Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM
BASED LEARNING (PBL)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh
KIRFIANDA
E.0451.1103304
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
(PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)” ini dan seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung
resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini atau ada klaim dari pihak
lain terhadap karya saya.
Bandung, September 2015
Yang membuat pernyataan,
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
skripsi ini dengan baik. Laporan skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan di SMKN 1 Cimahi mengenai pengaruh kemampuan berpikir
kritis terhadap hasil belajar siswa, sesuai dengan judul dari skripsi ini yaitu
“Perbedaan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan
Problem Based Learning (PBL)”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam proses bimbingan, bantuan data, dan
motivasi sehingga laporan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis juga tak lupa
mengucapkan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si. selaku Ketua Departemen Pendidikan Teknik
Elektro, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan
Indonesia.
2. Bapak Drs. Yadi mulyadi, M.T. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu
membantu dan membimbing saya pada saat proses penulisan laporan hingga
laporan ini selesai.
3. Bapak Ir. Chris Timotius K.K., M.M. selaku Dosen Pembimbing II yang juga
turut membantu dan membimbing saya dalam penyusunan laporan skripsi ini.
4. Bapak Farid Mulyana, S.Pd. selaku Pembimbing Program Pengalaman
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
saya dalam mengaplikasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran dikelas,
yang sangat berguna saat pelaksanaan penelitian skripsi ini.
5. Bapak Drs. Erman Syamsu dan Drs. Heri Suripno selaku guru mata diklat
PDIL yang banyak membantu dalam proses penelitian dan memberikan
masukan-masukan sehingga penelitian skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.
6. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moril serta materil selama
proses penulisan laporan ini.
7. Rekan saya M. Iqbaluddin dan Reza Apriani sebagai observer penelitian yang
sangat membantu dalam pelaksanaan penellitian ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro yang banyak
memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini, khususnya
Reza Apriani yang selalu memberikan dorongan dan semangat agar
penyusunan laporan skripsi ini dapat terselesaikan.
Juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu penulis. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada
penulis mendapat pahala dari Allah SWT.
Penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun, khususnya bagi mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pendidikan
Indonesia. Dalam penulisan ini mungkin terdapat kekurangan-kekurangan baik
dalam segi penulisan maupun dari isi laporan. Kekurangan datangnya dari Penulis
pribadi dan kalaupun terdapat suatu kebenaran adalah datangnya dari Allah SWT.
Oleh karena itu Penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sehingga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Bandung, September 2015
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Dalam Kurikulum 2013 proses pembelajaran berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Oleh karena itu keaktifan siswa sangat berpengaruh dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan
Problem Based Learning (PBL). Salah satu keaktifan siswa dapat dilihat dari
tingkat kemampuan berpikir kritis siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah melalui model pembelajaran PjBL dan PBL. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X kompetensi keahlian Kontrol Proses SMKN 1 Cimahi. Mata diklat yang digunakan yaitu Mata Diklat Pengetahuan Dasar Instalasi Listrik (PDIL). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode faktorial 2x2. Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. (2) terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Siswa dengan tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis selaras dengan hasil belajar yang diperoleh siswa, artinya kemampuan berpikir kritis sangat menunjang peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata diklat pengetahuan dasar instalasi listrik.
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
In Curriculum 2013 prioritizes student-centered learning and the teacher only as a facilitator. Therefore the student activitness is very influential in the learning process implementation. Learning model that can stimulate it such as Project Based Learning (PjBL) and Problem Based Learning (PBL). One of the student's activiness can be seen from the level of the students critical thinking skills. This research aims to know the difference of student learning result that were treated between learning model PjBL and PBL, as well as differences in learning result between students who have the critical thinking skills of high and low. The subjects were students of class X competency skills Process Control SMK 1 Cimahi. The subjects used Pengetahuan Dasar Instalasi Listrik (PDIL. This type of research is an experimental research with a 2x2 factorial method. Analysis of the data using Analysis of Variance (ANOVA). The results showed that (1) there are the differences of student learning result which own high and low critical thinking ability that treated Project Based Learning (PjBL) learning model. Student which own high critical thinking ability get better result than low critical thinking ability.(2) And also there are the differences of student who treated Problem Based Learning (PBL) learning model. Student that own high critical thinking ability get better score on test that student who own low critical thinking ability. This research shows that critical thinking ability accord with student learning result, it means that critical thinking ability affect the enchancement of student learning result especially in PDIL subject.
Keyword :Project Based Learning, Problem Based Learning, critical thinking skill, factorial method, Analysis of Variance.
