PENGGUNAAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM
PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Oleh :
FENI ARYANTI ARIFIN NIM. 1002824
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Penggunaan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan
Keterampilan Gerak Dasar Lempar Tangkap Dalam
Pembelajaran Permainan Kasti
Oleh
Feni Aryanti Arifin
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Feni Aryanti Arifin
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN FENI ARYANTI ARIFIN
PENGGUNAAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM
PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri VII Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka)
Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I
Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 1965 0817 1990 01 1001
Pembimbing II
Suherman Slamet, M.Pd NIP. 1976 0306 2005 01 1010
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah………...
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pendidikan Jasmani………..
3. Pendekatan Pembelajaran………. 4. Hakikat Pendekatan Bermain………..
a. Pengertian Bermain………
b. Makna Bermain Dalam Pendidikan………...
c. Pendekatan Bermain………..
5. Fungsi Bermain………
6. Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Dalam PBM
Penjas………
7. Gerak Dasar………..
8. Permainan……….
a. Permainan Bola Kecil……….
b. Permainan Bola Besar………
9. Permainan Bola Kecil………...
a. Pengertian………...
b. Jenis-jenis Permainan Bola Kecil………...
c. Permainan Kasti……….
1. Gerak Dasar Permainan Kasti………. 1) Cara Melempar Bola………..
2) Cara Memegang Bola……….
3) Cara Melempar Bola Melambung……….. 4) Cara Melempar Bola Lurus/Datar………..
5) Cara Menangkap Bola………
6) Cara Memegang Pemukul Kasti………. 7) Cara Memukul Bola Kasti……….. d. Aturan Dasar Permainan Kasti………...
e. Bentuk Lapangan Kasti………..
10.Bentuk Latihan Permainan………...
a. Permainan Ten Ball………
b. Permainan End Zone………..
c. Permainan Bola Raja………..
d. Permainan Bowling………
11.Hakikat Penelitian Tindakan Kelas………..
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...
A. Tujuan Operasional………
B. Waktu Dan Tempat Penelitian………...
a. Keadaan Siswa……….
G. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data……….. 1. Pengolahan Dan Kategorisasi Data………..
2. Validasi……….
3. Interpretasi………
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...
1. Deskripsi Data (Siklus I Tindakan I)………
a. Perencanaan………
b. Pelaksanaan………
c. Data Hasil Observasi……….. d. Diskusi Dengan Observer………...
e. Refleksi………...
2. Deskripsi Data (Siklus I Tindakan II)………..
a. Perencanaan………
b. Pelaksanaan………
c. Data Hasil Observasi………..
d. Diskusi Dengan Observer………...
e. Refleksi………...
3. Deskripsi Data (Siklus II Tindakan I)………..
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Perencanaan………
b. Pelaksanaan………
c. Data Hasil Observasi………..
d. Diskusi Dengan Observer………..
e. Refleksi………..
4. Deskripsi Data (Siklus II Tindakan II)………
a. Perencanaan………
b. Pelaksanaan………
c. Data Hasil Observasi………..
d. Diskusi Dengan Observer………...
e. Refleksi………...
C. Analisis Data………..
D. Pembahasan Data………..
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
4.1
4.2
4.3
4.4
Waktu Penelitian………
Keadaan Siswa………..
Keadaan Guru SD Negeri Kadipaten VII………..
Lembar Observasi Keterampilan gerak Dasar Melempar Dan
Menangkap Bola………
Lembar Observasi Afektif……….
Proses Pembelajaran Siklus I Tindakan I………..
Proses Pembelajaran Siklus I Tindakan II………..
Proses Pembelajaran Siklus II Tindakan I………..
Proses Pembelajaran Siklus II Tindakan II………
49
50
51
57
59
69
73
77
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Melempar Bola Kasti Dengan Cara Melambung………... Melempar Bola Kasti Dengan Cara Lurus Atau Datar………..
Macam-Macam Cara Menangkap Bola Kasti………
Memengang Pemukul Kasti………... Desain Tahapan SPTK Model John Elliot……….
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………..
Lembar Observasi………..
Hasil Penelitian………..
Dokumentasi Penelitian……….
91
135
141
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Feni Aryanti Arifin. Skripsi ini berjudul “Penggunaan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lempar Tangkap Dalam Pembelajaran Permainan Kasti”. Pembimbing I Drs. Mudjihartono, M.Pd dan Pembimbing II Suherman Slamet, MP.d.
Permasalahan yang muncul di lapangan pada pembelajaran pendidikan jasmani adalah kurangnya keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti pada siswa kelas IV SD Negeri Kadipaten VII. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan gerak dasar lempar tangkap kelas IV SD Negeri Kadipaten VII dengan adanya pendekatan bermain dalam pembelajaran permainan kasti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau class room action research pada siswa kelas IV A SD Negeri Kadipaten VII Kabupaten Majalengka yang berjumlah 34 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah format penilaian keterampilan gerak dasar lempar tangkap (keterampilan psikomotor), lembar catatan lapangan dan dokumentasi. Pelaksanaan tindakan diawal dengan observasi awal. Langkah selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang terdiri dari dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan.
Prosentase rata-rata siswa yang melakukan gerak dasar lempar tangkap pada tes awal mencapai 41.07%, pada siklus I tindakan I mencapai 48.63%, pada siklus I tindakan II mencapai 62.55%, pada siklus II tindakan I mencapai 74.00% dan pada siklus II tindakan II mencapai 81.03%. Hasil ini menunjukan bahwa dengan menerapkan pendekatan bermain, maka keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa dapat meningkat, serta pemahaman siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya permainan kasti lebih baik dan meningkat.
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Feni Aryanti Arifin. This thesis is titled “ the use of playing approach to improve the throwing and catching basic movement skills in kasti game learning”. The first supervisor is Drs. Mudjihartono, M.Pd. and the second supervisor is Suherman Slamet,
MP.d.
The arising problems of the physical education learning in the field were the lack of the students’ basic movement skills in throwing and catching. The formulation of problem in this study was whether the playing approach could improve the basic movement skills of throwing and catching in kasti game learning on the students at the fourth grade of SD Negeri Kadipaten VII. The aim of the research was to know the improvement of the basic movement skills of throwing and catching on the students at the fourth grade of SD Negeri Kadipaten VII by holding playing approach in kasti game learning. The method used in this study was classroom action research or penelitian tindakan kelas on the students at the A fourth grade of SD Negeri
Kadipaten VII Majalengka regency totally 34 students. The instrument used in this study was the assessment format of the basic movement skills of throwing and catching (psychomotor skills), field record sheet and documentation. the action implementation began by the first observation. the next step was to create an action planning that consisting of two cycles with each cycle consisting of two actions.
Improved the average percentage of the students who carried out the basic movement of throwing and catching at the beginning test achieved 41.07%, in the first cycle, the first action achieved 48.63%, and the second action achieved 62.55%, while in the second cycles, the first action achieved 74.00%, and the second action achieved 81.03%. These results indicated that by applying the playing approach, then the basic movement skills of throwing and catching on the students could be improved, and the students' understanding in physical education learning especially the kasti game could be better and improved.
Key words: playing approach, the basic movement skills of throwing and catching, and kasti
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan disekolah - sekolah yang sama kedudukan dan pentingnya dengan
mata pelajaran yang lainnya. Pendidikan jasmani dan kesehatan di Sekolah Dasar
bertujuan untuk mengembangkan peserta didik kearah yang lebih optimal, dan
peserta didik dapat mengungkapkan ekspresi dalam bergerak yang dapat
meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan, sekaligus turut membangun
fungsi fisik dan psikis lainnya, sesuai dengan pengertian pendidikan jasmani
menurut Barrow (2001; dalam Freeman, 2001) yang dikutip oleh Abduljabar
(2011, hlm. 81), bahwa:
Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktifitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan jasmani (exercise). Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna ketika hanya berhubungan dengan sisi kehidupan individu.
Adapun menurut Abduljabar (2009, hlm. 2) menjelaskan tentang aktivitas
jasmani, bahwa: aktivitas jasmani adalah semua bentuk menggerakkan badan,
termasuk: gerak berjalan kaki, berlari, melempar, menangkap, merayap,
merangkak, berlompat, berloncat, dan bentuk gerak dasar lainnya. Dalam
hubungan dengan Teori Belajar Gerak, lebih mudah dikenali dalam bentuk gerak
lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif, atau dikenal pula istilah gross
2
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulis menyimpulkan definsi penjas sesuai dengan pemaparan di atas
yaitu penjas merupakan proses pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani
baik berupa permainan, olahraga, senam ataupun latihan yang dijadikan media
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari uraian diatas yang dikutip oleh Murphy
(2007, hlm. 2) jelas pendidikan jasmani dan kesehatan memiliki peran yang
sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai - nilai yang positif untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak yang pada hakekatnya untuk membina dan
meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan keterampilan kesehatan. Selama
ini dalam proses pengajaran pendidikan jasmani disekolah masih ada guru yang
menganut sistem pendekatan yang bersifat tradisional, yang menekankan
pengajaran hanya pada penguasaan keterampilan atau teknik dasar suatu cabang
olahraga.
Di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten
Majalengka proses pembelajaran penjas masih menggunakan pendekatan teknik
yang hanya mengacu pada suatu cabang olahraga, seperti teknik melempar,
menangkap, memukul dan berlari pada pembelajaran kasti. Pendekatan
pembelajaran yang monoton seperti itu yang membuat anak merasa jenuh, cepat
bosan, bahkan malas mengikuti pembelajaran penjas. Dikarenakan guru yang
hanya memberikan tugas gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif,
seperti: berlari, melompat, mengayun, berputar, dan seterusnya. Sedangkan
melempar dan menangkap termasuk ke dalam gerak dasar manipulatif, karena
hanya di tekankan pada pendekatan teknik maka tugas gerak yang di berikan
sangat kurang, termasuk keterampilan melempar dan menangkap yang ada di
dalam gerak dasar manipulatif. Anak hanya di intruksikan untuk mengulang
teknik tersebut tanpa ada permainan, sedangkan anak menginginkan bermain.
Di dalam pembelajaran penjas anak tidak hanya di tuntut untuk bisa
melakukan tugas gerak dengan baik dan tidak hanya memahami gerak dasar suatu
3
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan konsep bermain kasti yang di berikan oleh guru. Dengan bermain, dan melaui
permainan anak dapat memiliki pengalaman sukses dan prestasi atau mengalami
kekalahan. Disamping itu, beberapa tujuan sosial dapat dicapai melalui
permainan, seperti keterampilan sosial, menerima aturan, dan pemahaman yang
terbaik pada dirinya dalam situasi kompetitif dan kooperatif. Permainan tidak
secara melekat suatu kesenangan. Permainan hanya harus diajarkan dalam suasana
yang membuat anak percaya bahwa dengan partisipasi penuh anak sangat
diperlukan dalam permainan tersebut. Jika anak tersisih karena keterampilannya
jelek, maka permainan akan menjadi suatu pengalaman yang tidak
menyenangkan.
