Rifky Nur Alhaqi, 2013
PENGARUH PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA
(Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
Disusun Oleh : RIFKY NUR ALHAQI
0901283
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Rifky Nur Alhaqi, 2013
PENGARUH PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA TERHADAP
MOTIVASI KERJA
(Studi Persepsional Pada Karyawan
PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Oleh Rifky Nur Alhaqi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rifky Nur Alhaqi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rifky Nur Alhaqi (0901283), “Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi persepsional pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung)”, dibawah bimbingan Prof. Dr. H, Suryana, M. Si., dan Askolani, SE., MM.
Latar belakang dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi kerja karyawan pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung yang ditandai dengan tidak tercapainya target perusahaan yang terlihat dari data pencapaian kinerja APC (Annual Performance Contract) dan keterlambatan karyawan yang terus meningkat. Fenomena ini jika tidak segera ditangani akan mengganggu kinerja perusahaan. Oleh karena itu permasalahan ini harus segera diatasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran tentang penilaian kinerja dan motivasi kerja karyawan dan sejauh mana pengaruh variabel penilaian kinerja terhadap variabel motivasi kerja karyawan pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 74 karyawan dan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan tehnik slovin sehingga diperoleh sampel berjumlah 62 karyawan. Teknik analisis menggunakan analisis korelasi Pearson dan analisis regresi linear sederhana.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan adanya hubungan yang cukup antara penilaian kinerja dengan motivasi kerja. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan penilaian kinerja berpengaruh sebesar 30,8% terhadap motivasi kerja, sedangkan sisanya sebesar 60,2% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Rifky Nur Alhaqi (0901283), "The Effect of Implementation Performance Appraisal on
Work Motivation (perceptional study at PT. Askes (Persero) KCU Bandung)", under the
supervision and guidance of Prof. Dr. H. Suryana, MSi, And Askolani, SE, MM.
The background of this research is the low level of employee work motivation at PT. Askes (Persero) Bandung KCU and low level performance of company target achievement as seen on Annual Performance Contract (APC), and increased delay employees. This phenomenon should be handled properly and immediately to minimize negative impact to company’s overall performance.
The objective of this research is to find out how employee performance appraisal related to employee work motivation, and also to determine to what extent does performance appraisal variable influences work motivation variable of PT. Askes (Persero) KCU Bandung. This research method is a descriptive and verification study. The population consists of 74 employees and using slovin sampling techniques with 62 employees as samples. The analysis techniques are using Pearson correlation analysis and simple linear regression analysis.
The results of this study indicate that the employee performance appraisal significantly influence employee work motivation of PT Askes (Persero) KCU Bandung. The correlation calculation results indicate that performance appraisal related to employee work motivation. Simple linear regression analysis results show the employee performance appraisal has 30,8% effect on employee work motivation, while the remaining 69,2% is influenced by other factors that were not studied by the researcher.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN
ABSTRAK ………. i
ABSTRACT ………………. ii
KATA PENGANTAR ……….. iii
DAFTAR ISI ………. vii
DAFTAR TABEL ……… xi
DAFTAR GAMBAR ……… xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……… xv
BAB I ………. 1
PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ……… 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ………. 13
1.3 Tujuan Penelitian ………. 14
1.4 Kegunaan Penelitian ……… 14
BAB II ……….. 16
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS 16
2.1 Kajian Pustaka ……… 16
2.1.1 Persepsi ……… 18
2.1.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ……... 17
2.1.2 Penilaian Kinerja ………. 18
2.1.2.1 Definisi Penilaian Kinerja ……… 19
2.1.2.2 Ruang Lingkup Penilaian Kinerja ………... 21
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.2.4 Manfaat Penilaian Kinerja ……… 27
2.1.2.5 Prinsip Standar Penilaian Kinerja ……… 31
2.1.2.6 Unsur-Unsur Dalam Penilaian Kinerja ……… 34
2.1.2.7 Proses Penyusunan Penilaian Kinerja ………. 36
2.1.2.8 Metode Penilaian Kinerja ……… 38
2.1.2.9 Bias Dalam Penilaian Kinerja ……….. 49
2.1.2.10 Penilai Kinerja Karyawan ……….. 56
2.1.3 Motivasi Kerja ………. 58
2.1.3.1 Definisi Motivasi Kerja ……… 60
2.1.3.2 Teori Motivasi ……….. 65
2.1.3.3 Tujuan Motivasi ……… 75
2.1.3.4 Asas-Asas Motivasi ……….. 76
2.1.3.5 Model-Model Motivasi ……… 77
2.1.3.6 Metode dan Jenis Motivasi ……….. 79
2.1.4 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan ………. 80
2.1.5 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Objek yang Diteliti ……….. 82
2.2 Kerangka Pemikiran ……… 84
2.3 Hipotesis ………. 91
BAB III ……… 92
OBJEK DAN METODE PENELITIAN ……….. 92
3.1 Objek Penelitian ………. 92
3.2 Metode dan Disain Penelitian ……… 93
3.2.1 Metode Penelitan ……… 93
3.2.2 Disain Penelitian ……… 94
3.3 Operasionalisasi Variabel ………. 95
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.4.1 Sumber Data ……… 99
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ………. 100
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ……….. 102
3.5.1 Populasi ……….……….. 102
3.5.2 Sampel ………. 103
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ……… 103
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ……….. 104
3.6.1 Rancangan Analisis Data ……… 104
3.6.1.1 Uji Validitas ………. 107
3.6.1.2 Uji Reabilitas ……… 111
3.6.1.3 Analisis Deskriptif ……… 114
3.6.1.4 Analisis Verifikatif ……….. 116
3.6.2 Uji Hipotesis ……… 121
BAB IV ……… 122
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 122
4.1 Hasil Penelitian ……….. 122
4.1.1 Gambar Objek Penelitian ……… 122
4.1.1.1 Visi dan Misi PT. Askes (Persero) ……….. 122
4.1.1.2 Tujuan PT. Askes (Persero) ………. 123
4.1.1.3 Budaya PT. Askes (Persero) ……… 124
4.1.1.4 Struktur Organisasi PT. Askes (Persero) KCU Bandung ………... 126
4.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ……….. 135
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……... 135
4.2.2 Karakeristik Responden Berdasarkan Usia ………. 136
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………... 137
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.3.1 Deskripsi Variabel Penilaian Kinerja (Variabel X) …………. 140
