• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PIMPINAN UNIVERSITAS

Rektor : Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.&H., M.Sc (CTM), Sp. A(K).

Pembantu Rektor I : Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D. Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Armansyah Ginting, M.Eng. Pembantu Rektor III : Prof. Dr. Eddy Marlianto, B.Sc, M.Sc, Ph.D. Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLI. Pembantu Rektor V : Ir. Yusuf Husni.

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec. Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor, SE, M.Acc, Ak. Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak. Pembantu Dekan III : Drs. Ami Dilham, SE, M.Si.

DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Acc. Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec.

Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak. Prof. Dr. Ritha Dalimunthe, SE, M.Si.

(2)

Prof. Drs. Robinson Tarigan, MRP. Prof. Dr. Ramli, MS.

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak. Ami Dilham, SE, M.Si.

Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak.

Drs. Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si.

DEPARTEMEN

Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec. Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si.

Manajemen

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME. Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si.

Akuntansi

(3)

PROGRAM STUDI SARJANA (S1)

Ekonomi Pembangunan

Ketua : Dr. Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc. Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.Si.

Manajemen

Ketua : Dra. Endang Sulistiani Rini, M.Si. Sekretaris : -

Akuntansi

Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. Sekretaris : Mutia Ismail, SE, MM, Ak.

PROGRAM DIPLOMA III Keuangan

Ketua : Drs. Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si. Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si.

Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak.

(4)

Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM. Sekretaris : -

BAGIAN TATA USAHA

Kepala Bagian Tata Usaha : M. Simba Sembiring, SE, M.Si. Kasub. Personalia : Kammariyah, SE.

Kasub. Keuangan : Eka Yuliani, SE.

Kasub. Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si. Kasub. Akademik : Fepti Aniar, SE.

Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Hadibroto, S,. Dachnial Lubis, dan Sudradjat Sukandam. 2000. Dasar-dasar Akuntansi. LP3ES, Jakarta

Halim dan Bambang Supomo. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi Kesatu. Penerbit: BPFE Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi Yogya, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2008, Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Revisi,

Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, and Paul D. Kimmel. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Ke-7. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Soemarso S. R. 2005. Akuntansi Satu Suatu Pengantar, Edisi Kelima (Revisi). Salemba Empat, Jakarta.

Suharli Micheel. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis dan Dagang. Penerbit : Graha Ilmu, Jakarta.

Warren, Carl S, James M Reeve, and Philip E. Fess, 2006, Pengantar Akuntansi, Edisi Ke-21, Buku Kesatu, Cetakan Pertama, Terjemahan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

(6)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva yang tidak lancar yang tidak diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak untuk diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan.

Adapun definisi aktiva tetap menurut Mulyadi (2008) yaitu :

“aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap tersebut dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets) ”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( 2004 : 58 ) “Aktiva Tetap adalah

aktiva tetap berwujud yang diperoleh dengan membangun lebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun”.

Menurut Suharli (2006;259) aktiva tetap disebut juga plant asset atau fixed assets dan mendefinisikannya sebagai berikut:

(7)

Menurut Soemarso S.R (2005) aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang masa manfaatnnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, serta nilainya cukup besar”.

Menurut Halim dan Supomo (2001) : “aktiva tetap adalah kekayaan yang

dimiliki dan digunakan untuk beroperasi dan memiliki masa manfaat dimasa yang akan dating lebih dari satu periode anggaran serta tidak dimaksudkan untuk dijual”.

Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative permanen. Mereka merupakan aktiva berwujud (Tangible Assets) karena ada secara fisik, aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal. (Warren,Reeve,Fess,2005;492).

Dari definisi tersebut terdapat beberapa karakteristik aktiva tetap, yaitu:

1. Jangka waktu pemakaiannya lebih dari nsatu tahun/periode. Dari karakteristik ini dikenal istilah penyusutan.

2. Merupakan aktiva berwujud karena dapat dilihat secara fisik.

3. Dimiliki oleh perusahaan untuk tujuan administrative dan bukan untuk dijual.

4. Aktiva tetap bisa dimiliki bagian yang sangat besar bila dibandingkan dengan unsure aktiva.

B. Jenis – jenis Aktiva Tetap

(8)

umum, penggolongan aktiva tetap didasarkan pada beberapa sudut pandang, yaitu;

1. Dari sudut pandang substansinya, terdiri dari:

a. Aktiva Berwujud (Tangible Assets). Contohnya ; Lahan, Gedung, Mesin, dan lain-lain.

b. Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets). Contohnya: Hak Cipta (Copy Right), Hak Merek (Trade Mark), Paten, dan lain-lain.

2. Dari sudut pandang penyusutan, terdiri dari:

a. Aktiva tetap yang disusutkan (Depreciated fixed asset). Contohnya : Gedung, Mesin, Kenderaan, dan lain-lain.

b. Aktiva tetap yang tidak disusutkan (Undefreciated fixed asset). Contoh : Tanah.

3. Dari sudut pandang umur, terdiri dari :

a. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas, Misalnya ; tanah, bangunan, pabrik, gudang, dan kantor. b. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan

dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Misalnya; bangunan, mesin, perlengkapan kantor, kenderaan dan alat transport.

