• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM

PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani

Oleh :

FENI ARYANTI ARIFIN NIM. 1002824

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Penggunaan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan

Keterampilan Gerak Dasar Lempar Tangkap Dalam

Pembelajaran Permainan Kasti

Oleh

Feni Aryanti Arifin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Feni Aryanti Arifin

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN FENI ARYANTI ARIFIN

PENGGUNAAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM

PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri VII Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka)

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 1965 0817 1990 01 1001

Pembimbing II

Suherman Slamet, M.Pd NIP. 1976 0306 2005 01 1010

Mengetahui:

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)
(5)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah………...

(6)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pendidikan Jasmani………..

3. Pendekatan Pembelajaran………. 4. Hakikat Pendekatan Bermain………..

a. Pengertian Bermain………

b. Makna Bermain Dalam Pendidikan………...

c. Pendekatan Bermain………..

5. Fungsi Bermain………

6. Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Dalam PBM

Penjas………

7. Gerak Dasar………..

8. Permainan……….

a. Permainan Bola Kecil……….

b. Permainan Bola Besar………

9. Permainan Bola Kecil………...

a. Pengertian………...

b. Jenis-jenis Permainan Bola Kecil………...

c. Permainan Kasti……….

1. Gerak Dasar Permainan Kasti………. 1) Cara Melempar Bola………..

2) Cara Memegang Bola……….

3) Cara Melempar Bola Melambung……….. 4) Cara Melempar Bola Lurus/Datar………..

5) Cara Menangkap Bola………

6) Cara Memegang Pemukul Kasti………. 7) Cara Memukul Bola Kasti……….. d. Aturan Dasar Permainan Kasti………...

e. Bentuk Lapangan Kasti………..

10.Bentuk Latihan Permainan………...

a. Permainan Ten Ball………

b. Permainan End Zone………..

c. Permainan Bola Raja………..

d. Permainan Bowling………

11.Hakikat Penelitian Tindakan Kelas………..

(7)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...

A. Tujuan Operasional………

B. Waktu Dan Tempat Penelitian………...

a. Keadaan Siswa……….

G. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data……….. 1. Pengolahan Dan Kategorisasi Data………..

2. Validasi……….

3. Interpretasi………

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

1. Deskripsi Data (Siklus I Tindakan I)………

a. Perencanaan………

b. Pelaksanaan………

c. Data Hasil Observasi……….. d. Diskusi Dengan Observer………...

e. Refleksi………...

2. Deskripsi Data (Siklus I Tindakan II)………..

a. Perencanaan………

b. Pelaksanaan………

c. Data Hasil Observasi………..

d. Diskusi Dengan Observer………...

e. Refleksi………...

3. Deskripsi Data (Siklus II Tindakan I)………..

(8)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan………

b. Pelaksanaan………

c. Data Hasil Observasi………..

d. Diskusi Dengan Observer………..

e. Refleksi………..

4. Deskripsi Data (Siklus II Tindakan II)………

a. Perencanaan………

b. Pelaksanaan………

c. Data Hasil Observasi………..

d. Diskusi Dengan Observer………...

e. Refleksi………...

C. Analisis Data………..

D. Pembahasan Data………..

(9)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

4.1

4.2

4.3

4.4

Waktu Penelitian………

Keadaan Siswa………..

Keadaan Guru SD Negeri Kadipaten VII………..

Lembar Observasi Keterampilan gerak Dasar Melempar Dan

Menangkap Bola………

Lembar Observasi Afektif……….

Proses Pembelajaran Siklus I Tindakan I………..

Proses Pembelajaran Siklus I Tindakan II………..

Proses Pembelajaran Siklus II Tindakan I………..

Proses Pembelajaran Siklus II Tindakan II………

49

50

51

57

59

69

73

77

(10)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Melempar Bola Kasti Dengan Cara Melambung………... Melempar Bola Kasti Dengan Cara Lurus Atau Datar………..

Macam-Macam Cara Menangkap Bola Kasti………

Memengang Pemukul Kasti………... Desain Tahapan SPTK Model John Elliot……….

(11)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

(12)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………..

Lembar Observasi………..

Hasil Penelitian………..

Dokumentasi Penelitian……….

91

135

141

(13)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

(14)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Feni Aryanti Arifin. Skripsi ini berjudul “Penggunaan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lempar Tangkap Dalam Pembelajaran Permainan Kasti”. Pembimbing I Drs. Mudjihartono, M.Pd dan Pembimbing II Suherman Slamet, MP.d.

Permasalahan yang muncul di lapangan pada pembelajaran pendidikan jasmani adalah kurangnya keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti pada siswa kelas IV SD Negeri Kadipaten VII. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan gerak dasar lempar tangkap kelas IV SD Negeri Kadipaten VII dengan adanya pendekatan bermain dalam pembelajaran permainan kasti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau class room action research pada siswa kelas IV A SD Negeri Kadipaten VII Kabupaten Majalengka yang berjumlah 34 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah format penilaian keterampilan gerak dasar lempar tangkap (keterampilan psikomotor), lembar catatan lapangan dan dokumentasi. Pelaksanaan tindakan diawal dengan observasi awal. Langkah selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang terdiri dari dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan.

Prosentase rata-rata siswa yang melakukan gerak dasar lempar tangkap pada tes awal mencapai 41.07%, pada siklus I tindakan I mencapai 48.63%, pada siklus I tindakan II mencapai 62.55%, pada siklus II tindakan I mencapai 74.00% dan pada siklus II tindakan II mencapai 81.03%. Hasil ini menunjukan bahwa dengan menerapkan pendekatan bermain, maka keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa dapat meningkat, serta pemahaman siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya permainan kasti lebih baik dan meningkat.

(15)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Feni Aryanti Arifin. This thesis is titled “ the use of playing approach to improve the throwing and catching basic movement skills in kasti game learning”. The first supervisor is Drs. Mudjihartono, M.Pd. and the second supervisor is Suherman Slamet,

MP.d.

The arising problems of the physical education learning in the field were the lack of the students’ basic movement skills in throwing and catching. The formulation of problem in this study was whether the playing approach could improve the basic movement skills of throwing and catching in kasti game learning on the students at the fourth grade of SD Negeri Kadipaten VII. The aim of the research was to know the improvement of the basic movement skills of throwing and catching on the students at the fourth grade of SD Negeri Kadipaten VII by holding playing approach in kasti game learning. The method used in this study was classroom action research or penelitian tindakan kelas on the students at the A fourth grade of SD Negeri

Kadipaten VII Majalengka regency totally 34 students. The instrument used in this study was the assessment format of the basic movement skills of throwing and catching (psychomotor skills), field record sheet and documentation. the action implementation began by the first observation. the next step was to create an action planning that consisting of two cycles with each cycle consisting of two actions.

Improved the average percentage of the students who carried out the basic movement of throwing and catching at the beginning test achieved 41.07%, in the first cycle, the first action achieved 48.63%, and the second action achieved 62.55%, while in the second cycles, the first action achieved 74.00%, and the second action achieved 81.03%. These results indicated that by applying the playing approach, then the basic movement skills of throwing and catching on the students could be improved, and the students' understanding in physical education learning especially the kasti game could be better and improved.

Key words: playing approach, the basic movement skills of throwing and catching, and kasti

(16)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan disekolah - sekolah yang sama kedudukan dan pentingnya dengan

mata pelajaran yang lainnya. Pendidikan jasmani dan kesehatan di Sekolah Dasar

bertujuan untuk mengembangkan peserta didik kearah yang lebih optimal, dan

peserta didik dapat mengungkapkan ekspresi dalam bergerak yang dapat

meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan, sekaligus turut membangun

fungsi fisik dan psikis lainnya, sesuai dengan pengertian pendidikan jasmani

menurut Barrow (2001; dalam Freeman, 2001) yang dikutip oleh Abduljabar

(2011, hlm. 81), bahwa:

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktifitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan jasmani (exercise). Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna ketika hanya berhubungan dengan sisi kehidupan individu.

Adapun menurut Abduljabar (2009, hlm. 2) menjelaskan tentang aktivitas

jasmani, bahwa: aktivitas jasmani adalah semua bentuk menggerakkan badan,

termasuk: gerak berjalan kaki, berlari, melempar, menangkap, merayap,

merangkak, berlompat, berloncat, dan bentuk gerak dasar lainnya. Dalam

hubungan dengan Teori Belajar Gerak, lebih mudah dikenali dalam bentuk gerak

lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif, atau dikenal pula istilah gross

(17)

2

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis menyimpulkan definsi penjas sesuai dengan pemaparan di atas

yaitu penjas merupakan proses pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani

baik berupa permainan, olahraga, senam ataupun latihan yang dijadikan media

untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari uraian diatas yang dikutip oleh Murphy

(2007, hlm. 2) jelas pendidikan jasmani dan kesehatan memiliki peran yang

sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai - nilai yang positif untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak yang pada hakekatnya untuk membina dan

meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan keterampilan kesehatan. Selama

ini dalam proses pengajaran pendidikan jasmani disekolah masih ada guru yang

menganut sistem pendekatan yang bersifat tradisional, yang menekankan

pengajaran hanya pada penguasaan keterampilan atau teknik dasar suatu cabang

olahraga.

Di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten

Majalengka proses pembelajaran penjas masih menggunakan pendekatan teknik

yang hanya mengacu pada suatu cabang olahraga, seperti teknik melempar,

menangkap, memukul dan berlari pada pembelajaran kasti. Pendekatan

pembelajaran yang monoton seperti itu yang membuat anak merasa jenuh, cepat

bosan, bahkan malas mengikuti pembelajaran penjas. Dikarenakan guru yang

hanya memberikan tugas gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif,

seperti: berlari, melompat, mengayun, berputar, dan seterusnya. Sedangkan

melempar dan menangkap termasuk ke dalam gerak dasar manipulatif, karena

hanya di tekankan pada pendekatan teknik maka tugas gerak yang di berikan

sangat kurang, termasuk keterampilan melempar dan menangkap yang ada di

dalam gerak dasar manipulatif. Anak hanya di intruksikan untuk mengulang

teknik tersebut tanpa ada permainan, sedangkan anak menginginkan bermain.

Di dalam pembelajaran penjas anak tidak hanya di tuntut untuk bisa

melakukan tugas gerak dengan baik dan tidak hanya memahami gerak dasar suatu

(18)

3

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan konsep bermain kasti yang di berikan oleh guru. Dengan bermain, dan melaui

permainan anak dapat memiliki pengalaman sukses dan prestasi atau mengalami

kekalahan. Disamping itu, beberapa tujuan sosial dapat dicapai melalui

permainan, seperti keterampilan sosial, menerima aturan, dan pemahaman yang

terbaik pada dirinya dalam situasi kompetitif dan kooperatif. Permainan tidak

secara melekat suatu kesenangan. Permainan hanya harus diajarkan dalam suasana

yang membuat anak percaya bahwa dengan partisipasi penuh anak sangat

diperlukan dalam permainan tersebut. Jika anak tersisih karena keterampilannya

jelek, maka permainan akan menjadi suatu pengalaman yang tidak

menyenangkan.

Dari uraian di atas peneliti mencoba menerapkan pendekatan bermain,

dimana pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang

mengaplikasikan teknik ke dalam situasi bermain. Tidak menutup kemungkinan

keterampilan gerak dasar yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan

kurang menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Adapun

Makna Bermain dalam Pendidikan menurut Sukintaka (1992, hlm. 7) Sifat

Bermain, adalah:

Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan suka rela atas dasar rasa senang, bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan, bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

Dalam pendidikan jasmani terdapat suatu tujuan yang disebut

keterampilan. Keterampilan gerak ini dapat berarti gerak bukan olahraga dan

gerak untuk berolahraga. Gerak untuk berolahraga bagi anak sekolah dasar, bukan

(19)

4

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak sekolah dasar harus disiapkan sesuai dengan tahap perkembangannya, dan

tahap kematangannya. Gabbard, Leblanc dan Lowy (1987, hlm. 5) dalam

Sukintaka (1992, hlm. 10), meyebutkan penyiapan gerak dan efisiensi gerak,

sedang Anarino, Cowell, dan Hazelton (1980, hlm. 9) menyebutkan gerak

pundamental, keterampilan olahraga dan tari.

Sedangkan Fungsi Bermain dalam Pendidikan menurut Bigo, Kohnstam,

dan Palland (1950, hlm. 275-276) dalam Teori Bermain oleh Sukintaka (1992,

hlm. 5-6) bahwa, ketiga pakar ini berpendapat bahwa permainan mempunyai

makna pendidikan, dengan uraian sebagai berikut:

Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak kepada hidup bersama atau bermasyarakat. Anak akan memahami dan menghargai dirinya atau temannya. Pada anak yang bermain, akan tumbuh rasa kebersamaan, yang sangat baik bagi pembentukan rasa sosialnya, dalam permainan anak akan mengetahui kekuatannya, menguasai lat bermain, dan mengetahui sifat alat, dalam permainan, anak akan mempunyai suasana, yang tidak hanya mengungkapkan fantasinya saja, tetapi juga akan mengungkapkan semua sifat aslinya, dan pengungkapan itu dilakukan secara patuh dan spontan. Anak laki-laki dan perempuan yang berumur sama akan berbuat yang berbeda terhadap permainan yang sama (misalnya bermain dengan kubus, atau boneka), dalam permainan, anak mengungkapkan macam-macam emosinya, dan sesuai dengan yang diperolehnya saat itu jenis emosi itu diungkapkannya, serta tidak mengarah pada prestasi, dalam bermain anak akan dibawa kepada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan, permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini kan membentuk

sifat ”fair play” (jujur, sifat kesatria, atau baik) dalam bermain, bahaya dalam bermain dapat saja timbul, dan keadaan ini akan banyak gunanya dalam hidup yang sesungguhnya.

Jadi melalui pendekatan bermain, keterampilan gerak dasar yang buruk

atau rendah dapat diperbaiki, sehingga dengan meningkatnya keterampilan gerak

(20)

5

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan kemampuan gerak siswa dapat meningkat dan tujuan-tujuan

pembelajaran pun dapat tercapai.

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran penjas peserta didik

masih sangat sulit untuk menerima mata pelajaran penjas khususnya permainan

kasti. Dengan masih di terapkannya pendekatan teknik melempar, menangkap,

memukul dan berlari dalam pembelajaran kasti. Menjadikan kurangnya antusias

dan pemahaman para peserta didik untuk mengikuti dan menerima tugas gerak

yang diberikan oleh guru. Yang pada dasarnya anak menginginkan bermain,

sementara guru kurang menerapkan pendekatan bermain. Pendekatan yang masih

monoton pun membuat para peserta didik merasa jenuh, cepat bosan, bahkan

malas mengikuti pembelajaran penjas, diperkirakan kurangnya keterampilan

lempar tangkap pada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran permainan

kasti.

Proses pembelajaran penjas yang akan diteliti mengenai keterampilan

gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti. Permainan kasti

adalah salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk

permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan,

ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka.

Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri

serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain

kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul,

melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari. Di dalam Modul

Permainan Bola Kecil (2010, hlm. 7), menyatakan bermain adalah:

(21)

6

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Annrino, Cowell dan Hazelton (1980, hlm. 83) dalam Modul Permainan

Bola Kecil (2010, hlm. 15-18), mengemukakan:

Materi pembelajaran permainan di sekolah dasar yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelas 1 dan 2, kelas 3 dan 4 dan kelas 5 dan 6. Permainan untuk kelas 3 dan 4 biasanya anak fisik telah siap melakukan permainan kelompok (group game) dan permainan ini menggambarkan kemajuan aktivitas yang alami yang seirama dengan perkembangan anak yang harus tumbuh. Didalam memilih permainan untuk anak harus memenuhi kriteria tertentu yaitu permainan harus menyenangkan, permainan memberikan aktivitas maksimum untuk semua anak, permainan dapat meningkatkan pengembangan keterampilan gerak tertentu dan/atau mengembangkan dan menjaga kesegaran jasmani anak untuk melakukan aktivitas ini, aktivitas maksimum sangat penting, dan meningkatkan inklusi dan bukan mengeliminasi (ekslusi).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam

pembelajaran permainan kasti”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV di SD Negeri Kadipaten VII

Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Siswa kurang memahami tugas gerak yang diberikan oleh guru dalam

melakukan keterampilan lempar tangkap permainan kasti.

2. Kurangnya upaya guru dalam memberikan keterampilan lempar

(22)

7

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dalam proses pembelajaran penjas pendekatan yang dilakukan oleh

guru masih monoton.

4. Siswa menginginkan bermain sementara guru dalam proses

pembelajaran kurang menerapkan pendekatan bermain.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah,

maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini adalah

“Apakah dengan pendekatan bermain bisa meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti”?.

D. Pemecahan Masalah

Memperhatikan rumusan masalah di atas, maka pemecahan masalah yang

dilakukan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar melempar dan

menangkap dalam pembelajaran permainan kasti menggunakan pendekatan

bermain atau tepatnya melalui aktivitas pembelajaran permainan kasti.

Penggunaan pendekatan bermain digunakan sebagai pemecahan masalah karena

karakteristik atau sifat manusia pada hakiki yaitu suka bermain. Pendekatan ini

diberikan diharapkan siswa bisa mengembangkan aspek-aspek kemampuan fisik,

sosial, emosional dan intelektual sehingga dari pengembangan tersebut mereka

bisa memecahkan masalah dalam permainan.

Penulis menggunakan pendekatan ini, dimana peserta didik dengan

berbagai latar belakang pengalaman gerak memerlukan perlakuan yang sama

dalam mengikuti pembelajaran seperti senang mengikuti pembelajaran yang

mengandung unsur bermain.

Jadi melalui pembelajaran permainan kasti, anak akan mendapatkan

kesenangan, kegembiraan dan kebahagiaan, bila anak dalam mengikuti

pembelajaran dengan ekspresi yang menyenangkan, penerimaan pembelajaran

(23)

8

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti akan mudah

dicapai.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar

belakang maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan gerak dasar melempar dan menangkap dalam pembelajaran

permainan kasti di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten

Majalengka.

2. Tujuan Khusus

Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat ditemukan alternatif

peningkatan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran

permainan kasti dengan menggunakan pendekatan bermain bagi siswa SD Negeri

Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten majalengka, khususnya bagi

siswa kelas IV A.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, diharapkan mempunyai manfaat yang baik, baik bagi

penulis maupun bagi pembaca. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Secara Teoritis

Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini untuk menyempurnakan

pelaksanaan pengajaran permainan kasti disekolah. Penelitian tindakan kelas ini

berguna untuk menyajikan salah satu alternatif yang baik bagi upaya mengatasi

masalah yang dihadapi siswa berkenaan dengan penguasaan keterampilan gerak

dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti.

(24)

9

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang

berarti bagi semua pihak terutama kepada yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan, diantaranya :

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk

lebih kreatif dan inovatif, selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi

umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif

dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menyempurnakan pelaksanaan pengajaran

permainan kasti di sekolah.

b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih

menarik sehingga mampu meningkatkan pengetahuan pemahaman materi belajar

siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani, serta diharapkan penelitian

tindakan kelas ini dapat dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan latihan

diluar sekolah karena pengetahuan dan keterampilan yang optimal sangat

diperlukan oleh siswa sebagai bekal untuk diterapkan dimasyarakat.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui salah satu alternatif pembelajaran mata

pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu dengan menggunakan pendekatan

bermain serta mengetahui seberapa besar kemampuan siswa setelah mengikuti

pelaksanaan pembelajaran.

d. Bagi Sekolah (SD Negeri)

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah

itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran penjas pada khususnya mata

pelajaran permainan kasti atau permainan bola kecil.

(25)

10

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembatasan masalah penelitian ini terbatas pada masalah yang diteliti saja,

yaitu ada tidak adanya pengaruh penggunaan pendekatan bermain terhadap

keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam permainan kasti di SD Negeri

Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, pendekatan yang

dilakukan adalah penggunaan pendekatan bermain berdasarkan literatur yang

sesuai dengan masalahnya. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pendekatan pembelajaran yang penulis maksud adalah penggunaan

pendekatan bermain terhadap keterampilan gerak dasar lempar tangkap

dalam pembelajaran permainan kasti .

2. Populasi atau objek dalam penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri

Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, dan objek

penelitian ini adalah siswa kelas IV A yang berjumlah 34 orang siswa

terdiri dari 17 siswa putra dan 17 siswa putri.

3. Variabel yang diteliti adalah pengguanan pendekatan bermain dalam

memecahkan masalah keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa

dalam pembelajaran permainan kasti.

H. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam penelitian dan menghindari kesalahan dalam

menafsirkan penulis akan menjelaskan mengenai istilah - istilah yang ada

kaitannya dengan penelitian ini, yaitu :

1. Menurut Mahendra (2007, hlm. 5) bermain adalah aktivitas yang digunakan

sebagai hiburan.

2. Menurut Rusli Lutan (1988, hlm. 96) bahwa, kemampuan motorik / gerak

dasar lebih tepat disebut sebagai kapasitas dari seseorang yang berkaitan

dengan pelaksanaan dan peragaan suatu ketrampilan yang relatif melekat

setelah masa kanak-kanak”.

(26)

11

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Melempar

Melempar merupakan gerak manipulatif untuk menjauhkan obyek dari

tubuh dengan menggunakan satu atau dua tangan.

2. Menangkap

Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulatif untuk

menghentikan momentum suatu obyek dengan menggunakan tangan.

Menangkap biasanya dipengaruhi oleh kemampuan visual untuk mengikuti

gerakan obyek.

4. Penelitian Tindakan kelas, menurut Hopkins (1993) adalah sebuah kajian

sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh

sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan

melalui refleksi atas hasil tindakan tersebut.

5. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar

dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh

peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan

dan pembentukan watak menurut Harsono, (1989, hlm. 24)

6. Menurut Ridwan dan Sulaeman (2008, hlm. 13-19), permainan bola kasti

ialah permainan bola kecil yang berunsur gerak dasar melempar bola,

menangkap bola, dan memukul bola. Ditambah dengan keterampilan

menghindari sentuhan bola. Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola

kecil yang dibagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok pemukul dan

kelompok penjaga, dan masing-masing kelompok berjumlah 12 orang. Kasti

merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur

kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di

lapangan terbuka. Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa

melatih kedisiplinan diri serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas

(27)

12

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beberapa keterampilan gerak dasar yaitu memukul, melempar, dan

menangkap bola serta kemampuan lari.

7. Siswa, Siswa adalah objek belajar atau anak didik yang terlibat dalam proses

(28)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional

Setelah observasi berlangsung difokuskan masalah di sekitar keterampilan

gerak dasar lempar tangkap siswa. Secara operasional penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa di SD Negeri

Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka dalam pembelajaran

permainan kasti melalui penggunaan pendekatan bermain.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1) Waktu

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama kurang lebih 1 bulan 5

pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal pembelajaran pendidikan jasmani di

SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sekolah SD Negeri Kadipaten VII

Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Untuk lebih jelasnya mengenai

aktivitas dan jadwal pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel seperti dibawah

(29)

49

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Hari Tanggal Waktu Siklus Kegiatan

Jumat 4 April 2014 07.00-09.00 Pra siklus

Praktek pembelajaran permainan kasti

Sabtu 5 April 2014 07.00-09.00 1

1. Permainan Ten Ball

2. Latihan lempar tangkap di tempat dan sambil bergerak

3. Permainan kasti

Jumat 11 April

2014 07.00-09.00 1

1. Permainan End Zone

2. Latihan lempar tangkap di tempat dan sambil bergerak

3. Permainan kasti

Sabtu 12 April

2014 07.00-09.00 2

1. Permainan Bola Raja 2. Latihan Melempar dan 2) Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kadipaten VII

Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka untuk mata pelajaran Pendidikan

Jasmani. Lokasi sekolah ini berada di Komplek Sedar jalan raya timur No.74 Desa

Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini perlu dibantu oleh mitra

peneliti, penulis menentukan guru penjas ibu Ita Patimah, guru kelas IV A, dan

teman sejawat peneliti yang diharapkan bisa memberikan pemecahan masalah

(30)

50

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

refleksi. Perlu diketahui dimana kondisi sekolah bisa dilihat dari unsur sebagai

berikut:

a. Keadaan siswa

Jumlah seluruh siswa di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten

Kabupaten Majalengka adalah 436 siswa. Dari jumlah begitu banyaknya

merupakan suatu kekuatan, tantangan maupun peluang untuk meningkatkan

pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga yang lebih bermakna.

Dari jumlah siswa yang cukup banyak ini bila tidak bisa mengelolanya

maka merupakan suatu kendala dalam peningkatan hasil pembelajaran, sehingga

memerlukan usaha yang lebih keras dari semua unsur seperti kepala sekolah,

guru, siswa serta komite sekolah dan orang tua siswa. Dimana jumlah siswa bila

dirinci sebagai berikut :

Tabel 3.2 Keadaan Siswa

Kelas L P Jumlah

1 49 37 86

2 23 36 59

3 43 28 71

4 35 34 69

5 34 37 71

6 37 43 80

(31)

51

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Keadaan guru

Tabel 3.3

Keadaan Guru SD Negeri Kadipaten VII

No. Nama Tempat Tanggal Lahir Jabatan

1. Ad. Heryana, S.Pd. Majalengka, 26-03-1955 Kepala Sekolah

2. M. Sofwan Basri, S.Pd. Majalengka, 05-07-1956 Guru

3. Iis Suhaedah, S.Pd. SD. Bandung, 24-07-1961 Guru

4. Dana Rusdana,S.Pd. Majalengka, 15-01-1962 Guru

5. Uu Maryati, S.Pd. Bandung, 18-07-1958 Guru

6. Nunung Cuhaeni, S.Pd. SD.

Majalengka, 25-12-1964 Guru

7. Julaeha, S.Pd. Majalengka, 09-04-1959 Guru

8. Yeti ST. Maryati, S.Pd. Sumedang, 04-10-1962 Guru

9. Haryati, S.Pd. Sumedang, 02-03-1967 Guru

10. Mimi Maryami, S.Pd. Majalengka, 12-07-1966 Guru

11. Ita Patimah, S.Pd. Sumedang, 18-02-1969 Guru PJOK

12. Cucu Sutisna, S.Pd. Sumedang, 09-03-1971 Guru

13. Yayan Haryani, S.Pd. Sumedang, 05-12-1967 Guru PJOK

(32)

52

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15. Aceng, A.Ma. Majalengka, 04-04-1979 Guru

16. Neni Roslina, S.Pd. Majalengka, 01-03-1982 TKS

17. Kumaeni, S.Pd. Indramayu, 12-04-1969 TKS

18. Aceng Casli Sumedang, 08-03-1960 Penjaga

Dari jumlah guru yang ada yaitu 15 orang, maka rasio jumlah murid dan

guru adalah seorang guru memegang atau mendidik 29 sampai 30 orang siswa,

merupakan tantangan yang berarti sehingga memerlukan kerja keras dari semua

komponen yang berkepentingan seperti kepala sekolah, guru, orang tua, dan

komite sekolah.

c. Lingkungan belajar

SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka

terletak di antara perkampungan dan di transisi kota, sebagian besar mata

pencaharian orang tua siswa adalah wiraswasta, karyawan swasta, atau buruh

karena di daerah tersebut dekat dengan pusat perbelanjaan dan banyak

perindustrian sehingga terdapat banyak lapangan pekerjaan. Sejauh ini tidak ada

permasalahan ekonomi yang dapat menghambat pada proses keberlangsungan

pembelajaran siswa di sekolah. Dapat dilihat perhatian terhadap pendidikan pun

mulai membaik, dengan indikator sebagai berikut:

1) Semua anak mempunyai pakaian olahraga.

2) Seragam merah putih pun yang dipakai anak-anak sebagian besar masih

baik.

3) Apabila ada kegiatan-kegiatan yang memerlukan pembiayaan, anak-anak

sangat berminat seperti kegiatan berenang, kemping, study tour.

4) Bila mengadakan les dan dipungut biaya seikhlasnya oleh guru kelas,

anak-anak banyak yang mengikuti kegiatan tersebut.

(33)

53

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari indikator tersebut, maka ini merupakan suatu kekuatan dan peluang

dalam meningkatkan hasil pembelajaran penjasorkes di SD Negeri Kadipaten VII

Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.

C. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan

Kadipaten Kabupaten Majalengka pada kelas IV A dengan jumlah siswa 34 orang,

terdiri dari 17 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.

Secara umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat

peserta didik tergolong cukup perhatiannya terhadap pendidikan dan ini salah satu

pendorong terhadap peningkatan kualitas pendidikan di SD Negeri Kadipaten VII

Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, walaupun hal tersebut bukan salah

satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak faktor lainnya

seperti sarana prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum.

D. Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut

metode ilmiah atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran

hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori atau proses gejala sosial. Penelitian

juga bisa diartikan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat

untuk selanjutnya data tersebut dianalisis untuk dicari kesimpulan.

Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki

peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu

pembelajaran apabila diterapkan dengan baik dan benar. Diterapkan dengan baik,

artinya pihak yang terlibat dalam Penelitin Tindakan Kelas (PTK) guru mencoba

dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan

bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki

situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaanya untuk mengukur

(34)

54

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Suhardjono (2009, hlm. 3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di kelas dengan

tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, dan

bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lainnya) ataupun output (hasil

belajar).

E. Langkah-langkah penelitian 1) Prosedur Penelitian

Model penelitian tindakan kelas ini digambarkan terdiri atas rangkaian

empat langkah-langkah kegiatan yang dilakukan berkelanjutan. Empat kegiatan

utama yang ada pada setiap siklus adalah (a) perencanaan, (b) tindakan, (c)

pengamatan, dan (d) refleksi. Hal tersebut digambarkan oleh Suhardjono, (2009,

hlm. 6) seperti pada gambar 3.3.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan

menggunakan dua siklus untuk melihat keterampilan gerak dasar lempar tangkap

siswa melalui penggunaan pendekatan bermain dalam pembelajaran permainan

kasti. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus

pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Kemudian setelah melaksanakan siklus pertama dan

sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatannya dari tindakan yang

dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, peneliti menentukan rancangan untuk

(35)

55

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Tahapan SPTK Model John Elliot

(Sumber: akhmadsudrajat.wordpress.com, 2008)

Kegiatan pada siklus kedua tidak jauh berbeda dengan siklus pertama,

akan tetapi pada kegiatan di siklus kedua diberikan beberapa tambahan perbaikan

dari tingkat terdahulu yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau

kesulitan yang ditemukan pada siklus pertama. Apabila peneliti merasa belum

puas, maka dilanjutkan pada kegiatan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya

sama dengan siklus terdahulu. Siklus ketiga lebih memfokuskan kepada

permasalahan yang terjadi pada siklus dua, agar peningkatan hasil belajar siswa

dapat dilihat apakah siswa telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam

hasil pembelajaran.

2) Rencana Tindakan

Menurut Kusnandar (2008, hlm. 91) rencana tindakan adalah tindakan

pembelajaran kelas yang tersusun dan dari segi definisi harus prospektif atau

memandang ke depan pada tindakan dengan memperhitungkan

peristiwa-peristiwa tak terduda, sehingga mengandung sedikit resiko.

Tahapan yang dijadikan sebagai cara pemecahan masalah dalam penelitian

tindakan kelas ini dilakukan dengan beberapa tindakan yang diuraikan sebagai

(36)

56

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu kegitan terpenting dalam penelitian,

karena sebagai langkah awal sebelum program aksi atau pelaksanakan aksinya.

Perencanaan kegiatan setiap siklus dalam penggunaan pendekatan bermain untuk

menigkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran

permainan kasti yang akan diteliti meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan pendekatan bermain

sebagai bahan ajar di dalam pembelajaran permainan kasti.

2) Dengan membuat lembar observasi seperti catatan-catatan untuk mencatat

segala bentuk kejadian yang terjadi saat pembelajaran, kemudian

menyiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran.

3) Membuat jurnal harian untuk proses pengumpulan data.

b. Pelaksanaan tindakan

Menurut Asrori (2008, hlm. 53) pelaksanaan tindakan adalah tindakan

guru atau peneliti sebagai peneliti dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang

merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Dalam konteks ini,

tindakan itu digunakan sebagai kebijakan bagi guru untuk pengembangan

tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang dilakukan peneliti yang disertai

kemauan kuat untuk memperbaiki proses pembelajarannya.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan ini

yaitu:

1) Melakukan pretest untuk mengetahui atau mengukur konsepsi awal siswa

tentang pemahaman dan gerak dasar lempar tangkap siswa.

2) Menetapkan bentuk-bentuk permainan yang telah dirancang untuk

disampaikan kepada siswa.

3) Peneliti mengajar langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan.

4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

5) Mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul

(37)

57

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Observasi

Observasi yaitu suatu kegiatan atau pengamatan secara langsung yang

memperhatikan proses belajar keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa

pada pembelajaran permainan kasti dengan menerapkan pendekatan bermain.

F. Instrumen Penelitian

Prinsip dalam melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran. Maka

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen

penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam

penelitian dapat mengumpulkan data sebagai alat untuk menyatakan besaran atau

persentase.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi

a. Psikomotor

Lembar observasi ini ditujukan untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa sewaktu pembelajaran permain kasti berlangsung. Menurut

Ridwan dan Sulaeman (2008, hlm. 13-19), Permainan bola kasti ialah permainan

bola kecil yang berunsur gerak dasar melempar bola, menangkap bola, dan

memukul bola. Ditambah dengan keterampilan menghindari sentuhan bola. Pada

observasi ini peneliti akan mengobservasi keterampilan gerak dasar melempar dan

menangkap bola, seperti lembar observasi dibawah ini :

Tabel 3.4

Lembar Observasi Keterampilan Gerak Dasar Melempar Bola

No

Cara-cara melempar Cara-cara

(38)

58

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jumlah

Skor Maksimal 28

Lembar Observasi Keterampilan Gerak Dasar Menangkap Bola

No

Keterangan Aspek yang dinilai cara-cara melempar dan menangkap:

a. Cara-cara melempar:

1. Awalan:

1.1 Posisi berdiri menyamping (kaki kiri di depan dan kaki kanan berada

dibelakang).

1.2 Kaki dibukadengan lebar (lutut kaki kiri diluruskan dan lutut kaki

kanan dibengkokkan) atau (lutut kiri dibengkokkan dan lutut kaki

kanan diluruskan).

2. Saat Melempar:

2.1 Bola dipegang dengan tangan kanan dan letakan tangan lurus

disamping badan.

2.2 Letakan tangan kiri di depan badan dan lurus sejajar dengan bahu.

2.3 Pandangan mata lurus ke arah depan.

2.4 Bola dilemparkan dari atas kepala sehingga jalannya bola akan

(39)

59

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Setelah Melempar:

3.1 Setelah bola dilemparkan, arahkan tangan mengikuti arah jalannya

bola.

b. Cara-cara menangkap:

1. Awalan:

1.1 Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, dan lutut sedikit ditekuk.

1.2 Condongkan sedikit badan ke arah depan.

2. Saat Menangkap:

2.1 Pandangan mata tertuju ke arah datangnya bola.

2.2 Bengkokkan siku dan tempatkan kedua tangan di depan dada.

2.3 Renggangkan kedua telapak tangan serta jari- jarinya dengan lemas.

2.4 Segera jemput bola dengan kedua tangan ketika bola datang

menghampiri kita.

3. Setelah Menangkap:

3.1 Setelah bola berada ditangan kita, tarik ke arah dada dan pegang

erat-erat bola tersebut.

Penilaian Psikomotor : Jumlah skor keseluruhan x 100%

Jumlah skor maksimal

Tingkat kemampuan:

 Awal = apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

 Transisi = apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan kurang

dari 100%

 Matang = apabila kemampuannya (total skor) 100%

1) Awal

Siswa dikatakan berada pada status awal apabila dari 14 aspek yang dinilai mendapat total skor kurang dari 50%.

(40)

60

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa dikatakan berada pada status transisi apabila dari 14 aspek penilaian mendapat total skor lebih dari 50% dan kurang dari 100%

3) Matang

Tahap matang disebut juga dengan tahap sempurna. Siswa dikatakan berada pada status matang apabila dari 14 aspek yang dinilai mendapat total skor 100%. Artinya pada tahap ini siswa sudah menguasai semua aspek yang dinilai pada lembar observasi.

b. Afektif

Tabel 3.5

Lembar Observasi Afektif

Penilaian afektif = Jumlah skor keseluruhan x 100%

Jumlah skor maksimal

Aspek Sikap Yang Dinilai Nilai

Akhir

(41)

61

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kognitif

Aspek kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek

intelektual. Seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Untuk

aspek kognitif, peneliti telah mempersiapkan beberapa butir pertanyaan yang

terlampir dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti berupa foto-foto ketika proses

pembelajan penjas berlangsung. Serta buku absensi siswa untuk mengetahui

jumlah siswa hadir di sekolah tersebut.

3. Peneliti

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti juga berperan sebagai

instrumen penelitian. Peneliti juga dapat mengumpulkan data penelitian. Proses

pencatatan dilakukan dari awal penelitian yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keaktifan dan objektifitas dari peneliti akan

sangat menentukan tingkat kepercayaan dari data yang diperoleh.

G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2005, hlm. 114) proses pengolahan

data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk

rancangan pengolahan data kualitatif dalam kerangka penelitian tindakan kelas.

Selain itu analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan

untuk menjawab pertanyaan penelitian, tetapi untuk kepentingan tertentu analisis

data pun dapat dilaksanakan beriringan dengan pengolahan data di setiap

selesainya satu tahap tindakan pembelajaran.

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data merupakan bagian yang

sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami

teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang lebih

baik. Dalam penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan

(42)

62

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Data kuantitatif yang berwujud hasil belajar siswa, dianalisis secara

deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif.

b. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk satuan waktu maupun

angka nominal yang diperoleh saat proses pembelajaran dan wawancara

yang berhubungan dengan pandangan atau sikap siswa, antusiasme dalam

belajar, dan motivasi siswa. Data jenis ini dapat dianalisis secara kualitatif.

Lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang

harus ditempuh oleh peneliti yaitu:

1. Pengolahan dan Kategorisasi Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan tes

gerak dasar dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik

data mentah. Berdasarkan unti-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi. Dalam

pengolahan data ini, penerapan pendekatan bermain dalam upaya meningkatkan

keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

dilaksanakan dengan bentuk-bentuk tugas keterampilan gerak yang sistematis

dikategorikan sebagai aktivitas siswa yaitu motivasi, partisipasi siswa dalam

melakukan berbagai macam penguasaan keterampilan gerak dasar pada

pembelajaran permainan kasti.

Dalam penelitian ini akan dicari simpangan baku dari masing-masing tes.

Nilai tersebut akan dibandingkan untuk kepentingan statistik. Berikut adalah

rumus untuk menghitung simpangan baku:

S =

Keterangan:

S = Simpangan Baku

= skor yang dicapai seseorang

(43)

63

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = banyaknya jumlah orang.

2. Validasi

Menurut Kusnandar, (2008, hlm. 103) salah satu cara untuk melihat derajat

kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas

penelitian. Validitas menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan

hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005) yang dikutip oleh

Kusnandar (2008, hlm. 107-109) tahap validasi dibagi menjadi beberapa tahap

yaitu sebagai berikut:

a) Dengan member check

Adalah memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang

diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan

penelitian tindakan kelas (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, orang tua

siswa, dan lain-lain) apakah kerangka informasi itu tetap sifatnya atau tidak

berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa

kebenarannya.

b) Tahap Triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti

dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan

berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut

pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau

observasi.

c) Tahap Saturasi

Tahap ini digunakan saat situasi pada waktu sudah jenuh atau tidak ada

lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

d) Tahap Audit Trail

Tahap ini digunakan untuk memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode

(44)

64

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau

mitra peneliti.

e) Tahap Expert opinion

Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar

penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan

memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.

f) Tahap Key Respondent Revie

Key respondent revice adalah meminta salah seorang atau beberapa mitra

peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca

draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

3. Interpretasi

Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan diinterpretasikan

berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma praktis yang disepakati bersama atau

berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan proses pembelajaran

yang baik. Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi

yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka

(45)

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada pembahasan

sebelumnya, menunjukan bahwa melalui pendekatan bermain dalam pembelajaran

permainan kasti dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap

siswa kelas IV A SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten

Majalengka.

Untuk itu, maka kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah

adanya peningkatan pada keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa.

Ditunjukan pada pra-obsevasi awal sampai pada siklus II tindakan II. Perubahan

peningkatan keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa mencapai harapan

peneliti yang menargetkan ≥ 80% tercapai pada siklus II tindakan II. Hasil peneliti ini berimplikasi kepada:

1. Peneliti, menjadi bertambah wawasan dan pengetahuan tentang pendekatan

bermain, permainan kasti dan pengetahuan tentang keterampilan gerak dasar

lempar tangkap.

2. Siswa, melalui penggunaan pendekatan bermain dengan permainan kasti

maka wawasan dan pengetahuan tentang permainan kasti dan keterampilan

gerak dasar lempar tangkap, dan tidak hanya aspek psikomotor, afektif dan

kognitif bisa bertambah dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa

hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah hendaknya menambah ataupun memperbaiki fasilitas

belajar yang menunjang pada proses pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Guru pendidikan jasmani, disarankan untuk selalu mengembangkan

(46)

88

Feni Aryanti Arifin, 2014

Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan jasmani melalui berbagai kegiatan pendidikan maupun non

pendidikan, seperti memperluas keilmuan tentang pendidikan jasmani baik

melalui kegiatan literature, media masa dan forum-forum ilmiah lainnya.

3. Bagi siswa, diharapkan dapat memberikan berbagai dukungan terhadap

proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Karena untuk dapat

mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, perlu didukung oleh semua

pihak termasuk sarana dan prasarana yang mencukupi.

4. Bagi orang tua, diharapkan dapat membantu untuk mendukung siswa dengan

memberikan motivasi belajar. Karena waktu di rumah lebih banyak

dibandingkan dengan waktu siswa di sekolah.

5. Kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya yang mau melanjutkan penelitian

dengan kajian yang sama supaya menggunakan sampel yang lebih banyak

dan kelas yang berbeda.

6. Bagi seluruh pembaca dari berbagai kalangan, semoga skripsi ini dapat

Gambar

Gambar
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tabel 3.2 Keadaan Siswa
Tabel 3.3 Keadaan Guru SD Negeri Kadipaten VII
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

penerapan model kooperatif tipe think talk write (ttw) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp.. Universitas Pendidikan Indonesia

SINEMATOGRAFI // DALAM PROSES PEMBUATANNYA,/ SEORANG KAMERAMEN DITUNTUT UNTUK KUASAI?. TEKNIK-TEKNIK PENGAMBILAN

model index is valid in Tanjung Emas bay area with pH condition 1-14, the temperature. condition is less than or more than the natural span, turbidity ≥ 1 NTU then salinity

DALAM DUNIA KEPARIWISATAAN, PROMOSI (STRATEGI KOMUNIKASI) MERUPAKAN ALAT UNTUK MEMPERKENALKAN OBYEK WISATA.// PARIWISATA SEBAGAI SUMBER PAD DAN.. PENERIMAAN RETRIBUSI /

memiliki followers yang berjumlah ribuan, komunikasi dapat dengan baik terjadi, bahkan tidak terhalang oleh hambatan seperti waktu, dan. memiliki interaktivitas

Adanya perubahan pemikiran yang merupakan efek komunikasi dari acara debat yang terasa adalah adanya perubahan dalam pikiran sehingga responden mempersepsi terhadap efek

Namun demikian dengan adanya isi ulang pulsa di ATM sangat berdampak positif secara ekonomi bagi masyarakat meskipun peralihannya dari kios pulsa ke ATM atau