viii
Universitas Kristen Maranatha The Influence of Emotional Exhaustion On Job Satisfaction at Two Hospitals
Pekanbaru
Maria Fransisca Putri Simamora Abstract
The purpose of this study is to examine whether emotional exhaustion affect on job satisfaction. A sample of this empirical study was conducted 210 data and can be used 200 data. The respondents are nurses at two hospitals in Pekanbaru. The outliers, validity, reliability, statistic descriptive, correlation and model fit test were conducted before research statements testing. Twenty-four research statements were conducted, but only twenty-two research statements were examined because two items failed to fill validity and reliability criteria. The regression analysis was used examine twenty-two research statements. In the short, emotional exhaustion negatively affect on job satisfaction.
ix
Pengaruh Kelelahan Emosional Terhadap Kepuasan Kerja Di Dua Rumah Sakit Pekanbaru
Maria Fransisca Putri Simamora Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah kelelahan emosional berpengaruh pada kepuasan kerja. Sampel penelitian empiris ini dilakukan dengan menyalurkan 210 data dan yang dapat digunakan 200 data. Responden dalam penelitian ini adalah para perawat di dua rumah sakit di Pekanbaru. Outlier, validitas, reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi dan fit model dilakukan terlebih dahulu sebelum menguji pertanyaan riset. Dua puluh empat pernyataan yang akan diteliti, tapi hanya dua puluh dua pernyataan penelitian yang diuji karena dua item tidak memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Analisis regresi digunakan untuk menguji dua puluh dua pernyataan penelitian. Singkatnya, kelelahan emosional secara negatif memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja
x
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... viii
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
1.5. Tempat dan Waktu Penelitian ... 6
1.6. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kelelahan Emosional ... 8
2.1.1 Definisi Kelelahan Emosional ... 8
2.1.2 Anteseden Kelelahan Emosional ... 10
2.1.3 Konsekuensi Kelelahan Emosional ... 18
2.2 Kepuasan Kerja ... 20
2.2.1. Definisi Kepuasan Kerja ... 20
2.2.2 Anteseden Kepuasan Kerja ... 23
2.2.3 Konsekuensi Kepuasan Kerja ... 24
2.3. Pengembangan Hipotesis ... 25
xi
BAB III METODA PENELITIAN DAN RERANGKA PEMIKIRAN ... 27
3.1 Jenis Penelitian ... 27
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 27
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 29
3.4 Metode Analisis Data ... 29
3.4.1 Uji Outliers ... 29
3.4.2 Uji Validitas dan Realibilitas ... 31
3.4.3 Uji Statistik Deskriptif dan Korelasi Antarkonstruk Penelitian ... 33
3.5 Uji “Fit” Model ... 34
3.6 Uji Hipotesis ... 34
3.7 Rerangka Pemikiran ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian ... 37
4.2 Karakteristik Responden ... 39
4.3 Hasil Analisis Data ... 40
4.3.1 Hasil Uji Outliers ... 40
4.3.2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 41
4.3.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Korelasi Antarkonstruk Penelitian ... 42
4.4 Uji “Fit” Model ... 43
4.5 Uji Hipotesis ... 45
BAB V ... 48
5.1 Simpulan ... 48
5.2 Implikasi dan Saran bagi Rumah Sakit ... 49
5.3. Keterbatasan Penelitian ... 50
5.4. Saran bagi Penelitian Mendatang . ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 51
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 39
Tabel 2 Hasil Uji Outliers ... 40
Tabel 3 Hasil Analisis Faktor Konfirmatori dan Cronbach’s Alpha (α) ... 41
Tabel 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Korelasi Antarkonstruk Penelitian ... 43
Tabel 5 Hasil Uji Fit Model – ANOVAb ... 44
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Hasil Karakteristik Responden ... 52
Bab 1 Pendahuluan 1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila memperoleh kepuasan
kerja (Hasibuan, 2003). Kepuasan kerja tercermin dari sikap karyawan terhadap
pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerja yang merupakan
perwujudan dari perasaan terhadap pekerjaan (Handoko, 2008, p. 193). Seseorang yang merasakan kepuasan terhadap pekerjaannya akan berupaya semaksimal
mungkin dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas
dengan baik, sehingga menghasilkan kinerja dan pencapaian yang positif bagi
perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung (Assad, 1995).
Menurut Herzberg (1959), ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka
yang mempunyai motivasi tinggi untuk berkerja dan lebih senang dalam melakukan
pekerjaan, sedangkan ciri pekerja yang kurang atau tidak puas adalah mereka yang
malas berangkat ke tempat bekerja dan malas dalam melakukan pekerjaan.Pekerja
yang puas atau tidak puas dipengaruhi oleh ukuran beban kerja yang diterima, karena
setiap bidang pekerjaan memberikan pengaruh terhadap kejiwaan seseorang seperti
rasa bosan, lelah atau merasakan ketidakpuasan (Zagladi, 2005). Kelebihan beban
kerja (work load) yang dialami seseorang tidak hanya menimbulkan kelelahan secara fisik tetapi juga secara emosional (Gibson, Ivancevich & Donnely, 1996). Oleh sebab
itu, beban kerja yang melampaui daya mampu seseorang, jelas akan menimbulkan
dampak negatif yang secara langsung berkaitan dengan timbulnya stres dan stres
Bab 1 Pendahuluan
2
Universitas Kristen Maranatha
Kelelahan emosional selalu didahului oleh suatu gejala umum, yaitu
timbulnya rasa cemas setiap ingin mulai bekerja yang kemudian mengarah pada
perasaan tidak berdaya menghadapi tuntutan pekerjaan sehingga mengubah
individual menjadi frustasi atau marah pada diri sendiri (Babakus, Cravens, Johnstan
& Moncrif, 1999). Maslach (1993) menjelaskan bahwa karyawan yang pekerjaannya
berorientasi melayani orang lain dapat membentuk hubungan yang bersifat asimetris
antara pemberi dan penerima pelayanan, karena seseorang yang bekerja pada bidang
pelayanan, ia akan memberikan perhatian, pelayanan, bantuan, dan dukungan kepada
klien, siswa, atau pasien. Hubungan yang asimetris dalam menjalankan tugas
merupakan pemicu ketegangan emosional yang berujung pada terkurasnya
sumber-sumber emosional seseorang (Maslach, 1993). Sumber-sumber-sumber emosional, misalnya
perasaan frustrasi, putus-asa, sedih, tidak berdaya, tertekan, apatis dan merasa
terbelenggu oleh tugas-tugas yang dihadapi dalam pekerjaan menyebabkan seseorang
merasa tidak mampu memberikan pelayanan secara psikologis dan menimbulkan
kelelahan emosional (Sujipto, 2001). Kelelahan emosional merupakan anteseden
kepuasan kerja terkuat menurut Jackson, seperti yang dikutip dalam Sweeney dan
Summers (2002).
Profesi pelayanan yang ada di rumah sakit seperti perawat pada dasarnya
pekerjaan yang menghadapi tuntutan dan pelibatan emosional (Caputo, seperti yang
dikutip dalam Sujipto, 2001). Perawat selalu dituntut untuk dapat menjadi figur yang
dibutuhkan pasien, dapat bersimpati kepada pasien, selalu menjaga perhatian, fokus
dan hangat kepada pasien (Taylor, seperti yang dikutip dalam Windayanti & Cicilia,
2007). Scauli dan Jauczur, seperti yang dikutip dalam Rita (2004) mengatakan bahwa
Bab 1 Pendahuluan
3
Universitas Kristen Maranatha
memiliki keahlian, pengetahuan dan konsentrasi yang tinggi. Di dalam menjalankan
peran dan tugas, seorang perawat tak jarang dihadapkan kepada pengalaman negatif
dengan customer (pasien dan kerabatnya) yang memicu ketegangan emosional, sehingga memberikan tekanan kepada perawat karena mereka tidak hanya bekerja
berdasarkan aturan tertulis tetapi juga pelibatan emosional (Churiyah, 2007). Selain
itu perawat juga dihadapkan pada tuntutan profesi dan menghadapi berbagai
persoalan baik dari pasien maupun rekan sekerja yang menimbulkan kelelahan secara
emosional (Scauli & Jauczur, seperti yang dikutip dalam Rita, 2004). Seseorang yang
mengalami kelelahan emosional menyebabkan munculnya rasa tidak mampu dalam
memberi pelayanan secara psikologis sehingga menurunkan rasa puas terhadap
pekerjaannya (Babakus et al. 1999; Sujipto, 2001). Padahal, tingkat kepuasan kerja yang dialami perawat akan memengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan kepada
customer dan akan menimbulkan masalah bagi rumah sakit karena dapat menghambat laju kinerja perawat (Djojodibroto, seperti yang dikutip dalam Rina,
2009. Dengan demikian, tujuan riset ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh kelelahan emosional terhadap kepuasan kerja perawat dengan objek
penelitiannya adalah dua rumah sakit yang ada di kota Pekanbaru.
1.2.Rumusan Masalah
Rumah sakit merupakan industri yang bergerak di bidang jasa pelayanan dimana
terdapat orang-orang yang bertugas melayani setiap customer seperti perawat yang dalam menjalankan tugas dan perannya menghadapi tuntutan dan pelibatan
Bab 1 Pendahuluan
4
Universitas Kristen Maranatha
keperawatan merupakan pelayanan unik yang dilaksanakan selama 24 jam dan
berkesinambungan menjadi kelebihan tersendiri dibanding pelayanan lainnya, serta
memegang peranan penting karena merupakan pihak yang bertemu langsung dan
paling lama melakukan kontak dengan pasien di rumah sakit (Djojodibroto, seperti
yang dikutip dalam Rina, 2009). Tugas perawat selain memberikan asuhan
keperawatan, juga dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik, emosi,
intelektual, sosial dan spiritual baik pasien maupun keluarga sehingga berprofesi
sebagai perawat cenderung untuk mudah mengalami kelelahan emosional (Perry &
Potter, 2005). Kelelahan emosional dapat menurukan rasa puas terhadap pekerjaan
(Sujipto, 2001). Tingkat kepuasan kerja perawat memengaruhi kualitas pelayanan
yang diberikan kepada customer sehingga menimbulkan masalah bagi rumah sakit karena perawat adalah ujung tombak dari kesuksesan rumah sakit (Djojodibroto,
seperti yang dikutip dalam Rina, 2009).
Berdasarkan pandangan para penulis (Perry & Potter, 2005; Sujipto, 2001;
Rina, 2009) maka ada beberapa pokok yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Seberapa tinggi tingkat kelelahan emosional dan kepuasan kerja perawat di dua
Rumah Sakit, Pekanbaru?
2. Apakah akan terdapat pengaruh negatif kelelahan emosional terhadap kepuasan
Bab 1 Pendahuluan
5
Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kelelahan emosional dan kepuasan
kerja perawat di dua Rumah Sakit, Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh negatif kelelahan emosional
terhadap kepuasan kerja perawat di dua Rumah Sakit, Pekanbaru.
1.4.Kegunaan Penelitian
Setelah mengetahui tujuan penelitian, diharapkan penelitian ini akan berguna, bagi
kalangan sebagai berikut:
1. Bagi akademisi:
a. Untuk membandingkan antara teori dan temuan empirik tentang pengaruh negatif
kelelahan emosional terhadap kepuasan kerja.
b. Untuk memberikan tilikan (insight), terutama yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan kelelahan emosional
2. Bagi praktisi:
a. Sebagai bahan masukan bagi para pelaku dunia kesehatan di Indonesia dalam
melihat, memahami dan memberi perhatian pada kelelahan emosional dalam
upaya meningkatkan kepuasan kerja.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi para pelaku dunia kesehatan
Bab 1 Pendahuluan
6
Universitas Kristen Maranatha
c. Sebagai bahan referensi bagi rumah sakit mengenai kelelahan emosional yang
rentan dihadapi para perawat sebagai upaya dalam meningkatkan kepuasan kerja
mreke karena pelayanan yang diberikan perawat kepada customer dipengaruhi tingkat kepuasan para perawat terhadap pekerjaan yang turut memengaruhi
kesuksesan rumah sakit.
