• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dayeuhkolot.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dayeuhkolot."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK

NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X

SMA Negeri 1 Dayeuhkolot)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Lianawati

0906396

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Lianawati, 2014

LEMBAR HAK CIPTA

Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two

Stay Two Stray Dan Teknik Numbered Heads Together Terhadap Hasil

Belajar Siswa

(Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dayeuhkolot)

Oleh:

Lianawati

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Lianawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(3)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

LIANAWATI

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK

NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dayeuhkolot)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING I

Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd NIP. 19511216 197803 1 001

PEMBIMBING II

Susanti Kurniawati, S.Pd, M.Si NIP. 19760111 200912 2 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(4)
(5)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Melihat dari definisi pendidikan tersebut, dapat

kita katakan bahwa pendidikan merupakan hal penting dan sangat berpengaruh

terhadap kemajuan suatu negara. Eni dan Tri (2012) mengemukakan bahwa:

Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif suatu negara dapat dianggap sebagai suatu negara maju atau negara berkembang dilihat dari pendapatan per kapita, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, serta laju pertumbuhan penduduk. Sementara dari segi kualitatif, suatu negara dikategorikan negara maju apabila terdapat peluang yang sama dalam pendidikan, kesehatan, gizi, hukum dan keadilan, serta kebebasan politik. Melihat dari segi kualitatif, maka demi pencapaian kemajuan suatu negara

dengan menciptakan kualitas sumber daya manusia yang baik dapat diperoleh jika

negara memberikan fasilitas pendidikan untuk anak generasi penerus bangsa yang

harus dipersiapkan masa depannya sedini mungkin. Sebagaimana Sagala

(2010:11) mengatakan bahwa:

Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang tentu akan sesuai dengan tingkat pendidikan yang diikutinya, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka diasumsikan semakin tinggi pula pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya.

Pendapat tersebut menggambarkan bahwa fungsi pendidikan dapat meningkatkan

kesejahteraan, karena orang yang berpendidikan dapat terhindar dari kebodohan

(6)

2

Lianawati, 2014

Salah satu isu penting dalam penyelengaran pendidikan saat ini adalah

peningkatan mutu pendidikan. Menurut Sudjana (2005: 67) “Keberhasilan suatu

proses pendidikan dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik”.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar, oleh karena itu

hasil belajar yang dicapai siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan

merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya.Menurut

Syamsudin (1996: 115) ada tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa.Ketiga faktor tersebut, sebagai berikut.

(1) Raw input ialah siswa dengan segala karakteristiknya seperti IQ, bakat khusus, motivasi, minat, kematangan, kesiapan, sikap, kebiasaan, dan lain-lain; (2) instrumental input ialah masukan instrumental seperti guru, metode, teknik, media, bahan sumber, program, sarana dan prasarana, dan lain-lain; (3) environmemtal input ialah masukan-masukan lingkungan seperti lingkungan sosial, situasi dan keadaan fisik (kampus, sekolah, iklim, letak sekolah, dan sebagainya), kultural, dan lain-lain.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu instrumental

input, merupakan bagian dariproses pembelajaran yang akan menentukan hasil

belajar siswa, hal itu sesuai dengan pendapat Bruner (Budiningsih, 2005:41)

bahwa:

Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan dan melakukan variasi

dalam penggunaan pendekatan, model dan teknikpembelajaran yang mampu

mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru,

siswa dan lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian awal dengan mewawancarai beberapa guru

ekonomi, dalam prosesbelajar mengajar umumnya guru lebih mementingkan

ketercapaian targetkurikulum dan kurang memperhatikan penguasaan siswa dalam

menerima materi, hal itu akan membuat siswa belajar pasif dan menimbulkan

kejenuhan siswa dalam belajar yang selanjutnya berakibat siswa masih belum bisa

memahami berbagai konsep atau materi yang diberikan oleh guru sehingga nilai

(7)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi tentang standar

kompetensi memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional

[image:7.595.88.540.211.430.2]

(PN) pada kelas X SMA Negeri 1 Dayeuhkolot tahun ajaran 2012/2013 :

Tabel 1.1

Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X1 – X5 SMA Negeri 1 Dayeuhkolot

Tahun Pelajaran 2012/2013

Kls X Jumlah Siswa Nilai Min Nilai Maks Nilai Rata-rata Nilai KKM Siswa Memenuhi KKM Siswa Tidak Memenuhi KKM

X1 44 53 90 72 70 23 21

X2 45 45 91 70 70 23 22

X3 44 50 92 74 70 25 19

X4 44 48 89 67 70 18 26

X5 44 50 90 69 70 20 24

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua kelas yang

perolehan nilai rata-rata ulangan harian pada standar kompetensi memahami

Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN) masih dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar ≥ 70. Dari keseluruhan lima

kelas siswa kelas X, perolehan nilai rata-rata yang masih dibawah KKM

berjumlah 50,68% (112 siswa). Data tersebut menunjukkan bahwa hasil

belajarsiswa pada standar kompetensi memahami Produk Domestik Bruto (PDB),

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB),

Pendapatan Nasional (PN) dalam mata pelajaran ekonomi kelas X masih rendah.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku pada siswa akibat proses

belajar, maka dalam proses belajar tersebut siswa akan dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang

(8)

4

Lianawati, 2014

kematangan, kesiapan, sikap, kebiasaan, dan lain-lain. Faktor eksternal adalah

faktor yang bersumber dari luar diri siswa seperti guru, metode, teknik, media,

bahan sumber, dan lain-lain. Berdasarkan penelitian awal, salah satu penyebab

rendahnya nilai hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Dayeuhkolot seperti yang

ditunjukan pada tabel 1.1 adalah kurangnya variasi yang dilakukan oleh para guru

dalam mengembangkan model dan teknik pembelajaran yang diterapkan di kelas

saat mengajar.

Untuk mengatasi masalah diatas, maka salah satu usaha yang bisa ditempuh

adalah dengan penggunaan model pembelajaran yang dapat memberikan

kemudahan kepada siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan oleh

guru. Menurut Budiwati dan Permana (2010:73) model pembelajaran yang dapat

digunakan dalam pelajaran Ekonomi adalah:

a) Model pembelajaran Kreatif dan Produktif (pengembangan oleh penulis) b) Model Pembelajaran Kooperatif

c) Model Pembelajaran Kontekstual.

Budiwati dan Permana (2010:75) menjelaskan model pembelajaran kreatif

dan produktif adalah:

Model pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreatifitasnya, sehingga dalam model ini yang lebih dominan berperan adalah siswa sedangkan guru hanya bertindak sebagai organisator, fasilitator, dan evaluator.

Selanjutnya, Budiwati dan Permana (2010:82) menjelaskan model pembelajaran

kontekstual adalah:

1. Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/ konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

2. Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pembelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

(9)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (studend oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.

Ketiga model pembelajaran yang telah dijelaskan di atas dapat digunakan

oleh guru sebagai model pembelajaran dalam mata pelajaran Ekonomi. Namun

dalam penelitian ini model pembelajaran yang dipilih oleh penulis untuk

meningkatkan hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif, karena

pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam belajar sehingga siswa bisa

lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Isjoni (2010:14-15) “Pembelajaran

kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis”. Sebagaimana menurut Trianto (2010:74-75):

Teori konstruktivisme merupakan salah satu dari teori pembelajaran kognitif yang menyatakan bahwa agar siswa benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temanya. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam

pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Oleh karena itu, model

pembelajaran kooperatif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat berbagai macam teknik

pembelajaran, hal tersebut dikemukakan oleh Lie (Isjoni, 2010:77-80) yang

menyebutkan beberapa teknik pembelajaran, diantaranya teknik:

1. Mencari Pasangan (Make a Mach) 2. Bertukar Pasangan

(10)

6

Lianawati, 2014

4. Berkirim Salam dan Soal

5. Kepala Bernomor (Numbered Heads) 6. Kepala Bernomor Terstruktur

7. Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) 8. Keliling kelompok

9. Kancing Gemerincing 10.Keliling Kelas

11.Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar (Inside-Outside Cirle) 12.Tari Bambu

13.Bercerita Berpasangan (Paired Stotytelling)

Berdasarkan konsep tersebut, maka teknik pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan teknik two stay two

stray dan teknik numbered heads together, kedua teknik ini dikembangkan oleh

Spencer Kagan (1992).

