• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI DAN MOTIF WANITA TERHADAP UMPIRE CABANG OLAHRAGA SOFTBALL : Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI DAN MOTIF WANITA TERHADAP UMPIRE CABANG OLAHRAGA SOFTBALL : Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI DAN MOTIF WANITA TERHADAP UMPIRE

CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

(Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet Dalam Olahraga Softball)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

SELVI NUGRAHA APRILIA

0807660

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Persepsi dan Motif Wanita

Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etikan keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,

(3)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : SELVI NUGRAHA APRILIA

NIM : 0807660

JUDUL : PERSEPSI DAN MOTIF WANITA TERHADAP UMPIRE CABANG OLAHRAGA SOFTBALL (STUDI DESKRIPTIF TERHADAP WASIT DAN ATLET DALAM OLAHRAGA SOFTBALL)

Bandung, Januari 2013 Menyetujui, Pembimbing I

Dr. Hj. Nina Sutresna, M.Pd NIP. 196412151989012001

Pembimbing II

Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP. 195801171989031001

Jurusan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,

(4)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Judul Skripsi : Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

*Selvi Nugraha Aprilia 0807660

Penelitian ini membahas mengenai Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball. Pada umumnya umpire dalam cabang olahraga softball didominasi oleh pria. Perbandingan antara umpire pria dan umpire wanita terbilang cukup jauh. Sedikitnya jumlah wanita yang menjadi umpire tentunya bukan tanpa alasan. Persepsi dan motif merupakan stimulus bagi seseorang yang terkadang mampu menjadi sebuah alasan mengapa tidak banyak wanita yang ingin menjadi seorang pemimpin dalam suatu pertandingan softball.

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data penelitiannya pada permasalahan ini adalah metode deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat,serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

(5)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

1.1 Karakteristik Olahraga Softball ... 10

1.2 Olahraga Softball di Kalangan Sekolah ... 12

(6)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Desain Penelitian ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 29

1. Angket atau Kuisioner ... 30

2. Wawancara atau Interview ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data ... 38

1. Deskripsi Data Penelitian ... 38

1.1 Angket... 38

1.2 Wawancara ... 41

B. Pembahasan ... 42

1. Angket dan Wawancara ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran-saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(7)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Persepsi dan Motif Atlet Terhadap Umpire

Dalam Cabang Olahraga Softball ... 32

Tabel 3.2 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban... 34

Tabel 3.3 Penentuan Interprestasi Data Hasil Penelitian ... 37

(8)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

(9)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

(10)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

(11)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan modern. Hal ini ditunjukkan dengan adanya minat untuk memandang olahraga dari berbagai sudut pandang. Dengan berolahraga, manusia akan menjadi sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun rohani, serta dapat memberikan dampak positif pada individu seperti peningkatan tanggung jawab, kejujuran dalam bermain, kerjasama, memperhatikan orang lain, kepemimpinan, menghargai pelatih, wasit dan pembina, setia, toleransi, disiplin yang akhirnya dapat diharapkan menjadi atlet dengan prestasi yang cemerlang.

(12)

2

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Perkembangan olahraga akhir-akhir ini semakin mendapat dukungan dari peningkatan IPTEK. Peranan psikologis dalam mencapai prestasi begitu besar dapat mempengaruhi seorang atlet. Penelitian dan studi tentang keterlibatan aspek psikologis dalam olahraga sudah menjadi kebutuhan untuk mengoptimalkan upaya meraih prestasi. Salah satu unsur psikologis yang sering dibahas adalah terkait dengan masalah motif yang melatari keterlibatan seseorang.

Permainan Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang popular di Indonesia. Cabang olahraga ini juga merupakan cabang olahraga yang selalu dipertandingkan pada pekan olahraga tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

Semua elemen yang ada dalam olahraga ini seperti atlet, wasit dan pelatih saling berkaitan. Misalnya atlet yang membutuhkan pelatih pada saat latihan dan pertandingan. Seorang pelatih tidak hanya memberikan pengetahuan mengenai berbagai teknik yang benar dalam bermain softball, tapi ia juga harus bisa memberikan motivasi kepada atletnya pada saat dan sebelum pertandingan berlangsung. Dalam sebuah pertandingan keberadaan umpire sangatlah penting, karena pertandingan tidak bisa dilaksanakan apabila tidak ada umpire.