1.5. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian berlangsung dilakukan di dua rumah sakit Pekanbaru dan
mengambil waktu penelitian sejak September 2013 hingga Januari 2014.
1.6.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan
dan kegunaan, tempat dan waktu penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini berisi mengenai landasan teoritis yang terdiri atas pembahasan
mengenai kelelahan emosional, kepuasan kerja, pengembangan
Bab 1 Pendahuluan
7
Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODA PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai subjek dan objek penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, uji
outlier, validitas, reliabilitas, statistik deskriptif dan korelasi antarkonstruk penelitian, serta model dan hipotesis, dan rerangka
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai karakteristik subjek penelitian, hasil uji
outlier, validitas, reliabilitas, statistik deskriptif dan korelasi antarkonstruk penelitian, model dan hipotesis termasuk di dalamnya
berbagai pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai simpulan, keterbatasan penelitian serta saran
Bab 5 Penutup 48
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Studi ini bertujuan untuk menguji apakah kelelahan emosional memengaruhi
kepuasan kerja. Sayang sekali, terdapat dua butir pertanyaan subkonstruk riset yang
terdapat dalam konstruk kepuasan kerja yang tidak dapat diuji karena gagal
memenuhi uji reliabilitas.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa, pertama, tingkat kelelahan emosional
(M = 2.8489) para responden menunjukkan tingkat yang tinggi berdasarkan hasil dari pengumpulan data yang telah dilakukan penulis dan kepuasan kerja(M = 4.1619) para responden menunjukkan tingkat yang rendah. Selain itu, didapati bahwa kelelahan
emosional berkorelasi secara negatif terhadap kepuasan kerja (r = -0,596). Artinya, keleahan emosional secara negatif mendukung meningkat atau menurunnya kepuasan
kerja. Hal ini didukung juga oleh hasil uji hipotesis dengan regresi sederhana dimana
kelelahan emosional secara negatif memengaruhi kepuasan kerja sebesar 48 persen.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Churiyah (2010) dan Zagladi
(2004) yang menyatakan bahwa kelelahan emosional memengaruhi secara negatif
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
49
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Implikasi dan Saran bagi Rumah Sakit
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan peneliti sebelumnya, maka peneliti
memberikan saran kepada kedua rumah sakit dan kiranya ini dapat bermanfaat bagi
kedua rumah sakit tersebut, yaitu: mengenai kelelahan emosional yang dialami para
perawat harus menjadi perhatian rumah sakit karena dari hasil penelitian terdapat
hubungan negatif kelelahan emosional terhadap kepuasan kerja. Meningkatnya
kelelahan emosional yang dilamai perawat dalam pekerjaannya akan menurunkan
kualitas pelayanan yang diberikan kepada customer. Rumah sakit dapat melakukan
kegiatan-kegiatan yang dapat mendekatkan perawat satu sama lain termasuk
kedekatan terhadap para dokter seperti olahraga bersama, hiking, dan lainnya,
memberikan insentif sesuai dengan kemampuan mereka dan sesekali memberikan
bonus terhadap perawat berprestasi dan memberikan pelatihan kepada para perawat
sehingga kualitas para perawat dapat semakin meningkat. Selanjutnya, pihak
manajemen rumah sakit juga harus memperhatikan beban kerja dan waktu bekerja
para perawat sehingga kelelahan emosional yang dialami para perawat dapat semakin
menurun sehingga kepuasan kerja yang dialami para perawat semakin meningkat dan
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
50
Universitas Kristen Maranatha 5.3. Keterbatasan Penelitian
Peneliti merasa penelitian yang dilakukan masih belum sempurna dan memiliki
keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini. Pada bagian ini, peneliti
memaparkan keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, yatu:
1. Objek dan subjek penelitian terbatas hanya pada sebagian perawat di dua rumah
sakit di kota Pekanbaru sehingga tidak ada perbandingan dengan perawat di kota
lain yang ada di Indonesia terkhusus yang ada di Pulau Sumatera.
