• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO

SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN

KOOPERATIF MODEL JIGSAW

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagaisyaratuntukmemperolehgelarSarjana PGSD

KonsentrasiBahasa Indonesia

oleh

Nurmalasari

1004220

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN

SENTUL II MELALUI PENDEKATAN

KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Oleh Nurmalasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurmalasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

(4)
(5)

ii

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Meningkatkan kemampuan Menulis Naskah Pidato Siswa Kelas V SDN Sentul II Melalui Pendekatan Kooperatif Model Jigsaw. Dalam penelitian pembelajaran menulis naskah pidato, dimana siswa sering mengalami kesulitan khususnya siswa kelas V yang bertempat di SD Negeri Sentul II, yang berada di Kp. Mirahad Desa Sentul Kec. Balaraja- Tangerang. Siswa belum mampu menulis pidato dengan baik, dikarenakan belum mengetahui bagaimana sistematika penulisan pidato, merangkai kata yang indah dalam menulis, dan belum mampu dalam penempatan tanda baca. Tujuan dari penelitian ini, ingin meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Sentul II dalam menulis naskah pidato dengan memberikan sebuah inovasi dalam pembelajaran yang belum pernah diterapkan di SD Negeri Sentul II, yaitu dengan pendekatan kooperatif model jigsaw. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), dimana peneliti menjadi observer sekaligus instumen penelitian dengan dibantu oleh guru praktikan (teman sejawat). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, dan observasi. Tekhnik analisis data yang digunakan dengan metode deskriftif. Data dikumpulkan di deskripsikan dan dianalisis kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I satu kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan. Masing- masing siklus dilaksanakan dan dirancang dengan langkah- langkah; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hasil menunjukkan bahwa setelah penerapan pendekatan kooperatif model jigsaw dalam pembelajaran menulis naskah pidato meningkat, walau setiap siklus hanya satu kali pertemuan. Pencapaian perolehan nilai rata- rata pada setiap siklus dapat dikatakan baik, dapat dilihat dari hasil yang didapat dari setiap siklus, siklus I dapat diperoleh hasil yaitu tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 14 siswa atau 53,84 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang, dan 1 siswa atau 3,84 % memperoleh nilai <3,4 dengan kualifikasi kurang sekali. Pada siklus II diperoleh 4 siswa atau 15,38 % memperoleh nilai 8,5 - 10 dengan kualifikasi sangat baik. 13 siswa atau 50 % memperoleh nilai 7,0 – 8,4 dengan kualifikasi baik. 9 siswa atau 23,07 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup, tidak terdapat siswa yang bernilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang atau 0 %, dan tidak terdapat siswa yang bernilai <3,4, dengan kualifikasi kurang sekali atau 0 %. Rekomendasi yang diharapkan, dapat menerapkan pembelajaran kooperatif model jigsaw pada sekolah dasar, dan hendaknya guru selalu berinovasi dalam model pembelajaran, sehingga tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(6)

ii ABSTRACT

Improve Speech Writing ability SDN Sentul Student Class II Through Cooperative Approach Model Jigsaw. In the study of learning to write speeches, where students often have difficulty especially fifth grade students are housed in Sentul II Elementary School, which is in Kp. Mirahad Village Sentul district. Balaraja-Tangerang. Students are not able to write the speech well, because not knowing how systematic writing speeches, arranging beautiful words in writing, and have not been able to in the placement of punctuation. The purpose of this study, wants to increase the ability of Elementary School fifth grade students in writing Sentul II speech by providing an innovation in learning has never been implemented in the Sentul II Elementary School, which is the model of cooperative approach jigsaw. Using research methods classroom action research (CAR), where the researcher as an observer as well as an instrument of research with the assistance of the teacher practitioner (peers). Data collection techniques used were tests, and observation. Data analysis techniques are used to the descriptive method. The data collected and analyzed is described later drawn a conclusion. This study was conducted in two cycles, the first cycle of the second cycle of meetings and one session. Each cycle is designed to be implemented and measures; (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. The results showed that after the application of the model jigsaw cooperative approach in learning to write speeches increased, although each cycle only one session. Achievement grades on average in each cycle can be said to be good, it can be seen from the results obtained from each cycle, the first cycle can be obtained the results that there are students who are worth 8.5 to 10, or 0%, there are students who are worth 7, 0 to 8.4 or 0%, 14 students or 53.84% gain value are worth 3.5 to 4.9 with less qualified or 0%, and there are students that is worth <3.4 , with less qualified once or 0%. be expected recommendation, can apply cooperative learning jigsaw model of the elementary school, and the teacher should always innovating in learning model, so it is not boring and can improve student learning outcomes.

(7)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

(8)

B. SubjekPenelitian………...29

C. DefinisiOperasional………...29

D. InstrumenPenelitian………...30

E. ProsedurPenelitian………...30

F. TekhnikPengumpulandanAnalisis Data………...33

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data………...37

B. Pembahasan Dari SetiapSiklus………....61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan………...65

B. Saran………...66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan antara Kelompok Asal dan Ahli...19

Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian...26

(10)

DAFTAR DIAGRAM

(11)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi...33

Tabel 3.2 Format Kriteria Penilaian Tes Menulis Pidato...35

Tabel 4.1 Hasil Lembar Observasi Siklus I...44

Tabel 4.2 Hasil Tindakan dalam Siklus I...47

Tabel 4.3 KKM Kelas SDN Sentul II...48

Tabel 4.4 Hasil Lembar Observasi Siklus II...57

Tabel 4.5 Hasil Tindakan dalam Siklus II...60

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 lembar Obsevasi Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 3 Lembar Naskah Pidato Siklus I

Lampiran 4 Format KriteriaPenilaianTesMenulisPidato (Siklus I)

Lampiran 5 LembarKerjaMuridSiklus I

Lampiran 6Hasil Menulis Naskah Pidato Siswa Pada Siklus I

Lampiran 7Foto- foto Pada Siklus I

Lampiran 8 lembar Obsevasi Siklus II

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 10 Lembar Naskah Pidato Siklus II

Lampiran 11 Format KriteriaPenilaianTesMenulisPidato (Siklus II)

Lampiran 12 LembarKerjaMuridSiklus II

Lampiran 13 Hasil Menulis Naskah Pidato Siswa Pada Siklus II

Lampiran 14 Foto- foto Pada Siklus II

Lampiran 15 Foto SDN Sentul II

Lampiran 16 Foto Bersama Dewan Guru SDN Sentul II

Lampiran 17 Surat Observasi Penelitian

(13)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Nida dkk. (Tarigan, 2008, hlm. 1) mengemukakan bahwa „keterampilan

bahasa mempunyai empat komponen, keterampilan menyimak (listening skills),

keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills)‟. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, mula- mula pada masa kecil belajar

menyimak bahasa dan kemudian berbicara, setelah tumbuh menjadi besar belajar

membaca dan menulis.

Webb (Tarigan, 2008, hlm. 19 ) Komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu

proses penerimaan atau pengiriman berupa pesan terhadap lawan dalam

berhubungan satu sama lain, baik dengan manusia maupun dengan hewan.

Hewan- hewan berkomunikasi dengan gerak- gerik refleks yang sederhana dan

bunyi- bunyi yang tidak berupa bahasa, namun hanya manusia yang mempunyai

dan mengembangkan semua bahasa.

Menulis merupakan kegiatan yang dapat dipandang sebagai “ suatu keterampilan, proses berpikir, kegiatan transformasi, kegiatan berkomunikasi, dan sebuah proses” (Sundari, 2008, hlm. 115). Menulis pidato merupakan kegiatan proses berpikir, dan berkomunikasi dimana seseorang menuangkan idenya dalam

sebuah tulisan yang gunanya membujuk atau menginformasikan kepada khalayak

banyak baik pendengar maupun pembacanya.

Dalam hal menulis pidato banyak hal yang harus diperhatikan, menurut

Rakhmat (2012, hlm. 31- 63), diantaranya; pendahuluan, isi, penutup pidato,

pemilihan kata- kata yang menarik dan jelas, dan judul yang relevan.

Bagi seorang anak khususnya anak yang masih duduk dibangku sekolah

dasar, menulis pidato merupakan sesuatu yang sulit untuk memulainya.

(14)

Nurmalasari, 2014

tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang

bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 5 siswa atau 19,23 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9

dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9

dengan kualifikasi kurang. Dan 10 siswa atau 38,47 % memperoleh nilai <3,4,

dengan kualifikasi kurang sekali. Siswa kelas V tersebut belum mampu menulis

pidato dengan baik dalam hal sistematika penulisan, pemilihan kata yang efektif,

kepaduan paragraf dan penggunaan tanda baca. Hal ini sesuai yang diungkapkan

oleh Newman (Sundari, 2008, hlm. 115) dikarenakan bahwa menulis berkembang

dalam berbagai arah atau kecendrungan, dalam arti anak tidak dapat

menggunakan bahasa secara maksimal. Proses pembelajaran dalam menulis

pidato di SDN Sentul II, menggunakan model yang sudah biasa dilakukan oleh

setiap sekolah yaitu model atau metode ceramah, sehingga siswa kurang

termotivasi, dan pembelajaran kurang efektif.

Menjadikan anak mampu dalam memahami suatu pelajaran khususnya dalam

menulis pidato, diperlukan inovasi pendidikan. Sa‟ud (2008, hlm. 6) berpendapat bahwa “inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal sebelumnya, dalam usaha meningkatkan kemampuan yang ingin

dituju”. Dengan menggunakan metode, atau model- model pembelajaran yang

dapat merangsang siswa, diharapkan dapat membawa perubahan dan suasana

belajar yang menyenangkan, tidak membosankan, kreatif, dan mudah dipahami

pembelajarannya. Selain itu siswa mampu bekerjasama dengan temannya, agar

tercipta dan mampu bersosialisasi dalam proses pembelajaran.

Dalam hal ini, peneliti mencoba untuk memberikan inovasi dalam

pembelajaran menulis pidato. Maka dengan demikian, peneliti tertarik terhadap

permasalahan tersebut untuk dijadikan karya tulis “Meningkatkan Kemampuan

(15)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam suatu penelitian pembatasan masalah sangat diperlukan, hal ini

dimaksudkan agar penelitian terfokus dan mendalam. Berkaitan dengan itu,

masalah yang penulis akan teliti dibatasai sebagai berikut:

1. Penggunaan tanda baca yang termasuk disini adalah tanda baca pada titik,

koma, tanda tanya.

2. Kejelasan tulisan dan kepaduan paragraf, dimaksudkan jelas dalam arti mudah

dipahami apa yang akan disampaikan. Sedangkan kepaduan paragraf disini

antara paragraf satu dengan yang lainnya saling berkaitan

3. Teks pidato yang dimaksud dalam penelitian disini karangan yang berisi

tulisan yang memuat segala masalah yang akan diuraikan dalam pidato. Isi

naskah pidato disusun sesuai sistematika penulisan (pembukaan, pendahuluan,

isi, kesimpulan, harapan, penutup)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan penelitian

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan

kooperatif model jigsaw di kelas V SDN Sentul II?

2. Bagaimana hasil pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan

kooperatif learning model jigsaw kelas V SDN Sentul II?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam hal ini sebenarnya berfungsi sebagai arah, petunjuk,

atau pengontrol yang memadu agar seluruh tahapan-tahapan aktivitas penelitian

yang akan dilakukan tidak menyimpang. Karena tujuan merupakan titik sentral

yang menjadi acuan dari seluruh aktivitas proses penelitian. Oleh karena itu,

(16)

Nurmalasari, 2014

dalam peningkatan hasil belajar dalam menulis pidato di SDN Sentul II Secara

khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memperoleh gambaran proses pembelajaran menulis pidato menggunakan

pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II?

2. Mengevaluasi hasil peningkatan menulis pidato menggunakan pendekatan

kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dapat dilihat dari dua

segi, yaitu:

1. Segi teori

Secara teori penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

lebih besar terhadap pengembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai

keterampilan berbahasa yang berupa keterampialn menulis pidato.