Umpire adalah pemimpin dalam sebuah pertandingan softball yang diberi

wewenang dan diharuskan memberlakukan setiap peraturan yang ada dalam pertandingan. Umpire berhak untuk memberikan perintah terhadap pelatih, pemain, termasuk kapten tim.

(13)

3

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

umpire dituntut untuk memahami semua rules yang ada dan mampu memberikan

judgement yang tepat. Jika seorang atlet berkeinginan untuk menjadi umpire, dia

harus memahami peraturan permainan yang berlaku dan mengikuti penataran yang diadakan oleh Perbasasi. Setelah mendapatkan sertifikat sebagai umpire, barulah dia bisa bertugas.

Pada jenis pertandingan fast pitch yang sering dilaksanakan terdapat empat wasit, yaitu satu wasit kepala atau yang sering disebut plate umpire dan tiga wasit marka. Sebagai wasit kepala, plate umpire berwenang dan bertanggung jawab untuk mengatur pertandingan agar berjalan sesuai peraturan yang berlaku. Posisi plate umpire berada di belakang punggung catcher. Sedangkan posisi wasit marka

atau base umpire berada di lapangan permainan sesuai dengan sistem perwasitan yang dipakai. Base umpire juga mempunyai tugas membantu plate umpire untuk memberlakukan semua aturan permainan. Keputusan seorang umpire tidak boleh dibatalkan oleh umpire lain, kecuali jika ia yakin telah terjadi pelanggaran atas aturan-aturan ini.

(14)

4

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Zaidi, Minggu 15 April 2012). Dalam hal ini, partisipasi wanita untuk ikut terjun dalam dunia perwasitan masih terbilang kurang.

Menurut Peraturan Permainan Softball 2010 – 2013 yang diterjemahkan oleh Piet Burhanudin (2009:95) :

Umpire berperan sebagai pemimpin dalam sebuah pertandingan softball yang mempunyai kekuasaan mutlak dalam sebuah pertandingan softball. Walaupun dapat di protes keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan pemain atau pelatih atau manager tim menyangkut judgement, tapi protes dapat dilakukan dan diterima apabila protes dilakukan terhadap salah penerapan peraturan. Jadi ada permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under protes). Seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan seorang pelatih keluar lapangan, jika menurut wasit menganggu jalannya pertandingan.

Seorang wanita untuk menjadi umpire masih dinilai kurang lazim oleh sebagian besar masyarakat. Beberapa orang beranggapan bahwa wanita tidak akan mampu menjalankan tugas sebagai pemimpin dengan baik. Paradigma seperti itu harus dihilangkan dengan cara membuktikan dan memperlihatkan bahwa seorang wanita pun mampu untuk menjadi seorang pemimpin dalam sebuah pertandingan. Seorang ahli yang bernama Coackley dan Westkott (1984) dalam Sutresna (2011:99) berpendapat bahwa :

Olahraga dapat memberikan jenis dan figur pemimpin yang dikaitkan dengan diri mereka. Dengan menggambarkan figur pemimpin dalam situasi dan kemampuan yang berbeda, maka wanita akan melihat pemimpin sebagai manusia biasa yang tidak selalu benar dan sempurna. Hal ini dapat menjadikan mereka tidak pamrih dalam hubungannya dengan orang lain.

(15)

5

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menjadi seorang umpire. Pandangan dari individu itu sendirilah yang akhirnya mempengaruhi motif atau dorongan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu hal.

Moein Moesa (1993:54) mendefinisikan bahwa : “Motif adalah tiap kondisi atau keadaan pada diri seseorang atau suatu organisme yang menimbulkan kesiapannya untuk memulai atau melanjutkan suatu atau seperangkat tindakan atau perilaku”.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motif sangatlah penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Individu yang telah memiliki motif akan lebih mudah melakukan penyesuaian diri dengan apa yang menjadi tujuannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1995:1684) memberikan arahan bahwa persepsi merupakan mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu sehingga dapat mengenal suatu objek dengan jalan asosiasi pada suatu ingatan tertentu. sebagaimana yang diungkapkan oleh Plano (1994:148) yang memberikan pengertian persepsi adalah sebagai berikut :

Persepsi adalah proses (hasil) yang melahirkan kesadaran atas sesuatu hal melalui perantara pikiran sehat. Persepsi mencakup dua proses kerja yang saling berkaitan, pertama menerima kesan melalui penglihatan, sentuhan dan indera lainnya, dan kedua penafsiran atau penetapan arti atas kesan-kesan inderawi tadi.

