• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk meperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D3 keperawatan

Oleh

Gian Mohamad Salman 1105298

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

GIAN MOHAMAD SALMAN

GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Upik Rahmi.,M.Kep

Pembimbing II

Ayu Ningrum S.Kep,.Ners.,M.Kep

Mengetahui

Ketua Prodi Keperawatan

Iman Imanudin S.Pd,M.Pd

(3)

GIAN MOHAMAD SALMAN

GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh penguji:

Penguji I

Suci Tuty Putri, S.Kep.,Ners.,M.Kep

NIP 198406042012122001

Penguji II

Upik Rahmi.,M.Kep

Penguji III

(4)

GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

Oleh

Gian Mohamad Salman

NIM 1105298

Sebuah karya tulis ilmia yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan pada Fakultas Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

© Gian Mohamad Salman 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)

ABSTRAK

Kasus hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan lansia tentang hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak 70 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengolahan data didapatkan hasil penelitian menunjukkan memiliki pengetahuan yang kurang. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan hipertensi baik sebanyak 14 responden (20,0%), cukup sebanyak 15 responden (21,4%), dan kurang sebanyak 41 responden (58,6%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi adalah kurang. Adapun saran diharapkan agar lansia RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung lebih memperhatikan lagi tentang pentingnya pengetahuan tentang hipertensi.

(6)

ABSTRACT

Cases of hypertension or blood pressure in Indonesia is quite high. In addition, he has incurred a public health problem. Hypertension, is one of the most influential risk factors on the incidence of heart disease and blood vessels. Hypertension often have no symptoms, so only realized when it has cause malfunctioning of organs such as the heart or stroke. Not infrequently hypertension found incidentally during a routine medical examination or come up with another complaint. The purpose of this research to describe knowledge about hypertension in the elderly RW 05 Desa Dayeuhkolot Bandung regency. This research is descriptive quantitative. The total sample of 70 people, with a sampling technique using total sampling. Data processing obtained results showed less knowledge. Respondents who have a good level of knowledge of hypertension by 14 respondents (20.0%), pretty much as 15 respondents (21.4%), and less by 41 respondents (58.6%). From these results it can be concluded that the level of knowledge about hypertension elderly is less. The advice is expected that the elderly RW 05 Bandung Regency Village Dayeuhkolot more attention to the importance of knowledge about hypertension.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

HALAMAN PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Pengetahuan ... 7

B. Hipertensi ... 12

C. Lansia ... 24

D. Kerangka Teori ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi dan Subjek penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Subjek Penelitian ... 27

B. Desain Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

D. Definisi Operasional ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 30

F. Pengumpulan Data ... 31

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 32

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35

(8)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 40

A. Simpulan ... 39

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah faktor resiko utama dari penyakit-penyakit

kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di setiap negara.

Data WHO (2011) menunjukan, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau

26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan

26,1 wanita. Angka ini kemungkinan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.

Dari 927 juta pengidap hipertensi, 333 berada di negara maju dan 639 sisanya

berada di negara berkembang termasuk Indonesia.

Hipertensi membunuh hampir 8 juta orang tiap tahun, hampir 1,5 juta

adalah penduduk wilayah Asia Tenggara. Diperkirakan 1 dari 3 orang dewasa di

Asia Tenggara menderita hipertensi (WHO 2011). Menurut data Departemen

Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain melebihi dari sepertiga penyebab

kematian, hipertensi menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke (Riskesdas

2007).

Prevalensi hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain

itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap

kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak

menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan

organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi

ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau

datang dengan keluhan lain.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian

besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil

pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi

hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah

mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat

(10)

2

Menurut data kesehatan Dinas Kesehatan Kota bandung (2011), data

kesakitan di kota bandung yang didapat dari laporan rumah sakit sebagai sarana

kesehatan rujukan dan laporan puskesmas sebagai sarana kesehatan dasar terdapat

pravalensi penyakit Hipertensi di peringkat ke dua dari 10 besar penyakit

terbanyak di kota Bandung yaitu sebanyak 12,10%. Bisa disimpulkan bahwa

penyakit Hipertensi mengalami kenaikan di tahun 2011 (Dinkes 2011).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan

kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh tersembunyi yang

penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali. Hipertensi bisa

menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan

penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal (Brunner &

Suddarth,2002).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah

normal seperti apa yang telah disepakati oleh para ahli yaitu lebih dari atau sama

dengan 140/90 mmHg (Aru W. Sudoyo dkk, 2007). Hipertensi merupakan

gangguan asimptomatik yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara

persisten, dimana diagnosa hipertensi pada orang dewasa ditetapkan paling sedikit

dua kunjungan dimana lebih tinggi atau pada 140/90 mmHg (WHO 2011).

