Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Product mix constraints are poor quality product like miss cutting, miss printing poor orderly glueing, and poor time delivery. Price mix constraints are uncompetitve price, and no credit sales for special customer.
Objective research are describe product mix performance, describe price mix performance, and determine product mix performance and price mix performance toward buying interest.
Research method used is survei method, consist of product mix performance and price mix performance as independent variabel and buying interest as dependent variabel. Data used are primary and secondary, which collect trough qustionare, interview, and library research. Statistic calculations are correlations simultan and partial, double regretion, t test and F test.
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Ruang Lingkup Produk ... 8
2.1.2 Bauran Produk ... 9
2.1.2.1 Product Variety ... 10
2.1.2.2 Quality ... 11
Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.4 Features ... 12
2.1.2.5 Brand Name ... 12
2.1.2.6 Packaging ... 15
2.1.2.7 Sizes ... 17
2.1.2.8 Services ... 18
2.1.2.9 Waranties... 19
2.1.2.10 Returns ... 20
2.1.3 Harga ... 20
2.1.4 Bauran Harga ... 21
2.1.5 Sikap Konsumen ... 22
2.1.6 Strategi Mengubah Minat Konsumen ... 24
2.1.7 Hubungan Bauran Produk dan Bauran Harga ... dengan Minat Beli ... 29
2.2 Kerangka Pemikiran ... 32
2.3 Hipotesis ... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan ... 36
3.2 Operasionalisasi Variabel... 37
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data ... 37
3.3.1 Teknik Penarikan Sampel ... 38
Universitas Kristen Maranatha
3.5 Uji Instrumen ... 40
3.5.1 Uji Validitas ... 40
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 40
3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kinerja Bauran Produk Yang Terdiri Dari Keragaman Produk, Kualitas, Disain, Ciri/ Features, Merek, Kemasan, Ukuran, Pelayanan, Garansi, dan Imbalan ... 48
4.2 Kinerja Bauran Harga Yang Terdiri Dari Daftar Harga, Rabat/Diskon, Potongan Harga Khusus, Periode Pembayaran, dan Syarat Kredit... 56
4.3 Minat Konsumen ... 60
4.4 Pengaruh Kinerja Bauran Produk Dan Kinerja Bauran Harga Terhadap Minat Konsumen ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Saran ... 71
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 37
Tabel 3.2 Hasil uji validitas kinerja bauran produk ... 41
Tabel 3.3 Hasil uji validitas kinerja bauran harga ... 42
Tabel 3.3 Hasil uji validitas kinerja bauran harga ... 42
Tabel 3.4 Hasil uji reliabilitas kepuasan konsumen dan loyalitas merek 42 Tabel 3.5 Derajat Hubungan dan Penafsiran ... 47
Tabel 4.1 Ragam produk yang ditawarkan... 48
Tabel 4.2 Kesesuaian antara spesifikasi dengan hasilnya ... 49
Tabel 4.3 Perbedaan disain dengan pesaing ... 50
Tabel 4.4 Keberadaan feature... 51
Tabel 4.5 Kemudan mengingat merek ... 52
Tabel 4.6 Kekuatan kemasan ... 53
Tabel 4.7 Ketersediaan berbagai ukuran ... 54
Tabel 4.8 Kehandalan pelayanan ... 54
Tabel 4.9 Keberadaan garansi produk ... 55
Tabel 4.10 Ketersediaan return ... 56
Tabel 4.11 Kelengkapan daftar harga ... 57
Tabel 4.12 Kepuasan terhadap diskon yang diberikan ... 57
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.15 Kepuasan terhadap periode pembayaran yang diberikan .... 59
Tabel 4.16 Informasi ... 60
Tabel 4.17 Daya tarik ... 61
Tabel 4.18 Keinginan untuk membeli ... 62
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Hierarki Tanggapan ... 23
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Data Ordinal Kinerja Bauran Produk
Data Ordinal Kinerja Bauran Harga
Data Ordinal Kinerja Minat Beli
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi percetakan yang cukup signifikan bagi dunia pers
terjadi pada tahun 1846 dimana ditemukan rotary press yang memungkinkan
untuk mencetak kertas pada kedua sisi. Perkembangan selanjutnya dari penemuan
ini adalah teknologi cetak yang dapat mencetak kertas sampai ribuan lembar per
jam. Proses percetakan pada dasarnya menggunakan metode typesetting dimana
huruf yang akan dicetak disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil
cetakan yang baik seperti yang diperkenalkan pertama kali oleh Gutenberg. Pada
periode 1860an merupakan tahun ditemukannya litography yaitu proses
percetakan dengan cetakan bahan kimia dan menggantikan metode sebelumnya,
yaitu engraving. Selain itu, teknologi percetakan fotografi pun mengalami
perkembangan dengan proses photoengraving yaitu dengan mencetak suatu
gambar secara kimia melalui lempengan besi dengan proses fotografis. Setelah
Perang Dunia II, proses percetakan menggunakan offset printing dan digunakan
terus sampai sekarang karena kualitas, kecepatan dan lebih ekonomis.
Memasuki periode 1960an, media cetak mengalami perubahan besar
dalam proses produksi. Mesin ketik yang tadinya dipergunakan secara luas untuk
menghasilkan tulisan, mulai digantikan oleh komputer. Hal ini tentu saja disertai
Universitas Kristen Maranatha 2
Melalui komputer, media cetak tidak hanya menghasilkan tulisan yang dapat
diubah tanpa membuang-buang kertas namun juga dapat mengubah suatu gambar
atau foto. Hasil kerja yang berbentuk softcopy tersebut, kemudian dicetak.
Hal ini menunjukan bahwa teknologi percetakan telah berevolusi sejak
jaman dahulu. Walaupun kini era digital telah dimulai, namun kebutuhan orang
terhadap teknologi cetak masih terus ada, bahkan teknologi juga semakin
berkembang untuk mencapai efisiensi yang lebih baik lagi. Oleh karena itu bisnis
percetakan juga tidak pernah berhenti. Mulai dari undangan pernikahan, poster,
kartu nama, kardus, dan lain sebagainya masih sangat dibutuhkan oleh banyak
pihak.
Salah satu dari perusahaan percetakan yang ada di Kota Jakarta adalah
CV. BINTANG BARU. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1982. CV.
BINTANG BARU terletak di Jalan Taman Sari X no 28 Jakarta Barat. CV.
BINTANG BARU lebih mengspesialisasikan pada produk kardus sepatu dan
kardus kue serta kemasan-kemasan lainnya.
Walaupun setiap harinya perusahaan percetakan CV. BINTANG BARU
ramai dikunjungi calon konsumen, namun yang terjadi adalah nilai penjualan
tidak mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan wawancara dengan
manajemen, dalam enam bulan terakhir nilai penjualan hanya mencapai 80% dari
nilai yang ditargetkan. Walaupun hal ini tidak mengakibatkan kerugian
perusahaan, namun hal ini menunjukan bahwa ada gap atau perbedaan antara
Universitas Kristen Maranatha 3
Hal ini menunjukan bahwa konsumen belum bersedia melakukan
pembeliannya di perusahaan. Artinya minat konsumen belum berujung pada aspek
konatif, yaitu tahap dimana konsumen melakukan pembelian. Untuk membahas
mengenai minat, maka digunakan pendekatan sikap, dimana sikap terdiri dari
kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif dari sikap menggambarkan
pengetahuan dan persepsi terhadap suatu objek sikap,afektif menggambarkan
perasaan atau emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek, dan konatif
adalah komponen ketiga dari sikap yang menggambarkan kecenderungan dari
seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap.
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, dimana di
dalamnya terdapat unsur produk, maka perusahaan tidak bisa mengesampingkan
kinerja produk sebagai faktor yang turut mempengaruhi minat konsumen untuk
mengkonsumsi produk perusahaan. Percetakan tidak sekedar memberikan
pelayanan, tetapi juga menjual produk, perusahaan percetakan sebaiknya
memberikan kinerja produk yang berkualitas kepada calon konsumennya.
Menurut Kotler dan Keller (2009:63) setiap bauran pemasaran mempunyai
variabel pemasaran tertentu, dan variabel pemasaran untuk produk adalah
keragaman produk, kualitas, desain, ciri/ features, merek, kemasan, ukuran,
pelayanan, garansi, dan imbalan. Kendala yang dirasakan sehubungan dengan
kinerja bauran produk adalah bahwa terkadang masih ada produk yang
berkualitas, seperti misalnya salah cetak, pemotongan dan pengeleman yang
Universitas Kristen Maranatha 4
Selain karena kinerja produk yang belum opimal, kendala lain yang
dirasakan sehubungan dengan tidak tercapainya nilai penjulan adalah karena harga
yang diberikan perusahaan kurang bersaing. Harga adalah jumlah uang yang
ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan
konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Seperti
halnya produk, harga juga mempunyai baurannya sendiri yang terdiri dari daftar
harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat
kredit. Kendala yang dirasakan sehubungan dengan kinerja bauran harga adalah
harga yang diberikan perusahaan kurang bersaing, dan perusahaan tidak
memberikan penjualan kredit kepada pelanggan lama, juga tidak ada diskon
spesial bagi pelanggan. Perusahaan memberikan diskon yang sama kepada
pelanggan baru maupun lama, diduga hal ini menyebabkan pelanggan lama
berpindah kepada perusahaan yang bersedia memberikan diskon yang lebih besar
kepada pelanggan.
Jika kinerja produk dan kinerja harga dibiarkan dan tidak mendapat
penanganan dengan baik dari manajemen, dikhawatirkan minat konsumen untuk
kembali membeli dari perusahaan akan semakin menurun yang pada akhirnya
akan membuat perusahaan merugi. Berdasarkan fenomena di atas, maka ada
baiknya dilakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja produk dan kinerja harga
Universitas Kristen Maranatha 5
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Nilai penjualan yang hanya mencapai 80% dari nilai yang ditargetkan
dalam enam bulan terakhir, diduga disebabkan karena kinerja produk dan kinerja
harga yang belum optimal. Kendala yang dirasakan sehubungan dengan kinerja
bauran produk adalah bahwa terkadang masih ada produk yang berkualitas, seperti
misalnya salah cetak, pemotongan dan pengeleman yang kurang rapih, dan
pengantaran yang masih kurang tepat waktu. Kendala yang dirasakan sehubungan
dengan kinerja bauran harga adalah harga yang diberikan perusahaan kurang
bersaing, dan perusahaan tidak memberikan penjualan kredit kepada pelanggan
lama, juga tidak ada diskon spesial bagi pelanggan.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang dapat
dirumuskan adalah :
1. Bagaimana kinerja bauran produk yang terdiri dari keragaman produk,
kualitas, disain, ciri/ features, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi,
dan imbalan.
2. Bagaimana kinerja bauran harga yang terdiri dari terdiri dari daftar harga,
rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat
kredit.
3. Seberapa besar pengaruh kinerja bauran produk dan kinerja bauran harga
Universitas Kristen Maranatha 6
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Kinerja bauran produk yang terdiri dari keragaman produk, kualitas,
disain, ciri/ features, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan
imbalan.
2. Kinerja bauran harga yang terdiri dari terdiri dari daftar harga,
rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat
kredit.
3. Pengaruh kinerja bauran produk dan kinerja bauran harga terhadap minat
konsumen
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi pihak
yang berkepentingan, khususnya
1. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dalam teori dan praktek di
bidang ilmu Manajemen Pemasaran.
2. Bagi Perusahaan, untuk memberikan suatu sumbangan pikiran dan
pandangan mengenai kinerja bauran produk dan kinerja bauran harga
sebagai salah satu sarana kegiatan yang akan mempengaruhi minat
Universitas Kristen Maranatha 7
3. Bagi Pihak-Pihak yang menaruh minat terhadap penelitian ini, semoga
Universitas Kristen Maranatha 70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja bauran produk yang sudah berjalan
dengan baik adalah keragaman produk produk yang dibuat berdasarkan
pesanan, sehingga sesuai dengan keinginan konsumen, kualitas sudah
sesuai dengan yang diinginkan konsumen, merek sudah diingat oleh
konsumen, kemasan sudah mampu melindungi produk, ukuran dapat
disesuaikan dengan pesanan, dan imbalan diberikan kepada konsumen.
Namun disain produk yang dibuat belum berbeda dengan pesaing, feature
yang ditawarkan perusahaan sangat minim, pelayanan yang diberikan
belum bisa dihandalkan, dan tidak adanya garansi produk.
2. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja bauran harga yang sudah berjalan
dengan baik adalah pemberian rabat/diskon dan pemberian potongan harga
khusus. Namun daftar harga yang diberikan belum lengkap dan konsumen
tidak bisa melakukan pembayaran dengan cara kredit.
3. Pengaruh kinerja bauran produk dan kinerja bauran harga terhadap minat
Universitas Kristen Maranatha 71
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah
1. Untuk meningkatkan kinerja bauran produk, maka disarankan :
a. Memberikan perbedaan pada disain produk, seperti misalnya dengan
menggunakan bahan baku yang lebih kuat dibanding sebelumnya,
melakukan perubahan pada disain kemasan, dan lain sebagainya.
b. Memberikan feature kepada produk, feature yang diberikan tidak harus
melekat pada produk, namun bisa berupa pelayanan, seperti penghantaran,
atau bantuan disain produk secara cuma-cuma, sehingga mampu
memberikan nilai tambah dibanding pesaing dan juga meningkatkan
pelayanan yang diberikan.
c. Memberikan garansi produk, namun tidak dalam jangka waktu yang lama,
tujuaannya adalah untuk memberikan rasa aman bagi konsumen yang
membeli produk perusahaan.
2. Untuk meningkatkan kinerja bauran produk, maka disarankan :
a. Membuat daftar harga, daftar harga ini bisa dibuat berdasarkan pesanan
yang telah dibuat, sehingga konsumen bisa memperkirakan biaya dari
produk yang mereka pesan.
b. Memberikan keringanan jangka waktu pembayaran kepada konsumen
yang kredibel, dengan tujuan untuk membangun loyalitas pelanggan,
sehingga bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta
Cateora, Philip R. Graham, Jhon L. 2005. International Marketing. Eleventh Edition. McGraw Hill
Etzel, Michael J. Walker. Bruce J. Stanton, William J. 1997. Marketing. 11th Edition. McGraw Hill
Frank, H. 2001. Quality Planning & Analysis.12th Edition. McGraw Hill
Johansson, Johny K. 2005. Global Marketing. Third Edition. McGraw Hill
Kotler, Philip. and Keller Kevin L.2009. Marketing Management 13 Edition. Prentice Hall
Lovelock, Christopher. 2001. Service Marketing. International Edition. Prentice Hall.
Marketing Association Of Australia And New Zealan. www.marketing.org.au price
Moh Nasir. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11,5. Edisi Ke Dua. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
_____________. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Schiffman, Leon G. Leslie, Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior. 7Th Edition. New Jersey. Prentice Hall Inc.
Shimp, A Terrence. 2003. Periklanan & Promosi, Erlangga : Jakarta
Sugiarto, Siagian Dergibson, Tri Sunayanto Lasmono, Oetomo Deny S. 2003. Teknik Sampling. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Universitas Kristen Maranatha Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta : Ghalia Indoensia