ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the relationship between the cost of quality with the profitability of the companies belonging to the automotive industry and components that go public in Indonesia Stock Exchange.
The method used in this study is the method of Pearson correlation analysis and hypothesis testing is carried out with a significant test statistic t-test to see the relationship between the cost of quality and profitability of the company with SPSS 16.0. This study uses secondary data in the form of annual financial statements from automotive components sub-sector companies in Indonesia Stock Exchange in 2010 until 2012.
The study states there is a very strong and positive relationship (unidirectional) significant between the cost of quality to profitability. In addition, if the relationship quality cost components are tested separately with profitability showed a significant relationship between control cost and profitability that has a very strong and positive (unidirectional). In contrast, failure cost has a significant relationship that very strong and negative (not the direction) with profitability.
vii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara biaya kualitas dengan profitabilitas dari perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam industri otomotif dan komponen yang go public di Bursa Efek Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis korelasi pearson dan pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian signifikan adalah uji statistik-t untuk melihat hubungan antara biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan dilakukan dengan SPSS 16.0. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan sub sektor otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan sangat kuat dan positif (searah) yang signifikan antara biaya kualitas dengan profitabilitas. Selain itu jika hubungan komponen biaya kualitas diuji secara terpisah dengan profitabilitas menunjukkan biaya pengendalian memiliki hubungan signifikan yang sangat kuat dan positif (searah) dengan profitabilitas. Sebaliknya, biaya kegagalan memiliki hubungan signifikan yang sangat kuat dan negatif (tidak searah) dengan profitabilitas.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vi
ABSTRAK...vii
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB 1 PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Perumusan Masalah...4
1.3 Maksud Penelitian...5
1.4 Tujuan Penelitian...5
1.5 Manfaat Penelitian...5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...7
ix
2.1.3.2 Manfaat Analisis Biaya Kualitas...19
2.1.3.3 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Analisis Biaya Kualitas...20
2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis...36
BAB III METODE PENELITIAN...39
3.1 Metode Penelitian...39
3.2 Populasi dan Sampel...39
3.4 Metode Penelitian...42
3.4.1 Jenis Penelitian...42
3.4.2 Jenis Data...42
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data...42
3.4.4 Metode Analisis Data...43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...48
4.1 Data Penelitian...48
4.1.1 Data Laba Kotor (Gross Profit)...49
4.1.2 Data Biaya Kualitas...49
4.2 Analisis Hasil Penelitian...52
4.2.1 Analisis Hubungan Biaya Kualitas dengan Laba/Profitabilitas...53
4.2.2 Analisis Hubungan Biaya Pengendalian dan Biaya Kegagalan dengan Laba/Profitabilitas...55
4.2.3 Analisis Hubungan Satu Variabel Independen dengan Mempertimbangkan Efek dari Variabel Independen Lainnya terhadap Variabel Dependen...57
4.3 Pembahasan Hasil Statistik...60
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...65
5.1 Simpulan...65
5.2 Saran...66
xi
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN...70
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Laporan biaya kualitas...23
Gambar 2 Cara kualitas meningkatkan keuntungan...36
Gambar 3 Hubungan antara pengembangan kualitas dan kinerja keuangan...37
Gambar 4 Grafik tren laba dan biaya kualitas Nipress Tbk. (NIPS)...64
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Tinjauan penelitian terdahulu...34
Tabel II Operasionalisasi variabel...41
Tabel III Pedoman interpretasi koefisien korelasi...44
Tabel IV Daftar emiten sampel...48
Tabel V Data laba kotor (gross profit) tahun 2010-2012 (dalam $)...49
Tabel VI Data realisasi total biaya pengendalian tahun 2010-2012 (dalam $)..50
Tabel VII Data realisasi total biaya kegagalan tahun 2010-2012 (dalam $)...51
Tabel VIII Data realisasi total biaya kualitas tahun 2010-2012 (dalam $)...52
Tabel IX Hasil uji korelasi sederhana...53
Tabel X Hasil uji korelasi berganda...56
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Daftar perusahaan sampel...70
Lampiran B Laporan laba rugi tahunan perusahaan emiten sampel...71
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan pada dasarnya merupakan entitas yang dibentuk untuk memenuhi tujuan
tertentu yang telah ditetapkan oleh para pendirinya. Salah satu tujuan perusahaan
yang paling utama yakni memperoleh laba. Laba digunakan perusahaan dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usahanya.
Memelihara dan meningkatkan laba perusahaan merupakan inti dari keseluruhan
kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu
keadaan dimana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan.
