ABSTRACT
This study provides empirical evidence that motivational factors of organizational commitment and budgetary participation might be the important factors in explaining manager or employee to create budgetary slack.
This study uses simple regression analysis to examine the relation between budgetary participation and budgetary slack. The second analysis used is Moderate Regression Analysis to examine the relation between budgetary participation and budgetary slack with organizational commitment as a moderate variable. The object of this study is PT.KAI.
The result proves that the increase of budgetary participation will be followed by budgetary slack. This thing is caused by employees needs of reward for their goals at work. The employees also need the budget to be easily achieved. The influence of budgetary participation, budgetary slack, and organizational commitment as moderate variables is significant. It shows that high support and commitment of the organization from the budget creator can decrease budgetary slack. Those support and commitment will allow the budget creator to do his best to achieve organizational success.
ABSTRAK
Penelitian ini betujuan untuk menganalisis hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dimoderasi oleh komitmen organisasi.
Penelitian ini menggunakan pengujian regresi sederhana untuk melihat hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran, dan MRA (Moderate Regression Analysis) untuk melihat hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran yang dimoderasi oleh komitmen organisasi. Penelitian ini dilakukan di PT.KAI.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa meningkatnya partisipasi anggaran akan diikuti oleh meningkatnya senjangan anggaran. Hal ini karena karyawan ingin mendapat penghargaan atas hasil pekerjaannya yang memenuhi target dan mereka mengharapkan tujuan anggaran dapat dengan mudah dicapai. Kemudian pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating berpengaruh secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan serta komitmen organisasi yang tinggi dari para pihak penyusun anggaran akan dapat mengurangi terjadinya senjangan anggaran yang terjadi. Hal ini mungkin terjadi karena mereka memiliki dorongan yang tinggi dari dalam dirinya untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………... i
HALAMAN PENGESAHAN………. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… iii
KATA PENGANTAR………. iv
ABSTRACT………. vii
ABSTRAK……….. viii
DAFTAR ISI……….... ix
DAFTAR TABEL………... xiv
DAFTAR GAMBAR ………... xv
DAFTAR LAMPIRAN………... xvi
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1.Latar Belakang……….. 1
1.2.Identifikasi Masalah……….. 6
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian………. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….... 8
2.1. Kajian Pustaka………. 8
2.1.1. Konsep Anggaran………... 8
2.1.1.1. Pengertian Anggaran……….. 8
2.1.1.2. Fungsi Anggaran………. 9
2.1.1.3. Tujuan Anggaran………... 11
2.1.1.4. Karakteristik Anggaran……….. 13
2.1.1.5. Manfaat Anggaran……….… 16
2.1.1.6. Keterbatasan Anggaran……….. 19
2.1.1.7. Proses Anggaran……….. 20
2.1.1.8. Pendekatan Anggaran……… 24
2.1.2. Partisipasi Anggaran………... 27
2.1.2.1. Pengertian Partisipasi Anggaran………. 27
2.1.2.2. Kelebihan dan Masalah dari Anggaran………. 28
2.1.3. Senjangan Anggaran………... 33
2.1.4. Komitmen Organisasi……….. 37
2.1.4.1. Pengertian Komitmen Organisasi……….... 37
2.1.4.2. Jenis-Jenis Komitmen Organisasi……….... 39
2.1.5. Penelitian Terdahulu……….... 41
2.2. Kerangka pemikiran………. 49
2.3. Pengembangan Hipotesis………. 50
BAB III METODE PENELITIAN………. 51
3.1. Objek Penelitian……… 51
3.2. Jenis Penelitian……….. 51
3.3. Variabel………. 52
3.3.1. Variabel Penelitian………. 52
3.3.2. Operasionalisasi Variabel………... 52
3.4. Populasi dan Sampel……… 55
3.4.1. Populasi……….. 55
3.5.Sumber Data………. 56
3.6. Teknik Pengumpulan Data………... 58
3.7. Analisis Data……….. 58
3.7.1. Uji Validitas……… 58
3.7.2. Uji Reliabilitas……… 59
3.7.3. Uji Asumsi Klasik………... 60
3.7.3.1. Uji Normalitas……… 60
3.7.3.2. Uji Multikolonieritas……….. 61
3.7.3.3. Uji Heteroskedastisitas……….. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 66
4.1. Tentang Perusahaan………. 66
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan……….. 66
4.1.2. Struktur Perusahaan………... 70
4.1.3. Proses Penyusunan Anggaran……….... 73
4.2.Hasil Pengujian Data………. 73
4.2.1. Hasil Pengujian Alat Ukur Pengujian……… 73
4.2.1.1. Uji Validitas……… 73
4.2.1.1.1. Validitas Variabel Partisipasi Anggaran (PA).... 74
4.2.1.1.2. Validitas Variabel Senjangan Anggaran (SA)... 75
4.2.1.1.3. Validitas Variabel Komitmen Organisasi (KO).. 76
4.2.1.2. Uji Reliabilitas………. 77
4.2.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik………... 79
4.2.2.1. Uji Normalitas………. 79
4.2.2.2. Uji Multikolonieritas………... 80
4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas………... 81
4.3.Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan……… 82
4.3.1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (H1)……….. 82
4.3.2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua (H2)………. 84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….... 87
5.1. Simpulan……….... 87
DAFTAR PUSTAKA……….. 90
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………... 44
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian……… 53
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggaran (PA)……….. 74
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Senjangan Anggaran (SA)……….. 75
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi (KO)………..………….. 76
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Partisipasi Anggaran (PA)……….…….. 78
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Senjangan Anggaran (SA)……….…….. 78
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Komitmen Organisasi (KO)…………...…….. 78
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas……….…….. 79
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas……….……….…….. 80
Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas……….….…….. 81
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi……….……….……. 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Model Hubungan Partisipasi Anggaran Terhadap
Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner………..………... 94
Lampiran B Analisis Deskriptif Jawaban Kuesioner………... 101
Lampiran C Uji Validitas………..……….………... 110
Lampiran D Uji Reliabilitas………..………... 114
Lampiran E Uji Asumsi Klasik………..………... 120
Lampiran F Uji Regresi Variabel X dan Y………..………... 127
Lampiran G Uji MRA………..………... 129
Lampiran H Struktur Organisasi……..………... 132
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anggaran merupakan salah satu komponen penting dalam perencanaan
perusahaan. Setiap entitas pencari laba maupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat
dari perencanaan dan pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Perencanaan dan
pengendalian merupakan dua hal yang saling berkaitan. Perencanaan menurut
Hansen dan Mowen (2004:282) adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan
apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu.
Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya
telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Anggaran menurut Mulyadi (1993:488) adalah:
“Suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam
satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka
waktu satu tahun.”
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan.
Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan
pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali. Menurut Hongren (2008:214)
anggaran memberikan ukuran atas hasil-hasil keuangan yang diharapkan perusahaan
Bab I Pendahuluan 2
depan, manajer belajar mengantisipasi masalah-masalah potensial yang terjadi dan
cara menghindarinya.
Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya mengembangkan suatu
rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas
dan operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya untuk lima tahun
kedepan. Organisasi dapat menerjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka
panjang dan jangka pendek. Tujuan-tujuan ini membentuk dasar anggaran.
Hubungan erat antara anggaran dan rencana strategis membantu manajemen untuk
memastikan bahwa semua perhatian tidak berfokus pada operasional jangka pendek.
Hal ini penting karena anggaran, sebagai rencana satu periode, memiliki sifat untuk
jangka pendek (Hansen dan Mowen, 2004:282).
Sistem anggaran memberikan beberapa kelebihan untuk suatu organisasi.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:283), kelebihan dari sistem anggaran di
antaranya adalah mendorong para manajer untuk mengembangkan arahan umum
bagi organisasi, mengantisipasi masalah, dan mengembangkan kebijakan untuk masa
depan. Kelebihan lain adalah anggaran dapat memperbaiki pembuatan keputusan.
Anggaran juga memberikan standar yang dapat mengendalikan penggunaan berbagai
sumber daya organisasi dan memotivasi karyawan. Selain itu, anggaran dapat
membantu komunikasi dan koordinasi. Anggaran secara formal mengkomunikasikan
rencana organisasi pada tiap karyawan. Jadi, semua karyawan dapat menyadari
perannya dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Oleh karena itu anggaran untuk
berbagai area dan aktivitas organisasi harus bekerja bersama untuk mencapai tujuan
organisasi, maka dibutuhkan adanya koordinasi. Peran komunikasi dan koordinasi
Bab I Pendahuluan 3
Anggaran dapat digunakan sebagai pedoman kerja, maka proses
penyusunannya memerlukan organisasi yang baik, pendekatan yang tepat, serta
model-model perhitungan besaran (simulasi) anggaran yang mampu meningkatkan
kinerja pada seluruh jajaran manajemen dalam organisasi. Proses penyusunan
anggaran, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu top-down, bottom up,
dan partisipasi.
Dalam sistem penganggaran top-down, dimana rencana dan jumlah anggaran
telah ditetapkan oleh atasan atau pemegang kuasa anggaran sehingga bawahan atau
pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah ditetapkan oleh anggaran
tersebut. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahan atau pelaksana
anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu menuntut namun
sumber daya yang diberikan tidak mencukupi (overloaded). Oleh karena itu, entitas
mulai menerapkan sistem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah di atas
yakni sistem penganggaran partisipasi. Melalui sistem ini, bawahan atau pelaksana
anggaran dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang menyangkut sebagiannya
sehingga tercapai kesepakatan antara atasan ataupun pemegang kuasa anggaran dan
bawahan atau pelaksana anggaran mengenai anggaran tersebut.
Dalam anggaran partisipasi ini aspek sumber daya manusia sebagai penyusun
dan pelaksana anggaran haruslah dipertimbangkan karena anggaran akan dipengaruhi
oleh perilaku manusia terutama bagi pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan
dan pelaksanaan anggaran, yaitu jika pencapaian sasaran anggaran menjadi dasar
untuk atasan menilai kinerja atau memberikan reward pada bawahan, maka
kecenderungan perilaku yang ada pada bawahan didasarkan pada pencapaian dalam
Bab I Pendahuluan 4
memaksimalkan biaya dan meminimalkan pendapatan, selain itu dalam
penganggaran partisipasi juga dapat muncul adanya partisipasi semu dan pemberian
laporan yang bias, dimana laporan anggaran yang bias akan mengurangi keefektifan
anggaran didalam perencanaan dan pengawasan organisasi (Waller 1988 dalam
Lintang, 2002:1).
Tetapi dalam kenyatannya pastilah terdapat perbedaan antara anggaran yang
dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi perusahaan,
hal ini disebut dengan senjangan anggaran. Senjangan ini dapat dilakukan oleh
manajer agar target anggaran dapat dicapai sehingga kinerja manajer dapat dilihat
baik karena dapat mencapai target.
Penelitian yang berkaitan dengan senjangan anggaran telah menguji berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi kecenderungan para manajer untuk menciptakan
senjangan anggaran seperti penelitian yang dilaksanakan oleh Dunk (1993) dalam
Belianus (2005:117) yang meneliti budget emphasis terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil temuannya menunjukkan
bahwa budget emphasis dan informasi asimetri (variabel moderat) mempengaruhi
bawahan yang berpartisipasi untuk melakukan senjangan anggaran. Hal ini terjadi
karena bawahan membantu memberikan informasi pribadi tentang prospek masa
depan sehingga anggaran yang disusun menjadi lebih akurat. Sedangkan hasil
penelitian Young (1985) dalam Belianus (2005:117) yang menguji pengaruh
informasi pribadi terhadap kapabilitas produktif, risk preference, dan partisipasi
terhadap senjangan anggaran berbeda dengan penelitian yang dilakukan Dunk. Hasil
Bab I Pendahuluan 5
mempunyai hubungan positif, yaitu peningkatan partisipasi semakin meningkatkan
senjangan anggaran.
Hasil penelitian yang berlawanan ini mungkin karena ada faktor lain yang
juga berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan
anggaran, sehingga dari hasil-hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
dorongan manajer dan orang yang terlibat dalam penyusunan anggaran untuk
melakukan senjangan anggaran masih tetap belum dapat disimpulkan penyebabnya
(Nouri dan Parker 1996 dalam Belianus 2005:118). Berdasarkan hal ini maka
memungkinkan untuk mengusulkan diajukan variable komitmen organisasi untuk
menyelidiki pengaruh variable tersebut terhadap hubungan antara partisipasi
anggaran dan senjangan anggaran.
Komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat
terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al.
1979 dalam Belianus 2005:118). Manajer yang memiliki tingkat komitmen
organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan positif dan lebih berusaha berbuat
yang terbaik demi kepentingan organisasi. Dengan adanya komitmen yang tinggi
kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Sebaliknya, individu
dengan komitmen rendah akan mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya.
Individu tersebut tidak memiliki keinginan untuk menjadikan organisasi ke arah yang
lebih baik, sehingga kemungkinan terjadinya senjangan anggaran apabila dia terlibat
dalam penyusunan anggaran akan menjadi lebih besar. Penelitian ini dilakukan di
PT. KAI Bandung untuk melihat apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap
Bab I Pendahuluan 6
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul: “PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN
TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT.KAI
BANDUNG
”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, peneliti bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:
1. Apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh tehadap senjangan
anggaran?
2. Apakah komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dan senjangan anggaran?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi permasalah yang ada, maksud dan tujuan yang hendak
dicapai penulis adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai:
1. Menguji dan menganalisis apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh
tehadap senjangan anggaran
2. Menguji dan menganalisis apakah pengaruh komitmen organisasi terhadap
Bab I Pendahuluan 7
1.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian yang diuraikan di atas, penulis
berharap dapat memberikan kegunaan penelitian ini:
1. Bagi penulis:
Sebagai penelitian untuk menguji pengaruh komitmen organisasi sebagai
variable moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan
anggaran. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan akuntansi keperilakuan dan
manajemen. Penelitian ini juga bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman penulis sehubungan dengan displin ilmu yang dipelajari. Selain itu
penelitian ini juga berguna untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
menyelesaikan program studi strata satu di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
di Universitas Kristen Maranatha.
2. Bagi Perusahaan:
Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis
untuk organisasi yang menerapkan partisipasi penyusunan anggaran para manajer
dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Bagi Pembaca:
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi,
pengetahuan, dan gambaran mengenai pengaruh komitmen organisasi tehadap
hubungan partisipasi anggaran dan senjangan anggaran. Penelitian ini juga dapat
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitan ini menganalisis mengenai Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel
Moderating Pada PT.KAI Bandung. Penelitian ini menggunakan metode survey
dengan data sebanyak 43 buah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran yang dimoderasi oleh komitmen
organisasi serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Partisipasi Anggaran berpengaruh signifikan terhadap Senjangan Anggaran,
jika Partisipasi Anggaran meningkat maka Senjangan Anggaran pun akan
meningkat. Menurut Dunk (1993:401) kesenjangan anggaran terjadi ketika
seseorang mempunyai keinginan untuk mencapai suatu kompensasi atau
penghargaan. Seseorang pastilah ingin mendapat penghargaan atas hasil
pekerjaannya yang memenuhi target, maka dari itu ia mungkin akan
melakukan senjangan anggaran dengan memanfaatkan waktu pada saat ia
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tersebut. Dengan adanya
kesenjangan anggaran dalam perusahaan bawahan mengharapkan anggaran
agar mudah dicapai, namun disisi lain kesenjangan ini menyebabkan
Bab V Simpulan dan Saran 88
menghasilkan produktivitas yang rendah dibawah tingkat optimal yang
seharusnya ia lakukan. Sebaliknya anggaran yang terlalu ketat menyebabkan
sulitnya pencapaian dan berakibat terhadap pemberian tekanan yang berlebih
kepada manajer atau para bawahan yang pada akhirnya membuat mereka
merasa frustasi dan kehilangan semangat untuk bekerja.
2.
Komitmen organisasi sebagai variabel moderating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangananggaran. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan yang
disertai komitmen organisasi yang tinggi dari para pihak penyusun anggaran
akan mengurangi terjadinya senjangan anggaran pada perusahaan. Komitmen
yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha
menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Sehingga kemungkinan
terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari.
5.2 Saran dan Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diberikan
saran-saran yang merupakan hasil sumbangan dari penelitian ini dan keterbatasan
penelitian sebagai berikut:
1. Karena adanya keterbatasan waktu penelitian, maka penyebaran kuesioner ini
hanya dilakukan di beberapa bagian tertentu saja di perusahaan. Maka dari itu
untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menyebarkan kuesioner
Bab V Simpulan dan Saran 89
2. Penelitian ini hanya dilakukan di satu perusahaan BUMN. Untuk penelitian
berikutnya, penulis menyarankan untuk meneliti di beberapa perusahaan
BUMN ataupun dapat dilakukan diperusahaan swasta.
3. Di dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu variabel moderating
yaitu komitmen organisasi. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya
menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi partisipasi anggaran
dengan senjangan anggaran, seperti ketidakpastian lingkungan atau budaya
organisasi.
4. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dependen yaitu senjangan
anggaran. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji hubungan
partisipasi anggaran dengan dua variabel dependen, seperti contoh menguji
hubungan partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran dan kinerja
perusahaan sehingga hasil yang didapat akan menjadi semakin baik dan
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 2007. Management Control Systems. Twelve Edition. Boston: McGraw-Hill co.
Latuheru, Belianus Patria. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Staf Pengajar Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Indonesia
Maluku.
Brownell, Peter dan Morris McInnes. 1986. “Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance.” The accounting review. Vol.1,XI. No 4.
Christy, Yunita. 2011. Pengaruh Implementasi Total Quality Management (TQM)
Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Sistem Penghargaan Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variable Moderasi. Tesis Magister Akuntansi
Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).
Darlis, Edfan. 2002. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan
Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol 5, No.1,
Januari. Hal 85-101.
Dunk, A. S. 1993. The Effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on the
Relation Between Budgetary Participattion and Slack. The Accounting Review 68. April. pp. 400-410.
Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen, Edisi tujuh. Jakarta: Salemba Empat.
Hilton, W. Ronald. 2005. Managerial Accounting. Creating values in dynamic
business environment. Sixth edition.McGraw-Hill.
Husain, Siti Pratiwi. 2001. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Di Propinsi Gorontalo). Tesis Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Padjajaran, Bandung
(tidak dipublikasikan).
Horngren. Charles. T dan Srikant M. Datar dan George Porter. 2008. Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. PT. Indeks. Jakarta.
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Kana, Any Agus., Dra., MM. 1986. Anggaran Perusahaan. Penerbit akuntansi group. Yogyakarta
Mulyadi.1993. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat Dan Rekayasa. Edisi ke dua. Yogyakarta.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI
Narafin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat,2007
Nouri, H. dan R. J. Parker. 1998. The Relationship Between Budget Participation
And Job Performance: The Roles Of Budget Adequacy And Organizational Commitment. Accounting, Organization and Society. Vol 23. No5/6
Pura, Rahman. 2010. Pengaruh Partisipasi Penganggaran Dan Kejelasan Sasaran
Anggaran Terhadap Kesenjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Studi Kasus Pada Aparatur Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Tesis Magister Akuntansi Universitas Padjajaran,
Bandung (tidak dipublikasikan).
Sardjito, Bambang., dan Osmad Muthaher. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar 26-28 Juli.
Siegel, Garry & H. R. Marconi. 1989. Behavioral Accounting. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.
Sugiyono, Dr. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kelima, Penerbit CV.Alfabeta. Bandung
Suliyanto, S.E., M.Si., 2006. Metode Riset Binis. Edisi pertama. Yogyakarta:Andi.
Surat Keputusan Direksi PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor: KEP.U/OT.003/I/KA-2011. Tanggal 11 Januari 2011. Kedudukan, Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Tata Laksana Direktorat Keuangan.
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-101/MBU/2002. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
Tim Telaga, Bakti Nusantara : Profil Perusahaan PT.Kereta Api Indonesia
(Persero). Jilid 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Venusita, Lintang. 2002. Partisipasi Anggaran Dan Keterlibatan Kerja Terhadap
Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variable Moderasi (Studi Pada Perusahaan Industry Food And Beverage Di Kawasan Industry SIER). Staf pengajar program studi akuntansi, Universitas Widya
Kartika Surabaya.
Yosep, Musa. 2011. Pengaruh Penganggaran Partisipatif Tehadap Senjangan
Anggaran Dengan Kompetensi Aparatur Anggaran Dan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Tesis Magister Akuntansi Universitas