(9)

Sedangkan jenis-jenis aktiva tetap, terdiri dari ;

a. Lahan, yaitu bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi, apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya maka akan dipisahkan pencatatannya dari lahan tersebut. Khusus untuk bangunan yang dianggap sebagian dari lahan atau yang dapat meningkatkan nilai gunanya seperti jalan, maka pencatatannya dapat digunakan dalam nilai lahan.

b. Gedung adalah bangunan yang berdiri diatas lahan baik diatas tanah maupun diatas air. Tidak seperti tanah yang tidak pernah disusutkan, maka gedung mengalami penyusutan dari tahun ke tahun sehingga nilainya akan berkurang tiap periodenya.

c. Mesin, yaitu alat mekanis yang dikuasai perusahaan alam kegiatannya baik untuk dagang maupun jasa. Pencatatannya dilakukan dengan menambahkan nilai dari peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin itu.

d. Kendaraan, merupakan sarana angkutan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Misalnya truk, mobil dinas, kenderaan roda dua, serta jenis kenderaan lain yang dapat digunakan sebagai sarana transportasi.

(10)

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara menggolongkan aktiva tetap ke dalam 4 golongan yaitu :

1. Machineries

Terdiri darri :

a. Overhead projector, b. LCD projector / infocus,

c. Focusing screen / layar LCD projector d. Sepeda motor

e. Mesin ketik f. Mesin photocopy g. Mesin penghisap debu h. Camera digital

i. Generator.

2. Tools and equipment

Terdiri dari :

a. Alat pemotong kertas, b. Lemari es,

c. AC (Windows, Split), d. Kipas angin,

e. Televise, f. Dispenser, g. Printer,

(11)

i. Tabung pemadam api, j. Microphone,

3. Furniture and fixture

Terdiri dari :

a. Filling cabinet besi, b. Brangkas,

c. Papan visual / papan nama, d. White board,

e. Meja kerja besi / metal, f. Meja kerja kayu, g. Kursi besi / metal h. Kursi kayu, i. Meja computer, j. Meja ketik, k. Meja telephon, l. Karpet,

m. PC unit n. CPU, o. Keyboard,

(12)

t. Cermin besar, u. Jam elektronik, v. Laptop,

w. Scanner. 4. Installation.

Terdiri dari : a. Elektrik,

b. Kabel elektronik, c. Kabel computer

C. Perolehan Aktiva Tetap

Menurut Hadibroto (2000) ada beberapa cara untuk memperoleh aktiva tetap dalam perusahaan. Diantaranya adalah : 1. Dengan pembelian tunai, 2. Dengan pembelian angsuran, 3. Dengan pertukaran aktiva lain, 4. Dengan membuat sendiri, 5. Sewa guna usaha, 6. Pertukaran dengan sekuritas dan 7. Dari pemberian atau hadiah.

Cara memperoleh aktiva tetap ini akan mempengaruhi akuntansi daripada harta tetap, khususnya mengenai masalah biaya perolehannya sampai ndengan aktiva tetap ditetapkan dan siap dipergunakan. Berikut akan diuraikan tiap cara dari perolehan aktiva tetap ini.

1. Pembelian tunai

(13)

sendiri ditambah dengan biaya yang menyangkut padanya. Seperti : pajak penjualan, biaya pengangkutan, asuransi dalam perjalanan, pemasangan dan biaya lain-lain, sehingga aktiva ini siap digunakan. Biaya yang dibebankan pada pembelian tanah selain daripada harga dasar tanah termasuk pulak biaya seperti : komisi bagi perantara, pengukuran tanah, pematangan tanah, penelitian, sertifikat tanah dan biaya lain-lain yang tersangkut dengan pembeliannya. Biaya yang dimaksudkan dalam pembelian aktiva tetap lainnya, seperti bangunan, kenderaan dan lain-lain akan sama dengan aktiva yang disebutkan diatas yaitu biaya-biaya yang memungkinkan aktiva siap untuk dipargunakan. Jika aktiva yang dibeli merupakan barang bekas, selalu dibabankan pula biaya onderdil yang baru yang diperlukan, biaya perbaikan, jika perlu biaya pengecatan dan biaya lain-lain, sehingga aktiva ini akan menambah umur manfaatnya dan siap untuk dipergunakan.

2. Pembelian angsuran

Apabila aktiva diperoleh dengan pembelian angsuran untuk beberapa jangka waktu, maka perhitungan biaya perolehannya bergantung pada kontrak jual belinya. Pada pembelian demikian selalu dikenakan bunga, dan bunga dibebankan pada biaya bunga, tidak termasuk dalam biaya perolehan aktiva. Dengan kata lain perolehan aktiva ini sama dengan cara pembelian tunai.

3. Pertukaran aktiva lain

(14)

buku yaitu aktiva yang baru merupakan keuntungan atau kerugian dalam pertukaran aktiva tersebut. Apabila pertukaran aktiva yang baru ini dibeli dengan tunai maka biaya perolehan dari aktiva ini ialah jumlah uang tunai yang dikeluarkan , sedangkan selisih harga aktiva baru dan nilai buku aktiva lama akan merupakan keuntungan ataupun kerugian.

4. Membuat sendiri

Adakalanya aktiva dalam perusahaan diperoleh dengan cara membuat sendiri. Ini selalu dilakaukan karena biaya perolehannya akan lebih rendah atau kualitas yang lebih baik daripada membeli. Dalam membuat sendiri aktiva-aktiva yang dibutuhkan oleh perusahaan akan menimbulkan macam-macam biaya untuk mendapatkan biaya perolehan aktiva hingga siap dipergunakan.