2. Segi praktik

Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

siswa dan guru SDN Sentul II khususnya dan peneliti lain umumnya.

a. Bagi siswa

1) dapat meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia, khususnya pada

pembelajaran menulis pidato.

2) siswa dapat memahami menulis teks pidato yang baik.

b. Bagi guru

1) dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran bahasaindonesia

khususnya menulis pidato di kelas Vsehingga permasalahan yang

dihadapi oleh siswa maupun guru dapat diminimalisir.

2) dapat menambah wawasan guru tentang pendekatan kooperatif

learning model jigsaw sebagai penunjang keberhasilan kegiatan belajar

(17)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bagi peneliti

1) penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman empiris

dalam menerapkan pendekatan kooperatif model jigsaw dalam

meningkatkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran menulis

sehingga berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang ditemukan

menjadi masukan bagi peneliti dan guru dalam pembelajaran bahasa

indonesia khususnya penulisan pidato di sekolah dasar.

2) Untuk menambah pengetahuan tentang pendekatan kooperatif model

jigsaw dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam

pembelajaran menulis teks pidato yang baik.

3) Ingin mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam struktur organisasi skripsi sesuai yang telah disusun terdiri dari: Bab I

pendahuluan- latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian; Bab II pengertian

menulis, menulis naskah pidato, tahap penyusunan naskah pidato, pengertian

pendekatan kooperatif, pendekatan kooperatif model jigsaw, pembelajaran pidato

menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw, penelitian yang relevan; Bab

III metodologi penelitian- metode dan desain penelitian, subjek penelitian,

definisi operasional, instrument penelitian, prosedur penelitian, tekhnik

pengumpulan dan analisis data; Bab IV hasil penelitian dan pembahasan-; Bab V

(18)

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 6) menyatakan bahwa:

“metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan ”.

Metode atau cara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode penelitian tindakan kelas (PTK). “Penelitian tindakan kelas bukan

sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi dalam suatu tindakan yang

dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya” (Arikunto, 2012, hlm. 2). Tindakan dalam PTK menunjukkan bahwa guru melakukan sesuatu untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, maka dalam hal ini harus berkaitan dengan pembelajaran.

Menurut Arkunto (2012, hlm. 16), ada beberapa tahapan dalam

penelitian tindakan kelas, diantaranya; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,

(3) pengamatan, dan (4) refleksi. Tahap perencanaan yaitu menyusun

rancangan tindakan, menjelaskan tentang apa, megapa, kapan, di mana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut diklakukan. Tahap pelaksaan

merupakan implementasi atau penerapan dari sebuah rancangan yang

sudah disusun, pada tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat untuk

melihat kegiatan dalam KBM. Sedangkan pada tahap refleksi merupakan

kegiatan melakukan kembali yang sudah dilakukan atau evaluasi terhadap

kegiatan, adapun model dan penjelasan untuk masing- masing tahap

(19)

2

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

?

Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian Arikunto (2012, hlm. 16)

Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan sehari- hari

yang dihadapi oleh pengajar (seorang guru), yang kemudian persoalan

tersebut merupakan sangat penting untuk dipecahkan secara

professional. Tidak semua orang (pengajar) bisa melihat kesalahannya

dalam mengajar, maka dibutuhkan seseorang untuk melihat apa yang

dilakukan selama proses belajar mengajar maka sangat dibutuhkan

penelitian tindakan kelas secara kolaboratif. Dalam penelitian

(20)

3

sedangkan yang melakukan suatu pengamatan terhadap proses

tindakan adalah peneliti.

