• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN AFRIKA SELATAN PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN NELSON MANDELA (1994-1999).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN AFRIKA SELATAN PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN NELSON MANDELA (1994-1999)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN NELSON MANDELA (1994-1999)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh :

Dian Ahmad Wibowo

0800960

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

ABSTRAK

(3)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Teknik Penelitian ... 6

1.7 Struktur Organisasi Skripsi ... .... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep pemerintahan ... 10

2.2 Teori Konflik ... … 13

2.3 Teori Politik ……… 16

2.4 Teori Multi Etnik……….. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

3.1 Metode dan Teknik Penelitian ... 23

3.1.1 Metode Penelitian ... 23

(4)

3.2.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian ... 25

3.2.2 Penyusunan rancangan penelitian ……… 27

3.2.3 Perizinan ... 27

3.2.4 Bimbingan ... 27

3.3 Pelaksanaan Penelitian ... 28

3.3.1 Pelaksanaan dan pengumpulan sumber ... 28

3.3.2 Kritik Sumber ... 29

3.3.3 Interpretasi ... 30

3.3.4 Historiografi ... 31

BAB IV Perubahan Afrika Selatan oleh Nelson Mandela 1994 ... 34

4.1 Afrika Selatan pada tahun 1990 - 1993... 34

4.1.1 Kondisi Umum Afrika Selatan Pasca Kebebasan Nelson Mandela……… 34

4.1.2 Masa Transisi ……… 44

4.1.3 Politik Apartheid di hapuskan ………. 47

4.2 Upaya yang dilakukan Nelson Mandela dalam melakukan perubahah pada tahun 1994 – 1999 ... 52

4.2.1 Pembuatan undang-undang baru di Afrika Selatan pada tahun 1994 – 1999 ... 52

4.2.2 Rekonsiliasi Nasional ... 56

4.3 Dampak yang timbul di Kalangan rakyat Afrika Selaan setelah mengalami perubahan yang dilakukan oleh Nelson Mandela pada tahun 1994 – 1999 ...67

4.3.1 Bagi Rakyat Minoritas Keturunan Afrikaner ……… 67

4.3.1 Bagi Rakyat Pribumi……….. 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Kesimpulan ... 75

(5)

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 79

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di Afrika Selatan. Pada 11 Februari 1990 De Klerk mengumumkan pembebasan Nelson Mandela. De Klerk serta Mandela kemudian dianugrahi sebuah Nobel bidang perdamaian pada tahun 1993 atas usaha yang gigih mereka menamatkan rezim apartheid secara aman dan meletakkan asas yang kokoh bagi Afrika Selatan baru. Nelson Mandela adalah patriot Afrika. Nelson Mandela mempunyai ide yaitu tertarik pada masyarakat tanpa kelas sebagai contoh tidak ada suatu perbedaan di dalam pekerjaan dan sekolah, serta kulit hitam dapat mengakses apa saja yang pernah diakses warga kulit putih. Konflik di Afrika Selatan berakar dari apartheid dan warisan-warisan rezim apertheid diantaranya seperti kesenjangan kekayaan yang sangat mencolok, pendapatan kulit putih lebih besar ketimbang pendapatan kulit hitam yang masih dibawah rata-rata. (Wirajuda, 2008: 90).

(7)

tahun 1994. De Klerk membuat undang-undang pengembalian lahan. Bagi rakyat Afrika Selatan (kulit hitam) undang-undang pengembalian lahan 1994 memungkinkan masyarakat yang kehilangan propertinya akibat undang-undang tanah pribumi 1913 mengklaim balik tanah mereka dan puluhan ribu orang berhasil menyelesaikan klaim tanah mereka.

Perkembangan suatu negara dengan Presiden yang baru biasanya mengalami berbagai macam proses untuk mencapai negara yang damai. Misalnya terkonsentrasi pada suatu daerah yang mengalami ketidak-puasan seperti masalah ekonomi. Ketika Mandela mulai bertugas sebagai Presiden, ternyata ekonomi Afrika Selatan dalam keadaan yang kurang baik. Anggaran belanja mengalami defisit 8,6% GDP (Gross Domestic Product), cadangan valuta asing setara dengan nilai impor selama tiga minggu. Utang domestik pemerintah amat besar. Biaya untuk membayar cicilan utang menyedot 92% pendapatan pemerintah sehingga hanya menyisakan 8% untuk capital spending. Warisan rezim apartheid, termasuk kesenjangan kekayaan, sangat mencolok. Pendapatan komunitas putih 8 kali lebih besar dibanding dengan komunitas kulit hitam. Diperlukan empat tahun untuk negosiasi yang alot, agar pemindahan kekuasaan dari kaum minoritas putih kepada suatu pemerintahan yang dipilih oleh seluruh penduduk di Afrika Selatan. Pada dua tahun pertama dicurahkan terutama untuk membongkar politik apertheid yang di praktekkan oleh kulit putih.

Perjuangan kami adalah menentang kesukaran-kesukaran yang nyata. Pada dasarnya kami berjuang menentang dua ciri khas yang merupakan

tanda kehidupan orang Afrika di Afrika Selatan dan yang diperkokoh oleh

perundang- undangan yang kami usahakan untuk membatalkannya.

Kedua ciri khas ini adalah kemiskinan dan tidak adanya kemuliaan

manusia. (Mandela, 1993: 206).

(8)

yang berjudul: “Perkembangan Afrika Selatan dibawah Pemerintahan Presiden Nelson Mandela (1994 - 1999)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan yang akan diteliti adalah, “Bagaimana Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden Nelson Mandela?”

Untuk lebih mempermudah dan mengarahkan penelitian maka masalah penelitian tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi sosial, politik, dan ekonomi Afrika Selatan pada masa pemerintahan Nelson Mandela 1994 – 1999?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Nelson Mandela dalam melakukan perubahan di Afrika Selatan 1994 – 1999?

3. Bagaimana dampak bagi rakyat kulit hitam dan kulit putih setelah Afrika Selatan mengalami perubahan masa pemerintahan Nelson Mandela 1994 – 1999?

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitan ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan tugas akhir menyelesaikan pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah, UPI. Secara khusus penulisan proposal ini bertujuan sebagai berikut:

(9)

2. Memperoleh gambaran umum dari dampak perubahan di Afrika Selatan yang dilakukan oleh Presiden Nelson Mandela

3. Mengidentifikasi kondisi sosial dan ekonomi Afrika Selatan pada masa Kepresidenan Nelson Mandela 1994 – 1999.

1.4 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian haruslah dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan bagi diri peneliti itu sendiri. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penulisan mengenai sejarah Afrika Selatan sebagai bagian dari sejarah Nelson Mandela. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca mengenai perkembangan Afrika Selatan dibawah kekuasaan Presiden Nelson Mandela. Ketika itu pemerintah De Klerk membebaskan Nelson Mandela dari masa tahanannya dan memberi kesempatan kepada kulit hitam memimpin Afrika Selatan. Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini salah satunya adalah sebagai berikut;

1. Mengajarkan kesabaran dan saling menghargai antar satu sama lain tanpa melihat identitas suatu bangsa didasarkan pada ras, budaya, agama, ideologi dan lain lain.

2. Memberikan gambaran mengenai proses rekonsiliasi Republik Afrika Selatan.

3. Memberikan gambaran mengenai kondisi sosial, ekonomi, di Afrika Selatan sebelum pemerintahan Nelson Mandela yakni pada masa De Klerk kemudia sampai masa pemerintahan Nelson Mandela tahun 1994 – 1999.

4. Memberikan pemaparan mengenai dampak konflik yang masih ada akibat dari rasisme pada penduduk kulit putih dan hitam yang mendiami negara bagian Afrika Selatan lainnya pada masa pemerintahan Presiden Nelson Mandela.

(10)

Perkembangan Sejarah Dunia Sejak Perang Dunia II sampai dengan perkembangan mutakhir” Kompetisi Dasar 2.2 yaitu “kemampuan menganalisis perkembangan Mutakhir Dunia”

6. Penulis mengharapkan skripsi ini dijadikan sebuah buku sehingga dapat dinikmati para pembaca, dan dengan membaca maka kita akan tahu tentang perkembangan Afrika Selatan mulai dari kondisi sosial, ekonomi, politik dll. Nelson Mandela berkata “membacalah karena dengan membaca kita bisa membuka gerbang dunia bahkan kita bisa menaklukan dunia”

Maka dari itu peneliti berharap penelitian ini dapat menguak proses yang dilakukan Nelson Mandela dalam rekonsiliasi Afrika Selatan dan menuliskannya secara objektif.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode historis yang merupakan suatu metode yang lazim dipergunakan dalam penelitian sejarah. Metode historis adalah suatu usaha untuk mempelajari dan mengenali fakta-fakta serta menyusun kesimpulan mengenai peristiwa masa lampau. Penelitian ini dituntut menemukan fakta, menilai dan menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh secara sistematis dan objektif untuk memahami masa lampau. Selain itu metode historis juga mengandung pengertian sebagai suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk, 1986: 32). Adapun langkah-langkah yang akan penulis gunakan dalam melakukan penelitian sejarah ini sebagaimana dijelaskan oleh Ismaun (2005: 48-50), yaitu terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

(11)

Langkah kedua adalah melakukan kritik yaitu melakukan analisis terhadap sumber yang telah peneliti peroleh apakah sesuai dengan masalah. Penelitian tidak boleh menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis dalam sumber yang didapat tersebut. Tahap kritik ini dibagi menjadi dua, yaitu kritik eksternal dan internal. Pengertian kritik eksternal seperti yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2007: 132) ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek ‘luar’ dari sumber sejarah. Dalam kritik eksternal dipersoalkan tokoh yang menjadi sumber lisan, umur, dan daya ingat. Kritik internal sendiri merupakan kebalikan dari kritik eksternal yang menekankan aspek “dalam” yaitu isi dari sumber. Kritik internal lebih ditunjukkan untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan perbuatannya, tanggung jawab dan moralnya.

Tahapan selanjutnya adalah penafsiran atau interpretasi. Pada tahap ini peneliti melakukan proses penafsiran dan menyusun makna kata-kata yang diperoleh setelah proses kritik sumber dengan cara menghubungkan satu fakta dengan yang lainnya sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang fokus penelitian. Proses interpretasi yang penulis lakukan dalam penelitian ini berupaya untuk dilakukan secara obyektif sehingga hasil dari penelitian tidak memiliki kecenderungan untuk memihak pihak manapun yang terkait.

Tahap terakhir dalam metode historis adalah historiografi. Seperti yang dikemukakan oleh Paul Veyne (Syamsuddin, 2007: 156) bahwa menulis sejarah merupakan suatu kegiatan utama untuk memahami sejarah. Peneliti berusaha melakukan historiografi dengan merangkai berbagai fakta yang ada sehingga dapat menjadi suatu cerita sejarah yang baik dan dapat dipercaya kebenarannya. Penulisan sejarah ini juga dilakukan dengan menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar serta dituliskan dengan sederhana sehingga diharapkan dapat menarik minat untuk membacanya serta dapat dengan mudah dimengerti.

1.6 Teknik Penelitian

(12)

penelitian dengan meneliti langsung objeknya. Adapun teknik penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan memakai studi literatur dan studi wawancara. Studi literatur merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti dengan membaca berbagai sumber buku, surat kabar dan mencari sumber lewat browsing internet yang berhubungan dengan tema penelitian. Teknik penulisan pun akan disesuaikan dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 2012.

1.7 Struktur Organisasi Skripsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sistematika adalah pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan). Sistematika penulisan penelitian yang dipergunakan oleh penulis akan disesuaikan dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang dikeluarkan oleh UPI tahun 2012. Sistematika tersebut tersusun atas:

Bab I Pendahuluan. Bab pertama ini merupakan bagian pendahuluan yang menguraikan kerangka pemikiran mengenai karya ilmiah ini. Bab ini terdiri atas latar belakang masalah yang menjelaskan mengapa topik ini menarik untuk dikaji serta rumusan masalah agar penelitian menjadi fokus dan tidak melebar. Bab ini juga mengemukakan tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian, metode serta teknik yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka. Bab kedua ini memaparkan mengenai buku-buku ataupun sumber lainnya yang menjadi sumber utama dan relevan dalam penelitian. Dipaparkan juga mengenai konsep-konsep yang akan banyak digunakan dalam penelitian serta pemaparan mengenai penelitian-penelitian atau kajian-kajian sebelumnya mengenai Afrika Selatan.

(13)

Bab IV Pembahasan. Bab ini merupakan sebuah pemaparan dari hasil penelitian, proses berpikir dan analisis peneliti atas jawaban-jawaban dari permasalahan-permasalahan yang dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu mengenai Afrika Selatan dibawah kekuasaan presiden Nelson Mandela tahun 1994 – 1999 dan ditulis dalam bentuk historiografi dan penulisan sejarah. Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang perkembangan Afrika Selatan, upaya yang dilakukan presiden Nelson Mandela dalam mengembangkan Afrika Selatan.

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden Nelson Mandela (1994 - 1999). Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode historis, dan untuk teknik penelitiannya penulis menggunakan studi literatur.

3.1 Metode dan Teknik Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Metode merupakan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang diteliti (Sjamsuddin, 2007: 13). Sedangkan metode historis adalah suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau yang telah diuji kebenarannya secara kritis kemudian disajikan dalam bentuk tertulis. Bentuk tertulis dalam penelitian ini adalah dalam bentuk skripsi (Gottschalk, 1986: 32). Adapun langkah-langkah yang akan penulis gunakan dalam melakukan penelitian sejarah ini sebagaimana dijelaskan oleh Ismaun (2005: 48-50), yaitu terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan adalah dengan merujuk pada metode historis menurut Helius Sjamsuddin (2007:85-239) sebagai berikut:

1. Heuristik

(15)

berasal dari bahasa Yunani heurishein yang berarti memperoleh (Dudung, 2007:64). Menurut G.J. Renier (1997: 113), heuristik adalah suatu teknik, suatu seni dan bukan suatu ilmu. Oleh karena itu, heuristik tidak mempunyai peraturan-peraturan umum.

2. Kritik

Setelah penulis selesai mencari dan mendapatkan sumber, selanjutnya penulis melakukan kritik sumber. Menurut Helius Sjamsuddin (2007:131) seorang sejarawan tidak akan menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis pada sumber-sumber yang telah dikumpulkannya. Melainkan harus menyaringnya secara kritis, terutama terhadap sumber-sumber pertama, agar terjaring fakta yang menjadi pilihannya. Kritik sumber sangat penting dilakukan karena sangat erat hubungannya dengan tujuan sejarawan mencari kebenaran (Sjamsuddin, 2007: 131). Kritik terhadap sumber ini dibagi menjadi dua, yaitu kritik eksternal dan kritik internal.

Kritik eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan sumber-sumber sejarah dijadikan bahan penunjang dalam penulisan skripsi ini dari aspek luarnya sebelum melihat isi dari sumber tersebut. Kritik eksternal juga dilakukan untuk meminimalisasi subjektivitas dari berbagai sumber yang penulis dapatkan.

Sedangkan kritik Internal lebih menekankan kepada aspek “dalam” yaitu isi dari sumber setelah sebelumnya disaring melalui kritik eksternal. Menurut

Ismaun (2005: 50) kritik internal adalah kritik yang bertujuan untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggung jawab dan moralnya. Untuk menguji kredibilitas sumber (sejauh mana dapat dipercaya) diadakan penilaian intrinsik terhadap sumber dengan mempersoalkan hal-hal tersebut. Kemudian diambillah fakta-fakta sejarah melalui perumusan data yang didapat, setelah diadakan penelitian terhadap evidensi-evidensi dalam sumber.

3. Historiografi

(16)

sebagai kisah. Kedua sifat uraian itu harus benar-benar tampak, karena kedua hal itu merupakan bagian dari ciri karya ilmiah, sekaligus ciri sejarah sebagai ilmu. Fakta- fakta yang telah didapatkan penulis tentang Afrika Selatan dibawah pemerintahan Nelson Mandela dengan melalui berbagai macam proses kemudian disusun oleh penulis menjadi sebuah karya tulis.

3.1.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang dilakukan oleh Penulis adalah dengan menggunakan teknik studi literatur, yakni teknik pengumpulan sumber-sumber yang relevan serta mendukung terhadap penelitian yang dikaji oleh penulis, baik itu berasal dari sumber buku, internet maupun sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan dengan fokus kajian yang diteliti..

Setelah sumber-sumber tersebut ditemukan maka sumber tersebut akan dikritisi secara eksternal maupun internal, penulis kemudian melakukan analisis. Hasil analisis inilah yang dijadikan acuan penulis untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Penulisan skripsi ini sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2012.

3.2 Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian merupakan titik awal dalam suatu tahapan penelitian yang harus dipersiapkan dengan matang. Tahap ini dilakukan dengan beberapa langkah yaitu tahap penentuan dan pengajuan tema penelitian, penyusunan rancangan penelitian serta bimbingan.

3.2.1 Penentuan dan pengajuan tema penelitian

(17)

Walaupun telah banyak penulis lain yang menulis tentang Afrika Selatan khususnya apertheid, hal tersebut tidak membuat penulis mundur untuk meneliti tentang Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden Nelson Mandela serta dampaknya bagi orang kulit putih, Negara Afrika Selatan lainnya, namun dengan kajian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Setelah melakukan konsultasi dengan Bapak Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si selaku Ketua TPPS (Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi) dan ibu. Dra.Murdiah Winarti, M. Hum ternyata penelitian tentang Afrika Selatan dibawah kekuasaan presiden Nelson Mandela (1994 – 1999) dilingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, belum pernah ada yang menulis.

Berkat saran serta masukan dari beberapa dosen dan sharing dengan teman akhirnya penulis mengikuti Seminar Skripsi dan mengambil judul “Afrika Selatan dibawah kekuasaan Presiden Nelson Mandela(1994 – 1999 )”. Setelah penulis mengajukan judul tersebut kepada Ketua TPPS maka judul tersebut pun diterima untuk diseminarkan sebagai awal dari penelitian skripsi. Pada tanggal 11 September 2013 penulis mempresentasikannya dalam Seminar Skripsi. Setelah proposal yang dibuat penulis dipresentasikan, banyak sekali masukan yang diterima oleh penulis dari para dosen yang hadir. Alhamdulillah setelah mendapat masukan tersebut, penulis mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap materi untuk melangkah lebih jauh dalam melakukan penelitian untuk skripsi ini. Berkenaan dengan penelitian skripsi tersebut, penulis akan dibimbing oleh Ibu. Murdiah Winarti, M.Hum.

Setelah beberapa kali melakukan proses bimbingan, maka penulis

mengambil judul “Afrika Selatan dibawah Pemerintahan Presiden Nelson

Mandela (1994 - 1999)” yang disetujui oleh para pembimbing dan Ketua TPPS

dengan nomor 011/TPPS/JPS/PEM/2013.

3.2.2 Penyusunan rancangan penelitian

(18)

Penulisan Karya Ilmiah pada semester 7. Pada saat itu, rancangan ini masih

berbentuk tugas namun masih mengenai proposal penelitian sejarah.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, setelah mengikuti seminar skripsi sampai dengan proses bimbingan, maka penulis melakukan penelitian skripsi ini dengan judul “Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden Nelson Mandela (1994 – 1999)”. Adapun rancangan penelitian ini mencakup judul penelitian, latar belakang masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian sistematika dan daftar pustaka.

Beberapa hari setelah Seminar Skripsi dilakukan, penulis mengajukan kembali proposal yang telah direvisi kepada TPPS untuk mendapatkan SK (Surat Keputusan). Kemudian panitia TPPS memberikan SK penunjukkan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II pada tanggal 16 Desember 2013 dengan nomor 011/TPPS/JPS/PEM/2013.

3.2.3 Perizinan

Langkah awal perizinan penelitian yaitu membuat surat pengantar dari kampus, untuk nantinya diberikan kepada instansi yang akan dijadikan objek penelitian. Perizinan dilakukan untuk memperlancar proses penelitian dalam mencari sumber-sumber yang diperlukan. Adapun surat perizinan tersebut diberikan kepada beberapa instansi seperti gedung Museum Konferensi Asia Afrika, Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional Indonesia dan Global Future Institute.

3.2.4 Bimbingan

(19)

Proses bimbingan ini sangat diperlukan oleh penulis untuk membantu penulis dalam menentukan kegiatan penelitian, fokus penelitian serta proses penelitian skripsi ini. Proses bimbingan ini memfasilitasi penulis untuk berdiskusi dengan pembimbing I dan pembimbing II mengenai permasalahan yang dihadapi selama penelitian ini dilakukan. Manfaat yang penulis peroleh selama proses bimbingan adalah mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam penelitian skripsi ini serta diarahkan untuk konsisten terhadap fokus kajian.

3.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan tahapan berikutnya setelah penulis merancang dan mempersiapkan penelitian. Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan empat tahapan penelitian, yakni:

3.3.1 Pelaksanaan dan pengumpulan sumber

Berkaitan dengan penelitian ini, proses heuristik yang dilakukan penulis sudah dimulai kurang lebih sejak bulan September 2013. Sejak saat itulah penulis telah mencari sumber-sumber yang berhubungan dengan Afrika Selatan dan Nelson Mandela. Dalam pencarian sumber-sumber ini, penulis mendatangi beberapa Toko Buku yang ada di Bandung seperti Toko Buku Palasari, pedagang buku di Jalan Dewi Sartika, Toko Buku Gramedia dan lain-lain untuk mendapatkan sumber tertulis.

Selain mencari di berbagai Toko Buku, penulis juga mengunjungi berbagai perpustakaan seperti Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Universitas Indonesia di Depok, dan Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika.

(20)

a. Pada bulan Juli 2013, penulis mengunjungi Toko Buku Gramedia Purwokerto disini penulis menemukan buku dengan judul Nelson Mandela Perjuangan kearifan Cinta karya Ahmad Sobirin. Buku ini sangat penting dikaji karena di dalamnya terdapat berbagai macam gambaran seperti rekam jejak hidup Nelson Mandela dimulai dari Mandela masih menjadi tahanan politik, menjadi Presiden hingga masa pensiun Mandela

b. Pada bulan Agustus 2013 penulis mengunjungi Toko Buku Gramedia Bandung, penulis mendapatkan buku mengenai teori politik karya Miriam Budiardjo yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Politik, selain itu penulis juga menemukan buku Syahrial Syarbaini yang berjudul Pengetahuan Dasar Ilmu Politik. Buku buku politik ini membantu

penulis dan mengkaitkannya dengan perpolitikan di Afrika Selatan. c. Pada bulan Agustus 2013 penulis mengunjungi Perpustakaan Konferensi

Asia Afrika disinilah penulis menemukan berbagai macam sumber, sumber primer dan sekunder ditemukan sangat banyak disini salah satunya penulis menemuka buku karya Nelson Mandela langkah menuju kebebasan surat dari bawah tanah dan Long Walk To Freedom dan masih banyak lagi.

3.3.2 Kritik Sumber

Langkah selanjutnya adalah penulis melakukan penyaringan secara kritis

terhadap sumber yang telah diperoleh, terutama terhadap sumber-sumber primer agar terjaring fakta yang menjadi pilihannya. Langkah inilah yang disebut kritik sumber, baik terhadap bahan materi (ekstern) sumber maupun terhadap substansi (isi) sumber. Dalam tahap ini data-data yang telah diperoleh berupa sumber tertulis maupun sumber lisan disaring dan dipilih untuk dinilai dan diselidiki kesesuaian sumber, keterkaitan dan keobjektifan.

(21)

1. Siapa yang mengatakan itu?

2. Apakah dengan satu atau cara lain kesaksian itu telah di ubah?

3. Apakah sebenarnya yang dimaksud oleh orang itu dengan kesaksiannya?

4. Apakah orang yang memberikan kesaksian itu seorang saksi mata yang kompeten, apakah ia mengetahui fakta?

5. Apakah saksi itu megatakan yang sebenarnya dan memberikan kepada kita fakta yang diketahui itu?

Fungsi kririk sumber erat kaitannya dengan tujuan sejawan itu dalam rangka mencari kebenaran, sejarawan dihadapkan dengan kebutuhan untuk membedakan apa yang benar, apa yang tidak benar (palsu), apa yang mungkin dan apa yang meragukan atau mustahil (Sjamsuddin, 2007: 131).

Seperti yang sudah dijelaskan diatas oleh penulis bahwa kritik sumber dibagi menjadi dua yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Dalam kritik eksternal penulis melakukan perlakuan yang berbeda terhadap jenis sumber yang penulis temukan. Penulis sangat memahami bahwa sumber yang penulis temukan merupakan sumber sekunder, karena untuk mendapatkan sumber primer berupa dokumen-dokumen mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Nelson Mandela penulis rasa sangat sulit.

Kritik terhadap penulis buku yang dijadikan sebagai sumber dilakukan untuk

melihat asal usul latar belakang penulis tersebut. Maksudnya apakah penulis tersebut

seorang sejarawan atau bukan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meminimalisasi

tingkat subjektivitas dalam penulisan skripsi ini. Sedangkan kritik eksternal terhadap

sumber buku yang wujudnya memang ada, selain dari penulis dan tahun terbit buku

tersebut, kritik juga dilakukan terhadap jenis kertas yang digunakan apakah buram atau

putih bersih, serta melihat cover dari dari buku tersebut apakah asli atau fotocopian.

Keduanya membahas mengenai konflik yang terjadi dalam tubuh PDI tetapi

dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Buku pertama ditulis oleh seorang tokoh yang

sedang dikaji penulis yaitu Nelson Mandela dengan karyanya yang berjudul langkah

menuju kebebasan surat dari bawah tanah, karena memang diangkat dari tugas akhir

sehingga apa yang dipaparkan dalam buku tersebut bersifat objektif. Sedangkan buku

(22)

Buku selanjutnya yang penulis bandingkan yaitu buku Nelson Mandela perjuangan kearifan cinta karya Ahmad Sobirin dengan buku Long Walk Nelson Mandela hanya satu Nelson Mandela. Keduanya membahas mengenai perjuangan Nelson Mandela dalam pembebasan Afrika Selatan dari rasisme. Dalam buku ini dipaparkan situasi sebelum keadaan Afrika Selatan sebelum Nelson Mandela jadi presiden, kronologi peristiwa dan dampak dari peristiwa tersebut. Selain itu buku ini menghadirkan pendapat dari beberapa pengamat sejarah. Berdasarkan hal tersebut penulis menganggap buku ini layak dijadikan sebagai salah satu sumber dalam penulisan skripsi ini. Sedangkan buku kedua ditulis dari sudut pandang biografi seorang tokoh Nelson Mandela. Meskipun buku yang kedua ini hanya membahas tentang Afrika Selatan dalam dua bab, tidak ada salahnya dapat juga dijadikan sebagai sumber. Hanya saja penulis harus benar-benar melakukan kritik yang ketat dalam mengambil informasi yang ada dalam buku tersebut.

3.3.3 Interpretasi

Tahap ini merupakan tahap penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah disaring dan diidentifikasi melalui proses kritik ekstern dan intern yaitu berupa fakta. Fakta yang telah didapatkan tersebut kemudian disusun, diolah, dan ditafsirkan oleh peneliti sehingga peneliti dapat menguji kebenarannya. Setelah kebenaran didapatkan, maka peneliti menggabungkan atau merekonstruksi fakta tersebut menjadi sebuah satu kesatuan yang dibantu dengan “historical thingking”. Hal tersebut dilakukan dengan memikirkan kembali masa lalu seolah-olah peneliti mengalami dan menjadi pelaku pada peristiwa yang terjadi pada masa lalu tersebut. Sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran tentang permasalahan yang dikaji.

(23)

lainnya seperti ilmu Politik dan Sosiologi. Hal tersebut dilakukan agar penulis memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dikaji dan mempermudah dalam proses penafsiran.

3.3.4 Historiografi

Tahap selanjutnya dari proses penelitian ini adalah historiografi. Kegiatan

tersebut merupakan tahap paling akhir dari metode penelitian sejarah. Penulis memaparkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk tulisan karya ilmiah. Menurut Ismaun (2005: 28), Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu yang disebut sejarah. Historiografi juga menggambarkan pemikiran penulis yang diawali dengan tahap heuristik, kritik sumber, hingga interpretasi yang merupakan hasil penelitian di lapangan yakni tentang Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden Nelson Mandela (1994 – 1999). Hasan Usman dalam Abdurrahman (1999: 67-68) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa syarat umum yang harus diperhatikan oleh seorang peneliti dalam melakukan pemaparan sejarah, antara lain:

1. Peneliti harus memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa secara baik, agar data dapat dipaparkan seperti apa adanya atau seperti yang dipahami oleh peneliti dan dengan gaya bahasa yang khas.

2. Terpenuhinya kesatuan sejarah, yakni suatu penulisan sejarah itu disadari sebagai bagian dari sejarah yang lebih umum, karena ia didahului oleh masa dan diikuti oleh masa pula. Dengan perkataan lain, penulisan itu ditempatkannya sesuai dengan perjalanan sejarah. 3. Menjelaskan apa yang ditemukan oleh peneliti dengan menyajikan

bukti-buktinya dan membuat garis-garis umum yang akan diikuti secara jelas oleh pemikiran pembaca.

4. Keseluruhan pemaparan sejarah haruslah argumentatif, artinya usaha peneliti dalam mengerahkan ide-idenya dalam merekonstruksi masa lampau itu didasarkan pada bukti-bukti terseleksi, bukti yang cukup lengkap dan detail fakta yang akurat.

(24)

Pustaka, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Pembahasan dan Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi. Laporan penelitian ini disusun dengan menggunakan gaya bahasa sederhana, ilmiah dan menggunakan cara-cara penulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang dibahas.

Pertama, penghapusan politik apartheid oleh Nelson Mandela, sesuai

dengan apa yang diusahakannya bahwa politik apartheid berhasil diberantas sampai ke akar-akarnya. Kemenangan Mandela dalam perlawanan terhadap politik apartheid justru karena aksi damai yang dilakukannya. Tetapi ketika Nelson Mandela menyerukan untuk melakukan pemogokan massa dalam aksi perlawanannya terhadap politik apartheid, maka hal ini menyebabkan Nelson Mandela harus meringkuk di dalam penjara. Ketika Mandela meringkuk di dalam penjara inilah kemudian terjadi demonstrasi secara besar-besaran dari para pendukungnya baik itu di dalam maupun di luar negeri.

Kedua, keadaan Afrika Selatan pada masa Nelson Mandela Mandela menjadi presiden merupakan masa transisi dari pemerintahan minoritas dan apartheid menuju mayoritas kulit hitam. Mandela juga bekerja untuk melindungi ekonomi Afrika Selatan dari kehancuran selama pemerintahannya, melalui rekonstruksi dan rencana pembangunan agar pemerintah Afrika Selatan mampu mendanai penciptaan lapangan kerja, perumahan dan perawatan kesehatan dasar bagi masyarakatnya. Pada tahun 1996, Mandela pun menanda-tangani undang- undang konstitusi baru bagi bangsa, membentuk pemerintahan pusat yang kuat berdasarkan suara mayoritas, dan menjamin hak-hak minoritas dan kebebasan berekspresi.

(26)

Fasilitas umum diperluas dan merata. Afrika Selatan benar-benar memulai babak baru dalam sejarah, kini semua ras memiliki kedudukan yang sama.

Ketiga, Setelah peristiwa apartheid berakhir dan pada saat Mandela

menjabat sebagai presiden. Negara bagian Afrika Selatan lainnya seperti Natal, Johannesburg, Lesotho dapat merasakan adanya kebebasan, tetapi itu ada juga yang tidak merasakan hawa kebebasan itu, seperti Angola. Bahkan pada saat itu ada negara bagian yang baru merdeka seperti Zimbabwe pada tahun 1994 bertepatan dengan terpilihnya Nelson Mandela menjadi Presiden.

Kemenangan Nelson Mandela ini tidak selalu berarti bahwa pihak yang kalah sama sekali kehilangan kekuasaan untuk terus berjuang, contohnya Angola yang 70% penduduknya berada dibawah garis kemiskinan. Padahal Angola merupakan Negara bagian Afrika Selatan yang kaya, terutama berkat hasil minyaknya yang mencapai lebih dari sejuta Barrel perhari.

5.2 Saran

(27)

Daftar Pustaka

Buku

Abdulgani. (2005). Asia Afrika Bandung Connection. Bandung: The Asia Africa Academy.

Adnan. (2008). Perkembangan hubungan internasional di Afrika. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.

Bashri. (2006). Afrika Selatan (catatan sebuah perjalanan di bumi Nelson Mandela. Bandung: Humaniora.

Bitek, O.(2010). Afrika Yang Resah . Jakarta: Buku Obor.

Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bastian,dan Khayirah. (2013). Tokoh Tokoh Dunia yang Besar Setelah Dipenjara.Yogyakarta: Penerbit Palapa.

Djafar.(2012). Afrika Barat, Afrika Tengah dan Afrika Selatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press

Djafar.(2012). Profil dan Perkembangan Ekonomi Politik Afrika. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Diproyudo. (1977). Afrika dalam Pergolakan. Jakarta: CSIS.

____________.(1977). Afrika dalam Pergolakan jilid 2. Jakarta: CSIS.

(28)

Esten. (2013). Kesustraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Penerbit Angkasa.

Faturohman dan Sobari. (2004). Pengantar Ilmu Politik. Malang: UMM Press.

Freire. (2008). Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta: LP3ES.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Penerjemah Nugroho Notosusanto. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Grad. (2014). The Sparkling of Mandela’s Heart.Yogyakarta: Grid Books.

Iskandar.(2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan sosial. Jakarta: Referensi. Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana

Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Johnson, D.P. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid I. Jakarta: Gramedia.

____________ (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid II. Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat. (1994). Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mandela.(1993). Langkah Menuju Kebebasan Surat Surat dari Bawah Tanah. Jakarta: Buku Obor.

____________(1995). Perjalanan Panjang Menuju Kebebasan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Montefiore.(2008). Pidato-pidato yang mengubah dunia. Penerbit Erlangga. Mufti. (2013). Teori-Teori Demokrasi. Bandung: Pustaka Setia.

Nazsir, N. (2008). Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjadjaran.

(29)

Orwell.(1990). Mereka yang tertindas. Jakarta: Buku Obor.

Paharizal.(2013). Long Walk Nelson Mandela Hanya ada satu Nelson Mandela. Jakarta: Narasi.

Purnama.(2014). Long Life Mandela! A Man, A Fighter, and Political Leader. Yogyakarta: MATAN

Pram.(2014). Jejak Perlawanan Mandela.Depok: Edelweis.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sjamsuddin, H. ( 2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soares, A. (1997). 1996: Tahun Kekerasan Potret Pelanggaran HAM di Indonesia. Jakarta: YLBHI.

Soekato, S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soekanto dan Yudho. (1986). Georg Simmel Beberapa Teori Sosiologis. Jakarta: CV Rajawali.

Sukamto, A.E. dkk. (1991). PDI dan Prospek Pembangunan Politik. Jakarta: Grasindo.

Syarbaini, S. dkk. (2011). Pengetahuan Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. ( 2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Sumber Internet

Henrard,K. ( ) Para Pengungsi di Afrika Selatan: Strategi Pemindahan Secara paksa dan Apartheid (1),[online].Tersedia: http:www.law.kuleuven.be/jura/art32n4/henrard.htm[24 Desember2012].

Sumber Jurnal

(30)

Sumber Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian terdahulu memberikan bukti bahwa kualitas layanan E-Banking dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, seperti

Pilihlah jawaban yang saudara anggap paling benar dengan cara menghitamkan salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban dari kalimat pernyataan dibawah ini.. Yang termasuk

Kadar vitamin C akhir Guava Leather yang diproduksi dengan perlakuan suhu pengeringan serta ketebalan yang berbeda ...30.

Bagi usaha baru, mnimal uasaha telah berjalan selama 1 tahun khusus debitur Perorangan/Badan Usaha minimal 3 tahun untuk BPR dalam rangka linkage, berdasarkan atas hasil

Pada alat ukur osiloskop, tegangan (V) didapatkan dari hasil kali tinggi pulsa (amplitudo) dengan volt/div yang digunakan atau dapat dituliskan secara matematis sebagai

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah diajar meggunakan model pembelajaran Numbered Heads

Tetapi, bagi penderita tuna daksa bagian atas, aktivitas makan sangat sulit dilakukan sehingga diperlukan alat bantu makan.Penelitian ini bertujuan untuk merancang

[r]