Meningkatnya arus globalisasi disegala bidang dengan perkembangan

teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada prilaku dan gaya

hidup pada masyarakat. Perubahan gaya hidup, sosial ekonomi, industralisasi

dapat memacu meningkatnya penyakit seperti hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stoke dan ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi tidak menampakan gejala (Brunner &

Suddarth,2002).

Penyakit hipertensi pasti menyebabkan komplikasi dengan mata, jantung,

ginjal, dan pembuluh darah di otak. Inilah yang menyebabkan kematian.

Kematian akibat hipertensi paling besar pada usia 50-60 tahun. Hipertensi di

negara berkembang biasanya disebabkan gaya hidup modern yang berdampak

tidak sehat, seperti merokok, obesitas, fisik yang kurang beraktivitas, dan stress

(11)

3

Peran pemerintah sangat penting didukung juga oleh tingkat pengetahuan

keluarga maupun pasien dalam tindakan pencegahan komplikasi hipertensi

diharapkan dapat mengontrol tekanan darah yaitu mengurangi konsumsi garam,

membatasi lemak, olahraga teratur, tidak merokok dan tidak minum alkohol,

menghindari kegemukan atau obesitas. Perilaku seseorang adalah penyebab utama

menimbulkan masalah kesehatan, akan tetapi juga merupakan kunci utama

pemecahan. Perilaku merupakan faktor kedua terjadi perubahan derajat kesehatan

di masyarakat. Pengetahuan dalam pencegahan komplikasi hipertensi

dilatarbelakangi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi meliputi pengetahuan,

sikap, kepercayaan, nilai, tradisi keluarga, faktor pendukung meliputi ketersediaan

sumber fasilitas, faktor pendorong meliputi sikap, perilaku, petugas kesehatan,

anggota keluarga dan teman dekat. Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor

dominan yang sangat penting dalm membentuk tindakan seseorang (over

behavior). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

Dari hasil studi pendahuluan di puskesmas data yang kami peroleh terakhir

pada tahun 2013 Puskesmas Dayeuhkolot menaungi tiga desa yaitu Desa

Dayeuhkolot, Desa Citereup, dan Desa Sukapura dengan jumlah penduduk dari

ketiga desa tersebut sebanyak 41935 orang penduduk. Dari hasil studi tersebut

diperoleh data lansia yang ada di tiga desa tersebut sebanyak 11072 dengan umur

>60 tahun. Angka kejadian hipertensi di Puskesmas Dayeuhkolot tersebut berada

di urutan ketiga dengan jumlah penderita 2363 orang, dalam setiap tahunnya

angka kejadian hipertensi ini selalu terjadi peningkatan dan selalu masuk dalam

10 besar penyakit yg di derita oleh masyarakat Desa Dayeuhkolot. (Puskesmas

Desa Dayeuhkolot). Berikut adalah tabel 10 besar penyakit di Puskesmas

(12)
[image:12.595.107.481.133.412.2]

4

Tabel 1.1. 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Desa Dayeuhkolot

No. Jenis Penyakit Jumlah

1. Commond Cold 4699

2. ISPA 3186

3. Hipertensi 2363

4. Myalgia 2026

5. Faringitis 1633

6. Penyakit Pulpa 1605

7. Dispepsia 1449

8. Tukak Lambung 1174

9. Diare 685

10. Dermatitis 464

Sumber: Puskesmas Desa Dayeuhkolot 2013

Berdasarkan data tabel diatas didapat penyakit hipertensi yang ada

di Puskesmas Dayeuhkolot sebanyak 2363 orang di urutan ke 3 dalam 10 besar

penyakit yang ada di Puskesmas Dayeuhkolot. Bulan April 2014 yang lalu peneliti

melakukan observasi dan pendataan di tiap RW di Kelurahan Desa Dayeuhkolot.

Pada observasi tersebut didapat data lansia yaitu sebanyak 70 orang pada RW 05.

RW 05 juga yang memiliki kasus hipertensi tertinggi pada lansianya yaitu 60%.

Berdasarkan hasil study pendahuluan kepada 10 orang warga RW 05 pada tanggal

18 April 2014 bertempat di RW 05 Desa Dayeuhkolot didapatkan hasil bahwa

enam orang diantaranya tahu apa itu hipertensi tapi mereka sendiri tidak

mengetahui penyebab, komplikasi dan cara penurunan faktor resiko hipertensi

seperti apa. Maka pengetahuan tentang hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot

(13)

5

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian

ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Adanya peningkatan kasus hipertensi pada warga lansia yang mengalami

penyakit Hipertensi di RW 05 Desa Daeyuhkolot di setiap tahunnya. Setiap

tahunnya penyakit Hipertensi termasuk kedalam 10 penyakit terbesar di

puskesmas Dayeuhkolot.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, peneliti

merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut : “Bagaimanakah

gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang Hipertensi di RW 05 Desa

Dayeuhkolot Kabupaten Bandung?”

D. Tujuan Penelitan

Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi

di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam

mengembangkan ilmu keperawatan penyakit dalam khususnya tentang

hipertensi, dan diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penelitian yang lain tentang hubungan pengetahuan lansia dengan

faktor-faktor resiko hipertensi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pendidikan Keperawatan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu keperawatan terutama di bidang ilmu penyakit dalam mengenai

(14)

6

b. Bagi RW 05 Desa Dayeuh Kolot

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dalam memperkaya dan memperluas pengetahuan dalam

pengelolaan lansia khususnya yang terkena hipertensi.

c. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian

selanjutnya terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

(15)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna

memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten

Bandung Jawa Barat - Indonesia.

2. Subjek Penelitian a. Populasi

Menurut Sugiyono (2008) dalam (Tyas, 2013), populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

karakteristik dari seluruh unit yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,

populasi dalam penelitian adalah lansia yang mengidap penyakit

hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah warga RT 01 sampai

RT 05 RW 05 Desa Dayeuhkolot sebanyak 70 orang.

b. Sampel

Menurut Arikunto (2010), sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang diteliti. Arikunto memberikan anjuran bahwa dalam

pengambilan sampel, apabila jumlah subyek kurang dari 100 orang lebih

baik jumlah tersebut diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi

penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subyek besar atau lebih

dari 100 orang maka dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25%

(16)

28

1) Kriteria inklusi

a) Lansia yang mempunyai penyakit hipertensi

b) Lansia yang berumur >60 tahun

c) Lansia yang bisa membaca dan menulis

2) Kriteria ekslusi

a) Lansia yang tidak mempunyai penyakit hipertensi

b) Lansia yang tidak berumur >60 tahun

c) Lansia yang tidak bisa membaca dan menulis

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah pengambilan

sampel total sampling yaitu pengambilan seluruh populasi yang ada di

RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung yang berjumlah 70

responden. Jadi jumlah sampel yang diambil oleh peneliti yaitu

sebanyak 70 orang sampel.

B. Desain Penelitian

Menurut Nursalam (2013) Rancangan penelitian adalah sesuatu yang

sangat penting dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa

faktor yang dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian

digunakan dalam dua hal: pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi

penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir

pengumpulan data; dan kedua, rancangan penelitian digunakan untuk

mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan.

Pada tahap ini, peneliti harus mempertimbangkan beberapa keputusan

sehubungan dengan metode yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan

penelitian dan harus secara cermat merencanakan pengumpulan data. Peneliti

harus menyadari bahwa setiap metode yang digunakan mempunyai dampak

terhadap kualitas, kesatuan, dan interpretasi dari suatu hasil. Oleh karena itu,

peneliti harus dapat mengevaluasi keputusan untuk menentukan berapa banyak

kebenaran yang akan disajikan pada hasil penelitian (Nursalam, 2013).

Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif melalui

(17)

29

Hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Adapun desain

[image:17.595.156.442.176.463.2]

penelitianya adalah, sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber : Arikunto (2006)

C. Metode Penelitian

Berdasarkan fokus masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat Cross Sectional

(Hubungan dan Asosiasi). Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen

hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen dan dependen

dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak

semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau waktu yang sama, akan

tetapi baik variabel independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali Pengetahuan lansia

tentang Hipertensi

1. Pengertian

Hipertensi

2. Penyebab

Hipertensi

3. Faktor resiko

Hipertensi

4. Pencegahan

Hipertensi

Baik jika jawaban (76%-100%)

Cukup jika jawaban (55%-75%)

Kurang jika jawaban

(18)

30

saja. Dengan studi ini, akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena

(variabel dependen) dihubungkan dengan penyebab (variabel independen)

(Nursalam, 2008).

Metode dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan survei

menggunakan alat kuisioner dalam bentuk lembar soal multiple choice yaitu

mahasiswa memberi tanda silang (X) pada pilihan yang digunakan.

D. Definisi Operasional

1. Pengetahuan : skor yang diperoleh dari hasil test butir saoal tentang

hipertensi yang meliputi pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, faktor

resiko hipertensi, pencegahan hipertensi. Kemudian akan dikategorikan

baik, cukup dan kurang. Adapun kriterianya menurut Arikunto (2006)

adalah :

a. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya 76%-100%

b. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-74%

c. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya kurang dari 55%

2. Lansia : lansia yang mempunyai penyakit hipertensi di RW 05 Desa

Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

3. Hipertensi : peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah

normal.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dalam bentuk kuisioner

lembar soal yang berupa daftar pertanyaan dalam rangka wawancara terstruktur

oleh peneliti dan responden. Indikator atau tingkat pengetahuan yang digunakan

dibuat dalam bentuk multiple choice sebanyak 25 pertanyaan. Kuesioner ini sudah

diuji validitas dan reabilitas oleh peneliti.

1. Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2010) adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

(19)

31

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang diinginkan. Tinggi

rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Menurut

Riyanto (2011) suatu kuesioner dikatakan valid kalau pertanyaan pada

suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.

Uji validitas yang digunakan pada kuesioner ini mendapatkan hasil

dengan menggunakan software SPSS 2.0 dengan nilai validitas r hitung

0.358-0.757 di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung pada 30 orang

responden sehingga pertanyaan yang digunakan dalam penelitian sebanyak

25 pertanyaan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil ukur atau pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu

yang berlainan (Nursalam, 2007). Uji reliabilitas yang digunakan pada

kuesioner ini menggunakan software SPSS 2.0 dengan hasil r 0.744 < 0,7

berarti ke 25 pertanyaan yang diajukan dinyatakan sudah reliabel.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner tertutup

kepada responden dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan. Data

diperoleh dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang

disediakan (Riwidikdo, 2007). Selama proses pengumpulan data, peneliti

memfokuskan pada penyediaan subjek, memperhatikan prinsip-prinsip validitas

dan reliabilitas, serta menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data

(20)

32

G. Prosedur Pelaksanaan Peneilitan

Langkah–langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam

menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi

pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, mengajukan

proposal pada dosen pembimbing, serta permohonan izin penelitian

kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data kepada kepala

puskesmas Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Kepala Desa

Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Ketua RW 5 Desa Dayeuhkolot

Kabupaten Bandung.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan

tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para

responden, pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, pegecekan

kelengkapan lembar jawaban responden, pengolahan data, analisa data dan

menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Pengolahan dan Analisa Data a. Pengolahan data hasil tes.

b. Menganalisis data.

c. Membuat kesimpulan.

H. Teknik Pengolaan Dan Analisis Data 1. Tekhnik Pengolaan Data

Menurut Nursalam (2013) pengolahan data yang dilakukan dengan

tahap-tahap berikut :

a. Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

(21)

33

data terkumpul. Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah selanjutnya

adalah mengolah data sedemikian rupa sehingga jelas dan sifat-sifat yang

dimiliki oleh data tersebut untuk dapat melakukan pengolahan data dengan

sesuai seperti yang diharapkan atau tidak. Pada proses editing peneliti

melakukan pengecekan kembali hasil jawaban dari responden hal ini

dilakukan untuk memastikan pengecekan kembali hasil jawaban dari

responden hal ini dilakukan untuk memastikan apakah responden mengisi

semua kuesioner penelitian atau tidak.

b. Coding

Mengkonversi (menerjemahkan) jawaban-jawaban yang terkumpul

dari responden ke dalam kategori-kategori dengan cara memberi kode/tanda

berbentuk angka pada masing-masing jawaban sehingga lebih mudah dibaca

dan diinterpretasikan untuk keperluan analisis yaitu skala penilaian 1 untuk

jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Hasil kemudian

dikategorikan berdasarkan Arikunto (2006), baik apabila prosentase

76%-100% dari hasil skor, cukup 56%-75% dari hasil skor, kurang apabila <55%

dari hasil skor.

c. Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

dan sudah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam komputer

menggunakan program komputerisasi. Data yang sudah diberi kode dan telah

diberi skor dalam setiap pertanyaan kemudian dianalisis.

d. Cleaning

Merupakan pengecekan kembali data yang sudah di masukkan, bila

terdapat kesalahan dalam memasukkan data yaitu dengan melihat distribusi

frekuensi dan variabel-variabel yang diteliti. Peneliti mengecek kembali data

yang telah dimasukkan agar tidak terjadi kesalahan atau tertukar antara

variabel dependen dan interdependen serta distribusi dari setiap variabel.

2. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

(22)

34

variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya

menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Dengan perhitungan rumus, penetapan besarnya persentase sebagai

berikut:

Keterangan:

X : Hasil Presentase

F : Frekuensi Hasil Pencapaian

N : Total Seluruh Observasi

3. Interpretasi Data

[image:22.595.106.516.434.537.2]

Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan prosentasenya

Tabel 3.1. Interpretasi Data

Prosentase Kategori

>76% 56-75%

<55%

(23)

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung” dapat di simpulkan bahwa pengetahuan lansia di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung tentang

hipertensi dari 70 responden menunjukan warga lansia hipertensi yang memiliki

pengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang (20,0%), warga lansia hipertensi yang

memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 orang (21,4%), dan lebih dari

setengahnya warga lansia hipertensi yang memiliki pengetahuan kurang yaitu

sebanyak 41 orang (58,6%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, ada beberapa saran

yang ingin disampaikan oleh penulis terkait dengan pada lanisa yang mengidap

hipertensi. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Puskesmas Dayeuhkolot

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan bagi

puskesmas Dayeuhkolot untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

melalui pendidikan kesehatan khususnya pada lansia yang mengidap

penyakit hipertensi di Desa Dayeuhkolot.

2. Bagi pendidikan keperawatan

Dari penelitian ini bagi pendidikan keperawatan diharapkan

menambah khasanah pengetahuan hipertensi, sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan tentang ilmu penyakit dalam.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya

terkait faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi lansia tentang

(24)

40

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

____________(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogjakarta: Nuha Medika.

Clinic, Mayo. (2005). Hipertensi: Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Intisari.

Dinas Kesehatan Jawa Barat (2011). Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2011. [Online]. Tersedia : http://depkes.go.id [17 Maret 2014].

Izra, S. (2009). Analisis Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat. [Online]. Tersedia: http://www.ucu.ac.id. [13 Maret 2014].

Kowalski. (2010). Terapi Hipertensi. Bandung : Qanita.

Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis

Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

______________(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013.

Riskesdas (2007). Laporan Nasional 2007. Jakarta. [Online]. Tersedia: http// fisio-poltekesolo.ac.id/fisioterapi/images/stories/laporanNasional.pdf [17 Maret 2014].

Riwidikdo, H. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Riyanto, Agus (2011). Pengolahan dan Data Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

(25)

41

Sudarth & Brunner. (2002). Keterampilan Medikal Bedah vol.2. Jakarta : ECG.

Sudoyo, Aru.W, dkk. (2007). Ilmu Penyakit Dalam vol.1. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu.

(26)

42

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama lengkap : Gian Mohamad Salman

Tempat, tanggal lahir : Majalengka, 21 Maret 1993

Agama : Islam

Suku : Sunda

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan Pahlawan Gg. Paraji No. 09, RT 001 RW

005

Majalengka Kec.Majalengka Kab.Majalengka

(45418)

Alamat email : ghian_ms@yahoo.com

No.HP : 08983198399

B. Riwayat Pendidikan

1998 – 1999 : TK Sakinah

1999 – 2005 : SD Negeri 10 Tamansari

2005 – 2008 : MTS Daarul Ulum Majalengka

2008 – 2011 : SMA Negeri Majalengka

Gambar

Tabel 1.1.   10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Desa Dayeuhkolot
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1. Interpretasi Data

Referensi

Dokumen terkait

Peran yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga dalam menjalankan tugas kesehatan keluarga terhadap lansia dengan hipertensi, seperti mengenal masalah hipertensi

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga tentang diit hipertensi dengan kekambuhan hipertensi pada lansia di

Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan adanya ada hubungan tingkat pengetahuan lansia tentang diet hipertensi dengan kejadian kekambuhan namun secara keseluruhan

tingkat pengetahuan ibu balita tentang penyakit DHF di desa tergo RW 01 Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun 2011 dari 20 orang di rw 01 yang memiliki tingkat

Disarankan kepada lansia untuk mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia berupa penyuluhan hipertensi dan senam lansia, keluarga diharapkan dapat meningkatkan

Disarankan kepada lansia untuk mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia berupa penyuluhan hipertensi dan senam lansia, keluarga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan bertujuan untuk mengidentifikang tingkat pengetahuan dan sikap lansia tentang senam lansia di Desa Mompang,

1) Tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi sebagian besar adalah kurang baik yaitu sebanyak 42,3%. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan yang sebagian