• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fungsi Auditor Internal terhadap Peningkatan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Fungsi Auditor Internal terhadap Peningkatan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRACT

The Implementation of Good Corporate Governance (GCG) is a necessity in a situation of global competition among corporations today. One important factor that supports the creation of the best practice of GCG is internal auditors. The internal auditors are expected to participate actively helps minimize management of financial crises that may arise in the company.

The purpose of this research is the holding to test and find out how much influence the function of internal auditors in improving the Good Corporate Governance (GCG) of a company.

The company which become the object of this research is PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, located on di Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang, Bandung 40552.

Research methods that are used are causal and of data collection method used is survey method.

Results of testing with the hypothesis test conducted on 30 respondents can be concluded that the internal auditor function has no effect in enhancing good corporate governance at PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. This is because the internal auditor function dual role in the company, there are some internal auditors who are not only carrying out the audit work, but some are carrying out financial and tax work, and the function of internal auditors who have not work properly.

(2)

vi

ABSTRAK

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu keharusan

dalam situasi kompetisi global antar korporasi saat ini. Salah satu faktor yang mendukung terciptanya praktik GCG yang baik adalah auditor internal. Auditor internal diharapkan dapat turut serta secara aktif membantu manajemen meminimalisasi dampak krisis finansial yang mungkin timbul di perusahaan.

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji dan mengetahui

seberapa besar pengaruh fungsi auditor internal dalam meningkatkan Good

Corporate Governance (GCG) suatu perusahaan.

Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company yang berlokasi di Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang, Bandung 40552.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kausal dan metode pengumpulan datanya adalah metode survei.

Hasil dari pengujian hipotesis yang dilakukan atas 30 responden disimpulkan

bahwa fungsi auditor internal tidak berpengaruh dalam peningkatan Good Corporate

Governance pada PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. Hal ini disebabkan karena fungsi auditor internal yang berperan ganda dalam perusahaan tersebut, terdapat beberapa auditor internal yang tidak hanya melaksanakan pekerjaan audit, tetapi ada pula yang melaksanakan pekerjaan pajak dan keuangan, serta fungsi auditor internal yang belum berjalan dengan baik.

(3)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PENGESAHAN………...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii

KATA PENGANTAR ………..iv

ABSTRACT………....v

ABSTRAK………....vi

DAFTAR ISI……….vii

DAFTAR GAMBAR………xi

DAFTAR TABEL……….xii

DAFTAR LAMPIRAN………xiii

BAB I PENDAHULUAN………1-1

1.1Latar Belakang………..1-1

1.2Identifikasi Masalah………..1-3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………..1-3

1.4Kegunaan Penelitian………..1-4

BAB II KAJIAN PUSTAKA………...2-1

2.1 Audit……….2-1

2.1.1Definisi Audit………...2-1

2.2 Audit Internal………2-3

(4)

viii

2.2.2 Fungsi Audit Internal………....2-5

2.2.3 Ruang Lingkup Audit Internal………...2-7

2.2.4 Pelaksanaan Audit Internal………...2-9

2.2.5 Fungsi Auditor Internal………...2-13

2.3 Good Corporate Governance………..2-15

2.3.1 Definisi Good Corporate Governance………...2-15

2.3.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance………..2-18

2.3.3 Tujuan Penerapan Good Corporate Governance………...2-25

2.3.4 Fungsi Audit Internal Terhadap Peningkatan

Good Corporate Governance (GCG)………..2-25

2.4 Penelitian Terdahulu………....2-27

2.5 Kerangka Pemikiran………2-28

2.6 Hipotesis Penelitian……….2-30

BAB III METODE PENELITIAN………...3-1

3.1 Objek Penelitian………...3-1

3.1.1 Sejarah Perkembangan PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk…………...3-1

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan………...3-3

3.1.3 Produk PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk………..…..3-3

3.2 Metodologi Penelitian………..……3-5

3.2.1 Jenis Penelitian………..……...3-5

(5)

ix

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………...3-6

3.2.4 Operasional Variabel………...3-7

3.3 Teknik Pengolahan Data………..………...3-12

3.3.1 Analisis Data Atas Tanggapan Responden………...………..3-12

3.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas………...3-13

3.3.3 Pengujian Hipotesis……….3-15

3.3.4 Penetapan Tingkat Signifikansi………...3-16

3.3.5 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Null……….3-17

3.3.6 Penarikan Kesimpulan……….3-18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….………..4-1

4.1 Hasil Penelitian……….………..4-1

4.1.1 Hasil Pengujian Kualitas Data……….………...4-1

4.1.1.1 Pengujian Validitas……….………...4-1

4.1.1.1.1 Variabel Independen (Fungsi Auditor Internal)…...4-2

4.1.1.1.2 Variabel Dependen (Peningkatan GCG)………...4-4

4.1.1.2 Pengujian Reliabilitas……….……...4-5

4.1.1.2.1 Variabel Independen (Fungsi Auditor Internal).…...4-6

4.1.1.2.2 Variabel Dependen (Peningkatan GCG)…….…...4-6

4.1.1.3 Pengujian Hipotesis……….………...4-7

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………5-1

(6)

x

5.2 Saran………...5-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hipotesis Penelitian……….2-29

(8)

xii

DARTAR TABEL

Tabel 3.1 Produk yang Dihasilkan

PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk………..3-4

Tabel 3.2 Indikator Variabel Independen………...3-8

Tabel 3.3 Indikator Variabel Dependen………...3-11

Table 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X………..4-2

Tabel 4.2 Rangku man Hasil Uji Validitas Variabel X……….4-3

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y……….4-4

Tabel 4.4 Rangku man Hasil Uji Validitas Variabel Y………....4-5

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X……….4-6

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y……….4-6

Tabel 4.7 Perhitungan Nilai Variabel X dan Y………....4-8

Tabel 4.8 Tabel Koefisien a dan b………...4-9

Tabel 4.9 Tabel Hubungan Variabel X dan Variabel Y………..4-12

(9)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Contoh Kuesioner Penelitian………..LA-1

Lampiran B Data Hasil Kuesioner Variabel X dan Variabel Y……….LB-1

Lampiran C Tabel Nilai-nilai r Product Moment………...LC-1

Lampiran D Tabel t……….LD-1

(10)

Bab I Pendahuluan 1-1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak adanya krisis finansial di berbagai negara tahun 1997-1998

yang diawali krisis di Thailand, Jepang, Korea, Indonesia, Malaysia,

Hongkong, dan Singapura yang akhirnya berubah menjadi krisis finansial

Asia ini dipandang sebagai akibat lemahnya praktik Good Corporate

Governance (GCG) di negara-negara Asia Tenggara. Menurut Tjager (2003), ini disebabkan adanya kondisi-kondisi objektif yang relatif sama di

negara-negara tersebut, antara lain adanya hubungan yang erat antara pemerintah dan

pelaku bisnis, konglomerasi dan monopoli, proteksi, dan intervensi pasar

sehingga membuat negara-negara tersebut tidak siap memasuki era

globalisasi dan pasar bebas.

Menurut Pangestu dan Hariyanto (2004), karakteristik lemahnya

praktik GCG di Asia Tenggara adalah (1) adanya konsentrasi kepemilikan

dan kekuatan insider shareholders (termasuk pemerintah dan pihak-pihak

yang berhubungan dengan pusat kekuatan), (2) lemahnya governance sektor

keuangan, dan (3) ketidakefektifan internal rules dan tidak adanya lindungan

hukum bagi pemegang saham minoritas untuk berhadapan dengan pemegang

(11)

Bab I Pendahuluan 1-2

Universitas Kristen Maranatha

Penerapan GCG merupakan suatu keharusan dalam situasi kompetisi

global antar korporasi saat ini. Menurut Berle dan Means (1934), pemisahan

antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan memberikan kewenangan

kepada pengelola perusahaan (direksi/ manajer) untuk mengurus jalannya

perusahaan atas nama pemilik. Prowsen (1998) menyebutkan bahwa

corporate governance merupakan suatu alat untuk menjamin manajemen perusahaan (direksi/ manajer) bertindak yang terbaik menurut kepentingan

investor luar (kreditor dan investor publik).

Salah satu faktor penting yang mendukung terciptanya praktik GCG

yang baik adalah auditor internal. Peran auditor internal di perusahaan harus

dapat mendorong pencapaian tujuan perusahaan dengan GCG yang baik.

Peran auditor internal sebagai konsultan internal (internal consulting)

perusahaan adalah (1) memberikan early warning kepada manajemen

perusahaan untuk mencegah dan meminimalisasi dampak krisis finansial

yang dapat merugikan perusahaan, (2) melaksanakan audit yang bernilai

tambah dengan pendekatan audit berbasis risiko, dan (3) melaksanakan

pencegahan, pendeteksian, dan penginvestigasian fraud (Muharief, 2009).

Mengingat dampak krisis finansial yang sangat mempengaruhi

kelangsungan usaha (going concern) serta dapat menurunkan kinerja

perusahaan, maka auditor internal diharapkan dapat turut serta secara aktif

membantu manajemen meminimalisasi dampak krisis finansial yang mungkin

timbul di perusahaan. Rujukan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Yosi Mardiantatila (2009) dengan judul “Hubungan Antara Fungsi Audit

(12)

Bab I Pendahuluan 1-3

Universitas Kristen Maranatha

Persepsi Pada PT. Telkom, Tbk.) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh

yang signifikan antara peran audit internal terhadap perwujudan Good

Corporate Governance.

Penelitian mengenai GCG merupakan hal yang menarik pada saat

sekarang, di tengah persaingan perusahaan-perusahaan baik swasta maupun

pemerintah yang mengharuskan perusahaan memperbaiki kinerja mereka

untuk menarik para investor, kreditor, serta pihak-pihak lain yang

berkepentingan, dan dibutuhkan peran audit internal untuk mewujudkan hal

itu. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam

rangka penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Fungsi Auditor

Internal terhadap Peningkatan Good Corporate Governance (GCG) pada

PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk.”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,

penulis merumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah fungsi auditor internal berpengaruh dalam meningkatkan Good

Corporate Governance (GCG) di PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk.?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai

fungsi auditor internal dalam meningkatkan Good Corporate Governance

(13)

Bab I Pendahuluan 1-4

Universitas Kristen Maranatha

mengetahui pentingnya fungsi auditor internal dalam meningkatkan Good

Corporate Governance (GCG).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan mengetahui seberapa

besar pengaruh fungsi auditor internal dalam meningkatkan Good Corporate

Governance (GCG) yang diterapkan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi penulis, dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu

persyaratan akademik di Universitas Kristen Maranatha untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan menambah pengetahuan

mengenai peran auditor internal dalam meningkatkan Good Corporate

Governance (GCG).

2. Bagi perusahaan, sebagai informasi mengenai prinsip-prinsip yang harus

dilakukan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG), serta

sebagai bahan pertimbangan dalam evaluasi peran auditor internal untuk

meningkatkan praktik Good Corporate Governance (GCG).

3. Bagi pembaca, sebagai sumbangan informasi untuk menambah

pengetahuan dan wawasan, serta memberikan gambaran mengenai peran

auditor internal dalam meningkatkan Good Corporate Governance

(14)

Bab V Simpulan dan Saran 5-1

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan tujuan penelitian pada Bab I dan hasil penelitian, serta

pembahasan pada Bab IV pada PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk., maka penulis

dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Fungsi auditor internal pada PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. memiliki tingkat

keeratan sebesar 0,278 terhadap peningkatan Good Corporate Governance

(GCG). Hal ini menandakan bahwa fungsi auditor internal pada PT. Ultrajaya

Milk, Tbk. memiliki tingkat keeratan yang kecil terhadap peningkatan GCG.

Berdasarkan nilai adjusted R square (R2), maka dapat diketahui bahwa fungsi

auditor internal (variabel X) mempunyai pengaruh sebesar 0,044 atau 4,4%

terhadap peningkatan GCG (variabel Y), sementara sisanya sebesar 0,956 atau

95,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Ini berarti fungsi auditor internal

hanya memberikan kontribusi sebesar 4,4% dan dinilai bahwa fungsi auditor

internal belum berjalan dengan baik.

2. Berdasarkan hasil uji t-test, diperoleh bahwa t-hitung sebesar 1,491 t-tabel

sebesar 2,049, sedangkan hasil signifikansi menyatakan bahwa nilai sig t yang

(15)

Bab V Simpulan dan Saran 5-2

Universitas Kristen Maranatha

ditolak dan Ho diterima, di mana fungsi auditor internal tidak berpengaruh dalam

peningkatan GCG pada PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk.

Dari simpulan di atas dapat dilihat bahwa auditor internal kurang

memberikan kontribusi terhadap peningkatan Good Corporate Governance.

Berdasarkan pengalaman penulis, hal ini disebabkan karena :

1. Fungsi auditor internal yang berperan ganda dalam perusahaan tersebut

2. Beberapa auditor internal tidak hanya melaksanakan pekerjaan audit, tetapi ada

yang melaksanakan pekerjaan pajak dan keuangan

3. Fungsi auditor internal belum berjalan dengan baik

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan dan pembahasan di atas, berikut ini adalah saran-saran

yang dimaksud sebagai masukan bagi perusahaan :

1. Auditor internal PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan profesionalnya, karena unit audit internal wajib

memiliki pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan

untuk menjalankan tanggung jawab pemeriksaan yang diberikan, sehingga dapat

mendorong perusahaan untuk lebih dapat mewujudkan Good Corporate

Governance sebaik mungkin.

2. Pihak perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. diharapkan konsisten dalam

(16)

Bab V Simpulan dan Saran 5-3

Universitas Kristen Maranatha

meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan dan memudahkan perusahaan

untuk menjangkau para investor.

3. Dewan direksi dan manajemen PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk. lebih proaktif

dalam mensosialisasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance kepada

semua level manajemen mulai dari manajemen atas hingga manajemen yang

berada di bawahnya, sehingga penerapan Good Corporate Covernance menjadi

lebih efektif karena didukung oleh semua level manajemen.

Saran bagi peneliti yang selanjutnya adalah :

1. Peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya sebaiknya menambah

jumlah sampel sehingga dapat diperoleh sampel yang lebih mewakili.

2. Memasukkan faktor-faktor lain yang belum diteliti oleh penulis dalam penelitian

kali ini sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai faktor apa yang paling

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2009). Persepsi Manajemen Perusahaan Terhadap Prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (Studi Pada Perusahaan BUMN dan BUMS di Jawa

Timur). 24 September 2009 diakses dari

Areens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beaslay. (2006). Auditing and Assurance

Service An Integrated Approach. 11th Edition. New Jersey : Prentice Hall Inc.

Arifin. (2005). Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate

Governance Pada Perusahaan di Indonesia (Tinjauan Perspektif Teori

Keagenan). 24 September 2009 diakses dari

Avianti, Ilya. (2005). Peran Satuan Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan

Good Corporate Governance. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. IV No.1.

Erika, Kania. (2007). Skripsi Tentang Hubungan Antara Fungsi Audit Internal

Terhadap Perwujudan Good Corporate Governance di PT. Kertas Padalarang.

Ernawan, Erni. R. (2009). Implementasi GCG Meningkatkan Daya Saing. 24

September 2009 diakses dari

Fajri, Mohamad M.P. dan Sofyan Djalil. (2006). Etika Implementasi Good Corporate

Governance. 24 September 2009 diakses dari

Fauzia, Farah. (2006). Skripsi Tentang Hubungan Antara Profesionalisme Auditor

Internal Dengan Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Internal di PT. Pindad (Persero) Bandung.

Forum for Corporate Governance in Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan

Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi

Aksara.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta :

(18)

Indrianto Nur, Bambang Supomo. (2002). Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Jogiyanto. (2005). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE.

Kalbers, Lawrence P., Timothy J. Fogarty. (1995). Professioanalism and Its

Consquences : A Study of Internal Auditors. Auditing A Journal of Practice & Theory, Vol. 14 No. 1.

Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan

Praktek Good Corporate Governance Pada Badan UsahaMilik Negara .

Khairandy, Ridwan dan Camelia Malik. (2007). Good Corporate Governance :

Perkembangan Pemikiran dan Implementasinya di Indonesia dalam Perspektif Hukum. 24 September 2009 diakses dari

Kusumamelati, Mahrisa. (2008). Fungsi Audit Internal dalam Meningkatkan Good

Corporate Governance (Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum

Bandung). 24 September 2009 diakses dari

Mulyadi, Kanaka Puradiredja. (1998). Auditing. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba

Empat.

Mardiantatila, Yosi. (2009). Skripsi Tentang Hubungan Antara Fungsi Audit Internal

Dengan Perwujudan Good Corporate Governance (Studi Atas Persepsi Pada PT. Telkom, Tbk.).

Nazir, Moch. (1999). Metode Penelitian. Edisi Kelima. Jakarta : Ghalia Indonesia

Anggota IKAPI.

Rattlif, Richard, Wanda A. Wallance, Glen E.Sumners, William G. Mcfarland, James

K. Leobeccke. (1996). Internal Auditing Principles and Technique. 2nd

Edition. Florida : The Institute of Internal Auditing.

Ridha, Muhammad Syamsu. (2008). Corporate Governance. 24 September 2009

diakses dari

Riduwan. (2003). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung :

AlfaBeta.

Samid, Suripto. (2005). Peran Audit Internal Sebagai Alat Manajemen Untuk

Mengurangi Resiko. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

Setiadji, Tri. (2002). Skripsi Tentang Pengaruh Sikap Auditor Internal Tentang

(19)

Surya, Indra, Ivan Yustiavandana. (2006). Penerapan Good Corporate Governance. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

The Institute of Internal Auditors (IIA’s Board of Direction). (1999). Standard for

the Professional Practice of Internal Auditing. Florida.

Tugiman, Hiro. (1997). Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta : Anggota

IKAPI.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Internal Auditing. Yogyakarta : Anggota

IKAPI.

(20)

Lampiran 1 : Bagan Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk.

SHAREHOLDERS MEETING

BOARD OF COMMISSIONERS

BOARD OF DIRECTORS

AUDIT COMMITEE

HUMAN RESOURCES & GENERAL AFFAIRS

MARKETING INFORMATION &

TECHNOLOGY

FINANCE & ACCOUNTING ENGINEERING

MANUFACTURING SALES &

DISTRIBUTION

(21)

Lampiran 2 : Bagan Struktur Organisasi Auditor Internal PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk.

Kepala Internal Auditor

Koordinator Audit Internal

Koordinator Audit Keuangan

Koordinator Audit Operasional

Koordinator Audit Kepatuhan

AUDITOR

Senior Asisten Auditor

Asisten Auditor I

Asisten Auditor II

(22)

Saya merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi 2006 Universitas Kristen Maranatha Bandung

sedang melakukan penelitian dengan judul skripsi “Pengaruh Fungsi Auditor Internal

Terhadap Peningkatan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Ultrajaya Milk

Industry, Tbk.”, mengharapkan bantuan Bapak / Ibu untuk dapat menjawab setiap

pernyataan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai serta tidak

mengosongkan satu jawaban pun. Jawaban atas setiap item pernyataan dilakukan dengan

memberi tanda ( √ ) pada salah satu kolom jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan sebenarnya. Terima kasih atas kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner

SS = Sangat sesuai

S = Sesuai

CS = Cukup Sesuai

KS = Kurang Sesuai

TS = Tidak Sesuai

Terima kasih,

(23)

I. FUNGSI AUDITOR INTERNAL

1. Perencanaan Pemeriksaan

No PERNYATAAN SS S CS KS TS

1. Menurut Bapak / Ibu, auditor internal sebelum pelaksanaan pemeriksaan / audit telah melakukan pertemuan dan komunikasi awal dengan pimpinan objek yang akan diperiksa.

2. Menurut Bapak / Ibu, auditor internal selalu mengumpulkan informasi secara berulang-ulang tentang kegiatan yang akan diperiksa.

3. Menurut Bapak / Ibu, auditor internal telah mereview data-data dari pemeriksaan terdahulu (audit file) berkaitan dengan objek audit.

4. Menurut Bapak / Ibu, perencanaan program dari prosedur audit / pemeriksaan telah dilaksanakan secara periodik, sistematis, dan tepat waktu.

5. Menurut Bapak / Ibu, perencanaan jumlah tenaga pemeriksa dari sisi keahlian telah memadai.

2. Pelaksanaan Pemeriksaan

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

6. Menurut Bapak / Ibu, aktivitas pelaksanaan pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan program dan prosedur yang telah disusun sebelumnya.

7. Menurut Bapak / Ibu, pelaksanaan program pemeriksaan intern yang dilakukan oleh auditor internal telah berjalan secara efektif.

8. Menurut Bapak / Ibu, pelaksanaan pemeriksaan intern dapat berjalan karena adanya dukungan dari unit-unit / divisi-divisi lain.

9. Selama pelaksanaan audit, setiap informasi dan temuan audit dianalisis secara memadai kemudian didokumentasikan dalam kertas kerja pemeriksaan.

10. Monitoring dan evaluasi atas perkembangan dan kemajuan dalam pelaksanaan audit telah dilakukan dengan cermat.

11. Menurut Bapak / Ibu, penyelesaian pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan auditor internal pernah melewati batas waktu yang sudah dicanangkan pada saat perencanaan pemeriksaan.

3. Laporan Hasil Pemeriksaan

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

12. Menurut Bapak / Ibu, laporan yang disajikan auditor internal telah mengemukakan mengenai maksud, lingkup, dan hasil pelaksanaan pemeriksaan yang disertai bukti-bukti yang objektif.

(24)

14. Menurut Bapak / Ibu, laporan yang disajkan dapat dipercaya dan dapat mendorong anda sebagai auditee untuk menyetujui substansi yang terdapat dalam laporan.

15. Laporan hasil pemeriksaan memberikan gambaran tentang aktivitas dan mencakup segala hal yang terjadi pada pelaksanaan pemeriksaan, tidak dilebihkan dan tidak pula dikurangkan.

16. Auditor internal kadang-kadang memberikan dan mensosialisasikan laporan hasil akhir pemeriksaan kepada pihak yang diperiksa.

17. Laporan yang disajikan oleh auditor internal telah distruktur secara terstruktur, ringkas, jelas, dan dapat dipahami oleh pengguna laporan.

4. Rekomendasi atas Laporan Hasil Pemeriksaan

No PERNYATAAN SS S CS KS TS

18. Menurut Bapak / Ibu, rekomendasi yang dibuat audit internal didasarkan pada berbagai temuan dan bertujuan untuk meminta tindakan guna perbaikan terhadap keadaan yang ada atau meningkatkan operasi.

19. Auditor internal selalu meminta pandangan dari pihak yang diperiksa / pihak terkait tentang berbagai kesimpulan atau rekomendasi.

5. Monitoring Tindak Lanjut Pemeriksaan

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

20. Audit internal secara terus menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa temuan audit yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat oleh manajemen.

21. Manajemen senior atau dewan telah menerima resiko akibat tidak dilakukannya tindakan korektif atau temuan yang dilaporkan.

II. PENINGKATAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Transparansi

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

1. Menurut Bapak / Ibu, dalam mengemukakan informasi kepada stakeholder di perusahaan Anda diungkapkan secara penuh (full disclosure) untuk setiap informasi yang material secara konsisten.

2. Menurut Bapak / Ibu, perusahaan anda telah mencatat dan melaporkan semua transaksi keuangan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

3. Menurut Bapak / Ibu, manajemen telah bersikap transparan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh internal audit.

(25)

2. Kemandirian

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

5. Manajemen didalam mengelola perusahaan tidak terpengaruh dalam tekanan atau pengaruh dari manapun serta tidak adanya unsur KKN.

6. Dewan komisaris dipilih karena tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan direksi atau pemegang saham mayoritas.

7. Prinsip yang independen pada pemeriksaan internal telah memberikan suatu bentuk pengawasan yang memadai demi terlaksananya prinsip kemandirian.

3. Akuntabilitas

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

8. Perusahaan anda memiliki pedoman corporate governance yang tertulis, di mana di dalamnya mengatur secara rinci hak-hak pemegang saham dan tugas direksi dan komisaris.

9. Fungsi internal audit yang terbentuk di perusahaan mampu mendorong terbentuknya sistem pengendalian internal yang memadai di seluruh divisi perusahaan.

10. Menurut Bapak / Ibu, selama ini dewan komisaris dipilih berdasarkan integritas dan kompetensinya.

4. Pertanggungjawaban

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

11. Dalam perusahaan Anda anggaran perbaikan lingkungan perlu sebagai tanggung jawab sosial perusahaan anda terhadap masyarakat.

12. Perusahaan di dalam pengelolaannya telah melindungi hak-hak stakeholders.

13. Standar profesional / etika di perusahaan telah diterapkan secara konsisten dan diberikan sanksi bagi yang melanggarnya.

5. Kewajaran

No. PERNYATAAN SS S CS KS TS

14. Para pemegang saham mempunyai hak yang sama untuk memperoleh informasi yang relevan secara tepat waktu dan berkala.

(26)
(27)

Lampiran 2 : Tabel Hasil Kuesioner untuk Variabel Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

var1 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5

var2 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4

var3 5 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4

var4 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5

var5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4

var6 4 5 5 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4

var7 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4

var8 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5

var9 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4

var10 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4

var11 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4

var12 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 4

var13 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5

var14 4 4 4 4 5 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5

var15 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5

Total 66 72 71 67 65 51 60 63 68 74 70 73 68 69 69 68 70 71 69 67 64 54 59 69 65 68 65 67 65 66

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian sosial dengan school well-being pada siswa kelas VII SMP Negeri 2

suatu karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul : ” PENGATURAN INVESTASI ASING PADA BIDANG PARIWISATA BERDASARKAN TRIMs (TRADE RELATED INVESTMENT MEASURES)

1) Pesantren mampu berperan aktif dalam mewujudkan keberlanjutan pangan apabila didukung dengan manajemen yang transparan, struktur organisasi disusun sesuai tugas

Teknik analisis multivariat yang digunakan untuk menggambarkan penga- ruh langsung dan tidak langsung serta hubungan secara simultan antara variabel yang dapat diukur secara

karyawan dan menyatakan bahwa kinerja berkorelasi positif dengan kepuasan pernikahan yang.. dimana jika kepuasan pernikahan meningkat maka hal itu juga akan diikuti

[r]

[r]

[r]