Hansen dan Mowen (2000:4) menyatakan bahwa peningkatan
laba/keuntungan dapat dilakukan dengan dua cara melalui kenaikan permintaan
pelanggan dan melalui pengurangan biaya. Dalam pasar yang sangat bersaing,
peningkatan permintaan dan penghematan biaya menunjukkan perbedaan antara
usaha bertahan hidup dan berkembangnya perusahaan.
Kenaikan permintaan pelanggan sangat ditentukan oleh puas atau tidaknya
pelanggan terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam tekanan persaingan
bisnis yang ketat, perusahaan dipaksa untuk memikirkan bagaimana meningkatkan
penjualan produk untuk tetap memperoleh penghasilan atau laba. Produk yang
ditawarkan harus memenuhi tingkat kepuasan pelanggan (customer value) atau
Bab I Pendahuluan 2
mutu atau kualitas produk menjadi salah satu kunci untuk memperoleh kepuasan
pelanggan untuk memperoleh laba perusahaan.
Salah satu bidang usaha yang perlu memperhatikan kualitas sebagai kunci
mencapai profitabilitas adalah industri manufaktur atau industri yang pada dasarnya
mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Kualitas pada industri manufaktur selain
menekankan pada produk yang dihasilkan, juga memperhatikan kualitas pada proses
produksi. Proses produksi atau produk yang masih ada dalam proses (Work in
Process) menjadi fokus utama dalam pencapaian kualitas, bukan pada produk akhir
untuk mengantisipasi adanya cacat atau kesalahan dan mencegah kerugian jika
produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang.
Analisis oleh PIMS Associates, Inc., anak perusahaan dari Strategic Planning
Institute, terhadap lebih 1.200 perusahaan untuk mempelajari hubungan antara
kualitas produk dan kinerja perusahaan, seperti yang diungkap Edward Blocher dkk.
(2008:651), mengindikasikan bahwa:
1. Kualitas produk merupakan faktor penting penentu profitabilitas bisnis.
2. Bisnis yang menawarkan produk dan layanan berkualitas premium lebih
cenderung memiliki pangsa pasar yang relatif besar.
3. Kualitas secara positif dan signifikan berkaitan dengan tingkat pengembalian
yang lebih tinggi atas investasi untuk hampir semua jenis produk dan situasi
pasar.
Produk yang berkualitas tidak dapat dicapai begitu saja. Perlu adanya sumber
daya ekonomi yang dikorbankan untuk mencapai tujuan ini dalam bentuk biaya.
Biaya kualitas merupakan biaya yang timbul dari berjalannya dua fungsi dalam
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha saling bertolak belakang. Biaya pencegahan (prevention cost) dan biaya penilaian
(appraisal cost) yang dikorbankan untuk mencegah biaya yang harus dikeluarkan
akibat adanya kegagalan produk. Sebaliknya biaya kegagalan internal (internal
failure cost) dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost) muncul ketika
fungsi pencegahan tidak berjalan secara efektif.
Anggapan pada umumnya menyatakan bahwa perusahaan harus
mempertimbangkan pengorbanan biaya yang tidak sedikit ketika harus meningkatkan
kualitas. Pernyataan ini ada benarnya, namun seperti yang diungkapkan Sutrisno dan
Kusriyanto (2004:21) yakni agar laba tetap terpelihara manajemen perlu
mengefektivitaskan pengendalian biaya tanpa harus mengurangi kualitas dan
kuantitas produk yang ditetapkan, sehingga perusahaan dapat hidup dan beroperasi.
Hal yang serupa dijelaskan oleh Edward Blocher, dkk (2008:650) bahwa
sekalipun perusahaan memilih berkompetisi dengan strategi harga yang lebih murah
(low prices), produk berharga murah itu tetaplah harus memenuhi ekspektasi
konsumen. Total biaya kualitas untuk sebuah perusahaan bisa saja tinggi, namun
perusahaan dengan produk barang dan jasa berkualitas dapat menghasilkan tingkat
profitabilitas yang tinggi dan berkelanjutan.
Perusahaan tidak perlu merasa khawatir tentang bagaimana mencapai kualitas
tanpa mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengatur dan mengendalikan
kualitas produk. Pendekatan yang paling baik untuk perbaikan mutu adalah dengan
berkonsentrasi pada pencegahan dan penilaian. Dengan kata lain, untuk mengurangi
total biaya kualitas, upaya yang dilakukan adalah dengan mengurangi kondisi
Bab I Pendahuluan 4
Proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang efektif dan efisien
sehingga memenuhi harapan konsumen dilakukan dengan berkonsentrasi pada biaya
pencegahan (prevention cost) dan pengendalian (appraisal cost) kualitas produk
sehingga dapat mencegah munculnya biaya kegagalan. Pendekatan ini oleh Carter
(2009:221) didasarkan pada keyakinan bahwa dengan meningkatkan biaya
pencegahan maka lebih sedikit produk defektif yang akan dihasilkan, dan biaya mutu
secara total akan menurun.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai hubungan biaya kualitas dan masing-masing komponennya dengan laba
sebagai salah satu indikator tingkat profitabilitas perusahaan dengan mengambil
judul “ANALISIS HUBUNGAN BIAYA KUALITAS DAN PROFITABILITAS
PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen
yang Terdaftar di BEI)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
tertarik meneliti hubungan biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan. Dengan
demikian, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara total biaya kualitas (total quality cost) dengan
profitabilitas perusahaan?
2. Apakah terdapat hubungan antara biaya pengendalian (control cost) dan biaya
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mengukur
signifikansi hubungan antara biaya kualitas (quality cost) yang terdiri atas biaya
pengendalian (control cost) dan biaya kegagalan (failure cost) dengan laba sebagai
ukuran finansial profitabilitas perusahaan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menunjukkan apa yang akan dicapai dan informasi mengenai apa
yang akan diperoleh setelah penelitian selesai. Adapun tujuan penelitian dalam
penyusunan skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan total biaya kualitas dengan
profitabilitas perusahaan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan masing-masing komponen dari
biaya pengendalian dan biaya kegagalan dengan profitabilitas perusahaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi Penulis
Penelitian diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai
hubungan biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan serta untuk memperoleh
gambaran nyata bagaimana teori-teori biaya kualitas yang diperoleh selama
Bab I Pendahuluan 6
2. Bagi Emiten Sampel
Hasil penelitian diharapkan memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan
bagi perusahaan dalam pelaksanaan pengambilan keputusan atau kebijakan
perusahaan terkait biaya kualitas.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi pustaka dan bahan bacaan
sebagai bahan kajian dan perbandingan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
66
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap realisasi
biaya kualitas dan profitabilitas perusahaan manufaktur yang termasuk dalam sub
sektor otomotif dan komponen Bursa Efek Indonesia, maka dapat dihasilkan
beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini memberikan hasil bahwa untuk ketiga tahun yang termasuk dalam
periode sampel penelitian terdapat hubungan sangat kuat dan positif (searah)
antara biaya kualitas (X) dengan profitabilitas (Y). Hubungan ini terbukti
signifikan. Dengan demikian, ketika biaya kualitas mengalami peningkatan
maka profitabilitas perusahaan meningkat.
2. Hasil pengujian terhadap hubungan komponen biaya kualitas secara terpisah
dengan profitabilitas, biaya pengendalian (X1) di setiap tahun menunjukkan
hubungan yang sangat kuat dan positif (searah) serta signifikan dengan
profitabilitas (Y). Hal ini berarti ketika biaya pengendalian meningkat maka
profitabilitas meningkat. Sebaliknya, biaya kegagalan (X2) memiliki hubungan
signifikan yang sangat kuat dan negatif (tidak searah) dengan profitabilitas (Y).
Maka ketika biaya kegagalan mengalami peningkatan maka profitabilitas
perusahaan akan mengalami penurunan.
3. Interaksi atau hubungan antara dua komponen biaya kualitas juga diuji dalam
Bab V Simpulan dan Saran 67
(tidak searah). Maka ketika biaya pengendalian (X1) meningkat maka biaya
kegagalan (X2) akan menurun demikian pula sebaliknya peningkatan biaya
kualitas dikarenakan adanya kurangnya aktivitas pengendalian sehingga biaya
pengendalian menurun.
4. Hubungan biaya pengendalian (X1) dengan profitabilitas (Y) dan biaya
kegagalan (X2) dengan profitabilitas (Y) jika salah satu variabel
dipertimbangkan pengaruhnya menunjukkan hubungan signifikan yang sangat
kuat dan searah antara biaya pengendalian dengan profitabilitas jika terdapat
biaya kegagalan di seluruh sampel penelitian. Selain itu, dari hasil uji korelasi
parsial diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara biaya kegagalan dengan
profitabilitas jika terdapat biaya pengendalian yang dikendalikan atau sama
untuk seluruh sampel penelitian.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, memperoleh dan mengolah data serta memberikan
kesimpulan, penulis mengajukan beberapa saran berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan sangat kuat dan positif antara
biaya kualitas dengan profitabilitas perusahaan sehingga penulis menyarankan
tetap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan aktivitas peningkatan
kualitas produk agar profitabilitas perusahaan semakin meningkat.
2. Penulis menyarankan agar perusahaan menggunakan prinsip exactly right at the
first time (produk yang dihasilkan dihasilkan secara benar sejak awal). Prinsip
ini jika dilaksanakan bermanfaat untuk menekan total biaya kualitas karena
Bab V Simpulan dan Saran 68
Universitas Kristen Maranatha Dengan demikian, perusahaan dapat menikmati kondisi di mana quality is free.
Prinsip lain yang dapat dipertimbangkan berdasarkan hasil penelitian yakni
peningkatan aktivitas pengendalian hingga kegagalan produk dapat terus ditekan,
ketika produk berkualitas terus dihasilkan dan tidak terdapat biaya kegagalan
maka aktivitas pengendalian dapat terus dikurangi intensitasnya hingga total
biaya kualitas juga dapat ditekan.
3. Penulis juga menyarankan agar perusahaan menyajikan laporan biaya kualitas
secara periodik yang dilaporkan secara khusus oleh manajemen untuk
melaporkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan atau
meningkatkan kualitas. Hal ini bermanfaat untuk memberikan arahan bagi
manajemen untuk menilai kinerja, menentukan aktivitas yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan kualitas dan profitabilitas perusahaan dan lain sebagainya.
4. Bagi peneliti lainnya, analisis disarankan dapat diuraikan lebih rinci hingga
meliputi empat komponen biaya kualitas dan hubungannya dengan profitabilitas
perusahaan tidak hanya dari ukuran finansial seperti laba periodik tetapi juga
rasio profitabilitas. Selain itu, jangkauan sampel penelitian diperluas tidak hanya
untuk bidang manufaktur tetapi juga perusahaan jasa atau perusahaan dagang.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Blocher, Ed, David E. Stout, and Gary Cokins. (2010). Cost Management. 5th edition. McGraw-Hill International Edition. Singapore.
Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi 14. Diterjemahkan oleh: Krisna. Salemba Empat. Jakarta.
Ciptani, Monika K. (1999). Pengukuran Biaya Kualitas: Suatu Paradigma Alternatif.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(1) Mei, hal. 68-83.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen. Buku Satu. Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari, Deny Arnos Kwary. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. (2006). Cost Management, Accounting
and Control. 9th Edition. Thomson South-Western. Ohio.
Hofstrand, Don. (2009). Understanding Profitability. December 2009 diakses dari www.extension.iastate.edu/agdm pada tanggal 02 April 2014.
Horngren, C.T, Srikant M. Datar, dan George Foster. (2008). Akuntansi Biaya,
Penekanan Manajerial. Edisi ke-12. Jilid 1. P.A. Lestari. Erlangga.
Hilton, Ronald W. (2002). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic
Environment. McGraw-Hill Irwin. Boston.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Indonesia per 1 April 2002, Salemba Empat, Jakarta.
Ismaya, Sujana. (2006). Kamus Akuntansi. Pustaka Grafika. Bandung.
Ma’arif, S. M. dan Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Operasi. PT Grasindo.
Jakarta.
Masyhuri dan M. Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi,
Teori dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi 5. UPP-STIM YKPN. Yogyakarta.
Permatasari, Paulina. (2006). Quality Costs: Facilitating The Quality Initiative. Bina
Ekonomi, 1(1) Januari, hal. 10-25.
Prawirosentono, Suyadi. (2001). Manajemen Operasi, Analisis dan Studi Kasus. Edisi Ketiga. Bumi Aksara. Jakarta.
Sawir, Agnes. (2009). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan
Daftar Pustaka 70
Universitas Kristen Maranatha Simamora, Henry. (2002). Akuntansi Manajemen. Edisi 2. UPP AMP YKPN. Jakarta.
Soemarso. (2004). Akuntansi sebagai Pengantar. Salemba Empat. Jakarta.
Suliyanto. (2006). Metode riset Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.
Sunjoyo, dkk. (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sumayang, Lalu. (2003). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Salemba Empat. Jakarta.
Suwardjono. (2002). Akuntansi Pengantar 1. Edisi Ketiga. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.
Syafri, Sofyan H. (2008). Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Theodorus, Tuanakotta M. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Kedelapan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Wijaya, Willy. (2008). Manajemen Kualitas (Quality Management). 29 April 2008 diakses dari http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/ pada tanggal 15 Maret 2014.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 27 Oktober 2011 diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Profitabilitas pada tanggal 02 April 2014.