4.3.1.1 Hasil Penelitian Dari Tanggapan Responden Terhadap Penilaian Kinerja ……….…... 140
4.3.1.2 Daerah Kriterium Variabel Penilaian Kinerja (X) 154 4.3.1.3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Penilaian Kinerja ………. 157
4.3.2 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja (Variabel Y) ………….. 158
4.3.2.1 Hasil Penelitian Dari Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Kerja ……… 158
4.3.2.2 Daerah Kriterium Variabel Motivasi Kerja (Y) 174 4.3.2.3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Motivasi Kerja ……… 177
4.4 Hasil Pengujian Statistik ……….. 179
4.4.1 Method Succesive Interval (MSI) ………. 179
4.4.2 Analisis Korelasi ……… 180
4.4.3 Analisis Regresi Sederhana ………... 181
4.4.4 Koefisien Determinasi ……….. 186
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 186
4.5.1 Pembahasan Penilaian Kinerja pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung ……… 188
4.5.2 Pembahasan Motivasi Kerja Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung ……… 192
4.5.3 Pembahasan Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung ……… 194
BAB V ……… 197
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5.1 Kesimpulan ……… 197
5.2 Saran ………. 198
DAFTAR PUSTAKA ……… xvi
RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pencapaian Kinerja APC ……….……... 2
Tabel 1.2 Hasil Pencapaian Kinerja Berdasarkan Kriteria Penilaian ………. 4
Tabel 1.3 Tabel Keterlambatan Karyawan Tahun 2011 ………. 5
Tabel 1.4 Tabel Keterlambatan Karyawan Tahun 2012 ……….. 7
Tabel 1.5 Tabel Keterangan Nilai Penilaian Kinerja ………... 10
Tabel 1.6 Penilaian Kinerja Berdasarkan Kompetensi Dasar ……….. 11
Tabel 2.1 Alternatif Bobot Penilaian ……… 40
Tabel 2.2 Penilaian Checklist ……….. 43
Tabel 2.3 Metode Penilaian Terarah ……… 43
Tabel 2.4 Tabel Penelitian Terdahulu yang Berkaitang Dengan Objek yang Diteliti 82 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penilaian Kinerja ……..………. 96
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja ..……….…. 97
Tabel 3.3 Pembobotan Kuisioner Skala Likert ……… 105
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Skoring Kuesioner ………. 105
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Penilaian Kinerja (X) ………. 110
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (Y) ………. 111
Tabel 3.7 Klasifikasi Reabilitas ……… 112
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penilian Kinerja (X) dan Motivasi Kerja (Y) ……….. 113
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja ……… 115
Tabel 3.11 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ………… 119
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 135
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………. 136
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………….. 138
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesesuaian Alat dengan Tujuan Penilaian ……… 140
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Relevansi atau Hubungan Alat Penilaian dengan Pekerjaan yang Dinilai ……….. 142
Tabel 4.6 Tingkat Penerimaan Karyawan Akan Alat Penilaian Kinerja yang Digunakan ………. 143
Tabel 4.7 Tingkat Kepercayaan Karyawan Terhadap Penilaian Kinerja ……….. 144
Tabel 4.8 Tingkat Kesetujuan Karyawan Terhadap Alat Penilaian ……….. 145
Tabel 4.9 Tingkat Pemahaman Karyawan Terhadap Alat Penilaian ……….. 146
Tabel 4.10 Tingkat Kesesuaian Hasil Penilaian dengan Harapan Karyawan ……. 147
Tabel 4.11 Tingkat Reliabilitas Alat Penilaian ……… 148
Tabel 4.12 Tingkat Objektifitas Alat Penilaian ………..… 149
Tabel 4.13 Tingkat Pemahaman Terhadap Hasil Penilaian ………. 151
Tabel 4.14 Tingkat Ketelitian Alat Penilaian ……… 152
Tabel 4.15 Tingkat Kepraktisan Alat Penilaian ……… 153
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Variabel Penilaian Kinerja (X) 157 Tabel 4.17 Tingkat Semangat Karyawan untuk Berhasil Dalam Pekerjaan ……… 159
Tabel 4.18 Tingkat Ketepatan Waktu Karyawan Dalam Menyelesaikan Pekerjaan 161
Tabel 4.19 Tingkat Keinginan Karyawan untuk Bekerja Melebihi Target yang Telah Ditetapkan Perusahaan ……… 162
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.22 Tingkat Hubungan Karyawan dengan Rekan Kerja ……….. 165 Tabel 4.23 Tingkat Kepercayaan Karyawan Terhadap Rekan Kerja ……….. 166 Tabel 4.24 Tingkat Kepedulian Karyawan Terhadap Rekan Kerja ………. 167 Tabel 4.25 Tingkat Keinginan untuk Bekerjasama dengan Rekan Kerja ………… 168 Tabel 4.26 Tingkat Keinginan Karyawan untuk Mendapatkan Promosi Jabatan … 170 Tabel 4.27 Tingkat Keinginan Karyawan untuk Mempengaruhi Rekan Kerja …… 171 Tabel 4.28 Tingkat Keinginan Karyawan untuk Dihormati dan Dihargai oleh
Rekan Kerja ……… 172
Tabel 4.29 Tingkat Keinginan untuk Bisa Berpengaruh Dalam Lingkungan Kerja 173
Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Variabel Motivasi (Y) ……… 178
Tabel 4.31 Output Korelasi ………. 180
Tabel 4.32 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ………… 181 Tabel 4.33 Output Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja ………. 182
Tabel 4.34 Output ANOVA ……… 183
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Keterlambatan Karyawan Tahun 2011 …………...………. 6
Gambar 1.2 Grafik Keterlambatan Karyawan Tahun 2012 ………...…….. 8
Gambar 2.1 Proses Perseptual: Suatu Interpretasi Individual ………. 17
Gambar 2.2 Proses Penyusunan Penilaian Kinerja ……….. 36
Gambar 2.3 Proses Motivasi ……… 63
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ………. 86
Gambar 2.5 Paradigma Penelitian ……….……….. 90
Gambar 3.1 Grafik Deskriptif Frekuwensi Penilaian Kinerja ………..………….. 116
Gambar 3.2 Grafik Distribusi Frekuwensi Motivasi Kerja ……….. 116
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Askes (Persero) KCU Bandung ………. 127
Gambar 4.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 135
Gambar 4.3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……… 137
Gambar 4.4 Grafik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….. 138
Gambar 4.5 Daerah Kriterium Variabel Penilaian Kinerja (X) ……… 156
Gambar 4.6 Daerah Kriterium Variabel Motivasi Kerja (Y) ……… 176
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Administratif
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Manual
Lampiran 4 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel X dan Y
Lampiran 5 Data Ordinal
Lampiran 6 Data Interval
Lampiran 7 Regresi Sederhana Manual
Lampiran 8 Output Regresi dan Korelasi Variabel X da Y
Lampiran 9 Catatan Bimbingan
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perusahaan yang ingin unggul dalam kompetisi pasti menyadari bahwa
karyawan yang berkualitas lah yang diperlukan dalam perusahaan. Salah satu ciri
karyawan yang berkualitas adalah karyawan tersebut memiliki motivasi kerja
yang tinggi. Karena dengan tingginya tingkat motivasi kerja maka karyawan
tersebut akan memiliki karakterisitik seperti tingkat tanggung jawab pribadi yang
tinggi, berani mengambil dan memikul resiko, memiliki tugas yang realistis dan
lain-lain. Mc Clelland (Mangkunegara, 2009 : 68).
Sebaliknya jika karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut memiliki
tingkat motivasi kerja yang rendah maka ini akan menjadi masalah bagi
perusahaan, karena dengan rendahnya tingkat motivasi kerja hal ini akan
berakibat negatif kepada perilaku karyawan seperti rendahnya disiplin kerja,
kinerja tidak efektif dan efisien, tingkat absensi yang tinggi, tanggung jawab
pribadi yang rendah dan sebagainya. Hal tersebut akan berpengaruh buruk
terhadap kinerja perusahaan karena akan menyebabkan tidak tercapainya target
perusahaan.
Begitu juga yang terjadi pada PT Askes (Persero) KCU Bandung. PT.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam bidang jaminan (asuransi) pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri
beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Kinerja PT Askes KCU Bandung
pada tahun 2011 bisa dikatakan tidak terlalu baik karena banyak target perusahaan
yang tidak tercapai. Hal ini bisa dilihat pada table 1.1.
Tabel 1.1
Pencapaian Kinerja APC PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2011
h. Rasio
(Sumber : Seksi Keuangan dan Umum PT. Askes (Persero) KCU Bandung 2011)
Tabel 1.1 merupakan data pencapaian kinerja APC PT. Askes (Persero)
KCU Bandung Tahun 2011. Pada Tabel 1.1 kinerja PT. Askes (Persero) KCU
Bandung bisa terlihat, dimana terdapat target yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dan realisasinya apakah tercapai atau tidak tercapai. Dari ke 14 target
yang ditetapkan perusahaan hanya 4 target yang tercapai, dan sisanya yaitu 10
target tidak tercapai. Walaupun bila dilihat dari kriteria penilaian beberapa target
melihat tabel hasil pencapaian kinerja berdasarkan kriteria penilaian yang
didapatkan.
Tabel 1.2
Hasil Pencapaian Kinerja Berdasarkan Kriteria Penilaian yang Didapatkan
Rating Keterangan (Kriteria Baik) Total
6 Kinerja Unggul 3
5 Sangat Baik 0
4 Baik 3
Jumlah 6
Rating Keterangan (Kriteria Kurang) Total
3 Kurang Berprestasi 2
2 Sangat Kurang Berprestasi 4
1 Tidak Berprestasi 2
Jumlah 8
(Sumber : Diolah dari data Pencapaian Kinerja APC PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2011)
Pada Tabel 1.2 bisa dilihat hasil pencapaian kinerja berdasarkan kriteria
penilaian, dimana dari ke 14 target perusahaan yang telah di tetapkan 6 target
yang masuk dalam kriteria positif (Kinerja unggul, Sangat baik dan Baik),
sedangkan sisanya yaitu 8 target perusahaan masuk dalam kriteria negatif (Kurang
Berprestasi, Sangat Kurang Berprestasi dan Tidak Berprestasi).
Setelah peneliti mengolah data yang telah diperoleh yaitu data pencapaian
kinerja PT. Askes (Persero) KCU bandung Tahun 2011 terlihat bahwa terdapat
masalah yang menyebabkan masih belum maksimalnya kinerja PT. Askes
(Persero) KCU Bandung pada tahun 2011, dimana berarti bahwa kinerja
karyawanpun masih belum maksimal karena kinerja perusahaan sangatlah
berhubungan dengan kinerja karyawan.
Oleh karena itu peneliti berinisiatif melakukan wawancara kepada Kepala
Keuangan dan Umum merupakan Seksi yang mengurusi bagian sumber daya
manusia). Dari hasil wawancara ini peneliti memperoleh informasi bahwa
rendahnya kinerja karyawan sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan
diakibatkan oleh rendahnya tingkat motivasi kerja para karyawan di PT. Askes
(Persero) KCU Bandung, ini terbukti dengan adanya beberapa faktor yang terlihat
yang menunjukkan bahwa tingkat motivasi kerja karyawan masih rendah yaitu
seperti kurangnya disiplin dan semangat kerja karyawan, seringnya karyawan
datang terlambat, tingginya tingkat absensi karyawan, adanya target perusahaan
yang tidak tercapai dan sebagainya.
Rendahnya tingkat motivasi kerja karyawan juga diperkuat dengan data
keterlambatan karyawan pada tahun 2011 yang bisa dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3
Tabel Keterlambatan Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2011
Triwulan Jumlah Keterlambatan (hari)
Triwulan I 55
Triwulan II 52
Triwulan III 58
Triwulan IV 69
(Sumber : Seksi Keuangan dan Umum PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2011)
Gambar 1.1
Grafik Keterlambatan Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2011
Dari Tabel 1.3 dan Grafik 1.1 di atas bisa dilihat bahwa keterlambatan
karyawan pada tahun 2011 bisa dikatakan sangat tinggi, selain itu keterlambatan
semakin meningkat ketika memasuki Triwulan 4, walaupun pada Triwulan 2
keterlambatan karyawan sempat menurun, namun pada Triwulan 3 keterlambatan
karyawan kembali meningkat dan puncaknya pada Triwulan akhir yaitu Triwulan
4 keterlambatan karyawan mencapai jumlah terbanyak yaitu terjadi 69 kali
keterlambatan.