Sementara menurut Slameto (1995:102) menyatakan :

(16)

6

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

alat inderanya sehingga timbul pengamatan dan pemahaman terhadap rangsangan (stimulus). Dengan demikian persepsi dapat diartikan sebagai pandangan, penafsiran dan penilaian seseorang berdasarkan hasil pengamatan alat inderanya dengan jalan menginterprestasikan rangsangan (stimulus) yang diterima dari lingkungannya.

Dari uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk meneliti lebih dalam mengenai persepsi dan motif wanita terhadap umpire dalam cabang olahraga softball.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah perbandingan jumlah umpire pria dan umpire wanita yang cukup jauh.

Untuk itu beberapa pertanyaan yang akan diungkap dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah persepsi wanita terhadap umpire dalam cabang olahraga softball?

2. Bagaimanakah motif wanita terhadap umpire dalam cabang olahraga softball?

C. Tujuan Penelitian

(17)

7

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui seberapa besar motif wanita untuk menjadi umpire dalam pertandingan softball.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk meningkatkan motif wanita untuk menjadi umpire dalam pertandingan softball.

b. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang dapat menambah perbendaharaan pengetahuan dalam cabang olahraga softball.

c. Bagi para peniliti sebagai usaha memperluas dan memperdalam ilmu. Bagi golongan ilmuwan, akan menambah khasanah pembendaharaan pengetahuannya.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai informasi untuk atlet softball wanita dalam upaya meningkatkan motif atlet untuk menjadi umpire.

b. Untuk mengetahui sejauh mana motif atlet wanita terhadap umpire pada cabang olahraga softball.

E. Batasan Penelitian

(18)

8

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyidik tetapi juga dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya : tenaga, kecekatan waktu, biaya, dan lainnya yang timbul dari rencana tersebut. Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam pelaksanaan dan pada tujuan yang akan dicapai, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Masalah yang dikaji difokuskan kepada persepsi dan motif atlet wanita terhadap umpire dalam cabang olahraga softball.

2. Penelitian dilakukan kepada atlet dan umpire softball wanita di Bandung. 3. Sumber data atau populasi dalam penelitian ini yaitu atlet wanita cabang

olahraga softball yang sudah lebih dari 3 tahun menggeluti olahraga ini.

F. Definisi Operasional

Sehubungan dengan judul tersebut, maka untuk menghindari agar persoalan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan semula dan tidak terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan, maka perlu adanya penegasan istilah. Oleh karena itu, penulis menafsirkan penjelasan ini dengan mengacu pada ahli sebagai berikut :

1. Persepsi menurut Jack, C. Plano (1994:148) :

(19)

9

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Motif menurut (Suryabrata, 1995:70) adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna untuk mencapai sesuatu tujuan.

3. Umpire (wasit) menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1984:1149) adalah pemimpin dalam sebuah pertandingan.

4. Softball menurut J.Hartoto (1983:1) :

Permainan Sotball adalah permainan yang termasuk dalam kelompok bola pukul, cara memainkannya dengan kayu pemukul dan pemukul memukul bola yang dilemparkan pitcher sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(20)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap, menggambarkan dan menyimpulkan hasil penelitian melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur yang ditentukan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif dapat memecahkan serta menyelidiki masalah yang diteliti dan dapat menggambarkan keadaan yang terjadi dengan maksud untuk mendapatkan gambaran umum yang jelas, sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Arikunto (2006:208) mengungkapkan bahwa “penelitian deskriptif merupakan penelitian yang diwujudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu: keadaan gejala menurut apa adanya pada suatu penelitian yang dilakukan”.

Sedangkan Sugiyono (2002:112) menjelaskan bahwa: “Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”.

