Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO
SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN
KOOPERATIF MODEL JIGSAW
SKRIPSI
diajukanuntukmemenuhisebagaisyaratuntukmemperolehgelarSarjana PGSD
KonsentrasiBahasa Indonesia
oleh
Nurmalasari
1004220
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN
SENTUL II MELALUI PENDEKATAN
KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Oleh Nurmalasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nurmalasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
ii
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Meningkatkan kemampuan Menulis Naskah Pidato Siswa Kelas V SDN Sentul II Melalui Pendekatan Kooperatif Model Jigsaw. Dalam penelitian pembelajaran menulis naskah pidato, dimana siswa sering mengalami kesulitan khususnya siswa kelas V yang bertempat di SD Negeri Sentul II, yang berada di Kp. Mirahad Desa Sentul Kec. Balaraja- Tangerang. Siswa belum mampu menulis pidato dengan baik, dikarenakan belum mengetahui bagaimana sistematika penulisan pidato, merangkai kata yang indah dalam menulis, dan belum mampu dalam penempatan tanda baca. Tujuan dari penelitian ini, ingin meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Sentul II dalam menulis naskah pidato dengan memberikan sebuah inovasi dalam pembelajaran yang belum pernah diterapkan di SD Negeri Sentul II, yaitu dengan pendekatan kooperatif model jigsaw. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), dimana peneliti menjadi observer sekaligus instumen penelitian dengan dibantu oleh guru praktikan (teman sejawat). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, dan observasi. Tekhnik analisis data yang digunakan dengan metode deskriftif. Data dikumpulkan di deskripsikan dan dianalisis kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I satu kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan. Masing- masing siklus dilaksanakan dan dirancang dengan langkah- langkah; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hasil menunjukkan bahwa setelah penerapan pendekatan kooperatif model jigsaw dalam pembelajaran menulis naskah pidato meningkat, walau setiap siklus hanya satu kali pertemuan. Pencapaian perolehan nilai rata- rata pada setiap siklus dapat dikatakan baik, dapat dilihat dari hasil yang didapat dari setiap siklus, siklus I dapat diperoleh hasil yaitu tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 14 siswa atau 53,84 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang, dan 1 siswa atau 3,84 % memperoleh nilai <3,4 dengan kualifikasi kurang sekali. Pada siklus II diperoleh 4 siswa atau 15,38 % memperoleh nilai 8,5 - 10 dengan kualifikasi sangat baik. 13 siswa atau 50 % memperoleh nilai 7,0 – 8,4 dengan kualifikasi baik. 9 siswa atau 23,07 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup, tidak terdapat siswa yang bernilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang atau 0 %, dan tidak terdapat siswa yang bernilai <3,4, dengan kualifikasi kurang sekali atau 0 %. Rekomendasi yang diharapkan, dapat menerapkan pembelajaran kooperatif model jigsaw pada sekolah dasar, dan hendaknya guru selalu berinovasi dalam model pembelajaran, sehingga tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
ii ABSTRACT
Improve Speech Writing ability SDN Sentul Student Class II Through Cooperative Approach Model Jigsaw. In the study of learning to write speeches, where students often have difficulty especially fifth grade students are housed in Sentul II Elementary School, which is in Kp. Mirahad Village Sentul district. Balaraja-Tangerang. Students are not able to write the speech well, because not knowing how systematic writing speeches, arranging beautiful words in writing, and have not been able to in the placement of punctuation. The purpose of this study, wants to increase the ability of Elementary School fifth grade students in writing Sentul II speech by providing an innovation in learning has never been implemented in the Sentul II Elementary School, which is the model of cooperative approach jigsaw. Using research methods classroom action research (CAR), where the researcher as an observer as well as an instrument of research with the assistance of the teacher practitioner (peers). Data collection techniques used were tests, and observation. Data analysis techniques are used to the descriptive method. The data collected and analyzed is described later drawn a conclusion. This study was conducted in two cycles, the first cycle of the second cycle of meetings and one session. Each cycle is designed to be implemented and measures; (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. The results showed that after the application of the model jigsaw cooperative approach in learning to write speeches increased, although each cycle only one session. Achievement grades on average in each cycle can be said to be good, it can be seen from the results obtained from each cycle, the first cycle can be obtained the results that there are students who are worth 8.5 to 10, or 0%, there are students who are worth 7, 0 to 8.4 or 0%, 14 students or 53.84% gain value are worth 3.5 to 4.9 with less qualified or 0%, and there are students that is worth <3.4 , with less qualified once or 0%. be expected recommendation, can apply cooperative learning jigsaw model of the elementary school, and the teacher should always innovating in learning model, so it is not boring and can improve student learning outcomes.
