• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis hubungan Biaya Kualitas dan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di BEI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis hubungan Biaya Kualitas dan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di BEI)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the relationship between the cost of quality with the profitability of the companies belonging to the automotive industry and components that go public in Indonesia Stock Exchange.

The method used in this study is the method of Pearson correlation analysis and hypothesis testing is carried out with a significant test statistic t-test to see the relationship between the cost of quality and profitability of the company with SPSS 16.0. This study uses secondary data in the form of annual financial statements from automotive components sub-sector companies in Indonesia Stock Exchange in 2010 until 2012.

The study states there is a very strong and positive relationship (unidirectional) significant between the cost of quality to profitability. In addition, if the relationship quality cost components are tested separately with profitability showed a significant relationship between control cost and profitability that has a very strong and positive (unidirectional). In contrast, failure cost has a significant relationship that very strong and negative (not the direction) with profitability.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara biaya kualitas dengan profitabilitas dari perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam industri otomotif dan komponen yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis korelasi pearson dan pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian signifikan adalah uji statistik-t untuk melihat hubungan antara biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan dilakukan dengan SPSS 16.0. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan sub sektor otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan sangat kuat dan positif (searah) yang signifikan antara biaya kualitas dengan profitabilitas. Selain itu jika hubungan komponen biaya kualitas diuji secara terpisah dengan profitabilitas menunjukkan biaya pengendalian memiliki hubungan signifikan yang sangat kuat dan positif (searah) dengan profitabilitas. Sebaliknya, biaya kegagalan memiliki hubungan signifikan yang sangat kuat dan negatif (tidak searah) dengan profitabilitas.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Perumusan Masalah...4

1.3 Maksud Penelitian...5

1.4 Tujuan Penelitian...5

1.5 Manfaat Penelitian...5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...7

(4)

ix

2.1.3.2 Manfaat Analisis Biaya Kualitas...19

2.1.3.3 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Analisis Biaya Kualitas...20

2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis...36

BAB III METODE PENELITIAN...39

3.1 Metode Penelitian...39

3.2 Populasi dan Sampel...39

(5)

3.4 Metode Penelitian...42

3.4.1 Jenis Penelitian...42

3.4.2 Jenis Data...42

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data...42

3.4.4 Metode Analisis Data...43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...48

4.1 Data Penelitian...48

4.1.1 Data Laba Kotor (Gross Profit)...49

4.1.2 Data Biaya Kualitas...49

4.2 Analisis Hasil Penelitian...52

4.2.1 Analisis Hubungan Biaya Kualitas dengan Laba/Profitabilitas...53

4.2.2 Analisis Hubungan Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan dengan Laba/Profitabilitas...55

4.2.3 Analisis Hubungan Satu Variabel Independen dengan Mempertimbangkan Efek dari Variabel Independen Lainnya terhadap Variabel Dependen...57

4.3 Pembahasan Hasil Statistik...60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...65

5.1 Simpulan...65

5.2 Saran...66

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN...70

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Laporan biaya kualitas...23

Gambar 2 Cara kualitas meningkatkan keuntungan...36

Gambar 3 Hubungan antara pengembangan kualitas dan kinerja keuangan...37

Gambar 4 Grafik tren laba dan biaya kualitas Nipress Tbk. (NIPS)...64

(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tinjauan penelitian terdahulu...34

Tabel II Operasionalisasi variabel...41

Tabel III Pedoman interpretasi koefisien korelasi...44

Tabel IV Daftar emiten sampel...48

Tabel V Data laba kotor (gross profit) tahun 2010-2012 (dalam $)...49

Tabel VI Data realisasi total biaya pengendalian tahun 2010-2012 (dalam $)..50

Tabel VII Data realisasi total biaya kegagalan tahun 2010-2012 (dalam $)...51

Tabel VIII Data realisasi total biaya kualitas tahun 2010-2012 (dalam $)...52

Tabel IX Hasil uji korelasi sederhana...53

Tabel X Hasil uji korelasi berganda...56

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar perusahaan sampel...70

Lampiran B Laporan laba rugi tahunan perusahaan emiten sampel...71

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan pada dasarnya merupakan entitas yang dibentuk untuk memenuhi tujuan

tertentu yang telah ditetapkan oleh para pendirinya. Salah satu tujuan perusahaan

yang paling utama yakni memperoleh laba. Laba digunakan perusahaan dalam

rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usahanya.

Memelihara dan meningkatkan laba perusahaan merupakan inti dari keseluruhan

kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

keadaan dimana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan.

Hansen dan Mowen (2000:4) menyatakan bahwa peningkatan

laba/keuntungan dapat dilakukan dengan dua cara melalui kenaikan permintaan

pelanggan dan melalui pengurangan biaya. Dalam pasar yang sangat bersaing,

peningkatan permintaan dan penghematan biaya menunjukkan perbedaan antara

usaha bertahan hidup dan berkembangnya perusahaan.

Kenaikan permintaan pelanggan sangat ditentukan oleh puas atau tidaknya

pelanggan terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam tekanan persaingan

bisnis yang ketat, perusahaan dipaksa untuk memikirkan bagaimana meningkatkan

penjualan produk untuk tetap memperoleh penghasilan atau laba. Produk yang

ditawarkan harus memenuhi tingkat kepuasan pelanggan (customer value) atau

(11)

Bab I Pendahuluan 2

mutu atau kualitas produk menjadi salah satu kunci untuk memperoleh kepuasan

pelanggan untuk memperoleh laba perusahaan.

Salah satu bidang usaha yang perlu memperhatikan kualitas sebagai kunci

mencapai profitabilitas adalah industri manufaktur atau industri yang pada dasarnya

mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Kualitas pada industri manufaktur selain

menekankan pada produk yang dihasilkan, juga memperhatikan kualitas pada proses

produksi. Proses produksi atau produk yang masih ada dalam proses (Work in

Process) menjadi fokus utama dalam pencapaian kualitas, bukan pada produk akhir

untuk mengantisipasi adanya cacat atau kesalahan dan mencegah kerugian jika

produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang.

Analisis oleh PIMS Associates, Inc., anak perusahaan dari Strategic Planning

Institute, terhadap lebih 1.200 perusahaan untuk mempelajari hubungan antara

kualitas produk dan kinerja perusahaan, seperti yang diungkap Edward Blocher dkk.

(2008:651), mengindikasikan bahwa:

1. Kualitas produk merupakan faktor penting penentu profitabilitas bisnis.

2. Bisnis yang menawarkan produk dan layanan berkualitas premium lebih

cenderung memiliki pangsa pasar yang relatif besar.

3. Kualitas secara positif dan signifikan berkaitan dengan tingkat pengembalian

yang lebih tinggi atas investasi untuk hampir semua jenis produk dan situasi

pasar.

Produk yang berkualitas tidak dapat dicapai begitu saja. Perlu adanya sumber

daya ekonomi yang dikorbankan untuk mencapai tujuan ini dalam bentuk biaya.

Biaya kualitas merupakan biaya yang timbul dari berjalannya dua fungsi dalam

(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha saling bertolak belakang. Biaya pencegahan (prevention cost) dan biaya penilaian

(appraisal cost) yang dikorbankan untuk mencegah biaya yang harus dikeluarkan

akibat adanya kegagalan produk. Sebaliknya biaya kegagalan internal (internal

failure cost) dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost) muncul ketika

fungsi pencegahan tidak berjalan secara efektif.

Anggapan pada umumnya menyatakan bahwa perusahaan harus

mempertimbangkan pengorbanan biaya yang tidak sedikit ketika harus meningkatkan

kualitas. Pernyataan ini ada benarnya, namun seperti yang diungkapkan Sutrisno dan

Kusriyanto (2004:21) yakni agar laba tetap terpelihara manajemen perlu

mengefektivitaskan pengendalian biaya tanpa harus mengurangi kualitas dan

kuantitas produk yang ditetapkan, sehingga perusahaan dapat hidup dan beroperasi.

Hal yang serupa dijelaskan oleh Edward Blocher, dkk (2008:650) bahwa

sekalipun perusahaan memilih berkompetisi dengan strategi harga yang lebih murah

(low prices), produk berharga murah itu tetaplah harus memenuhi ekspektasi

konsumen. Total biaya kualitas untuk sebuah perusahaan bisa saja tinggi, namun

perusahaan dengan produk barang dan jasa berkualitas dapat menghasilkan tingkat

profitabilitas yang tinggi dan berkelanjutan.

Perusahaan tidak perlu merasa khawatir tentang bagaimana mencapai kualitas

tanpa mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengatur dan mengendalikan

kualitas produk. Pendekatan yang paling baik untuk perbaikan mutu adalah dengan

berkonsentrasi pada pencegahan dan penilaian. Dengan kata lain, untuk mengurangi

total biaya kualitas, upaya yang dilakukan adalah dengan mengurangi kondisi

(13)

Bab I Pendahuluan 4

Proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang efektif dan efisien

sehingga memenuhi harapan konsumen dilakukan dengan berkonsentrasi pada biaya

pencegahan (prevention cost) dan pengendalian (appraisal cost) kualitas produk

sehingga dapat mencegah munculnya biaya kegagalan. Pendekatan ini oleh Carter

(2009:221) didasarkan pada keyakinan bahwa dengan meningkatkan biaya

pencegahan maka lebih sedikit produk defektif yang akan dihasilkan, dan biaya mutu

secara total akan menurun.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai hubungan biaya kualitas dan masing-masing komponennya dengan laba

sebagai salah satu indikator tingkat profitabilitas perusahaan dengan mengambil

judul “ANALISIS HUBUNGAN BIAYA KUALITAS DAN PROFITABILITAS

PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen

yang Terdaftar di BEI)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

tertarik meneliti hubungan biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan. Dengan

demikian, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara total biaya kualitas (total quality cost) dengan

profitabilitas perusahaan?

2. Apakah terdapat hubungan antara biaya pengendalian (control cost) dan biaya

(14)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mengukur

signifikansi hubungan antara biaya kualitas (quality cost) yang terdiri atas biaya

pengendalian (control cost) dan biaya kegagalan (failure cost) dengan laba sebagai

ukuran finansial profitabilitas perusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menunjukkan apa yang akan dicapai dan informasi mengenai apa

yang akan diperoleh setelah penelitian selesai. Adapun tujuan penelitian dalam

penyusunan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan total biaya kualitas dengan

profitabilitas perusahaan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan masing-masing komponen dari

biaya pengendalian dan biaya kegagalan dengan profitabilitas perusahaan.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara langsung

maupun tidak langsung bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Penulis

Penelitian diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai

hubungan biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan serta untuk memperoleh

gambaran nyata bagaimana teori-teori biaya kualitas yang diperoleh selama

(15)

Bab I Pendahuluan 6

2. Bagi Emiten Sampel

Hasil penelitian diharapkan memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan

bagi perusahaan dalam pelaksanaan pengambilan keputusan atau kebijakan

perusahaan terkait biaya kualitas.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi pustaka dan bahan bacaan

sebagai bahan kajian dan perbandingan dalam penyusunan karya tulis ilmiah

(16)

66

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap realisasi

biaya kualitas dan profitabilitas perusahaan manufaktur yang termasuk dalam sub

sektor otomotif dan komponen Bursa Efek Indonesia, maka dapat dihasilkan

beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian ini memberikan hasil bahwa untuk ketiga tahun yang termasuk dalam

periode sampel penelitian terdapat hubungan sangat kuat dan positif (searah)

antara biaya kualitas (X) dengan profitabilitas (Y). Hubungan ini terbukti

signifikan. Dengan demikian, ketika biaya kualitas mengalami peningkatan

maka profitabilitas perusahaan meningkat.

2. Hasil pengujian terhadap hubungan komponen biaya kualitas secara terpisah

dengan profitabilitas, biaya pengendalian (X1) di setiap tahun menunjukkan

hubungan yang sangat kuat dan positif (searah) serta signifikan dengan

profitabilitas (Y). Hal ini berarti ketika biaya pengendalian meningkat maka

profitabilitas meningkat. Sebaliknya, biaya kegagalan (X2) memiliki hubungan

signifikan yang sangat kuat dan negatif (tidak searah) dengan profitabilitas (Y).

Maka ketika biaya kegagalan mengalami peningkatan maka profitabilitas

perusahaan akan mengalami penurunan.

3. Interaksi atau hubungan antara dua komponen biaya kualitas juga diuji dalam

(17)

Bab V Simpulan dan Saran 67

(tidak searah). Maka ketika biaya pengendalian (X1) meningkat maka biaya

kegagalan (X2) akan menurun demikian pula sebaliknya peningkatan biaya

kualitas dikarenakan adanya kurangnya aktivitas pengendalian sehingga biaya

pengendalian menurun.

4. Hubungan biaya pengendalian (X1) dengan profitabilitas (Y) dan biaya

kegagalan (X2) dengan profitabilitas (Y) jika salah satu variabel

dipertimbangkan pengaruhnya menunjukkan hubungan signifikan yang sangat

kuat dan searah antara biaya pengendalian dengan profitabilitas jika terdapat

biaya kegagalan di seluruh sampel penelitian. Selain itu, dari hasil uji korelasi

parsial diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara biaya kegagalan dengan

profitabilitas jika terdapat biaya pengendalian yang dikendalikan atau sama

untuk seluruh sampel penelitian.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, memperoleh dan mengolah data serta memberikan

kesimpulan, penulis mengajukan beberapa saran berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan sangat kuat dan positif antara

biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan sehingga penulis menyarankan

tetap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan aktivitas peningkatan

kualitas produk agar profitabilitas perusahaan semakin meningkat.

2. Penulis menyarankan agar perusahaan menggunakan prinsip exactly right at the

first time (produk yang dihasilkan dihasilkan secara benar sejak awal). Prinsip

ini jika dilaksanakan bermanfaat untuk menekan total biaya kualitas karena

(18)

Bab V Simpulan dan Saran 68

Universitas Kristen Maranatha Dengan demikian, perusahaan dapat menikmati kondisi di mana quality is free.

Prinsip lain yang dapat dipertimbangkan berdasarkan hasil penelitian yakni

peningkatan aktivitas pengendalian hingga kegagalan produk dapat terus ditekan,

ketika produk berkualitas terus dihasilkan dan tidak terdapat biaya kegagalan

maka aktivitas pengendalian dapat terus dikurangi intensitasnya hingga total

biaya kualitas juga dapat ditekan.

3. Penulis juga menyarankan agar perusahaan menyajikan laporan biaya kualitas

secara periodik yang dilaporkan secara khusus oleh manajemen untuk

melaporkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan atau

meningkatkan kualitas. Hal ini bermanfaat untuk memberikan arahan bagi

manajemen untuk menilai kinerja, menentukan aktivitas yang perlu dilakukan

untuk meningkatkan kualitas dan profitabilitas perusahaan dan lain sebagainya.

4. Bagi peneliti lainnya, analisis disarankan dapat diuraikan lebih rinci hingga

meliputi empat komponen biaya kualitas dan hubungannya dengan profitabilitas

perusahaan tidak hanya dari ukuran finansial seperti laba periodik tetapi juga

rasio profitabilitas. Selain itu, jangkauan sampel penelitian diperluas tidak hanya

untuk bidang manufaktur tetapi juga perusahaan jasa atau perusahaan dagang.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Blocher, Ed, David E. Stout, and Gary Cokins. (2010). Cost Management. 5th edition. McGraw-Hill International Edition. Singapore.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi 14. Diterjemahkan oleh: Krisna. Salemba Empat. Jakarta.

Ciptani, Monika K. (1999). Pengukuran Biaya Kualitas: Suatu Paradigma Alternatif.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(1) Mei, hal. 68-83.

Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen. Buku Satu. Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari, Deny Arnos Kwary. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. (2006). Cost Management, Accounting

and Control. 9th Edition. Thomson South-Western. Ohio.

Hofstrand, Don. (2009). Understanding Profitability. December 2009 diakses dari www.extension.iastate.edu/agdm pada tanggal 02 April 2014.

Horngren, C.T, Srikant M. Datar, dan George Foster. (2008). Akuntansi Biaya,

Penekanan Manajerial. Edisi ke-12. Jilid 1. P.A. Lestari. Erlangga.

Hilton, Ronald W. (2002). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic

Environment. McGraw-Hill Irwin. Boston.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Indonesia per 1 April 2002, Salemba Empat, Jakarta.

Ismaya, Sujana. (2006). Kamus Akuntansi. Pustaka Grafika. Bandung.

Ma’arif, S. M. dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Operasi. PT Grasindo.

Jakarta.

Masyhuri dan M. Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi,

Teori dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi 5. UPP-STIM YKPN. Yogyakarta.

Permatasari, Paulina. (2006). Quality Costs: Facilitating The Quality Initiative. Bina

Ekonomi, 1(1) Januari, hal. 10-25.

Prawirosentono, Suyadi. (2001). Manajemen Operasi, Analisis dan Studi Kasus. Edisi Ketiga. Bumi Aksara. Jakarta.

Sawir, Agnes. (2009). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan

(20)

Daftar Pustaka 70

Universitas Kristen Maranatha Simamora, Henry. (2002). Akuntansi Manajemen. Edisi 2. UPP AMP YKPN. Jakarta.

Soemarso. (2004). Akuntansi sebagai Pengantar. Salemba Empat. Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode riset Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.

Sunjoyo, dkk. (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sumayang, Lalu. (2003). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Salemba Empat. Jakarta.

Suwardjono. (2002). Akuntansi Pengantar 1. Edisi Ketiga. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.

Syafri, Sofyan H. (2008). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Theodorus, Tuanakotta M. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Kedelapan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Wijaya, Willy. (2008). Manajemen Kualitas (Quality Management). 29 April 2008 diakses dari http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/ pada tanggal 15 Maret 2014.

Wikipedia Bahasa Indonesia. 27 Oktober 2011 diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Profitabilitas pada tanggal 02 April 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Temuan ini menarik karena sebenarnya hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan hubungan signifikan antara keseimbangan sponsor dan intensi berperilaku, tetapi hasil

Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah analisis.. statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan pengujian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima (H5) diketahui bahwa variabel capital intensity memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap perusahaan

Berdasarkan pengujian statistik telah diketahui bahwa Structural Capital Value Added (STVA) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, hal ini

Hasil pengujian statistik t atau uji parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba perusahaan

Teknik analisis data dan pengujian hipotesis untuk memeriksa setiap variabel dilakukan dengan uji statistik deskriptif, uji pooling, uji asumsi klasik, uji analisis

Hasil pengujian dengan uji t (I-test) menunjukkan bahwa hanya ada empat variabel yang berpengaruh dan secara statistik signifikan terhadap keputusan pendanaan pada

3.4.2 Pengujian Hipotesis Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikan koefisien pada model regresi linier berganda secara parsial yang terkait dengan pernyataan hipotesis