(21)

27

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sebuah gambaran atau proses pemecahan masalah-masalah sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pengertian metode deskriptif itu sendiri yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan suatu objek yang akan diteliti, dari populasi dan sampel inilah selanjutnya akan didapat informasi atau fakta yang akan diteliti berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Mengenai batasan populasi ini Arikunto (1998:115), mengatakan bahwa : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Lebih lanjut menurut Arikunto (2002:10) sampel adalah : “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar sampel yang diambil

mewakili data penelitian, maka perlu adanya perhitungan besar kecilnya populasi. Arikunto (1998:112) menyatakan bahwa :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari 1) Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, keuangan, dan dana. 2) Sempitnya luas wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

(22)

28

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penarikan sampel secara purposif dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan pribadinya, namun dapat pula dilakukan berdasarkan pertimbangan para ahli. Sampel yang dipilih adalah subjek yang tidak hanya sebagai pelaku, akan tetapi juga memahami seluk-beluk permasalahan penelitian yang menjadi fokus kerja peneliti.

C. Desain Penelitian

Setiap pelaksanaan penelitian harus direncanakan terlebih dahulu, untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Hal ini sesuai pernyataan Nasution (1982:23) yaitu: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Lebih lanjut Nazir (2003:99) menjelaskan sebagai berikut: “Desain dan penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Adapun rancangan atau desain penelitian yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini seperti pada Bagan 3.1.

Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang

X1

X2

(23)

29

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

telah penulis buat. Mengacu pada desain penelitian tersebut, maka disusunlah langkah-langkah penelitian sebagaimana tertera pada Bagan 3.2.

Gambar 3.2

Langkah-langkah Pengambilan Data penelitian

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah sebagian besar langkah-langkah dalam suatu proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Arikunto (2006:160) menjelaskan bahwa:

Populasi

Sampel

Pengambilan Data

Wawancara Angket

Hasil Data

Pengolahan Data

Analisis Data

(24)

30

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah”.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket. Kegunaan instrumen penelitian antara lain :

1. Sebagai alat pencatat informasi yang disampaikan oleh responden 2. Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara

3. Sebagai alat evaluasi performa pekerjaan staf peneliti

Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan dan tidak bisa digunakan pada penelitian yang lain. Kekhasan setiap objek peneliti harus merancang sendiri instrument yang akan digunakan. Susunan instrumen untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan penelitian lain. Hal ini mengingat tujuan dan mekanisme kerja dalam setiap teknik penelitian juga berbeda-beda.

Suatu penelitian sudah pasti memerlukan alat untuk mengumpulkan data. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk wawancara dan angket.

1. Angket atau kuisioner

(25)

31

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup, yaitu :

1. Angket Terbuka (angket tidak berstruktur)

Merupakan angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.

2. Angket Tertutup (Angket Berstruktur)

Merupakan angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan menggunakan tanda silang (x).

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Arikunto (2006:152) menjelaskan tentang koesioner tertutup yaitu “kuisioner tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. Maksud

dari angket tertutup adalah agar jawaban terarah kepada pemecahan permasalahan penelitian yang sudah di tetapkan.

Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya.

(26)

32

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Menetapkan tujuan, alokasi waktu, dan jumlah butir soal angket

Penyusunan angket penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan motif wanita terhadap umpire dalam olahraga softball. Alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan angket adalah 1 x 30 menit. Dengan jumlah soal sebanyak 19 butir angket.

2. Penyusunan kisi-kisi angket

Untuk memudahkan penyusunan angket maka penulis membuat kisi-kisi angket untuk memudahkan dalam menyusun butir-butir pernyataan atau butir soal serta alternative jawaban. Adapun kisi-kisi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Kisi-kisi Angket Persepsi dan Motif Atlet Terhadap Umpire Dalam Cabang Olahraga Softball

Variabel Sub Variabel Indikator No Soal

( + ) ( - ) Persepsi Persepsi internal Perilaku persepsi 1,15 5,7

Persepsi eksternal Sasaran persepsi 19 4,13 Motif Motif obyektif

Presistensi atau ketetapan 8,16 10,11 Devosi atau Pengabdian 2,9 12,17 Tingkatan aspirasi 3,6 14,18 Ket :

Persepsi : Pandangan atau penilaian seseorang terhadap yang ia terima melalui perantara stimulus.

Persepsi internal : Pandangan atau penilaian yang didapat dari dalam individu itu sendiri.

Persepsi eksternal : Pandangan atau penilaian yang didapat dari luar diri individu.