Dari uraian di atas peneliti mencoba menerapkan pendekatan bermain,
dimana pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang
mengaplikasikan teknik ke dalam situasi bermain. Tidak menutup kemungkinan
keterampilan gerak dasar yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan
kurang menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Adapun
Makna Bermain dalam Pendidikan menurut Sukintaka (1992, hlm. 7) Sifat
Bermain, adalah:
Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan suka rela atas dasar rasa senang, bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan, bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.
Dalam pendidikan jasmani terdapat suatu tujuan yang disebut
keterampilan. Keterampilan gerak ini dapat berarti gerak bukan olahraga dan
gerak untuk berolahraga. Gerak untuk berolahraga bagi anak sekolah dasar, bukan
4
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak sekolah dasar harus disiapkan sesuai dengan tahap perkembangannya, dan
tahap kematangannya. Gabbard, Leblanc dan Lowy (1987, hlm. 5) dalam
Sukintaka (1992, hlm. 10), meyebutkan penyiapan gerak dan efisiensi gerak,
sedang Anarino, Cowell, dan Hazelton (1980, hlm. 9) menyebutkan gerak
pundamental, keterampilan olahraga dan tari.
Sedangkan Fungsi Bermain dalam Pendidikan menurut Bigo, Kohnstam,
dan Palland (1950, hlm. 275-276) dalam Teori Bermain oleh Sukintaka (1992,
hlm. 5-6) bahwa, ketiga pakar ini berpendapat bahwa permainan mempunyai
makna pendidikan, dengan uraian sebagai berikut:
Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak kepada hidup bersama atau bermasyarakat. Anak akan memahami dan menghargai dirinya atau temannya. Pada anak yang bermain, akan tumbuh rasa kebersamaan, yang sangat baik bagi pembentukan rasa sosialnya, dalam permainan anak akan mengetahui kekuatannya, menguasai lat bermain, dan mengetahui sifat alat, dalam permainan, anak akan mempunyai suasana, yang tidak hanya mengungkapkan fantasinya saja, tetapi juga akan mengungkapkan semua sifat aslinya, dan pengungkapan itu dilakukan secara patuh dan spontan. Anak laki-laki dan perempuan yang berumur sama akan berbuat yang berbeda terhadap permainan yang sama (misalnya bermain dengan kubus, atau boneka), dalam permainan, anak mengungkapkan macam-macam emosinya, dan sesuai dengan yang diperolehnya saat itu jenis emosi itu diungkapkannya, serta tidak mengarah pada prestasi, dalam bermain anak akan dibawa kepada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan, permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini kan membentuk
sifat ”fair play” (jujur, sifat kesatria, atau baik) dalam bermain, bahaya dalam bermain dapat saja timbul, dan keadaan ini akan banyak gunanya dalam hidup yang sesungguhnya.
Jadi melalui pendekatan bermain, keterampilan gerak dasar yang buruk
atau rendah dapat diperbaiki, sehingga dengan meningkatnya keterampilan gerak
5
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diharapkan kemampuan gerak siswa dapat meningkat dan tujuan-tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran penjas peserta didik
masih sangat sulit untuk menerima mata pelajaran penjas khususnya permainan
kasti. Dengan masih di terapkannya pendekatan teknik melempar, menangkap,
memukul dan berlari dalam pembelajaran kasti. Menjadikan kurangnya antusias
dan pemahaman para peserta didik untuk mengikuti dan menerima tugas gerak
yang diberikan oleh guru. Yang pada dasarnya anak menginginkan bermain,
sementara guru kurang menerapkan pendekatan bermain. Pendekatan yang masih
monoton pun membuat para peserta didik merasa jenuh, cepat bosan, bahkan
malas mengikuti pembelajaran penjas, diperkirakan kurangnya keterampilan
lempar tangkap pada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran permainan
kasti.
Proses pembelajaran penjas yang akan diteliti mengenai keterampilan
gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti. Permainan kasti
adalah salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk
permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan,
ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka.
Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri
serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain
kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan yaitu memukul,
melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari. Di dalam Modul
Permainan Bola Kecil (2010, hlm. 7), menyatakan bermain adalah:
6
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Annrino, Cowell dan Hazelton (1980, hlm. 83) dalam Modul Permainan
Bola Kecil (2010, hlm. 15-18), mengemukakan:
Materi pembelajaran permainan di sekolah dasar yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelas 1 dan 2, kelas 3 dan 4 dan kelas 5 dan 6. Permainan untuk kelas 3 dan 4 biasanya anak fisik telah siap melakukan permainan kelompok (group game) dan permainan ini menggambarkan kemajuan aktivitas yang alami yang seirama dengan perkembangan anak yang harus tumbuh. Didalam memilih permainan untuk anak harus memenuhi kriteria tertentu yaitu permainan harus menyenangkan, permainan memberikan aktivitas maksimum untuk semua anak, permainan dapat meningkatkan pengembangan keterampilan gerak tertentu dan/atau mengembangkan dan menjaga kesegaran jasmani anak untuk melakukan aktivitas ini, aktivitas maksimum sangat penting, dan meningkatkan inklusi dan bukan mengeliminasi (ekslusi).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam
pembelajaran permainan kasti”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV di SD Negeri Kadipaten VII
Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang memahami tugas gerak yang diberikan oleh guru dalam
melakukan keterampilan lempar tangkap permainan kasti.
2. Kurangnya upaya guru dalam memberikan keterampilan lempar
7
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Dalam proses pembelajaran penjas pendekatan yang dilakukan oleh
guru masih monoton.
4. Siswa menginginkan bermain sementara guru dalam proses
pembelajaran kurang menerapkan pendekatan bermain.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah,
maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini adalah
“Apakah dengan pendekatan bermain bisa meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti”?.
D. Pemecahan Masalah
Memperhatikan rumusan masalah di atas, maka pemecahan masalah yang
dilakukan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar melempar dan
menangkap dalam pembelajaran permainan kasti menggunakan pendekatan
bermain atau tepatnya melalui aktivitas pembelajaran permainan kasti.
Penggunaan pendekatan bermain digunakan sebagai pemecahan masalah karena
karakteristik atau sifat manusia pada hakiki yaitu suka bermain. Pendekatan ini
diberikan diharapkan siswa bisa mengembangkan aspek-aspek kemampuan fisik,
sosial, emosional dan intelektual sehingga dari pengembangan tersebut mereka
bisa memecahkan masalah dalam permainan.
Penulis menggunakan pendekatan ini, dimana peserta didik dengan
berbagai latar belakang pengalaman gerak memerlukan perlakuan yang sama
dalam mengikuti pembelajaran seperti senang mengikuti pembelajaran yang
mengandung unsur bermain.
Jadi melalui pembelajaran permainan kasti, anak akan mendapatkan
kesenangan, kegembiraan dan kebahagiaan, bila anak dalam mengikuti
pembelajaran dengan ekspresi yang menyenangkan, penerimaan pembelajaran
8
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti akan mudah
dicapai.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar
belakang maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan gerak dasar melempar dan menangkap dalam pembelajaran
permainan kasti di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten
Majalengka.
2. Tujuan Khusus
Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat ditemukan alternatif
peningkatan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran
permainan kasti dengan menggunakan pendekatan bermain bagi siswa SD Negeri
Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten majalengka, khususnya bagi
siswa kelas IV A.
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, diharapkan mempunyai manfaat yang baik, baik bagi
penulis maupun bagi pembaca. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Secara Teoritis
Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini untuk menyempurnakan
pelaksanaan pengajaran permainan kasti disekolah. Penelitian tindakan kelas ini
berguna untuk menyajikan salah satu alternatif yang baik bagi upaya mengatasi
masalah yang dihadapi siswa berkenaan dengan penguasaan keterampilan gerak
dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti.
9
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang
berarti bagi semua pihak terutama kepada yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan, diantaranya :
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk
lebih kreatif dan inovatif, selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi
umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif
dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menyempurnakan pelaksanaan pengajaran
permainan kasti di sekolah.
b. Bagi Siswa
Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih
menarik sehingga mampu meningkatkan pengetahuan pemahaman materi belajar
siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani, serta diharapkan penelitian
tindakan kelas ini dapat dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan latihan
diluar sekolah karena pengetahuan dan keterampilan yang optimal sangat
diperlukan oleh siswa sebagai bekal untuk diterapkan dimasyarakat.
c. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui salah satu alternatif pembelajaran mata
pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu dengan menggunakan pendekatan
bermain serta mengetahui seberapa besar kemampuan siswa setelah mengikuti
pelaksanaan pembelajaran.
d. Bagi Sekolah (SD Negeri)
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah
itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran penjas pada khususnya mata
pelajaran permainan kasti atau permainan bola kecil.
10
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembatasan masalah penelitian ini terbatas pada masalah yang diteliti saja,
yaitu ada tidak adanya pengaruh penggunaan pendekatan bermain terhadap
keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam permainan kasti di SD Negeri
Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, pendekatan yang
dilakukan adalah penggunaan pendekatan bermain berdasarkan literatur yang
sesuai dengan masalahnya. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pendekatan pembelajaran yang penulis maksud adalah penggunaan
pendekatan bermain terhadap keterampilan gerak dasar lempar tangkap
dalam pembelajaran permainan kasti .
2. Populasi atau objek dalam penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri
Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, dan objek
penelitian ini adalah siswa kelas IV A yang berjumlah 34 orang siswa
terdiri dari 17 siswa putra dan 17 siswa putri.
3. Variabel yang diteliti adalah pengguanan pendekatan bermain dalam
memecahkan masalah keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa
dalam pembelajaran permainan kasti.
H. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam penelitian dan menghindari kesalahan dalam
menafsirkan penulis akan menjelaskan mengenai istilah - istilah yang ada
kaitannya dengan penelitian ini, yaitu :
1. Menurut Mahendra (2007, hlm. 5) bermain adalah aktivitas yang digunakan
sebagai hiburan.
2. Menurut Rusli Lutan (1988, hlm. 96) bahwa, kemampuan motorik / gerak
dasar lebih tepat disebut sebagai kapasitas dari seseorang yang berkaitan
dengan pelaksanaan dan peragaan suatu ketrampilan yang relatif melekat
setelah masa kanak-kanak”.
11
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Melempar
Melempar merupakan gerak manipulatif untuk menjauhkan obyek dari
tubuh dengan menggunakan satu atau dua tangan.
2. Menangkap
Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulatif untuk
menghentikan momentum suatu obyek dengan menggunakan tangan.
Menangkap biasanya dipengaruhi oleh kemampuan visual untuk mengikuti
gerakan obyek.
4. Penelitian Tindakan kelas, menurut Hopkins (1993) adalah sebuah kajian
sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh
sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan
melalui refleksi atas hasil tindakan tersebut.
5. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar
dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh
peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan
dan pembentukan watak menurut Harsono, (1989, hlm. 24)
6. Menurut Ridwan dan Sulaeman (2008, hlm. 13-19), permainan bola kasti
ialah permainan bola kecil yang berunsur gerak dasar melempar bola,
menangkap bola, dan memukul bola. Ditambah dengan keterampilan
menghindari sentuhan bola. Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola
kecil yang dibagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok pemukul dan
kelompok penjaga, dan masing-masing kelompok berjumlah 12 orang. Kasti
merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur
kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di
lapangan terbuka. Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa
melatih kedisiplinan diri serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas
12
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa keterampilan gerak dasar yaitu memukul, melempar, dan
menangkap bola serta kemampuan lari.
7. Siswa, Siswa adalah objek belajar atau anak didik yang terlibat dalam proses
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Operasional
Setelah observasi berlangsung difokuskan masalah di sekitar keterampilan
gerak dasar lempar tangkap siswa. Secara operasional penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa di SD Negeri
Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka dalam pembelajaran
permainan kasti melalui penggunaan pendekatan bermain.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1) Waktu
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama kurang lebih 1 bulan 5
pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal pembelajaran pendidikan jasmani di
SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sekolah SD Negeri Kadipaten VII
Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Untuk lebih jelasnya mengenai
aktivitas dan jadwal pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel seperti dibawah
49
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Hari Tanggal Waktu Siklus Kegiatan
Jumat 4 April 2014 07.00-09.00 Pra siklus
Praktek pembelajaran permainan kasti
Sabtu 5 April 2014 07.00-09.00 1
1. Permainan Ten Ball
2. Latihan lempar tangkap di tempat dan sambil bergerak
3. Permainan kasti
Jumat 11 April
2014 07.00-09.00 1
1. Permainan End Zone
2. Latihan lempar tangkap di tempat dan sambil bergerak
3. Permainan kasti
Sabtu 12 April
2014 07.00-09.00 2
1. Permainan Bola Raja 2. Latihan Melempar dan 2) Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kadipaten VII
Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka untuk mata pelajaran Pendidikan
Jasmani. Lokasi sekolah ini berada di Komplek Sedar jalan raya timur No.74 Desa
Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.
Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini perlu dibantu oleh mitra
peneliti, penulis menentukan guru penjas ibu Ita Patimah, guru kelas IV A, dan
teman sejawat peneliti yang diharapkan bisa memberikan pemecahan masalah
50
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
refleksi. Perlu diketahui dimana kondisi sekolah bisa dilihat dari unsur sebagai
berikut:
a. Keadaan siswa
Jumlah seluruh siswa di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten
Kabupaten Majalengka adalah 436 siswa. Dari jumlah begitu banyaknya
merupakan suatu kekuatan, tantangan maupun peluang untuk meningkatkan
pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga yang lebih bermakna.
Dari jumlah siswa yang cukup banyak ini bila tidak bisa mengelolanya
maka merupakan suatu kendala dalam peningkatan hasil pembelajaran, sehingga
memerlukan usaha yang lebih keras dari semua unsur seperti kepala sekolah,
guru, siswa serta komite sekolah dan orang tua siswa. Dimana jumlah siswa bila
dirinci sebagai berikut :
Tabel 3.2 Keadaan Siswa
Kelas L P Jumlah
1 49 37 86
2 23 36 59
3 43 28 71
4 35 34 69
5 34 37 71
6 37 43 80
51
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Keadaan guru
Tabel 3.3
Keadaan Guru SD Negeri Kadipaten VII
No. Nama Tempat Tanggal Lahir Jabatan
1. Ad. Heryana, S.Pd. Majalengka, 26-03-1955 Kepala Sekolah
2. M. Sofwan Basri, S.Pd. Majalengka, 05-07-1956 Guru
3. Iis Suhaedah, S.Pd. SD. Bandung, 24-07-1961 Guru
4. Dana Rusdana,S.Pd. Majalengka, 15-01-1962 Guru
5. Uu Maryati, S.Pd. Bandung, 18-07-1958 Guru
6. Nunung Cuhaeni, S.Pd. SD.
Majalengka, 25-12-1964 Guru
7. Julaeha, S.Pd. Majalengka, 09-04-1959 Guru
8. Yeti ST. Maryati, S.Pd. Sumedang, 04-10-1962 Guru
9. Haryati, S.Pd. Sumedang, 02-03-1967 Guru
10. Mimi Maryami, S.Pd. Majalengka, 12-07-1966 Guru
11. Ita Patimah, S.Pd. Sumedang, 18-02-1969 Guru PJOK
12. Cucu Sutisna, S.Pd. Sumedang, 09-03-1971 Guru
13. Yayan Haryani, S.Pd. Sumedang, 05-12-1967 Guru PJOK
52
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15. Aceng, A.Ma. Majalengka, 04-04-1979 Guru
16. Neni Roslina, S.Pd. Majalengka, 01-03-1982 TKS
17. Kumaeni, S.Pd. Indramayu, 12-04-1969 TKS
18. Aceng Casli Sumedang, 08-03-1960 Penjaga
Dari jumlah guru yang ada yaitu 15 orang, maka rasio jumlah murid dan
guru adalah seorang guru memegang atau mendidik 29 sampai 30 orang siswa,
merupakan tantangan yang berarti sehingga memerlukan kerja keras dari semua
komponen yang berkepentingan seperti kepala sekolah, guru, orang tua, dan
komite sekolah.
c. Lingkungan belajar
SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka
terletak di antara perkampungan dan di transisi kota, sebagian besar mata
pencaharian orang tua siswa adalah wiraswasta, karyawan swasta, atau buruh
karena di daerah tersebut dekat dengan pusat perbelanjaan dan banyak
perindustrian sehingga terdapat banyak lapangan pekerjaan. Sejauh ini tidak ada
permasalahan ekonomi yang dapat menghambat pada proses keberlangsungan
pembelajaran siswa di sekolah. Dapat dilihat perhatian terhadap pendidikan pun
mulai membaik, dengan indikator sebagai berikut:
1) Semua anak mempunyai pakaian olahraga.
2) Seragam merah putih pun yang dipakai anak-anak sebagian besar masih
baik.
3) Apabila ada kegiatan-kegiatan yang memerlukan pembiayaan, anak-anak
sangat berminat seperti kegiatan berenang, kemping, study tour.
4) Bila mengadakan les dan dipungut biaya seikhlasnya oleh guru kelas,
anak-anak banyak yang mengikuti kegiatan tersebut.
53
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari indikator tersebut, maka ini merupakan suatu kekuatan dan peluang
dalam meningkatkan hasil pembelajaran penjasorkes di SD Negeri Kadipaten VII
Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.
C. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan
Kadipaten Kabupaten Majalengka pada kelas IV A dengan jumlah siswa 34 orang,
terdiri dari 17 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.
Secara umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat
peserta didik tergolong cukup perhatiannya terhadap pendidikan dan ini salah satu
pendorong terhadap peningkatan kualitas pendidikan di SD Negeri Kadipaten VII
Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, walaupun hal tersebut bukan salah
satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak faktor lainnya
seperti sarana prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum.
D. Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut
metode ilmiah atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran
hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori atau proses gejala sosial. Penelitian
juga bisa diartikan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi yang bermanfaat
untuk selanjutnya data tersebut dianalisis untuk dicari kesimpulan.
Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu
pembelajaran apabila diterapkan dengan baik dan benar. Diterapkan dengan baik,
artinya pihak yang terlibat dalam Penelitin Tindakan Kelas (PTK) guru mencoba
dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan
bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki
situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaanya untuk mengukur
54
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Suhardjono (2009, hlm. 3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di kelas dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, dan
bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lainnya) ataupun output (hasil
belajar).
E. Langkah-langkah penelitian 1) Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas ini digambarkan terdiri atas rangkaian
empat langkah-langkah kegiatan yang dilakukan berkelanjutan. Empat kegiatan
utama yang ada pada setiap siklus adalah (a) perencanaan, (b) tindakan, (c)
pengamatan, dan (d) refleksi. Hal tersebut digambarkan oleh Suhardjono, (2009,
hlm. 6) seperti pada gambar 3.3.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan
menggunakan dua siklus untuk melihat keterampilan gerak dasar lempar tangkap
siswa melalui penggunaan pendekatan bermain dalam pembelajaran permainan
kasti. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus
pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Kemudian setelah melaksanakan siklus pertama dan
sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatannya dari tindakan yang
dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, peneliti menentukan rancangan untuk
55
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Desain Tahapan SPTK Model John Elliot
(Sumber: akhmadsudrajat.wordpress.com, 2008)
Kegiatan pada siklus kedua tidak jauh berbeda dengan siklus pertama,
akan tetapi pada kegiatan di siklus kedua diberikan beberapa tambahan perbaikan
dari tingkat terdahulu yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau
kesulitan yang ditemukan pada siklus pertama. Apabila peneliti merasa belum
puas, maka dilanjutkan pada kegiatan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya
sama dengan siklus terdahulu. Siklus ketiga lebih memfokuskan kepada
permasalahan yang terjadi pada siklus dua, agar peningkatan hasil belajar siswa
dapat dilihat apakah siswa telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam
hasil pembelajaran.
2) Rencana Tindakan
Menurut Kusnandar (2008, hlm. 91) rencana tindakan adalah tindakan
pembelajaran kelas yang tersusun dan dari segi definisi harus prospektif atau
memandang ke depan pada tindakan dengan memperhitungkan
peristiwa-peristiwa tak terduda, sehingga mengandung sedikit resiko.
Tahapan yang dijadikan sebagai cara pemecahan masalah dalam penelitian
tindakan kelas ini dilakukan dengan beberapa tindakan yang diuraikan sebagai
56
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu kegitan terpenting dalam penelitian,
karena sebagai langkah awal sebelum program aksi atau pelaksanakan aksinya.
Perencanaan kegiatan setiap siklus dalam penggunaan pendekatan bermain untuk
menigkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran
permainan kasti yang akan diteliti meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan pendekatan bermain
sebagai bahan ajar di dalam pembelajaran permainan kasti.
2) Dengan membuat lembar observasi seperti catatan-catatan untuk mencatat
segala bentuk kejadian yang terjadi saat pembelajaran, kemudian
menyiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran.
3) Membuat jurnal harian untuk proses pengumpulan data.
b. Pelaksanaan tindakan
Menurut Asrori (2008, hlm. 53) pelaksanaan tindakan adalah tindakan
guru atau peneliti sebagai peneliti dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang
merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Dalam konteks ini,
tindakan itu digunakan sebagai kebijakan bagi guru untuk pengembangan
tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang dilakukan peneliti yang disertai
kemauan kuat untuk memperbaiki proses pembelajarannya.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan ini
yaitu:
1) Melakukan pretest untuk mengetahui atau mengukur konsepsi awal siswa
tentang pemahaman dan gerak dasar lempar tangkap siswa.
2) Menetapkan bentuk-bentuk permainan yang telah dirancang untuk
disampaikan kepada siswa.
3) Peneliti mengajar langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
5) Mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul
57
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Observasi
Observasi yaitu suatu kegiatan atau pengamatan secara langsung yang
memperhatikan proses belajar keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa
pada pembelajaran permainan kasti dengan menerapkan pendekatan bermain.
F. Instrumen Penelitian
Prinsip dalam melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran. Maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen
penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam
penelitian dapat mengumpulkan data sebagai alat untuk menyatakan besaran atau
persentase.
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
a. Psikomotor
Lembar observasi ini ditujukan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa sewaktu pembelajaran permain kasti berlangsung. Menurut
Ridwan dan Sulaeman (2008, hlm. 13-19), Permainan bola kasti ialah permainan
bola kecil yang berunsur gerak dasar melempar bola, menangkap bola, dan
memukul bola. Ditambah dengan keterampilan menghindari sentuhan bola. Pada
observasi ini peneliti akan mengobservasi keterampilan gerak dasar melempar dan
menangkap bola, seperti lembar observasi dibawah ini :
Tabel 3.4
Lembar Observasi Keterampilan Gerak Dasar Melempar Bola
No
Cara-cara melempar Cara-cara
58
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jumlah
Skor Maksimal 28
Lembar Observasi Keterampilan Gerak Dasar Menangkap Bola
No
Keterangan Aspek yang dinilai cara-cara melempar dan menangkap:
a. Cara-cara melempar:
1. Awalan:
1.1 Posisi berdiri menyamping (kaki kiri di depan dan kaki kanan berada
dibelakang).
1.2 Kaki dibukadengan lebar (lutut kaki kiri diluruskan dan lutut kaki
kanan dibengkokkan) atau (lutut kiri dibengkokkan dan lutut kaki
kanan diluruskan).
2. Saat Melempar:
2.1 Bola dipegang dengan tangan kanan dan letakan tangan lurus
disamping badan.
2.2 Letakan tangan kiri di depan badan dan lurus sejajar dengan bahu.
2.3 Pandangan mata lurus ke arah depan.
2.4 Bola dilemparkan dari atas kepala sehingga jalannya bola akan
59
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Setelah Melempar:
3.1 Setelah bola dilemparkan, arahkan tangan mengikuti arah jalannya
bola.
b. Cara-cara menangkap:
1. Awalan:
1.1 Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, dan lutut sedikit ditekuk.
1.2 Condongkan sedikit badan ke arah depan.
2. Saat Menangkap:
2.1 Pandangan mata tertuju ke arah datangnya bola.
2.2 Bengkokkan siku dan tempatkan kedua tangan di depan dada.
2.3 Renggangkan kedua telapak tangan serta jari- jarinya dengan lemas.
2.4 Segera jemput bola dengan kedua tangan ketika bola datang
menghampiri kita.
3. Setelah Menangkap:
3.1 Setelah bola berada ditangan kita, tarik ke arah dada dan pegang
erat-erat bola tersebut.
Penilaian Psikomotor : Jumlah skor keseluruhan x 100%
Jumlah skor maksimal
Tingkat kemampuan:
Awal = apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%
Transisi = apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan kurang
dari 100%
Matang = apabila kemampuannya (total skor) 100%
1) Awal
Siswa dikatakan berada pada status awal apabila dari 14 aspek yang dinilai mendapat total skor kurang dari 50%.
60
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa dikatakan berada pada status transisi apabila dari 14 aspek penilaian mendapat total skor lebih dari 50% dan kurang dari 100%
3) Matang
Tahap matang disebut juga dengan tahap sempurna. Siswa dikatakan berada pada status matang apabila dari 14 aspek yang dinilai mendapat total skor 100%. Artinya pada tahap ini siswa sudah menguasai semua aspek yang dinilai pada lembar observasi.
b. Afektif
Tabel 3.5
Lembar Observasi Afektif
Penilaian afektif = Jumlah skor keseluruhan x 100%
Jumlah skor maksimal
Aspek Sikap Yang Dinilai Nilai
Akhir
61
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Kognitif
Aspek kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual. Seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Untuk
aspek kognitif, peneliti telah mempersiapkan beberapa butir pertanyaan yang
terlampir dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti berupa foto-foto ketika proses
pembelajan penjas berlangsung. Serta buku absensi siswa untuk mengetahui
jumlah siswa hadir di sekolah tersebut.
3. Peneliti
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti juga berperan sebagai
instrumen penelitian. Peneliti juga dapat mengumpulkan data penelitian. Proses
pencatatan dilakukan dari awal penelitian yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keaktifan dan objektifitas dari peneliti akan
sangat menentukan tingkat kepercayaan dari data yang diperoleh.
G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Menurut Nasution dalam Sugiyono (2005, hlm. 114) proses pengolahan
data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk
rancangan pengolahan data kualitatif dalam kerangka penelitian tindakan kelas.
Selain itu analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian, tetapi untuk kepentingan tertentu analisis
data pun dapat dilaksanakan beriringan dengan pengolahan data di setiap
selesainya satu tahap tindakan pembelajaran.
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data merupakan bagian yang
sangat penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami
teknik analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang lebih
baik. Dalam penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan
62
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Data kuantitatif yang berwujud hasil belajar siswa, dianalisis secara
deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif.
b. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk satuan waktu maupun
angka nominal yang diperoleh saat proses pembelajaran dan wawancara
yang berhubungan dengan pandangan atau sikap siswa, antusiasme dalam
belajar, dan motivasi siswa. Data jenis ini dapat dianalisis secara kualitatif.
Lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang
harus ditempuh oleh peneliti yaitu:
1. Pengolahan dan Kategorisasi Data
Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan tes
gerak dasar dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik
data mentah. Berdasarkan unti-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi. Dalam
pengolahan data ini, penerapan pendekatan bermain dalam upaya meningkatkan
keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
dilaksanakan dengan bentuk-bentuk tugas keterampilan gerak yang sistematis
dikategorikan sebagai aktivitas siswa yaitu motivasi, partisipasi siswa dalam
melakukan berbagai macam penguasaan keterampilan gerak dasar pada
pembelajaran permainan kasti.
Dalam penelitian ini akan dicari simpangan baku dari masing-masing tes.
Nilai tersebut akan dibandingkan untuk kepentingan statistik. Berikut adalah
rumus untuk menghitung simpangan baku:
S =
Keterangan:
S = Simpangan Baku
= skor yang dicapai seseorang
63
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = banyaknya jumlah orang.
2. Validasi
Menurut Kusnandar, (2008, hlm. 103) salah satu cara untuk melihat derajat
kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas
penelitian. Validitas menunjuk pada derajat keterpercayaan terhadap proses dan
hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005) yang dikutip oleh
Kusnandar (2008, hlm. 107-109) tahap validasi dibagi menjadi beberapa tahap
yaitu sebagai berikut:
a) Dengan member check
Adalah memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang
diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan
penelitian tindakan kelas (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, orang tua
siswa, dan lain-lain) apakah kerangka informasi itu tetap sifatnya atau tidak
berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa
kebenarannya.
b) Tahap Triangulasi
Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti
dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan
berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut
pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau
observasi.
c) Tahap Saturasi
Tahap ini digunakan saat situasi pada waktu sudah jenuh atau tidak ada
lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.
d) Tahap Audit Trail
Tahap ini digunakan untuk memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode
64
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau
mitra peneliti.
e) Tahap Expert opinion
Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar
penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan
memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.
f) Tahap Key Respondent Revie
Key respondent revice adalah meminta salah seorang atau beberapa mitra
peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca
draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.
3. Interpretasi
Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan diinterpretasikan
berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma praktis yang disepakati bersama atau
berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan proses pembelajaran
yang baik. Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi
yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada pembahasan
sebelumnya, menunjukan bahwa melalui pendekatan bermain dalam pembelajaran
permainan kasti dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap
siswa kelas IV A SD Negeri Kadipaten VII Kecamatan Kadipaten Kabupaten
Majalengka.
Untuk itu, maka kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
adanya peningkatan pada keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa.
Ditunjukan pada pra-obsevasi awal sampai pada siklus II tindakan II. Perubahan
peningkatan keterampilan gerak dasar lempar tangkap siswa mencapai harapan
peneliti yang menargetkan ≥ 80% tercapai pada siklus II tindakan II. Hasil peneliti ini berimplikasi kepada:
1. Peneliti, menjadi bertambah wawasan dan pengetahuan tentang pendekatan
bermain, permainan kasti dan pengetahuan tentang keterampilan gerak dasar
lempar tangkap.
2. Siswa, melalui penggunaan pendekatan bermain dengan permainan kasti
maka wawasan dan pengetahuan tentang permainan kasti dan keterampilan
gerak dasar lempar tangkap, dan tidak hanya aspek psikomotor, afektif dan
kognitif bisa bertambah dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa
hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu, sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah hendaknya menambah ataupun memperbaiki fasilitas
belajar yang menunjang pada proses pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Guru pendidikan jasmani, disarankan untuk selalu mengembangkan
88
Feni Aryanti Arifin, 2014
Penggunaan pendekatan bermain untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lempar tangkap dalam pembelajaran permainan kasti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan jasmani melalui berbagai kegiatan pendidikan maupun non
pendidikan, seperti memperluas keilmuan tentang pendidikan jasmani baik
melalui kegiatan literature, media masa dan forum-forum ilmiah lainnya.
3. Bagi siswa, diharapkan dapat memberikan berbagai dukungan terhadap
proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Karena untuk dapat
mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, perlu didukung oleh semua
pihak termasuk sarana dan prasarana yang mencukupi.
4. Bagi orang tua, diharapkan dapat membantu untuk mendukung siswa dengan
memberikan motivasi belajar. Karena waktu di rumah lebih banyak
dibandingkan dengan waktu siswa di sekolah.
5. Kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya yang mau melanjutkan penelitian
dengan kajian yang sama supaya menggunakan sampel yang lebih banyak
dan kelas yang berbeda.
6. Bagi seluruh pembaca dari berbagai kalangan, semoga skripsi ini dapat