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. SubjekPenelitian………...29
C. DefinisiOperasional………...29
D. InstrumenPenelitian………...30
E. ProsedurPenelitian………...30
F. TekhnikPengumpulandanAnalisis Data………...33
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data………...37
B. Pembahasan Dari SetiapSiklus………....61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan………...65
B. Saran………...66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan antara Kelompok Asal dan Ahli...19
Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian...26
DAFTAR DIAGRAM
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Observasi...33
Tabel 3.2 Format Kriteria Penilaian Tes Menulis Pidato...35
Tabel 4.1 Hasil Lembar Observasi Siklus I...44
Tabel 4.2 Hasil Tindakan dalam Siklus I...47
Tabel 4.3 KKM Kelas SDN Sentul II...48
Tabel 4.4 Hasil Lembar Observasi Siklus II...57
Tabel 4.5 Hasil Tindakan dalam Siklus II...60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 lembar Obsevasi Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3 Lembar Naskah Pidato Siklus I
Lampiran 4 Format KriteriaPenilaianTesMenulisPidato (Siklus I)
Lampiran 5 LembarKerjaMuridSiklus I
Lampiran 6Hasil Menulis Naskah Pidato Siswa Pada Siklus I
Lampiran 7Foto- foto Pada Siklus I
Lampiran 8 lembar Obsevasi Siklus II
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 10 Lembar Naskah Pidato Siklus II
Lampiran 11 Format KriteriaPenilaianTesMenulisPidato (Siklus II)
Lampiran 12 LembarKerjaMuridSiklus II
Lampiran 13 Hasil Menulis Naskah Pidato Siswa Pada Siklus II
Lampiran 14 Foto- foto Pada Siklus II
Lampiran 15 Foto SDN Sentul II
Lampiran 16 Foto Bersama Dewan Guru SDN Sentul II
Lampiran 17 Surat Observasi Penelitian
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Nida dkk. (Tarigan, 2008, hlm. 1) mengemukakan bahwa „keterampilan
bahasa mempunyai empat komponen, keterampilan menyimak (listening skills),
keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills)‟. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, mula- mula pada masa kecil belajar
menyimak bahasa dan kemudian berbicara, setelah tumbuh menjadi besar belajar
membaca dan menulis.
Webb (Tarigan, 2008, hlm. 19 ) Komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu
proses penerimaan atau pengiriman berupa pesan terhadap lawan dalam
berhubungan satu sama lain, baik dengan manusia maupun dengan hewan.
Hewan- hewan berkomunikasi dengan gerak- gerik refleks yang sederhana dan
bunyi- bunyi yang tidak berupa bahasa, namun hanya manusia yang mempunyai
dan mengembangkan semua bahasa.
Menulis merupakan kegiatan yang dapat dipandang sebagai “ suatu keterampilan, proses berpikir, kegiatan transformasi, kegiatan berkomunikasi, dan sebuah proses” (Sundari, 2008, hlm. 115). Menulis pidato merupakan kegiatan proses berpikir, dan berkomunikasi dimana seseorang menuangkan idenya dalam
sebuah tulisan yang gunanya membujuk atau menginformasikan kepada khalayak
banyak baik pendengar maupun pembacanya.
Dalam hal menulis pidato banyak hal yang harus diperhatikan, menurut
Rakhmat (2012, hlm. 31- 63), diantaranya; pendahuluan, isi, penutup pidato,
pemilihan kata- kata yang menarik dan jelas, dan judul yang relevan.
Bagi seorang anak khususnya anak yang masih duduk dibangku sekolah
dasar, menulis pidato merupakan sesuatu yang sulit untuk memulainya.
