Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
GAMBARAN PENGETAHUAN WARGA TENTANG HIPERTENSI DI RW 02 SUKARASA KECAMATAN SUKASARI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi Diploma III Keperawatan
Oleh:
TYAS KUSUMA DEWI 1008866
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
GAMBARAN PENGETAHUAN WARGA TENTANG HIPERTENSI DI RW 02 SUKARASA KECAMATAN SUKASARI
Oleh:
Tyas Kusuma Dewi
Sebuah Karya Tulis Ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan
© Tyas Kusuma Dewi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
GAMBARAN PENGETAHUAN WARGA TENTANG HIPERTENSI DI RW 02
SUKARASA KECAMATAN SUKASARI
Oleh:
Tyas Kusuma Dewi
1008866
ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit kronis serius yang bisa merusak organ tubuh bahkan menyebabkan kematian. Setiap tahunnya kasus hipertensi mengalami peningkatan. Meningkatnya kasus hipertensi menjadi masalah yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh penderita hipertensi yang mempunyai perilaku yang buruk dalam menjalani diet hipertensi, hal tersebut disebabkan oleh faktor pengetahuan penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan warga tentang hipertensi di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 148 orang warga RW 02 Sukarasa. Analisa Univariat menggunakan prosentase pada variabel pengetahuan dengan bantuan program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukan setengahnya (50%) memiliki pengetahuan kurang diantaranya, lebih dari setengahnya (59,6%) berjenis kelamin perempuan, dan sebagian besar (89%) tidak bekerja atau Ibu Rumah Tangga, (96,8%) berusia > 60 tahun. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa warga RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari memiliki pengetahuan kurang. Saran bagi praktek keperawatan untuk menjalankan perannya sebagai educator, bagi petugas kesehatan Puskesmas Sukarasa untuk melengkapi pendidikan kesehatan dengan leaflet dan booklet, dan untuk peneliti selanjutnya agar menjadikan masukan untuk penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang memengaruhi hipertensi.
Kata kunci: pengetahuan tentang hipertensi, usia, jenis kelamin, pekerjaan
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
KNOWLEDGE DESCRIPTION OF HYPERTENSION IN RESIDENTS OF RW 02 SUKARASA KECAMATAN SUKASARI
By: Tyas Kusuma Dewi
1008866
ABSTRACT
Hypertension is a serious chronic disease that can damage organs and even cause death. Every year, cases of hypertension has increased. The increasing cases of hypertension to be a pretty big problem. This is caused by hypertensive patients who have a bad attitude in the diet hypertension, it is caused by factors hypertension knowledge. This study aims to describe the knowledge of hypertension in residents of RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari. Types of research using quantitative descriptive research. Total samples 148 residents of RW 02 Sukarasa. Univariate analysis using the percentage of the knowledge variables with SPSS 16.0. The results showed half (50%) have less knowledge of them, more than half (59.6%) were female, and most (89%) are not working or housewife, (96.8%) aged > 60 years . From the results of this study concluded that residents of RW 02 Sub Sukarasa Sukasari have less knowledge. Suggestions for nursing practice to perform its role as an educator, Sukarasa health center for health workers to complement the health education leaflets and booklets, and for further research in order to make the input for further research on the factors that influence hypertension.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR BAGAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 8
1. Konsep Pengetahuan ... 8
a. Pengertian ... 8
b. Tingkatan Pengetahuan ... 8
c. Kriteria Pengetahuan ... 9
d. Faktor yang Memengaruhi Pengetahuan ... 10
2. Konsep Hipertensi ... 12
a. Definisi dan Klasifikasi ... 12
b. Jenis-jenis Hipertensi ... 13
c. Faktor Resiko Hipertensi ... 14
d. Tanda dan Gejala Hipertensi ... 17
e. Pencegahan Hipertensi ... 18
B. Kerangka Pemikiran ...24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 25
1. Lokasi Penelitian ... 25
2. Subjek Penelitian ... 25
a. Populasi ... 25
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
B. Desain Penelitian ... 28
C. Metode Penelitian ... 28
D. Definisi Operasional ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 29
1. Uji Validitas ... 29
2. Uji Reliabilitas ... 30
G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian ... 30
1. Teknik Pengumpulan Data ... 30
2. Prosedur Penelitian ... 31
H. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 32
1. Pengolahan Data ... 32
2. Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35
B. Pembahasan ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab
kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh
tersembunyi yang penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala
sama sekali. Hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap
beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung,
stroke dan ginjal.
Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius dan
cenderung meningkat dimasa yang akan datang karena tingkat
keganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian
mendadak. Kehadiran hipertensi pada kelompok dewasa muda akan sangat
membebani perekonomian keluarga, karena biaya pengobatan yang mahal
dan membutuhkan waktu yang panjang bahkan sampai seumur hidup.
Meningkatnya arus globalisasi disegala bidang dengan
perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan
pada perilaku dan gaya hidup pada masyarakat. Perubahan gaya hidup,
sosial ekonomi, industralisasi dapat memacu meningkatnya penyakit
seperti hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi tidak menampakkan gejala (Brunner & Suddarth, 2002: 896).
Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal yaitu 140/90 mmHg.
Kecenderungan peningkatan prevalensi menurut peningkatan usia.
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa sebagai proses degeneratif,
hipertensi hanya ditemukan pada golongan orang dewasa. Banyak
penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta penduduk Indonesia yang
2
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari dirinya sebagai penderita hipertensi. Terdiri dari 70% adalah hipertensi
ringan dan 90% hipertensi esensial, hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya (www.health.kompas.com).
Sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi
dan tidak diketahui penyebabnya. Keadaan ini tentu sangat berbahaya
yang menyebabakan kematian dan berbagai komplikasi seperti stroke.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit
stroke dan tuberkulosis mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua
umur di Indonesia. Prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%.
Pada kelompok umur 25-34 tahun sebesar 7% naik menjadi 16% pada
kelompok umur 35-44 tahun dan kelompok umur 65 tahun atau lebih
menjadi 29% (Survey Kesehatan Nasional, 2007 dalam Eka 2011: 3).
Hipertensi merupakan penyakit kronis serius yang bisa merusak
organ tubuh, hampir 1 miliar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita
hipertensi. Setiap tahun hipertensi menjadi penyebab 1 dari setiap 7
kematian (7 juta per tahun) disamping menyebabkan kerusakan jantung,
otak dan ginjal. Di negara berkembang penyakit yang menjadi masalah
utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di
beberapa berkembang lainnya ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80 %
kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025 dari
sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar
kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita
hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini (Zamhir, 2006
dalam Eka, 2011: 3).
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2005 adalah 8.3%
(pengukuran standar WHO yaitu pada batas tekanan darah normal 140/90
mmHg). Pada tahun 2010 prevalensi penderita hipertensi di indonesia
mencapai 21% (pengukuran standart Depkes yaitu pada batas tekanan
darah normal 139 / 89 mmHg). Selanjutnya akan diestimasi akan
meningkat menjadi 37 % pada tahun 2015 dan menjadi 42 % pada tahun
3
Kasus hipertensi di beberapa Provinsi di Indonesia sudah melebihi
rata-rata nasional, dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 Provinsi yang
kasus penderita hipertensi melebihi rata – rata nasional yaitu : Sulawesi
Selatan (27%), Sumatera Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur
(25%), Sumatera Utara 24%, Sumatera Selatan (24%), Riau (23%), dan
Kalimantan timur (22%). Sedangkan dalam perbandingan kota di
Indonesia kasus hipertensi cenderung tinggi pada daerah urban seperti :
Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar yang mencapai
30 – 34%. (Zamhir, 2006 dalam Eka, 2011: 4).
Meningkatnya kasus hipertensi menjadi masalah yang cukup besar.
Pemerintah mengadakan penanggulangan hipertensi bekerjasama dengan
Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of
Hypertension (InaSH) membuat kebijakan berupa pedoman
penanggulangan hipertensi sesuai kemajuan tekhnologi dan kondisi daerah
(local area specific), memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini
faktor resiko penyakit jantung dan hipertensi, mengembangkan SDM dan
sistem pembiayaan serta memperkuat jejaring serta memonitoring dan
evaluasi pelaksanaan. Penanggulangan hipertensi dan pencegahan juga
dilakukan berbagai upaya seperti pemerintah Indonesia melakukan
pencegahan dan penanganan penyakit tidak menular termasuk hipertensi
dengan dibentuk Direktoral Pengendalian Penyakit Tidak Menular
berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan no. 1575 tahun 2005 dalam
melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyakit jantung dan
hipertensi (Depkes, 2010).
Peran pemerintah sangat penting didukung juga oleh tingkat
pengetahuan keluarga maupun pasien dalam tindakan pencegahan
komplikasi hipertensi diharapkan dapat mengontrol tekanan darah yaitu
mengurangi konsumsi garam, membatasi lemak, olahraga teratur, tidak
merokok dan tidak minum alkohol, menghindari kegemukan atau obesitas.
Pengetahuan dalam pencegahan komplikasi hipertensi dilatarbelakangi
4
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari kepercayaan, nilai, tradisi keluarga, faktor pendukung meliputi
ketersediaan sumber fasilitas, faktor pendorong meliputi sikap, perilaku
petugas kesehatan, anggota keluarga dan teman dekat. Pengetahuan atau
kognitif merupakan faktor dominan yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (over behavior). Perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007: 144).
Menurut Mustaida (2000), terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan penderita hipertensi dengan terkontrolnya tekanan darah.
Peningkatan pengetahuan penderita hipertensi tentang penyakit akan
mengarah pada kemajuan berfikir tentang perilaku kesehatan yang lebih
baik sehingga berpengaruh terhadap terkontrolnya tekanan darah.
Penelitian Mardiyati (2009), menunjukkan bahwa penderita
hipertensi mempunyai sikap yang buruk dalam menjalani diet hipertensi
hal tersebut disebabkan oleh faktor pengetahuan penderita hipertensi.
Sikap merupakan suatu tindakan aktivitas, akan tetapi merupakan
predisposisi dari perilaku. Menurut Notoatmodjo (2007: 145), perilaku
seseorang adalah penyebab utama menimbulkan masalah kesehatan,tetapi
juga merupakan kunci utama pemecahan. Perilaku merupakan faktor
kedua terjadi perubahan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan profil data kesehatan Kota Bandung tahun 2011
bahwa kasus hipertensi di Kelurahan Sukarasa setiap tahunnya meningkat,
dimana pada tahun 2007 sebanyak 1067 penderita, pada tahun 2008
sebanyak 1224 dan terus meningkat pada tahun 2009 dengan jumlah
penderita sebanyak 1339, bahkan pada tahun 2010 menjadi peringkat
pertama dari 10 penyakit terbesar di Puskesmas Sukarasa, seperti pada
5
Tabel 1.1 Tabel 10 penyakit terbesar di Puskesmas Sukarasa tahun 2010
Pering kat
Jenis Penyakit Jumlah Kasus
I Hipertensi 1451
II ISPA 1243
III Infeksi Jamur 1130
IV Penyakit lain saluran nafas 1093
V Infeksi lain pada usus 893
VI Alergi 836
VII Diare 792
VIII Penyakit otot, tulang, jaringan
pengikat
478
IX Kecelakaan lalu lintas 209
X Ulkus Peptikum 166
Sumber: Profil data kesehatan Kota Bandung tahun 2011
Berdasarkan hasil obeservasi, dari berbagai kegiatan yang
dilakukan, antusias masyarakat (penderita hipertensi) yang menjadi target
program masih sangat kurang. Hal ini dapat disimpulkan dari jumlah
kehadiran para penderita hipertensi pada kegiatan posbindu 3 tiga
kelurahan yang pernah diikuti yang hanya dihadiri 8 – 12 orang, pada
kegiatan senam sehat penderita hipertensi hanya diikuti oleh 10 – 12
peserta.
Bulan Februari 2013 yang lalu peneliti melakukan pendataan di
tiap RW di kelurahan Sukarasa dan RW 02 Sukarasa menjadi RW yang
memiliki kasus hipertensi tertinggi yaitu 70% dari warga yang didata
merupakan penderita hipertensi dan 5% diantaranya terkena komplikasi
jantung dan stroke. Berdasarkan studi pendahuluan kepada 10 warga RW
02 Sukarasa pada tanggal 15 April 2013 bertempat di RW 02 Sukarasa
didapatkan hasil bahwa tujuh orang diantaranya tahu apa itu hipertensi tapi
mereka sendiri tidak mengetahui penyebab, komplikasi dan cara
6
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari komplikasi dan kematian akibat hipertensi, maka pengetahuan tentang
hipertensi di RW 02 Sukarasa penting diteliti sebagai dasar menetapkan
intervensi untuk penderita hipertensi di RW 02 Sukarasa sehingga tidak
menimbulkan komplikasi lain ataupun kematian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pengetahuan warga tentang hipertensi di RW 02
Sukarasa berdasarkan umur?
2. Bagaimana gambaran pengetahuan warga tentang hipertensi di RW 02
Sukarasa berdasarkan jenis kelamin?
3. Bagaimana gambaran pengetahuan warga tentang hipertensi di RW 02
Sukarasa berdasarkan pekerjaan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan warga tentang hipertensi di
RW 02 Sukarasa.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan warga berdasarkan umur
b. Mengetahui gambaran pengetahuan warga berdasarkan jenis
kelamin
c. Mengetahuai gambaran pengetahuan warga berdasarkan pekerjaan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat di manfaatkan sebagai
sumber informasi dan sebagai referensi untuk meningkatkan
pendidikan kesehatan tentang hipertensi.
b. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan
sekaligus menambah wawasan mengenai hipertensi agar mampu
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi praktek keperawatan
Hasil penelitian diharapkan digunakan sebagai masukan bagi
profesi keperawatan dalam memberikan promosi kesehatan terkait
penatalaksanaan di masyarakat agar penderita hipertensi tidak
mengalami komplikasi ataupun kematian.
b. Bagi petugas kesehatan
Sebagai acuan dalam proses perbaikan program-program kesehatan
untuk menghindari terjadinya komplikasi dan kematian akibat
hipertensi khususnya di RW 02 Sukarasa.
c. Bagi peneliti
Sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian-penelitian lebih
lanjut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang penyakit hipertensi.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan karya tulis ilmiah
ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan, berisi tentang: latar belakang penelitian,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
2. BAB II Kajian Pustaka, berisi tentang: pengetahuan, hipertensi,
jenis-jenis hipertensi, faktor resiko hipertensi, tanda gejala hipertensi,
pencegahan hipertensi.
3. BAB III Metodologi penelitian berisi tentang: lokasi dan subjek
penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,
Instrumen penelitian, proses perkembangan instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, dan analisa data.
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang: hasil
penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari.
Waktu penelitian bulan April-Mei 2013.
2. Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2008: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah warga RT 01 sampai
RT 06 RW 02 Sukarasa sebanyak 1603 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian populasi
yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2008: 116).
Saryono (2008: 101) menjelaskan bahwa supaya hasil
penelitian sesuai dengan tujuan, maka penentuan sampel yang
ditetapkan harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria
ini berupa kriteria inklusi dan eklusi. Adapun kriteria sampel dalam
26
1) Kriteria Inklusi
a) Warga RW 02 Sukarasa yang berusia > 40 tahun
b) Mempunyai riwayat penyakit hipertensi
2) Kriteria Eklusi
a) Warga yang menderita stroke serta memiliki
keterbatasan fisik
b) Warga yang berusia remaja (12-20 tahun)
Berdasarkan jumlah populasi diatas, yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 236 orang sehingga untuk menentukan jumlah sampel
digunakan rumus sederhana yaitu:
(Notoatmodjo, 2010)
Keterangan:
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (5%)
Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini dihitung
dengan menggunakan rumus :
n = N
1+N (d²)
= 236
1 + 236 (0,05²)
= 236
1+ 236 (0,0025)
= 236
1+ 0,59
= 236
1,59
[image:16.595.114.511.281.754.2]27
[image:17.595.118.517.235.738.2]Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari Cara pengambilan sampel ini secara cluster random sampling yaitu
teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang
kecil. Populasi dari cluster merupakan subpopulasi dari total populasi.
Pengelompokan secara cluster menghasilkan unit elementer yang
heterogen seperti halnya populasi sendiri (Nursalam, 2003).
Keterangan:
N = Total populasi
N1 = total sub populasi stratum ke-1
n = total sampel
n1 = total sampel stratum ke-1
Berdasarkan rumus tersebut, maka banyaknya sampel yang
akan diteliti di RW 02 Sukarasa adalah sebagai berikut :
Jumlah warga RT 01 : 29 orang , RT 02 : 42 orang, RT 03 : 49 orang,
RT 04 : 7 orang, RT 05 : 35 orang, RT 06 : 74 orang.
Untuk RT 01
Untuk RT 02
Untuk RT 03
Untuk RT 04
Untuk RT 05
28
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan
objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang
terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010: 112). Dalam
penelitian ini, penelitian deskriptif digunakan untuk membuat penilaian
terhadap pengetahuan warga mengenai pencegahan hipertensi di RW 02
Sukarasa Kecamatan Sukasari.
C. Metode Penelitian
Metode dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan
survei menggunakan alat kuesioner dalam bentuk lembar soal multiple
choice yaitu mahasiswa memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban
yang disediakan.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Riyanto, 2009: 54).
Pengetahuan warga tentang hipertensi yaitu segala sesuatu yang
diketahui oleh warga mengenai hipertensi, meliputi: pengertian,
jenis-jenis, komplikasi, tanda gejala, dan cara penurunan faktor resiko hipertensi
yang ditunjukan dengan kemampuan menjawab pertanyaan dengan baik
dan benar tentang hipertensi dengan alat ukur kuisioner dalam bentuk
pertanyaan multiple choice dengan bobot soal jawaban benar 1 dan
jawaban salah 0, melalui skala ordinal pengetahuan baik (skor atau nilai
29
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulan data dalam bentuk
kuisioner lembar soal yang berupa daftar pertanyaan dalam rangka
wawancara terstruktur oleh peneliti dan responden. Indikator atau tingkat pengetahuan yang digunakan dibuat dalam bentuk multiple choice
sebanyak 25 pertanyaan.
Pertanyaan yang menunjukan tingkat pengetahuan warga tentang
hipertensi di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari dengan menggunakan
skala Guttman dengan ketentuan jawaban sesuai teori jika benar bernilai 1,
jika salah bernilai 0.
F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti
(Sugiyono, 2008: 121). Kualitas pengumpulan data sangat dipengaruhi
oleh kualitas instrumen alat atau pengumpulan data yang digunakan.
Karena kuesioner dikembangkan sendiri oleh peneliti, maka sebelum
kuesioner disebarkan pada responden sebelumnya di uji validitas dan
reliabilitasnya dahulu dengan mengujicobakan instrumen penelitian
kepada 30 responden di RW 05 Sukarasa yang memiliki karakteristik
yang sama seperti di RW 02 Sukarasa.
Untuk melihat valid atau tidaknya kuesioner, diadakan uji validitas
terhadap masing-masing item pertanyaan. Uji validitas ini diolah
menggunakan program Microsoft Excel 2007.
Hasil pengolahan data dinyatakan valid dengan koefisien lebih atau
sama dengan 0,3 (Sugiyono, 2008: 121). Uji validitas dilakukan pada
tanggal 15 Mei 2013 di RW 05 Sukarasa, setelah dilakukan
pengolahan data uji validitas semua pertanyaan dinyatakan valid
30
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010:
124). Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti
dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti
sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang tidak
berdeda (Sugiyono, 2008: 122).
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai koefisien lebih dari 0,6
(Sugiyono, 2008: 122). Pada uji reliable nilai koefisien diperoleh 0,88
(bukti hasil dapat dilihat di lampiran) maka kuesioner dinyatakan
sudah reliable karena nilai alpha lebih besar dari nilai koefisien (0,6).
G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesinoer merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008:
123).
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a) Peneliti memperkenalkan diri dan memberitahu pada responden
mengenai maksud dan tujuan dilakukannya penelitian
b) Peneliti menanyakan kesediaan untuk menjadi responden dalam
penelitian.
c) Setelah itu peneliti menyebarkan angket kepada responden.
d) Setelah angket diperoleh responden, selanjutnya Responden yang
bersedia diharuskan menandatangani format persetujuan menjadi
responden dan mendapat penjelasan dari peneliti mengenai
[image:20.595.115.514.112.723.2]31
[image:21.595.118.515.109.639.2]Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
e) Responden yang menandatangani format persetujuan menjadi
responden akan mengisi lembar kuesioner setelah mendapat
petunjuk singkat mengenai pengisian kuesioner dari peneliti.
f) Selanjutnya responden mengisi jawaban dengan cara memberi
tanda silang (X) pada jawaban yang dirasanya benar, dari seluruh
pertanyaan pada kuesioner dan responden diperbolehkan bertanya
kepada peneliti apabila ada kata-kata dalam pertanyaan kuesioner
yang tidak dimengerti.
g) Setelah seluruh pertanyaan dijawab oleh responden, maka
selanjutnya data dikumpulkan dan di analisa.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini
antara lain menggunakan tiga tahapan yaitu :
a. Tahap Persiapan
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dilaksanakan dari penentuan
judul gambaran pengetahuan warga tentang hipertensi di RW 02
Sukarasa Kecamatan Sukasari, kemudian menyusun latar belakang,
tujuan, identifikasi masalah, dan rumusan masalah , metodologi
penelitian, menentukan populasi, sampel dan teknik sampling,
menentukan variabel dan definisi operasional, menentukan instrumen
penelitian, menentukan desain penelitian. Langkah-langkah tersebut
kemudian disusun dalam sebuah karya tulis ilimiah.
b.Tahap Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
pada tanggal 21 Mei 2013. Pertama-pertama peneliti memberikan
penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan dari penelitian. Bila
responden setuju setelah diberikan penjelasan tentang tujuan penelitian
ini, responden di minta untuk mengisi dan menandatangani surat
32
Kemudian peneliti menjelaskan tentang pengisian kuesioner.
Setelah dijelaskan, lalu responden di minta untuk mengisi kuesioner
dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan multipelchoice. Pada
saat pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden selama proses
penelitian berlangsung, kemudian setelah penelitian berakhir maka
diperoleh skor yang menunjukkan tanggapan responden tentang sifat dari
objek yang disajikan. Data diolah dengan cara tabulasi dan disajikan
dalam bentuk tabel-tabel distribusi, selanjutnya diinterpretasikan dan
dianalisis di dalam pembahasan kemudian dibuat kesimpulan.
c.Tahap Akhir
Tahap akhir dalam prosedur penelitian ini adalah menyusun hasil
laporan, langkah sidang akhir dan penggandaan laporan untuk
dikomunikasikan pada pihak lain.
H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu harus diolah dengan
tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data
terdapat langkah yang harus ditempuh (Riyanto, 2009: 57), diantaranya:
a. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data
atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
dalam satu buku (code book) untuk mempermudah kembali melihat
lokasi dan arti suatu kode dari satu variabel. Ada dua kuesioner yang
[image:22.595.121.515.106.712.2]33
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari demografi wargadan yang kedua adalah kuesioner yang berisi pertanyaan
tentang pengetahuan warga. Untuk kuesioner yang berisi data demografi
diberi kode a untuk usia 40-50 tahun, kode b untuk usia 50-60 tahun,
kode c untuk usia > 60 tahun. Kode a untuk PNS, kode b untuk pegawai
swasta, kode c untuk wiraswasta/pedagang, kode d untuk petani, kode e
untuk buruh dank ode f untuk yang tidak bekerja atau Ibu Rumah Tangga.
Kode a untuk yang pendidikan terakhir SD/sederajat. Kode b untuk yang
pendidikan terakhir SMP/sederajat, kode c untuk yang pendidikan
terakhir SMA/sederajat, kode e untuk yang pendidikan terakhir
perguruan tinggi dan kode f untuk yang tidak bersekolah. Selanjutnya
adalah kuesioner yang berisi tentang pengetahuan warga, untuk
pertanyaan yang salah diberi kode 0 dan untuk pertanyaan yang benar
diberi kode 1.
c. Entri Data
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master table atau database komputer, kemudian
[image:23.595.116.515.214.685.2]membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat
tabel kontingensi.
d. Melakukan Teknik Analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak di analisis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,
maka menggunakan statistik deskriptif. Statistika deskriptif
(menggambarkan) adalah statistika yang membahas cara-cara meringkas,
menyajikan, dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah
dimengerti dan lebih mempunyai makna.
2. Analisis Data
Analisa data yang digunakan adalah univariat, hanya melihat
jumlah persentase pengetahuan warga tentang pencegahan hipertensi,
34
Pengkategorian komponen pengetahuan warga hipertensi tentang
penyakit hipertensi di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari menurut
Nursalam (2003: 124) diinterpretasikan sebagai berikut:
Baik: jika pertanyaan yang dijawab dengan benar sebanyak 76-100%
Cukup: jika pertanyaan yang dijawab benar sebanyak 56-75% Kurang: jika pertanyaan yang dijawab ≤ 56%
Cara mendeskripsikan data agar dapat dibaca dan ditafsirkan adalah
data yang telah dikumpulkan, kemudian ditabulasikan dalam distribusi
persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase
F = Jumlah pertanyaan yang benar
N = Jumlah total pertanyaan
100% = Bilangan konstanta tetap
Untuk mempermudah dalam penafsiran data dan menarik
kesimpulan menggunakan skala (Arikunto, 2002 dalam Neneng 2010:
47):
a. 0% = tidak seorangpun memberikan jawaban
b. 1-24% = sebagian kecil
c. 25-49% = kurang dari setengahnya
d. 50% = setengahnya
e. 51-74% = lebih dari setengahnya
f. 75-99% = sebagian besar
[image:24.595.115.514.229.645.2]Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RW 02 Sukarasa Kecamatan
Sukasari dengan jumlah responden 148 orang dan dilakukan analisis data serta
pembahasan mengenai Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi di RW 02
Sukarasa Kecamatan Sukasari, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Secara umum setengahnya (50%) warga memiliki pengetahuan kurang.
2. Pengetahuan warga tentang hipertensi berdasarkan karakteristik umur di
RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari, sebagian besar (95,8%) warga yang
berusia > 60 tahun memiliki pengetahuan kurang.
3. Pengetahuan warga tentang hipertensi berdasarkan karakteristik jenis
kelamin di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari, lebih dari setengahnya
(59,6%) warga yang berjenis kelamin perempuan memiliki pengetahuan
kurang.
4. Pengetahuan warga tentang hipertensi berdasarkan karakteristik pekerjaan
di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari, sebagian besar (89%) warga
44
B. Saran
1. Bagi praktek keperawatan
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi perawat dalam
menjalankan peran-perannya diantara lain perannya sebagai educator atau
perawat sebagai pendidik dan konsultan dimana perawat harus
memperhatikan strategi yang tepat untuk dilakukannya pendidikan kesehatan
agar warga benar-benar memahami apa yang disampaikan oleh perawat atau
petugas kesehatan sehingga diharapkan mampu merubah perilaku yang
buruk menjadi baik.
2. Bagi petugas kesehatan Puskesmas Sukarasa
Semoga penelitian ini dapat memberi masukan bagi sarana kesehatan
di wilayah RW 02 Sukarasa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya menyediakan pendidikan kesehatan, serta melengkapi alat bantu
pendidikan seperti leaflet, booklet, dan sebagainya sehingga pendidikan
kesehatan dapat berjalan secara optimal sehingga warga yang menderita
hipertensi dapat paham benar tentang penyakit hipertensinya dan dapat
mengaplikasikan apa yang diperoleh. Selain itu, petugas kesehatan juga bisa
bekerja sama dengan instansi pendidikan yang melaksanakan praktek
lapangan agar mewajibkan setiap mahasiswa yang praktek di puskesmas
untuk melaksanakan pendidkian kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan
warga yang menderita hipertensi.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Semoga penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk penelitian
selanjutnya tentang penyakit hipertensi dimana banyak faktor-faktor yang
Tyas Kusuma Dewi, 2013
Gambaran Pengetahuan Warga Tentang Hipertensi Di RW 02 Sukarasa Kecamatan Sukasari
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Clinic, Mayo. (2005). Hipertensi: Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Intisari.
Departemen Kesehatan RI. (2001). Buku Pintar Gender. Jakarta: Katalog Departemen Kesehatan RI.
Depkes. (2011). Jumlah Penderita Hipertensi Kota Bandung. Tersedia:
http://www.depkes.go.id/downloads/profil_kesehatan_kota_bandung.pdf [14 April 2013].
Eka, UN. (2011). Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita
Hipertensi dalam Upaya Mencegah Kekambuhan. Tersedia: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24304/4/chapter%2011.pd f. [14 April 2013].
Elizabeth B. Harlock. (2000). Psikologi Perkembangan (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Fransiska. (2010, 17 Februari). Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Seseorang. Dunia Baca [Online]. Tersedia: http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-sertafaktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html [14 April 2013].
Irza, S. (2009). Analisis Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat. Tersedia: http://www.usu.ac.id. [14 April 2013].
Neneng. (2010). Gambaran Pengetahuan Klien Hipertensi Berdasarkan
Karakteristik di Poli Penyakit Dalam RSUD Cibabat. Cimahi: Skripsi Keperawatan STIKES A. Yani.
Notoatmodjo, Sukidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2012.
Pratiwi, Denia. (2011). Pengaruh Konseling Obat Terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi di Poliklinik Khusus Dr. M. Djamil Padang. Padang: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Andalas.
Rinawang FS. (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Kelompok Lanjut Usia di Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat. Tangerang: Skripsi FK UIN.
Riyanto. (2009). Pengolahan dan Analisis Kesehatan. Jogjakarta: Muha Medika.
Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.
Suddarth & Brunner. (2002). Keterampilan Medikal Bedah vol. 2. Jakarta : EGC.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Tri SN. (2012). Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Merokok pada Penderita Hipertensi di RW 09 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggu. Depok: Skripsi FK UI.
Widiyani, Roshma. (2013, 4 April). 32 Persen Orang Indonesia Sakit Hipertensi. Kompas [Online]. Tersedia:
http://health.kompas.com/read/2013/04/04/15544899/32.Persen.Orang.Ind onesia.Sakit.Hipertensi. [14 April 2013].
Winda, H. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Komplikasi pada Penderita Hipertensi di Poliklinik Penyakit
dalam RS Jogja. Tersedia: