• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN BLITAR DI KECAMATAN KANIGORO (Studikasus: masyarakatkecamatankanigoro)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN BLITAR DI KECAMATAN KANIGORO (Studikasus: masyarakatkecamatankanigoro)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

A.Latar Belakang

Ibukota sebuah kabupaten pada dasarnya mempunyai multifungsi antara lain: sebagai pusat pemerintahan, pelayanan umum, permukiman, perdagangan dan jasa. Melalui berbagai fungsi ini, keterpaduan, keseimbangan dan kesinambungan perkembangan antar-wilayah di Kabupaten Blitar serta keserasian antar sektor pembangunan diharapkan dapat diwujudkan.

Penentuan lokasi ibukota bukanlah dilakukan dengan serta merta menunjuk lokasi tertentu, akan tetapi memerlukan kajian dan analisis dari berbagai kriteria dan indikator pertumbuhan dan perkembangan kota baik menyangkut faktor internal, faktor eksternal dan daya dukung lingkungan ibukota baru. Kelayakan lokasi ibukota sebagai pusat pemerintahan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor yang memungkinkan terjalinnya hubungan efektif antara pemerintah dan masyarakat, mampu mempertimbangkan segala kebutuhan akan ruang, pelayanan, dan aksesibilitas yang prima terhadap kelancaran roda pemerintahan.

(2)

  tentangpenentuan lokasi obyek-obyek maupuntempat-tempat kegiatan berlangsung, dimaksudkan untukmencapai efisiensi dan optimasi.Efisiensi dan optimasiyang dimaksud adalah dalam hal pengarahan menuju lokasiyanq bersangkutan maupun dalam hal pengisian ruang.Ruang, yang menampung kegiatan-kegiatan manusia pada kenyataannyaberbeda dalam kualitas dan karakteristiknya. Penggunaan yang efisien dan optimal berarti memilih danmenentukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dan paling menguntungkanbagi suatu ruang tertentu pemilihan ini akandipengaruhi oleh potensi yang dimiliki.

Pemahaman tentang bagaimana keputusan lokasi diambiladalah mutlak jika ingin membicarakan kegiatan pada ruang,dan dalam menganalisis bagaimana suatu tempat, daerah danwilayah tumbuh dan berkembang. Keputusan mengenai lokasiyang diambil oleh unit-unit pengambil keputusan akanmenentukan struktur tata ruang wilayah yang terbentuk.

Pada dasarnya pemindahan Ibukota Kabupaten Blitar dariwilayah Kota Blitar ke Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar merupakan kebijaksanaanpemerintah. Hal ini tercermin dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 3 Tahun 2010TentangPemindahan Ibu Kota Kabupaten Blitar dariWilayah Kota Blitar ke Wilayah Kecamatan KanigoroKabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.

(3)

  Hasil peninjauan lapangan secara keseluruhan Kecamatan Kanigoro layak dan memenuhi syarat untuk dijadikan Ibu Kota Kabupaten Blitar khususnya dari aspek dukungan lahan, rentang kendali pemerintahan, dukungan masyarakat, pelayanan masyarakat, aset, dan peluang pengembangan selanjutnya.

Sejalan dengan hal tersebut, pemindahan Ibu Kota Kabupaten Blitar dari Kota Blitar ke Kecamatan Kanigoro yang telah diusulkan oleh Bupati Blitar kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar dengan surat Nomor 050/331/409.201/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Usulan Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Blitar dari Kota Blitar ke Wilayah Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar sesuai Keputusan Nomor 7 Tahun 2009 tanggal 11 Mei 2009 tentang Persetujuan Penetapan Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Blitar dari Kota Blitar Ke Wilayah Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, diteruskan dengan surat Bupati Blitar kepada Gubernur Jawa Timur dengan Nomor 050/439/409.201/2009 tanggal 21 Juli 2009 tentang Penetapan Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Blitar serta surat Gubernur Jawa Timur kepada Menteri Dalam Negeri dengan Nomor 135/13382/011/2009 tanggal 25 Agustus 2009 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Blitar.

(4)

  penting.Tujuan pemindahan Ibukota Kabupaten tentu akan dapat tercapai dengan lancar jika masyarakat setempat memiliki persepsiyangpositif (mendukung) atas pemindahan tersebut. Pemindahan ibukota Kabupaten Blitar tidak dapat dinilai hanya berdasarkan sudut pandang pemerintah Kabupaten Blitar, melainkan juga harus dipandang dari sudut pandang penilaian atau persepsi masyarakat yang terkena dampak secara langsung atas kebijakan tersebut.

Pemindahan ibukota kabupaten dapat saja dipersepsikan berbeda oleh masing-masing individu dalam setiap lapisan masyarakat, dalam hal ini masyarakat Kecamatan Kanigoro. Hal ini dikarenakan persepsi adalah proses dimana seorang individu mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.1Dukungan masyarakat Kanigoro terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar oleh pemerintah daerah Kabupaten Blitar ke wilayah mereka yakni Kecamatan Kanigoro tergantung pada persepsi masyarakat Kanigoro atas konsekuensi yang mereka terima atas pemindahan ibukota tersebut. Sobur,2 mengemukakan bahwa persepsi mencakup penerimaan, pengorganisasian, dan penerjemahan stimulus yang telah diorganisir dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.

Melihat kondisi ini, maka kiranya perlu dikaji lebih dalam tentang bagaimana sebenarnya persepsimasyarakat setempat dalam menyikapi pemindahan ibukota kabupaten yang ditetapkan di daerah mereka oleh pemerintah daerah.Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk

       1

R. L.Atkinson, Pengantar Psikologi,Interaksa, Batam Center,2010

2

(5)

  melakukan penelitian dengan judul “PersepsiMasyarakat Terhadap Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro”.

B.RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu:

1. Bagaimana pemahaman masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro?

2. Bagaimana perasaan masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro?

3. Bagaimana dukungan yang diberikan masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:untuk mengetahui:

1. Pemahaman masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro

2. Perasaan masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro

(6)

  D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai persepsi masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro.

2. Bagi pemerintah Kabupaten Blitar dan Kecamatan Kanigoro

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pihak pemerintah Kabupaten Blitar dan Kecamatan Kanigoro untuk mengetahui dukungan dari masyarakat mereka atas pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro berdasarkan persepsi masyarakat tersebut. 3. Bagi masyarakat Kecamatan Kanigoro

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan evaluasi sejauhmana sebenarnya dukungan mereka terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Blitar yang memindahkan ibukota kabupaten dari Kota Blitar ke wilayah mereka yakni Kecamatan Kanigoro.

(7)

  E.Definisi Konseptual

Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu3. Adapun definisi tersebut sebagai berikut:

Persepsi: adalahpengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.4Menurut Allport dalam Niftahusaadah,5 aspek-aspek persepsi ada tiga, yaitu:

a. Komponen kognitif, yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.

b. Komponen Afektif, berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadisifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atausistem nilai yang dimilikinya.

c. Komponen Konatif, yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.

Ibukota Kabupaten: merupakan suatu kota yang berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial politik

       3

Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES, 1998, Hlm. 34

4

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hal. 51

5

(8)

  suatu wilayah kabupaten.6Pembangunan di Kabupaten Blitar dengan memindahkan pusat pemerintahan ke Kecamatan Kanigoro memungkinkan pertumbuhan pusat pelayanan jasa, perdagangan, sosial budaya, pendidikan maupun kegiatan lainnya di seluruh wilayah yang diimbangi dengan penataan ruang wilayah kabupaten, khususnya bagi penyelenggaraan pusat pemerintahan/Ibu Kota Kabupaten Blitar.7

Dalam hal ini peneliti akan menfokuskan padapersepsi masyarakat terhadap perkembangan pelayanan publik,ekonomi, sosial, dan pendidikan pasca pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro.

F.Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Atau dapat dikatakan definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Dari informasi tersebut akan diketahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel itu dilakukan. Dengan penelitian dapat ditentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur pengukuran yang baru.8 Adapun indikator-indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

       6

Lale Hartika Wulan, Kajian Struktur Perwilayahan Kabupaten Lombok Barat Sebagai Akibat Pemindahan Ibukota Kabupaten dan Pemekaran Kecamatan, Tesis, Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Kota Universitas Diponegoro, Semarang, 2004, hal. 53.

7

Penjelasan PP No. 3 tahun 2010 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Blitar dari Wilayah Kota Blitar ke Wilayah Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur.

8

(9)

  1. Pemahaman masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di

Kecamatan Kanigoro

2. Perasaan masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro.

3. Dukungan masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro.

G.Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Di dalam penelitian ini, penulis mengunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu, “prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengerakkan, melukiskan keadaan subyek, obyek penelitian (seorang, lembaga masyarakat dan lain-lain) saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak.9 Dan kemudian penulis akan memberikan gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

 

       9

(10)

  3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan populasi.10Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

b. Sampel

Sampel merupakan sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.11Dalam prosedur sampling yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key informan) atau situasi sosial tertentu yang sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian.Teknik pemilihan sampel secara acak (seperti yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif), dengan sendirinya tidak relevan.Untuk memilih sampel (dalam hal ini informan kunci atau situasi sosial) lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Selanjutnya, bilamana dalam proses pengumpulan data tidak lagi ditemukan variasi informasi baru, proses pengumpulan informasi dianggap sudah selesai. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah sampel. Dalam hal ini,

       10

Sudjana, Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung, 1996, hal. 6

11

(11)

  jumlah sampel (informan) bisa sedikit, tetapi juga bisa banyak, terutama tergantung dari: a) tepat tidaknya pemilihan informan kunci, dan b) kompleksitas dan keragaman fenomena sosial yang diteliti.12

Oleh karena masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar jumlahnya banyak maka peneliti menggunakan teknik sampel dalam pengumpulan data, dengan memperhatikan dari segi kehidupan sosialnya, karakteristik atau ciri-ciri dan sifat-sifat dalam keseharian dan budaya yang dimiliki yaitu teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling), sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 kelompok (cluster), yakni:

1) Tokoh agama atau tokoh masyarakat 20 orang 2) Staf atau pegawai di Kecamatan Kanigoro 10 orang 3) Anggota masyarakat Kecamatan Kanigoro 20 orang 4. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari narasumber penelitian.Dalam penelitian ini sumber data primernya adalah orang-orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang ada kaitannya dengan masalah-masalah dalam penelitian, yaknimasyarakat yang berdomisili di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Sumber data primer tersebut adalah:

1) Tokoh agama dan tokoh masyarakat 20 orang       

12

(12)

  2) Staf/Pegawai Kecamatan Kanigoro 10 orang 3) Anggota Masyarakat Kecamatan Kanigoro 20 orang b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku literatur, data dari instansi yang berupa dokumen, peraturan perundang-undangan dan informasi lain serta laporan yang terkait dengan masalah penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Interview

Wawancara atau interview dapat diartikan tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung.Dalam kaitannya dengan teknik interview, dapat ditegaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.13 Jenis wawancara yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan instrumen wawancara berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan wawancara tidak terstruktur dengan didasarkan atas masalah dalam penelitian.

       13

(13)

  b. Observasi

Observasiadalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis yang langsung terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang sudah diteliti.14 Data yang diperoleh dari metode observasi adalah persepsi masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro.

c. Wawancara

Wawancara atau interview dapat diartikan tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung.“Dalam kaitannya dengan teknik interview, dapat ditegaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.15

Jenis wawancara yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan instrumen wawancara berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya tentang masalah dalam penelitian.

Subyek yang diwawancarai adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blitar yang terlibat dalam proses kebijakan pemindahan ibukota Kabupaten Blitar dari Kota Blitar ke Kecamatan Kanigoro.Materi

       14Ibid

, Hlm. 100.

15

(14)

  yang diwawancarakan adalah tujuan dan manfaat dari kebijakan pemindahan ibukota Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro bagi pemerintah dan masyarakat.

d. Kuesioner

Kuesioner merupakan susunan pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan oleh peneliti kepada responden. Kuesioner didistribusikan dengan cara disampaikan langsung oleh penelitian kepada responden. Kuesioner terdiri dari pernyataan tentang persepsi masyarakat terhadap pemindahan ibukota Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro.Dalam penelitian ini jumlah responden ditentukan dengan teknik purposive sampling yakni sebanyak 50 orang.

6. Teknik Analisa Data

Bogdan dan Taylor dalam Moloeng,16 mendefinisikan metode kualitatif sebagi prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Adapun tahapan analisis data ini adalah: a. Pengumpulan data yang terdiri dari:

1) Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul apakah sudah lengkap dan benar sehingga siap untuk diproses lebih lanjut.

2) Mengkode data, yakni data yang terkumpul diberi kode tertentu dan dikelompokkan.

       16

(15)

  3) Klasifikasi data, yakni menyeleksi data yang terkumpul sesuai dengan

sumber data masing-masing.

b. Pengelolaan dan penyajian data yaitu setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan macam kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian. c. Pengembangan dan pengambilan alternatif yakni setelah data diolah

maka diambil beberapa alternatif yang terbaik atau dijadikan sebagai bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan.17

Setelah meninjau pendapat diatas maka metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan fenomena-fenomena yang ditangkap dilapangan, Selanjutnya dengan analisis dan interpretasi data penulis berusaha mencari jalan keluar atau pemecahan masalah sehingga mendapatkan kesimpulan.

       17

(16)

(Studikasus: masyarakat kecamatan kanigoro)

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Pemerintahan

Oleh:

ECHLISSIA MUHAMMAD IRHAM 09230033

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

(17)

Echlissia Muhammad Irham, 2013, 09230033, Muhammadiyah University Malang, Faculty of Social and Political Sciences, Department of governance, Public Perceptions of the Transfer of Blitar District Capital in district Kanigoro, Adviser I:Dr. Asep Nurjaman, M. Si; Adviser II: Dr. Wahyudi, M. Si

Kata kunci: public perceptions

Basically the transfer of the district capital from the city of Blitar to district Kanigoro is a government policy. This is reflected by the release of the Indonesian Government Regulation No. 3 in 2010 Concerning the Transfer of Blitar District Capital from the city to district Kanigoro, Blitar, East Java.

This research is a descriptive study. The research was conducted in district Kanigoro (Kanigoro society), Public Works Department and Regional Development Planning Board. The research population was from questionnaires and interviews, the questionnaires were 50 samples from the 20 religious leaders, 15 officers in rural district and the last 15 is the general public. The data were collected by interview, observation, documentation and questionnaires. The data analysis techniques is using qualitative methods which produce descriptive data through data collection and presentation, as well as the development and decision-making alternatives. Then analyzed and interpreted to obtain the conclusion.

Based on the research and discussion that has been described in previous chapters in the form of questionnaires, interviews, and observations at research location, it can be concluded as:

Kanigoro society has good understanding of the transfer of Blitar district capital in Kanigoro. This is shown by the majority of Kanigoro agree that the transfer of the capital can improve the welfare of local communities, improving development in Kanigoro, many opportunities for local employment for the greater community, make a better service to the community, and well-understand about the reasons of the transfer. In perception, feeling aspect is a representation of Kanigoro's people who is pro to the transfer of the district capital.

(18)

Kanigoro society fully supports the transfer of the capital of Blitar in Kanigoro. This is shown by the people who is agreed to support the transfer, helps the local government's efforts to build Kanigoro, agreed at the location of the transfer, accept any other risks caused by the transfer, and intends to seek business opportunities after the transfer of the capital. In perception, the support aspect is a representation of a tendency to behave in a self-contained community, the pro feeling towards the transfer of Blitar district capital in Kanigoro.

Adviser I       Adviser II 

(19)

Nama : Echlissia Muhammad Irham

NIM : 09230033

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu pemerimtahan

Judul :PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMINDAHAN

IBUKOTA KABUPATEN BLITAR DI KECAMATAN KANIGORO (Studi kasus: masyarakat kecamatan kanigoro)

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Asep Nurjaman, M. Si Dr. Wahyudi M. Si Mengetahui,

Dekan Fisip Kajur Ilmu Pemerintahan

(20)

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 27 April 2013

Jam : 08.00

Tempat : Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewans+Penguji

1. Drs. Jainuri M. Si (………..)

2. Noenik Sofiati SH. MH (………..)

3. Dr. Asep Nurjaman M. Si (………..)

4. Dr. Wahyudi M. Si (………..)

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(21)

Nama : Echlissia Muhammad Irham

NIM : 09230033

Fakultas : Ilmu Sosial dan IlmuPolitik

Jurusan : Ilmupemerimtahan

Judul : PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

PEMINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN BLITAR DI KECAMATAN KANIGORO (Studikasus: Masyarakat kecamatan kanigoro)

27-12-2012 Pengajuanjudul proposal skripsi

16-01-2013 Revisi proposal

19-01-2013 ACC seminar BAB I

DosenPembimbing I DosenPembimbing II

Dr. AsepNurjaman, M. Si Dr. Wahyudi M. Si

Mengetahui

KetuaJurusanIlmuPemerintahan

(22)

Nama : Ehclissia Muhammad Irham Tempat, TanggalLahir : Blitar , 08 April 1991

NIM : 09230033

Fakultas : IlmuSosialdanIlmuPolitik

Jurusan : IlmuPemerintahan

MenyatakanbahwaKaryaIlmiah/ Skripsisaya yang berjudul :PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN BLITAR KE KECAMATAN KANIGORO (Studikasus: Masyrakat kecamatan kanigoro) Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku

Malang, 10 mei 2013 Yang Menyatakan

(23)

Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua.Tidak lupa juga shalawat serta salam kita limpahkan kepada baginda rasulullah Muhammad SAW karena telah memberikan kita pada Zaman kegelapan kejalan menderang ini .

Merupakan suatu anugerah yang tak ternilai bagi penulis bisa memperoleh ilmu dan berkesempatan menerapkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah berbentuk skripsi sebagai persyaratan akademis untuk lulus di Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul ”PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN BLITAR KE KECAMATAN KANIGORO” (Studi KASUS: Masyarakat kecamatan kanigoro). Skripsi ini bukan semata-mata prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Politik pada Universitas Muhammadiyah Malang, akan tetapi juga merupakan sebuah tanggung jawab moral dan intelektual bagi setiap orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.

Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Muhadjir Effendy, MAP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dr. Tri Sulistyaningsih Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

(24)

5. Kepada dosen pembimbing 1: Dr. AsepNurjaman dan pembimbing 2 : Dr. Wahyudi M. Si yang selalu memberikan kritikan dan masukkan dalam membimbing skripsi

6. Keluarga tercinta, terutama pada BapakSuhariyantodan Ibukhujiatiastutik atas segala pengorbanannya baik materiil maupun nonmateriil dan juga doa restu yang senantiasa tercurah. Serta ka2k saya Asti ikamoraliana yang telah memberi dukungan dan doa kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Kepada teman-teman Ilmu Pemerintahan angkatan 2009, yang tidak bias saya sebutkan satu persatu. Bisa berteman dengan kalian merupakan anugrah yang sangat luar biasa bagi hidup saya

Penulis menyadari akan adanya keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima semua kritik maupun saran yang berasal dari berbagai pihak. Akhirnya, semoga penyusunan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan…...amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 24 April 2013

(25)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN. ... iv

HALAMAN BERITA ACARA BIMBINGAN. ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah ... 5

C. TujuanPenelitian ... 5

D. ManfaatPenelitian ... 6

1. BagiPenulis ... 6

2. Bagiperintahankabupatenblitardankecamatankanigoro ………. 6

3. Bagimasyarakatkecamatankanigoro... 6

E. DefinisiKonseptual ... 7

F. DefinisiOperasional ... 8

G. MetodePenelitian ... 9

1. Jenis Penelitian ... 9

2. Lokasi Penelitian ... 9

3. Populasi dan Sampel ... 10

4. Sumber Data ... 11

5. Teknik Pengumpulan Data ... 12

(26)

A. Persepsi ... 15

1. PengertianPersepsi ... 15

2. Proses Prosesterjadinyapersepsi ... 16

3. Aspek-aspekpersepsi ………... 17

4. Fakto-faktor yang mempengaruhipersepsi ……….. 20

B. Masyarakat ... 24

1. Pengertianmasyarakat ... 24

2. Unsur-unsurmasyarakat ... 26

3. Ciriataukarakteristikmasyarakat ... 27

C. Kota ... 29

1. Pengertian Kota ... 29

2. Fungsikota ... 31 

3. Lokasikota ………... 35 

4. Ibukotakabupaten ………    37 

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. GambaranumumKabupatenblitar ... 39

1. Sejarah ... 39

2. geografi ... 40

3. Demografi ... 46

4. visidanmisi ... 47

B. GambaranUmumKecamatanKanigoro ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PemahamanMasyarakatKanigoroTerhadapPemindahanIbukotaKab upatenBlitardi KecamatanKanigoro ... 53

B. PerasaanMasyarakatKanigoroTerhadapPemindahanIbukotaKabupat en di KecamatanKanigoro ………. 62

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Metode penentuan subyek penelitian menggunakan metode sensus, subyek penelitiannya adalah seluruh petani padi sawah yang bergabung dalam satu kelompok tani yang mengikuti

Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5, aspek isi menunjukkan skor rata-rata 3,75, aspek pembelajaran menunjukkan skor rata-rata 3,71, aspek tampilan menunjukkan skor

j. Pohon-pohon yang mempunyai evapotranspirasi rendah untuk daerah yang bermasalah dengan menipisnya air tanah dan intrusi air laut. Pohon-pohon yang dapat berfungsi

Untuk mustahiq yang mempunyai keahlian namun masih belum mempunyai aat dan modal yang cukup akan diberikan bantuan alat, dan yang berdagang diberikan modal uang untuk

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah 7 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam pertimbangan membeli Mitsubishi Xpander yaitu faktor produk,

Medan benar adanya dilakukan oleh guru BK disekolah tersebut dan sudah terlaksana secara maksimal meskipun ada beberapa hambatan yang terjadi, akan tetapi sudah berhasil

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi 2.4- D dan sukrosa terhadap pembentukan kalus eksplan embrio kedelai dan menentukan

Dalam penjelasan di atas dapat di pahami bahwa yang di maksud dengan judul skripsi ini adalah suatu kajian tentang kondisi pendapatan, jumlah anggota keluarga