Ini merupakan masalah bagi perusahaan ketika tingkat keterlambatan
karyawan terus meningkat, untuk mengatasi masalah keterlambatan ini PT. Askes
(Persero) KCU Bandung pada tahun 2012 memperketat peraturan dengan
mengubah tingkat toleransi keterlambatan karyawan dari 30menit menjadi
15menit atau yang seharusnya pukul 8.00 karyawan sudah harus berada di kantor
namun akibat diperketatnya peraturan maka toleransi jam masuk karyawan
diperketat menjadi pukul 7.45. Pengetatan peraturan ini digunakan pada triwulan I
dan triwulan II tahun 2012, Dan hasil pada triwulan tersebut keterlambatan 0
20 40 60 80
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Total Keterlambatan
karyawan masih meningkat. Pada triwulan III ditetapkan peraturan baru dengan
diperketannya toleransi keterlambatan menjadi 2menit, sehingga karyawan sudah
harus berada di kantor sebelum pukul 7.32. Namun yang terjadi adalah bahwa
kenaikan masih tetap terjadi dan bahkan meningkat dari triwulan sebelumnya.
Oleh karena itu PT. Askes (Persero) KCU Bandung berencana menerapkan
peraturan baru yaitu setiap karyawan yang terlambat akan dapat pengurangan gaji
sesuai dengan jumlah waktu keterlambatan karyawan tersebut, tapi rencana ini
belum diputuskan kapan akan dilaksanakannya karena perlu banyak pertimbangan
lebih lanjut.
Walaupun PT. Askes (Persero) KCU Bandung telah memperketat
peraturan dengan maksud untuk menekan jumlah keterlambatan karyawan dengan
mengurangi toleransi waktu keterlambatan. Tingkat keterlambatan karyawan pada
tahun 2012 tetap tidak terlihat mengalami perbaikan. Hal ini bisa dilihat pada
Tabel 1.4.
Tabel 1.4
Tabel Keterlambatan Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2012
Triwulan Jumlah Keterlambatan (hari)
Triwulan I 45
Triwulan II 57
Triwulan III 68
(Sumber : Seksi Keuangan dan Umum PT Askes (Persero)
Gambar 1.2
Grafik Keterlambatan Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2012
Terlihat bahwa dengan memperketat peraturan yang diharapkan akan
menekan jumlah keterlambatan karyawan tidak menunjukkan hasil yang di
inginkan. Adapun sebaliknya bahwa keterlambatan masih tetap terjadi dan tidak
berbeda jauh dari tahun 2011. Bisa disimpulkan bahwa memperketat peraturan
bukan lah menjadi solusi untuk menekan tingkat keterlambatan karyawan. Oleh
karena itu solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan dan menekan tingkat
keterlambatan karyawan adalah dengan meningkatkan tingkat motivasi kerja
karyawan, yang mana hal ini lah yang menjadi masalah utama di PT. Askes
(Persero) KCU Bandung yaitu rendahnya tingkat motivasi karyawan.
Untuk meningkatkan tingkat motivasi kerja karyawan, sebenarnya PT.
Askes (Persero) KCU Bandung setiap tahunnya sudah melaksanakan penilaian
kinerja. Diharapkan dengan dilaksanakannya penilaian kinerja maka karyawan
akan memiliki tingkat motivasi kerja yang tinggi karena dengan adanya penilaian
kinerja maka karyawan akan dinilai, di awasi dan dihargai atas hasil kerjanya. 0
20 40 60 80
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3
Jumlah Keterlambatan
Di PT. Askes pelaksanaan penilaian kinerja karyawan dilakukan setiap
tahunnya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan.
Adapun metode penilaian kinerja yang dilakukan oleh PT. Askes sendiri adalah
mengunakan Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi
(SMKP-BK Online).
Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan yang dilihat dari kompetensi ini
dilakukan secara objektif sehingga diharapkan bisa berakibat positif bagi
karyawan seperti akan meningkatnya kinerja karyawan, meningkatkan kualitas
karyawan, meningkatkan motivasi kerja karyawan dan lain-lain. Sebaliknya jika
pelaksanaan penilaian kinerja ini dilakukan dengan tidak secara objektif maka ada
kemungkinan bisa berakibat negatif seperti karyawan akan merasa diperlakukan
tidak adil dan menyebabkan rendahnya kinerja karyawan, turunnya motivasi kerja
karyawan, rendahnya prestasi kerja karyawan dan lain-lain.
Oleh karena itu pelaksanaan penilaian kinerja ini merupakan tindakan
yang sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan
maupun perusahaan. Penilaian kinerja sendiri dilakukan dengan cara pengamatan
secara langsung dan terus menerus oleh setiap atasan terhadap bawahan dan oleh
rekan kerja yang berada dalam satu bagian dalam mencapai target atau sasaran
kerjanya.
Dalam penilaian kinerja karyawan pada PT. Askes (Persero) KCU
Bandung, salah satu dasar yang dinilai adalah kompetensi dasar. Kompetensi
dasar adalah kompetensi yang dibutuhkan untuk semua jabatan di perusahaan.
1. Relation Building (RB), kemampuan membangun jejaring dan
membina hubungan antar pribadi maupun instansi secara
berkesinambungan dengan prinsip kesetaraan, dalam usaha mencapai
tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengembangan
perusahaan di masa depan.
2. Achievement Orientation (ACH), keinginan dan usaha untuk bekerja
lebih baik atau mengarah pada standar keunggulan kinerja. Standar
tersebut bisa berupa prestasi sendiri di masa lampau (perbaikan),
ukuran yang objektif (orientasi hasil), kinerja orang lain (kompetisi),
sasaran yang menantang, atau sesuatu yang belum pernah dilakukan
orang lain (inovasi).
3. Health Insurance (HI), kemampuan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan konsep pembiayaan kesehatan melalui mekanisme asuransi
kesehatan.
Tabel 1.5
Tabel Keterangan Nilai Penilaian Kinerja
Nilai Definisi Keterangan
1 Kemampuan untuk menguraikan informasi Sangat Kurang
2
Kemampuan untuk menjelaskan,
menginterpretasikan atau mengatakan dengan cara lain (untuk menunjukan pemahaman)
Kurang
3 Kemampuan untuk mengimplementasikan
pedoman, system dan peraturan Cukup
4
Kemampuan untuk melakukan kajian, analisa dan memberikan rekomendasi atau alternative solusi
Baik
5
Kemampuan untuk menyusun,
mengembangkan atau melakukan inovasi terhadap pendekatan yang bersifat strategis bagi perusahaan.
Sangat Baik
Data penilaian kinerja berdasarkan kompetensi dasar bisa dilihat pada Tabel 1.6
ini :
Tabel 1.6
Target Penilaian Kinerja Berdasarkan Kompetensi Dasar PT. Askes KCU Bandung
No Jabatan
Kompetensi Dasar (Target)
RB ACH HI
1 Kepala Cabang 4 4 4
2 Kepala Seksi Hubungan Pelanggan
dan Pemasaran 4 3 3
3 Customer Service 2 2 2
4 Data Entry 1 2 2
5 Staf Seksi Hubungan Pelanggan dan
Pemasaran 2 2 2
6 Kepala Seksi Manajemen Manfaat 4 3 3
7 Verifikator 2 2 3
8 Staf Seksi Manajemen Manfaat 2 2 2
9 Kepala Seksi Kemitraan dan
Pengendalian Manfaat 4 3 3
10 Staf Kemitraan 3 2 2
11 Staf Pengendali Manfaat 2 2 2
12 Kepala Seksi Keuangan dan Umum 4 3 3
13 Kasir 2 2 2
14 Staf Akutansi 1 2 2
15 Kolektor 3 3 2
16 Staf Umum 3 2 2
17 Staf SDM dn Administrasi 2 2 2
18 Staf IT Helpdesk 2 2 2
19 Staf PKBL 2 2 2
20 Kepala Askes Kabupaten/Kota 4 3 3
21 Staf Askes Kabupaten/kota 1 2 2
22 Koordinator Askes Center 3 3 3
(Sumber : Direktori dan Model Kompetensi PT. Askes Tentang Penilaian Kinerja Tahun 2011)
Dari Tabel 1.6 bisa terlihat jika penilaian kompetensi dasar di PT. Askes
(Persero) target level yang ditetapkan berbeda antara satu jabatan dengan jabatan
dicapai oleh setiap karyawan yang berada di jabatan tersebut. Adapun dalam
prosesnya tergantung dengan kinerja yang dilakukan oleh karyawan tersebut.
Seperti yang peneliti jelaskan sebelumnya jika pelaksanaan penilaian
kinerja dilakukan secara objektif maka bisa berakibat positif bagi karyawan
seperti akan meningkatnya kinerja karyawan, meningkatkan kualitas karyawan,
meningkatkan motivasi kerja karyawan dan lain-lain. Sebaliknya jika
pelaksanaan penilaian kinerja ini dilakukan dengan tidak secara objektif maka ada
kemungkinan bisa berakibat negatif seperti karyawan akan merasa diperlakukan
tidak adil dan menyebabkan rendahnya kinerja karyawan, turunnya motivasi kerja
karyawan, rendahnya prestasi kerja karyawan dan lain-lain.
Berdasarkan data-data di atas peneliti menyimpulkan bahwa terdapat
masalah pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung yaitu mengenai rendahnya
tingkat motivasi kerja karyawan. Dan hal ini dipengaruhi banyak faktor dan salah
satunya adalah penilaian kinerja. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap motivasi
kerja pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung, dan penelitian ini akan dituangkan
kedalam karya ilmiah denga judul “Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja
terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional pada Karyawan PT. Askes (Persero)
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas dan diperoleh dari berbagai
data maka yang menjadi masalah utama adalah rendahyna tingkat motivasi kerja
karyawan.
Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi tingkat motivasi kerja
karyawan. Dalam hal ini peneliti menemukan banyak faktor yang mempengaruhi
rendahnya tingkat motivasi kerja karyawan seperti :
1. Penilaian kinerja
2. Kepuasan kerja
3. Prestasi kerja yang dihasilkan
4. Jenis dan sifat pekerjaan
5. Organisasi tempat bekerja
6. Situasi lingkungan kerja
7. Kompensasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti menemukan banyak faktor
yang berpengaruh seperti yang dituliskan di atas. Namun peneliti hanya akan
menganalisis salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi kerja
karyawan. Yaitu penilaian kinerja, oleh karena itu penulis mendapatkan rumusan
masalah yang harus di identifikasi seperti :
1. Bagaimana gambaran persepsi karyawan mengenai pelaksanaan
penilaian kinerja pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung.
2. Bagaimana gambaran motivasi kerja karyawan pada PT. Askes
3. Bagaimana pengaruh persepsi karyawan mengenai pelaksanaan
penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Askes
(Persero) KCU Bandung.
1.3Tujuan Penelitian
Dari identifikasi dan rumusan masalah yang telah penulis kemukakan di
atas, maka tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui gambaran persepsi karyawan mengenai pelaksanaan
penilaian kinerja pada PT. Askes (Persero) KCU Bandung.
2. Mengetahui bagaimana motivasi kerja karyawan pada PT. Askes
(Persero) KCU Bandung.
3. Mengetahui bagaimana pengaruh persepsi karyawan mengenai
pelaksanaan penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan pada
PT. Askes (Persero) KCU Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bisa berguna dalam
memberikan informasi sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi PT. Askes
(Persero) KCU Bandung dalam pengambilan kebijakan mengenai hal-hal yang
berkaitann dengan masalah pelaksanaan penilaian kinerja dan motivasi kerja
2. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapakan bisa bermanfaat sebagai penambah
wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan kajian pengembangan manajamen
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam karya ilmiah ini adalah penilaian kinerja sebagai
variabel independen (X) dan motivasi kerja sebagai variabel dependen (Y).
