• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA MIZU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA MIZU."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Bagian Dari Persyaratan Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Hafizh Oktaheryanta

1103744

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

(2)

Oleh :

Hafizh Oktaheryanta

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Hafizh Oktaheryanta 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

(3)

ANALISIS MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG

MENGGUNAKAN KATA MIZU

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. Hj. Melia Dewi J. M.hum., M.Pd.

NIP. 196105061987032001

Pembimbing II

Linna Meilia Rasiban, M.Pd.

NIP. 198005072008012010

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Dr. Herniwati, M.Hum

(4)

ABSTRAK

Analisis Makna Kanyouku dalam Bahasa Jepang yang Menggunakan Kata Mizu

(Hafizh Oktaheryanta, 2015)

Idiom dalam bahasa Jepang disebut dengan kanyouku. Kanyouku dalam bahasa Jepang sendiri terbentuk dari berbagai macam kata, ada yang terbentuk dari anggota tubuh, benda-benda alam, warna, indra perasa, angka, binatang dan tumbuhan. Dalam penelitian ini penulis menitik beratkan pada Kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu “Air”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah, mengetahui makna leksikal dan makna idiomatikal, serta untuk mengetahui kesan dan situasi ketika menggunakan kanyouku tersebut. Maka diharapkan setelah memahami makna dari

kanyouku tersebut dapat mempermudah ketika menerjemahkan kanyouku yang mengandung kata

mizu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah setelah melakukan penelusuran pada berbagai macam

sumber termasuk tiga kamus kanyouku baik yang berbahasa Jepang maupun berbahasa Inggris, tedapat 15 kanyouku yang menggunakan kata mizu. Dengan rincian 12 kanyouku memilki kesan positif, 10 kanyouku berkesan negatif, dan 7 kanyoku berkesan ganda (positif dan negatif). Serta dari ke 15 kanyouku tersebut terdapat 8 kanyouku yang digunakan dalam situasi senang, 3 saat marah, 3 saat kesal, 2 saat sedih, 1 saat semangat, 1 saat mengejek, dan 2 saat memuji.

(5)

ABSTRACT

The Analysis Of Meaning in Japanese Idioms Wich Use [Mizu] Word

(Hafizh Oktaheryanta, 2015)

In Japanese idioms called kanyouku, in Japanese Idioms are build from a lot of word such as body part, nature thing, colour, sense, numeral, animal and plant. In this study authors will analize about Japanese idiom are build from [mizu] word. Main goal of this study are for knowing about quantity, lexical means, idiomatical means, using impression, and situation from Japanese idiom are using [mizu] word. So, after we know means from Japanese idiom, will make us easier to translate the idioms. The result of this study after analizing from many kind of idioms dictionary include three idioms dictionary from japanese either english, there’s 15 idioms wich use [mizu] word, there are 12 idioms has positive impression, 10 has negative impression, and 7 idioms has double impression (positive and negative). And Japanese idiom also has 8 idioms use when happy, 3 idioms use when angry, 3 idioms use when fed up, 2 idioms use when sad, 1 idiom use when enthusiasm, 1 idiom use when bullying , and 2 idioms are using when praise.

(6)

水 使用す 日本語 け 慣用句 意味 分析

ハフィズ オクタヘリヤンタ

1103744

要旨

Idiom 日本語 慣用句 あ 日本語 慣用句 体や動物 様々 単語 作

本研究 集中点 水 使用す 慣用句 あ 本研究 目的 う 水

使用す 慣用句, 水 使用す 慣用句 使用印象, 語彙的 慣用句的 う

意 味 持 い う 使 用 感 想 あ 知 た め あ 本 研 究

水 固唾け 慣用句 水 慣用句 文法的 意味 字義通 意味 し

べ 水 慣用句 持 い 場面 感想 知 ため あ そ ため 慣用句

意味分 した た 慣用句 翻訳す こ 出来 う 願 い 本

研究 結論 み 日本語慣用句辞典及び英語慣用句辞典 検索 従 水

作 い 慣用句 確認さ た 日本語 良い感想 持 い 慣用句 あ

良く い感想 持 い 慣用句 あ そ 二 感想 持 い 慣用句

あ 日本語 喜ぶ場面 使用す 慣用句 あ 怒 場面 使用す 慣用句

あ 憤 場面‘ 使用す 慣用句 あ 悲しい場面 使用す 慣用句 あ

魂場面 使用す 慣用句 あ 失望 使用す 慣用句 あ 苛め 場面

使用す 慣用句 あ 褒め 場面 使用す 慣用句 あ

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ...xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

E. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS ...10

A. Kanyouku dalam Bahasa Jepang... 10

B. Pengertian Analisis Makna ... 18

C. Pengertian Mizu ... 19

D. Tabel Kanyouku Mizu ...25

E. Hasil Penelitian Terdahulu ...27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Metode Penelitian... 30

B. Objek Penelitian ... 31

C. Teknik Pengumpulan Data ... 31

D. Teknik Pengolahan Data ... 32

E. Instrumen Penelitian... 34

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Data Penelitian ... 35

(8)

C. Tabel Kanyouku yang Menggunakan Kata Mizu ... ...80

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI...83

A. Simpulan ... 83

B. Implikasi...86

C. Rekomendasi ... 87

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa selalu kita gunakan dalam kehidupan sehar-hari sebagai

alat atau perantara dalam menyampaikan apa yang kita rasakan kepada

orang lain, sehingga Bahasa merupakan pengungkapan pikiran ataupun

perasaan. Sutedi (2011, hlm. 2) Melalui bahasa, seseorang dapat

mengungkapkan apa yang dipikirkan ataupun menyatakan segala hal yang

dirasakan. Untuk itu, kita harus dapat memilah dan memilih dalam

penggunaan kata-kata dengan makna yang dianggapnya paling tepat

digunakan bagi tujuan dan sasaran yang di tuju atau yang dimaksudkannya.

Karena makna dari setiap kata yang kita pilih dalam kegiatan berbahasa

merupakan perwujudan dari fikiran atau perasaan yang diungkapkan,

maka persoalan makna dalam penggunaan bahasa sebagai alat pengungkap

fikiran dan perasaan dari si pembicara menjadi sangatlah penting.

Sebagai sebuah alat, bahasa merupakan hal yang tidak dapat

dipisahkan dalam kehidupan setiap manusia. Melalui bahasa pula, kita

dapat mengungkapkan isi hati dan isi fikiran yang berkaitan dengan

dengan perasaan kita sendiri, selain itu, bahasa juga berfungsi untuk

menyampaikan ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kita kepada orang lain.

Ketika kita menyampaikan isi hati, isi fikiran, ide, dan hasrat kita kepada

orang lain, baik secara lisan maupun tulisan, orang itu dapat memahami

serta menangkap maksud dari yang kita utarakan, tidak lain karena makna

yang tersirat atau tersurat dari bahasa yang kita utarakan atau kita gunakan

tadi dipahami oleh lawan bicara kita. Sehingga, fungsi suata bahasa

merupakan media untu menyampaikan suatu makna kepada seseorang baik

secara lisan mupun secara tertulis Sutedi (2011, hlm. 2).

Sebagai komponen yang paling penting, kita sangat diwajibkan

untuk menguasai minimal satu bahasa, yaitu bahasa ibu kita. Selain

diwajibkan menguasai bahasa ibu, kita pun dituntut untuk dapat

memahami bahkan menguasai bahasa asing. Dengan menguasai

(11)

kegiatan berkomunikasi dengan manusia lainnya baik di dalam maupun di

luar negeri khususnya di Jepang dengan menguasai bahasa Jepang serta

menguasai macam pengistilahan makna dalam bahasa Jepang.

Dalam kegiatan berkomunikasipun terdapat berbagai macam cara

atau gaya yang berguna untuk menciptakan sebuah variasi dalam

berbahasa dan juga berguna untuk memperhalus, mempertegas, atau

menyingkat maksud yang berbelit-belit dari si pembicara terhadap lawan

bicaranya, seperti idiom, peribahasa dan majas.

Idiom sendiri merupakan gaya berbahasa yang tercipta dari kata,

frasa dan kalimat yang dirasa memiliki makna yang khusus, khas dan tidak

bisa diartikan dari unsur leksikal atau dari unsur gramatikal. Kemunculan

idiom juga sering digunakan dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari

dan juga sering tersirat dalam suatu teks, wacana, buku, surat kabar dan

lainya. Munculnya idiom sendiri dimaksudkan untuk memberikan kesan

yang lebih bervariatif dalam kegiatan berbahasa dan juga yang paling

utama adalah memberikan kesan yang lebih halus, lebih tegas, dan

mempersingkat maksud yang berbelit-belit dari si pembicara dalam

menyampaikan pesannya terhadap lawan bicara yang bertujuan untuk

menjaga perasaan lawan bicaranya.

Idiom dalam bahasa Jepang disebut dengan kanyouku. Kanyouku

dalam bahasa Jepang sendiri terbentuk dari berbagai macam kata, ada yang

terbentuk dari anggota tubuh, benda-benda alam, warna, indra perasa,

angka, binatang dan tumbuhan.

Dalam penggunaanya pun kanyouku sangatlah jarang digunakan

oleh pembelajar bahasa Jepang khususnya. Hal itu sering kali di sebabkan

oleh ketidak pahaman pembelajar bahasa Jepang akan kanyouku itu sendiri.

Dan kasus yang paling sering terjadi adalah disaat para pembelajar bahasa

Jepang mengartikan kanyouku secara kata-perkata atau secara leksikal dari

setiap kata yang membentuk kanyouku tersebut yang seringkali muncul

dalam mata kuliah dokkai. Padahal dalam menerjemahkan kanyouku tidak

semua kata diterjemahkan melalui makna leksikal nya saja, karena makna

(12)

tersebut. seperti pada contoh 頭がにぶい (atama ga nibui), jika kanyouku

disamping diterjemahkan secara leksikal, maka akan berarti “kepala tumpul”. Bila kita tidak paham bahwa idiom tersebut tidak bisa diartikan

secara leksikal saja, maka kita akan mengira bahwa ada seseorang

memiliki kepala yang lonjong dan ada yang berkepala kotak, maka orang

yang berkepala lonjong akan digunakan sebutan “kepala tumpul” tadi.

Sedangkan bila seseorang paham bahwa idiom dapat pula diartikan secara

idiomatikal, maka secara idiomatikal頭がにぶい (atama ga nibui) yang

bermakna leksikal “kepala tumpul” tadi adalah “orang yang sulit berfikir” atau “orang yang kurang pandai”.

Oleh karena itu, makna idiomatikal adalah makna dua kata yang

tidak dapat diartikan secara leksikal sehingga membentuk makna baru.

Bila contoh di atas merupakan contoh dari penggunaan kanyouku yang

terbentuk dari kata Anggota tubuh maka penulis menyoroti kanyouku yang

terbentuk dari kata benda Alam yaitu Mizu. Contoh : 水に流す(mizu ni

nagasu) yang bermakna leksikal “hanyut/ mengalir di air”. Sekilas idiom

tersebut terlihat seperti sebuah kalimat biasa, namun siapa yang

menyangka bahwa kalimat sederhana tadi merupakan sebuah idiom,

sehingga bila ada orang yang kurang paham atau tidak mengetahui

keberadaan idiom yang menggunakan kata mizu maka ketika menemui

sebuah kalimat “今ま の問題を水に流し ” (ima made no mondai ni

nagashite) mungkin orang tersebut akan mengartikanya : “permasalahan

hingga saat ini mengalir di air” sehingga kalimat tersebut menjadi sulit di

pahami. Namun bila orang tadi memahami dan mengetahui tentang

kanyouku yang menggunakan kata mizu maka kalimat tadi tidak akan

diartikan secara leksikal saja, namun akan diartikan berdasarkan makna

idiomatikal yang terkandung dalam kanyouku mizu tersebut, sehingga akan

diartikan : “permasalahan hingga saat ini telah berlalu”.

Perbedaan secara idiomatikal dan secara leksikal inilah yang

kurang dipahami oleh banyak pembelajar bahasa asing khususnya bahasa

Jepang. Sehingga menjadi masalah yang cukup serius bagi pembelajar

(13)

Sama halnya dengan idiom dalam bahasa Indonesia, kanyouku

seringkali muncul dalam percakapan sehari-hari orang jepang dan juga

sering muncul didalam koran, komik, majalah, dan sangatlah berkaitan

erat dengan kehidupan sehari-hari orang Jepang yang yang gemar

menggunakan kata-kata yang ambigu atau kata-kata yang digunakan

dengan tujuan unuk menjaga perasaan lawan bicaranya, karena memang

orang Jepang sangatlah menjaga perasaan lawan bicaranya supaya tidak

tersinggung.

Melihat betapa seriusnya dampak yang dihasilkan apabila kita

tidak paham akan kanyouku dalam penggunaanya sehari-hari dalam

kehidupan masyarakat Jepang, dan juga untuk mempermudah kita dalam

memahami berbagai macam wacana didalam bahasa Jepang yang akan

sering sekali muncul kanyouku. Maka sangatlah disarankan khususnya

bagi kita pembelajar bahasa Jepang untuk dapat lebih mendalami dan

memahami menganai kanyouku yang terdapat di dalam bahasa Jepang.

Sejauh ini sudah banyak penelitian yang juga mengankat tema

tentang kanyouku, dan penelitian dengan tema ini pun sangatlah beragam,

mulai dari yang meneliti mengenai Tinjauan Makna Kanyouku yang

Berhubungan Dengan Seikaku (Sifat Manusia) (Rahmayanti, 2003), ada

yang meneliti tentang perbandingan yaitu Analisis Kontrastif Kanyouku

yang Menggunakan Kata ‘Te’ pada Bahasa Jepang dan ‘Tangan’ pada

Bahasa Indonesia (2006), ada yang meneliti kanyouku yang terbentuk dari

kata kerja Analisis Makna Kanyouku yang Terbentuk dari Verba ‘tatsu’

(Murdiyana, 2011), dan Analisis Makna Kanyouku Dalam Bahasa Jepang

Yang Menggunakan Anggota Tubuh Mimi (Widianty, 2013).

Melihat dari berbagai macam penjelasan dan pengertian serta

penelitian terdahulu yang telah mengangkat tema penelitian tentang

kanyouku, maka peneliti kali ini akan meneruskan penelitian yang

mengangkat tema kanyouku juga, dan peneliti akan mencoba menganlisis

makna kanyouku dengan menitikberatkan pada salah satu unsur

pembentuknya yaitu kanyouku yang menggunakan kata benda-beda alam

(14)

merupakan salah satu unsur alam atau benda-benda alam yang selalu kita

gunakan sehari-hari dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia,

selain itu kehidupan orang Jepang yang sangat dekat dengan alam

mendorong penulis untuk mencoba meneliti salah satu unsur yang

seringakali orang Jepang gambar dalam ukiyou-e. Sehingga dengan itu

peneliti merasa perlu melakukan penelitian khusunya mengenai kanyouku

mizu tersebut. dengan itu, maka penulis mengangkat judul penelitian

sebagai berikut : “Analisis Makna Kanyouku dalam Bahasa Jepang yang Menggunakan Kata Mizu”.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pemamparan singkat mengenai latar belakang

masalah tadi, maka dapat diidentifikasikan masalah yang ada dalam

bahasan penelitian ini, yaitu :

a. Mencari tahu jumlah kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu

b. Mencari tahu makna leksikal yang terkandung dari kayouku yang

menggunakan kata Mizu

c. Mencari tahu makna idiomatikal yang terkandung dari kayouku

yang menggunakan kata Mizu

d. Mencari tahu kesan yang ditimbulkan dari kanyouku yang

menggunakan kata Mizu

e. Mencari tahu pada situasi seperti apa kanyouku yang menggunakan

kata Mizu tersebut digunakan?

2. Batasan Masalah Penelitian

Agar permasalahan yang akan diteliti penulis terfokus dan tidak

melebar, maka penulis membatasi masalah hanya pada kanyouku yang

menggunakan kata benda-benda alam Mizu. Selain itu penulis juga

membatasi hanya pada kanyouki Mizu yang memiliki makna leksikal

dan idiomatikal. Lalu hanya mencari tahu sifat dari kanyouku Mizu,

(15)

kanyouku yang menggunakan kata Mizu serta mencari tahu pada

situasi seperti apa kanyouku yang menggunakan kata mizu tersebut

digunakan.

3. Perumusan Masalah Penelitian

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam

beberapa pertanyaan berikut :

a. Apa sajakah kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu?

b. Bagaimanakah makna leksikal dan idiomatikal yang terkandung

dalam kayouku yang menggunakan kata Mizu?

c. Bagaimanakah kesan yang ditimbulkan dari kanyouku yang

menggunakan kata Mizu?

d. Pada situasi seperti apa kanyouku yang menggunakan kata mizu

tersebut digunakan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan yang diharapkan dari dilaksanakannya penelitian ini

antara lain :

a. Untuk mengetahui macam kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu.

b. Untuk mengetahui makna leksikal dan idiomatikal yang

terkandung dalam kayouku yang menggunakan kata Mizu.

c. Untuk mengetahui macam sifat yang terkandung dalam Kanyouku

yang menggunakan kata Mizu.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis

Secara teoritis diharapkan bahwa hasil dari penelitian kali

ini adalah untuk menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan,

terutama dalam bidang kebahasaan, yakni dalam bidang linguistik,

dan lebih spesifik lagi dalam bidang kajian semantik kanyouku

(16)

b. Manfaat praktis

1) Manfaat bagi penulis

a) Dapat mengetahui kanyouku apa saja yang terbentuk dari

kata Mizu, sehingga penulis dapat menggunakan kanyouku

yang menggunakan kata mizu dalam kegiatan berkomunikasi

dalam bahasa Jepang.

b) Dapat mengetahui makna kanyouku yang terbentuk dari kata

Mizu, sehingga kelak penulis tidak menemui kesulitan

ketika bertemu dengan kanyouku yang menggunakan kata

mizu, dan akan sangat mudah mengartikannya kedalam

bahasa Indonesia baik secara leksikal maupun secara

idiomatikalnya.

c) Dapat menambah kemempuan berbahasa Jepang khususnya

dalam bidang kanyouku, sehingga penulis berharap kelak

penulis dapat menggunakan kanyouku dalam bahasa Jepang

baik dalam kehidupan sehari-hari, atau mungkin dalam

dunia pekerjaan.

2) Manfaat bagi pembelajar

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu para

pembelajar bahasa Jepang tersebut dalam memahami idiom yang

terkandung dalam bahasa Jepang, khususnya idiom yang terbentuk

dari kata Mizu.

3) Manfaat bagi jurusan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah

satu bahan ajar guna memberi pengetahuan lebih bagi para

pembelajar bahasa Jepang di departemen pendidikan bahasa

(17)

D. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam pembahasan penelitian secara keseluruhan, penulis

mengikuti prosedur yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah yang telah

di sarankan oleh pihak universitas, maka penulis akan menjalankan system

penulisan sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, akan dibahas mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,

isntrumen penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas secara mendetail mengenai kanyouku

dalam bahasa Jepang yang menggunakan kata Mizu, serta mencari

macam-macamnya, lalu membahas mengenai makna semantik dan

makna idiomatiknya, serta memahami dan mengupas tuntas mengenai

sifat dan gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam kanyouku yang

menggunakan kata Mizu.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjabarkan tentang metode penelitian, objek

penelitian, serta teknik pengumpulan data dan pengolahan data untuk

membahas semua hasil penelitian berdasarkan hasil yang diperoleh.

4. BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian terhadap

kanyouku dalam bahasa Jepang yang menggunakan kata Mizu.

Kemudian lebih spesifik lagi memaparkan mengenai makna semantik,

idiomatik, sifat kanyouku, dan gaya bahasa yang digunakan dalam

(18)

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian

dan memberikan saran bagi pembelajar bahasa Jepang dan orang-orang

yang ingin mengetahui secara mendalam mengenai kanyouku yang

menggunakan kata Mizu dan juga sarana bagi para peneliti selanjutnya

baik yang akan membahas tema serupa maupun tema yang berbeda.

E. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan

Waktu (Bulan)

1 2 3 4 5 6

1.

Kegiatan awal

1. Pembuatan Proposal

Skripsi

2. Pengajuan Proposal

Skripsi

2.

Pelaksanaan Penelitian

1. Pengumpulan bahan dan

data skripsi

2. Pengolahan bahan dan data

skripsi

3. Analisis data

3.

Pelaporan

1. Penulisan laporan skripsi

2. Ujian Skripsi

3. Desiminasi (Jurnal Ilmiah)

[image:18.595.140.515.236.735.2]
(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode

menyangkut masalah kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. “Fungsi dari metode berarti sebagai alat

untuk mencapai tujuan” Oemar (2001, hlm. 89).

Sedangkan menurut Sutedi (2011, hlm. 53) dalam kegiatan

penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus

di tempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan

langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan.

Melihat dari permasalahan yang akan diteliti yaitu, Ada berapakah

jumlah kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu, bagaimanakah klasifikasi

makna yang terkandung dalam kanyouku yang menggunakan kata Mizu.

Dan bagaimanakah macam serta sifat dari kanyouku yang menggunakan

kata Mizu. Berdasarkan tujuannya, maka metode yang akan digunakan

pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Seperti yang telah disebutkan

oleh Surakhmad, dalam Widianty (2013, hlm. 37) yang dimaksud dengan

metode deskriptif adalah metode yang membicarakan beberapa

kemungkinan untuk memecahkan masalah yang sebenarnya dengan cara

mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisa dan

menginterpretasikannya.

Metode deskriptif merupakan “metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa

adanya” menurut Best dalam Sukardi (2004, hlm 65). Penelitian ini juga sering disebut penelitian noneksperimen, karena pada penelitian ini

(20)

Menurut Sutedi (2009, hlm. 58) mengatakan bahwa “Penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan,

menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan

prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Metode ini adalah

metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi, menyusun

data, mencari hubungan dan kedudukan variabel, mengklasifikasikan dan

kemudian menafsirkannya”.

Selain itu, penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat

kualitatif, dimana data yang diperoleh bukan merupakan angka-angka,

melainkan data-data yang berbentuk tulisan, catatan, kalimat, atau bentuk

lainnya, sehingga data yang diperoleh tidak perlu diolah dengan

menggunakan metode statistik.

B. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah Kanyouku dalam bahasa Jepang.

Lebih spesifiknya adalah Kanyouku dalam bahasa Jepang yang terbentuk

dari kata Mizu.

Penulis memilih objek ini karena Kanyouku merupakan gabungan

kata-kata yang terkadang tidak wajar, dan akan sangat sulit bagi

pembelajar bahasa Jepang untuk mengartikan Kanyouku apabila

pembelajar tidak terlebih dahulu mengetahui macam, klasifikasi, serta sifat

yang terdapat dalam sebuah Kanyouku, khususnya Kanyouku yang

terbentuk dari kata Mizu.

Oleh karena itu, kali ini penulis akan mencoba mendeskripsikan

secara ringan namun jelas mengenai macam, klasifikasi serta sifat yang

terkandung dalam Kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian kali ini sesuai dengan apa yang telah dijelaskan

sebelumnya mengenai metode penelitian yaitu dengan metode deskriptif

kualitatif maka teknik pengumpulan data yang dirasa tepat adalah dengan

(21)

mengumpulkan buku-buku khususnya kamus Idiom dan kanyouku jiten,

laporan penelitian terdahulu, sumber-sumber tertulis baik cetak maupun

elektronik atau sumber data yang relvan dengan masalah peneltian yang

akan penulis teliti kali ini. Sumber data yang akan digunakan adalah

sebagai berikut : “Kotowaza to Kanyouku Jiten”, “Kanyouku no Imi to

Houhou”, “Kazuhidejuukugo Kanyouku Jiten”, Komik dan Novel

berbahasa Jepang yang sesuai, www.aozora.gr.jp, dan www.tatoeba.org

Kemudian setelah terkumpul, maka akan dicari kanyouku yang

memiliki unsur kata Mizu di dalamnya, serta selanjutnya akan mengkaji

Kanyouku tersebut mulai dari berapa jumlah Kanyouku yang

menggunakan kata Mizu, apa saja macam Kanyouku yang menggunakan

kata Mizu, menganalisa makna yang tekandung dalam Kanyouku yang

menggunakan kata Mizu baik makna leksikal maupun makna

idiomatikalnya, mencari tahu kesan yang terkandung dalam Kanyoku

tersebut serta mencari tahu pada kondisi seperti apa Kanyouku yang

menggunakan kata Mizu tersebut digunakan.

D. Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data yang relvan dan aktual serta terpercaya

maka pada penelitian kali ini peneliti akan menggunakan teknik penelitian

studi literatur, yaitu mencari dan mengumpulkan referensi dari buku-buku

yang akan dijadikan sumber yang telah dijelaskan sebelumnya sebagai

acuan kajian ini secara teoritis.

Setelah semua literatur yang dirasa dapat menunjang penelitian ini

terkumpul, maka adapun langkah-langkah yang akan penulis laksanakan

selanjutnya guna mendapatkan hasil yang dinginkan secara terperinci,

yaitu :

1. Tahap Persiapan

a. Mengumpulkan semua informasi yang mengandung

atau yang bersangkutan dengan Kanyouku yang

(22)

b. Mengumpulkan semua Kanyouku yang terbentuk dari

kata Mizu yang terdapat di dalam kamus-kamus

Kanyouku, komik berbahasa Jepang, Novel berbahasa

Jepang dan situs-situs di internet.

c. Mengumpulkan contoh-contoh kalimat yang

mengandung Kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengumpulkan Kanyouku yang terbentuk dari kata

Mizu.

b. Menghitung macam serta jumlah Kanyouku yang

terbentuk dari kata Mizu baik yang terdapat dalam

kamus, internet, komik ataupun novel.

c. Menganalisis makna Kanyouku yang terbentuk dari kata

Mizu baik secara Leksikal maupun secara Idiomatikal.

d. Mengkalsifikasikan Kanyouku yang terbentuk dari kata

Mizu sesuai dengan kesan yang ditimbulkan dan

sifatnya.

3. Tahap Penyusunan Kesimpulan

a. Mengambil kesimpulan mengenai macam serta jumlah

dari Kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu baik yang

terdapat dalam kamus, internet, komik ataupun novel.

b. Mengambil kesimpulan mengenai makna yang

terkandung dari setiap Kanyouku yang terbentuk dari

kata Mizu baik secara Leksikal maupun secara

Idiomatikal.

c. Mengambil kesimpulan dari hasil pengklasifikasian

Kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu sesuai dengan

(23)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam

kegiatan penelitian, Sutedi (2009, hlm. 155).

Data penelitian sendiri berarti sejumlah tumpukan informasi yang

berperan penting dalam kegiatan penelitian dan sangat diperlukan guna

mendapatkan jawaban serta hasil penelitian yang relvan, aktual serta

terpercaya.

Pada penelitian kali ini penulis menggunakan alat pengumpulan

data berupa non tes, melainkan kegiatan studi literatur. Dengan

melaksanakan studi literatur maka akan didapatkan data-data berupa

tulisan yang berasal dari berbagai macam buku, baik buku cetak seperti

kamus Kanyouku, kamus idiom, kamus bahasa Jepang, penelitian

terdahulu, buku reverensi, novel dan bahkan komik. Sedangkan dari media

elektronik bisa didapatkan dari situs-situs yang terdapat di internet, yang

semuanya mengandung tulisan atau reverensi yang berkenaan dan sesuai

dengan Kanyouku yang terbentuk dari kata Mizu.

Selanjutnya penulis akan menyusun hasil dari studi literatur

tersebut kedalam suatu bentuk catatan dan selanjutnya dilaksanakan

treatment berupa pengklasifikasian Kanyouku yang terbentuk dari kata

Mizu kedalam penghitungan macam Kanyouku, penganalisaan makna

Kanyouku dan yang terakhir pengklasifikasian kesan yang ditimbulkan

(24)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Setelah melaksanakan studi literartur guna mencari tahu jumlah

Kanyouku yang menggunakan kata Mizu di dalam bahasa Jepang, serta

mencari tahu makna yang terkandung dalam setiap Kanyouku yang

menggunakan kata Mizu baik makna secara Leksikal maupun makna

secara Idiomatikal dan mencari tahu kesan dan situasi dari penggunaan

Kanyouku tersebut, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Di dalam bahasa Jepang sendiri terdapat 15 Kanyouku yang

menggunakan kata Mizu sebagai unsur pembentuk Kanyouku tersebut.

Yakni :

a. 水 流 : Mizu ni nagasu

b. 水を差 : Mizu o sasu

c. 水も漏 さ : Mizu mo morasanu

d. 水が合わ い : Mizu ga awanai

e. 水際立 : Mizu giwadatsu

f. 水と油 : Mizu to abura

g. 水の泡 る : Mizu no awa ninaru

h. 水もしたたる : Mizu mo shitataru

i. 水をあける : Mizu o akeru

j. 水が打 た う : Mizu ga utta you

k. 水を向ける : Mizu o mukeru

l. 水掛ける : Mizu kakeru

m. 水入 : Mizu irazu

n. 水臭い : Mizu kusai

(25)

2. Meskipun tidak semua Kanyouku memiliki makna leksikal yang dapat

diartikan dan mengandung makna, namun apabila melihat pada

pengertian makna Leksikal yang berarti makna yang terkandung dari

setiap kata yang membentuknya, maka makna Leksikal yang

terkandung dari ke 15 Kanyouku yang menggunakan kata Mizu

tersebut adalah sebagai berikut :

a. 水 流 : Menghanyutkan di air / Mengalir di air

b. 水を差 : Menuangkan air

c. 水も漏 さ : Airpun tidak bocor

d. 水が合わ い : Air tidak bertemu

e. 水際立 : Air cemerlang / Air gemilang

f. 水と油 : Air dan Minyak

g. 水の泡 る : Berubah menjadi buih air

h. 水もしたたる : Airpun menetes

i. 水をあける : Membuka air

j. 水が打 た う : Bagaikan air yang mengetuk

k. 水を向ける : Menghadap ke air

l. 水掛ける : Menuangkan air

m. 水入 : Tidak memasukan air / Tanpa memasukan air

n. 水臭い : Bau air

o. 水を得た魚 : Ikan mendapatkan air

3. Makna Idiomatikal yang terkandung dalam ke 15 Kanyouku yang

menggunakan kata Mizu adalah sebagai berikut :

a. 水 流 : Membiarkan yang telah berlalu menjadi masa lalu

b. 水を差 : Mengganggu

c. 水も漏 さ : Penjagaan yang sangat ketat

d. 水が合わ い : Ketidakcocokan dengan lingkungan di sekitarnya

e. 水際立 : Sangat Istimewa dibandingkan dengan yang lainnya

(26)

g. 水の泡 る : Upaya yang telah dilakukan menjadi sia-sia

h. 水もしたたる : Sangat Cantik

i. 水 を あ け る : Perbandingan yang sangat besar antara dua pihak

yang tengah bersaing

j. 水 が 打 た う : Suatu kondisi ketika suasana di sekitar kita

yang tadinya gaduh tiba-tiba berubah menjadi sunyi

k. 水を向ける : Suatu kondisi dimana seseorang tertarik pada suat

hal

l. 水 掛 け る : Suatu kondisi ketika kesal ada seseorang yang ikut

campur

m. 水入 : Sendirian / Privat

n. 水臭い : Tertutup / Menjaga jarak / Tidak terbuka / Mementingkan

diri sendiri

o. 水を得た魚 : Berada dalam di tempat yang disukai / Melakukan

hal yang paling di kuasai

4. Kesan yang ditimbulkan dari ke 15 Kanyouku yang menggunakan kata

Mizu adalah sebagai berikut :

a. 水 流 : Positif dan Negatif

b. 水を差 : Positif dan Negatif

c. 水も漏 さ : Positif

d. 水が合わ い : Positif dan Negatif

e. 水際立 : Positif

f. 水と油 : Negatif

g. 水の泡 る : Negatif

h. 水もしたたる : Positif

i. 水をあける : Positif dan Negatif

j. 水が打 た う : Positif dan Negatif

(27)

l. 水掛ける : Negatif

m. 水入 : Positif dan Negatif

n. 水臭い : Positif dan Negatif

o. 水を得た魚 : Positif

5. Situasi ketika menggunakan Kanyouku-kanyouku yang menggunakan

kata Mizu

a. 水 流 : Semangat dan Sedih

b. 水を差 : Marah dan Tidak marah

c. 水も漏 さ : Senang dan Marah

d. 水が合わ い : Senang dan Marah

e. 水際立 : Senang

f. 水と油 : Kesal atau Marah

g. 水の泡 る : Kesal atau Kecewa

h. 水もしたたる : Kagum atau Memuji

i. 水をあける : Memuji dan Menghina

j. 水が打 た う : Senang dan Tidak senang

k. 水を向ける : Senang

l. 水掛ける : Kesal atau Marah

m. 水入 : Senang dan Sedih

n. 水臭い : Senang dan Tidak senang

o. 水を得た魚 : Senang

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh penulis, terdapat beberapa

implikasi sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian yang menunjukan jumlah kanyouku dalam bahasa

Jepang yang menggunakan kata mizu, terdapat 15 kanyouku dalam

bahasa Jepang yang terbentuk dari kata mizu yang dapat digunkan

(28)

2. Dari hasil penelitian ini pula menunjukan bahwa terdapat beberapa

kanyouku dalam bahasa Jepang yang menggunakan kata mizu yang

memiliki perbedaan antara makna leksikalnya dengan makna

idiomatikal, sehingga tidak semua kanyouku dalam bahsa jepang yang

menggunakan kata mizu dapat diartikan hanya berdasarkan makna

leksikalnya saja.

3. Dari hasil penelitian ini pula menunjukan bahwa tedapat kesan dan

situasi penggunaan yang berbeda-beda, sehingga kanyouku-kanyouku

dalam bahasa Jepang yang menggunakan kata mizu tersebut dapat

digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dibutuhkan oleh

pembicara, serta penggunaan kanyouku dalam bahasa Jepang yang

menggunakan kata mizu tersebutpun dapat disesuiakan kesannya

sesuai kebutuhan.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan

sebelumnya, terdapat beberapa hal yang perlu disampaikan yang berguna

untuk melengkapi kekurangan dalam penelitian ini.

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai gaya bahasa yang

terkandung dalam Kanyouku yang menggunakan kata Mizu ini.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pergeseran makna

berdasarkan ketiga majas yaitu metafora, metonimia dan sinekdoke.

3. Memperbanyak referensi buku-buku kebahasaan khususnya yang

membahas hal-hal tentang Kanyouku.

4. Untuk penelitian selanjutnya dianjurkan untuk melakukan penelitian

mengenai kanyouku yang mengandung unsur alam lainnya dalam bahasa

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Adachi, Toka. (2012). Norigami. Tokyo : Kodansha

Chaer, Abdul. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka

Cipta

Corwin, Charles. (1994). Kazuhide Jyukugo Kanyouku Jiten. Tokyo :

Kodansha

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Garrison, Jefferey G. (2006). Idiom Bahasa Jepang: Memakai Nama-nama

Bagian Tubuh. Jakarta : Kesaint Blanc

http://www.aozora.gr.jp/

http://tatoeba.org/

https:/id.m.wikipedia.org/wiki/

Keraf, Gorys. (2001). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kesaint Blanc.

Kuramochi, Yasuo. (1987). Jitsuyou Kotowaza Kanyouku Jiten. Tokyo : Sanseido

Henshuujou

Matsumura, Takao. (2001). Kokugo Jiten. Tokyo : Obunsha

Matsuura, Kenji. (2005). Kamus Bahasa Jepang – Indonesia. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

(30)

Murdiyana, Senny. (2011). Analisis Makna Kanyouku yang Terbentuk dari Kata

Tatsu. Skripsi FPBS UPI. Tidak diterbitkan

Purnama, Widianti. 2013. Analisis Makna Kanyouku Dalam Bahasa Jepang Yang

Menggunakan Anggota Tubuh Mimi. Skripsi FPBS UPI. Tidak diterbitkan

Ramon, Dwi Irani. (2014). Kanjian Makna Pribahasa Jepang yang Terbentuk

dari Kata Hana. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Rustini. (2010). Analisis Makna Kanyouku yang Terbentuk dari Kata Ki

dalam Bahasa Jepang. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sakata, Yukiko. (1995). Sanseido Kanyouku Benran. Jepang : Sanseido

Sudjianto & Dahidi, A. (2012). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Jakarta: Kesaint Blanc.

Sutedi, Dedi. (2009). Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.

Bandung : Humaniora.

Sutedi, Dedi. (2011). Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung :

Humaniora.

Tarigan, Henry Guntur. (1985). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung : IKAPI.

Tezuka, Osamu. (1975). Mighty Atom (Tetsuwan Atomu). Tokyo : Kobunsha,

Kodansha.

Gambar

Hafizh Oktaheryanta, 2015 ANALISIS MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA MIZU Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan pendaftaran registrasi pendebetan Pembayaran kewajiban Pemberi Kuasa melalui Layanan cash@work Perusahaan pada Bank Danamon dan karenanya Pemberi

Dengan ini saya memberi kuasa yang tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang tercantum dalam pasal 1813 KUH Perdata kepada setiap Dokter, Klinik, Rumah Sakit,

[r]

Pertukaran informasi dalam internal perusahaan selama ini banyak mengalami kendala, akibat adanya sumber data yang berbeda pada objek yang sama, penginputan berulang-ulang

Pada hari ini senin tanggal delapan Bulan Juni Tahun Dua ribu lima belas, kami Pokja III.A Unit Layanan Pengadaan Kordinator Pengadilan Tinggi Kendari telah melaksanakan masa

Sehubungan dengan penawaran yang masuk kurang dari 3 ( tiga ), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi harga untuk penawaran

Pada hari ini Selasa tanggal sembilan bulan Mai tahun Dua Ribu Tujuh Belas, yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Empat Lingkungan Peradilan Propinsi Aceh Unit

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan