PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE
LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK
TERHADAP HASIL LARI 800 M
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh: Osidah Widawati
1000604
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI
8OO M
Oleh Osidah Widawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
© Osidah Widawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Antara Metode Lari Interval Dengan Metode Lari Fartlek Terhadap Hasil Lari 800 m” ini beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya
orang lain dan perbuatan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku di
masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung konsekuensi logis yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Agustus 2015
Penulis
“ Kesulitan MeMbawa PengalaMan dan
PengalaMan MeMbawa KebijaKsanaan “
Bacalah dengan (menyebut ) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah ciptakan manusia dari segumpal darah,
Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah, Yang mengajarkan ( manusia ) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui – Nya
( Q . S . Al – Alaq : ayat 1-5 )
Karya ini aku persembahkan untuk Bapak, Mamah, Susan
Sulistiyawati,dan Abdul aziz
serta keluarga yang senantiasa mendukung dan
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRAK
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL
LARI 800 M. Pembimbing : 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.
2. Drs. Dudung Hasanudin Ch. Osidah Widawati*
1000604
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pemahaman bahwa siswa PPLP Jawa Barat memerlukan kemampuan daya tahan, serta adanya beragam bentuk latihan. Untuk mendukung komponen fisik tersebut di antaranya metode lari interval dan metode lari fartlek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah atlet PPLP atletik Jawa Barat yang berjumlah 20 orang, sedangkan sampel yang digunakan terdiri 13 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling, di bagi menjadi dua kelompok dengan cara ABBA. Berdasarkan penelitian yang diolah metode latihan interval dan metode fartlek menunjukan adanya peningkatan. Dilihat dari uji perbandingan hasil latihan dari kedua kelompok didapat hasil bahwa masing-masing metode dapat meningkatkan hasil lari 800 m secara signifikan. Artinya bahwa kedua metode tersebut sama-sama dapat meningkatkan lari 800 m secara signifikan. Melihat pada data peningkatan menggunakan metode interval memiliki rata-rata sebesar 5,43 sedangkan kelompok yang menggunakan metode fartlek hanya memiliki 5,96 sehingga dapat dsimpulkan bahwa tidak dapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval dengan latihan fartlek terhadap peningkatan hasil lari 800 m.
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
THE IMPACT OF ENDURANCE TRAINING BETWEEN INTERVAL RUNNING AND FARTLEK RUNNING METHOD ON 800 M RUNNING
RESULT Counselor : 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.
2. Drs. Dudung Hasanudin Ch. Osidah Widawati*
1000604
This research posed because there understand that PPLP Jawa Barat student require endurance ability, and there various of training method. To provide physical component contained are interval running and fartlek running method. This research used experimental method. The population is PPLP athletic Jawa Barat athletes which numbers of 20, the number of samples were 13 with used purposive sampling, divided to two groups with ABBA way. Based on the research that used interval training and fartlek method there was increase. Seen by comparison test of two groups there was result on two method increase 800 m running significant results. The meaning is two method have similarity to increase 800 m running with significant. Based on processing data well known that interval method has a mean of 5,43 and fartlek method has a mean of 5,96. Then can concluded there is no significant effect difference between interval training and fartlek training method on increase 800 m running result.