Sebelum melakukan penelitian ini peneliti terlebih dulu melakukan kajian
pustaka, membandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya serta
melakukan pengamatan langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian.
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. Askes
(Persero) KCU Bandung baik pegawai dinas dalam maupun pegawai dinas luar.
Lokasi penelitian sendiri akan dilakukan di PT. Askes (Persero) KCU Bandung.
Alasan dipilihnya PT. Askes (Persero) KCU Bandung adalah :
1. Dari data yang diperoleh pada saat pra penelitian, PT. Askes (Persero)
KCU Bandung merupakan perusahaan yang memiliki kinerja belum
maksimal.
2. Data perusahaan yang diperlukan dalam penelitian ini relatif mudah
untuk diperoleh.
3. Lokasi perusahaan yang terjangkau bagi peneliti, sehingga
menguntungkan bagi peneliti untuk memaksimalkan data yang
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Karena peneliti akan meneliti mengenai pengaruh penilaian kinerja
terhadap motivasi kerja karyawan. Maka yang akan diteliti pada variabel penilaian
kinerja adalah:
1. Relevance
2. Acceptability
3. Reability
4. Sensitivity
5. Practicality
Sedangkan pada variabel motivasi kerja yang akan diteliti adalah:
1. Kebutuhan pencapaian (need for achievement)
2. Kebutuhan kekuatan (need for power)
3. Kebutuhan hubungan (need for affiliation)
3.2 Metode dan Disain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Dalam suatu karya ilmiah metode penelitian merupakan suatu cara untuk
memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah. Metode penelitian diperlukan
agar diharapkan tujuan dan kegunaan penelitian dapat dicapai. Dan dalam
melakukan penelitian, metode yang digunakan haruslah tepat sehingga bisa
memperoleh hasil yang baik.
Berdasarkan variabel-variabel yang ada, peneliti akan menggunakan
metode penelitian deskriptif dan verifikatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengenai sifat-sifat serta hubungan antara variabel yang diselidiki. Dengan kata
lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada
masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.
Dengan menggunakan metode penelitian ini, maka dapat diperoleh gambaran
mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT.
Askes (Persero) KCU Bandung.
Sedangkan penelitian verifikatif merupakan metode penelitian yang
bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis statistik dan
analisis lapangan. Maka secara verifikatif, penelitian ini menguji kebenaran dari
hipotesis yang didasarkan pada data penelitian di lapangan dimana penelitian ini
akan diuji. Adapun permasalahan yang akan diuji adalah apakah pelaksanaan
penilaian kinerja akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan pada PT. Askes
(Persero) KCU Bandung.
3.2.2 Disain Penelitian
Disain penelitian dalam hal ini diartikan sebagai struktur dan strategi.
Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan rencana penelitian
yaitu penjelasan rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari
perumusan masalah, tujuan, gambar hubungan variabel, perumusan hipotesis
sampai rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk
usulan atau proposal penelitian. Sedangkan desain sebagai strategi yaitu
penjelasan rinci tentang langkah-langkah apa yang akan dilakukan peneliti untuk
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam penelitian ini disain penelitian yang akan digunakan adalah disain
kausalitas, disain ini bertujuan untuk menemukan hubungan-hubungan
sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel lain. Sehingga diharapkan dapat
diketahui hubungan antara variabel tersebut.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel penelitian dalam penelitian merupakan bentuk
operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi
konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan dan penilaian alat
ukur. (Syofian Siregar, 2012:122)
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi 2
variabel yaitu :
1. Variabel pertama (X) adalah penilaian kinerja. Variabel ini merupakan
variabel independen, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab timbulnya variabel dependen. Dimana pada variabel ini terdapat
prinsip dalam penilaian kinerja yaitu relevance, acceptability, reliability,
sensitivity dan practicality.
2. Variabel kedua (Y) adalah motivasi kerja. Variabel ini merupakan
variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
dari adanya variabel independen. Dimana variabel ini adalah motivasi
kerja yang menurut David McClelland motivasi kerja bisa dipicu oleh
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kebutuhan kekuatan (need for power) dan kebutuhan hubungan (need for
affiliation).
Dalam operasionalisasi variabel berikut ini, diperhatikan indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel penelitian baik variabel independen maupun
variabel dependen. Adapun operasionalisasi variabel tersebut akan diuraikan pada
tabel operasionalisasi variabel.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penilaian Kinerja Variabel Konsep
Variabel
Sub-variabel Indikator Ukuran
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang telah
alat penilaian. 12 Ordinal
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja Variabel Konsep
Variabel Sub-variabel Indikator Ukuran
Item
Kuesioner Skala
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kepedulian
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sumber data dalam penelitian ini merupakan semua sumber data yang
diperlukan dan dibutuhkan di dalam penelitian. Peneliti menggunakan beberapa
sumber data yang akan membantu di dalam proses penelitian ini. Adapun dalam
penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti langsung dari objek penelitian. Data primer yang
diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan
penelitian lapangan atau pengamatan secara langsung di PT. Askes
(Persero) KCU Bandung. Dengan cara mengumpulkan data-data hasil
pengamatan langsung di perusahaan mengenai pengaruh penilaian
kinerja terhadap motivasi kerja karyawan serta keterangan dari pihak
PT. Askes (Persero) KCU Bandung seperti keterangan manajer
mengenai penilaian kinerja dan motivasi kerja karyawan.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh oleh peneliti
secara tidak langsung dari subjek penelitian dan data sekunder ini
berfungsi sebagai tambahan atau pelengkap dari data primer. Data
sekunder bisa diperoleh dan dikumpulkan melalui penelitian
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan objek penelitian serta data seperti dokumen-dokumen yang ada
pada PT Askes (Persero).
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa teknik yaitu :
1. Penelitian Lapangan
Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini berhubungan
dengan penilaian kinerja yang diterapkan oleh perusahaan terhadap
karyawan sebagai data pertama. Data kedua data yang digunakan untuk
mengukur variabel motivasi kerja. Untuk memperoleh data primer,
digunakan penelitian lapangan (field research) dengan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011:142).
Adapun model kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tertutup. Responden dalam penelitian ini adalah 62 karyawan
yang menjadi sampel di PT. Askes (Persero) KCU Bandung. Ini
dilakukan untuk memperoleh tanggapan dari para responden
mengenai variabel penelitian yang akan diteliti yaitu bagaimana
penilaian kinerja yang ada saat ini berdampak terhadap motivasi
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kuesioner ini harus di uji kelayakannya agar menjamin bahwa
data yang diperoleh dan dikumpulkan valid.
b. Wawancara, wawancara merupakan pengumpulan informasi
dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak
yang berkompeten ditempat penelitian tersebut dilakukan.
(Syofian Siregar, 2012:124)
c. Observasi, kegiatan pengumpulan data dengan melakukan
penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek
penelitian yang mendukung kegiatan penelitian sehingga didapat
gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.
(Syofian Siregar, 2012:124). Atau singkatnya observasi
merupakan teknik memperoleh data dengan cara secara
langsung melakukan pengamatan di PT. Askes (Persero) KCU
Bandung.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan diperlukan untuk mengumpulkan data
sekunder serta diperlukan untuk menunjang, melengkapi, dan
meyempurnakan data primer. Jadi teknik pengumpulan data skunder
adalah dengan cara mempelajari dari jurnal, laporan-laporan dari
instansi terkait serta karya tulis lainnya yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.5.1 Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penelitian yang
memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono
(2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian
tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok unit analisis atau objek
pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di PT. Askes (Persero) KCU
Bandung baik karyawan dalam maupun karyawan luar yang berjumlah 74 orang
yang terbagi dalam 4 departemen yaitu departemen Hubungan Pelanggan dan
Pemasaran, Manajemen Manfaat, Kemitraan dan Pengendalian Manfaat dan
Keuangan dan Umum.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang
relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Sedangkan menurut Sugiyono
(2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh data bahwa jumlah
karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung sebanyak 74 orang yang terbagi
dalam 4 departemen.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Sugiyono (2011:85) teknik sampling jenuh merupakan teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini
bisa dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang. Maka
dari pernyataan tersebut peneliti bisa menyimpulkan bahwa populasi yang
berjumlah 74 karyawan bisa diperkecil dengan mempertimbangkan hal-hal yang
bisa menjadi kendala dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan
teknik penarikan dengan metode Slovin. Rumus untuk menghitung ukuran sampel
dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut:
(Syofian Siregar, 2012:149)
N = Populasi
= standar error (5% = 0,05)
Dari rumus di atas, diperoleh persamaan sebagai berikut:
Dari rumus di atas maka dengan total populasi yang berjumlah 74
karyawan dengan tingkat kesalahan 5% maka di dapat jumlah sampel sebesar 62
karyawan. Diharapkan dengan menggunakan jumlah sampel 62 karyawan ini,
peneliti bisa menghindari hal-hal yang bisa menjadi kendala dalam pelaksanaan
penelitian.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah data diperoleh dari hasil kuisioner yang telah terkumpul, maka
selanjutnya data akan diolah sehingga dari data tersebut bisa dilihat pengaruh
antara variabel penilaian kinerja (X) dengan variabel motivasi kerja (Y).
langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Editing (pemeriksaan data), yaitu pemeriksaan kuisioner atau angket
yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden seperti mengecek
kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data
2. Coding (pembuatan kode), melakukan coding terhadap data yang
sudah diedit, sebagai usaha untuk menyederhanakan data yaitu dengan
memberi tanda di masing-masing kategori jawaban dari seluruh
responden dengan menggunakan sistem Skala Likert.
Table 3.3
Pembobotan Kuisioner Skala Likert
No Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
1 Sangat Sesuai/Sangat Relevan/Sangat Tinggi/Sangat Setuju/Sangat Paham/Sangat Praktis/Selalu Tepat Waktu/Sangat Kuat/Sangat Baik/
5 1
2 Sesuai/Relevan/Tinggi/Setuju/Paham/Praktis/Tepat
Waktu/Kuat/Baik/ 4 2
3 Cukup/Cukup Relevan/Cukup/Cukup
Setuju/Cukup Paham/Cukup Praktis/Kadang-kadang Tepat Waktu/
3 3
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setuju/Tidak Paham/Tidak Praktis/Jarang Tepat Waktu/Lemah/Buruk/
5 Sangat Tidak Sesuai/Sangat Tidak Relevan/Sangat Rendah/Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak
Paham/Sangat Tidak Praktis/Tidak Pernah Tepat Waktu/Sangat Lemah/Sangat Buruk/
1 5
3. Tabulating (tabulasi), maksudnya menghitung hasil skoring dan
dituangkan dalam tabel rekapitulasi secara lengkap.
Tabel 3.4
Rekapitulasi hasil Skoring Kuesioner
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ... N
1 2 ... N
4. Analisis deskriptif, analisis deskripsi dapat diketahui melalui
rekapitulasi scoring penelitian, untuk kemudian diketahui daerah
kriterium yang menunjukan wilayah ideal dari variable.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan
rumus:
SK = ST X JB X JR
dimana:
ST = skor tertinggi
JB = jumlah bulir
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor
kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner
menggunakan rumus:
∑Xi = X1 + X2 + X3+ ... + Xn
dimana:
Xi = jumlah skor hasil kuesioner variabel X
X1 – Xn = jumlah skor kuesioner masing-masing responden
c. Membuat daerah kategori kriterium
Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara
keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi
daerah kategori kriterium ke dalam tiga tingkatan sebagai
berikut:
Tinggi = ST X JB X JR
Sedang = SS X JB X JR
Rendah = SR X JB X JR
dimana:
ST = Skor tertinggi
SS = Skor sedang
SR = Skor terendah
JB = Jumlah bulir
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Menentukan garis kriterium dan daerah letak skor untuk
penilaian kinerja (X), dan motivasi kerja (Y)
e. Analisis Verifikatif
Analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan tentang
pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
3.6.1.1 Uji Validitas
Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. (Syofian Siregar, 2012:162). Suatu alat ukur
dikatakan valid jika alat ukur ini mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen yang digunakan.
Jadi instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid, dimana valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.(Sugiyono, 2012:172)
Adapun langkah-langkah dalam uji validitas instrumen adalah sebagai berikut :
1. Memberikan nomor pada kuesioner yang masuk.
2. Memberikan skor pada setiap butir sesuai dengan bobot yang telah
ditetapkan.
3. Menjumlahkan skor dari setiap kuesioner yang telah di isi oleh
responden
4. Mengurutkan jumlah skor responden.
5. Mencari koefisien relasi skor setiap butir item dengan skor dengan
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rumus menghitung rhitung :
rxy (rhitung) =
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Syofian Siregar, 2012:164)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
n = Total responden
Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
(X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
(Y2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Suatu kuisioner atau angket bisa dikatan valid jika rxy (hitung) > rtabel. Dengan
ketentuan dan rumus sebagai berikut :
Apabila:
Jika rxy > rtabel, maka pernyataan/pertanyaan tersebut dinyatakan valid
Jika rxy ≤ rtabel, maka pernyataan/pertanyaan tersebut dinyatakan tidak
valid.
Uji validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan program SPSS
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
perhitungan korelasional biasa, yakni korelasi antar skor-skor tes yang
divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari prestasi yang sama
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan
kriteria berikut :
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf
signifikansi α = 0,05.
2. Jika thitung > ttabel maka pertanyaan tersebut valid.
3. Jika thitung < ttabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Dengan menggunakan rumus dan langkah-langkah tersebut, maka
dapat dilakukan uji validitas untuk seluruh item kuesioner yang seluruhnya ada 25
item. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi
5% dengan n = 30-2 = 28, di dapat rtabel sebesar 0,374. Hasil uji validitas dari
variabel penilaian kinerja dan variabel motivasi kerja bisa dilihat pada Tabel 3.5
dan Tabel 3.6.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Penilaian Kinerja (X) No.
Kuesioner
rxy
(hitung) rtabel Keterangan
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 0,600 0,374 Valid
3 0,686 0,374 Valid
4 0,721 0,374 Valid
5 0,434 0,374 Valid
6 0,683 0,374 Valid
7 0,643 0,374 Valid
8 0,615 0,374 Valid
9 0,725 0,374 Valid
10 0,689 0,374 Valid
11 0,743 0,374 Valid
12 0,719 0,374 Valid
(Sumber : Hasil pengolahan data, 2013 dengan program SPSS 20)
Dari hasil uji validitas variabel penilaian kinerja (X) yang bisa dilihat
pada Tabel 3.5, dapat terlihat bahwa seluruh item kuesioner penilaian kinerja (X)
dinyatakan valid. Setiap item kuesioner memiliki rxy (hitung) lebih besar dari rtabel.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa setiap item kuesioner tersebut bisa dijadikan
sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (Y) No.
Kuesioner
rxy
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1 0,723 0,374 Valid
2 0,682 0,374 Valid
3 0,461 0,374 Valid
4 0,776 0,374 Valid
5 0,633 0,374 Valid
6 0,479 0,374 Valid
7 0,472 0,374 Valid
8 0,603 0,374 Valid
9 0,666 0,374 Valid
10 0,764 0,374 Valid
11 0,551 0,374 Valid
12 0,544 0,374 Valid
13 0,542 0,374 Valid
(Sumber : Hasil pengolahan data, 2013 dengan program SPSS 20)
Dari hasil uji validitas variabel motivasi kerja (Y) yang bisa dilihat
pada Tabel 3.6, dapat terlihat bahwa seluruh item kuesioner motivasi kerja (Y)
dinyatakan valid. Setiap item kuesioner memiliki rxy (hitung) lebih besar dari rtabel.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa setiap item kuesioner tersebut bisa dijadikan
sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula. (Syofian Siregar,
2012:173). Jadi instrumen penelitian yang baik, di samping harus valid juga harus
reliabel (dapat dipercaya) artinya mempunyai nilai ketepatan yang mana bila di
teskan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda akan menghasilkan
nilai yang sama pula.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.7 Klasifikasi Reliabilitas
Batas Nilai r Keterangan
< 0.19 Hubungan sangat rendah
0.20 – 0.39 Hubungan rendah tapi pasti
0.40 – 0.59 Hubungan cukup berarti
0.60 – 0.89 Hubungan tinggi
> 0.90 Hubungan sangta tinggi
Adapun langkah-langkah dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel analisis tentang butir-butir soal yang diteliti.
2. Mencari dan menetapkan varian dari setiap butir soal dan lalu total
keseluruhannya di jumlahkan.
3. Mencari varians total dengan rumus sebagai berikut
( ) ∑
(Syofian Siregar, 2012:176)
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
b2 = Jumlah varians butir
2
t = Jumlah varians total
Kriteria uji reliabilitas :
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel.
2. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan tidak reliabel jika rhitung≤ rtabel.
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
∑ ∑
(Syofian Siregar, 2012:176)
Keterangan:
= Varians total
X2 = Jumlah skor item
X)2 = Jumlah Kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah responden
Uji reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 for
window.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penilaian Kinerja (X) dan Motivasi Kerja (Y)
Variabel rxy (hitung) r table Keterangan
Penilaian Kinerja (X) 0,892 0,700 Reliabel
Motivasi Kerja (Y) 0,853 0,700 Reliabel
(Sumber : Hasil pengolahan data, 2013 dengan program SPSS 20)
Hasil uji reliabilitas variabel penilaian kinerja (X) dan variabel motivasi
kerja (Y) pada Tabel 3.8 menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan
reliabel.
Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan adalah valid
dan reliabel. Dari hasil tersebut maka penelitian ini dapat dilanjutkan karena tidak
ada kendala yang dapat menyebabkan kegagalan pada penelitian dikarenakan
Rifky Nur Alhaqi, 2013
Pengaruh Pelaksanaan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional Pada Karyawan PT. Askes (Persero) KCU Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.6.1.3 Analisis Deskriptif
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif ini
digunakan untuk menggambarkan keadaan atau menginterprestasikan data
sebagaimana adanya.
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah
no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan
penilaian kinerja, dan untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi kerja
karyawan. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain
penyajian data melalui tabel, persentase, frekuensi, perhitungan mean dan grafik.
Berkaitan dengan analisis data deskriptif tersebut maka langkah-langkah yang
akan ditempuh dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Excel, yaitu:
1. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap
alternatif jawaban yang tersedia.
2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden.