• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Negeri 1 Cimahi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Negeri 1 Cimahi."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGELOLAAN KELAS

OLEH GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrai Pendidikan

Oleh:

1100025

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGELOLAAN KELAS

OLEH GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA DI SMK NEGERI 1 CIMAHI

Oleh Fitri Yusfi Hartini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Fitri Yusfi Hartini 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Fitri Yusfi Martini

1100025

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU TERHADAP KEPUASAN SISWA DI SMK

NEGERI 1 CIMAHI

Disetujui dan disahkan oleh:

NIP. 19570516 t98sl)1 1 001

NIP, 19660712 200604 2 001

Mengetahui,

(4)

NIP. 19600810 198603 1 001

dmliiistrnsi

i'cndi‹iikan

(5)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas

Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Negeri 1 Cimahi”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah adanya tingkah laku siswa yang dapat menyebabkan proses belajar mengajar yang kurang kondusif. Hal ini diduga adanya persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru yang belum sesuai harapan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa tingkat II di SMK Negeri 1 Cimahi sebanyak 607 siswa dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 86 siswa sebagai sampel. Berdasarkan pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan teknik WMS (Weight Means Scored) diperoleh bahwa rata-rata kecenderungan umum untuk persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru berada dalam kategori baik dan rata-rata kecenderungan umum untuk kepuasan siswa pun berada dalam kategori baik. Berdasarkan analisis korelasi menunjukan bahwa tingkat koefisien persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa cukup kuat. Uji signifiakansi menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap kepuasan siswa. Dari uji determinasi dan analisis regresi membuktikan bahwa persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru dapat menentukan kepuasan siswa. Dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru memberikan kontribusi yang positif dan signifikan. Karena telah diketahui adanya kontribusi yang cukup kuat, maka implikasinya semakin baik pengelolaan kelas akan semakin puas pula siswa atas pelayanan sekolah, dalam hal ini pelayanan guru dalam pengelolaan kelas. Hal ini memberikan petunjuk bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan kelas yang baik serta dalam meningkatkan mutu sekolah, maka sekolah perlu memperhatikan persepsi para siswa atas pelayanan yang telah diberikan. Untuk meningkatkan persepsi yang baik juga bisa dilakukan dengan adanya transparansi dari guru terhadap siswa.

(6)

ABSTRACT

The title of this research is “Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Negeri 1 Cimahi”. In general, this study aims to

know the contribution of students’ perception about teacher’s class management to students’

satisfaction in SMK Negeri 1 Cimahi through certain process of data collection, which supported by the library and documentation research through questionnaire as the tool of data collection. The population of the study is the students of SMK Negeri 1 Cimahi as much as 607 students which 87 students of it was taken as the sample. Since the data that taken was distributed normally, then the analysis was done by parametric statistic which used WMS (Weight Means Scored) technique, correlation coefficients analysis, significance test, determination test, and regression analysis. The result of this study which used WMS

technique showed that the average of students’ perception about teacher’s management class is in the great category and the average tendency of students’ satisfaction is also in the good

category. Based on the correlation analysis, it showed that the level of students’ perception

about teacher’s class management to students’ satisfaction is quite strong. The significance test showed that students’ perception about teachers’ class management could determine students’ satisfaction. Based on the findings of the study, it concluded that the hypothesis:

there are significance and positive contributions between the students’ perception about teacher’s class management can determine the satisfaction of student in SMK Negeri 1 Cimahi, is proven true and acceptable. For increase the good perception, teachers may do

some transparation between them and students about teacher’s class management task

(7)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Indentifikasi dan Rumusan Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN KERANGKA PIKIR PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

1. Persepsi ... 8

a. Pengertian Persepsi ... 8

b. Faktor yang Berperan dalam Persepsi ... 8

(8)

vii

(9)

viii

1. Teknik Pengumpul Data ... 45

2. Uji Instrumen ... 48

E. Prosedur Penelitian ... 53

F. Analisis Data ... 56

1. Mengukur Kecenderungan Umum Berdasrkan WMS ... 56

2. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 57

3. Uji Normalitas ... 59

4. Uji Hipotesis ... 61

BAB IV HASIL PTEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan ... 66

B. Pembahasan ... 89

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 101

B. Implikasi ... 102

C. Rekomendasi ... 103

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Partisipan Penelitian ... 43