Teknik two stay two stray dan teknik numbered heads together dapat

digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena sesuai dengan

penelitian terdahulu yaitu penelitian dari Ni Wayan Sri Mahyuni (2013) yang berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe

two stay two stray dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran

konvensional (F hitung sebesar 4,832, p < 0,05). Hasil belajar kimia dengan

model pembelajaran kooperatif TSTS lebih baik daripada model pembelajaran

konvensional.”, serta penelitian dari Nanik Wijayati, dkk (2008) yang berdasarkan

hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Hasil belajar siswa mengalami

peningkatan setelah diberi pembelajaran kimia pokok materi hidrokarbon. Hal ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

yang mengalami peningkatan dari nilai pre test-nya. Pada kelompok eksperimen

mengalami peningkatan dari 2,1 menjadi 6,9, sedangkan kelompok kontrol dari

2,3 menjadi 6,2. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan

hasil belajar kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini

berarti ada pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar

kimia.”. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan teknik

(11)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Isjoni (2010:78) teknik “Two stay two stray atau dua tinggal dua bertamu adalah suatu teknik yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa membagikan hasil informasi dengan kelompok lain”. SedangkanIsjoni (2010:78) mendefinisikan teknik “Numbered heads together atau penomoran berpikir bersama adalah suatu teknik yang memberi kesempatan

kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat”. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Kemudian, setelah mendapatkan hasil pre-test dan

post-test dari masing-masing teknik, selanjutnya kedua teknik ini akan penulis

bandingkan teknik manakah yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

Dengan pembelajaran kooperatif yang menggunakan teknik two stay two

stray maupun teknik numbered heads together diharapkan siswa mampu

bekerjasama dengan siswa lain dan dapat memahami materi yang diajarkan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Isjoni (2010:135), bahwa:

Tujuan utama dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memperoleh pengetahuan dari sesama temannya. Pengetahuan itu tidak lagi diperoleh dari gurunya, akan tetapi seorang teman haruslah memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk mengemukakan pendapatnya dengan cara menghargai pendapat orang lain, saling mengkoreksi kesalahan, dan saling membetulkan satu sama lainnya.

Dari latar belakang masalah di atas maka penulis melakukan penelitian yang

berjudul:

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK

NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA

(12)

8

Lianawati, 2014

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut, terlihat bahwa yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi, sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan pada hasil pre-test hasil belajar siswa antara

kelas yang menggunakan teknik two stay two stray dengan kelas yang

menggunakan teknik numbered heads together pada standar kompetensi

memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional

(PN)?

2. Apakah terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test hasil

belajar siswa pada kelas yang menggunakan teknik two stay two stray

pada standar kompetensi memahami Produk Domestik Bruto (PDB),

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto

(PNB), Pendapatan Nasional (PN)?

3. Apakah terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test hasil

belajar siswa pada kelas yang menggunakan teknik numbered heads

together pada standar kompetensi memahami Produk Domestik Bruto

(PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional

Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)?

4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada standar kompetensi

memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional

(PN), antara kelas yang menggunakan teknik two stay two stray dengan

kelas yang menggunakan teknik numbered heads together setelah

(13)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbedaan pada hasil pre-test hasil belajar siswa

antara kelas yang menggunakan teknik two stay two stray dengan kelas

yang menggunakan teknik numbered heads together pada standar

kompetensi memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB),

Pendapatan Nasional (PN).

2. Untuk mengetahui perbedaan antara hasil pre-test dan post-test hasil

belajar siswa pada kelas yang menggunakan teknik two stay two stray

pada standar kompetensi memahami Produk Domestik Bruto (PDB),

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto

(PNB), Pendapatan Nasional (PN).

3. Untuk mengetahui perbedaanantara hasil pre-test dan post-test hasil

belajar siswa pada kelas yang menggunakan teknik numbered heads

together pada standar kompetensi memahami Produk Domestik Bruto

(PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional

Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN).

4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada standar

kompetensi memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB),

Pendapatan Nasional (PN), antara kelas yang menggunakan teknik two

stay two stray dengan kelas yang menggunakan teknik numbered heads

together setelah diberikan perlakuan (post-test). (N-Gain).

1.3.2 Manfaat Penelitian

a) Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk

memperkaya pengetahuan kita sebagai pelajar mengenai pendidikan di

(14)

10

Lianawati, 2014

dan memberikan manfaat di bidang ilmu pendidikan ekonomi khususnya

dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan numbered heads

together dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi.

b) Manfaat praktis

1. Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan yang

baik dan berguna bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran

Ekonomi khususnya.

