BIOEDUKASI
Volume 1, Nomor
I
Halaman 27-30
ISSN: 1693-265X
Februari 2004
IIUBUNGAI\I
A}ITARA
KESADARAN
PROFESI,
VARIASI ASAL SEKOLAII
DAIY PERSEPSITBRIIADAP
PERI(ULIAIIA}I
DENGAN PEROLEHAN HASIL
BEL.{IAR
PN)A
MATIASISWA
PEIYYETARAAI\I
S-1PGSM
JURUS$I
P.MIPA
SUMANTO, SRI
DWIASTUTI
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret
Diterima: 10 Meret 2003. Disetujui 25 September 2003
Absrract
Ihe obiective of this research was to lotow the significant correlation between profession awareness, praious school belonging and prception bward teaching with acquisition of sudy yield on the student
of
gruduate4egree equalizing programof
PGSMon
the departmentof
Mathematicsand
Natural ScienceEducation.
Descrptive analysis characterized by upost facto was used. Data was collected upon 40 student
of
PGSM. Anaregmd
Anatysisof
Yariant with dummy variables were used with the degree of significantif
p>0.05.The result showed that thqe is
a
positive conelation, which is not significant between professionawarenes& previous school belonging and the perception toward teaching with acquisition of study yield on the student (R=406; p=Q,086, thus p>0,05).
Key words.'prof*sion awareness, previous school belonging, perception toward teaching
PENDAHIILUAI\I
akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatanatau
pekerjaanitu".
Profesi
berbeda denganUntuk
meningkatkanloalitas sumber
pekerjaan-pekerjaanlain,
karena
fungsidaya manusia dibidang peirdidikan, malca
perlu
sosialnya.
Fungsi sosial
tersebut
yuitodiselanggaralen
pengebhuan
pengabdian
kepada
masyarakat,
v*g
terutama bidang studi pada guru-gurusekolatr pelaksanaannya
mengharuskan
adanvi menengah. Dapat bcrbentuk kursus,pcnahran
kompetensi. Kompetansi diperlukan agar profesiatau
penyetaraan
s€eErti
)reng
telatr
itu
dapat
melaksanalan fungsinya.Hal
ini diselenggaralan olch Dg,pdikbud WilayahJawa
mengimplementasikan pula tmtgtanpengetahuanTengah
bekerjasamadengan
LrNS dalam
dan
keterampilan
yang
ldrusus
rmtuk menangani-
guru-guru sekolah
menengahdi
pelaksanaannyafungsi
iersebut.
RumusanKodya Surakarta.
Elluasi
Erhadap suatuprroses
tersebut meirunluklcan- pengertian suafu profesi perlu dilakukan untuk me,ngetahui hasilrirauprm
sebagai suatupikeri*"
v*g
menunjuk icepadalin$k
lanjut
dari
prosesitu,
terutamaproses
suatu
kewenangan
drri-
keahlian
v*g
bel{ar
meirgajar. Selain itu untukmengantisipasi
memerlukanp*OiAUn
khususserta
latihanisu bahwa telah terjadi penurunsn kualitas gunr
ai
khusus.Indonesia, maka dilalorkan penelitian
ini.
Mahasiswa program penyetaraanS-l-Kerangka pemikiran penelitian ini
adalah
PGSM adalah gtnr-gumy-g
mempunyai masasebagai
berikut
:
bertitik tolak
dari
variasi
kerja beragam -aan Uerasataoi
raioUi,
tempatsekolah tempat mengajar maka dapat
ditinjau
mengajar yang berbeda yaitu negeri dan swasta.hubungan antara kesadaran pr-ofesi sebagai
gunr
Oleti karena t=tu kesadaran profelsi darimasing-Mryt d*
persepsi
mahasiswa
terhadap masing
mahasiswatersebut
beragam
p"t"
perkulialun dosen dengan perolehan hasilbelajar
tenrtama yang berkaitan dengan tonfetensinyaMKBS pada matrasiswa Pe,nyetaraan
SI-PGSM
sebagai $eomngguru.
Guru
sering-dil@tak; Jurusan P.MIPA.
ebagai orang-yang
serbabisa k
r*"
gu*
28
,*
SUMANTO dkk, Hubungan Antara Kesadaran Profesi
modernisator,
penasehat,pemberi
aspirasi,peneliti, pelalu pekerjaan rutin dan sebagainyaa.
Sebelum
mahasiswa
tersebut
mengikuti perkuliahan Program PenyetaraanS-1
PGSMJr.uusan
P.
MIPA,
pada
dasarnya
telah mempunyai berbagai tingkat kesada Suryobroto,Sumadi.,
1983.
ProsesBelajar
Mengajar
diPerguruan Tingg. Andi Offset. Yogyalorta. ran profesi yang berasal dari tempatrya bekerja,
Kesadaran profesi yang tersebut dapat menjadi modal bagi proses belajar
berilutrya.
Kesadaranprofesi sebagai guru sekolah menengah yang kuat biasanya mempunyai standar pencapaian yang
tinggi,
unhrk
setiap kegiatanpng
dilakulontermasuk kegiatan belajar
di
kanpus.
Standaryang
tingg
tersebut akan mendorong mahasiswauntuk melalukan
usahayang
maksimal agar dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi pula.Begitu pula
dengan kesadaranprofesi
yangdimiliki
oleh mahasiswa PenyetaraanS-l
PGSM JurusanP. MIPA,
mrmgkinkatr ada huburganyang positifdengan perolehan hasil belajarnya ?
Masing-masing mahasiswa
ProgramPenyetaraan
S-l
PGSM Jurusan P. MIPA adalah gurusekolah
baik SMU rmupm SLTPdi
eks Karisidenan Suratarta. Walauptm merckaitu semua menrpakan alunrri lulusan D-3 Biologi
Jurusan
P. MIPA FKIP
LJNS,tetapi
sckolah menengah tempat mereka mengajar rncnrpunyaistah,rs berbeda, yaitu negsri atau swasta. Menunrt Toegino (1998) ditinjau dari kenyataan yang ada
dan
berdasarkan peqrelenggaraan sekolah di Indonesia dibedakandna macarl yaitu
:
l)
Sekolah yang diselenggarakan dan
dikelola
olehpemerintah
atau
disebut
sekolahnegeri;
2) Sekolah yang dikelola dan diselenggarakan olehsuatu
yayasanatau
organisasiyang
disebutsekolah swasta. Bagi sekolah swasta berdasarkan
akeditasi
dibedakan atas:
a)
Sekolatr swasta dengan status terdaftar; b) Sekolahswasta dengan status disamakan.Alaeditasi
sekolah swastatersebut
dilalulon
dengan maksud diantaranyauntuk
meningkatkan
mutu,
nrclindungimasyarakat
dari
kemtmgkinan penyelenggaraansekolah swasta yang kurang bertanggungiawab
dan untuk
pengendalian
mutu
agarpenyelenggaraan
sekolah
yang
b€rsangkutansesuai dengan ketentuan perundang-rmdangan
yang berlaku.
Sehubrmgan dengan perbedaanstatus
tersebut memungkinlon
lcesibukan,tanggung
jawab,
stultur
maupun
aturan-aturannya
pun
mengalami perbedaan. Bertolah dari perbedaandi
atas, maka perlu dikaji apakah terdapat hubunganyang
positif
antara
asalsekolah tempat mengajar dengan perolehan hasil belajar ?
Dalam
melakukan
kegiatan
belajarmengajar
di
kelas perlu mengenali dose'n yangmengelolanya. Pengenalan atas
diri
dosen dalammemberikan
kuliah
dapat
mengembangkanpribadinya ke sikap positifpada kegiatan belajar mengajarnya.
Agar
dapat
mempersepsi ataumengenal orang
lain
(dosen), seorang pengamat (mahasiswa)tidak
hanrs
mengamati secara langsung tingkahlalu,
sikap dan kegiatan obyek persepsinya (dosen) tetapijuga
dapat melaluicara lain berdasarkan informasi yang ditunjuldcan oleh orang
lain
atau melalui media yang lain.Adapun pengertian perse,psi menurut Jalaludin
Rahmat
(1988)
adalah
'?angalaman tentangobyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh
denganjalan
menyimpulkan danmenafsirkan pesan". Persepsi terhadap sesuatu
obyek dapat bernilai
positif
atau negatif. Bagi mahasiswa penyetaraan S-1 PGSM Jurusan P.MIPA
yang
semuanya sudahmenjadi
guru sekolah menengahdi
eks Karisidenan Surakartadalam
memandangperkuliahan dosen
yangdiikutinya berbeda-beda. Ada yang positif tetapi
ada pula yang
negatif.
