• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI PELAYANAN ANTRIAN MULTI CHANNEL (M/M/c) PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) SAGAN YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI PELAYANAN ANTRIAN MULTI CHANNEL (M/M/c) PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) SAGAN YOGYAKARTA."

Copied!
306
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Universitas Gadjah Mada
  • Mata Pelajaran: Manajemen
  • Topik: Optimasi Pelayanan Antrian Multi Channel (M/M/c) Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sagan Yogyakarta
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2023
  • Kota: Yogyakarta

I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang pentingnya pelayanan antrian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sagan Yogyakarta. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dan kebutuhan akan bahan bakar menyebabkan meningkatnya jumlah pelanggan yang datang ke SPBU. Oleh karena itu, penting untuk mengoptimalkan pelayanan agar antrian tidak terlalu panjang, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem antrian menggunakan teori antrian, yang dapat memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi SPBU.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah ini menyoroti pentingnya pelayanan prima dalam perusahaan jasa, termasuk SPBU. Pelayanan yang baik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan kepuasan. Antrian panjang dapat mengakibatkan pelanggan memilih untuk meninggalkan antrian, yang berdampak negatif pada perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik antrian dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini mencakup fokus pada sistem antrian di SPBU Sagan Yogyakarta, tanpa membedakan jenis pelanggan. Penelitian dilakukan hanya pada jam sibuk, yaitu saat berangkat dan pulang kerja. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat mengenai kinerja sistem antrian yang ada.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari dua pertanyaan utama: pertama, bagaimana kinerja sistem antrian pada proses transaksi pengisian bahan bakar di SPBU Sagan Yogyakarta saat jam sibuk? Kedua, berapa jumlah server optimal yang diperlukan untuk memberikan pelayanan yang efisien di SPBU tersebut?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja sistem antrian di SPBU Sagan Yogyakarta dan menentukan jumlah server optimal yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan. Dengan mengetahui kinerja sistem antrian, diharapkan dapat ditemukan solusi untuk mengurangi waktu tunggu pelanggan.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Bagi akademik, hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk penelitian lebih lanjut tentang masalah antrian. Bagi SPBU Sagan Yogyakarta, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penerapan teori antrian dalam praktik.

II. LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian ini, termasuk pengertian jasa, karakteristik jasa, dan teori antrian. Teori antrian sangat penting untuk memahami dinamika antrian yang terjadi di SPBU. Dengan memahami karakteristik dan komponen dari sistem antrian, peneliti dapat menganalisis dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.

2.1 Jasa

Jasa merupakan produk tidak berwujud yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Karakteristik jasa, seperti intangibilitas, inseparabilitas, variabilitas, dan perishability, mempengaruhi bagaimana pelayanan diberikan dan diterima. Memahami karakteristik ini penting untuk mengoptimalkan pelayanan di SPBU.

2.2 Teori Antrian

Teori antrian adalah studi tentang perilaku garis tunggu dan bagaimana sistem pelayanan dapat dikelola dengan efisien. Penelitian ini menggunakan model antrian M/M/c, yang menggambarkan sistem dengan beberapa server. Model ini memungkinkan analisis terhadap waktu tunggu dan jumlah pelanggan dalam sistem, yang menjadi penting untuk menentukan jumlah server yang optimal di SPBU.

2.3 Proses Antrian

Proses antrian melibatkan kedatangan pelanggan, waktu tunggu, dan pelayanan. Dalam penelitian ini, penting untuk memahami bagaimana pola kedatangan dan pola kepergian pelanggan dapat mempengaruhi panjang antrian. Dengan menganalisis proses ini, peneliti dapat memberikan rekomendasi untuk mengurangi waktu tunggu.

2.4 Model Antrian

Model antrian yang digunakan dalam penelitian ini adalah M/M/c, yang memungkinkan analisis terhadap sistem dengan beberapa server. Model ini berguna untuk menentukan jumlah server yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan efisien. Dengan menggunakan model ini, peneliti dapat menghitung ukuran kinerja sistem antrian dan memberikan solusi untuk meningkatkan pelayanan.

2.5 Notasi Kendall

Notasi Kendall digunakan untuk memodelkan sistem antrian dengan berbagai karakteristik. Dalam penelitian ini, notasi yang digunakan adalah M/M/c, yang menunjukkan bahwa kedatangan dan pelayanan terdistribusi eksponensial dengan jumlah server c. Memahami notasi ini penting untuk analisis lebih lanjut mengenai kinerja sistem antrian di SPBU.

Gambar

Gambar 2.8 Proses kedatangan dan kepergian dalam suatu sistem antrian (Taha, 1991 : 622)
Tabel 2.2 Kemungkinan Kejadian terdapat n Pelanggan dalam
Tabel 2.3 Model Antrian
Gambar 2.9 Hubungan Antara Biaya Menunggu dan Biaya Pelayanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suatu proses antrian ( queueing process ) adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu

Informasi lain mungkin juga diperlukan, variabilitas pola, laju kedatangan dan tingkat pelayanan biasanya tidak diperlukan karena rumus dasar antrian mencakup asumsi

Analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai korelasi lama bekerja dengan kapasitas vital paru operator empat SPBU Kota Yogyakarta menggunakan pengujian

Informasi lain mungkin juga diperlukan, variabilitas pola, laju kedatangan dan tingkat pelayanan biasanya tidak diperlukan karena rumus dasar antrian mencakup asumsi

Akibatnya, permasalahan muncul karena terlalu banyak permintaan (pelanggan terlalu lama menunggu) dan terlalu sedikit permintaan (terlalu banyak waktu menganggur).

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang merupakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menghitung kinerja waktu