• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 1 Pengelolaan Pendidikan Multikultural Di Sd Negeri 02 Bejen Karanganyar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAMPIRAN 1 Pengelolaan Pendidikan Multikultural Di Sd Negeri 02 Bejen Karanganyar."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

(2)

DATA NARASUMBER

KEPALA SEKOLAH, KOMITE, DAN GURU SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR

No Nama/ NIP Jabatan

NIP.19610520 198201 1 014

Sri Utami, S.Pd

NIP.19610605 198201 2 015

Hartono, S.H.

NIP.19601104 198304 2 005

Astuti Widyaningsih, S.Pd.SD NIP.19640131 198608 1 001

Florentina Nuryati, S.Pd. NIP.19640714 198903 2 007

Ani Agustina, S.Pd.K

NIP. 19620712 200701 2 004

(3)

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pengelolaan pendidikan

multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar ?

2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perencanaan pendidikan

multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar ?

3. Bagaimana pelaksanaan pendidikan multikultural di SD Negeri 02 Bejen

Karanganyar ?

4. Bagaimana pendapat Bapak mengenai penilaian pendidikan multikultural di SD

Negeri 02 Bejen Karanganyar ?

Pedoman Wawancara untuk Guru

1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perencanaan pendidikan

multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar ?

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan multikultural di SD Negeri 02 Bejen

Karanganyar ?

3. Bagaimana pendapat Bapak mengenai penilaian pendidikan multikultural di SD

(4)

TRANSKRIP WAWANCARA

1. Transkrip Wawancara Peneliti dengan Kepala Sekolah SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

Nama : Indriastuti

Jabatan : Kepala Sekolah SD Negeri 02 Bejen Karanganyar Hari/Tanggal : Selasa, 10 Februari 2015

Pukul : 09.00 WIB

Tempat : SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

Peneliti Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perencanaan

pendidikan multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar ? Indriastuti Keberhasilan pendidikan multikultural di SD Negeri 02 Bejen

Karanganyar sangat tergantung dari pengelolaan, atau perlu adanya manajemen yang baik. Pada dasarnya pengelolaan pendidikan multikultural merupakan suatu proses yang melibatkan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya guru dalam hal ini sangat berperan untuk mengembangkan pengetahuan, dan sikap siswa mengenai makna multikultural sebenarnya. Pengelolaan pendidikan multikultural yang dilaksanakan oleh sekolah bertujuan memberikan pemahaman yang benar kepada siswa mengenai keragaman budaya, menanamkan jiwa solidaritas, memotivasi belajar siswa, sehingga mereka dapat bersosialisasi dengan masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu mengenai perencanaan pendidikan

multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar ?

Indriastuti : Pendidikan sangat penting bagi manusia, karena dalam

pendidikan mengandung beberapa prinsip yaitu pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup, termasuk di dalamnya mengenalkan dan menerapkan pendidikan multikultural

(5)

Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu mengenai pelaksanaan pendidikan multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar ?

Indriastuti : Multikulturalisme dinyatakan sebagai sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan atas perbedaan kebudayaan

Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu mengenai penilaian pendidikan

multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar ?

(6)

2. Transkrip Wawancara Peneliti dengan Guru dan Komite SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

Hari/Tanggal : Kamis 12 Februari 2015 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

a. Perencanaan Pendidikan Multikultural

Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai perencanaan

pendidikan multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar Sri Utami (guru) : Era reformasi, membawa angin demokrasi di Indonesia

sehingga menghidupkan kembali wacana pendidikan multikultural sebagai kekuatan dari bangsa Indonesia. Dalam era Reformasi ini, tentunya banyak hal yang perlu ditinjau kembali. Salah satunya mengenai kurikulum di sekolah kita dari semua tingkat dan jenis, apakah telah merupakan sarana untuk mengembangkan multikultural. Selain masalah kurikulum juga mengenai otonomisasi pendidikan yang diberikan kepada daerah agar pendidikan merupakan tempat bagi perkembagan kebhinhekaan kebudayaan Indonesia

Hartono (ketua komite)

Gagasan multikultural bukanlah suatu konsep yang abstrak tetapi pengembangan suatu pola tingkah laku yang hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan. Selain itu, multikultural tidak berhenti pada pengakuan akan identitas yang suatu kelompok masyarakat atau suatu suku tetapi juga ditunjukan kepada terwujudnya integrasi nasional melalui budaya yang beragam

Astuti

Widyaningsih (guru)

Pendidikan multikultural dapat meningkatkan pemahaman tentang multikulturalisme Indonesia. Perlu dilakukan penumbuhan rasa saling menghormati, saling menghargai, saling bekerjasama, saling menerima dan memahami, menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan

Florentina Nuryati (guru)

: Masyarakat multikultutral dipandang sebagai masyarakat yang memiliki kesederajatan dalam bertindak di negara meski berbeda-beda sukubangsa, ras, maupun agama

Ani Agustina (guru)

: Masyarakat multikultural tidaklah hanya sebagai konsep keanekaragaman secara sukubangsa atau kebudayaan sukubangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, akan tetapi menekankan pada keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan.

(7)

b. Pelaksanaan Pendidikan Multikultural

Hari/Tanggal : Sabtu 14 Februari 2015 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : SD NEGERI 02 Bejen Karanganyar

Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai mengenai pelaksanaan

Pendidikan Multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar? Sri Utami (guru) : Pendidikan multicultural meningkatkan guru dan siswa pemahaman antar budaya dan keterampilan komunikasi lintas budaya, memastikan semua kebijakan sekolah, termasuk strategis dan tahunan tiga tahun rencana, kode etik, kode pakaian dan kebijakan disiplin mencerminkan sifat beragam komunitas sekolah

Hartono (ketua komite)

: Penerapan pendidikan multikultural sangat penting untuk meminimalisasi dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah. Melalui pendidikan berbasis multikultural, sikap dan pemikiran siswa akan lebih terbuka untuk memahami dan menghargai keberagaman

Astuti

Widyaningsih (guru)

: Pendidikan multikultural menawarkan satu alternatif melalui penerapan strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, budaya, jenis kelamin, dan sebagainya

Florentina Nuryati (guru)

: Dalam pelaksanaan pendidikan multikultural tugas seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai dan mampu secara profesional mengajarkan mata pelajaran yang diajarkan. Lebih dari itu, seorang pendidik juga harus mampu menanamkan nilai-nilai inti dari pendidikan multikultural seperti demokrasi, humanisme, dan pluralisme atau menanamkan nilai-nilai keberagamaan yang inklusif pada siswa. Pada gilirannya, lulusan yang dihasilkan dari sekolah, mampu menerapkan nilai-nilai keberagamaan dalam memahami dan menghargai keberadaan para pemeluk agama dan kepercayaan lain

Ani Agustina (guru)

Bila dicermati berbagai masalah terjadinya konflik di Indonesia akhir-akhir ini, salah satu faktor penyebabnya adalah adanya keberagamaan masyarakat yang bersifat eksklusif. Karena itu, diperlukan penanganan untuk mencegah timbul dan berkembangnya konflik, yaitu dengan membangun pemahaman keberagamaan yang lebih inklusif-pluralis, multikultural, humanis, dialogis-persuasif, kontekstual melalui pendidikan multikultural

(8)

c. Penilaian Pendidikan Multikultural

Hari/Tanggal : Selasa, 17 Februari 2015 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : SD NEGERI 02 Bejen Karanganyar

Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai mengenai penilaian

pendidikan multikultural di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar?

Hartono (ketua komite)

: Penilaian pendidikan multikultural dapat dilakukan melalui perubahan perilaku, sikap moral, dan mental dalam memahami dan menerima serta melaksanakan keberagaman sebagai bangsa Indonesia, jika di sekolah tampak dari perbedaan pendapat, menghormati perbedaan agama, warna kulit, dan sebagainya

Astuti

Widyaningsih (guru)

: Penilaian pendidikan multikultural di sekolah tidak harus bersifat tertulis, tetapi cukup dengan pengamatan, yaitu melalui perilaku, kata-kata, dan ekspresi penampilan fisik tentang perbedaan agama, warna kulit, suku, pekerjaan, dan sebagainya

Florentina Nuryati (guru)

: Penilaian pendidikan multikultural dapat dilakukan selalu dikaitkan dengan maksud dan tujuan yang banyak dan beragam; penerapan, penghormatan dan apresiasi kebudayaan yang beragam; kemampuan untuk memanfaatkan kebudayaan yang beragam; peningkatan tujuan-tujuan keadilan sosial, persamaan hak, kemanusiaan dan demokrasi

Ani Agustina (guru)

: Penilaian pendidikan multikultural dapat dilakukan melalui pola pembelajaran yang menghadapkan siswa pada interaksi dunia nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan multikultural dicirikan oleh penggunaan masalah nyata sehari-hari dari lingkungan yang beragam dihadapan siswa. ini tidak dirancang untuk membantu siswa menerima informasi sebanyak-banyaknya, tetapi dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan perilaku, sikap, dan moral. Selain itu, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang mandiri. Lingkungan belajar dan sistem manajemen pada pendidikan multikultural dicirikan oleh lingkungan kelas yang terbuka dan peranan aktif siswa, sehingga guru dalam pendidikan multikultural ini berperan sebagai penyaji masalah, penanya, mengadakan dialog dan memberi fasilitas pembelajaran.

(9)

FOTO HASIL WAWANCARA

Kegiatan Wawancara Peneliti dengan Kepala Sekolah SD Negeri 02 Bejen Karanganyar Ibu Indriastuti, S.Pd. Hari Selasa, Tanggal: 10 Februari 2015. Pukul: 09.00 WIB. Tempat: Kantor Kepala SD Negeri 02 Bejen Karanganyar.

(10)

LAMPIRAN 2

(11)

Pedoman Observasi

Observasi atau pengamatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yakni

melakukan pengamatan tentang gambaran umum dan kegiatan sekolah di SD Negeri

02 Bejen Karanganyar meliputi:

1. Mengamati lokasi dan keadaan di sekitar sekolah

a. Alamat atau lokasi sekolah serta lingkungan sekitar sekolah

b. Kemudahan akses transportasi sekolah

2. Mengamati kegiatan pembelajaran

a. Persiapan guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran

b. Penerapan pendidikan multicultural dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan guru.

c. Kemampuan mengajar guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di

kelas.

d. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran multicultural di kelas.

3. Mengamati kondisi fasilitas yang dimiliki sekolah

a. Sarana dan prasarana sekolah

b. Gedung sekolah

4. Mengamati interaksi seluruh warga sekolah

a. Interaksi kepala sekolah dengan guru

(12)

FOTO OBSERVASI PERENCANAAN PENDIDIKAN MULTKULTURAL

(13)

FOTO OBSERVASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN MULTKULTURAL

(14)
(15)

Dalam kegiatan pembelajaran Guru (Eni Dwi Hastuti, S.Pd.SD) mengajak siswa untuk mengembangkan rasa nasionalisme melalui pengohormatan bendera Sang Merah Putih

(16)

Dalam kegiatan pembelajaran Guru mengajak siswa untuk memahami nilai-nilai pendidikan multikultural dengan membaca juz amma sebelum pembelajaran di mulai.

(17)
(18)
(19)

LAMPIRAN 3

(20)

Pedoman Penelusuran Dokumen

1. Arsip tertulis mengenai Identitas Sekolah di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

2. Arsip tertulis mengenai Visi Misi, Motto, Tujuan Sekolah dan Program Pendidikan

di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

3. Arsip tertulis mengenai Profil Sekolah SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

4. Arsip tertulis mengenai Data Guru PNS/CPNS Angkatan Dinas P Dan K SD Negeri

02 Bejen Karanganyar

5. Arsip tertulis mengenai Data Guru Wiyata Bhakti Dan Penjaga Karya Bhakti SD

Negeri 02 Bejen Karanganyar

6. Gambar mengenai Visi dan Motto SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

7. Gambar mengenai Piala Penghargaan yang dicapai siswa SD Negeri 02 Bejen

Karanganyar

8. Gambar mengenai struktur organisasi sekolah SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

9. Gambar mengenai keadaan siswa SD Negeri 02 Bejen Karanganyar Periode Bulan

September Tahun Pelajaran 2015/2016

10.Gambar mengenai keadaan personalia di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar

11.Gambar mengenai foto kepala sekolah, guru, dan karyawan di SD Negeri 02

Bejen Karanganyar

(21)

VISI, MISI, TUJUAN SEKOLAH, DAN PROGRAM PENDIDIKAN

SD NEGERI 02 BEJEN KARANYATAR

1. Visi Sekolah : Terwujudnya Imtaq, Prestasi Tinggi, Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan

Mengacu pada visi sekolah, misi yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

1) Menjadikan peserta didik beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2) Menciptakan sekolah unggulan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

3) Menegakkan disiplin belajar mengajar dalam mengefektifkan pendidikan

berkualitas tinggi.

4) Membiasakan hidup berwawasan lingkungan bersih dan sehat.

2. Tujuan Sekolah

1) Meningkatkan kualitas, loyalitas dan moralitas.

2) Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana sesuai propgram

pendidikan.

3) Meningkatkan kualitas KBM semua mata pelajaran.

4) Tertatanya ruang belajar dan 7K yang serasi.

5) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait yang mendukung proses

pendidikan terpadu menuju inklusi di SD Negeri 02 Bejen Karanganyar.

3. Program Pendidikan

Dalam meningkatkan kualitas dan pemberdayaan sekolah di SD NEGERI 02

Bejen Karanganyar, merumuskan program pendidikan sebagai berikut:

1) Meningkatkan kinerja profesionalisme guru.

2) Mmelengkapi administrasi kepala sekolah dan guru.

(22)

4) Menata ruang, tamanisasi dan 7 K.

5) Membina siswa kearah life skill

6) Meningkatkan kerjasama dengan stake holder (tokoh masyarakat, tokoh

(23)

DATA GURU SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR

NIP 19590412 197802 2 004 NUPTK 2744 7376 3830 0052

2

NIP. 19550228 197802 1 002 NUPTK 6560 7336 3620 0002

3

Hj.DIEDIEN YUNIATININGSIH, S.Pd

GK VI B

24 2008 -

NIP 19600613 198201 2 013 NUPTK 2945 7386 4130 0012

4

Dra. SRI UTAMI

GK II B

25 2008 -

NIP 19610707 198201 2 012 NUPTK 4039 7396 4030 0043

5

ANI AGUSTINA, S.Pd.K

GMP P A Kr I - VI

25 2010 -

NIP 19610823 198201 2 009 NUPTK 1155 7396 7130 0033

6

FLORENTINA NURYATI, S.Pd

GMP PJOK I - III,VI 24 2011 -

NIP 19580609 198304 2 001 NUPTK 3941 7366 3830 0022

7

ASTUTI WIDYANINGSIH,S.Pd.SD

GK IV A

26 2013 -

NIP 19721119 200701 2 007 NUPTK 7451 7506 5230 0033

8 M. ANSHORI, S.Pd

(24)

No Nama dan NIP / NUPTK Jabatan

ENI DWI HASTUTI, S.Pd.SD

GK III A 25 2013 -

NIP 19700221 200701 2 014 NUPTK 6553 7486 5030 0022

11

ANTONIA MUSTINI

GK VI A

24 - √

NIP 19670715 200604 2 013 NUPTK 4047 7456 4830 0040

12

ENI MARDININGSIH, S.Pd.SD

GK IV B

24 - √

NIP 19830415 200801 2 022 NUPTK 1747 7616 6330 0032

13

SITI NUR KHAYATI,A.Ma

Staf - - √

(25)

DATA GURU WIYATA BHAKTI

DATA GURU SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR

No Nama / NUPTK Jabatan

PURWATININGSIH,S.Pd.SD GK S 1 2008

(26)

01-07-LOKASI SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR

(27)

GAMBAR PIALA PENGHARGAAN YANG DICAPAI SISWA

(28)

GAMBAR MENGENAI STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

(29)

GAMBAR MENGENAI KEADAAN SISWA SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR

(30)
(31)
(32)

LAMPIRAN 4

(33)
(34)

Gambar

GAMBAR PIALA PENGHARGAAN YANG DICAPAI SISWA
GAMBAR MENGENAI STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
GAMBAR MENGENAI KEADAAN SISWA SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR
GAMBAR REKAPITULASI ABSENSI HARIAN, SISWA, GURU, PEGAWAI  DI SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan ses i sebelumnya, data D3 sesi 201601 ini diambilkan dari data dosen eligibel D1/ D2 pada PDDIKTI sesuai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

I}ENCAN KOMPoSISI DAN I,AMT INKIJBASI YANG.. alisi io

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III

sarasinorum dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa alasan yaitu: (1) merupakan salah satu spesies dominan dari kelompok telmatherinid penghuni Danau Matano,

[r]

It is interesting to note the people following this formula, which is nearly 96% of the population, are the ones who generally by the age of 65 end up dead, dead broke, on a pension

Pacitan ( Poslat Kab) KONI Kab Padtan Gedung Gasibu Jl, A... Barak 1 Keiuranan

Prepaid credit cards are also excellent for individuals who have a hard time controlling their spending and prevent the individual from overspending and getting into credit card