PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KAP,
OPINI AUDIT GOING CONCERN
DAN AUDIT DELAY
TERHADAP PERGANTIAN KAP
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2013)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
JIHAN URFI MAULINA B 200 110 124
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KAP, OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN AUDIT DELAY TERHADAP
PERGANTIAN KAP
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 -2013)
JIHAN URFI MAULINA B 200 110 124
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pergantian manajemen, ukuran KAP, opini audit going concern, dan audit delay terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik. Sampel yang digunakan sebanyak 88 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai 2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik (logistic regression) dengan tingkat signifikansi 5 persen, yang diolah menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Versi 18.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik, sedangkan pergantian manajemen, opini audit going concern, dan audit delay tidak berpengaruh terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik.
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul :
PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KAP, OPINI AUDIT
GOING CONCERN, DAN AUDIT DELAY TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2013).
Yang ditulis oleh :
JIHAN URFI MAULINA B 200 110 124
Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi sya rat untuk diterima.
Surakarta, Februari 2015 Pembimbing
(Drs. Wahyono, M.A.,Ak.)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
A. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu media yang berisi informasi mengenai posisi dan kegiatan operasional perusahaan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Manajemen (dalam teori keagenan disebut agen) dan pemegang saham (dalam teori keagenan disebut prinsipal) memiliki suatu hubungan keagenan diantara keduanya yang digambarkan dalam teori keagenan. Pihak manajemen (agen) selaku penyaji laporan keuangan cenderung untuk termotivasi oleh kepentingannya sendiri, sementara pihak eksternal (prinsipal) perusahaan yang juga pemakai laporan keuangan memiliki kepentingan untuk memperoleh laporan keuangan yang mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Perbedaan kepentingan tersebut dapat diatasi dengan hadirnya mediator atau pihak ketiga yang independen yaitu auditor (Robbitasari dan Wiratmaja, 2013).
Giri (2010) dalam Wijayani dan Januarti (2011) menyatakan bahwa pembatasan tenure (masa perikatan audit) merupakan usaha untuk menjaga kualitas independensi auditor dan mencegah auditor terlalu dekat dengan klien yang mengakibatkan munculnya fenomena pe rgantian KAP. Pergantian KAP dapat bersifat mandatory (wajib) maupun voluntary
(sukarela). Apabila pergantian KAP terjadi bersifat mandatory, hal ini dikarenakan adanya peraturan yang mewajibkan perusahaan melakukan hal tersebut. Namun, sebaliknya apabila pergantian terjadi bersifat
yang berasal dari sisi klien itu sendiri maupun KAP yang bersangkutan (Robbitasari dan Wiratmaja, 2013).
B. TINJAUAN PUSTAKA 1 . Teori Agensi
Teori agensi menjelaskan tentang permasalahan hubungan kontrak antara agen dan prinsipal. Prinsipal selaku penanam modal memberikan kepercayaan pada agen untuk mengelola aset yang dimilikinya dan agen diwajibkan secara berkala memberikan laporan perkembangan aset tersebut kepada prinsipa l. Dalam perjalanan hubungan kontrak tersebut ternyata menimbulkan konflik, sehingga diperlukan pihak ketiga untuk menjembatani konflik antara prinsipal dan agen yaitu auditor. (Pratini dan Astika, 2013).
2 . Teori Auditing
ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concept) mendefinisikan
auditing sebagai suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan kemudian hasilnya disampaikan kepada para pemakai yang berkepentingan (Halim, 2008:1).
3 . Peraturan Tentang Jasa Akuntan Publik
pemberian jasa audit yang dilakukan oleh KAP paling lama 6 tahun buku berturut-turut, dan oleh akuntan publik paling lama untuk 3 tahun buku berturut -turut. KAP dan akuntan publik diperbolehkan menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang di atas (Divianto, 2011).
4 . Pergantian KAP
Pergantian KAP dapat terjadi secara wajib (mandatory) maupun secara sukarela (voluntary). Jika pergantian KAP terjadi secara sukarela, maka fokus perhatian utama adalah pada sisi klien (kesulitan keuangan, manajemen yang gagal, perubahan ownership, Initial Public Offering). Sebaliknya, jika pergantian terjadi secara wajib, maka fokus perhatian utama beralih kepada auditor (fee audit dan kualitas audit) (Febrianto, 2009 dalam Divianto, 2011).
5 . Pergantian Manajemen
Damayanti dan Sudarma (2008) dalam Juliantari dan Rasmini (2013) menyatakan bahwa pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang dapat disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi berhenti karena kemauan sendiri.
6 . Ukuran KAP
telah bergabung dengan KAP Big Four. Sedangkan KAP kecil adalah KAP yang tidak tergabung dengan KAP Big Four.
7 . Opini Audit Going Concern
Opini audit going concern merupakan opini auditor yang dikeluarkan untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jika opini going concern
diberikan pada perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan suatu respon harga saham negatif sehingga besar kemungkinan akan mendorong dilakukan pergantian KAP (Abdillah dan Sabeni, 2013).
8 . Audit Delay
Dalam Lucyanda dan Nura’ni, (2013) menjelaskan Audit delay
yaitu keterlambatan dalam penyampaian laporan audit. Laporan keuangan auditan harus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.
C. METODE PENELITIAN
1 . Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode purposive sampling berdasarkan kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan.
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan data laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.
3 . Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan metode dokumentasi dari sumber yang digunakan.
4 . Variabel dan Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan adalah Pergantian KAP yang diukur menggunakan variabel dummy. Apabila terjadi pergantian KAP diberi nilai. Sedangkan diberi nilai 0, apabila tidak terjadi pergantian KAP (Nasser et al., 2006 dalam Rasyid, 2012).
b. Variabel Independen 1 ) Pergantian Manajemen
Variabel pergantian manajemen diukur dengan variabel
dummy, jika perusahaan melakukan pergantian manajemen maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan tidak melakukan pergantian manajemen maka diberikan nilai 0 (Damayanti dan Sudarma, 2007 dalam Rasyid, 2012).
2 ) Ukuran KAP
Variabel ukuran KAP diukur menggunakan variabel
KAP Big 4 maka diberikan nilai 0 (Nasser et al dalam Khoiriyah, 2014).
3 ) Opini Audit Going Concern
Variabel opini audit going concern diukur menggunakan variabel dummy. Apabila opini audit going concern diterima perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan apabila perusahaan tidak menerima opini audit going concern maka diberikan nilai 0 (Abdillah dan Sabeni, 2013).
4 ) Audit Delay
Variabel audit delay diukur berdasarkan lamanya jumlah hari antara dikeluarkannya laporan keuangan dengan dikeluarkannya laporan audita n (Robbitasari dan Wiratmaja, 2013).
5 . Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Pengujian dengan menggunakan regresi logistik dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut (Ghozali, 2009) :
a. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif yaitu untuk memberikan deskripsi atau gambaran suatu data yang dilihat dari rata -rata (mean), standar deviasi (standart deviation), dan maksimum-minimum (Ghozali, 2009).
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan a = 5%. Kaidah pengambilan keputusan adalah :
1) Jika nilai probabilitas (sig.) < a = 5% maka hipotesis alternatif didukung.
2) Jika nilai probabilitas (sig.) > a = 5% maka hipotesis alternatif tidak didukung.
c. Menilai Model Fit (Overall Fit Model)
Hipotesis yang dapat dirumuskan untuk menilai model fit
adalah sebagai berikut :
1) H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
2) Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data d. Koefisien determinasi (Nagelkerke R Square)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya dengan menggunakan nilai Nagelkerke R Square
(Ghozali, 2009).
e. Menguji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan
f. Matriks klasifikasi
Matrik klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya perpindahan KAP yang dilakukan oleh perusahaan.
g. Model Regresi Logistik yang Terbentuk
Model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pergantian KAP = a + ß1 Pergantian manajemen + ß2 Ukuran KAP
+ ß3 Opini audit going concern + ß4 Audit delay
+ e D. PEMBAHASAN
1 . Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap Pergantian KAP
Variabel pergantian manajemen menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -0,517 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,367 lebih besar dari a = 5%, maka hipotesis pertama (H1) tidak berhasil
didukung.
2 . Pengaruh ukuran KAP terhadap pergantian KAP
Variabel ukuran KAP menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -1,656 dengan tingkat signifikansi 0,017 lebih kecil dari a = 5%, maka hipotesis kedua (H2) berhasil didukung.
3 . Pengaruh Opini Audit Going Concern Terhadap Pergantian KAP
4 . Pengaruh audit delay terhadap pergantian KAP
Variabel audit delay menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -0,001 dengan tingkat signifikansi 0,959 lebih besar dari a = 5%, maka hipotesis kedua (H4) tidak berhasil didukung.
E. PENUTUP
a) Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.
b) Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian KAP.
c) Hasil penelitian menyimpulkan bahwa opini audit going concern
tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Titis Bonang dan Arifin Sabeni. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian KAP”. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.2, No.3, Hal. 1-12.
Arinta, Khasaras Dara dan Santosa Adiwibowo. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Pergantian Kantor Akuntan Publik ”. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 2, No. 4, Hal. 1-11. Astrini, Novia Retno dan Dul Muid. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara
Voluntary”. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 2, No. 3, Hal. 1-11.
Astuti, Ni Luh Putu Paramita Novi dan I Wayan Ramantha. 2014. “Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress
dan Ukuran Perusahaan pada Pergantian Auditor”. E-Jurnal Universitas Udayana, Vol. 7, No. 3, Hal. 663-676.
Bursa Efek Indonesia. “Indonesian Capital Market Directory 2009-2013 ”.
Jakarta: Bursa Efek Indonesia.
Damayanti, Shulamite dan Made Sudarma. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik ”.
Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.
Divianto. 2011. “Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan Auditor Switching”. Jurnal Ekonomi dan Akuntansi, Vol. 1, No. 2, Hal. 153-173.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multiv ariate dengan Program SPSS 2006, 2009, 2011. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Halim, Abdul. 2008. Auditing 1 Edisi Keempat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Juliantari, Ni Wayan Ari dan Ni Ketut Rasmini. 2013. “Auditor Switching
dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 3, No. 3, Hal. 231-246.
Khoiriyah, Khusnul. 2014. “Analisis Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur di Indonesia Melakukan Auditor Switching”. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pratini, I G A Asti, dan I.B Putra Astika . 2013. “Fenomena Pergantian Auditor di Bursa Efek Indonesia”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 5, No. 2, Hal. 470-482.
Puspitasari, Elen dan Anggraeni Nurmala Sari. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay)”. Jurnal Akuntansi Dan Auditing, Vol. 9, No. 1, Hal. 31-42.
Rasyid, Gusti Ahmad. 2012. “Analisis Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching”. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rochmat, Faizal. 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching”. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Robbitasari, Ainurrizky Putri dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. 2013. “Pengaruh Opini Audit Going Concern, Kepemilikan Institusional dan Audit Delay pada Voluntary Auditor Switching”.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 5, No. 3, Hal.652-665.
Saputri, Vita Wahyu dan Fatchan Achyani. 2014. “Analisis Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Akuntansi FEB-UMS. ISBN: 978-602-70429-2-6
Setyaningsih, Ramita. 2013. “Analisis Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sinarwati, Ni Kadek. 2010. “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?”.Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Srimindarti, Ceacilia. 2006. “Opini Audit dan Pergantian Auditor: Kajian Berdasarkan Resiko, Kemampuan Perusahaan dan Kinerja Auditor”. Jurnal Fokus Ekonomi, Vol. 5, No. 1, Hal. 64-76. Sulistiarini, Endina dan Sudarno. 2012. “Analisis Faktor -Faktor Pergantian
Kantor Akuntan Publik”. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol.1, No. 2, Hal. 1-12.
Suparlan dan Wurlan Andayani. 2010. “Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”.
Susan dan Estralita Trisnawati. 2011. “Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching”. Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No. 2, Hal. 131-144
Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching”. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.
Wijayanti, Martina P. 2010. “Analisis Hubungan Auditor – Klien : faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching di Indonesia ”. UNDIP. Skripsi tidak dipublikasikan.