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN
8. Kapasitas Aerobik dan An-aerobik Pada Nomor Lari ...………... 26
9. Sistem Energi... ………. 28
B. Anggapan Dasar . ……….. 30
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ………...……… 33
B. Desain penelitian ………... 33
C. Populasi dan sampel penelitian ……….. 35
D. Instrumen Penelitian ……….. 36
E. Pelaksanaan Penelitian ………... 36
F. Prosedur Penelitian ………...…. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ...………... 38
B. Pembahasan ………... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 43
B. Saran ………... 43
DAFTAR PUSTAKA ……….. 45
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Hubungan Antara Volume - Intensitas –Istirahat…………. 15
Gambar 2.2. Hubungan Kapasitas Aerobik Maksimal dengan Denyut Nadi
Maksimal………... 18
Gambar 2.3. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ………... 21
Gambar 2.4. Persentase Aerob – An-aerob pada Nomor Lari... 28
Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 35
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1. Intensitas Latihan Berdasar Denyut Nadi... 18
Tabel 2.2. Model Recovery Pada Berbagai Spesifikasi Cabang Olahraga ... 20
Tabel 2.3. Persentase pengaruh fisik dari latihan lari interval……… 26
Tabel 2.4. Hubungan Aerobik dan An-aerobik pada Nomor Lari... 30
Tabel 4.1. Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku……. 39
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Homogenitas... 40
Tabel 4.3. Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok... 41
Tabel 4.4. Hasil Uji Peningkatan Hasil Latihan dari Kedua Kelompok... 41
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Interval …………..……….. 47
2. Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir fartlek……… 48
3. Program Latihan Metode Fartlek ……….. 49
4. Program latihan metode Interval ………. 50
5. Uji Normalitas Fartlek dan Interval……… 52
6. Uji Homogenitas Fartlek dan Interval ……… 53
7. Uji Beda kelompok fartlek dan Interval………. 54
8. Uji Peningkatan Latihan Interval dan Fartlek ……….... 56
9. Tebel Distribusi……….. 57
10. Dokumentasi Penelitian ………. 59
11. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Dosen Pembimbing………. 74
12. Surat Permohonan Izin Penelitian……… 78
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Saat ini olahraga telah berkembang dengan pesat di seluruh dunia olahraga
sudah menjadi suatu keperluan prestisius tempatnya pada kehidupan manusia
olahraga juga telah menjadi kehidupan setiap lapisan elemen masyarakat. Baik
untuk kesehatan bagi dirinya sendiri, hiburan bahkan berpengaruh terhadap gengsi
sebuah Negara. demikian pula dengan olahraga atletik yang merupakan induk dari
segala cabang olahraga. Atletik berasal dari bahasa yunani “Athlon” yang
memiliki makna bertanding atau berlomba. Istilah atletik yang digunakan di
Indonesia berasal dari bahasa inggris yakni athletic yaitu cabang olahraga yang
meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Karena atletik memiliki cabang olahraga
yang beragam dengan gerak dasar manusia,maka cabang olahrga atletik disebut
sebagai induk dari semua cabang olahraga.
Hampir satu abad lamanya induk organisasi atletik ini berdiri. Dari situlah
cabang olahraga atletik mulai dikembangkan dan dikenalkan pada masyarakat
diseluruh dunia.kejuaraan- kejuaraan atletik baik yang bertahap regional ataupun
internasional diadakan, kejuaraan-kejuaraan ini sangat membantu kemajuan dan
perkembangan prestasi. Untuk meningkatkansuatu prestasi, maka atlet harus
berlatih dengan keras dan tekun, dibawah bimbingan seorang pelatih. Selain itu
sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi
setress fisik yang tinggi, ini sesuai dengan pendapat Harsono (1980; hlm,153)
yang menyatakan bahwa: “Karenasukses dalam olahraga sering menuntut
keterampilan yang sempurna dalam situasi stress yang tinggi, maka semakin jelas
bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
prestasi atlet”.
Latihan atau training menurut Harsono (1988; hlm,101) adalah “proses
yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang,
2
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daya tahan menurut Harsono (1988; hlm,155) adalah “keadaan atau
kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut”
Definisi daya tahan dikemukakan oleh Harre; Bauersfeld dan Schrounter, Yanen
serta Zimmermann “kemampuan melawan kelelahan” Letzerter menambahkan
daya tahan adalah kemampuan melawan kelelahan, yang terlihat dengan
kemampuan melakukan repetisi jumlah yang banyak disertai dengan pemulihan
yang cepat. Karena pengertian daya tahan seperti di atas maka daya tahan
digolongkan sebagai faktor fisik yang menentukan prestasi. Metode menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia (1988; hlm, 648) adalah cara yang teratur dan
berpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud.
Interval Training menurut Harsono (1988; hlm,156) adalah “suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. jadi,
latihan (misalnya lari) – istirahat-latihan-istirahat-latihan dan seterusnya”. Interval training adalah acara latihan yang penting dimasukkan dalam program latihan
keseluruhan. Interval training sangat dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh
karena memang hasilnya sangat positif bagi perkembangan daya tahan maupun
stamina atlet. Lari interval telah populer dan hasilnya sangat efektif untuk
meningkatkan hasil atau prestasi atlet. latihan interval dapat diterapkan pada
semua cabang olahraga, ini sesuai dengan pendapat Harsono (1988; hlm,157)
yang mengemukakan bahwa: “Interval training dapat diterapkan pada semua
cabang olahraga yang membutuhkan endurance dan stamina, misalnya : atletik,
basket, voli, sepak bola, hoki, tenis, gulat, tinju, anggar, dan sebagainya”. Dalam
lari interval terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan di antaranya: jarak lari,
intensitas (beban kerja), ulangan (repetisi), lamanya waktu istirahat tiap repetisi.
Pendapat Woerjanto (1966; hlm, 45) mengemukakan bahwa:
Jikalau istirahat berlangsung lebih lama, misal 3-4 menit, efek dari interval
training berkurang banyak dan jika berlangsung lebih lama dari 5 menit
3
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fartlek menurut Harsono (1988; hlm,155) adalah bisa disebut “speedplay”
atau bermain-main dengan kecepatan. fartlek adalah suatu sistem latihan yang
memerlukan daya tahan untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara
kondisi tubuh seseorang. “Fartlek adalah sistem latihan yang sangat baik untuk
semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan”. Jadi metode lari fartlek
dan metode lari interval adalah untuk mengembangkan kemampuan daya tahan
yang dikemukakan oleh Schmolinsky (1983; hlm,166) bahwa:
untuk memperbaiki daya tahan yang lama melalui fartlek atau memberikan jumlah beban latihan banyak melalui lari dengan tempo tertentu dengan menggunakan interval ekstensif. Lari fartlek mempunyai pengaruh secara faaliah, yaitu: efisiensi (dayaguna) pada jantung, peredaran darah, pernapasan, metabolisme, pengambilan oksigen dan kapilarisasi.
Pengaruh pada pendidikan terutama adalah bahwa atlet akan memiliki
kemauan yang keras dan kemauan untuk melakukan latihan secara wajar. Latihan
lari jarak menengah dan jarak jauh berkembang terus banyak para ahli yang
melakukan penelitian terhadap metode latihan dengan tujuan untuk mencapai
prestasi yang optimal dari lari jarak jauh menengah. Nikiforov pelatih Vladimir
Kuts dari Uni Soviet, mengembangkan metode latihan interval dari Zatopek
dengan meningkatkan intensitas dan beban latihan dengan berbagai variasi, jarak
lari dari 100 meter sampai 2000 meter. Karena latihan metode lari fartlek dan lari
interval adalah untuk mengembangkan kemampuan daya tahan, seperti yang
dikemukakan oleh Schmolinsky (1983; hlm,166) yang menjelaskan bahwa “For the improvement of basic endurance, the following training is suggested; long duration endurance stress by speedplay or a great deal of tempo running schedules using the extended interval method” Untuk memperbaiki daya tahan yang lama melalui fartlek atau memberikan jumlah beban latihan banyak melalui
lari dengan tempo tertentu dengan menggunakan interval ekstensif. Mengenai
pelari jarak menengah Indonesia, Pasurnay ( 1983;hlm, 7) mengemukakan bahwa:
4
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lebih lanjut Pasurnay mengatakan (1987;hlm,57) mengatakan bahwa;
secara umum, prestasi jarak menengah dan jarak jauh terutama ditentukan oleh
tingkat daya tahan.” Untuk meningkatkan faktor daya tahan tersebut diantaranya,
menurut Lauri Phikala, dalam Alfian
(1) dengan metode lari interval; (2) menurut Gosta Holmer dari
swedia, yaitu dengan metode lari fartlek. Berdasarkan penjelasan
tersebut di atas maka penulis melakukan penelitian yaitu mengenai
dayatahan. Asumsi dan teori yang disampaikan di atas menjadi latar
belakang kuat bagi penulis untuk meneliti bagaimana perbandingan
pengaruh latihan daya tahan antara metode lari interval dengan
metode lari fartlek terhadap hasil lari 800m.
B.Rumusan Masalah Penelitian
Dari latar belakang yang penulis uraikan sebelumnya, maka yang menjadi
permasalahan dari penelitian ini adalah :
1. Apakah metode latihan interval memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil lari 800 m?
2. Apakah metode latihan fartlek memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil
lari 800 m?
3. Mana yang lebih berpengaruh secara signifikan antara metode latihan fartlek
dengan metode latihan interval terhadap hasil lari 800 m ?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban yang telah
dirumuskan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti
ajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh metode interval terhadap lari jarak 800 m.
2. Mengetahui pengaruh metode fartlek terhadap lari jarak 800 m.
3. Mengetahui mana yang lebih baik dari kedua bentuk latihan tersebut terhadap
lari jarak 800 m.
5
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pihak
lainnya. Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Manfaat teoritis ialah untuk memperoleh informasi mengenai peningkatan
latihan daya tahan antara metode interval dan fartlek dalam cabang olahraga
atletik.
b. Manfaat teoritis ialah menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
mengkaji permasalahan tentang peningkatan latihan daya tahan dari berbagai
macam metode latihan daya tahan dalam cabang olahraga atletik.
2. Manfaat praktis
a. Manfaat praktis ialah dapat memberikan masukan yang berarti bagi club-club
atletik yang pada akhirnya dapat digunakan dalam menyusun program latihan
dan pengembangan program latihan.
b. Manfaat praktis ialah dapat dijadikan acuan bagi para pelatih atletik dan guru
pendidikan jasmani dalam memilih siswa sebagai dasar pembentukan atlet
atletik masa depan.
E. BatasanMasalah
Kemudian untuk menghindari terlalu luasnya cakupan pembahasan
penulispun membatasi ruang lingkup penyusunan karya ilmiah ini. Adapun ruang
lingkup karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah metode lari interval dan (X2)
adalah metode lari fartlek. Sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini
adalah hasil lari 800 m pada cabang olahraga atletik.
2. Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Pengaruh Latihan
Daya Tahan antara metode lari interval dan metode lari fartlek terhadap lari
800 m antara dua variabel penelitian.
3. Penelitian ini terbatas pada lingkup siswa atau atlet PPLP Jawa Barat
Bandung.
6
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa atau atlet PPLP atletik
Jawa Barat sebanyak 13 orang.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam penyusunan sebuah karya ilmiah untuk mempermudah pembahasan
dan penyusunan maka sudah sepantasnya terdapat sebuah struktur kerangka
penulisan, adapun rencana kerangka penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
Bab I : Meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah, definisi operasional, dan struktur organisasi
skripsi.
Bab II : Kerangka berpikir, dan hipotesis pemikiran: dalam kajian pustaka
berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu Hakikat latihan, hakikat latihan daya tahan,
kebutuhan daya tahan, metode latihan daya tahan, fartlek, interval,
metode latihan jarak menengah, Kapasitas aerobic dan an-aerobik
pada nomor lari dan system energi. Dalam kerangka berfikir berisi
tentang hubungan pengaruh latihan daya tahan antara metode
interval metode fartlek. Anggapan dasar, Hipotesis penelitian berisi
tentang jawaban sementara tentang penelitian yang akan diteliti.
Bab III : Membahas tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, pelaksanaan penelitian,
pelaksanaan latihan, dan analisis data.
Bab IV : Berisi tentang, pengelolaan data atau analisis data, diskusi hasil
penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.
Bab V : Membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan
pemilihan metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk
memecahkan masalah yang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2009; hlm, 2) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu’’. Sehingga dapat
ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga
pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah.
Adapun metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu
hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan
menggunakan metode eksperimen, yaitu proses pencarian data untuk memecahkan
masalah dengan menggunakan metode latihan dan tes. Mengenai metode
eksperimen ini dikemukakan oleh Sugiyono (2009; hlm, 72) “metode eksperimen
dapat diartikan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam
penelitian ini menggunakan metode latihan interval dan metode latihan fartlek
dalam pemberian latihannya atau perlakuannya. Tes yang dilakukan adalah tes lari
800m.
B. Desain Penelitian
Untuk langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian,
diperlukan alur yang menjadi pegangan agar peneliti tidak keluar dari ketentuan
yang sudah di tetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai
dengan harapan. Maka peneliti menggunakan sebuah desain penelitian. Menurut
Arikunto (2010; hlm, 90) “desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang
dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-test Post-test
34
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Desain Pre-test Poste-test Group dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen”. Dengan kata lain desain penelitian ini
menggunakan dua kali pengumpulan data yaitu dengan melakukan pre-test dan
post-test.
Pengukuran pertama dilakukan melaui tes awal (pre-test) dan pengukuran
ke-dua melalui tes akhir (post-test). Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk
mengambil data sebelum diberikan treatment, dan tes akhir dilakukan untuk
mengambil data setelah diberikan treatment. Penetapan kelompok dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara matching setelah tes awal yang selanjutnya
dibagi dua kelompok dengan sistem A-B-B-A yaitu misalnya rangking pertama di
kelompok “A” (metode latihan interval), rangking kedua di kelompok “B”
(metode latihan fartlek), rangking ketiga di kelmpok “B”, rangking keempat di
kelompok “A”, dan seterusnya. Sehingga membentuk dua kelompok sampel yang
seimbang. Lebih jelasnya seperti yang tertera di lampiran.
Di bawah ini adalah gambar “Pre-test dan Post-test Group Design” menggunakan “Matched Subject”.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Sumber: Arikunto (2006; hlm, 85)
Keterangan:
A : Kelompok metode latihan interval
B : Kelompok metode latihan fartlek
O1 : Tes Awal
M : Matching
X1 : Treatment (metode latihan interval)
35
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O2 : Tes Akhir
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2
Gambar langkah-langkah penelitian Sumber : Rizki. Haris. A ( 2015); Hlm, 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Menurut
Sugiyono, (2009; hlm, 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Mengenai populasi menurut Arikunto (2006; hlm, 130) mengatakan bahwa :“
Populasi ialah keseluruhan subjek penelitian”. Metode latihan interval
kesimpulan
Pengolahan dan analisis data
Data Tes akhir
Metode latihan fartlek Tes awal
36
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa atau atlet
Atletik PPLP Jawa Barat yang berjumlah 20 orang.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006; hlm, 131) “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Pengambilan
sampel yang penulis lakukan dengan cara teknik sampel bertujuan atau purposive
sample. Menurut Arikunto (2006; hlm, 139) “sampel bertujuan dilakukan dengan
cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu, teknik ini biasanya dilakukan karena
beberapa pertimbangan”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa atau atlet Atletik PPLP Jawa Barat namun yang menjadi sampel atlet perempuan yang
berjumlah 13 orang.
D. Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan awal dan
kemampuan setelah diberikan perlakuan, penulis menggunakan tes lari 800m
sebagai alat tes nya
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tes
Tempat penelitian ini dilaksanakan dilapangan gor padjajaran lintasan
atletik tartan di bandung. Pemilihan tempat tersebut didasari bahwa lapangan
tersebut tempatnya cukup memadai untuk terlaksananya suatu test. Waktu
pelasanaan penelitian ini dilaksanakan selama enam minggu. Latihan
37
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai. Hal ini didasarkan pada pendapat Bompa
(1990; 86) menyatakan bahwa: ”siswa atau atlet berlatih 3 kali dalam seminggu,
tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga. Adapun lama latihan yang
diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”. Latihan yang dilakukan terdiri
dari tiga bagian yaitu latihan pemanasan, inti, dan pendinginan. Adapun uraian
latihannya adalah sebagai berikut:
1. Latihan pemanasan
Sebelum melakukan latihan inti, subyek di instruksikan untuk melakukan
pemanasan dengan bimbingan dari peneliti, yaitu melakukan peregangan statis,
lari mengelilingi lapangan, dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10
menit pada tahap ini ditekankan untuk anggota tubuh bagian bawah, karena
latihan inti menuntut kesiapan dari seluruh anggota tubuh khususnya adalah otot
tungkai dan kaki. Setelah itu denyut nadi subyek dihitung untuk mengetahui
kesiapan subyek untuk melakukan latihan inti.
2. Latihan inti
Setelah melakukan pemanasan, siswa selanjutnya melakukan latihan inti
sesuai dengan bentuk latihan yang diberikan pada masing-masing kelompok.
Untuk kelompok A diberi metode latihan interval dan kelompok B diberi metode
latihan fartlek. Adapun program latihan dari kedua bentuk latihan tersebut dapat
dilihat pada lampiran.
3. Latihan pendinginan
Setelah melakukan latihan inti, siswa atau atlet diintruksikan untuk
melakukan latihan peregangan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan lari-lari
kecil yang dilanjutkan dengan gerakan pelemasan yang lamanya kurang lebih 10
menit. Tahap ini ditetapkan pada anggota tubuh yang telah melakukan aktivitas
yaitu otot-otot tungkai dan kaki.
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan,
diperlukan pengolahan dan analisis data untuk menerima atau menolak hipotesis.
tenik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputer
38
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengguna statistik untuk mempermudah perhitungan statistik untuk memperoleh
output statistik yang akurat dan dapat dimengerti. Adapun langkah-langkah
pengolahan data sebagai berikut :
39
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, diperoleh informasi
sebagai berikut, rata-rata peningkatan hasil latihan interval dan latihan fartlek
masing-masing memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan hasil lari 800 m. Perbedaan hasil tersebut ditunjukan dengan nilai
�ℎ� �� berada diluar penolakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Latihan interval memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
lari 800 m.
2. Latihan dengan fartlek memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan lari 800 m.
3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval
dengan latihan fartlek terhadap peningkatan lari 800 m. Maka, hasilnya
menentukan bahwa masing-masing metode dapat meningkatkan hasil lari 800
m secara signifikan, akan tetapi dari keduanya tidak menunjukan perbedaan
pengaruh yang signifikan. Artinya bahwa kedua metode tersebut sama-sama
dapat meningkatkan hasil lari 800 m secara signifikan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dan penelitian yang telah dikemukakan,
maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut :
1. Pada Pembina, pelatih maupun atlet, dalam mengoptimalkan proses latihan
untuk meningkatkan lari 800 m, sebaiknya menggunakan latihan interval
Sedangkan untuk variasi latihan dapat menggunakan latihan fartlek
2. Sayangnya kedua bentuk latihan tersebut lebih ditingkatkan, dengan
menggunakan sarana latihan yang lebih efektif dan efisien, baik dalam segi
44
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atlet menyadari arti pentingnya tujuan dari latihan interval maupun latihan
fartlek.
3. Untuk klub Atletik atau Atletik PPLP ataupun lembaga pendidikan yang
mempunyai ekstrakulikuler atau unit kegiatan, agar membuat program variasi
bentuk latihan lainnya yang menunjang kepada peningkatan fisik yang
mempengaruhi prestasi Atletik lari 800 m.
4. Penulis berharap akan banyak lagi para calon sarjana yang melakukan
penelitian khususnya tentang pengaruh peningkatan lari 800 m menggunakan
bentuk latihan lainnya, dengan harapan mampu menambah pembendaharaan
keilmuan.
5. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang
45
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alford, Jim, Holmes, Bob, Hill, Ron, Wilson, Harry. (1985) Complete Guide to
Running, Hamlyn Publishing, Bridge Hause, London.
Alfian P. Robert. (2002). Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Antara
Metode Lari Terus Menerus Dengan Metode Latihan Interval Terhadap Prestasi Lari 800 Meter. Skripsi fpok Bandung.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.Arisman, 2011.
Bastinus Nicholaus Matjan. ( 2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.
Cooper. (1982). World of Logotype (Annual). New York: Art Direction Book Company.
Departemen pendidikan dan kebudayaan. (1988), Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Dintiman,George. (1998). Sport Loading and over speed training.Sport Speed
Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK –UPI.
Hadisasmita dkk. (1996). Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud
Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek – Aspek Psikologis Dalam Coaching.
Bandung : FPOK UPI.
Harsono. (1980). Coaching And Training. Bandung : FPOK UPI
Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI : Bandung.
IAAF, Pedoman Dasar Melatih Atletik,Pengalih Bahasa Suyono DS.,1993.
Jonath. U, Haag E and Krempel R. (1987). Atletik l, Alih Bahasa Suparmo, Jakarta
Lutan, Rusli, et al. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Lutan, Rusli. & Cholik, T. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan. Buku Materi Pokok, Depdikbud-Dikdasmen, BP2MG
Penjaskes Setara D-II, Universitas Terbuka, Jakarta.
46
Osidah Widawati, 2015
PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN ANTARA METODE LARI INTERVAL DENGAN METODE LARI FARTLEK TERHADAP HASIL LARI 800 M.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pesurnay,Paulus. (1983). ”Latihan Daya Tahan untuk pelari 800 meter dan 1500 meter”IKIP Bandung.
Pesurney, Paulus Levinus., Dikdik Zafar Sidik. (2006), Materi Penataran
Pelatihan Fisik Tingkat Propinsi Se-Indonesia, Komisi Pusdiktar Koni
Pusat, Jakarta.
Pyke, Frank S. (1980). Editor, Towards Better Coaching, Australia, Government Publishing Service,Canberra.
Rekayasa jazzdica. (2011). Dampak Penerapan Metode Interval Studi Eksperimen Pada Atlet UKM Ateletik UPI Bandung Tentang Pengaruh Metode Latihan Interval Intensif dan Metode Latihan Interval Ekstensif Terhadap Peningkatan Daya Tahan Kecepatan Lari Sprint 400 meter. Bandung : FPOK. UPI.
Rizki. Haris. A. (2015) latihan shadow badminton dan latihan ladder dalam
meningkatkan kelincahan atlet bulutangkis. Skripsi. Bandung. FPOK. UPI.
Satriya, dikdik, iman. (2007). Metodeologi Kepelatihan Olahraga. Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.
Santosa Giriwidjojo. (1992). Ilmu Faal Olahraga Diktat FPOK IKIP Bandung.
Schmolinsky,Gerhardt. (1983). Editor,track and field,sport verlag,berlin,
Sidik, Dikdik Zafar. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. (Diktat Perkuliahan). Bandung : FPOK UPI.
Sidik, Dikdik, Zafar. (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi
Se-Indonesia..
Soekarman. (1987). Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet: Jakarta: Inti Idayu Press.Sidik-Zafar, D. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alvabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suharno. (1993) Ilmu Kepelatihan Olahraga._Yogyakarta :FPOK IKIP YOGYAKARTA.