Nurmalasari, 2014
tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang
bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 5 siswa atau 19,23 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9
dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9
dengan kualifikasi kurang. Dan 10 siswa atau 38,47 % memperoleh nilai <3,4,
dengan kualifikasi kurang sekali. Siswa kelas V tersebut belum mampu menulis
pidato dengan baik dalam hal sistematika penulisan, pemilihan kata yang efektif,
kepaduan paragraf dan penggunaan tanda baca. Hal ini sesuai yang diungkapkan
oleh Newman (Sundari, 2008, hlm. 115) dikarenakan bahwa menulis berkembang
dalam berbagai arah atau kecendrungan, dalam arti anak tidak dapat
menggunakan bahasa secara maksimal. Proses pembelajaran dalam menulis
pidato di SDN Sentul II, menggunakan model yang sudah biasa dilakukan oleh
setiap sekolah yaitu model atau metode ceramah, sehingga siswa kurang
termotivasi, dan pembelajaran kurang efektif.
Menjadikan anak mampu dalam memahami suatu pelajaran khususnya dalam
menulis pidato, diperlukan inovasi pendidikan. Sa‟ud (2008, hlm. 6) berpendapat bahwa “inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal sebelumnya, dalam usaha meningkatkan kemampuan yang ingin
dituju”. Dengan menggunakan metode, atau model- model pembelajaran yang
dapat merangsang siswa, diharapkan dapat membawa perubahan dan suasana
belajar yang menyenangkan, tidak membosankan, kreatif, dan mudah dipahami
pembelajarannya. Selain itu siswa mampu bekerjasama dengan temannya, agar
tercipta dan mampu bersosialisasi dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini, peneliti mencoba untuk memberikan inovasi dalam
pembelajaran menulis pidato. Maka dengan demikian, peneliti tertarik terhadap
permasalahan tersebut untuk dijadikan karya tulis “Meningkatkan Kemampuan
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Dalam suatu penelitian pembatasan masalah sangat diperlukan, hal ini
dimaksudkan agar penelitian terfokus dan mendalam. Berkaitan dengan itu,
masalah yang penulis akan teliti dibatasai sebagai berikut:
1. Penggunaan tanda baca yang termasuk disini adalah tanda baca pada titik,
koma, tanda tanya.
2. Kejelasan tulisan dan kepaduan paragraf, dimaksudkan jelas dalam arti mudah
dipahami apa yang akan disampaikan. Sedangkan kepaduan paragraf disini
antara paragraf satu dengan yang lainnya saling berkaitan
3. Teks pidato yang dimaksud dalam penelitian disini karangan yang berisi
tulisan yang memuat segala masalah yang akan diuraikan dalam pidato. Isi
naskah pidato disusun sesuai sistematika penulisan (pembukaan, pendahuluan,
isi, kesimpulan, harapan, penutup)
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan penelitian
permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan
kooperatif model jigsaw di kelas V SDN Sentul II?
2. Bagaimana hasil pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan
kooperatif learning model jigsaw kelas V SDN Sentul II?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam hal ini sebenarnya berfungsi sebagai arah, petunjuk,
atau pengontrol yang memadu agar seluruh tahapan-tahapan aktivitas penelitian
yang akan dilakukan tidak menyimpang. Karena tujuan merupakan titik sentral
yang menjadi acuan dari seluruh aktivitas proses penelitian. Oleh karena itu,
Nurmalasari, 2014
dalam peningkatan hasil belajar dalam menulis pidato di SDN Sentul II Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran proses pembelajaran menulis pidato menggunakan
pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II?
2. Mengevaluasi hasil peningkatan menulis pidato menggunakan pendekatan
kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II?
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dapat dilihat dari dua
segi, yaitu:
1. Segi teori
Secara teori penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
lebih besar terhadap pengembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai
keterampilan berbahasa yang berupa keterampialn menulis pidato.
2. Segi praktik
Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
siswa dan guru SDN Sentul II khususnya dan peneliti lain umumnya.
a. Bagi siswa
1) dapat meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia, khususnya pada
pembelajaran menulis pidato.
2) siswa dapat memahami menulis teks pidato yang baik.
b. Bagi guru
1) dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran bahasaindonesia
khususnya menulis pidato di kelas Vsehingga permasalahan yang
dihadapi oleh siswa maupun guru dapat diminimalisir.
2) dapat menambah wawasan guru tentang pendekatan kooperatif
learning model jigsaw sebagai penunjang keberhasilan kegiatan belajar
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Bagi peneliti
1) penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman empiris
dalam menerapkan pendekatan kooperatif model jigsaw dalam
meningkatkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran menulis
sehingga berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang ditemukan
menjadi masukan bagi peneliti dan guru dalam pembelajaran bahasa
indonesia khususnya penulisan pidato di sekolah dasar.
