengarkan, memberikan

reward, modeling, dll.

Insight therapy

(

mendorong insight dan self-awareness

)

(13)

•Terapi-terapi Psikodinamik

(menekankan pada pentingnya

unconscious mind, extensive

interpretation

oleh terapist, dan peran pengalaman masa kecil pada

masalah individu; bertujuan membantu individu mengenali cara

maladaptif dan sumber konflik

)

Psikoanalisis Freud

 Menganalisis pemikiran yang tidak disadari

 Melalui questioning, probing, analysing  menggabungkan potongan-potongan

kepribadian dan membantu menyadari bagaimana pengalaman awal

mempengaruhi perilaku dewasa; membawa konflik unconscious ke kesadaran untuk membebaskan orang itu dari pengaruh-pengaruhnya.

 Teknik:

 Free association  Catharsis

 Interpretation

 Dram analysis  manifest content and latent content  unlock the secret meaning.  Analysis of transference

 Analysis of resistance.

Terapi-terapi Psikodinamik Kontemporer

 Erik Erickson (1968) dan Heinz Kohut (1977) fokus: the self pada konteks sosial.  Peran terapis: mengganti hubungan tidak sehat masa kanak-kanak; empatik dan

(14)

•Terapi-terapi Humanistik

(orang didorong untuk memahami diri dan tumbuh secara

personal;

self-healing capacities

; menekankan pada

kesadaran, masa kini, dan

self-fulfillment

.)

Client-Centered Therapy

Dikembangkan oleh Carl Rogers (1961, 1980)

Terapist menyediakan atmosfir yang hangat dan suportif untuk

meningkatkan konsep diri klien dan mendorong klien mencapai

insight terhadap masalah.

Lebih menekankan pada refleksi diri klien.

Membantu mengidentifikasi dan memahami perasaan yang

sesungguhnya.

Cara:

active listening

dan

reflective speech

: terapis

mirrors

perasaan klien.

3 elemen untuk tumbuh:

unconditional positive regard

, empati,

(15)

•Terapi-terapi Humanistik

(orang didorong untuk memahami diri dan tumbuh secara

personal;

self-healing capacities

; menekankan pada

kesadaran, masa kini, dan

self-fulfillment

.)

Gestalt Therapy:

 Dikembangkan oleh Fritz Perls (1893-1970).

 Terapis menantang klien untuk membantu mereka menyadari perasaan dan

menghadapi masalah.

 Dasar: psikoanalisis.

 Mendorong klien kepada keputusan apakah mereka akan terus membiarkan

masa lalu mengontrol masa depan, atau memilih apa yang mereka inginkan di masa depan; memberikan interpretasi dan feedback.

 Teknik membantu klien terbuka terhadap perasaannya (e.g. to act out her

hostile feelings by yelling)-mengelola perasaan daripada diperbudak perasaan, mengembangkan kesadaran diri, dan melakukan kontrol yang aktif terhadap kehidupan mereka:

 Mendorong kongruensi antara perilaku verbal dan non verbal menggunakan role

playing.

 Terapis meng-konfront klien secara terbuka.

 Terapis dapat membesar-besarkan karakteristik klien.

Keduanya: mendorong klien untuk bertanggungjawab terhadap perasaan

(16)

Behavior Therapies

(Terapi-terapi Perilaku)

berorientasi pada tindakan, menggunakan prinsip learning untuk

mengurangi atau menghilangkan perilaku maladaptif.

 Teknik-teknik Clasical Conditioning  Systematic Desensitization

 Metode yang menangani anxiety dengan membuat orang mengasosiasikan relaksasi yang mendalam

dengan situasi-situasi yang menghasilkan anxiety secara meningkat.

 Mengajari individu untuk rileks.  Flooding.

 Aversive Conditioning

 Mengasosiasikan dengan yang tidak menyenangkan. Misalnya: rokok, alkohol, dll.

 Pendekatan-pendekatan Operant Conditioning

 Lakukan analisis terhadap lingkungan untuk menentukan faktor-faktor apa yang perlu

dimodifikasi.

 Ubah konsekuensi perilaku untuk memastikan bahwa respon diikuti dengan reinforcement

positif.

 Fokus: behavior modification. Tujuan: menggantikan perilaku unacceptable, maladaptive,

(17)

•Terapi-terapi Kognitif

(menekankan bahwa pikiran individu adalah sumber utama perilaku

abnormal dan masalah psikologis dan berupaya mengubah

perasaan dan perilaku individu dengan mengubah kognisi)

Rational-Emotive Behavior Therapy

(REBT):

Albert Ellis: individu mengembangkan gangguan psikologis karena

keyakinan-keyakinan mereka, khususnya yang irrational dan

self-defeating

.

Individu membangun 3 tuntutan dasar:

I absolutely must perform well and win the approval of other people;

Other people have to treat me kindly and fairly;

My life conditions should not be frustrating but rather should be

enjoyable.

Ketika individu mengkonversi hasratnya menjadi tuntutan, individu

itu menciptakan keyakinan yang disfusional,”Because I’m not

performing well, as I absolutely must, I’m an inadequate person.”

Tujuan: menghilangkan keyakinan yang

self-defeating

dengan

(18)

•Terapi-terapi Kognitif

(menekankan bahwa pikiran individu adalah sumber utama perilaku

abnormal dan masalah psikologis dan berupaya mengubah

perasaan dan perilaku individu dengan mengubah kognisi)

Beck’s Cognitive Therapy

 Aaron Beck.

 Asumsi dasar: masalah psikologis diakibatkan pikiran tidak logis mengenai diri

mereka, dunia di mana ia tinggal, dan masa depan.

 Mirip dengan Ellis: tujuan terapi membantu orang mengenali dan membuang

pemikiran yang mengalahkan diri (self-defeating).

 Awal fase: diajarkan menghubungkan pola pikiran dan respon emosi  dibantu

mengenali kesalahan logis dalam pemikiran, dan menantang akurasi dari automatic thoughts.

 Pemikiran yang salah mengarahkan pada keyakinan yang keliru:

 Mempersepsi dunia sebagai membahayakan dan mengabaikan sebaliknya.  Overgeneralizing berdasarkan contoh yang terbatas.

 Membesarkan pentingnya kejadian yang tidak dikehendaki.  Terlibat dalam berpikir absolut.

 Terapi Beck berbeda dengan Ellis (yang lebih directive, persuasive, confrontasional).

(19)

•Terapi-terapi Kognitif

(menekankan bahwa pikiran individu adalah sumber utama perilaku

abnormal dan masalah psikologis dan berupaya mengubah

perasaan dan perilaku individu dengan mengubah kognisi)

Cognitive-Behavior Therapy (CBT)

Meliputi kombinasi terapi kognitif, dengan penekanan pada

pengurangan pemikiran self-defeating, dan terapi perilaku yang

menekankan pada perubahan perilaku.

Aspek penting untuk kesuksesan terapi: self-efficacy (Bandura’s):

seseorang dapat menguasai situasi dan menghasilkan hal yang

positif. “I’m going to master my problem,” “I can do it,” I’m

improving,” “I’m getting better.”

Begitu orang memeroleh rasa percaya diri dan terlibat dalam

perilaku adaptif, kesuksesan menjadi motivating secara intrinsik.

Teknik:

self-instructional

method

.

Cognitive Therapy terbukti cukup efektif mengatasi

gangguan psikologis.

(20)

3. PENDEKATAN SOSIO-KULTURAL &

ISU-ISU DALAM

TREATMENT

Group Therapy

(Terapi Kelompok):

Information, universality, altruism, corrective recapitulation of the family

group, development of social skills, interpersonal learning.

Family and Couples Therapy

Family Therapy: validation, reframing, structural change, detriangulation.

Couples Therapy

Self-Help Support Groups

Community Mental Health

Cultural Perspectives

(21)

4. KEEFEKTIVAN PSIKOTERAPI

Penelitian terhadap Keefektivan Psikoterapi

Tema-tema Umum dalam Psikoterapi

Integrasi-integrasi Terapi:

Kombinasi teknik-teknik dari terapi yang berbeda-beda,

berdasarkan penilaian terapis mengenai teknik mana

yang menyediakan benefit yang paling besar.

Pembiayaan dan Menemukan Terapi

(22)

5. TERAPI-TERAPI &

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

Kaitan antara Terapi dan Kesehatan Fisik

dan Psikologis

Psikoterapi, Kesejahteraan, dan

Pertumbuhan Personal

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa faktor konsentrasi (K) hasil fermentasi urine sapi yang diberikan berpengaruh nyata (*) ketika umur 42

Dari nilai redaman tersebut maka dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan fade slope pada tiap even hujan dan fade duration dengan menentukan batas thresholdnya yaitu pada 5,

Panjang tanaman nyata lebih tinggi pada tingkat naungan 0% sedangkan kandungan klorofil a, klorofil b, dan total klorofil tertinggi terdapat pada tingkat

• Efektifitas Raskin sebagai perlindungan sosial dan menanggulangi kemiskinan sangat tergantung kepada kecukupan income transfer & ketepatan sasaran kepada kelompok miskin.

D alam upaya membuka kembali akses pasar ekspor buah manggis ke RRT, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati didampingi oleh Kepala Balai

Selain itu dapat dilihat perbedaan karakteristik data pada setiap variabel pada masing-masing kategori perusahaan manufaktur yaitu perusahaan manufaktur yang tepat waktu dan

Secara spesifik, sistem pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama mengacu pada nilai dasar yang terdapat dalam agama Islam, nilai-nilai ini bersumber dari

15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Sam