2. Desain penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang dilakukan

dalam penelitian. Dalam desain penelitian tindakan kelas ini mengacu

pada model Arikunto (2012, hlm. 70) yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan dari tahapan tersebut

adalah:

a) Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah dan penetapan

alternatif pemecahan masalah berupa merencanakan pembelajaran

yang akan diterapkan dalam PBM, menentukan pokok bahasan,

mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan sumber

belajar, mengembangkan format evaluasi, mengembangkan format

observasi pembelajaran.

b) Pelaksanaan tindakan

Didalam menerapkan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan.

c) Pengamatan

Pada tahap ini merupakan kegiatan melakukan observasi dengan

memakai format observasi.

d) Refleksi

Dalam refleksi yaitu melakukan evaluasi tindakan yang telah

dilakukan meliputi evalusi mutu, jumlah dan waktu dari setiap

macam tindakan, melakukan pertemuan untuk membahas hasil

evaluasi , untuk digunakan pada siklus berikutnya.

Untuk lebih jelasnya, disini akan dijelaskan tahapan penelitian

dalam penerapan pembelajaran menulis pidato melalui pendekatan

kooperatif learning model jigsaw, dengan melihat pada alur pelaksanaan

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan terhadap

(21)

4

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Pembelajaran Menulis Pidato

Menggunakan Kooperatif Model Jigsaw (Arikunto, 2012: 16)

Perencanaan:

Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran

(RPP) materi menulis pidato menggunakan

Kooperatif model jigsaw

Refleksi: Pelaksanaan:

peneliti dan guru pelaksana menganalisis guru pelaksana melaksanakan

dan mengevaluasi hasil tindakan kegiatan pembelajaran dalam

pembelajaran apakah ada peningkatan menulis naskah pidato

hasil tindakan, apabila belum maksimal menggunakan kooperatif

maka dilanjutkan kesiklus berikutnya model jigsaw

Dst

pengamatan:

peneliti berkolaborasi dalam

kegiatan belajar mengajar pem-

belajaran menulis pidato meng-

gunakan kooperatif model jigsaw

(22)

5

B. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas V SDN

Sentul II , Kp. Mirahad Desa Sentul Kec. Balaraja- Tangerang Rt 02/03,

yang berjumlah 26 siswa. Peneliti mengambil kelas tersebut karena ketika

melakukan pre-test, kelas tersebut tidak dapat menulis naskah pidato

dengan baik.

C. Definisi Operasional

Agar tidak keliru dalam penelitian, berikut ini akan dijelaskan lebih

spesifik dalam definisi operasional:

1. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilakukan didalam sebuah

ruangan kelas. Dimana penelitian dilakukan dalam kolaborasi antara

penelti dan guru, yang mengajar adalah guru yang bersangkutan.

2. Menulis merupakan suatu kegiatan dalam bentuk menuangkan sebauh

ide yang tuangkan dalam sebauh tulisan, dan tulisan tersebut bisa

bernilai tinggi atau rendahnya tergantung seseorang yang

menuangkannya.

3. Menulis pidato merupakan sebuah ide pikiran yang dituangkan dalam

sebuah tulisan yang mempunyai sistematika penulisa (pembukaan, isi,

pnutup), yang bertujuan unutk membujuk atau menginformasiakn

khalayak atau pembacanya.

4. Pembelajaran atau pendekatan kooperatif merupakan suatu

pembelajaran yang saling bekerja sama dan bersaing secara sehat

5. Jigsaw merupakan salah satu suatu model pembelajaran dari

kooperatif yang terdapat dua kelompok didalamnya yaitu kelompok

(23)

6

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010, hlm. 305) dalam penelitain kualitatif, yang

menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.

Sugiyono (2010, hlm. 306) peneliti kualitatif sebagai human instumen,

berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai data,

melakukan pengumpualn data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data, dan membuat kesimpualn atas temuannya. Ini berarti

peneliti itu sendiri harus valid, dalam arti harus mampu menguasai

semuanya, mulai dari materi yang akan disampaikan, data yang akan

diajukan dan data- data yang akan diteliti. Tujuan peneliti sebagai

instrumen sendiri agar mudah memperbaiki kesalahan yang mungkin

terjadi pada proses penelitian.

E. Prosedur Penelitian

Dalam prosedur ini akan dijelaskan bagaimana proses penelitian ini

dilakukan, diantaranya: persiapan, pengenalan awal, dan menentukan

langkah- langkah pada setiap siklus dalam penelitian. Langkah- langkah

PTK (Arikunto, 2012, hlm. 70) tahapannya perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

1. Persiapan

Dalam persiapan ini, peneliti melakukan dua kegiatan: diantaranya,

menemui kepala sekolah meminta izin akan melakukan kegiatan

penelitian disekolah tersebut pada kelas V, dan setelah mendapat izin

dari kepala sekolah maka selanjutnya menemui wali kelas yang

bersangkutan untuk menyatukan persepsi dalam penelitian yang akan

dilaksanakan.

2. Pengenalan awal

Dalam pengenalan awal ini, dilakukan kegiatan suatu tes terhadap

siswa kelas V agar mengetahui batas kemampuan siswa. Tes ini berupa

tes menulis teks pidato, tes tersebut dilakukan sebelum mendapatkan

(24)

7

hasil yang diharapkan agar siswa dapat menulis pidato dengan baik

sesuai sistematika penulisan, pemilihan kata yang baik, kepaduan antar

paragrap, tanda baca yang tepat, dan bentuk tulisan yang diharapkan.

Kemudian langkah- langkah penelitian tindakan kelas inidiambil dari

data- data yang sudah terkumpul yang kemudian akan disusun sebuah

rencana atau kegiatan- kegiatan pembelajaran yang berbeda

sebelumnya, dimana diharapkan mampu membawa perubahan menuju

yang lebih baik sebelumnya.

Dalam perencanaan ini, berupa pembuatan siklus- siklus yang setiap

siklusnya memuat beberapa langkah dalam menyelesaikan suatu

permasalahan. Untuk mengantisipasi permasalahan yang muncul,

maka peneliti menggunakan dua siklus. Siklus 1 tersebut adalah:

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini peneliti menyusun sebuah rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan atau alat

berupa tape, laptop atau handphone yang didalamnya sudah

tersedia satu contoh pidato, agar siswapun dapat mendengarkan

contoh isi pidato sampai selesai.

b. Tindakan

Guru pelaksana melakukan suatu tindakan berupa praktik mengajar

sesuai dengan skenario atau langkah- langkah pembelajaran dalam

RPP yang sudah dibuat:

a) Guru bertanya jawab tentang pembelajaran pidato

2) Inti

(25)

8

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Guru memberitahukan tujuan pembelajaran

b) Siswa mengetahui macam- macam pidato

c) Siswa dibagi beberapa kelompok (pada kelompok asal)

Elaborasi

a) Membagi beberapa materi dalam kelompok asal

b) Siswa dibagi kedalam kelompok ahli sesuai materi yang

didapat

c) Siswa mendengarkan rekaman pembacaan pidato

d) Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli

e) Siswa kembali pada kelompok asal

f) Kelompok asal berdiskusi akan pemahaman materi yang

sudah didapat

g) Setiap kelompok asal membuat teks pidato

h) Setiap kelompok asal membacakan hasil pembuatan teks

pidato

Konfirmasi

a) Guru bertanya jawab tentang hal- hal yang belum diketahui

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahpemahaman, memberikan penguatan, dan

menyimpulkan

Dalam pengamatan ini peneliti mengamati kegiatan guru dalam

mengajar dengan menggunakan lembar observasi, sesuai lembar

obsevasi yang sudah dibuat guna menvalidkan kegiatan yang

sedang berlangsung. Serta seorang guru mengamati siswanya

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

(26)

9

Dalam siklus ini guru dan peneliti menganalisis dan mengevaluasi

hasil tindakan dalam pembelajan, apakah ada peningkatan. Jika

hasil tersebut belum ada peningkatan maka dilanjutkan ke siklus

selanjutnya.

F. Tekhnik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tekhnik pengumpulan data

Dalam proses pengumpulan data , Sugiyono (2010: 194) mengemukakan

bahwa pengumpulan data berdasarkan tekniknya, yaitu melalui tes,

wawancara, angket, dan observasi. Dalam penelitian inipun menggunakan

beberapa tekhnik, diantaranya:

a) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru yang sedang

melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai panduan

observasi yang telah dibuat. Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Lembar Observasi

Petunjuk :

Berilah tanda Checklist (√) pada kolom yang sudah disediakan, jika jawaban

sesuai maka checklist pada kolom “Ya”, jika jawaban tidak sesuai maka checklist

pada kolom “Tidak”

d. Menjelaskan aturan kerjasama kelompok pada siswa

2 Penjelasan materi

a. Membimbing siswa mengarahkan materi

(27)

10

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Membimbing siswa menarik kesimpulan

3 Penerapan kooperatif jigsaw

a. Siswa dikelompokkan kedalam beberapa anggota tim.

b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.

c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang

ditugaskan.

d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari

bagian/ subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru

(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.

e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota

kembali ke kelompok asal dan bergantain mengajar teman

satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan

tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-

sungguh.

f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

4 Pengelolaan kegiatan kelompok

a. Guru melaksanakan tes tulis (teks pidato) disesuaikan

tema

b. Pengerjaan tugas disesuaikan sesuai waktu yang sudah

ditentukan

c. Guru mengawasi saat tes tulis berlangsung

6 Memberikan penghargaan individu dan kelompok

a. Memberikan pujian pada siswa yang membuat teks pidato

dengan baik

(28)

11

a. Guru menyimpulkan seluruh materi

b) Tes

Tekhnik pengumpulan data yang berupa tes, yaitu siswa membuat

sebuah teks pidato dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Tulislah nama dan kelas yang telah disediakan

2) Tulislah salah satu teks pidato dengan topik berikut:

(a) Kebersihan lingkungan

(b) Hari kartini

(c) Perpisahan kelulusan sekolah

(d) Belajar bersungguh- sungguh

3) Tulis dengan panjang tulisan 5- 7 paragraf

4) Waktu menulis 15 menit

2. Analisis data

Maka dalam menganalisisnya adalah dengan mengolah data atau

mencocokan dari lembar hasil observasi, wawancara terhadap murid atas

pengajaran menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw, dan

menghitung presentase dari hasil tes pidatodengan kriteria teks pidato yang

baik, yaitu:

a) Menggunakan pedoman penilaian, dengan patokan nilai (kriteria

penilaian pidato) yang sudah ditentukan. Dalam penilaiannya, judul

pidato, gagasan, organisasi gagasan, sistematika penulisan pidato,

pemilihan diksi, tanda baca, kejelasan tulisan. Dapat dilihat pada tabel

3.2 berikut:

Tabel 3.2 Format kriteria penilaian tes menulis pidato

Deskriptor Skor

(29)

12

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Gagasan 10

b) mencari persentasi kemampuan siswa dalam menulis teks pidato,

digunakan rumus : % = n x 100

N

Keterangan:

% = Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks pidato

n = Jumlah nilai siswa yang sama

(30)
(31)

1

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan

beberapa simpulan:

1. Proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan

kooperatif model jigsaw dikelas V SDN Sentul II dengan cara

membagi ke dalam kelompok asal dan ahli. Kelompok asal dimana

dalam kelompok tersebut bagian materi dari pidato dibagi pada

masing- masing tiap kelompok. Setelah mendapat bagian masing-

masing, siswa tersebut membentuk kelompok ahli sesuai bagian pada

kelompok asal. Setelah cukup pengetahuan yang didapat dari

kelompok ahli, maka kembali lagi ke kelompok asal untuk bekerja

sama dalam membuat teks pidato dari berbagai ahli dalam pidato, hal

ini bertujuan agar lebih memudahkan dan meringankan dalam

pembuatan pidato.

2. Hasil yang didapat dari pembelajaran menulis pidato menggunakan

pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II, dapat

meningkatkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang didapat setiap

siklusnya: siklus I dapat diperoleh hasil yaitu tidak terdapat siswa yang

bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4

atau 0 %, 14 siswa atau 53,84 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan

kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9

dengan kualifikasi kurang. Dan 1 siswa atau 3,84 % memperoleh nilai

<3,4 dengan kualifikasi kurang sekali.

Sedangkan pada siklus II diperoleh 4 siswa atau 15,38 % memperoleh

nilai 8,5 - 10 dengan kualifikasi sangat baik. 13 siswa atau 50 %

memperoleh nilai 7,0 – 8,4 dengan kualifikasi baik. 9 siswa atau 23,07

% memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. Sedangkan

(32)

2

atau 0 %. Dan tidak terdapat siswa yang bernilai <3,4, dengan

kualifikasi kurang sekali atau 0 %.

Jadi dari hasil tersebut dapat terlihat pada siswa yang mengalami

peningkatan terdapat 17 siswa atau 65,38 %, sedangkan sisanya masih

tetap atau terbilang cukup dalam penilaian, terdapat 9 siswa atau 34,62

%.

B. Saran

Dari hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan beberapa

saran:

1. Melihat perolehan perubahan keterampilan yang terjadi pada siswa

didik dari siklus I ke siklus II yang signifikan pada pembelajaran

kooperatif model jigsaw dalam menulis pidato, maka hal ini perlu

diterapkan pada Sekolah Dasar.

2. Hendaknya para guru mengkaji perubahan- perubahan dalam berbagai

macam model pembelajaran, untuk terus berinovasi supaya dalam

pembelajran tidak membosankan.

3. Guru yang selalu menciptakan perubahan berinovasi dalam

pembelajaran, hendaknya diberi sebuah penghargaan.

4. Setiap guru hendaknya selalu memperhatikan semua peserta didik

dalam belajar, agar siswa merasa diperhatikan dan semangat dalam

belajar.

5. Serta memberikan motivasi belajar, agar siswapun mempunyai

(33)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara

Guntur Tarigan, H. (2008).Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Rahmat, J. (2012). Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rahayu, P dan Halimah, S. (2012).“Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar”.Jurnal Pendidikan Dasar. 17, hlm55- 59

Riyanto, Y. (2012). Paradikme Baru Pembelajaran SebagaiRefrensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Media Group

Sundari, N. (2008) Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Menulis. Bandung: Sonagar Press

Sundari, N. (2008). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press

Slavin E, R. (2005). Cooperative learning Teori, Riset, danPraktik. Bandung Nusa Media

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

(34)

Nurmalasari, 2014

Sunarti.(2009). Peningkatan keterampilan menulis teks pidato melalui eksperiental learning. (Skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarta, Boyolali

Gambar

Gambar 3.2 Alur PTK dalam Menulis Pidato........................................................28
Tabel 3.1 Lembar Observasi..................................................................................33
Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian Arikunto (2012, hlm. 16)
Gambar 3.2 Alur PTK dalam Menulis Pidato
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Alasan-alasan rendahnya kesadaran masyarakat dalam upaya perlindungan hak anak khususnya tindak kekerasan terhadap

Sedangkan variabel lainnya yaitu kekayaan pemerintah daerah yang diukur berdasarkan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), tipe pemerintah daerah yang berupa Kabupaten atau Kota,

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua si- klus dengan penggunaan media Wayang Kar- tun dalam materi menyimak dongeng pada siswa

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Analisis Pengaruh Pembiayaan Dana Syirkah Temporer Terhadap Profitabilitas Melalui Kualitas Produk Sebagai

Peran Gra phic Designer dalam Merancang dan Mengimplementasikan Konsep Kreatif di Departemen Kreatif 1. Peran Gra phic Designer dalam Merancang Konsep Kreatif di

Penelitian ini mencakup penggunaan bakteri probiotik Lactobacillus achidophilus IIA-2B4 dalam pembuatan yoghurt susu sapi dengan penambahan ekstrak bunga rosella

Pengaruh Motivasi Karir Teradap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Pada Jurusan Akuntansi FE Unsrat Manado, Jurnal Akuntansi

1) Karakteristik perempuan diukur berdasarkan beberapa sub peubah seperti usia, status sosial, tingkat pendidikan, dan relasi. a) Usia diukur berdasarkan umur lamanya