Ada bebrapa alasan yang mendorong perusahaan untuk membangun atau membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan untuk menjalankan operasinya :

a. Memanfaatkan fasilitas yang menganggur b. Menghemat biaya konstruksi

c. Mencapai standar kualitas konstruksi yang lebih tinggi d. Agar dapat segera dioperasikan

(15)

5. Sewa Guna Usaha

Sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih (option) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha.

Ada dua kemungkinan yang sering digunakan :

a. Sewa guna usaha dianggapsebagai persetujuan sewa menyewa (operating lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha.

b. Sewa guna usaha dianggap sebagai transaksi pembeli/penjualan (finance lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.

6. Pertukaran Dengan Sekuritas

Perusahaan bisa mendapatkan aktiva tetapnya melalui pertukaran dengan surat-surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan, baik berupa sekurutas hutang maupun sekuritas saham. Pada dasarnya, nilai perolehan aktiva yang didapat melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas harus diukur berdasarkan :

(16)

Aktiva tetap yang diperoleh melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas biasanya dalam rangka merger atau akuisisi.

7. Pemberian atau Hadiah

Aktiva yang diperoleh sebagai pemberian atau hadiah dari pihak lain sebenarnya tidak ada pengeluaran biaya. Kalaupun ada biaya dikeluarkan hanya untuk memperolehnya, akan tetapi biaya ini tidak begitu besar jika dibandingkan dengan nilai daripada aktiva itu sendiri. Meskipun demikian, maka karena aktiva ini dipargunakan dalam operasi perusahaan, harus mempunyai biaya perolehannya untuk pembebanan depresiasi. Pada umumnya aktiva iniharus dinilai biaya perolehannya dan dibukukan sebagai aktiva tetap dengan mempunyai nilai buku. Penilaian biaya perolehan ini merupakan penambahan kekayaan perusahaan, atau menjadi sumber penambahan modal. Dalam pembukuan ini dinyatakan dengan perkiraan modal donasi (donation capital).

Sebagai contoh untuk suatu kendraan pemberian, pembukuannya :

Kenderaan xxx

Modal donasi – kenderaan hadiah xxx

Dari beberapa cara perolehan aktiva tetap diatas, Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian tunai dan donasi/sumbangan dari pihak lain.

1. Pembelian Tunai

(17)

pembelian aktiva itu dikurangin potongan harga yang diberikan, baik karena pembelian dalam jumlah besar maupun karena pembayaran yang dipercepat.

(18)

Gambar 3.1

Prosedur Pengadaan Inventaris pada Fakultas Ekonomi USU

Sumber : Fakultas Ekonomi USU Perencanaan barang oleh

Fakultas Ekonomi USU

Disetujui oleh Pembantu Dekan II

Daftar barang yang dibutuhkan

Didistribusikan ke sub bagian lain yang membutuhkan

Penandatanganan BAP dan bagian perlengkapan Fakultas

(19)

2. Donasi atau Sumbangan

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dihadiahkan disebut nonreciprocal transfer atau transfer yang tidak memerlukan umpan balik. Aktiva ini wajib dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau sebagai penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independent (appraisal company) dan kredit modal donasi (donation capital).

Ikatan Akuntan Indonesia, (2002:16,7) berpendapat bahwa “Aktiva tetap yang

diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi”.

Aktiva tetap yang dihadiahkan dicatat sebagai aktiva apabila hak atas aktiva tetap tersebut telah diterima. Apabila ada biaya-biaya dalam rangka perolehan ini, maka dicatat sebagai resume expenditure.

Contohnya : biaya surat-surat, akte, dan sebagainya. Jurnalnya adalah sebagai berikut :

Aktiva tetap xxx

Modal donasi xxx

D. Metode Penyusutn Aktiva Tetap

(20)

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetaptersebut menurun dari hari ke hari.

Menurut Fakultas Ekonomi USU penyusutan adalah alokasi biaya-biaya tetap berwujud ke dalam beban selama periode tertentu. Menurut Jerry, Donald dan Paul (2007; 570) penyusutan adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:16.1) “penyusutan adalah

alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat”.

Factor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :

1. Penyusutan fisik

Penyusutan yang disebabkan karena keusangan suatu aktiva tetap, dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Keusangan dikarenakan pemakaian yang sudah terlalu lama dan keausan karena gerakan elemen-elemen.

2. Penyusutan Fungsional

 Ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi  Perubahan permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

 Kemajuan tekhnologi yang menyebabkan suatu aktiva tidak ekonomis lagi

(21)

Selanjutnya dalam menentukan jumlah beban penyusutan, terhadap istilah-istilah yang harus dipahami yaitu:

a. Biaya awal aktiva tetap (cost), yaitu biaya dari suatu aktiva termasuk semua pengeluaran yang berhubungan dengan perolehannya dan biaya persiapan untuk penggunaan sampai dengan Aktiva Tetap tersebut siap untuk digunakan.

b. Nilai sisa (residual value), yaitu nilai buku akhir Aktiva Tetap ketika Aktiva Tetap tersebut ditarik dari pemakaian ( dinonaktifkan).

c. Masa manfaat (use full life), yaitu berapa lama aktiva tetap tersebut dapat diambil manfaatnya dalam kegiatan operasional perusahaan.

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah beban penyusutan, antara lain:

1. Metode Garis Lurus

Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut. Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga pemakaian aktiva dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis yang ditaksir, atau dengan rumus :

Penyusutan tahunan =

Contoh : Suatu aktiva dengan harga Rp 41.000.000, umur ekonomis diperkirakan 5 tahun, nilai residu ditaksir Rp 1.000.000. Maka beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut :

Harga Perolehan – Nilai Residu

(22)

Penyusutan tahunan =

= Rp 8.000.000

Apabila disusun jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi akan tampak :

Beban Penyusutan Mesin Rp 8.000.000

Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 8.000.000

2. Metode Saldo Menurun Berganda

Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aktiva itu. Cara menghitung beban penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase penyusutan yang tepat, dihitung dari nilai buku ( harga perolehan- akumulasi penyusutan).

Contoh : sebuah aktiva tetap yaitu peralatan kantor dimiliki dengan harga perolehan RP 15.000.000, nilai residu Rp 1.500.000, umur ekonomis 5 tahun. Tarif penyusutan = 100% : usia manfaat

Tarif penyusutan saldo menurun :

= 20% Tariff ganda = 20%×2 = 40%

Rp. 41.000.000 – Rp. 1.000.000

5

100 %

(23)

Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda

3. Metode Satuan Unit Produksi

Menurut metode ini, besarnya penyusutan tiap periode akuntansi dihitung berdasarkan kapasitas produksi yang diperkirakan dapat dihasilkan oleh suatu aktiva. Dengan demikian, besarnya beban penyusutan tiap-tiap periode belum tentu sama.

Contoh : Harga beli sebuah mesin Rp 12.000.000 dan nilai residu Rp 2.000.000, selama umur produksi diperkirakan dapat menghasilkan 80.000 unit produk. Maka beban penyusutan produksi :

Penyusutan per unit produksi =

= Rp 125

Berdasarkan contoh diatas, apabila selama periode pertama mesin itu dapat menghasilkan 10.000 unit produk maka besarnya beban penyusutan adalah 10.000

Rp. 12.000.000 – Rp. 2.000.000

(24)

× Rp 125 = Rp 1.250.000, pada tahun berikutnya, mesin tersebut dapat menghasilkan = 9.000 × Rp 125 = Rp 1.125.000

4. Metode Jumlah Angka Tahun

Metode jumlah angka tahun memberikan hasil yang sama seperti yang dihasilkan metode saldo menurun berganda. Beban penyusutan periodic akan menurun secara tetap sepanjang umur estimasi itu karena angka pecahan yang dikalikan setiap tahun terhadap harga perolehan aktiva tetap dikurangi estimasi nilai residu, semakin kecil.

Jumlah angka tahun dihitung dengan rumus : Jumlah angka tahun = n (n-1)

2

n = lama penyusutan (umur ekonomis aktiva )

contoh : jika harga beli sebuah aktiva Rp 15.500.000 dan nilai residu Rp 500.000 dengan umur ekonomis 5 tahun.

Maka penyusutan tiap tahun adalah :

Tahun 1 = 5/15 × (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 5.000.000 Tahun II = 4/15 × (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 4.000.000 Tahun III = 3/15 × (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 3.000.000 Tahun IV = 2/15 × (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 2.000.000 Tahun V = 1/15 × (Rp 15.500.000 – Rp 500.000) = Rp 1.000.000

(25)

method). Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Dengan metode ini diasumsikan besarnya biaya penyusutan tiap periode akan tetap sama sepanjang aktiva tetap masih digunakan dalam operasi perusahaan. Nilai buku aktiva tetap akan semakin menurun akibat adanya alokasi, akan tetapi apabila terhadap aktiva tetap diadakan perbaikan yang dapat memperpanjang umur aktiva tetap tersebut, maka jumlah penyusutannya akan berubah.

E. Penarikan Aktiva Tetap

Aktiva tetap tidak boleh ditarik dari akun hanya karena aktiva tetap tersebut disusutkan secara penuh. Jika aktiva masih digunakan oleh perusahaan, maka biaya dan akumulasi penyusutan harus tetap tercatat dalam buku besar. Yang sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dapat diberhentikan dari pemakaiannya, baik dengan jalan penyingkiran, penjualan ataupun penukaran dengan aktiva tetap yang lain.

Penarikan aktiva tetap dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: 1. Penyingkiran Aktiva Tetap

(26)

Contohnya :

PT BONDAN mempunyai sebuah masin diesel yang harga perolehannya Rp. 2.500.000.- dan sudah disusut penuh pada akhir tahun yang lalu. Sekarang mesin itu harus disingkirkan sebagai besi tua karena sudah tidak dapat dipakai lagi.

Jurnal :

Akumulasi penyusutan mesin Rp. 2.500.000.-

Mesin-mesin Rp. 2.500.000,-

2. Penjualan Aktiva Tetap

Dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dapat juga dijual. Aktiva tetap yang dijual mungkin sudah habis nilai bukunya atau mungkin juga masih ada nilai bukunya.

Jika aktiva tetap yang dijual sudah tidak mempunyai nilai buku, maka hasil penjualannya merupakan laba karena penjualan mesin.

Contoh :

Sebuah mesin x yang harga perolehannya Rp. 1.250.000,- telah disusun penuh, kemudian dijual Rp. 100.000,-

Jurnal :

Kas Rp. 100.000,-

Akumulasi penyusutan mesin Rp. 1.250.000,-

Mesin-mesin Rp. 1.250.000,-

(27)

3. Pertukaran dengan Aktiva Tetap lainnya

Aktiva tetap yang lama sering ditukarkan dengan aktiva tetap yang baru yang lebih efisien nilai tukar aktiva tetap yang lama mungkin sama, lebih kecil atau lebih besar daripada nilai bukunya. Dalam pertukaran ini aktiva tetap yang baru didebet pada perkiraan aktiva tetap yang bersangkutan, sedang aktiva tetap yang lama beserta akumulasi penyusutan harus dikeluarkan dari perkiraan.

Contoh:

Mesin A yang harga perolehannya sebesar Rp. 5.000.000,- dan sudah susut Rp. 4.000.000,- diturunkan dengan mesin B yang harganya Rp 6.000.000,- dengan tambahan uang tunai sebesar Rp 4.500.000,-

Jurnal :

Mesin-mesin- Mesin B Rp. 6.000.000,- Akumulasi penyusutan mesin

-Mesin A Rp. 4.000.000,-

Mesin-mesin-Mesin A Rp. 5.000.000,-

Kas Rp. 4.500.000,-

Laba pertukaran mesin Rp. 500.000,-

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan penggantian aktiva tetap dengan beberapa cara yaitu :

1. Dengan cara dibuang

(28)

dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu dan nilai pasar.

2. Dengan Cara Ditukar Dengan Aktiva Lainar

Pertukaran aktiva tetap dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunanya. Nilai tukar tambah peralatan lama dikurangkan dari harga peralatan baru, dan sisa yang terhutang dibayar sesuai persyaratan kredit. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian.

F. Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap

Pengawasan internal (internal control) mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (pengawasan internal (internal control ) adalah pengawasan terhadap kegiatan/aktivitas yang ada dalam suatu wilayah kerja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam wilayah kerja tersebut.

(29)

bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.

Menurut Jerry, Donald dan Paul (2007; 454) pengertian internal control adalah:

“internal control mencakup rencana organisasi serta metode-metode terkait dan pengukuran yang diadopsi perusahaan untuk: 1. “melindungi aset” dari pencurian, perampokan dan penyalah gunaan oleh karyawan, 2. Meningkatkan keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi. Hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan resiko kesalahan (kesalahan yang tidak disengaja) dan tidak keteraturan (kesalahan yang disengaja dan kesalahpahaman) dalam proses akuntansinya”.

Menurut Nugroho Widjajanto (2001; 18) pengertian internal control adalah sebagai berikut:

“suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk: 1. Mengamankan aktiva perusahaan, 2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, 3. Meningkatkan efisiensi, 4. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;29) Internal Control adalah : “Internal Control meliputi organisasi serta metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungiharta milik perusahaan, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan”.

Sedangkan pengertian Internal Control menurut Mulyadi (2002;180), yaitu sebagai berikut :

Internal Control merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan, yaitu :

a. Laporan keuangan yang dapat diandalkan

b. Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku c. Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan

(30)

tersebut. Penetapan pengawasan internal yang baik dapat menunjang peningkatan efisiensi dan kualitas kegiatan operasional perusahaan.

Pada dasarnya pengawasan internal aktiva tetap bagi suatu perusahaan adalah untuk mengamankan harta benda perusahaan, mendapatkan data akuntansi tepat dan dapat dipercaya serta mendorong tingkat kepatuhan terhadap kebijaksanaan pihak manajemen.

Pimpinan bertanggungjawab penuh dalam usaha pengawasan internal terhadap aktiva tetap. Manajemen perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik untuk menciptakan pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur – prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik mungkin. Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi.

Dari uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa pengertian internal control adalah evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan cara membandingkan antara prosedur-perosedur yang telah dibuat oleh manajemen suatu oraganisasi dengan keadaan yang sebenarnya yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut, apakah kegiatan operasional telah dilaksanakan dengan baik atau terdapat penyimpangan yang dapat merugikan organisasi. Pengawasan internal meliputi dua hal, yaitu :

(31)

antara fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas harta sehingga menghasilkan suatu catatan yang memadai.

2) Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi peningkatan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengendalian ini pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi.

Beberapa tujuan dari pengawasan internal aktiva tetap lainnya adalah :

1. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

3. Menetapkan prosedur – prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu aktiva tetap.

4. Menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

5. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai aktiva tetap.

6. Melindungi aktiva perusahaan terhadap segala bentuk penyelewengan yang mungkin terjadi dan dapat merugikan perusahaan.

7. Menetapkan tanggungjawab yang wajar untuk aktiva tetap.

(32)

Ada tiga jenis Internal control atas aktiva tetap yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Pengawasan Administrasi

Pengawasan ini meliputi pengawasan sistem dan prosedur penyelenggaraan inventaris serta yang berhubungan dengan masalah teknik dan materi inventarisasi. Misalnya, induk barang atau buku lainnya. 1. Pengawasan Fisik

Pengawasan ini meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap di lapangan dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun administrasi inventarisasinya.

2. Pengawasan Penggunaan

Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktiva tetap digunakan dengan memperhatikan efisiensi penggunaannya atau tidak.

(33)

Elemen-elemen internal control : 1) Lingkungan pengendalian 2) Penilaian resiko

3) Informasi dan komunikasi 4) Aktivitas pengendalian 5) monitoring

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan internal control atas aktiva tetapnya sebagai berikut :

1. Pengendalian melalui persetujuan (authorization control)

Pemberian persetujuan atas pemakaian aktiva tetap biasanya dilakukan dengan persetujuan Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU.

2. Pengendalian terhadap gerak-gerik fisik

(34)

3. Pemberian nomor urut

Aktiva tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara agar internal control baik dokumen maupun aktiva dapat berjalan efektif.

4. Prosedur atas internal control

Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU melakukan bimbingan ataupun lokakarya bagi seluruh staf-staf berupa prosedur-prosedur dan pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Fakultas mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program fakultas selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat departemen, sehingga proses akuntabilitas atas pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.

5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan

Fakultas melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung kekayaan fakultas dengan membandingkan aktiva yang dihitung dengan catatan yang bersangkutan sebagai control dasar untuk mengetahui kebenaran kelengkapan dan ketepatan. Pemeriksaan biasanya dilakukan setahun sekali pada akhir periode.

(35)

Fakultas Ekonomi USU menjaga dan melindungi asetnya dengan cara : 1. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang atas aktiva tetap tersebut, 2. Memisahkan tugas antara orang yang menjaga dengan orang yang melakukan

pencatatan aktiva tetap tersebut,

3. Memiliki asuransi aktiva tetap terhadap kejadian –kejadian tertentu seperti kebakaran, pencurian, dan lain-lain,

4. Melakukan pembinaan kepada orang-orang yang menggunakan aktiva tetap tersebut agar mereka dapat secra benar pengoperasikan aktiva tetap tersebut, 5. Adanya program pemeliharaan dan perbaikan yang teratur,

6. Melindungi aktiva tetap dari hujan, panas, dan sebagainya,

7. Mempertinggi keamana di wilayah tersebut,misalnya orang-orang yang tidak berhubungan tidak diperbolehkan masuk ke daerah tersebut.

Manfaat yang didapatkan apabila Internal Control bagi Fakultas Ekonomi bila direncanakan dan dilaksanakan dengan baik adalah:

1. Masalah-masalah internal kontrol dapat diidentifikasi dan diperbaiki dengan segera,

2. Menghasilkan informasi yang lebih akurat dan reliabel sebagai dasar pengambilan keputusan,

(36)

Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi USU : 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap.

2. Minta kepada data kepada Pembantu Dekan II serta Supporting Schedule aktiva tetap yang berisikan : Saldo awal, penambahan dan pengurangannya, saldo akhir, baik untuk harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya.

3. Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan General Ledger atau sub general ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.

4. Vouch penambahan dan pengurangan aktiva tetap tersebut. Untuk penambahan lihat approvalnya dan kelengkapan supporting schedulnya. Untuk pengurangan kita lihat otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah dicatat dengan betul, misalnya ada laba atau rugi atas penjualan aktiva tetap tersebut.

5. Periksa fisik dari aktiva tetap tersebut dan periksa kondisi dan nomor kode dari aktiva tetap.

6. Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.

7. Pelajari dan periksa apakah Capiltalization Policy yang dijalankan konsisten dengan tahun sebelumnya.

(37)

9. Periksa apakah aktiva tetap tersebut sudah diasuransikan dan apakah Insurance Coveragenya cukup.

10. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya penyusutan diperkiraan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya penyusutan.

11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank, untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan. 12. Periksa apakah ada commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk

membeli atau menjual aktiva tetap.

13. Untuk construction in progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada construction in progress yang harus ditransfer keaktiva tetap.

14. Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease agreement dan periksa apakah accounting treatmennya sudah sesuai dengan standara kuntansi leasing.

15. Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan agunan kredit bank.

16. Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan PABU

Tujuan Sistem Internal Control

(38)

Tujuan Intenal Control adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan : Keandalan informasi keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efesiensi operasi.

Menurut Mulyadi Tujuan Internal Control Aktiva Tetap adalah : 1. Menjaga kekayaan perusahaan

Menjaga kekayaan perusahaan dapat dilakukan dengan cara :

a. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah diterapkan

b. Pertanggungjawabkan kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi :

Mengecek ketelitian data akuntansi dapat dilakukan dengan cara pelaksanaan transaksi melalui sistem otoritasi yang telah ditetapkan dan pencatatan transaksi yang telah terjadi dalam catatan kauntansi.

Prinsip-Prinsip Sistem Internal Control yang Diterapkan Dalam Fakultas Ekonomi USU :

a. Pemisahan Fungsi

(39)

b. Prosedur pemberian wewenang

Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah diotorisir oleh orang yang berwenang.

c. Prosedur dokumentasi

Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem pengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberi dasar penetapan tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatan akuntansi.

d. Prosedur dan catatan akuntansi

Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya catatan-catatan akuntansi yang teliti secara tepat dan data akuntansi dapat dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepat waktu.

e. Pengawasan Fisik

Berhubung dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi.

Tujuan Pemeriksaan Aktiva Tetap bagi Fakultas Ekonomi USU :

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yg baik atas AktivaTetap

2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum dineraca betul-betul ada, masih digunakan, dan dimiliki perusahaan.

(40)

yang berwenang, didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benar.

4. Untuk memeriksa apakah disposal dari aktiva tetap sudah dicatat dengan benar dibukukan perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

5. Untuk memeriksa pembebanan penyusutan dalam periode yang diperiksa dilakukan dengan carayang sesuai dengan SAK, konsisten, dan apakah perhitungannya telah dilakukan dengan benar.

6. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan. 7. Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan

(41)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan pembahasan dan analisis serta evaluasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Aktiva tetap yang terdapat dalam Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada umumnya diperoleh dengan cara pembelian tunai, donasi atau sumbangan.

2. Metode penyusutan yang dipakai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah metode garis lurus / straight line method.

3. Pencatatan yang lengkap mengenai aktiva tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara belum dilaksanakan dengan baik.

4. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan pengawasan internal atas aktiva tetapnya sebagai berikut :

a. Pengawasan melalui persetujuan b. Pengawasan terhadap gerak-gerik fisik c. Pemberian nomor urut

d. Prosedur atas pengawasan internal

(42)

B. Saran

1. Pengawasan pada aktiva tetap sebaiknya terus ditingkatkan untuk mencapai pengawasan internal yang lebih baik, selain membantu untuk mencegah terjadinya penyelewengan atas aktiva tetap.

2. Akan lebih baik bila ada pemisahan tugas yang jelas untuk menghindari terjadinya tugas rangkap.

(43)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar. Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan. Namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tehnik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan RI No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.

(44)

No. 25/DIKTI/Kep/1987, dan No. 26/DIKTI/Kep/1987 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata -1 dan Program Pendidikan Diploma III. Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma III terdiri dari : a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima mahasiswa/i pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

(45)

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholder lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut : a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dan menyesuaikan diri

terhadap perkembangan nasional maupun internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan / perubahan.

B. Jenis Kegiatan / Usaha

(46)

seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba rugi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu : penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing dilapangan kerja nantinya.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

(47)
(48)

Gambar 2. 1

Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Sumber: Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi USU 2007-2008

(49)

D. Pembagian Tugas (Job Description)

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian tata usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Tugas bagian tata usaha adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan fakultas.

f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian / pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas. h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan

fakultas.

(50)

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.

2. Sub Bagian Akademik

Tugas sub bagian akademik adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum. f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas. g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

(51)

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugas sub bagian umum dan keuangan adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas. d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan

pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas. e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja sebagian dan mempersiapkan laporan bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugas sub bagian kepegawaian adalah :

(52)

b. Menyusun konsep juklak / juknis di bidang kepegawaian. c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai. d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar tetap/tidak tetap/emiritus, ijin dan cuti.

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai. h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional. i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

j. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugas sub bagian kemahasiswaan dan alumni adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang kemahasiswaan dan alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian uzin / rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

(53)

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni. j. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni. k. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan

Tugas sub bagian perlengkapan adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan.

(54)

g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ilmiah yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

(55)

Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan

norma-norma keagamaan dalam menjalankan hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil b. Perkuliahan semester genap / ganjil

(56)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bukan hanya saja dunia usaha, tetapi dunia pendidikan juga dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia pendidikan dituntut untuk lebih selektif dan efektif dalam menciptakan lulusan yang berkualitas,kompetetif dan cerdas. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara salah satu lembaga dunia pendidikan yang ikut serta berpartisipasi dalam menciptakan dan menghasilkan para sarjana dibidang ekonomi juga sangat berpengaruh membentuk manusia-manusia yang unggul dan berprestasi. Didalam proses menciptakan manusia-manusia unggul dan berprestasi dibutuhkan beberapa faktor untuk mendukung proses sasaran tersebut, salah satunya adanya aktiva tetap (fixed asset) Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap mustahil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat menjalankan kegiatan operasional rutinnya dengan baik.

(57)

equipment) ; atau aktiva tetap (fixed assets). Aktiva dalam kelompok ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih dari satu tahun bagi perusahaan. Kecuali tanah, aktiva tetap memiliki nilai yang semakin menurun seiring dengan masa manfaatnya.

Dari segi akuntansi, aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagi cara, salah satunya adalah dengan cara membeli aktiva tetap baik secara tunai ataupun kredit. Aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi harga pembelian ditambah dengan pengeluaran lain-lain sehubungan dengan perolehan aktiva tetap tersebut sampai dengan aktiva tetap tersebut siap digunakan. Dalam masa penggunaan aktiva tetap, dilakukan pencatatan penyusutan untuk mengalokasikan harga pokok aktiva tetap secara sistematis dan rasional. Selain itu aktiva tetap juga memerlukan biaya pemeliharaan dan biaya untuk memperbaiki aktiva tetap yang mengalami kerusakan. Pengeluaran-pengeluaran seperti itu harus diperhatikan untuk dibebankan sebagai biaya dalam pencatatan akuntansi berkaitan dengan penelitian aktiva tersebut. Bila kita perhatikan dalam laporan keuangan perusahaan, aktiva tetap memiliki jumlah dana yang relatif besar, oleh karena itu perlu dibuat suatu penilaian khusus dari sudut akuntansi. Untuk menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva tetap, perusahaan harus terlebih dahulu memiliki pertimbangan dan perencanaan yang baik, karena pengambilan dana yang telah diinvestasikan tersebut membutuhkan jangka waktu yang agak lama.

(58)

perusahaan demi tercapainya efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan internal yang begitu besar terhadap aktiva tetap.

(59)

Melihat begitu besarnya pengaruh pengawasan aktiva tetap terhadap perusahaan seperti yang telah dikemukakan diatas, maka penulis berkeinginan untuk membahasnya lebih lanjut dalam bentuk penulisan Tugas Akhir dengan judul : ”Pengawasan Internal Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Pengawasan internal atas aktiva tetap berbeda disetiap perusahaan, baik perusahaan besar atau kecil sekalipun, baik perusahaan dagang ataupun jasa, karena masing-masing perusahaan mempunyai cara pencatatan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan terkait. Dalam hal ini yang ingin diketahui adalah apakah pengawasan dalam perusahaan tersebut telah dilakukan dengan ”benar” atau tidak. Oleh karena itu penulis berkeinginan

untuk membahas pengawasan yang berkaitan dengan aktiva tetap di Fakultas Ekonomi USU, yaitu : ”Apakah Pengawasan Internal Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi USU sudah diterapkan dengan baik?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan hasil akhir yang ingi dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengawasan internal aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU sudah diterapkan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

(60)

a. Bagi Fakultas Ekonomi USU

Sebagai bahan masukan dalam pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menentukan kebijakan dalam pengawasan intern terhadap aktiva tetap pada masa yang akan datang dari beberapa literature yang diuraikan beserta saran-saran yang akan diberikan oleh penulis.

b. Bagi penulis

Sebagai bahan masukan kepada penulis agar tetap mengetahui secara langsung mengenai pengawasan intern terhadap aktiva tetap di FE USU dan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti, serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat dari perkuliahan dengan sebenarnya.

c. Bagi pembaca

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang nantinya dapat bermanfaat sebagai referensi bagi rekan-rekan mahasiswa dalam membuat paper ditahun-tahun mendatang yang berkaitan dengan pengawasan intern terhadap aktiva tetap.

D. Jadwal Observasi 1. Jadwal Penelitian

(61)

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Rencana Isi terdiri dari 4 bab

yaitu bab pendahuluan, bab profil perusahaan, yaitu profil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, bab pembahasan dan bab penutup.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi.

Kegiatan

Maret 2012

April 2012 I II III IV I II III IV 1. Pengajuan dosen pembimbing

2. Pengajuan Judul 3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Tugas Akhir 6. Bimbingan dan

(62)

BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat fakultas ekonomi USU, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi USU.

BAB III : PEMBAHASAN

Berisikan teori yang menjelaskan tentang pengertian aktiva tetap dan jenis-jenisnya, cara perolehan aktiva tetap, dan metode penyusutannya, pengganti aktiva tetap, serta pengawasan internal terhadap aktiva tetap.

BAB IV : PENUTUP

(63)

TUGAS AKHIR

PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Oleh :

AMALIA NAPITUPULU 092102022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(64)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : Amalia Napitupulu

NIM : 092102022

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Tanggal, O3 Mei 2012 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

( Dra. Mutia Ismail, MM, Ak ) NIP. 19680501 199502 2 001

Tanggal, 03 Mei 2012 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak ) NIP. 131 127 370

Tanggal, 03 Mei 2012 Dekan Fakultas Ekonomi USU

(65)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : Amalia Napitupulu

NIM : 092102022

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Medan, 2012

(66)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang direncanakan, tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya. Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghaturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada semua pihak yang terlibat.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku dekan Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekalin ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

2. Bapak Drs. Rustam M.Si. Ak, selaku ketua program studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(67)

proses penyelesaian tugas akhir, sehingansiga penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Arifin Napitupulu dan Ibunda R. Br. Sianipar yang telah memberikan segalanya kepada ananda, dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 6. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik Departemen Diploma III Akuntansi

Universitas Sumatera Utara Medan.

7. Kepada teman-teman ku, anak Cazu, anak magang gelombang II, dan teman-teman kampus stambuk 09 Diploma III Akuntansi yang selalu memberi masukan.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, 03 Mei 2012 Penulis

(68)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 5

D. Jadwal Observasi ... 6

1. Jadwal Penelitian………... ... 6

2. Rencana Isi ... 7

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 8

B. Jenis Kegiatan / Usaha ... 11

C. Struktur Organisasi ... 12

D. Pembagian Tugas. (Job Description) ... 14

(69)

F. Rencana Kegiatan ... 20

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Aktiva Tetap ... 21

B. Jenis-Jenis Aktiva Tetap ... 22

C. Perolehan Aktiva Tetap ... 27

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 34

E. Penarikan Aktiva Tetap ... 40

F. Pengawasan Internal Atas Aktiva Tetap ... 43

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA

(70)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(71)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Pengadaan Inventaris pada Fakultas Ekonomi USU
Gambar 2. 1
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Website distro ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemesanan secara online, sehingga memudahkan konsumen dari segi pemesanan dan dapat menghemat waktu. Fasilitas lainnya yaitu

[r]

Aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang ingin mencari definisi dari suatu istilah komputer hanya dengan mengetikkan istilah yang akan dicari definisinya

cara pengendalian telah dilakukan untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh. masalah hama dan penyakit ini dan yang paling sering dilakukan adalah

gabungan) : Wilayah yang eksistensinya berdasar pada gabungan lebih dari

Nurazizah: Peranan sistem informasi akuntansi pada PT.. Ropades FM

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Regional Sales Medan dapat menjadi lebih baik, sebaiknya perusahaan melakukan perbaikan pada penambahan jumlah komputer untuk mendukung

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pernyataan Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Tugas Rujukan pada Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering