GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk meperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D3 keperawatan
Oleh
Gian Mohamad Salman 1105298
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
GIAN MOHAMAD SALMAN
GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Upik Rahmi.,M.Kep
Pembimbing II
Ayu Ningrum S.Kep,.Ners.,M.Kep
Mengetahui
Ketua Prodi Keperawatan
Iman Imanudin S.Pd,M.Pd
GIAN MOHAMAD SALMAN
GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh penguji:
Penguji I
Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners.,M.Kep
NIP 198406042012122001
Penguji II
Upik Rahmi.,M.Kep
Penguji III
GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG
Oleh
Gian Mohamad Salman
NIM 1105298
Sebuah karya tulis ilmia yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan pada Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan
© Gian Mohamad Salman 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
ABSTRAK
Kasus hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan lansia tentang hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 70 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengolahan data didapatkan hasil penelitian menunjukkan memiliki pengetahuan yang kurang. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan hipertensi baik sebanyak 14 responden (20,0%), cukup sebanyak 15 responden (21,4%), dan kurang sebanyak 41 responden (58,6%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi adalah kurang. Adapun saran diharapkan agar lansia RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung lebih memperhatikan lagi tentang pentingnya pengetahuan tentang hipertensi.
ABSTRACT
Cases of hypertension or blood pressure in Indonesia is quite high. In addition, he has incurred a public health problem. Hypertension, is one of the most influential risk factors on the incidence of heart disease and blood vessels. Hypertension often have no symptoms, so only realized when it has cause malfunctioning of organs such as the heart or stroke. Not infrequently hypertension found incidentally during a routine medical examination or come up with another complaint. The purpose of this research to describe knowledge about hypertension in the elderly RW 05 Desa Dayeuhkolot Bandung regency. This research is descriptive quantitative. The total sample of 70 people, with a sampling technique using total sampling. Data processing obtained results showed less knowledge. Respondents who have a good level of knowledge of hypertension by 14 respondents (20.0%), pretty much as 15 respondents (21.4%), and less by 41 respondents (58.6%). From these results it can be concluded that the level of knowledge about hypertension elderly is less. The advice is expected that the elderly RW 05 Bandung Regency Village Dayeuhkolot more attention to the importance of knowledge about hypertension.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Pengetahuan ... 7
B. Hipertensi ... 12
C. Lansia ... 24
D. Kerangka Teori ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Lokasi dan Subjek penelitian ... 27
1. Lokasi Penelitian ... 27
2. Subjek Penelitian ... 27
B. Desain Penelitian ... 28
C. Metode Penelitian ... 29
D. Definisi Operasional ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 30
F. Pengumpulan Data ... 31
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 32
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Hasil Penelitian ... 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 40
A. Simpulan ... 39
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah faktor resiko utama dari penyakit-penyakit
kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di setiap negara.
Data WHO (2011) menunjukan, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau
26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan
26,1 wanita. Angka ini kemungkinan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.
Dari 927 juta pengidap hipertensi, 333 berada di negara maju dan 639 sisanya
berada di negara berkembang termasuk Indonesia.
Hipertensi membunuh hampir 8 juta orang tiap tahun, hampir 1,5 juta
adalah penduduk wilayah Asia Tenggara. Diperkirakan 1 dari 3 orang dewasa di
Asia Tenggara menderita hipertensi (WHO 2011). Menurut data Departemen
Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain melebihi dari sepertiga penyebab
kematian, hipertensi menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke (Riskesdas
2007).
Prevalensi hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain
itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak
menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan
organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi
ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau
datang dengan keluhan lain.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian
besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah
mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat
2
Menurut data kesehatan Dinas Kesehatan Kota bandung (2011), data
kesakitan di kota bandung yang didapat dari laporan rumah sakit sebagai sarana
kesehatan rujukan dan laporan puskesmas sebagai sarana kesehatan dasar terdapat
pravalensi penyakit Hipertensi di peringkat ke dua dari 10 besar penyakit
terbanyak di kota Bandung yaitu sebanyak 12,10%. Bisa disimpulkan bahwa
penyakit Hipertensi mengalami kenaikan di tahun 2011 (Dinkes 2011).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan
kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh tersembunyi yang
penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali. Hipertensi bisa
menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan
penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal (Brunner &
Suddarth,2002).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah
normal seperti apa yang telah disepakati oleh para ahli yaitu lebih dari atau sama
dengan 140/90 mmHg (Aru W. Sudoyo dkk, 2007). Hipertensi merupakan
gangguan asimptomatik yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara
persisten, dimana diagnosa hipertensi pada orang dewasa ditetapkan paling sedikit
dua kunjungan dimana lebih tinggi atau pada 140/90 mmHg (WHO 2011).