Perilaku persepsi : Sikap terhadapat penilaian pada suatu objek. Sasaran persepsi : Tujuan penilaian terhadap suatu objek. Motif : Dorongan yang timbul dalam individu dalam

upaya untuk mencapai suatu tujuan.

(27)

33

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Persistensi atau ketetapan : Kelekatan penilaian pada tujuan kegiatan yang dilakukan.

Devosi atau Pengabdian : Pengorbanan untuk mencapai tujuan.

Tingkatan Aspirasi : Maksud, rencana dan cita-cita yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.

3. Penyusunan Angket

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pernyataan atau soal angket. Butir-butir pernyataan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni skala likert. Nazir (2005:338) menjelaskan mengenai skala Likert yaitu “skala likert menggunakan hanya item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk, dimasukan yang agak baik, yang agak kurang, yang netral”.

(28)

34

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif ( + ) Negatif ( - )

Penyusunan pernyataan-pernyataan tidak dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus bertolak ukur dari penjelasan Likert dalam nazir (2005:205) sebagai berikut:

1. Jangan gunakan perkataan-perkataan sulit.

2. Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum 3. Hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambigous) 4. Jangan gunakan kata yang samar-samar

5. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti 6. Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi 7. Jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden 8. Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan

Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam menyusun suatu pernyataan dalam angket harus bersifat jelas, singkat, dan tegas serta tidak memiliki tafsiran ganda.

2. Wawancara atau interview

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dan lebih mendalam pada responden yang jumlah sedikit. Moleong (2010:186) menjelaskan bahwa

(29)

35

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan atas: 1. Wawancara terstruktur

Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah tersusun. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama.

2. Wawancara tidak terstruktur

Merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancaranya berupa garis-garis besar permasalah yang ditanyakan.

Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dilakukan kepada para atlet untuk dapat memperoleh fakta-fakta yang menunjang tentang persepsi dan motif atlet terhadap umpire dalam cabang olahraga softball.

E. Teknik Analisis Data

(30)

36

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menentukan metode analisis data harus melihat alat pengambilan data yang bertujuan menggambarkan keadaan atau status fenomena.

Data yang telah diperoleh melalui wawancara diolah kemudian dianalisis. Miles dan Huberman (2009:15-16) mengemukakan bahwa:

Dalam analisis kualitatif data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman), dan yang biasanya “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas.

Dalam analisis data kualitatif dituntut adanya data yang lengkap sebagai satu syarat suatu analisis. Analisis data yang akan berbentuk data kualitatif dideskripsikan melalui kata-kata dengan menggambarkan keadaan yang ada yang selanjutnya menarik kesimpulan.

Data yang dihasilkan melalui angket dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa angka-angka untuk memperoleh kesimpulan akhir. Menurut Arikunto (2006:23) data yang bersifat kuantitatif berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran diproses dengan cara dijumlahkan dengan harapan diperoleh dengan persentase. Pencarian persentase dilaksanakan untuk mengetahui status yang dipresentasikan dalam kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk menjelaskan permasalahan penelitian maka analisis yang digunakan adalah :

(31)

37

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

Mi = Rata-rata baku ideal (yang seharusnya) Sdi = Simpangan baku ideal (yang seharusnya)

Untuk menentukan kategori baik buruknya tingkat persepsi dan kuat lemahnya motif atlet digunakan standart sebagai berikut :

Tabel 3.3

Penentuan Interprestasi Data Hasil Penelitian

No. Interval Skor Kriteria

1. Mi + 1.5 Sdi– Mi + 3 Sdi Sangat Baik / Sangat Kuat 2. Mi + 0.5 Sdi– Mi + 1.5 Sdi Baik / Kuat

3. Mi - 0.5 Sdi– Mi– 0.5 Sdi Sedang 4. Mi - 1.5 Sdi– Mi– 0.5 Sdi Buruk / Lemah

5. Mi - 3 Sdi– Mi– 1.5 Sdi Sangat Buruk / Sangat Lemah

Setelah diadakan interprestasi terhadap semua data yang diperoleh, maka data sudah bisa dianalisis. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif persentase (DP) dengan rumus :

(Ali, 1989:184) Keterangan :

(32)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, penulis dapat simpulkan penelitian ini sebagai berikut :

1. Persepsi wanita terhadap umpire dalam cabang olahraga softball berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan termasuk baik.