2. Bagi guru, penelitian ini menjadi masukan dalam pemilihan penggunaan

model pembelajaran yaitu salah satunya adalah model pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stray dan teknik numbered heads together

sehingga dapat menggunakannya dalam mata pelajaran ekonomi yang

merupakan salah satu model dan teknik pembelajaran alternatif dalam

upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa, diharapkan penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang

mengalami kesulitan belajar Ekonomi, karena model pembelajaran

kooperatif dengan teknik two stay two stray dan numbered heads together ini mengajarkan kerja sama dengan teman, bertanya dan

bertukar pendapat dengan teman sebaya dalam kegiatan diskusi sehingga

siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

4. Bagi penulis, penelitian ini sebagai penambah wawasan ilmu

pengetahuan dibidang kependidikan terutama pengetahuan tentang

bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay

two stray dan teknik numbered heads together terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Dayeuhkolot. Dan

dapat memberikan pengalaman berharga bagi penulis sebagai calon guru

di masa yang akan datang agar dapat mendidik dan mengajar siswa

(15)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pre test hasil belajar siswa

antara kelas eksperimen yang menggunakan teknik two stay two stray dengan

kelas eksperimen yang menggunakan teknik numbered heads together pada

standar kompetensi Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB),

Pendapatan Nasional (PN). Artinya, kemampuan awal siswa pada kelas

eksperimen sebelum diberikan perlakuan teknik two stay two stray maupun

teknik numbered heads together adalah sama.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dengan hasil post test

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan teknik two stay

two stray pada standar kompetensi Memahami Produk Domestik Bruto (PDB),

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB),

Pendapatan Nasional (PN). Artinya, teknik two stay two stray merupakan teknik pembelajaran efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dengan hasil post test

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan teknik numbered

heads together pada standar kompetensi Memahami Produk Domestik Bruto

(PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto

(PNB), Pendapatan Nasional (PN). Artinya, teknik numbered heads together

merupakan teknik pembelajaran efektif yang dapat digunakan untuk

(16)

89

Lianawati, 2014

4. Terdapat perbedaan yang signifikan pada n-gain antara kelas eksperimen yang

menggunakan teknik two stay two stray dengan kelas eksperimen yang

menggunakan teknik numbered heads together pada standar kompetensi

Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN) dengan

hasil n-gain teknik two stay two stray lebih tinggi dibandingkan dengan n-gain

teknik numbered heads together dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Artinya, teknik two stay two stray merupakan teknik pembelajaran yang lebih

efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingkan dengan teknik numbered heads together. Hal itu dapat dilihat

dari hasil n-gain, dimana teknik pembelajaran two stay two stray memiliki nilai

lebih tinggi yaitu sebesar 0.56 dibanding teknik pembelajaran numbered heads

together yaitu sebesar 0.48.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan

saran atau rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi pihak sekolah, agar meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana di

sekolah bagi para siswa dan guru untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model dan teknik pembelajaran yang lebih bervariasi

agar siswa tidak merasa jenuh dan memiliki semangat untuk belajar dengan

giat, aktif, tekun dan tidak membosankan, sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswanya.

2. Bagi guru, sebaiknya lebih bervariasi dalam menggunakan model dan teknik

pembelajaran dalam kelas, agar menarik siswa untuk aktif dan memiliki

semangat/motivasi dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan numbered

heads together merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam

(17)

Lianawati, 2014

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi siswa, keaktifan belajar siswa sangat penting dalam rangka mendukung

keberhasilan belajar di sekolah, siswa harus dapat membangun kesadaran diri

tentang pentingnya keaktifan dalam proses pembelajaran. Siswa harus mampu

bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya, serta harus saling

mengevaluasi kinerja kelompoknya agar semua potensi yang ada dapat

dimanfaatkan secara optimal. Serta potensi kemampuan siswa dalam

memahami materidapat berkembang terutama dalam kegiatan diskusi

kelompok.

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar diadakan penelitian lanjutan mengenai model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dan teknik numbered heads

together yang selama ini penggunaannya masih terbatas dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga penggunaan model dan teknik tersebut bisa diterapkan

pada berbagai mata pelajaran di sekolah termasuk mata pelajaran Ekonomi

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

(3) To find out whether or not learning motivation and vocabulary knowledge simultaneously has a positive correlation with students’ reading competence of the

Pre test ini menggunakan instrument tes kebugaran jasmani ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of Physical Fitnes Test). 6) Melaksanakan latihan atau memberikan

[r]

Hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler futsal terhadap perilaku sosial dan kebugaran jasmani di SMP Negeri 3 Lembang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

THE QUALITY IMPROVEMENT ON INTEGRAL MATHEMATICS LEARNING BY GUIDED DISCOVERY MODEL AT CLASS XII BUILDING TECHNIQUE STATE 2 VOCATIONAL HIGH SCHOOL

Toko Benang-benang Hobi yang bergerak dalam bidang kerajinan kristik mempunyai lebih dari 75 pelanggan tetap yang berada di luar daerah, maka dibutuhkan sistem

[r]