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 45

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 46

Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Variabel X ... 49

Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Y ... 50

Tabel 3.6 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian ... 52

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 53

Tabel 3.8 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 57

Tabel 3.9 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 63

Tabel 4.1 Rekapitulasi Penyebaran Angket ... 67

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 68

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y ... 73

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel X ... 82

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel Y ... 83

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Koefisien Korelasi ... 85

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Signifikansi ... 86

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 87

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian... 37

Gambar 3.1 Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif ... 39

Gambar 3.2 Desain Penelitian ... 40

Gambar 4.1 Kecenderungan Umum Variabel X ... 73

Gambar 4.2 Kecenderungan Umum Variabel Y ... 80

Gambar 4.3 Uji Normalitas Variabel X ... 82

Gambar 4.4 Uji Normalitas Variabel Y ... 84

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 108

Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 109

Lampiran 3 Pengolahan Data ... 110

Lampiran 4 Persuratan Korespondensi dan Lembar Bimbingan ... 111

Lampiran 5 Tabel Statistik ... 112

Lampiran 6 Studi Dokumentasi ... 113

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan hal penting yang mendasar bagi kehidupan manusia dalam upaya melahirkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Pendidikan nasional berperan meningkatkan kompetensi dan membangun karakter bangsa yang bermartabat dan beradab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat menciptakan masyarakat terpelajar dan menjadi landasan untuk meningkatkan pertumbuhan penyediaan tenaga kerja yang kaya akan pengetahuan, menguasai teknologi, serta memiliki keterampilan dan keahlian. Untuk membentuk masyarakat tersebut diperlukan pendidikan yang peningkatan mutu secara terus menerus. Pada kenyataannya, “Ranking pendidikan di Indonesia adalah yang paling rendah (nomor 40) dari ranking 40

negara di dunia” (dalam Kompas, Pearson Education, 2014).

(14)

2

2) mengemukakan, “Peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru

sebagai mediator dan fasilitator serta (d) guru sebagai evaluator”. Peningkatan

mutu pendidikan dapat tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:

Guru adalah pendidik yang professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Demi kelancaran proses belajar mengajar, harus ditunjang dengan kemampuan profesional gurunya. Adapun sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam Dimyanti dan Mudjiono (2002, hlm. 164):

Penguasaan bahan, pengelolaan program belajar mengajar, pengelolaan kelas, penggunaan media/sumber, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai presentasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga yang profesional, seorang guru dituntut untuk dapat mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Menurut Amatembun (Rofiq, 2009, hlm. 3) “Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah

di tetapkan”.

(15)

jiwa kewirausahaan, menyiapkan siswa menjadi calon tenaga kerja yang handal serta mampu bersaing di tingkat regional maupun global; menumbuh kembangkan budaya berwawasan lingkungan; dan meningkatkan pelayanan pendidikan dan pengelolaan sekolah melalui layanan prima.

Sesuai dengan misi sekolah tersebut, siswa mempunyai harapan tertentu terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru tentunya. Jika siswa merasa proses pembelajaran di kelas yang diberikan oleh guru sesuai dengan apa yang diharapkan, maka siswa akan merasa nyaman dan puas. Begitupun sebaliknya, jika proses pembelajaran dalam kelas tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, siswa akan merasa tidak nyaman dan mutu pembelajaran yang diberikan kurang baik. Penilaian terhadap pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru inilah yang dipandang dengan persepsi siswa.

Dalam menjalankan tugasnya, guru merupakan seseorang yang sangat beperngaruh dalam kelas. Seperti apapun sikap yang ditunjukkan guru di dalam maupun di luar kelas, tentu akan memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap persepsi siswa. Pengaruh positif yang ditimbulkan dari sikap guru dapat terlihat dari siswa yang disiplin dan menjaga sopan santunnya, karena siswa tersebut mempunyai persepsi gurunya baik dan disiplin, sedangkan pengaruh negatif dari sikap guru dapat terlihat bilamana seorang guru menerapkan sikap tegas yang berlebihan, maka akan menimbulkan persepsi siswa bahwa guru tersebut kurang bersahabat, akibatnya siswa jadi merasa tidak nyaman, tegang dan tertekan saat belajar di dalam kelas.

(16)

4

mengganggu konsentrasi belajar, siswa merasa kurang nyaman dengan guru yang memberikan nilai kurang objektif. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa adanya kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap kelancaran proses belajar mengajar yang akhirnya akan berdampak pada kepuasan siswa.

Terdapat beberapa alasan mengapa siswa harus dapat dipenuhi kebutuhan dan keinginannya, seperti yang dijelaskan oleh Suhardan (2006, hlm. 86-87) bahwa: siswa adalah client yang kebutuhan belajarnya harus dapat dipenuhi oleh pendidik dengan baik sebab:

1. Siswa adalah orang yang memiliki kekuatan dalam bentuk kebebasan memilih lembaga pendidikan mana yang ia sukai, karena kecocokannya dengan keinginannya, harapan dan kebutuhannya. 2. Siswa adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu

sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.

3. Siswa adalah individu yang memiliki kepribadian, tujuan, cita-cita hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tak dapat diperlakukan semena-mena.

4. Siswa adalah seseorang yang selalu berkembang dan berubah, kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan kemarin, implikasinya perlakuan yang diberikan harus dapat diperbaiki menyusul perubahan dan kemajuan yang diinginkannya. 5. Siswa menuntut pelayanan individual dan kelompok.

6. Siswa tumbuh dan berkembang, memperoleh kemajuan belajar, menuntut evaluasi untuk diketahui perubahannya.

Proses pendidikan di sekolah dapat dikatakan bermutu apabila dapat memberikan kepuasan pada siswanya. Ukuran kepuasan siswa merupakan elemen inti dari perencanaan penilaian institusional secara komprehensif, dan pelayanan sebagai suatu penilaian kebutuhan yang bersifat formal. Penilaian kepuasan siswa dapat dijadikan sebagai acuan untuk membentuk strategi dan taktik untuk melakukan perbaikan secara cepat dengan cara mengembangkan rencana dan prioritas kegiatan pendidikan serta membantu sekolah untuk mengetahui harapan-harapan siswa terhadap semua aspek pelayanan yang diberikan.

(17)

itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Kontribusi Persepsi Siswa mengenai Pengelolaan Kelas oleh Guru terhadap Kepuasan Siswa di SMK Negeri 1 Cimahi”.

B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka identifikasi permasalahan yang didapatkan adalah ditemukannya beberapa siswa yang berbicara disaat guru sedang menerangkan, ada pula siswa yang cenderung diam, bahkan ada yang sibuk dengan laptop dan telepon genggamnya. Adapun temuan berdasarkan studi dokumentasi rekap temuan keluhan pelanggan dalam hal ini siswa (terlampir). Dalam rekap temuan tersebut terdapat beberapa keluhan yang relevan dengan pengelolaan kelas seperti, program KBM di Workshop kurang kondusif karena suhu yang panas sehingga mengganggu konsentrasi belajar, siswa merasa kurang nyaman dengan guru yang memberikan nilai kurang objektif. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas oleh guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukann karena berkontribusi dalam menciptakan suasana yang kondusif saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga dapat menimbulkan persepsi positif dan terciptanya kepuasan siswa.

2. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskan suatu permasalahan yang akan dibahas dan diteliti yakni:

a. Bagaimana persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru di SMK Negeri 1 Cimahi?

b. Bagaimana kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi?

(18)

6

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kontribusi persepsi pengelolaan kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru di SMK Negeri 1 Cimahi.

b. Untuk mengetahui kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi. c. Untuk mengetahui kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan

kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.

2. Secara Praktis

Adapun manfaat dari penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut :

(19)

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pihak SMK Negeri 1 Cimahi betapa pentingnya kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.

E. Struktur Organisasi

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi ini, penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi yang berisi mengenai isi skripsi. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Bab I menjelaskan pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan struktur organisasi penelitian.

2. Bab II menjelaskan kajian pustaka, dimana pada bagian ini berisikan tentang teori – teori yang sedang dikaji untuk penelitian tersebut untuk menguatkan apa yang dikemukakan dalam skripsi dan dikaitkan dengan masalah-masalah yang sedang peneliti teliti, penelitian yang relevan, dan kerangka pikir penelitian.

3. Bab III menjelaskan metode penelitian yang berisikan mengenai penjabaran yang sangat rinci yang terdiri dari beberapa komponen yaitu : desain penelitian yang menjelaskan metode serta definisi operasional dan alur pelaksanaan penelitian, partisipan, populasi dan sampel penelitian, intrumen penelitian beserta uji instrumen, serta prosedur penelitian dan analisis data.

4. BAB IV menjelaskan temuan hasil penelitian dan pembahasan, bab ini berisi mengenai analisis data penelitian serta pengolahan data menggunakan cara perhitungan statistik.

(20)

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Dengan adanya desain penelitian ini, akan sangat membantu peneliti dalam memberikan arahan yang jelas mengenai pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.

Untuk lebih memudahkan dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada proses penelitian menurut Sugiyono (2011, hlm.30) sebagai berikut.

Gambar 3.1.

(21)

Berdasarkan gambar di atas, maka desain penelitian yang peneliti susun adalah sebagai berikut,

Gambar 3.2

(22)

41

1. Metode

Dalam penelitian yang berujudul “Kontribusi Persepsi Siswa

mengenai Pengelolaan Kelas oleh Guru terhadap Kepuasan Siswa di

SMK Negeri 1 Cimahi” ini, maka menggunakan metode penelitian

deskriptif dan pendekatan kuantitatif yang disesuaikan dengan variabel penelitian yang memusatkan diri pada masalah aktual dan fenomena yang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik sehingga mempunyai makna.

Metode penelitian deskriptif yaitu metode yang digunakan dalam penelitian untuk menganalisa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisa penilaian siswa atas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru.

Melalui metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif ini, peneliti menggunakan instrumen kuisioner dengan sampel penelitian siswa tingkat 2, maka dapat diperoleh gambaran mengenai kontribusi persepsi pengelolaan kelas (variabel X) dan kepuasan siswa (variabel Y) di SMK Negeri 1 Cimahi.

2. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan persepsi terhadap setiap variabel yang diteliti, maka peneliti menjabarkan setiap variabel dengan memberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Persepsi Siswa mengenai Pengelolaan Kelas

(23)

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran sehingga siswa selaku konsumen pendidikan merasa puas atas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru.

2. Kepuasaan Siswa

Kepuasan siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sikap individu siswa yang memperlihatkan rasa senang atas pelayanan proses belajar mengajar karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dari pelayanan tersebut dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya.

Rasa senang siswa dalam hal ini dapat di eksperikan dengan meningkatnya prestasi, tingginya tingkat kehadiran dan minimnya masalah yang di timbulkan siswa. Adapun indikator kepuasan siswa yang digunakan untuk melaksanakan penelitian terhadap pelayanan yang diberikan oleh sekolah merujuk kepada faktor-faktor yang dapat menentukan mutu pelayanan dalam bidang jasa yaitu keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan berwujud.

B. Partisipan

(24)

43

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian bukan hanya dalam bentuk orang, melainkan segala hal yang bisa dijadikan sumber data yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu dan berada pada suatu wilayah sehingga mampu menjawab permasalahan yang sedang diteliti untuk kemudian ditarik kesimpulan.

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kela XI di SMK Negeri 1 Cimahi.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No. Kompetensi Keahlian

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Teknik Komputer &

9. Teknik Elektronika Industri

40 26 66

(25)

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dianggap mewakili seluruh populasi secara representatif.

Sampel dalam penelitian ini didasarkan pada keterbatasan waktu, tenaga, dan dana yang dimiliki oleh peneliti, yang tidak mungkin untuk meneliti dalam jumlah besar.

Melihat jumlah populasi yang akan diteliti melebihi 100 orang, maka dalam pengambilan sampel ini digunakan rumus Taro Yamane yang dikemukakan oleh Akdon (2005,hlm. 107) sebagai berikut:

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan ( ditetapkan 10%) maka sampel yang digunakan sebagai berikut:

n = . . 2+

n = . . +

n = .

n = 8 .8 ≈ 8

Dengan jumlah sampel sebanyak 86 siswa (responden) maka teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumusan

Proportionate Stratified Random Sampling.

(26)

45

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011:82) dengan rumus sebagai berikut:

Dimana : = jumlah sampel menurut stratum N= jumlah sampel seluruhnya

��= jumlah populasi menurut sampel

Hal tersebut dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

Populasi N Rumus Sampel

Laki-laki 417 �= �

� . = . = . 59 ≈ 69 %

Perempuan 190 �= �

� . = . = . 27 ≈ 31%

D. Intrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 148) “instrumen penelitian adalah

suatu alat yang dihgunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

yang diamati”.

1. Teknik Pengumpul data

a. Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 231) mengemukakan bahwa,

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.” Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(27)

pengumpulan data dari bahan-bahan laporan, buku dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan konsep pembahasan yang diteliti.

b. Kuisioner/Angket

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 142),

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert dan ukuran sikap yang digunakan adalah Tidak Pernah, Jarang, Kadang-kadang, Sering dan Selalu. Di setiap ukuran sikap diberi skor berturut-turut 1,2,3,4 dan 5. Di bawah ini merupakan kisi-kisi instrumen penelitian.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator Item

Pengelolaan

b. Pengaturan tempat duduk 4,5,6 c. Menyediakan dan

memanfaatkan media, sumber dan alat pembelajaran

7, 8, 9

Kondisi Sosio-Emosional

a. Tipe kepemimpinan 10,11,12,

b. Sikap guru 13,14,15

c. Suara guru 16,17,

(28)

47

Variabel Indikator Sub Indikator Item

Organisasional b. Pembinaan 22,23,24

c. Memotivasi kelas 25,26 Kepuasan

Siswa (Variabel Y)

Keandalan a. Perencanaan Proses Belajar Mengajar masalah yang dikeluhkan siswa

16,17, 18,

Kepastian a. Menimbulkan keyakinan dan kepercayaan siswa terhadap sekolah. yang mendukung proses belajar mengajar seperti, bangunan, kebersihan

lingkungan, taman,

laboratorium, perpustakaan dan fasilitas lainnya.

(29)

2. Uji Instumen

a. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 168) mengemukakan bahwa, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

(30)

49

Validitas variabel X (Persepsi Siswa mengenai Pengelolaan Kelas oleh Guru), dengan dukungan Microsoft Office Excel 2007 dan hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan rumus di atas. Terdapat 23 item yang valid dan 3 item yang tidak valid. Sedangkan pada variabel Y (Kepuasan Siswa) terdapat 24 item yang valid dan 3 item yang tidak valid. Dalam penelitian ini semua item yang tidak valid tersebut dibuang atau direduksi, karena telah terwakili oleh item lain yang valid.

Tabel 3.4

Rekapitulasi hasil uji validitas variabel X

(31)

No. item �� Hasil

Rekapitulasi hasil uji validitas variabel Y

(32)

51

No. item �� Hasil

10 0,53 3,33 Valid

11 0,45 2,67 Valid

12 0,38 2,18 Valid

13 0,65 4,52 Valid

14 0,64 4,39 Valid

15 0,38 2,18 Valid

16 0,38 2,18 Valid

17 0,60 5,03 Valid

18 0,40 2,38 Valid

19 0,54 3.40 Valid

20 0,69 5,06 Valid

21 0,40 2,24 Valid

22 0,45 2,67 Valid

23 0,61 4,08 Valid

24 0,53 3,40 Valid

25 0,57 3,67 Valid

26 0,51 3,13 Valid

27 0,42 2,44 Valid

b. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keakuratan dan konsistensi sebuah kuisioner. Pengujian reliabilitas intrumen dianalisis dengan rumus Alpha dari Cronchbach

Keterangan:

(33)

��� = Koefisien Reabilitas Instrumen (Cronbach alpha) k = Banyaknya butir pertanyaan.

∑ � = Jumlah varian butir.

� = Varian total.

Sebagai tolak ukur tinggi rendahnya koefisien reliabilitas digunakan interprestasi sebagai berikut :

Tabel 3.6

Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian

Korfisien Korelasi Tingkat Keterandalan

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

Kurang dari 0,200 Sangat rendah

(34)

53

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen Variabel � � �� Kesimpulan

Variabel X (Persepsi Siswa mengenai Pengelolaan Kelas oleh Guru)

0,871 0,367 Reliabel

Variabel Y (Kepuasn Siswa) 0,880 0,367 Reliabel

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan pemaparan secara kronologis langkah-langkah penelitian yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioperasionalkan secara nyata. Berdasarkan desain penelitian yang telah diajukan, maka penjelasan mengenai prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Masalah

Setelah melalukan studi pendahuluan di SMK Negeri 1 Cimahi peneliti mendapatkan beberapa temuan. Masalah yang terdapat dalam kelas yakni ada beberapa siswa yang berbicara disaat guru sedang menerangkan, ada pula siswa yang cenderung diam, bahkan ada yang sibuk dengan laptop maupun telepon genggamnya. Dengan adanya temuan-temuan tersebut peneliti merasa perlu dilakukannya penelitian untuk mengungkapkan bahwa adanya kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap kelancaran proses belajar mengajar yang akhirnya akan berdampak pada kepuasan siswa. 2. Rumusan Masalah

Setelah masalah yang ditemukan diidentifikasi dan dibatasi, maka rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru di SMK Negeri 1 Cimahi?

(35)

c. Bagaimana kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi? 3. Landasan teori

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori yang relevan untuk menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Penelitian terdahulu atau yang relevan pun bias dijadikan sebagai referensi dalam menjawab rumusan masalah. Telaah teori dalam peneilitian ini adalah mengenai persepsi siswa mengenai pengelolaah kelas oleh guru dan kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.

4. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran secara eksplisit definisi dari setiap variabel sesuai dengan sudut pandang penelitian yang dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman. Dari definisi operasional tersebut dapat disusun kerangka pikir penelitian yang merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Selanjutnya, berdasarkan kerang pikir penelitian tersebut dapat disusun kisi-kisi penelitian sebagai acuan dalam pembuatan instrumen penelitian.

5. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara nyata. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat kontribusi yang

positif dan sigifikan anatara persepsi siswa mengenai pengelolaan

kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa”. 6. Pengumpulan Data

(36)

55

memiliku keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Agar hasilnya bersifat representatif, maka peneliti menggunakan teknik random sampling.

Dalam penelitian sosial, sering kali instrumen yang akan digunakan untuk meneliti belum ada, sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan sendiri. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan reliabitilasnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berbentuk angket/kuisioner.

7. Data

Instrumen yang sudah disesuaikan dengan validitas dan reliabilitasnya, disebarkan pada sampel yang telah ditentukan, dan hasilnya berupa data yang harus di rekap dan dianalisis.

8. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya peneliti menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai:

a. Variabel X (Persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru).

b. Variabel Y (Kepuasan siswa) 9. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yangtelah terkumpul.

(37)

F. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif ini, teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik. Adapun dalam proses perhitungan analisis dan pengolahan data, peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 22.0 for Windows dan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Analisis dan

pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengukur Kecenderungan Umum Skor Responden dari

Masing-masing Variabel dengan Rumus Wheight Means Score.

Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-masing variabel penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk mengetahui kedudukan setiap indicator atau item. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

1. Pemberian bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban

2. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih.

3. Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap pernyataan yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot alternatif itu sendiri.

4. Menghitung nilai rata-rata (X) untuk setiap butir pernyataan dalam kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Nilai rak setiap rata-rata yang dicari

x = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif kategori)

n = Jumlah responden

(38)

57

(Sudjana, 2005, hlm.67)

5. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinann jawaban. Kriterianya sebagai berikut:

Tabel 3.8

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu

3,01 – 4,00 Baik Sering

2,01 – 3,00 Cukup Kadang

1,01 – 2,00 Rendah Jarang

0,01 – 1,00 Sangat Rendah Tidak Pernah

2. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Dalam proses mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2013, hlm.131):

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

1. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil. 2. Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

� = + . � −

(39)

3. Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu:

4. Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

5. Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

7. Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

8. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

BK = + , log

i = BKR

X̅=∑ �n

S = √ . ∑ .� − ∑

(40)

59

3. Uji normalitas

Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang ada. Hasil pengujian terhadap normalitas distribusi data akan berpengaruh pada teknik statistik yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 241-243),

Untuk mengetahui normalitas data dapat dilakukan dengan membandingkan antara chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel. Bila harga chi kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga chi kuadrat tabel ( ≤� ) maka distribusi data dinyatakan normal. Bila harga chi kuadrat hitung lebih besar harga chi kuadrat tabel ( > � )) maka distribusi data dinyatakan tidak normal.

Untuk menentukan pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas distribusi data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Keterangan:

= chi kuadrat yang dicari = frekuensi yang diobservasi ℎ = frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung uji normalitas data adalah sebagai berikut:

1. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil. 2. Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

3. Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu:

� = − ℎ

R= skor terbesar – skor terkecil

(41)

4. Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

5. Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

7. Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

8. Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan (fe) melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan batas kelas interval, yaitu skor kiri (interval pertama) dikurang 0,5 dan semua skor kanan interval ditambah 0,5

(42)

61

c) Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. Sehingga diperoleh batas 0 – Z.

d) Mencari luas dari setiap kelas interval dengan cara mengurangi angka-angka atau bilangan 0 – Z dengan interval selanjutnya (nilai luas 0 – Z pada baris pertama dikurangi dengan nilai luas 0 – Z pada baris kedua) untuk tanda Z-score yang sama, dan menambahkan nilai luas 0 – Z yang mempunyai tanda yang berbeda (tanda positif dan negative) ditambahkan dengan angka berikutnya.

e) Menentuka frekuensi yang diharapkan (fe) dengan mengalikan luas dari setiap interval dengan jumlah responden (n).

9. Menentukan nilai Chi-Kuadrat (X2), dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

10. Membandingkan X2hitung dengan X2tabel Setelah diketahui nilai

X2hitung, kemudian dikonsultasikan dengan nilai X2tabel, dimana

untuk taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 dan derajat kebebasan

(dk) = k – 1. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika X2hitung > X2tabel, artinya distribusi data tidak normal. Jika X2hitung < X2tabel, artinya distribusi data normal.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengatahui ada atau tidaknya kontribusi variabel X (Persepsi Siswa mengenai Pengelolaan Kelas oleh Guru) dengan variabel Y (Kepuasan Siswa). Adapun

=∑ −

(43)

langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan antara variabel X (Persepsi Siswa mengenasi Pengelolaan Kelas oleh Guru) dengan variabel Y (Kepuasan Siswa). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametris dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, karena distribusi data dari kedua

variabel penelitian bersifat normal. Adapaun rumus korelasi Pearson Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2009, hlm.327):

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi yang dicari n = Banyaknya subjek pemilik nilai

X = Variabel 1

Y = Variabel 2

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pengelolaan Kelas dengan Kepuasan Siswa. Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pengelolaan Kelas dengan Kepuasan Siswa

Dalam perhitungan tersebut, rxy merupakan hasil koefisien korelasi dari variabel X dan Y. Kemudia rxy hitung

� = � ∑ − ∑ ∑

(44)

63

dibandingkan dengan rxy tabel, dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Apabila rxy hitung > rxy tabel maka Ha diterima, tetapi apabila rxy hitung < rxy tabel maka Ho tidak diterima. Agar dapat memberikan interpretasi terhadap kuat atau tidak kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Uji tingkat signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari hasil koefisien korelasi kedua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y, dan untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signfikansi atau berlaku untuk seluruh populasi. Untuk menguji signifikansi korelasi digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

� = �√� −

(45)

Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila thitung > ttabel maka Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi Pearson Product Moment tersebut signifikan, dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi Pearson Product Moment tersebut tidak signifikan. Tingkat kesalahan dalam uji signifikansi ini adalah 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2.

3. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau pengaruh variabel X terhadap Y dan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi

4. Uji Regresi

Analisis regresi dapat digunakan apabila adanya hubungan fungsional atau sebab akibat antara variabel X (independen) terhadap variabel Y (dependen). Riduwan (2013, hlm.148) mengemukakan bahwa “kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)

diketahui”. Sehingga rumus yang digunakan adalah rumus regresi sederhana Riduwan (2013, hlm.148), sebagai berikut:

(46)

65

Keterangan:

̂ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus sebagai berikut:

̂ = a + �

a = ∑ − �. ∑

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Riduwan. (2008). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Arikunto, Suharsimi. (1987). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Primakarya Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bluestein, Jane. (2013). Manajemen Kelas. Jakarta: PT. Indeks

Budi. Asto. (2011). Pengaruh Perespi Siswa tentang Kinerja Guru Mata Pelajaran Chasis dan Sistem Pemindah Tenaga terhadap Kepuasan Siswa Kelas II Teknik Otomotif di SMK 45 Wonosari. Skripsi Fakultas Teknik UNY. Tidak diterbitkan.

Carolyn dan Edmund. (2009). Manajemen Kelas untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Chaerunisah. (2011). Studi Kepuasan Mahasiswa terhadap Mutu Layanan Akademik di Lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Dimiyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dirjen PUOD Dirjen DIKDASMEN. (1996). Pengelolaan Kelas, Seri Peningkatan

Mutu 2. Jakarta: Depdagri dan Depdikbud.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Fitra Liansyah, Regga. (2008). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap

(48)

106

Gaspersz, Vincent. (2014). Kualitas Sistem Pendidikan di Indonesia. [online]. Tersedia: http://kupang.tribunnews.com/2014/08/26/kualitas-sistem-pendidikan-di-indonesia

Nawawi, Hadari. (1989). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Haji Masagung

Jones, Vern., & Jones, Louise. (2012). Manajemen Kelas Komprehensif. Jakarta: Predana Media Group.

Kencana, Lingga. (2012). Pengaruh Kinerja Mengajar Guru terhadap Kepuasan Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kota Cimahi. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Maman, Rahman. (1998). Manajemen Kelas, Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Muhammad, Faiq. (2014). Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas. [online]. Tersedia: http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/10/faktor-yang-mempengaruhi-pengelolaan-kelas.html

Naim, Ngainun. (2011). Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurbaeti, Yuli. (2012). Pengaruh Manajemen Kelas terhadap Efektivitas Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Permana, Johar. (2008). Pengelolaan Kelas dalam Proses Belajar Mengajar. Slide Presentasi pada FIP UPI Bandung.

Ratna Juwita, Wiwit. (2011). Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Negeri 11 Kota Bandung. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Roihan, Ahmad. (2013). Persepsi Psikologi Lengkap. [online]. Tersedia:

(49)

Rofiq, Aunur. (2009). Pengelolaan Kelas. Malang: Paper pada PPPPTK Kewarganegaraan dan IPS.

Rohani, Ahmad dan Ahmadi , Abu .(1995). Pengelolaan Pengajaran, Jakarta : PT. Rineka Cipta

Ruhika, Anggia. (2012). Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Dampaknya terhadap Nilai serta Kepuasan Siswa di SMA Al Ma’some Jatinangor Sumedang. Skripsi FIP UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Semiawan, Conny. (1985). Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.

Soni, Jefri. (2013). Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas. [online]. Makalah pada Pasca Sarjana Jurusan Administrasi Pendidikan UNIMED. Tidak diterbitkan. Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor:

Penerbit Ghalia Indonesia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardan, Dadang. (2010). Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta

Tim Dosen Departemen Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Departemen Administrasi Pendidikan.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Usman, Moh. Uzer. (2003). Menjadi guru profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

(50)

108

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengetahui langkah-langkah dengan menggunakan pembelajaran metode inkuiri model Alberta akan terlihat bagaimana sikap peserta didik terhadap pembelajaran tersebut.

Disfungsi tuba, infeksi virus atau bakteri pada telinga tengah, radang hidung akibat rinitis alergi atau infeksi saluran napas atas merupakan faktor yang.. Universitas

[r]

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan: Penelitian Tindakan Kelas

The Canadian Rhinitis Working Group: Rhinitis: A practical and comprehensive approach to assessment and therapy.. CLINICAL PRACTICE: Allergic

Perhatikan titik hitam, kemudian apa yang terjadi dengan warna abu

Salah satu faktor yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan sebuah layanan perpustakaan adalah desain interior perpustakaan, berdasarkan permasalahan tersebut

Pada hari ini Rabu tanggal Dua puluh empat bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Belas, dimulai pukul 09:00 WIB, Kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pusat Penelitian dan