2) Untuk menambah pengetahuan tentang pendekatan kooperatif model
jigsaw dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam
pembelajaran menulis teks pidato yang baik.
3) Ingin mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam struktur organisasi skripsi sesuai yang telah disusun terdiri dari: Bab I
pendahuluan- latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian; Bab II pengertian
menulis, menulis naskah pidato, tahap penyusunan naskah pidato, pengertian
pendekatan kooperatif, pendekatan kooperatif model jigsaw, pembelajaran pidato
menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw, penelitian yang relevan; Bab
III metodologi penelitian- metode dan desain penelitian, subjek penelitian,
definisi operasional, instrument penelitian, prosedur penelitian, tekhnik
pengumpulan dan analisis data; Bab IV hasil penelitian dan pembahasan-; Bab V
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 6) menyatakan bahwa:
“metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan ”.
Metode atau cara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (PTK). “Penelitian tindakan kelas bukan
sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi dalam suatu tindakan yang
dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya” (Arikunto, 2012, hlm. 2). Tindakan dalam PTK menunjukkan bahwa guru melakukan sesuatu untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, maka dalam hal ini harus berkaitan dengan pembelajaran.
Menurut Arkunto (2012, hlm. 16), ada beberapa tahapan dalam
penelitian tindakan kelas, diantaranya; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3) pengamatan, dan (4) refleksi. Tahap perencanaan yaitu menyusun
rancangan tindakan, menjelaskan tentang apa, megapa, kapan, di mana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut diklakukan. Tahap pelaksaan
merupakan implementasi atau penerapan dari sebuah rancangan yang
sudah disusun, pada tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat untuk
melihat kegiatan dalam KBM. Sedangkan pada tahap refleksi merupakan
kegiatan melakukan kembali yang sudah dilakukan atau evaluasi terhadap
kegiatan, adapun model dan penjelasan untuk masing- masing tahap
2
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian Arikunto (2012, hlm. 16)
Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan sehari- hari
yang dihadapi oleh pengajar (seorang guru), yang kemudian persoalan
tersebut merupakan sangat penting untuk dipecahkan secara
professional. Tidak semua orang (pengajar) bisa melihat kesalahannya
dalam mengajar, maka dibutuhkan seseorang untuk melihat apa yang
dilakukan selama proses belajar mengajar maka sangat dibutuhkan
penelitian tindakan kelas secara kolaboratif. Dalam penelitian
3
sedangkan yang melakukan suatu pengamatan terhadap proses
tindakan adalah peneliti.
2. Desain penelitian
Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang dilakukan
dalam penelitian. Dalam desain penelitian tindakan kelas ini mengacu
pada model Arikunto (2012, hlm. 70) yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan dari tahapan tersebut
adalah:
a) Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah dan penetapan
alternatif pemecahan masalah berupa merencanakan pembelajaran
yang akan diterapkan dalam PBM, menentukan pokok bahasan,
mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan sumber
belajar, mengembangkan format evaluasi, mengembangkan format
observasi pembelajaran.
b) Pelaksanaan tindakan
Didalam menerapkan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan.
c) Pengamatan
Pada tahap ini merupakan kegiatan melakukan observasi dengan
memakai format observasi.
d) Refleksi
Dalam refleksi yaitu melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan meliputi evalusi mutu, jumlah dan waktu dari setiap
macam tindakan, melakukan pertemuan untuk membahas hasil
evaluasi , untuk digunakan pada siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya, disini akan dijelaskan tahapan penelitian
dalam penerapan pembelajaran menulis pidato melalui pendekatan
kooperatif learning model jigsaw, dengan melihat pada alur pelaksanaan
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan terhadap
4
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Pembelajaran Menulis Pidato
Menggunakan Kooperatif Model Jigsaw (Arikunto, 2012: 16)
Perencanaan:
Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran
(RPP) materi menulis pidato menggunakan
Kooperatif model jigsaw
Refleksi: Pelaksanaan:
peneliti dan guru pelaksana menganalisis guru pelaksana melaksanakan
dan mengevaluasi hasil tindakan kegiatan pembelajaran dalam
pembelajaran apakah ada peningkatan menulis naskah pidato
hasil tindakan, apabila belum maksimal menggunakan kooperatif
maka dilanjutkan kesiklus berikutnya model jigsaw
Dst
pengamatan:
peneliti berkolaborasi dalam
kegiatan belajar mengajar pem-
belajaran menulis pidato meng-
gunakan kooperatif model jigsaw
5
B. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas V SDN
Sentul II , Kp. Mirahad Desa Sentul Kec. Balaraja- Tangerang Rt 02/03,
yang berjumlah 26 siswa. Peneliti mengambil kelas tersebut karena ketika
melakukan pre-test, kelas tersebut tidak dapat menulis naskah pidato
dengan baik.
C. Definisi Operasional
Agar tidak keliru dalam penelitian, berikut ini akan dijelaskan lebih
spesifik dalam definisi operasional:
1. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilakukan didalam sebuah
ruangan kelas. Dimana penelitian dilakukan dalam kolaborasi antara
penelti dan guru, yang mengajar adalah guru yang bersangkutan.
2. Menulis merupakan suatu kegiatan dalam bentuk menuangkan sebauh
ide yang tuangkan dalam sebauh tulisan, dan tulisan tersebut bisa
bernilai tinggi atau rendahnya tergantung seseorang yang
menuangkannya.
3. Menulis pidato merupakan sebuah ide pikiran yang dituangkan dalam
sebuah tulisan yang mempunyai sistematika penulisa (pembukaan, isi,
pnutup), yang bertujuan unutk membujuk atau menginformasiakn
khalayak atau pembacanya.
4. Pembelajaran atau pendekatan kooperatif merupakan suatu
pembelajaran yang saling bekerja sama dan bersaing secara sehat
5. Jigsaw merupakan salah satu suatu model pembelajaran dari
kooperatif yang terdapat dua kelompok didalamnya yaitu kelompok
6
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2010, hlm. 305) dalam penelitain kualitatif, yang
menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.
Sugiyono (2010, hlm. 306) peneliti kualitatif sebagai human instumen,
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai data,
melakukan pengumpualn data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data, dan membuat kesimpualn atas temuannya. Ini berarti
peneliti itu sendiri harus valid, dalam arti harus mampu menguasai
semuanya, mulai dari materi yang akan disampaikan, data yang akan
diajukan dan data- data yang akan diteliti. Tujuan peneliti sebagai
instrumen sendiri agar mudah memperbaiki kesalahan yang mungkin
terjadi pada proses penelitian.
E. Prosedur Penelitian
Dalam prosedur ini akan dijelaskan bagaimana proses penelitian ini
dilakukan, diantaranya: persiapan, pengenalan awal, dan menentukan
langkah- langkah pada setiap siklus dalam penelitian. Langkah- langkah
PTK (Arikunto, 2012, hlm. 70) tahapannya perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
1. Persiapan
Dalam persiapan ini, peneliti melakukan dua kegiatan: diantaranya,
menemui kepala sekolah meminta izin akan melakukan kegiatan
penelitian disekolah tersebut pada kelas V, dan setelah mendapat izin
dari kepala sekolah maka selanjutnya menemui wali kelas yang
bersangkutan untuk menyatukan persepsi dalam penelitian yang akan
dilaksanakan.
2. Pengenalan awal
Dalam pengenalan awal ini, dilakukan kegiatan suatu tes terhadap
siswa kelas V agar mengetahui batas kemampuan siswa. Tes ini berupa
tes menulis teks pidato, tes tersebut dilakukan sebelum mendapatkan
7
hasil yang diharapkan agar siswa dapat menulis pidato dengan baik
sesuai sistematika penulisan, pemilihan kata yang baik, kepaduan antar
paragrap, tanda baca yang tepat, dan bentuk tulisan yang diharapkan.
Kemudian langkah- langkah penelitian tindakan kelas inidiambil dari
data- data yang sudah terkumpul yang kemudian akan disusun sebuah
rencana atau kegiatan- kegiatan pembelajaran yang berbeda
sebelumnya, dimana diharapkan mampu membawa perubahan menuju
yang lebih baik sebelumnya.
Dalam perencanaan ini, berupa pembuatan siklus- siklus yang setiap
siklusnya memuat beberapa langkah dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Untuk mengantisipasi permasalahan yang muncul,
maka peneliti menggunakan dua siklus. Siklus 1 tersebut adalah:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Dalam perencanaan ini peneliti menyusun sebuah rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan atau alat
berupa tape, laptop atau handphone yang didalamnya sudah
tersedia satu contoh pidato, agar siswapun dapat mendengarkan
contoh isi pidato sampai selesai.
b. Tindakan
Guru pelaksana melakukan suatu tindakan berupa praktik mengajar
sesuai dengan skenario atau langkah- langkah pembelajaran dalam
RPP yang sudah dibuat:
a) Guru bertanya jawab tentang pembelajaran pidato
2) Inti
8
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Guru memberitahukan tujuan pembelajaran
b) Siswa mengetahui macam- macam pidato
c) Siswa dibagi beberapa kelompok (pada kelompok asal)
Elaborasi
a) Membagi beberapa materi dalam kelompok asal
b) Siswa dibagi kedalam kelompok ahli sesuai materi yang
didapat
c) Siswa mendengarkan rekaman pembacaan pidato
d) Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli
e) Siswa kembali pada kelompok asal
f) Kelompok asal berdiskusi akan pemahaman materi yang
sudah didapat
g) Setiap kelompok asal membuat teks pidato
h) Setiap kelompok asal membacakan hasil pembuatan teks
pidato
Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal- hal yang belum diketahui
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahpemahaman, memberikan penguatan, dan
menyimpulkan
Dalam pengamatan ini peneliti mengamati kegiatan guru dalam
mengajar dengan menggunakan lembar observasi, sesuai lembar
obsevasi yang sudah dibuat guna menvalidkan kegiatan yang
sedang berlangsung. Serta seorang guru mengamati siswanya
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
9
Dalam siklus ini guru dan peneliti menganalisis dan mengevaluasi
hasil tindakan dalam pembelajan, apakah ada peningkatan. Jika
hasil tersebut belum ada peningkatan maka dilanjutkan ke siklus
selanjutnya.
F. Tekhnik Pengumpulan dan Analisis Data
1. Tekhnik pengumpulan data
Dalam proses pengumpulan data , Sugiyono (2010: 194) mengemukakan
bahwa pengumpulan data berdasarkan tekniknya, yaitu melalui tes,
wawancara, angket, dan observasi. Dalam penelitian inipun menggunakan
beberapa tekhnik, diantaranya:
a) Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru yang sedang
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai panduan
observasi yang telah dibuat. Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Lembar Observasi
Petunjuk :
Berilah tanda Checklist (√) pada kolom yang sudah disediakan, jika jawaban
sesuai maka checklist pada kolom “Ya”, jika jawaban tidak sesuai maka checklist
pada kolom “Tidak”
d. Menjelaskan aturan kerjasama kelompok pada siswa
2 Penjelasan materi
a. Membimbing siswa mengarahkan materi
10
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Membimbing siswa menarik kesimpulan
3 Penerapan kooperatif jigsaw
a. Siswa dikelompokkan kedalam beberapa anggota tim.
b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
ditugaskan.
d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian/ subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantain mengajar teman
satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-
sungguh.
f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
4 Pengelolaan kegiatan kelompok
a. Guru melaksanakan tes tulis (teks pidato) disesuaikan
tema
b. Pengerjaan tugas disesuaikan sesuai waktu yang sudah
ditentukan
c. Guru mengawasi saat tes tulis berlangsung
6 Memberikan penghargaan individu dan kelompok
a. Memberikan pujian pada siswa yang membuat teks pidato
dengan baik
11
a. Guru menyimpulkan seluruh materi
b) Tes
Tekhnik pengumpulan data yang berupa tes, yaitu siswa membuat
sebuah teks pidato dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Tulislah nama dan kelas yang telah disediakan
2) Tulislah salah satu teks pidato dengan topik berikut:
(a) Kebersihan lingkungan
(b) Hari kartini
(c) Perpisahan kelulusan sekolah
(d) Belajar bersungguh- sungguh
3) Tulis dengan panjang tulisan 5- 7 paragraf
4) Waktu menulis 15 menit
2. Analisis data
Maka dalam menganalisisnya adalah dengan mengolah data atau
mencocokan dari lembar hasil observasi, wawancara terhadap murid atas
pengajaran menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw, dan
menghitung presentase dari hasil tes pidatodengan kriteria teks pidato yang
baik, yaitu:
a) Menggunakan pedoman penilaian, dengan patokan nilai (kriteria
penilaian pidato) yang sudah ditentukan. Dalam penilaiannya, judul
pidato, gagasan, organisasi gagasan, sistematika penulisan pidato,
pemilihan diksi, tanda baca, kejelasan tulisan. Dapat dilihat pada tabel
3.2 berikut:
Tabel 3.2 Format kriteria penilaian tes menulis pidato
Deskriptor Skor
12
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Gagasan 10
b) mencari persentasi kemampuan siswa dalam menulis teks pidato,
digunakan rumus : % = n x 100
N
Keterangan:
% = Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks pidato
n = Jumlah nilai siswa yang sama
1
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II
MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan
beberapa simpulan:
1. Proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan
kooperatif model jigsaw dikelas V SDN Sentul II dengan cara
membagi ke dalam kelompok asal dan ahli. Kelompok asal dimana
dalam kelompok tersebut bagian materi dari pidato dibagi pada
masing- masing tiap kelompok. Setelah mendapat bagian masing-
masing, siswa tersebut membentuk kelompok ahli sesuai bagian pada
kelompok asal. Setelah cukup pengetahuan yang didapat dari
kelompok ahli, maka kembali lagi ke kelompok asal untuk bekerja
sama dalam membuat teks pidato dari berbagai ahli dalam pidato, hal
ini bertujuan agar lebih memudahkan dan meringankan dalam
pembuatan pidato.
2. Hasil yang didapat dari pembelajaran menulis pidato menggunakan
pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II, dapat
meningkatkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang didapat setiap
siklusnya: siklus I dapat diperoleh hasil yaitu tidak terdapat siswa yang
bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4
atau 0 %, 14 siswa atau 53,84 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan
kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9
dengan kualifikasi kurang. Dan 1 siswa atau 3,84 % memperoleh nilai
<3,4 dengan kualifikasi kurang sekali.
Sedangkan pada siklus II diperoleh 4 siswa atau 15,38 % memperoleh
nilai 8,5 - 10 dengan kualifikasi sangat baik. 13 siswa atau 50 %
memperoleh nilai 7,0 – 8,4 dengan kualifikasi baik. 9 siswa atau 23,07
% memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. Sedangkan
2
atau 0 %. Dan tidak terdapat siswa yang bernilai <3,4, dengan
kualifikasi kurang sekali atau 0 %.
Jadi dari hasil tersebut dapat terlihat pada siswa yang mengalami
peningkatan terdapat 17 siswa atau 65,38 %, sedangkan sisanya masih
tetap atau terbilang cukup dalam penilaian, terdapat 9 siswa atau 34,62
%.
B. Saran
Dari hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan beberapa
saran:
1. Melihat perolehan perubahan keterampilan yang terjadi pada siswa
didik dari siklus I ke siklus II yang signifikan pada pembelajaran
kooperatif model jigsaw dalam menulis pidato, maka hal ini perlu
diterapkan pada Sekolah Dasar.
2. Hendaknya para guru mengkaji perubahan- perubahan dalam berbagai
macam model pembelajaran, untuk terus berinovasi supaya dalam
pembelajran tidak membosankan.
3. Guru yang selalu menciptakan perubahan berinovasi dalam
pembelajaran, hendaknya diberi sebuah penghargaan.
4. Setiap guru hendaknya selalu memperhatikan semua peserta didik
dalam belajar, agar siswa merasa diperhatikan dan semangat dalam
belajar.
5. Serta memberikan motivasi belajar, agar siswapun mempunyai
Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara
Guntur Tarigan, H. (2008).Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Rahmat, J. (2012). Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rahayu, P dan Halimah, S. (2012).“Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar”.Jurnal Pendidikan Dasar. 17, hlm55- 59
Riyanto, Y. (2012). Paradikme Baru Pembelajaran SebagaiRefrensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Media Group
Sundari, N. (2008) Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Menulis. Bandung: Sonagar Press
Sundari, N. (2008). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press
Slavin E, R. (2005). Cooperative learning Teori, Riset, danPraktik. Bandung Nusa Media
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Nurmalasari, 2014
Sunarti.(2009). Peningkatan keterampilan menulis teks pidato melalui eksperiental learning. (Skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarta, Boyolali