Meningkatnya arus globalisasi disegala bidang dengan perkembangan
teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada prilaku dan gaya
hidup pada masyarakat. Perubahan gaya hidup, sosial ekonomi, industralisasi
dapat memacu meningkatnya penyakit seperti hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stoke dan ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi tidak menampakan gejala (Brunner &
Suddarth,2002).
Penyakit hipertensi pasti menyebabkan komplikasi dengan mata, jantung,
ginjal, dan pembuluh darah di otak. Inilah yang menyebabkan kematian.
Kematian akibat hipertensi paling besar pada usia 50-60 tahun. Hipertensi di
negara berkembang biasanya disebabkan gaya hidup modern yang berdampak
tidak sehat, seperti merokok, obesitas, fisik yang kurang beraktivitas, dan stress
3
Peran pemerintah sangat penting didukung juga oleh tingkat pengetahuan
keluarga maupun pasien dalam tindakan pencegahan komplikasi hipertensi
diharapkan dapat mengontrol tekanan darah yaitu mengurangi konsumsi garam,
membatasi lemak, olahraga teratur, tidak merokok dan tidak minum alkohol,
menghindari kegemukan atau obesitas. Perilaku seseorang adalah penyebab utama
menimbulkan masalah kesehatan, akan tetapi juga merupakan kunci utama
pemecahan. Perilaku merupakan faktor kedua terjadi perubahan derajat kesehatan
di masyarakat. Pengetahuan dalam pencegahan komplikasi hipertensi
dilatarbelakangi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi meliputi pengetahuan,
sikap, kepercayaan, nilai, tradisi keluarga, faktor pendukung meliputi ketersediaan
sumber fasilitas, faktor pendorong meliputi sikap, perilaku, petugas kesehatan,
anggota keluarga dan teman dekat. Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor
dominan yang sangat penting dalm membentuk tindakan seseorang (over
behavior). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Dari hasil studi pendahuluan di puskesmas data yang kami peroleh terakhir
pada tahun 2013 Puskesmas Dayeuhkolot menaungi tiga desa yaitu Desa
Dayeuhkolot, Desa Citereup, dan Desa Sukapura dengan jumlah penduduk dari
ketiga desa tersebut sebanyak 41935 orang penduduk. Dari hasil studi tersebut
diperoleh data lansia yang ada di tiga desa tersebut sebanyak 11072 dengan umur
>60 tahun. Angka kejadian hipertensi di Puskesmas Dayeuhkolot tersebut berada
di urutan ketiga dengan jumlah penderita 2363 orang, dalam setiap tahunnya
angka kejadian hipertensi ini selalu terjadi peningkatan dan selalu masuk dalam
10 besar penyakit yg di derita oleh masyarakat Desa Dayeuhkolot. (Puskesmas
Desa Dayeuhkolot). Berikut adalah tabel 10 besar penyakit di Puskesmas
4
Tabel 1.1. 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Desa Dayeuhkolot
No. Jenis Penyakit Jumlah
1. Commond Cold 4699
2. ISPA 3186
3. Hipertensi 2363
4. Myalgia 2026
5. Faringitis 1633
6. Penyakit Pulpa 1605
7. Dispepsia 1449
8. Tukak Lambung 1174
9. Diare 685
10. Dermatitis 464
Sumber: Puskesmas Desa Dayeuhkolot 2013
Berdasarkan data tabel diatas didapat penyakit hipertensi yang ada
di Puskesmas Dayeuhkolot sebanyak 2363 orang di urutan ke 3 dalam 10 besar
penyakit yang ada di Puskesmas Dayeuhkolot. Bulan April 2014 yang lalu peneliti
melakukan observasi dan pendataan di tiap RW di Kelurahan Desa Dayeuhkolot.
Pada observasi tersebut didapat data lansia yaitu sebanyak 70 orang pada RW 05.
RW 05 juga yang memiliki kasus hipertensi tertinggi pada lansianya yaitu 60%.
Berdasarkan hasil study pendahuluan kepada 10 orang warga RW 05 pada tanggal
18 April 2014 bertempat di RW 05 Desa Dayeuhkolot didapatkan hasil bahwa
enam orang diantaranya tahu apa itu hipertensi tapi mereka sendiri tidak
mengetahui penyebab, komplikasi dan cara penurunan faktor resiko hipertensi
seperti apa. Maka pengetahuan tentang hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot
5
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian
ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Adanya peningkatan kasus hipertensi pada warga lansia yang mengalami
penyakit Hipertensi di RW 05 Desa Daeyuhkolot di setiap tahunnya. Setiap
tahunnya penyakit Hipertensi termasuk kedalam 10 penyakit terbesar di
puskesmas Dayeuhkolot.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut : “Bagaimanakah
gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang Hipertensi di RW 05 Desa
Dayeuhkolot Kabupaten Bandung?”
D. Tujuan Penelitan
Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi
di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam
mengembangkan ilmu keperawatan penyakit dalam khususnya tentang
hipertensi, dan diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penelitian yang lain tentang hubungan pengetahuan lansia dengan
faktor-faktor resiko hipertensi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pendidikan Keperawatan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
ilmu keperawatan terutama di bidang ilmu penyakit dalam mengenai
6
b. Bagi RW 05 Desa Dayeuh Kolot
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya dan memperluas pengetahuan dalam
pengelolaan lansia khususnya yang terkena hipertensi.
c. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian
selanjutnya terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna
memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten
Bandung Jawa Barat - Indonesia.
2. Subjek Penelitian a. Populasi
Menurut Sugiyono (2008) dalam (Tyas, 2013), populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
karakteristik dari seluruh unit yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,
populasi dalam penelitian adalah lansia yang mengidap penyakit
hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah warga RT 01 sampai
RT 05 RW 05 Desa Dayeuhkolot sebanyak 70 orang.
b. Sampel
Menurut Arikunto (2010), sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti. Arikunto memberikan anjuran bahwa dalam
pengambilan sampel, apabila jumlah subyek kurang dari 100 orang lebih
baik jumlah tersebut diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi
penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subyek besar atau lebih
dari 100 orang maka dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25%
28
1) Kriteria inklusi
a) Lansia yang mempunyai penyakit hipertensi
b) Lansia yang berumur >60 tahun
c) Lansia yang bisa membaca dan menulis
2) Kriteria ekslusi
a) Lansia yang tidak mempunyai penyakit hipertensi
b) Lansia yang tidak berumur >60 tahun
c) Lansia yang tidak bisa membaca dan menulis
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah pengambilan
sampel total sampling yaitu pengambilan seluruh populasi yang ada di
RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung yang berjumlah 70
responden. Jadi jumlah sampel yang diambil oleh peneliti yaitu
sebanyak 70 orang sampel.
B. Desain Penelitian
Menurut Nursalam (2013) Rancangan penelitian adalah sesuatu yang
sangat penting dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa
faktor yang dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian
digunakan dalam dua hal: pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi
penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir
pengumpulan data; dan kedua, rancangan penelitian digunakan untuk
mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini, peneliti harus mempertimbangkan beberapa keputusan
sehubungan dengan metode yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan
penelitian dan harus secara cermat merencanakan pengumpulan data. Peneliti
harus menyadari bahwa setiap metode yang digunakan mempunyai dampak
terhadap kualitas, kesatuan, dan interpretasi dari suatu hasil. Oleh karena itu,
peneliti harus dapat mengevaluasi keputusan untuk menentukan berapa banyak
kebenaran yang akan disajikan pada hasil penelitian (Nursalam, 2013).
Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif melalui
29
Hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Adapun desain
[image:17.595.156.442.176.463.2]penelitianya adalah, sebagai berikut :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Sumber : Arikunto (2006)
C. Metode Penelitian
Berdasarkan fokus masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,
jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat Cross Sectional
(Hubungan dan Asosiasi). Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen
hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen dan dependen
dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak
semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau waktu yang sama, akan
tetapi baik variabel independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali Pengetahuan lansia
tentang Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi
2. Penyebab
Hipertensi
3. Faktor resiko
Hipertensi
4. Pencegahan
Hipertensi
Baik jika jawaban (76%-100%)
Cukup jika jawaban (55%-75%)
Kurang jika jawaban
30
saja. Dengan studi ini, akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena
(variabel dependen) dihubungkan dengan penyebab (variabel independen)
(Nursalam, 2008).
Metode dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan survei
menggunakan alat kuisioner dalam bentuk lembar soal multiple choice yaitu
mahasiswa memberi tanda silang (X) pada pilihan yang digunakan.
D. Definisi Operasional
1. Pengetahuan : skor yang diperoleh dari hasil test butir saoal tentang
hipertensi yang meliputi pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, faktor
resiko hipertensi, pencegahan hipertensi. Kemudian akan dikategorikan
baik, cukup dan kurang. Adapun kriterianya menurut Arikunto (2006)
adalah :
a. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya 76%-100%
b. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-74%
c. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya kurang dari 55%
2. Lansia : lansia yang mempunyai penyakit hipertensi di RW 05 Desa
Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
3. Hipertensi : peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah
normal.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dalam bentuk kuisioner
lembar soal yang berupa daftar pertanyaan dalam rangka wawancara terstruktur
oleh peneliti dan responden. Indikator atau tingkat pengetahuan yang digunakan
dibuat dalam bentuk multiple choice sebanyak 25 pertanyaan. Kuesioner ini sudah
diuji validitas dan reabilitas oleh peneliti.
1. Uji Validitas
Validitas menurut Arikunto (2010) adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
31
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang diinginkan. Tinggi
rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Menurut
Riyanto (2011) suatu kuesioner dikatakan valid kalau pertanyaan pada
suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Uji validitas yang digunakan pada kuesioner ini mendapatkan hasil
dengan menggunakan software SPSS 2.0 dengan nilai validitas r hitung
0.358-0.757 di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung pada 30 orang
responden sehingga pertanyaan yang digunakan dalam penelitian sebanyak
25 pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil ukur atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
yang berlainan (Nursalam, 2007). Uji reliabilitas yang digunakan pada
kuesioner ini menggunakan software SPSS 2.0 dengan hasil r 0.744 < 0,7
berarti ke 25 pertanyaan yang diajukan dinyatakan sudah reliabel.
F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner tertutup
kepada responden dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan. Data
diperoleh dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang
disediakan (Riwidikdo, 2007). Selama proses pengumpulan data, peneliti
memfokuskan pada penyediaan subjek, memperhatikan prinsip-prinsip validitas
dan reliabilitas, serta menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data
32
G. Prosedur Pelaksanaan Peneilitan
Langkah–langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam
menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi
pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, mengajukan
proposal pada dosen pembimbing, serta permohonan izin penelitian
kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data kepada kepala
puskesmas Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Kepala Desa
Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Ketua RW 5 Desa Dayeuhkolot
Kabupaten Bandung.
2. Pelaksanaan Penelitian
Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan
tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para
responden, pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, pegecekan
kelengkapan lembar jawaban responden, pengolahan data, analisa data dan
menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
3. Pengolahan dan Analisa Data a. Pengolahan data hasil tes.
b. Menganalisis data.
c. Membuat kesimpulan.
H. Teknik Pengolaan Dan Analisis Data 1. Tekhnik Pengolaan Data
Menurut Nursalam (2013) pengolahan data yang dilakukan dengan
tahap-tahap berikut :
a. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
33
data terkumpul. Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah selanjutnya
adalah mengolah data sedemikian rupa sehingga jelas dan sifat-sifat yang
dimiliki oleh data tersebut untuk dapat melakukan pengolahan data dengan
sesuai seperti yang diharapkan atau tidak. Pada proses editing peneliti
melakukan pengecekan kembali hasil jawaban dari responden hal ini
dilakukan untuk memastikan pengecekan kembali hasil jawaban dari
responden hal ini dilakukan untuk memastikan apakah responden mengisi
semua kuesioner penelitian atau tidak.
b. Coding
Mengkonversi (menerjemahkan) jawaban-jawaban yang terkumpul
dari responden ke dalam kategori-kategori dengan cara memberi kode/tanda
berbentuk angka pada masing-masing jawaban sehingga lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan untuk keperluan analisis yaitu skala penilaian 1 untuk
jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Hasil kemudian
dikategorikan berdasarkan Arikunto (2006), baik apabila prosentase
76%-100% dari hasil skor, cukup 56%-75% dari hasil skor, kurang apabila <55%
dari hasil skor.
c. Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
dan sudah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam komputer
menggunakan program komputerisasi. Data yang sudah diberi kode dan telah
diberi skor dalam setiap pertanyaan kemudian dianalisis.
d. Cleaning
Merupakan pengecekan kembali data yang sudah di masukkan, bila
terdapat kesalahan dalam memasukkan data yaitu dengan melihat distribusi
frekuensi dan variabel-variabel yang diteliti. Peneliti mengecek kembali data
yang telah dimasukkan agar tidak terjadi kesalahan atau tertukar antara
variabel dependen dan interdependen serta distribusi dari setiap variabel.
2. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
34
variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Dengan perhitungan rumus, penetapan besarnya persentase sebagai
berikut:
Keterangan:
X : Hasil Presentase
F : Frekuensi Hasil Pencapaian
N : Total Seluruh Observasi
3. Interpretasi Data
[image:22.595.106.516.434.537.2]Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan prosentasenya
Tabel 3.1. Interpretasi Data
Prosentase Kategori
>76% 56-75%
<55%
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung” dapat di simpulkan bahwa pengetahuan lansia di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung tentang
hipertensi dari 70 responden menunjukan warga lansia hipertensi yang memiliki
pengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang (20,0%), warga lansia hipertensi yang
memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 orang (21,4%), dan lebih dari
setengahnya warga lansia hipertensi yang memiliki pengetahuan kurang yaitu
sebanyak 41 orang (58,6%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, ada beberapa saran
yang ingin disampaikan oleh penulis terkait dengan pada lanisa yang mengidap
hipertensi. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi Puskesmas Dayeuhkolot
Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan bagi
puskesmas Dayeuhkolot untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
melalui pendidikan kesehatan khususnya pada lansia yang mengidap
penyakit hipertensi di Desa Dayeuhkolot.
2. Bagi pendidikan keperawatan
Dari penelitian ini bagi pendidikan keperawatan diharapkan
menambah khasanah pengetahuan hipertensi, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan tentang ilmu penyakit dalam.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya
terkait faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi lansia tentang
40
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
____________(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogjakarta: Nuha Medika.
Clinic, Mayo. (2005). Hipertensi: Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Intisari.
Dinas Kesehatan Jawa Barat (2011). Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2011. [Online]. Tersedia : http://depkes.go.id [17 Maret 2014].
Izra, S. (2009). Analisis Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat. [Online]. Tersedia: http://www.ucu.ac.id. [13 Maret 2014].
Kowalski. (2010). Terapi Hipertensi. Bandung : Qanita.
Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
______________(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013.
Riskesdas (2007). Laporan Nasional 2007. Jakarta. [Online]. Tersedia: http// fisio-poltekesolo.ac.id/fisioterapi/images/stories/laporanNasional.pdf [17 Maret 2014].
Riwidikdo, H. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Riyanto, Agus (2011). Pengolahan dan Data Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
41
Sudarth & Brunner. (2002). Keterampilan Medikal Bedah vol.2. Jakarta : ECG.
Sudoyo, Aru.W, dkk. (2007). Ilmu Penyakit Dalam vol.1. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu.
42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama lengkap : Gian Mohamad Salman
Tempat, tanggal lahir : Majalengka, 21 Maret 1993
Agama : Islam
Suku : Sunda
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Pahlawan Gg. Paraji No. 09, RT 001 RW
005
Majalengka Kec.Majalengka Kab.Majalengka
(45418)
Alamat email : ghian_ms@yahoo.com
No.HP : 08983198399
B. Riwayat Pendidikan
1998 – 1999 : TK Sakinah
1999 – 2005 : SD Negeri 10 Tamansari
2005 – 2008 : MTS Daarul Ulum Majalengka
2008 – 2011 : SMA Negeri Majalengka