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan ... 3
D. Batasan Masalah... 3
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sisitematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Kemampuan Berpikir Kritis ... 6
B. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 12
1. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 13
2. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 14
3. Langkah-langkah Operasional PBL... 15
4. Penerapan PBL dalam Pembelajaran ... 16
5. Sistem Penilaian pada Model Pembelajaran PBL ... 17
C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ... 19
1. Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ... 20
2. Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ... 20
3. Langkah-langkah Operasional PjBL ... 22
4. Penerapan PjBL dalam Pembelajaran ... 24
5. Sistem Penilaian pada Model Pembelajaran PjBL ... 25
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Desain Penelitian ... 27
B. Partisipan ... 28
C. Populasi dan Sampel ... 28
D. Instrumen Penelitian... 28
1. Instrumen Tes ... 29
2. Instrumen Observasi ... 30
3. Pengujian Instrumen ... 31
E. Prosedur Penelitian... 35
1. Tahap Persiapan Penelitian ... 35
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 36
3. Tahap Akhir Peneliitian ... 38
F. Analisis Data ... 38
1. Uji Normalitas ... 38
2. Uji Homogenitas ... 39
3. Uji Hipotesis ... 40
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Tahapan Pembelajaran ... 43
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 49
1. Hasil Uji Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis. ... 49
2. Hasil Uji Instrumen Posttest ... 52
C. Analisis Data Penelitian ... 56
1. Analisis Data Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor. ... 57
2. Analisis Data Penilaian Proyek ... 60
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 66
A. Simpulan ... 66
B. Implikasi ... 66
C. Rekomendasi ... 67
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahapan-tahapan Model Pembelajaran PjBL ... 24
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ... 37
Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Tingkat
Kemampuan Berpikir Kritis ... 63
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Tingkat
Kemampuan Berpikir Kritis ... 64
Gambar 4.3 Grafik Penilaian Proyek Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Bepikir Kritis ... 8
Tabel 2.2 Tahapan-Tahapan Model PBL ... 17
Tabel 3.1 Desain Penelitian... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Posttest ... 30
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal ... 33
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran... 34
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Diskriminasi atau Daya Pembeda ... 35
Tabel 3.7 Nilai Kritis L untuk UJI Liliefors ... 40
Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 44
Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 45
Tabel 4.3 Pembagian Kelompok Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis ... 46
Tabel 4.4 Pembagian Kelompok Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis ... 46
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek pada Kelas Eksperimen 47 Tabel 4.6 Agenda Kegiatan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Kelas Kontrol .... 48
Tabel 4.7 Hasil Validitas Item Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 50
Tabel 4.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 51
Tabel 4.9 Hasil Uji Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 52
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.11 Hasil Validitas Butir Soal Posttest – Essay ... 53
Tabel 4.12 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Posttest – Pilihan Ganda ... 55
Tabel 4.13 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Posttest – Essay ... 55
Tabel 4.14 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Posttest – Pilihan Ganda ... 56
Tabel 4.15 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Posttest – Essay ... 56
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalistas Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 58
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalistas Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 58
Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor ... 59
Tabel 4.19 Ringkasan Hasil Perhitungan Anova untuk Data Ranah Kognitif ... 60
Tabel 4.20 Ringkasan Hasil Perhitungan Anova untuk Data Ranah Afektif ... 60
Tabel 4.21 Ringkasan Hasil Perhitungan Anova untuk Data Ranah Psikomotor ... 60
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas Data Penilaian Proyek... 61
Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas Penilaian Proyek... 62
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A :
Lampiran A.1 Surat Penelitian
Lampiran A.2 Lembar Expert Judgement Instrumen Penelitian 1 Lampiran A.3 Lembar Expert Judgement Instrumen Penelitian 2 Lampiran A.4 Hasil Wawancara Awal dengan Guru
LAMPIRAN B :
Lampiran B.1 Silabus Mata Pelajaran
Lampiran B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) – Kelas Eksperimen
Lampiran B.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) – Kelas Kontrol
Lampiran B.4 Rubrik Penilaian Hasil Belajar
Lampiran B.5 Instrumen Tes Kemampauan Berpikir Kritis Lampiran B.6 Instrumen Posttest
LAMPIRAN C :
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Lampiran C.3 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen Lampiran C.4 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol Lampiran C.5 Pembagian Kelompok Berpikir Kritis
Lampiran C.6 Hasil Penilaian Kognitif/Hasil Posttest Kelas Eksperimen Lampiran C.7 Hasil Penilaian Afektif Kelas Eksperimen
Lampiran C.8 Hasil Penilaian Psikomotor Kelas Eksperimen Lampiran C.9 Hasil Penilaian Proyek Kelas Eksperimen
Lampiran C.10 Hasil Penilaian Kognitif/Hasil Posttest Kelas Kontrol Lampiran C.11 Hasil Penilaian Afektif Kelas Kontrol
Lampiran C.12 Hasil Penilaian Psikomotor Kelas Kontrol Lampiran C.13 Uji Normalitas Data Kognitif
Lampiran C.14 Uji Normalitas Data Afektif Lampiran C.15 Uji Normalitas Data Psikomotor Lampiran C.16 Uji Normalitas Data Penilaian Proyek
Lampiran C.17 Uji Homogenitas Data Kognitif, Afektif dan Psikomotor Lampiran C.18 Uji Homogenitas Data Penialaian Proyek
Lampiran C.19 Uji Hipotesis Data Kognitif, Afektif dan Psikomotor Lampiran C.20 Uji Hipotesis Data Penilaian Proyek
LAMPIRAN D
Lampiran D.1 Dokumentasi Penerapan Model Pembelajaran PjBL Lampiran D.2 Dokumentasi Penerapan Model Pembelajaran PBL Lampiran D.3 Dokumentasi Proses Pengamatan Oleh Observer Lampiran D.4 Dokumentasi Proses Pengerjaan Soal Posttest Lampiran D.5 Surat Tugas Penunjukkan Dosen Pembimbing Lampiran D.6 Lembar Asistensi/Bimbingan Skripsi
Lampiran D.7 Berita Acara Ujian Pra Sidang
Lampiran D.8 Lembar ACC Perbaikan Draft Ujian Pra Sidang
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat pesat maka pendidikan dituntut untuk maju dan turut mengikuti
perkembangan yang ada. Peningkatan mutu pendidikan nasional salah
satunya melalui metode belajar mengajar yang diterapkan di sekolah dapat
menumbuhkan sikap serta perilaku yang inovatif dan kreatif kepada diri
siswa. Pendidikan nasional perlu dilaksanakan secara teratur, terpadu dan
serasi sesuai dengan perkembangan pembangunan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Menurut UU Republik Indonesia No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3 (2003:5) menyatakan
bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Salah satu fungsi dan tujuan umum pembelajaran di sekolah adalah
untuk mempersiapkan siswa agar dapat mengembangkan kemampuan,
melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan serta
menggunakan ide-ide pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas,
2006). Sedangkan secara khusus, yaitu untuk membentuk peserta didik
sebagai individu yang memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Mengacu pada tujuan-tujuan tersebut, secara spesifik dapat dikatakan
2
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kritis dalam diri siswa. Terlebih pada kurikulum yang terbaru, yakni
kurikulum 2013, pembelajaran yang dilakukan dituntut untuk lebih berpusat
kepada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator dan pengarah dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
tentang cara berpikir kritis pada siswa. Berpikir kritis dimasukkan ke dalam
penelitian karena dianggap mampu menjadi indikator apakah suatu metode
pembelajaran sudah dapat dikatakan berhasil dan optimal untuk dilaksanakan.
Karena pada dasarnya cara berpikir kritis, menuntut adanya kemampuan
interaksi sosial dari siswa. Melalui berpikir kritis, siswa mampu
mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah dengan
pendapat-pendapat maupun sanggahan pada waktu diskusi dalam proses
pembelajaran.
Sementara pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan Project Based Learning (PjBL) didasarkan atas karakteristik dari
model pembelajaran ini sendiri yang menitikberatkan pada peran sentral
siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Selain itu melalui proses pemecahan
masalah dalam pembelajaran, siswa dapat menemukan konsep-konsep,
prinsip-prinsip dan berbagai pengalaman belajar melalui proses mentalnya
sendiri, sehingga membuat siswa menjadi lebih termotivasi (menjadi lebih
aktif, kritis, dan kreatif) dalam mengikuti pelajaran. Sebagai contoh siswa
mampu menemukan sendiri konsep cara belajar dan memahami suatu materi
pelajaran sesuai dengan kondisi siswa itu sendiri, dan hal ini hanya bisa
diperoleh dari proses belajar yang melibatkan mereka sendiri.
Adapun objek yang diteliti adalah siswa SMK dengan mata diklat
produktif (mata diklat pengetahuan dasar instalasi listrik) karena selama ini
penelitian mengenai cara berpikir kritis lebih banyak mengangkat objek
siswa-siswa SMA dengan latar belakang kemampuan MIPA (Matematika dan
IPA). Kalaupun ada penelitian yang mengangkat objek siswa SMK, tetapi
tetap pada mata diklat MIPA (mata diklat adaptif). Oleh karena itu peneliti
3
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis melalui Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning
(PBL)” untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis juga dapat
diterapkan pada mata diklat produktif di SMK, khususnya mata diklat
Pengetahuan Dasar Instalasi Listrik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan
yang dapat dirumuskan yaitu :
1. Bagaimana perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki tingkat
kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)?
2. Bagaimana perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki tingkat
kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)?
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki
tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki
tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
D. Batasan Masalah
Di karenakan masalah yang penulis kemukakan masih terlalu luas,
maka perlu dibatasi agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian lebih
spesifik, terarah dan terkontrol. Adapun batasan masalah pada penelitian ini
4
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Pokok bahasan yang disampaikan hanya pada mata diklat Pengetahuan
Dasar Instalasi Listrik (PDIL) khususnya materi tentang instalasi listrik
rumah tinggal.
2. Objek penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu siswa program studi keahlian
Kontrol Proses (KP) kelas X-KP.A dan X-KP.B.
3. Aspek yang dibandingkan hanya hasil belajar siswa berdasarkan tingkat
kemampuan berpikir kritis pada masing-masing model pembelajaran,
tidak membandingkan hasil belajar siswa berdasarkan model
pembelajaran yang digunakan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam
bidang pendidikan, khususnya pada pendidikan kejuruan. Penelitian ini
diharapkan akan menambah strategi yang dapat digunakan dalam bidang
pendidikan khususnya dalam penerapan model pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa SMK khususnya untuk
mata diklat produktif.
Hasil penelitian akan menjadi tidak berarti jika tidak memberikan
kegunaan bagi peneliti sendiri maupun bagi lingkungan atau bidang yang
berhubungan dengan aspek yang diteliti. Kegunaan yang hendak dicapai
sebagai berikut :
1. Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu lulusan
khususnya bagi program studi keahlian Kontrol Proses (KP).
2. Memberikan data informasi tentang pemahaman siswa melalui
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based
Learning (PjBL) terhadap kompetensi mata diklat Pengetahuan Dasar
Instalasi Listrik (PDIL) bagi program studi keahlian Kontrol Proses (KP).
3. Memberikan gambaran informasi tentang perbedaan hasil belajar siswa
berdasarkan tingkat kemampuan berpikir kritis pada mata diklat
5
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan skripsi ini, maka
laporan ini dibagi dalam 5 (Lima) bab. Adapun kelima bab tersebut adalah :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah penelitian dan sistematika
penulisan.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang berhubungan dengan
cara berpikir kritis dan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dan Project Based Learning (PjBL).
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang metodologi dari penelitian yang dilakukan yang
meliputi desain penelitian, partisipan dalam penelitian, populasi dan sampel,
instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik analisis data yang akan
digunakan. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai teknik pengujian
instrumen penelitian.
4. BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Bab ini menguraikan tentang deskripsi data setiap tindakan dan pembahasan
hasil penelitian.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan hasil yang dicapai serta kesimpulan dari penelitian
berdasarkan dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang
dilakukan. Dalam bab ini juga disajikan implikasi dan rekomendasi kepada
pihak terkait agar hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan
secara optimal.
6
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Secara konseptual penelitian ini akan membandingkan hasil belajar
antara siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan
rendah melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan
Problem Based Learning (PBL).
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen
dengan metode statistik faktorial.
Desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tingkat Berpikir Kritis (B)
Model Pembelajaran (A)
PjBL (A1) PBL (A2)
Berpikir Kritis
Tinggi (B1) A1.B1 A2.B1
Berpikir Kritis
Rendah (B2) A1.B2 A2.B2
Keterangan:
A1.B1 = Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PjBL dan memiliki
tingkat berpikir kritis tinggi.
A2.B1 = Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL dan memiliki
tingkat berpikir kritis tinggi.
A1.B2 = Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PjBL dan memiliki
28
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
A2.B2 = Hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL dan memiliki
tingkat berpikir kritis rendah.
B. Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah empat orang,
yaitu dua orang guru mata pelajaran Pengetahuan Dasar Instalasi Listrik
(PDIL) sebagai ahli judgement dan dua orang rekan peneliti yang merupakan
praktikan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 1 Cimahi sebagai
observer.
Dasar pertimbangan pemilihan partisipan pada penelitian ini yaitu
karena guru yang bersangkutan merupakan seorang ahli dibidang instalasi
listrik, terlebih guru yang bersangkutan merupakan guru mata pelajaran untuk
mata diklat pengetahuan dasar instalasi listrik. Sedangkan praktikan PPL
dipilih karena penelitian ini membutuhkan lebih dari satu orang agar
mempermudah dalam melakukan penilaian karena dalam pelaksanaannya
tidak mungkin peneliti melakukan sendiri proses pemberian materi ajar dan
penilaian terhadap aktivitas siswa dikelas. Oleh karena itu peneliti
membutuhkan observer untuk mengamati aktivitas siswa pada saat proses
pembelajaran.
C. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan populasi dan sampel siswa SMKN
1 Cimahi kelas X dengan penentuan sampel random sebagai berikut :
1. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X kompetensi keahlian
Kontrol Proses dan Teknik Otomasi Industri.
2. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 2
kelas antara lain siswa kelas X.KP-A dan kelas X.KP-B kompetensi
29
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
D. Instumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes dan
non-tes. Instrumen tes yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir
kritis untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dan soal
posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa (ranah kognitif) setelah
diberikan perlakuan melalui model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan Project Based Learning (PjBL). Sedangkan instrumen non-tes yang
digunakan berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa untuk ranah afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan).
1. Instrumen Tes
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua instrumen
tes yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen tes yang pertama yaitu
soal tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan untuk mengetahui
tingkat berpikir kritis siswa dan hasil tes kemampuan berpikir kritis ini
dijadikan acuan untuk pengelompokkan antara siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kritis rendah.
Instrumen tes yang kedua yaitu soal posttest yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa dari segi kognitif (pengetahuan) setelah
diberikan perlakuan melalui model pembelajaran PBL dan PjBL. Dari
hasil posttest ini akan diketahui perbedaan hasil belajar siswa antara
kelompok siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan kelompok
siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah, baik yang menggunakan
model PBL maupun PjBL.
Kisi-kisi dari instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini
dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Indikator kemampuan berpikir kritis
Materi No. Item (Butir Soal)
C1 C2 C3 C4 C5
1. Memfokuskan pertanyaan. Instalasi listrik rumah tinggal
1
2. Menganalisis argumen. Penggunaan fitting lampu 2
30
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
suatu penjelasan/tantangan. tinggal 4. Mempertimbangkan kredibilitas
6. Membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi.
Jenis-jenis pemasangan saklar
6
7. Membuat induksi dan
mempertimbangkan hasil induksi.
Aturan penggunaan kabel listrik
7
8. Membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan.
Jenis-jenis kabel listrik 8
9. Mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan definisi.
Jenis-jenis fitting lampu 9
10. Mengidentifikasi asumsi. Instalasi listrik rumah tinggal
10
11. Memutuskan suatu tindakan. Diagram pengawatan saklar
11
12. Berinteraksi dengan orang lain. Instalasi listrik rumah tinggal
12
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Posttest
Kompetensi Inti Kompetensi
Dasar Indikator
No. Item (Butir Soal)
31
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
wawasan rekapitulasi daya dalam
Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
lembar penilaian hasil belajar siswa untuk ranah afektif dan psikomotor.
Adapun intrumen tes dan intrumen observasi yang digunakan dapat dilihat
pada lembar lampiran.
3. Pengujian Instrumen
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu valid dan reliabel. Validitas adalah suatu aturan yang menunjukkan
tingkat kevalidan dan kesalahan instrumen. Sebuah tes dikatakan valid
apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009).
Dalam penelitian ini butir soal diujicobakan pada kelas X.TOI-A
dan X.TOI-B kompetensi keahlian Teknik Otomasi Industri. Soal tes
kemampuan berpikir kritis diujikan pada kelas X.TOI-A dan soal posttest
diujikan pada kelas X.TOI-B untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran dan daya pembeda dari instrumen tes tersebut.
a. Validitas
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai
dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes
tersebut dengan kriterium (Arikunto, 2012). Untuk mengetahui tingkat
validitas dari instrumen yang telah dibuat, peneliti menggunakan
teknik korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu sebagai
32
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Arikunto, 2012)
Dimana:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan.
Dalam menentukan valid atau tidaknya suatu butir soal/item
dilakukan dengan uji signifikansi dengan taraf signifikansi 5 %, yaitu
jika nilai rhitung lebih besar atau sama dengan nilai kritik dalam rtabel
maka butir soal/item tersebut telah signifikan atau valid dan dapat
digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data. Apabila rhitung < rtabel,
maka dikatakan butir soal tersebut tidak signifikan atau tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan kepada
subjek yang sama (Arikunto, 2012). Dalam penelitian ini, pengujian
reliabilitas instrumen menggunakan rumus K-R 20 untuk soal pilihan
ganda dan rumus Alpha untuk soal uraian.
Pengujian reliabilitas instrumen dengan rumus K-R 20 yaitu
sebagai berikut:
∑
(Arikunto, 2010)
Dimana:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
33
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu (proporsi subjek yang mendapat skor 1).
q = proporsi subjek yang menjawab salah pada sesuatu butir
(proporsi subjek yang mendapat skor 0).
Vt = varians total, yaitu:
∑ ∑
(Arikunto, 2012)
Sedangkan pengujian reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha yaitu sebagai berikut:
∑
(Arikunto, 2012)
Dimana:
r11 = reliabilitas instrumen
∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
= banyaknya butir pertanyaan.
Sama halnya dengan menentukan validitas, dalam menentukan
reliabel atau tidaknya suatu butir soal/item juga dilakukan dengan uji
signifikansi dengan taraf signifikansi 5 %, yaitu jika nilai rhitung lebih
besar atau sama dengan nilai kritik dalam rtabel maka butir soal/item
tersebut telah signifikan atau reliabel dan dapat digunakan sebagai alat
ukur pengumpulan data. Apabila rhitung < rtabel, maka dikatakan butir
soal tersebut tidak signifikan atau tidak reliabel. Pada tabel berikut
disajikan kriteria dari reliabilitas soal.
34
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,810 – 1,000 Sangat tinggi
0,610 – 0,809 Tinggi
0,410 – 0,609 Cukup
0,210 – 0,409 Rendah
0,000 – 0,209 Sangat rendah
c. Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu
sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya
(Arikunto, 2012).
Untuk mengetahui taraf kesukaran dari suatu soal harus
diketahui besarnya indeks kesukaran dari soal tersebut, yaitu sebagai
berikut:
(Arikunto, 2012)
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran (P) Klasifikasi
0,00 - 0,30 Sukar
0,31 - 0,70 Sedang
0,71 - 1,00 Mudah
35
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012).
Untuk mengetahui daya pembeda dari suatu soal harus
diketahui besarnya indeks diskriminasi dari soal tersebut, yaitu sebagai
berikut:
(Arikunto, 2012)
Dimana:
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Indeks diskriminasi atau daya pembeda diklasifikasikan
sebagai berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Diskriminasi atau Daya Pembeda
Indeks diskriminasi (D) klasifikasi
0,00 - 0,20 Jelek (poor)
0,21 - 0,40 Cukup (satistifatory)
0,41 - 0,70 Baik (good)
0,71- 1,00 Baik sekali (excellent)
36
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian ini meliputi tahap persiapan,
pelaksanaan dan tahap akhir penelitian. Untuk lebih jelasnya, yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini
diantaranya:
a) Menentuan lokasi penelitian dan mengurus perijinannya.
b) Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan di
lapangan dengan cara observasi kegiatan di kelas dan wawancara
kepada guru mata pelajaran.
c) Melakukan studi literatur untuk memperoleh landasan atau dasar teori
yang kuat mengenai permasalahan yang akan diteliti.
d) Mempelajari silabus untuk menentukan pokok bahasan yang akan
dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.
e) Membuat instrumen-intrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
f) Mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada ahli (melakukan
expert judgement).
g) Menguji instrumen yang akan digunakan yang meliputi uji validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cimahi pada semester
genap tahun ajaran 2014/2015, tepatnya tanggal 27 April – 27 Mei 2015.
Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, yaitu kelas X.KP-A dan
X.KP-B kompetensi keahlian Kontrol Proses sebagai kelas yang akan
diberi perlakuan model pembelajaran PBL dan PjBL, serta kalas X.TOI-A
dan X.TOI-B kompetensi keahlian Teknik Otomasi Industri sebagai kelas
untuk uji coba instrumen penelitian.
Dalam penelitian ini, menggunakan tiga variabel, yaitu variabel
37
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
a) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran PBL
dan model pembelajaran PjBL.
b) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang
diperoleh dari hasil tes setelah pembelajaran dengan menerapkan
model PBL dan PjBL pada mata diklat Pengetahuan Dasar instalasi
Listrik.
c) Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru, materi pelajaran,
alokasi waktu KBM dan soal posttest.
Terdapat dua tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini,
yaitu:
a) Data observasi dan wawancara awal yang diperoleh dengan
pengamatan dan wawancara kepada guru mata diklat Pengetahuan
Dasar instalasi Listrik, serta data kemampuan berpikir kritis yang
diperoleh dari tes kemampuan berpikir kritis siswa.
b) Data hasil belajar posttest diperoleh dengan memberikan posttest
kepada siswa setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran
PBL dan PjBL.
Langkah-langkah atau alur dari penelitian ini dapat dilihat pada
38
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
39
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 flowchart penelitian
3. Tahap Akhir Penelitian
Setelah didapat data-data yang diperlukan untuk penelitan,
selanjutnya tahap akhir yang dilakukan diantaranya:
a) Melakukan analisis data.
b) Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.
c) Penyusunan laporan berdasarkan hasil penelitian yang didapat.
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji
homogenitas dan uji hipotesis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
pemaparan berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini
yang diuji normalitas adalah hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
(model PjBL) maupun kontrol (model PBL) menggunakan Uji Liliefors.
Menurut Sudjana (2010) prosedur yang digunakan untuk menguji
kenormalan dengan menggunakan uji Liliefors yaitu sebagai berikut
(misalkan kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan x1, x2,
... xn):
a. Pengamatan x1, x2, ... xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ... zn dengan
menggunakan rumus:
̅
Dimana ̅ dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan
baku sampel.
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z ≤ Zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ... zn yang lebih kecil atau sama
40
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
d. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0.
Untuk mengetahui bahwa populasi berdistribusi normal atau tidak,
kita bandingkan L0 dengan nilai kritis L untuk uji Liliefors sesuai dengan taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : populasi berdistribusi
normal jika L0 yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar
dan sebaliknya. Untuk nilai kritis L dari uji Liliefors dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.7 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors
41
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians
sample yang digunakan homogen. Dalam penelitian ini yang diuji
homogenitas adalah hasil belajar siswa pada kelas eksperimen maupun
kontrol. Langkah-langkah untuk melakukan uji homogenitas adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
H0 : varians homogen
H1 : varian tidak homogen
b. Menentukan taraf signifikan (α = 0,05)
c. Uji statistik
(Sudjana, 1996)
d. Kriteria pengujian
Tolak H0 jika sebaliknya terima H0 jika
.
3. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini yang akan dibandingkan adalah hasil belajar
siswa antara kelompok siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi
dan kelompok siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah, baik yang
menerima perlakuan model pembelajaran PjBL maupun PBL
menggunakan analisis of variance (anova). Langkah-langkah dari anova
yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
1) Hipotesis dalam bentuk kalimat
a) H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah
42
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah
pada model pembelajaran PjBL.
b) H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah
pada model pembelajaran PBL.
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah
pada model pembelajaran PBL.
2) Hipotesis statistik
µA1.B1 : Rata-rata hasil belajar siswa dengan tingkat kemampuan
berpikir kritis tinggi pada model pembelajaran PjBL.
µA1.B2 : Rata-rata hasil belajar siswa dengan tingkat kemampuan
berpikir kritis rendah pada model pembelajaran PjBL.
µA2.B1 : Rata-rata hasil belajar siswa dengan tingkat kemampuan
berpikir kritis tinggi pada model pembelajaran PBL.
µA2.B2 : Rata-rata hasil belajar siswa dengan tingkat kemampuan
berpikir kritis rendah pada model pembelajaran PBL.
b. Uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKtot):
JKtot = ∑ Xtot2
2) Menghitung Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKantar):
JKantar =
3) Menghitunng Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKdal):
42
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu JKdal = JKtot─ JKantar
4) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (RJKantar):
RJKantar = 1 a JKantar
a = banyaknya kelompok
5) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (RJKdal)
RJKdal = a N JKantar
N = jumlah seluruh sampel
6) Menghitung harga Fhitung dengan rumus:
Fhitung =
dalam antar
RJK RJK
7) Konsultasikan pada tabel F dengan db pembilang (a-1) dan db
penyebut (N-1)
8) Aturan keputusan : Jika F hitung lebih besar daripada F tabel pada
taraf signifikansi tertentu (Misalnya: ts 5% atau 1%), maka H1
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki tingkat
kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL). Hasil belajar siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis tinggi lebih unggul dibandingkan dengan siswa
yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan berpikir kritis selaras dengan hasil belajar yang
diperoleh siswa, artinya kemampuan berpikir kritis sangat menunjang
peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata diklat pengetahuan
dasar instalasi listrik.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki tingkat
kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kritis tinggi memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Hal ini
juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis selaras dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa, artinya kemampuan berpikir kritis sangat
menunjang peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata diklat
pengetahuan dasar instalasi listrik.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan dasar
pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkecimpung didunia pendidikan
khususnya para pengajar atau guru mata pelajaran, terlebih guru mata
67
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu
diharapkan guru-guru juga memperhatikan aspek kemampuan berpikir kritis
pada siswa karena kemampuan berpikir kritis sangat menunjang peningkatan
hasil belajar siswa. Dengan meningkatkan hasil belajar siswa maka akan
dihasilkan siswa-siswa yang memiliki kompetensi yang baik sehingga tujuan
pembelajaranpun akan tercapai.
C. Rekomendasi
Terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan rekomendasi dari hasil
penelitian ini, diantaranya:
1. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengembangkan penelitian ini dapat
menerapkannya pada mata diklat lainnya selain pengetahuan dasar
instalasi listrik.
2. Dalam penelitian ini fokus penelitian hanya pada hasil belajar siswa
sehingga tidak dapat dilihat pengaruh pembelajaran terhadap peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu untuk penelitian
selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan fokus penelitiannya bukan
hanya pada hasil belajar siswa tetapi juga pada peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa.
3. Materi yang diangkat dalam penelitian ini adalah materi instalasi listrik
rumah tinggal melalui model pembelajaran PjBL dan PBL. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti pada materi lainnya
karena tidak semua materi pelajaran cocok dengan kedua model
pembelajaran tersebut.
4. Bagi guru mata pelajaran PDIL, penerapan model pembelajaran PjBL
dapat diimplementasikan untuk materi instalasi listrik rumah tinggal,
karena model pembelajaran ini sangat cocok untuk materi instalasi listrik
rumah tinggal. Selain itu guru mata pelajaran juga diharapkan dapat
membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya
karena kemampuan berpikir kritis sangat menunjang peningkatan hasil
68
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M.T. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : Prenada Media Group.
Arikunto, S.(2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S.(2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.
Duron, R. et al. (2006). Critical Thinking Framework for Any Discpline.
International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 17(2), hlm. 160-166.
Doppelt, Y. (2005). Assessment of Project-Based Learning in a MECHATRONICS Context. Journal of Technology Education, 16(2), hlm. 7-24.
Ennis, R.H. (2011). The Nature of Critical Thinking : An Outline of Critical
Thinking dispositions and Abilities. University of Illinois, United States.
Enrique, C. et al. (2009). Use of Discourse Analysis to Enhance Students’ Critical Thinking Skills. Zona Proxima. 10, hlm.36-49.
Fisher, A. (2008). Critical Thinking : An Introduction. (Terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Facione, P.A.(1990). Critical Thinking : A Statement of Expert Consensus for
Purposes of Educational Assesment and Instruction. California : California
Academic Press.
Gokhale, A.A.(1995). Collaborative Learning Enhances Critical Thinking.
Journal of Technology Education, 7(1).
69
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Jin, J. , Bridges, S. M. , Botelho, M. G. , & Chan, L. (2015). Online Searching in
PBL Tutorials. Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 9(1). Ju Yeen, et al.(2014). Developing Creative and Critical Thinking Skills in an
Authentic Learning Environment. Jurnal Teknologi, 68(2), hlm. 1-12.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Pendidikan dan Pelatihan
Kurikulum 2013. Bandung : Kemendikbud.
Mahanal, S. dkk. (2012). Pengaruh pembelajaran Project based learning (PjBL) pada materi ekosistem terhadap sikap dan hasil belajar siswa SMAN 2 Malang. E-Journal Universitas Negeri Malang.
Nariman, N. , & Chrispeels, J. (2015). PBL in the Era of Reform Standards: Challenges and Benefits Perceived by Teachers in One Elementary School.
Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 10(1).
Nurohman, S. (2008). Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. Jurnal
UNY.
Purichia, H. (2014). Problem-Based Learning : An Inquiry Approach.
Interdisclipnary Journal of Problem-Based Learning, 9(1).
Roberts, J.K.(2010). Two-way analysis of variance : ANOVA. Simmons School of
Education and Human Development, Department of Teaching and Learning. Southern Methodist University.
Scott, S.(2015).Perceptions of Student’s Learning Critical Thinking through
Debate in a Technology Classroom : A Case Study. The Journal of
Technology Studies.
Skinner, V. J. , Braunack-Mayer, A. , & Winning, T. A. (2015). The Purpose and Value for Students of PBL Groups for Learning. Interdisciplinary Journal
of Problem-Based Learning, 9(1).
Siregar, M. (2007). Pengaruh Pemberian Modul Matematika Dasar terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 4 Singaraja. Journal pendidikan dan
pengajaran UNDIKSHA, 1(XXXX), hlm. 58-73.
Sudarmawanto. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Aktif dengan Pendekatan
Active Knowledge Sharing dan Active Debate terhadap Hasil Belajar
70
Kirfianda, 2015
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sudarman .(2007). Problem Based Learning : Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah.
Jurnal Pendidikan Inovatif, 2 (2). hlm.68-73.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.
Sudjana. (1996). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito Bandung.
Thomas, J.W. (2000). A Riview of Research on Project-Based Learning. California : The Autodesk Foundation.
Thompson, C.(2011). Critical Thinking across the Curriculum : Process over Output. International Journal of Humanities and Social Science, 1(9), hlm.1-7.
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Zamroni & Mahfudz .(2009).Panduan Teknis Pembelajaran Yang