• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi deskriptif makna kerja pada wanita karir yang telah berumah tangga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi deskriptif makna kerja pada wanita karir yang telah berumah tangga."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF MAKNA KERJA PADA WANITA KARIR YANG

TELAH BERUMAH TANGGA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh: Ledita Carolina

08 9114 084

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

“Yang terbaik dan terindah dalam hidup tidak dapat dilihat

atau disentuh sama sekali . . . hanya hati yang dapat

merasakan.”

(5)

v

Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus...

Amin

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria

Kedua orang tuaku, Djunaedi HS dan Leni Wati

Adikku, Romario Septian Nenekku sang wonder woman

(6)

vi

(7)

vii

STUDI DESKRIPTIF MAKNA KERJA PADA WANITA KARIR YANG

TELAH BERUMAH TANGGA

Ledita Carolina

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran makna kerja pada wanita karir yang telah berumah tangga. Subjek pada penelitian ini adalah wanita karir yang telah berumah tangga serjumlah 60 orang dengan rentang usia antara 20 sampai 65 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dan menggunakan metode pengumpulan data melalui skala yang mengacu pada lima aspek makna kerja. Data-data yang diperoleh, kemudian diolah menggunakan SPSS for windows 16. Pada penelitian ini, diperoleh hasil mean empirik= 156> mean teoritik = 122.5 , dan Uji T yang telah dilakukan menunjukan nilai t hitung sebesar 12.432

,dengan p=0,000 lebih kecil taraf signifikansi 0,01. Hal ini menunjukan bahwa secara umum wanita karir yang telah berumah tangga memiliki makna kerja yang tergolong tinggi.

(8)

viii

DESCRIPTIVE STUDY OF WORK MEANING OF MARRIED CAREER WOMAN

Ledita Carolina

ABSTRACT

This research was investigating the description of work meaning of married career woman. The subjects of this research are 60 career women with approximate age of 20-65 years old. This research uses descriptive quantitative method. The data are collected using a scale which refers to five asprects of the meaning of works. The data are analyzed using SPSS for windows 16. In this research, the researcher gets the empirical mean: (156) > theoretical mean: 122.5. The t test shows that married carrier woman have sigificanttly higher mean compand to theoretical mean ( t = 12.432, p<0.01). it means generally, married career women have relatively high meaning of work.

(9)
(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis sampaikan pada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan cinta kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima yang tak terhingga kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria atas setiap rahmat dan kerahimanNYA. Menikmati dan mencoba memaknai setiap langkah hidup adalah karunia terindah yang pernah kudapat

2. Papi dan Mami, terima kasih atas cinta kasih tak terhingga, sharing, dukungan baik moral, dan spiritual. Sungguh sangat beruntung memiliki orang tua seperti kalian, maaf ya masih sering mengecewakan.

3. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Ibu Ratri Sunar Astuti, M.si selaku Kaprodi untuk semua kesempatan belajar yang diberikan.

4. Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan banyak inspirasi, dukungan, masukan, tenaga, waktu, dan nasehat hidup yang tak terlupakan. Terima kasih atas kesabaran seorang ibu yang terhingga. Menjadi perempuan yang mampu menginspirasi dengan segala kerumitannya dan ketangguhannya.

(11)

xi

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi, terima kasih untuk bekal ilmunya. Terima untuk Mas Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji Lab, Mas Doni, dan seluruh karyawan di Fakultas Psikologi untuk bantuannya selama ini. Terima kasih juga untuk Pak Giek yang selalu memberikan senyuman tulus, sapaan dan obrolan singkat penuh makna.

7. Para subjek, terima kasih atas kesediaanya dalam membantu terselesaikannya skripsi ini. Be a great woman for all people around you.

8. Adikku Rio, yang telah menjadi adik yang super sabar, dan teman berbagiku. Tetap menjadi adik yang membanggakan, dan jangan nggame terus.

9. Nenek dan alm. Kakek yang selalu menjadi inspirator dan motivator hidupku. Akhirnya nonik lulus kong, semoga engkong bahagia di Surga.

10.Pak Cahyo, yang selalu menjadi guru, inspirator dan kakak yang memberi banyak penguatan dan wejangan hidup yang tak terlupakan. Jika cinta sejati, maka ia akan berjuang dengan gigih dan hormat pada kehidupan. Salam lestari. (Tak lupa untuk Mas Yono, Mas Kris dan warga Bantul untuk kesempatan sharingnya.)

(12)

xii

12.Genk Remponk, te bora, te oni, te anggit, te cwelly, te valle, te dian, te devi, te sita, te hesty, te sari, te nina, anggito, te riana, kak grace (plus si penerus genk remponk abel), Jose, Stanley, Dila dan Keluarga Taipe, Vivi, Fla, Chike,

Stela, Lita. I’m nothing without you guys, terima kasih buat semua cerita

yang pernah kita alami bersama.

13.Mbak- mbakku, Oie, atas segala kasih, bantuan dan kedewasaannya dalam memotivasi di saat-saat “ambang”. Mbak Galuh atas omelan, nasehat, sharing, perhatian seorang kakak yang tak terkira dalam menjaga dan

membimbingku.

14.Teman-teman sebimbingan Bu Lusi : Te Bora (salah satu true best friend yang selalu ada dan menginspirasi dengan segala kejujuran,dan keunikannya), Te Sita yang selalu menyemangati, Neng Puput (terima kasih ya buat segala bantuannya, u’ re beautifull inside and outside sis, hidup sehat ya say), Mila si gadis Bali dengan kelembutan dan logat balinya yang juga menginspirasi. 15.Untuk kisah yang pernah ada, terima kasih ya sudah menempaku menjadi

lebih dewasa dalam memahami kepercayaan, kesetiaan dan komitmen.

16.Teman-teman pelipur lara, my bestiest Eva, Bundoku tersayang dengan drama queennya Mega, Nenekku yang usil Wini, bullyieeku Mbak We, si

duta move on Mbak Dino, Uyutku yang galak Petra, Patner berbabi ria Om

(13)

xiii

17.Kakak-kakakku di Psikologi, Mbak-mbak dan Om-om, terima kasih ya atas kisah, panutan, bantuan, dan persaudaraannya.

18.Teman-teman 2008, terima kasih atas segala pengalaman dan kebersamaannya selama berdinamika di Psikologi.

19.Untuk Kamu, yang telah benar-benar berperan sangat besar dalam memotivasi (mulai dari yang sindiran hingga omelan) dan membantu terselesaikannya skripsi ini, big hugs. Terima kasih juga atas manis, pahit, tawa dan air mata dalam perjalanan ini. Kisah bus dan penumpang itu masih berlanjut Ay....unpredictable story ya.

20.Untuk nama-nama yang berperan dalam penyelesaian skripsi namun belum disebutkan, maafkan keterbatasan penulis. Terima kasih banyak ya.

Penulis menyadari tulisan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki karya ini. Akhir kata, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Terima kasih.

Yogyakarta, 11 Januari 2013

(14)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

HALAMANPERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

1. Manfaat Teoritis ... 4

(15)

xv

BAB II. LANDASAN TEORI ... 5

A. Wanita Karir Yang Telah Berumah Tangga ... 5

1. Pengertian Wanita Karir ... 5

2. Kehidupan Wanita Karir Yang Telah Berumah Tangga ... 6

B. Makna Kerja ... 9

1. Pengertian Makna Kerja ... 9

2. Aspek Makna Kerja ... 11

C. Makna Kerja Pada Wanita Karir Yang Telah Berumah Tangga ... 14

BAB III. METODE PENELITIAN ... 17

A. Jenis Penelitian ... 17

B. Variabel Penelitian ... 17

C. Definisi Operasional ... 17

D. Subjek Penelitian ... 18

E. Metode Pengumpulan Data dan Alat Penelitian ... 19

F. Validitas dan Reliabilitas ... 21

1. Validitas ... 21

2. Seleksi Item ... 22

3. Reliabilitas ... 23

G. Metode Analisis Data ... 24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Deskripsi Subjek Penelitian ... 25

B. Hasil Penelitian ... 26

(16)

xvi

2. Deskripsi Data Penelitian ... 26

C. Pembahasan ... 28

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33

LAMPIRAN ... 35

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Skoring ... 20

Tabel 2. Distribusi Item Makna Kerja Pada Wanita Karir yang Telah Berumah Tangga Sebelum Uji coba ... 21

Tabel 3. Distribusi Item Makna Kerja Pada Wanita Karir yang Telah Berumah. Tangga Setelah Uji Coba ... 23

Tabel 4. Klasifikasi Subjek Berdasarkan Umur ... 25

Tabel 5. Perbandingan Mean ... 26

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Skala ... 36

Lampiran B. Data Penelitian ... 44

Lampiran C. Analisis Reliabilitas Sebelum Seleksi Item ... 57

Lampiran D. Analisis Reliabilitas Setelah Seleksi Item ... 58

Lampiran E. Uji Nornalitas ... 63

Lampiran F. Statistik Diskriptif ... 65

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebudayaan Indonesia, terutama pada masyarakat Jawa meletakkan wanita sebagai pusat keluarga. Peran wanita dalam rumah tangga ini sangat menyita waktu, wanita harus bertanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengendalikan stabilitas keluarga misalnya pengaturan keuangan rumah tangga yang menyangkut kesehatan dan gizi keluarga, serta pendidikan anak-anak ( Fakih, Mansour, 2010 ; Handayani, Ardhian, 2004).

Seiring dengan perubahan zaman, peran wanita kini tidak hanya sebatas pada peran domestik dan peran reproduksi, melainkan juga mengarah pada peran pemenuhan ekonomi keluarga. Hal ini merupakan salah satu bentuk keterlibatan wanita dalam dinamika rumah tangga secara utuh. Perubahan peran pada wanita ini terlihat jelas pada peningkatan jumlah pekerja wanita (Aminatun, 2008). Data statistik yang dilansir BPS (2007) menunjukkan bahwa pada Februari 2006 hingga Februari 2007 jumlah pekerja wanita bertambah 2,12 juta orang, sedangkan jumlah pekerja laki-laki hanya bertambah 287 ribu orang. Pertumbuhan jumlah pekerja wanita yang tinggi juga menunjukkan usaha keterlibatan wanita untuk dapat berkembang, dan menyalurkan kebutuhan akan aktualisasi diri.

(20)

mengembangkan diri dan orang lain. Tuntutan dalam bekerja tersebut merupakan bagian dari proses penemuan dan pencapaian kepenuhan diri. (Hall, Calvin S., & Lindzey, Gardner , 1993). Bekerja juga memberikan manfaat bagi wanita karir maupun keluarga. Wanita karir dapat mendukung ekonomi rumah tangga, meningkatkan harga diri dan pemantapan identitas, relasi yang sehat dan positif dalam keluarga, pemenuhan kebutuhan sosial, peningkatan skill dan kompetensi (Rini, 2002).

Putri dan Himam (2007) mengungkapkan bahwa, wanita yang telah berumah tangga dan juga bekerja memiliki konsekuensi peran ganda sebagai ibu dan istri sekaligus sebagai pekerja. Konsekuensi yang diterima wanita karir cenderung menuntut mereka untuk dapat bijaksana dalam mengurus rumah tangga maupun dalam pekerjaan.

(21)

Hasil penelitian Grandey et al (dalam Soeharto, 2010) mengungkapkan bahwa konflik pekerjaan dan keluarga yang dialami wanita lebih mempengaruhi kepuasan kerja daripada pria. Hal ini didukung oleh Rini (2002) yang mengungkapkan wanita karir mengalami stress lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

Konflik-konflik yang dialami wanita karir yang berumah tangga dapat direduksi jika memiliki kepribadian yang utuh. Kepribadian yang utuh ini didapatkan jika pribadi tersebut memiliki nilai-nilai atau konsep yang mengarah pada sikap-sikap yang produktif. (Supratiknya, 1987). Nilai-nilai atau konsep yang mengarah pada sikap-sikap produktif dapat dilihat pada makna kerja yang dimiliki. Hal ini didukung oleh pendapat Maslow (dalam Supratiknya, 1987), bahwa makna dalam kehidupan dapat dicapai melalui bekerja.

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran makna kerja bagi wanita

karir yang berumah tangga?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat gambaran makna kerja pada wanita karir yang berumah tangga.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai makna kerja pada wanita karir serta dapat dipergunakan sebagai literatur dalam penelitian yang relevan di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis

(23)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Wanita Karir yang telah Berumah Tangga

1. Pengertian Wanita Karir

Wanita Karir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi, 2006) adalah wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha, perkantoran, dsb). Makna karir sendiri menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (Alwi, 2006) adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, atau dapat dinyatakan sebagai pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.

Pengertian wanita karir menurut Anoraga (1998) adalah wanita yang mengalami perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan lain-lain sebagai hasil dari kerja kerasnya baik dengan menggunakan pikiran maupun tenaga fisik. Wanita yang memiliki karir biasanya mendapatkan dorongan-dorongan yang konsisten dari orang tuanya untuk mencapai keberhasilan dalam situasi yang kompetitif.

Masdani (dalam Aminatun, 2008) menggambarkan wanita karir sebagai wanita yang bekerja dengan menghayati serta menerima bahwa pekerjaannya itu merupakan jalan untuk mengembangkan kemampuan dirinya.

(24)

dalam kegiatan profesi, dan mengalami perkembangan dalam pekerjaan, jabatan dan lain-lain sebagai hasil dari kerja, serta menghayati bahwa pekerjaannya itu merupakan jalan untuk mengembangkan kemampuan dirinya.

2. Kehidupan Wanita Karir Yang Telah Berumah Tangga

Semakin meningkat jumlah wanita karir (terutama di kota besar),

semakin kompleks pula dinamika kehidupan Data dari “The Institute of

Science and Technology Journal’s” menunjukkan bahwa perempuan

Indonesia telah bekerja saat berusia 22 tahun (belum menikah). Hanya sebagian kecil dari mereka yang berhenti bekerja setelah berumah tangga (dalam Siregar, 2007).

Seorang wanita karir yang telah berumah tangga pada umumnya berada pada tahap perkembangan dewasa awal dan dewasa madya. Menurut teori perkembangan Levinson (dalam Waskito. J & Irmawati, H, 2004), membangun sebuah karir dan keluarga adalah dua target utama untuk wanita pada tahap dewasa awal. Hal ini didukung dengan pernyataan Hurlock (1997) yang menjabarkan bahwa pada tahap ini manusia berada pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga, dimana seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga.

(25)

perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga. Sikap wanita terhadap pekerjaan pada tahap ini hanya melibatkan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap penting. Wanita kurang berusaha untuk membangun komitmen demi untuk mendapatkan sebuah jabatan profesional yang bermanfaat untuk kepentingan jangka panjang (Waskito. J & Irmawati, H, 2004),).

Hal ini berlangsung hingga wanita memasuki tahap dewasa madya. Pada fase ini, para wanita mulai berfikir untuk membuat perubahan dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan. Wanita pada tahap ini justru mencurahkan banyak waktu untuk membangun karir, dan memperoleh pengakuan serta berusaha mencapai karir profesional di tempat kerja mereka.

Pada kedua tahap perkembangan ini seorang wanita berkarir yang berumah tangga akan selalu dihadapkan pada konflik peran. Menurut W. S. Christine, dkk (2010) dalam konflik pekerjaan, seseorang dapat mengalami konflik dalam dirinya karena harus memilih tujuan yang saling bertentangan. Ketidak jelasan yang dirasakan dalam melakukan pekerjaan baik yang harus dipilih atau didahulukan. Sedangkan konflik keluarga adalah kondisi dimana seseorang mengalami tekanan dalam wilayah keluarga

(26)

akan memiliki tanggung jawab ganda. Pengasuhan dan mengurus keluarga menjadi masalah pokok bagi wanita yang berkarir. Wanita karir dituntut untuk dapat membagi waktu, energi dan menjaga kesehatan mentalnya agar dapat mencapai keseimbangan antara keluarga dan pekerjaanya tanpa mengorbankan dirinya sendiri. Tuntutan tersebut mengarahkan wanita karir yang telah berumah tangga untuk memilih profesi yang dianggapnya aman.

Pilihan wanita karir yang telah berumah tangga untuk memilih profesi yang dianggapnya aman sesuai dengan pendapat Nani dkk (2011), yang menyatakan bahwa persepsi postif wanita terhadap pekerjaannya tidak ditentukan oleh jabatan, asalkan pekerjaan itu memuaskan bagi mereka. Aktualisasi diri dan pengembangan diri dalam pekerjaan yang dapat memberi manfaat untuk dapat berinteraksi lebih baik dengan lingkungan sekitarnya dirasa sebagai manfaat penting dari pekerjaan.

(27)

pengaruh budaya, dukungan dari lingkungan dan pasangan hidup sangat penting bagi performansi wanita dalam karirnya.

Masalah lain yang dapat menghambat wanita dalam meniti karirnya adalah tidak semua wanita karir mampu melakukan pembagian waktu antara keluarga dan karir. Kebanyakan dari wanita karir belum mampu menjaga keseimbangan peran dalam karir dan keluarga (Aminatun, 2008).

B. Makna Kerja

1. Pengertian Makna Kerja

Makna dari kerja dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang menggerakkan seseorang pada apa hendak dicapainya, dan membawanya kepada suatu keadaaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Makna kerja akan membuat orang termotivasi untuk melakukan suatu tindakan ke arah pencapaian harapan. (Anoraga, 1998).

Nurachman, dkk (2011) menegaskan bahwa kerjadianggap sebagai hal yang paling penting dan berarti dalam membangun konsep diri dan identitas diri. Oleh karena itu pemahaman individu mengenai makna kerja juga merupakan nilai yang penting untuk diketahui.

(28)

jelas untuk dicapai dan aktivitas yang dilakukan dapat membawanya kedalam keadaan yang lebih baik.

International Research Meaning Of Working (IRMOW) (dalam Yaktiningsih, 1994) berpendapat bahwa makna kerja merupakan pengertian tentang kerja yang dimiliki oleh individu, yang diperoleh melalui interaksi mereka dengan lingkungan sosial. Secara umum diasumsikan bahwa pengertian ini terkait dengan orientasi karir dan perilaku dalam situasi kerja, termasuk kinerja kerja dan kepuasan kerja.

Morin ( dalam Alexandre & Peter, 2004) menyatakan bahwa konsep makna kerja dapat didefinisikan sebagai atribut penting dari individu mengenai bekerja, representasi kerjanya, dan pentingnya kerja itu dalam hidup individu.

Makna kerja menurut Harpaz, dan Meshoulam, ( 2009) adalah konsep atau nilai seseorang mengenai kerja. Pemaknaan bahwa bekerja merupakan aktivitas yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Makna kerja akan membantu individu dalam proses bekerja, dan menyebabkan individu bekerja secara optimal.

(29)

2. Aspek Makna Kerja

Menurut Harpaz, dan Meshoulam,. (2009) makna kerja tersusun atas :

1.The centrality of work as a life-role

Pada aspek ini kerja dianggap sebagai sentralitas dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki sentralitas dalam kerja akan menikmati dan fokus pada pekerjaannya sehingga lebih berkomitmen terhadap organisasinya.

2.Valued work outcomes

Aspek nilai dari hasil kerja mengungkapkan bahwa kerja menghasilkan status, pendapatan, dan kepuasan kerja yang memiliki nilai tersendiri dalam pekerjaan mereka.

3.Work goals and their importance

Aspek tujuan bekerja dan kepentingannya mengungkapkan bahwa tujuan bekerja akan mengarahkan bagaimana sesorang bersikap dalam pekerjaannya.

Menurut Tim IRMOW (dalam Yaktiningsih, 1994) makna kerja tercermin dalam 5 aspek makna. Kelima aspek makna tersebut adalah :

a)Aspek Sentralitas Bekerja di dalam Kehidupan

(30)

b)Aspek Norma-norma Sosial Mengenai kerja

Aspek ini membahas bahwa pada umumnya masyarakat memandang bahwa pekerjaan yang sesuai dengan norma sosial akan sangat dihargai.

c)Aspek Hasil-hasil kerja yang bernilai

Aspek ini membahas pengaruh hasil kerja memberi nilai tersendiri bagi kehidupan. Hasil yang didapatkan melalui kerja tersebut seperti status, pendapatan, hubungan yang menarik, dan kepuasan kerja.

d)Aspek kepentingan aspek-aspek bekerja

Aspek ini memberikan gambaran lebih lanjut sikap seseorang terhadap aspek-aspek tertentu dari bekerja. Aspek-aspek bekerja tersebut dapat berbentuk memperoleh pengalaman baru, kemandirian, tanggung jawab, dll.

e)Aspek Peran Kerja

Aspek ini membahas nilai yang dimaknai sesesorang berdasarkan peran atau fungsi kerjanya dalam setiap sisi kehidupan. Peran kerja yang utama meliputi peran tugas, peran organisasi, peran produk atau jasa, peran jabatan, yang diperoleh dari pekerjaan dan lingkungan sosialnya.

(31)

merangkum seluruh aspek yang ada dengan mengkategorikan aspek-aspek yang memiliki definisi yang sama. Peneliti merangkum seluruh aspek yang ada dalam 5 aspek berikut :

a) Kerja sebagai sentralitas di dalam kehidupan

Aspek ini membahas bahwa pekerjaan merupakan komponen yang penting atau memegang peran utama dalam kehidupannya (Yaktiningsih, 1994). Seseorang yang memiliki sentralitas dalam bekerja akan menikmati pekerjaannya dan lebih berkomitmen terhadap organisasinya sehingga dapat lebih mudah mencapai kepuasan kerja (Harpaz, I, dan Meshoulam, I, 2009). b) Identifikasi Peran Kerja

Aspek ini membahas sejauh mana individu mengevaluasi dan mengidentifikasi peran atau fungsi kerja dalam setiap sisi kehidupan. Peran kerja yang utama meliputi peran tugas, peran organisasi, peran produk atau jasa, peran jabatan, yang diperoleh dari pekerjaan dan lingkungan sosialnya (Yaktiningsih, 1994). c) Nilai Hasil Kerja

(32)

d) Kepentingan Tujuan Bekerja

Aspek ini membahas kepentingan tujuan dan nilai yang individu cari melalui kerja Tujuan bekerja akan mengarahkan bagaimana sesorang bersikap dalam pekerjaannya (Harpaz, I, dan Meshoulam, I, 2009).

e) Norma-norma Sosial Mengenai Kerja

Aspek ini membahas bahwa norma sosial menunjukkan apa yang harus individu lakukan berkaitan dengan hak dan kewajiban kerja yang belaku di masyarakat. Pada umumnya masyarakat memandang bahwa pekerjaan yang sesuai dengan norma sosial akan sangat dihargai. (Yaktiningsih, 1994)

C. Makna Kerja Pada Wanita Karir yang telah Berumah Tangga

Pekerjaan merupakan pusat keberadaan manusia, menyediakan kebutuhan untuk hidup, sumber identitas, dan menyediakan kesempatan individu untuk berprestasi. Nurachman, dkk (2011) menegaskan bahwa pekerjaan dianggap sebagai hal yang paling penting dan berarti dalam membangun konsep diri dan identitas diri. Oleh karena bekerja merupakan hal yang paling mendasar bagi kehidupan manusia, maka pemahaman individu mengenai makna kerja juga merupakan nilai yang penting untuk diketahui.

(33)

yang dilakukan akan membawanya kepada suatu keadaaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Masdani (dalam Aminatun, 2009) menggambarkan wanita karir sebagai wanita yang bekerja dengan menghayati serta menerima bahwa pekerjaannya itu merupakan jalan untuk mengembangkan kemampuan dirinya.

Pilihan berkarir bagi wanita yang telah berumah tangga merupakan salah satu sarana untuk berkembang dalam menentukan langkah hidupnya. Namun tuntutan untuk memerankan kedua peran, dan menghadapi konflik keluarga serta pekerjaan merupakan resiko bagi wanita karir yang berumah tangga (Aminatun, 2009).

Konsekuensi untuk menghadapi konflik keluarga dan pekerjaan ini sejalan dengan teori perkembangan yang diungkapkan Hurlock (1997). Teori ini menjabarkan bahwa pada dewasa awal manusia berada pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga, dimana seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada tahap perkembangan ini seorang wanita berkarir yang berumah tangga akan selalu dihadapkan pada konflik peran. Konflik pekerjaan dan keluarga ini juga tetap berlanjut hingga tahap dewasa madya, namun pada masa ini wanita mulai dapat mengatur agar keluarga dan pekerjaan dapat berjalan dengan seimbang. (Nurachman, 2011)

(34)

ganda. Pengasuhan dan mengurus keluarga menjadi masalah pokok bagi wanita yang berkarir. Wanita karir dituntut untuk dapat membagi waktu, energi dan menjaga kesehatan mentalnya agar dapat mencapai keseimbangan antara keluarga dan pekerjaanya tanpa mengorbankan dirinya sendiri.

(35)

17 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi (Azwar, 2005). Pada penelitian ini variabel yang hendak digambarkan adalah makna kerja pada wanita karir.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah makna kerja pada wanita karir yang telah berumah tangga atau memiliki peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai pekerja.

C. Definisi Operasional

(36)

ini diperoleh wanita karir yang telah berumah tangga melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya.

Makna kerja yang ada tersebut tertuang dalam 5 aspek makna. Kelima aspek makna yaitu, work centrality yang membahas bahwa pekerjaan merupakan komponen yang memegang peran utama dalam kehidupannya serta pekerjaan tersebut disukainya. Aspek identifikasi peran kerja yang membahas sejauh mana individu mengidentifikasi peran kerja dalam kehidupan. Aspek nilai hasil kerja membahas nilai yang didapatkan dari hasil kerja. Aspek kepentingan tujuan bekerja membahas kepentingan tujuan dan nilai yang individu cari melalui kerja. Aspek norma-norma sosial mengenai kerja membahas bahwa norma sosial menunjukkan apa yang harus individu lakukan berkaitan dengan harapan yang ada pada masyarakat.

Skala makna kerja akan disusun dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (method of summated rating) yaitu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek menunjukkan bahwa subjek mempunyai makna kerja, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan bahwa subjek tidak memiliki makna kerja.

D. Subjek Penelitian

(37)

dimaksudkan berkaitan dengan kebutuhan, tuntutan gaji yg lebih besar, mendapatkan status, dan kekuasaan yang lebih besar.

Teknik pemilihan subjek yang digunakan adalah teknik incidental sampling, yaitu suatu teknik pemilihan subjek yang didasarkan atas siapa

saja yang kebetulan dijumpai yang dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2002).

E. Metode Pengumpulan data dan Alat Penelitian

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penyebaran skala, yang disusun dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (method of summated rating) yaitu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Dalam skala tersebut, subjek diminta merespon pernyataan-pernyataan yang dirumuskan secara favorable dan unfavorable mengenai suatu objek. Objek skala pada penelitian ini adalah makna kerja.

(38)
[image:38.595.148.518.110.246.2]

Tabel 1 Tabel Skoring

Alternatif Jawaban Skor

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Skala makna kerja yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada kelima aspek yang telah disusun yaitu Work Centrality, Identifikasi Peran Kerja (Work Role Identification), Nilai Hasil Kerja (Valued Working Outcomes), Kepentingan Tujuan Bekerja (Importance of Work Goals) dan Norma-norma Sosial Mengenai Kerja (Societal Norms about Working).

Item-item dalam skala makna kerja ini disusun dengan acuan kelima aspek. Item yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 54 item, dimana masing- masing aspek terdiri dari 12 hingga 10 item. Subjek dengan nilai total skala tinggi mengindikasikan bahwa subjek memiliki makna kerja yang tinggi. Makna kerja yang tinggi ini menggambarkan bahwa subjek memiliki makna pada pekerjaan . Sebaliknya subjek dengan nilai rendah total rendah mengindikasikan bahwa subjek kurang memaknai pekerjaan.

(39)
[image:39.595.101.521.145.570.2]

Tabel 2

Distribusi Item Makna Kerja Pada Wanita Karier yang Telah Berumah Tangga Sebelum Uji Coba

Aspek Komposisi Item Total

Favorable Unfavorable

Work Centrality 1,2,3,4,5,6 28,29,30,31,32,33 12 Identifikasi Peran Kerja

(Work Role Identification)

7,8,9,10,11 34,35,36,37,38 10

Nilai Hasil Kerja

(Valued Working Outcomes)

12,13,14,15,16, 39,40,41,42,43, 12

Kepentingan Tujuan Bekerja (Importance of Work Goals)

18,19,20,21,22 45,46,47,48,49 10

Norma-norma Sosial Mengenai Kerja

(Societal Norms about Working).

23,24,25,26,27 50,51,52,53,54 10

Total 27 27 54

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

(40)

konsultasi kepada dosen pembimbing skripsi untuk memenuhi validitas isi tersebut.

2. Seleksi Item

Item yang baik adalah item yang memiliki daya beda tinggi, yaitu mempunyai kemampuan untuk memberikan indikasi apakah seseorang mempunyai sikap positif atau tidak. Teknik yang dipakai dalam menyeleksi item dalam penelitian ini adalah dengan mengkorelasikan skor item dengan skor item total. Pengkorelasian antara skor item dengan skor item total akan menghasilkan koefisien korelasi item total (rix). Koefisien

korelasi yang baik adalah ≥ 0.3, jadi item yang memiliki koefisien korelasi

kurang dari 0.3 dinyatakan gugur (Azwar, 2003).

(41)
[image:41.595.99.518.151.642.2]

Tabel 3

Distribusi Item Makna Kerja Pada Wanita Karir yang Telah Berumah Tangga Setelah Uji Coba

Aspek Komposisi Item Total

Favorable Unfavorable

Work Centrality 1,2,3,4,5,6 29,30,31,32 10 Identifikasi Peran Kerja

(Work Role Identification)

7,8,9,10,11 34,35,36,37,38 10

Nilai Hasil Kerja

(Valued Working Outcomes)

12,13,14,16,17 39,40,41,42,43,44 11

Kepentingan Tujuan Bekerja (Importance of Work Goals)

18,19,20,21,22 45,46,47,48,49 10

Norma-norma Sosial Mengenai Kerja

(Societal Norms about Working).

23,24,25,26 51,52,53,54 8

Total 25 24 49

3. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kemantapan atau keterpercayaan suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan pendekatan konsistensi internal yang didasarkan pada data dari sekali pengenaan satu bentuk skala sikap pada sekelompok responden (single-triad administration). Pengukuran koefisien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik -Alpha Cronbach. (Azwar, 2005)

(42)

Hasil perhitungan koefisien reliabilitas Alpha-Cronbach skala makna kerja adalah sebesar 0,974. Angka Koefisien ini menunjukkan bahwa skala makna kerja ini dapat diandalkan untuk pengambilan data penelitian.

G. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Analisis dari penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang akan diteliti (Hadi, 2000)

(43)

25 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek yang dipakai dalam penelitian ini adalah pegawai. Wanita-wanita tersebut dapat dikatakan sebagai Wanita-wanita karir karena berkecimpung dalam kegiatan profesi di luar perannya sebagai ibu rumah tangga.

[image:43.595.100.510.262.607.2]

Subjek penelitian ini dapat diklasifikasikan berdasarkan umur dan jenis pekerjaannya. Klasifikasi ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan informasi tambahan mengenai subjek sehubung dengan penelitian. Pada tabel berikut akan disajikan klasifikasi berdasarkan usia dan jenis pekerjaan.

Tabel 4

Klasifikasi Subjek Berdasarkan Umur

No Usia Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 20-39 45 75%

2 40-65 15 25%

Jumlah 60 100%

Tabel 4.2 ini menyajikan data bahwa, dari 60 orang subjek penelitian ada 45 subjek (75%) berusia 20- 39 tahun, 15 subjek (25%) berusia 40-65 tahun.

(44)

B. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov yang menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 (P > 0.05) maka sebarannya normal. Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka data dalam distribusi tidak normal Berdasarkan analisis teknik Kolmogorov-Smirnov SPSS versi 16.00 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0. 642. Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diambil berasal dari sebuah distribusi normal.

2. Deskripsi Data Penelitian

[image:44.595.100.519.198.734.2]

Peneliti memperoleh mean teoritik dan mean empirik dari data penelitian yang dilakukan. Perbandingan data mean teoritik dan mean empirik tersebut dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya makna kerja pada wanita karir. Berikut ini disajikan hasil mean teoritik dan mean empirik pengumpulan data penelitian :

Tabel 5 Perbandingan Mean

Statistik Makna kerja

Teoritis Empiris

Mean (µ) 122.5 156

X Max 196 194

(45)

Pada skala makna hidup diperoleh mean teoritik sebesar 122.5 dan mean empirik sebesar 156 (Mean empirik > Mean teoritis). Data ini menunjukkan bahwa rata-rata subjek penelitian yaitu wanita karir memiliki makna kerja. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean teoritik di uji lagi dengan uji statistik one sample t-test dengan bantuan program SPSS for Windows 16. Hal ini bertujuan untuk membuktikan secara signifikan bahwa subjek memiliki makna kerja.

[image:45.595.98.510.266.711.2]

Hasil perhitungan uji statistik one sample t-test menunjukkan nilai t sebesar 12.432, dengan p=0,000 < 0,01. Hal ini menggambarkan bahwa makna kerja dari subjek penelitian cenderung tinggi.

Tabel 6. Mean Tiap Aspek

No Aspek Mean

Teoritik

Mean Empirik

1 Work Centrality 25 32.667

2 Identifikasi Peran Kerja (Work Role Identification)

25 30.750

3 Nilai Hasil Kerja (Valued Working Outcomes)

27.5 34.316

4 Kepentingan Tujuan Bekerja (Importance of Work Goals)

25 31.916

5 Norma-norma Sosial Mengenai Kerja (Societal Norms about Working).

20 26.450

(46)

Berdasarkan hasil data tersebut maka dapat terlihat sumbangan masing-masing aspek terhadap makna kerja. Mean empirik pada aspek norma-norma sosial mengenai kerja terlihat memberi sumbangan paling besar = 21% terhadap makna kerja, sedangkan sumbangan terkecil diberikan oleh aspek identifikasi peran kerja = 19%.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis deskripif data diperoleh nilai mean empirik (156) lebih tinggi daripada nilai mean teoritik (122.5), selain itu hasil uji t yang telah dilakukan menunjukkan nilai t sebesar 12.432, dengan p= 0.000 < 0.01. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata wanita karir dalam sample penelitian memiliki makna kerja yang lebih tinggi daripada mean teoritik.

(47)

sudah dimiliki oleh subjek. Makna kerja yang ada ini dapat membantu wanita karir dalam menjaga keseimbangan peran dalam keluarga maupun pekerjaan. Penelitian ini mengacu pada aspek makna kerja, yaitu work centrality, identifikasi peran kerja, nilai hasil kerja, kepentingan tujuan bekerja, dan norma-norma sosial mengenai kerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat bahwa kelima aspek tersebut berperan dalam memberikan sumbangan tingginya makna kerja pada wanita karir.

Aspek norma-norma sosial mengenai kerja menjadi aspek yang memberi sumbangan paling tinggi dikarenakan wanita sangat memperhatikan stereotip-stereotip yang berkembang di masyarakat. Menurut Savitry ( dalam Nurachman, Nani, dkk, 2011) norma sosial menunjukkan apa yang harus individu lakukan berkaitan dengan harapan yang ada pada masyarakat. Pada umumnya masyarakat memandang bahwa pekerjaan yang sesuai dengan norma sosial akan sangat dihargai.

(48)
(49)

31 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini menggambarkan hasil sebagai berikut:

1.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean teoritik. Hal ini menggambarkan bahwa subjek penelitian yaitu wanita karir yang telah berumah tangga secara umum memiliki makna kerja.

2.Berdasarkan aspek makna kerja , aspek norma-norma sosial mengenai kerja menjadi aspek yang memberi sumbangan paling tinggi terhadap makna kerja pada wanita karir yang telah berumah tangga.

B. SARAN

1. Bagi Wanita karir yang telah berumah tangga

(50)

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(51)

33

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Alexandre, A, and Peter, K.. (2009) Prespective on the Meanings of Work and

Working : Current Research and Theory. Sage Publications, Inc.

Aminatun, Siti. (2008). Persepsi Wanita terhadap Keseimbangan antara Karir dan Ibu Rumah Tangga sebagai Solusi Mencegah Ketidakharmonisan Keluarga. Jurnal PKS Vol. VII, No 23, Maret 2008 ; 70-88.

Anoraga, P. (1998). Psikologi Kerja. Jakarta : Rieneka Cipta

Azwar, S. ( 2005). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2003). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Baumeister .(1991). Crafting a Job: Revisioning Employees as Active Crafters of Their Work. The Academy of Management Review.

BPS. (2011). Berita Resmi Statistik : Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2007. Diambil dari http://www.bps.go.id/brs_file/tenaker-15mei07.pdf?

Fakih, Mansour. (2010). Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hadi, Sutrisno. (2002). Metodologi penelitian. Yogyakarta: Andi Offset .

Hadi, S. (2000). Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.

Hall, Calvin S., & Lindzey, Gardner. (1993). Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis), Dr. A. Supratiknya (ed.), Yogyakarta :Kanisius

Handayani, Christina S, dan Ardhian Novianto. (2004). Kuasa Wanita Jawa. Yogyakarta : LKIS Yogyakarta.

Harpaz, I., & Meshoulam, I. (2009). The Meaning of Work, Employment Relations, and Strategic Human Resources Management in Israel. Human Resource Management Review .

Hurlock, E.B. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

(52)

Nurachman, Nani, dkk. (2011). Psikologi Perempuan : Pendekatan Kontekstual Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Putri, A.U , dan Himam, Fathul. (2009). Ibu dan Karir: Kajian Fenomenologi terhadap Dual-Career Family. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Vol 32, No 1,47-60.

Rini, J.F. (2002). Wanita Bekerja. Jurnal Team e-psikologi. http://www.e-psikologi.com / epsi/artikel_detail.asp?id=115.

Rini, J.F. (2002). Stres Kerja. Artikel e-psikologi http://www.epsikologi.com/e-psi /artikel_detail.asp?id=172

Siregar, Mastauli. (2007). Keterlibatan Ibu Bekerja dalam Perkembangan Pendidikan Anak. Jurnal Sosiologi : Harmoni Sosial Vol. II no 1. Tahun 2007, Hal 8-18.

Soeharto, Triana N. E. D. (2010). Konflik Pekerjaan-Keluarga dengan Kepuasan Kerja : Metaanalisis. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Vol 37, No 1, Juni 2010: 189-194.

Supratiknya, A. (1987). Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Mazlow. (Goble, Frank G, Trans.). Yogyakarta : Kanisius. (Original work published 1971).

Utami, Sc. (1985). Identitas Wanita. Yogyakarta : Kanisius.

Waskito. J & Irmawati, H. (2004). Perbedaan Gender dan Sikap terhadap Peran Pekerjaan-Keluarga: Implikasinya pada Perkembangan Karir Wanita. Benefit : Jurnal Managemen dan Bisnis. Vol. 11, No 1, Juni 2007. W.S. Christine, dkk. (2010). Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga

Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai Intervening Variabel (Studi pada Dual Career Couple di Jabodetabek). Jurnal Manajemen dan Kewirausahan Vol 12, No 2, September 2010 : 121-132.

Wrzesniewski, A, Dutton, Jane E., and Debebe, Gelaye. 2003. Interpersonal Sensemaking and The Meaning of Work. Research in Organizational Behavior, Volume 25, 93-135. Yaktiningsih, A. (1994). Makna bekerja Studi tentang Makna Kerja dan

(53)

35

(54)

LAMPIRAN A

(55)

SKALA PENELITIAN

IDENTITAS

Nama :

Usia : tahun

Status : menikah / tidak menikah

Pekerjaan :

(56)

Yogyakarta, Juli 2012

Dengan hormat,

Ditengah kegiatan Saudara/i, perkenankanlah saya memohon

kesediaan Saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi

pertanyaan dalam skala yang saya lampirkan berikut.

Kesediaan Saudara/i dalam penelitian ini sangat membantu saya

dalam penyusunan tugas akhir di Fakultas Psikologi, Universitas

Sanata Dharma. Saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk

mengisi dengan lengkap setiap pertanyaan sesuai dengan keadaan,

perasaan dan pikiran Saudara/i saat ini tanpa dipengaruhi oleh

siapapun karena tidak ada jawaban benar maupun salah. Semua

jawaban yang Saudara/i berikan adalah benar apabila sesuai dengan

keadaan yang dialami oleh Saudara/i.

Semua

identitas

dan

jawaban

Saudara/i,

saya

jamin

kerahasiaannya. Saya harap jangan sampai ada pertanyaan yang

terlewat atau tidak terjawab. Terimakasih.

Hormat Saya,

(57)

Petunjuk Pengerjaan

Berikut ini disajikan 54 buah pernyataan. Saudara/i diharapkan

untuk memilih salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan diri

Saudara/i dengan cara memberikan tanda silang

(X)

pada kolom

alternative

jawaban yang telah disediakan. Berikut ini adalah

alternative

jawaban yang telah disediakan:

SS

:

Sangat Sesuai

S

:

Sesuai

Ts

:

Tidak Sesuai

STS

:

Sangat Tidak Sesuai

Bila Saudara/i ingin mengubah jawaban Saudara/i, berilah tanda

berupa dua garis horizontal pada

jawaban Saudara/i yang salah (X)

dan berilah tanda

(X)

pada jawaban yang Saudara/i anggap sesuai

dengan diri Saudara/i.

Contoh.

Pernyataan

SS

S

TS

STS

Saya nyaman berada di lingkungan pekerjaan

saya

X

X

(58)

kehidupan saya.

2.

Saya menyukai pekerjaan saya saat ini.

3.

Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan minat saya.

4.

Saya fokus dalam pekerjaan saya.

5.

Saya menikmati pekerjaan saya.

6.

Saya berusaha untuk mengembangkan kemampuan dan

keahlian saya didalam pekerjaan saya.

7.

Pekerjaan membuat saya mempunyai peran dalam

keluarga dan masyarakat.

8.

Saya mempunyai karir yang cukup membanggakan.

9.

Saya bekerja pada perusahaan/ instansi yang cukup

terkenal di masyarakat.

10. Hasil pekerjaan saya cukup diakui oleh masyarakat.

11. Jabatan saya dalam pekerjaan membuat saya dipandang

oleh orang disekitar saya.

12. Saya puas dengan pendapatan atau gaji yang saya

dapatkan.

13. Saya dapat mengaktualisasikan diri saya lewat pekerjaan.

14. Saya mempunyai relasi yang luas karena pekerjaan saya.

15. Pekerjaan saya membuat pengetahuan saya lebih

berkembang.

16. Saya puas dengan hasil kerja yang saya peroleh.

17. Pekerjaan saya membuat saya mempunyai pikiran yang

(59)

No.

Pernyataan

SS

S

TS

STS

18. Pekerjaan saya sesuai dengan tujuan hidup saya.

19. Pekerjaan saya sesuai dengan nilai hidup yang saya anut.

20. Saya dapat mencapai tujuan hidup saya melalui

pekerjaan saya.

21. Saya mempunyai rencana untuk mencapai tujuan dari

pekerjaan saya.

22. Saya mempunyai tujuan dalam pekerjaan saya.

23. Pekerjaan yang saya lakukan tidak melanggar norma

sosial.

24. Pekerjaan saya dihargai oleh masyarakat.

25. Pekerjaan saya memberi manfaat bagi lingkungan

sekitar.

26. Orang disekitar saya mendukung pekerjaan saya.

27. Pekerjaan saya tidak mengganggu masyarakat sekitar.

28. Pekerjaan merupakan hal yang kurang penting bagi

kehidupan saya.

29. Saya kurang menyukai pekerjaan saya.

30. Pekerjaan saya tidak sesuai dengan minat saya.

31. Saya kurang fokus pada pekerjaan saya.

32. Saya kurang menikmati pekerjaan saya.

(60)

No.

Pernyataan

SS

S

TS

STS

34. Pekerjaan membuat saya kurang mempunyai peran di

keluarga dan masyarkat

35. Saya mempunyai jabatan pekerjaan yang kurang

membanggakan.

36. Saya bekerja pada perusahaan / instansi yang kurang

dikenal oleh masyarakat.

37. Hasil pekerjaan saya dipandang sebelah mata oleh

masyarakat.

38. Jabatan pekerjaan saya membuat saya dipandang sebelah

mata oleh orang sekitar.

39. Saya tidak puas dengan pendapatan atau gaji yang saya

dapatkan.

40. Saya tidak dapat mengaktualisasikan diri saya lewat

pekerjaan.

41. Saya mempunyai relasi yang sempit karena pekerjaan

saya.

42. Pekerjaan saya membuat pengetahuan saya kurang

berkembang.

43. Saya kurang puas dengan hasil kerja yang saya peroleh.

44. Pekerjaan saya membuat saya kurang mempunyai pikiran

yang dinamis dan berkembang.

(61)

*

Mohon periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati

“TERIMA KASIH”

No.

Pernyataan

SS

S

TS

STS

46. Pekerjaan saya kurang sesuai dengan nilai hidup yang

saya anut.

47. Saya tidak dapat mencapai tujuan hidup saya melalui

pekerjaan saya.

48. Saya belum mempunyai rencana untuk mencapai tujuan

dari pekerjaan saya.

49. Saya tidak mempunyai tujuan dalam pekerjaan saya.

50. Pekerjaan yang saya lakukan melanggar norma sosial.

51. Pekerjaan saya tidak dihargai oleh masyarakat.

52. Pekerjaan saya kurang memberi manfaat bagi

lingkungan sekitar.

53. Orang sekitar saya tidak mendukung pekerjaan saya.

(62)

LAMPIRAN B

(63)

No

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10

1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2

2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

6 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

7 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3

8 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4

9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

10 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

11 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3

12 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2

13 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3

14 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

17 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

18 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3

19 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2

20 4 2 2 2 2 3 4 2 1 2

21 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2

22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

23 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

26 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

27 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3

28 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4

29 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

30 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

31 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3

32 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2

33 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3

(64)

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

36 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

37 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

38 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3

39 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2

40 4 2 2 2 2 3 4 2 1 2

41 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3

42 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3

43 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3

44 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3

45 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3

46 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3

47 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

49 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3

50 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4

51 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

52 3 4 3 3 3 3 3 1 3 1

53 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2

54 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

56 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3

57 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4

58 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3

(65)

47

No

item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20

1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3

3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

7 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4

8 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3

9 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

10 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3

11 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3

12 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

14 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3

15 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2

16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

17 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3

18 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3

19 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3

20 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3

21 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

22 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3

23 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4

28 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3

29 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

30 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3

31 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3

32 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

34 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3

35 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2

36 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

(66)

38 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3

39 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3

40 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

42 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3

43 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3

44 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

46 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1

47 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3

48 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

50 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

52 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3

53 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2

54 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

56 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

57 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4

58 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

59 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3

(67)

No

item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3

3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

6 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4

7 4 <

Gambar

Tabel 3.   Distribusi Item Makna Kerja Pada Wanita Karir yang Telah
Tabel 1 Tabel Skoring
Tabel 2 Distribusi Item Makna Kerja Pada Wanita Karier yang Telah Berumah
Tabel 3 Distribusi Item Makna Kerja Pada Wanita Karir yang Telah Berumah
+4

Referensi

Dokumen terkait

Satuan lahan adalah kelompok lahan yang mempunyai sifat-sifat yang sama atau hampir sama yang penyebarannya digambarkan dalam peta satuan lahan, dimana peta ini

Filsafat hukum kaitannya dengan pembentukan hukum di Indonesia, setidaknya kita sadar bahwa hukum dibentuk karena pertimbangan keadilan (gerechtigkeit) disamping

Menawi taksih wonten tiyang gesang, taksih wonten adicara penganten, tegesipun mbetahaken kawegiganing wicara basa Jawa pranata adicara; 26. Tansaya kathah tiyang sibuk ,

Berdasarkan permasalahan diatas akan dibangun sebuah aplikasi Augmented Reality (AR) dengan menggunakan marker yang dapat membantu wisatawan untuk mendapatkan

Selanjutnya dilakukan pencacahan untuk masing- masing sampel sumber radiasi β yaitu Thorium yang terkandung dalam abu kaos lampu petromaks dalam waktu pencacahan

[r]

Negeri Negeri Principal (Penagih) di Surabaya Principal (Penagih) di Surabaya Bank NSC Surabaya (Remitting Bank) Bank NSC Surabaya (Remitting Bank) Bank NSC Kantor Pusat

Persentase capaian kinerja program PD bidang Infrastruktur SDA dan ekonomi dengan capaian 75% 50% 50% 1 Penyusunan dokumen perencanaan subbidang infrastruktur