2. Motif wanita terhadap umpire dalam cabang olahraga softball berdasarkan hasil penelitian termasuk dalam kategori kuat.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan sumbangan saran yang dapat dipertimbangkan oleh atlet wanita, umpire, dan lembaga pendidikan baik formal dan non formal diantaranya :

1. Bagi pelatih softball diharapkan dapat memberikan bimbingan dan motivasi kepada atlet berupa dorongan yang positif sehingga dapat berprestasi secara maksimal.

2. Bagi para umpire untuk meningkatkan wawasan mengenai tugas-tugas umpire dan mengaplikasikannya di lapangan.

(33)

46

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Bagi para atlet sebaiknya tidak memandang sulit tugas dari umpire sebelum mencoba terlebih dahulu.

5. Bagi para pembaca yang berminat melanjutkan penelitian ini, diharapkan untuk menyempurnakan yaitu dengan menggunakan atau memperluas variabel yang akan diteliti.

(34)

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. (1992). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian, Edisi Revisi IV. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Edisi Revisi VI. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Atkinson, R.L. Atkinson, R.C. Hilgard, E.R. (1991). Pengantar Psikologi, Edisi delapan. Jakarta : Erlangga.

Bethel, Dell. (1993). Softball dan Baseball. Semarang : Effhar dan Dahara Prize. Burhanuddin, Piet. (2002). Peraturan Permainan Baseball (Official Baseball

Rules). The Sporting News.

Burhanuddin, Piet. (2009). Peraturan Permainan Softball. ISF.

Danim, Sudarwan. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara. Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics in Psychology and Education. New

York : McGrow Hill.

J. Hartoto. (1983). Softball Pemula. Yogyakarta : Yayasan S.T.O.

Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI-Press.

(35)

48

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Moleang, J.X. (2010). Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Muhidin, Sambas., Ali, dan Abdurahman, M. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setra.

Nasution. (1982). Metode Research (Penelitian Ilmiah) : Usus thesis, Desain Penelitian, Hipotesis, Validitas, Sampling, Populasi, Observasi,

Wawancara, Angket. Bandung : Jermans.

Plano, C.Jack., Riggs, E.Robert, dan Robin S. Kehenan. (1994). Kamus Analisa Politik. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Rivai, Veithzal. (2003). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Setyobroto, S. (1993). Psikologi Kepelatihan. Jakarta : CV. Jaya Sakti.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sukintaka. (1979). Permainan dan Metodik. Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, Dirjen Dikdasmen, Depdikbud.

Surakhmad, W. (1990). Pengantar Ilmiah Dasar, Metode Teknik. Bandung : Tarsito.

Suryabrata, S. (1995). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Manajemen PT. Raja Grafindo Persada.

(36)

49

Selvi Nugraha Aprilia,2013

Persepsi dan Motif Wanita Terhadap Umpire Cabang Olahraga Softball (Studi Deskriptif Terhadap Wasit dan Atlet dalam Olahraga Softball)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Thoha, Miftah. (2007). Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta : Fisipol UGM.

Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi.

Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum, Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi.

Winardi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4. Jakarta : Pustaka Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Tabel 3.3 Penentuan Interprestasi Data Hasil Penelitian ....................................
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengambilan Data Penelitian  .............................  29
Grafik 4.2 Persentase Motif Terhadap Umpire  ..................................................
Gambar 3.1 Desain Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengidentifikasi kesehatan terumbu karang dengan menggunakan data penginderaan jauh, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

• Aplikasi simulasi biaya operasional merupakan suatu sistem untuk menganalisis data masukan berupa instrumen yang dikumpulkan dari seluruh elemen unit pelayanan, dengan hasil

[r]

import java.io.FileNotFoundException; import java.io.FileOutputStream; import java.io.IOException; import java.io.InputStream; import java.io.OutputStream;

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan.. Ekonomi dan

Tugas Akhir yang berjudul “Analisa springback pelat alumunium dengan variasi ketebalan dan variasi dengan proses dengan proses Pengujian bending” ini dimaksudkan untuk

isi teks yang akan dibaca, pada awal pembelajaran membaca responden hanya. diberikan judul teks saja sebagai gambaran umum isi teks secara

Penggunaan Teknik Warming Up For Reading(WFR) Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu