1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap orang yang menggunakan internet memiliki
paling sedikit satu nomor unik AS (Autonomous System),
dan mereka menggunakan BGP (Border Gateway
Protocol) untuk menyebarkan jaringan mereka kepada
jaringan peer/tetangga. Routing BGP adalah protokol
path-vector. Oleh karena itu, BGP hanya menunjukkan
jalur yang dIPerlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
BGP tidak menjelaskan bagaimana sebuah paket akan
dirutekan dalam suatu Autonomous System, tidak seperti
yang dilakukan OSPF (Open Shortest Path First) dan
RIP(Routing Information Protocol). BGP dapat disebut
protocol distance-vector karena memiliki kesamaan
walaupun sedikit.
Seperti protocol routing lainnya, Border Gateway
Protocol (BGP) memiliki mekanisme untuk mencegah
terjadinya routing loop. BGP dapat digunakan untuk
routing di dalam AS (internal BGP) dan antar AS
(external BGP). Secara keseluruhan, internet terbagi atas
ribuan Autonomous System (AS) yang saling bertukar
2
Exsterior Routing Protocol (ERP) yang disebut dengan
BGP (Border Gateway Protocol). BGP berjalan melalui
sebuah protocol transport, yaitu TCP.
Mekanisme untuk mencegah routing loop pada
internal BGP dan external BGP sedikit berbeda. Untuk
mekanisme pencegahan loop pada external BGP, BGP
akan melihat AS-Path. Jika di dalam routig update
terdapat AS-Path dirinya sendiri, maka update tersebut
akan ditolak. Untuk internal BGP, setiap update yang
dikirim oleh router tidak akan mengubah nilai AS-Path
karena routing tersebut masih berada di dalam AS-Path
yang sama.
1.2Tujuan
1.2.1Tujuan Umum
Memenuhi syarat kelulusan D3 Teknik Informatika Universitas
Kristen Satya Wacana.
Menerapkan ilmu yang di dapat selama dibangku kuliah.
1.2.2Tujuan Khusus
Mengetahui dan memanfaatkan
routing terbaik untuk menyusun
suatu local area network.
3
1.3Rumusan Masalah
Bagaimana Menerapakan Routing pada Local Area Network.
Bagaimana Membuat Routing yang Baik dalam satu Local Area Network.
1.4Batasan Masalah
Dalam proyek ini batasan masalah adalah :
Tidak membahas keamanan.
Tidak membahas delay 1.5Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan proyek ini disusunlah beberapa
tahapan rancangan guna sebagai tolak ukur dan guna
untuk membantu penyelesaian proyek sebagai berikut :
1. Tahapan Pengumpulan Data
Tahapan ini mempelajari dan memahami teknis-teknis perancangan Protocol Routing RIP dan OSPF. Adapun literatur yan digunakan berasal dari buku-buku routing, artikel tentang pembuatan Local Area Network yang menggunakann Routing RIP dan OSPF. Dan observasi untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan dan melakukan pendekatan. 2. Persiapan Alat dan Bahan
4
dijadikan sebagai acuan untuk membuat Protocol Routing RIP dan OSPF.
3. Perancangan Konfigurasi
Dalam tahap ini penulis melakukan
perancangan konfigurasi pada setiap mikrotik.
Konfigurasi yang akan di lakukan adalah memberi
alamat IP setiap mikrotik. Melakukan perancangan
routing RIP pada router 1(saatu) samapai router
3(tiga), routing OSPF pada router 5(lima) sampai
router 7(tujuh), dan router reflector pada router
4(empat).
4. Setting Routeer Reflector
Pada tahap ini akan dilakukan setting pada
server untuk menghubungkan area RIP dan OSPF
sebagai monitor pembanding diantara keduanya.
5. Testing
Tes Router Reflector untuk
membandingkan routing OSPF dan Routing