2. Pengumpulan data hanya mengandalkan kuesioner yang diisi para responden,
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
51
Universitas Kristen Maranatha 5.4. Saran bagi Penelitian Mendatang
Setelah mengetahui keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis
memaparkan beberapa saran yang dapat dijadikan acuan dan bahan pertimbangan
bagi penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya membagikan kuesioner kepada seluruh perawat
yang ada di dalam Rumah Sakit Pertama dan Rumah Sakit Kedua serta rumah
sakit yang ada di kota lain di luar kota Pekanbaru agar dapat melihat
perbandingannya dan hasilnya dapat lebih akurat.
2. Subjek dan objek penelitian dapat dilakukan lebih luas, yaitu antar rumah sakit
yang ada di kota Pekanbaru dan di luar kota Pekanbaru serta penelitian dilakukan
di rumah sakit swasta dan pemerintah sehingga dapat melihat perbedaan antara
rumah sakit swasta dan pemerintah sehingga hasil studi selanjutnya dapat
digeneralisasikan.
3. Dalam pengumpulan data dapat pula ditambah dengan wawancara atau observasi
langsung dengan waktu yang lebih panjang terhadap subjek penelitian.
4. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan konstruk-konstruk baru yang
berkaitan dengan kelelahan emosional dan kepuasan kerja. Konstruk yang dapat
menjadi anteseden dari kelelahan emosional menurut Maslach (seperti yang
dikutip dalam Sujipto, 2001) adalah karakteristik individual, lingkungan kerja,
dan keterlibatan emosional dengan penerima pelayanan. Selanjutnya, untuk
kontruk yang dapat menjadi anteseden dari kepuasan kerja menurut Burt (seperti
yang dikutip dalam As’ad, 1995) adalah faktor hubungan antar karyawan, faktor
49
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhersimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Babakus, E.., David W. Cravens., Mark Johnston & William C. Moncrief. (1999). The Role of Emotional Exhaustion in Sales Force Attitude and Behavior Relationships. Journal of the Academy of Marketing Science.27 (1). Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga. Churiyah, Madziatul. (2011). Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional
terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi.Jurnal Ekonomi Bisnis 16 (2).
Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, J, L., Ivancevich, J, M., & Donnelly, J, H, Jr. (1994). Organizations:
Behavior, structure, processes. 8th. Edition. Boston: Irwin Inc,1994
Hair, Jr. J. F., Anderson, R. E., Tatham, R. L., & Black, W. C. (1998). Multivariate data analysis. 5th. Edition. NJ: Prentice Hall.
Handoko, T.Hani. (2008). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. 2nd. Edition. Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto. (2005). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE.
Lu, Hong., Alison, E., While, K., Louise, Barriball. (2007). Job Satisfaction and It’s Related Factors: A questionnaire survey of hospital nurses in Mainland China. Internasional Journal of Nursing Studies 44.
Lewig & Dollard. (2003). Emotional dissonance, emotional exhaustion and job satisfaction in call centre worker.
Maslach, Christina dan Susan E. Jackson. (1981). The Measurement of Experienced Burnout.
Journal of Occupational Behaviour. Vol.2(99-113).
Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. (2001). Job burnout. Annual Review of Psychology, 52 (397–422.)
50
Universitas Kristen Maranatha
Pines, A. Aronson.E., & Elliot. (1989). Career Burnout: Causes And Cures. Free Press: New York.
Robins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. 10th. Edition. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suliyanto . (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi.
Suminar dan Yulianti. (2013). The Effect of Emotional Exhaustion on Job Satisfaction and its Impact on Performance.International Peer Reviewed Journal, Vol.5, 2244-1506.
Sunjoyo., Setiawan, R.., Caroline, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Sutjipto. (2001). Apakah Anda Mengalami Burnout.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Balit bang 32(689). Jakarta: Depdiknas.
Spector, P. (1997). Job satisfaction. Thousand Oaks. CA: Sage Publications. Syptak . (1999). Job Satisfaction: Putting Theory Into Practice.
Zagladi, A. L. (2004). Pengaruh Kelelahan Emosioanal Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Dalam Pencapaian Komitmen Organisasional Dosen Perguruan Tinggi Swasta. Disertasi.