Berbagai pandangantersebut tentrmya
akan
tercermin
dalampersepsinya
terhadap
per-kuliahan
yangdiilortinya. Oleh larena
itu
menarik rmtuk dikajiapakah terdapat hubungan positif antara persepsi
terhadap
perluliahan
dengan perolehan hasil belajar ?Belajar pada
dasarnya adalah proses perubahanyang
mengarah pada aspek kognitif,afektif, dan psikomotor. Wujud dari perubahan
seseorang
yang telah
melalorkan perbuatan belajar adalah prestasi belajar. Prestasi belajar sebagai perolehanhasil
belajar
menurut A. Tabrani Rusyan,dkk
(1989) dipengaruhi olehbanyak
faktor yang
dikelompold<anke
dalamfaktor
internal
dan
eksternal.Faktor
internal dibedakan menjadi subfaktor kondisifisik
dansubfaktor
kondisi
psikis,
sedangkan faktorekstemal diantaranya
terdiri dari
sbfaktor isiflrtteri
perlorliahan, lanrikulum,
kesibukansekolah
tempat
mengajar,
keluarga
dan sebagainya.Bertitik tolak dari
uraiandi
atas maka timbul suatu kerangka pemikiran, bahwa antarakesadaran profesi, variasi asal sekolah tempat mengajar
dan
persepsi mahasiswa terhadapperkuliahan, ada hubungan yang
positif
dengan1
BIOEDUKASIVoI. 1, No.
l,
hal.27-30
Program
PenyetaraanSI-PGSM
Jurusan P.MIPA.
Berdasarkan rumusan masalah, kajian
teori
dan
l<emngka pemikiran maka disajikan hipotesis:
"Ada
hubrmgan yangpositif
antarakesadaran profesi,
variasi
asal sekolatr tempatmengajar
dan
persepsi malnsiswa
terlradap perkuliahandengan perolehan
hasil
belajarMKBS
pada matrasiswa Program PenyetaraanS IPGSM Junrsan P.
MIPA."
Tujuan pokok dalam penelitian ini adalah ingin mcngetirhui adanya signifiloosi hubungan
antara kesadaran
profesi, variasi
asal sekolahtempat
mengajar
dan
persepsi
tcrtadapperkuliahan
dcngan
paolehan
hasil
belajar(MKBS) pada nrahasiswa Program Pemyctaraan
SIPGSM Junrsan P.
MIPA.
Selainitu
uga ingin diketahui signifikansi hubungan s@ara sederhma antara masing-masing\,rriabel
bcbas denganvariabel
serta besarnya sumbaaganefehif
dari
variabel
bcbaststadap
variabel terikahya.METODE PENELTTIAN
Metode penelitim
yang
digrmakan adalah deslcriptifyang
b€rsifat expost
factodengan
correlation
desigr,
maksudnyamenjelaslon scsuatu dcngan
cala
mengungkapdata yang sudah berlalu, sehingga
tidak
dapatmemanipulasi data yang mrmgkin baeengamh.
Oleh
lorena
itu
pengrrupulaodata
dilatokan dengan anglct dan dolcumsnter. Angket tersebutmenrpalon angket buatan
seirdiri
bersifat langsung dan tertutrrp, makadiuji
rmliditas danreliabilitasnya sebchmr digrrnakan
sebagaiinstrumen penelitian. Terryrata untuk kesadaran
profesi dari 30 item yang vailid 27 itcm, sedang persepsi terhadap perluliatran da,ri 29 itern, )lang valid 27 item. Kedrra instnrmen tersebut sangat
reliabel,
sehingga
layak
rmtukinstumen peirelitian.
Sanpel
scbanyak
40mahasiswa
diarnbil
dari
populasi
(sehruhmahasiswa PGSM Junrsan P. MIPA t€rdiri dari 4 program bidang studi) secara proporsive random sampling, analisis data
png
diguakan
adalahAnareg
Umum dan Dvivariat
deirgan sandiboneka.
Anareg
umum
digunakan
urtuk
pengujian hipotesispokolq
sedang Dwivariat digunakanuntuk
pengujian hipotesis lar$uhn(secara sederhana).
Kriteria hasil
penelitian korelasinya, koefisieir regresi mauprm keberartianregresinya, maka peluang ralat (p) tidak ada yang
turang
dari
0,05.
Berdasarlon
KLmp
menggunakan
p
<
0,05
Ha
diterima dengansignifikan (Sutrisno Hadi, 1977).
EASIL
DAIY PEMBAEASAI\IHasil
penelitian
ini
dilal<trlffii
secarastatistik.
Adapm
hasilnya
sebagai
berikut Berprjak dari hasil analisis data pada tabel, maka pembahasan masalahnya dapat dijelaskan sebagai berilart:Tabel l. Rangtuman hasil uji prasyarat
Tabel 2. Ranglernan hasil korelasi
dan regresi XL,X2,X3 danY
Selunrh sampel yang diarnbil berasal dari
populasi
yang
berdishibusi
normal,
berartipengarrfiilan sampel
benar-benar dilakulon secara acak (rambang),oleh
karenaitu
semua kesimpulanyang berlalu bagi
sampel dapatdigeneralisasikan pada populasi. Sedang antar
variabel bebas dengan t€rikat dinyabkan linier,
dan antar variabel bebas tersebut independen.
Dengan dernikian prasyarat terpenuhi, sehingga dapat dilanjutkan ke uji hipotesis.
Setelah
diloji
dari hasiluji
hiporesis diatas, temyata : "Ada hubungan positif tetapi tidak signifikan antara kesadaran p,rofesi, variasi asal
sekolah
dan
persepsi terhadap
perkuliahandengan perolehan hasil belajar". Dengan derajat korelasi ganda
=
0,406,F
--
2,370,p=
0,086 (p>0,05). Padauji
sederhana antaramasing-masing variabel
bebas
dengan
variabelterikatnya,
baik ditilik dari
hasilKonvensional
(Sutrisno Hadi,l997)
maka hubmgan tersebut dinyatalcantidak
signifikan.Lebih jelas lagi jil<a
diamati pada
diagramNo Uji Asumsi Hasil P KritEria
I Nofln litas
)_7A
0,717 P>005
z LMTCNtas FMa
O-04rs
0,826 P > 0,05
Dutlny-voriable
Linier
Fbeda n 641
0J65 P,0,05 Linier
3 Indencndensi Fr-l = 0,I3 Fx =0.13
> 0,05
> 0-o5
P > 0,05
P > 0-05
[image:3.582.315.570.239.645.2]
SLJMANTO dklq Hubungan Antara Kesadaran Profesi
pencar, terjadi kenaikan korelasi (korelasi positif) yang tidak berarti antara
Xl
denganY.
Sedang antara X2 dengan Y maupun X3 dengan Y terjadi penurunanyang
tidak berarti pula
(korelasi negatif).Dari pembahasan hasil penelitian di atas,
dapat dinyatakan bahwa variabel bebas dalam
penelitian
ini
secara bersama-sama mauplm secara sendiri-sendiri (seJerhana)tidak
dapatdigunakan sebagai prediktor yang baik terhadap
perolehan hasil belajar muhasiswa Penyetaraan
SI-PGSM Jurusan P.
MIPA
FKIP UNS. Halini
dikarenakan faktor-faktor
yang
dipilih
sebagaivariabel bebas tersebut tidak berkaitan langsung dengan materi matalarliah bidang studi (MKBS)
yang diberikan
di
program
Penyetaraan 51-PGSM Jurusan P.MIPA
FKIP I.JNS. JiKA ditiliKdari
populasinyaadalah
guru-guru
sekolah menengah, maka masalah kesadaran profesi, asalsekolah
tempatmengajarmaupun
persepsi terhadap perkuliahanyang
termasuk negatif (kurang dari kriteria) masih dapat ditutup denganfaktor
psikologis
kedewasaan
maupunpengalamannya sebagai
gw,
sehingga tidak membuat suatu masalah panghambat yang dapat menghasilkan prestasi berkurang. Oleh karena ituketiga
faktor
tersebutbelum
dapat diguakansebagai prediktor yang
baik,
dengan demikiansaran
yang
dapat dib€rikan pada
peneliti selanjutnya sebagai tantangan rmtuk penelitianlanjutan
pada
faktor-faktor
lain
yangmempengaruhi prestasi belajar pada mahasiswa
Penyetaraan
SI-PGSM
demi
peningkatanlualitas
sumberdaya
manusia dalam bidang pendidikan.DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
1997.
Buku
Pedoman ProgamPenyetaraan 51 PGSM. Penerbit FKIP LJNS.
Surakarta
Depdikbud.
1995.
Pendidikan
ToragaKependidikan
Berdhisar' Kompetansi.Program Akta Mengajar
Uf.
JalwtaHadi,
S.
1997. Seri ProgramStaffitik
M-anual.Universitas
&djah "'MniU
Press.Yogyakarta
Hamalilg O. 1991. Pendidikan Guru Konsep dan Strategi. Mandar Maju. Bandrmg.
Pribadi, S. 1976. Administrasi Penataran Tenaga
Pendidik
Untuk
Sertifikat-Mengajar.Laporan Dislarsi Kerja
tr
AntarFIP
SeIndonesia
6
-
11
Juli
1975 SingarajaBali. FIP-FKIP Bandung
Rusyan,
T.
1989. PendekatanDalam
ProsesBelajar Mengajar. Remaja Rosda Karya. Bandung
Suryobroto, S. 1983. Proses Belajar Mengajar di
Perguruan
Tinggr.
Andi
Offset. Yogyakarta.Toegino. 1998. Prestasi
Belajar Mata
KuliahTingkat
Program Bersama
(TPB) Ditinjau dari NEM dan Status SMU padaMahasiswa Jurusan P. MIPA FKIP UNS
Angkatan
Tahun
1995-1996. [LaporanPenelitian]. Suakarta
:
Universitas