Pikiran
Rakyat
Polisi
-
. ,~. . - ' ~-_.'"-- --, . or-Ringl~us
. .',_ '~"f ~_. . .'," , .,' '... ,---Pemalsu
U
an
Diduga Pesanan untu'" Praktik Politik Dang
BANDUNG,
(PR).-Beberapa hari sebelum kampanye pesta demokrasi dimulai, sindikat pemalsu uang kertas berhasil dibekuk Satuan Reserse Kriminal Ke-polisian Resort Kota Bandung Tengah. Meski masih dalam penyelidikan, ada kemung-kinan uang palsu tersebut merupakan pes an an oknum yang akan melakukan praktik politik uang.
"Sampai saat ini, pelaku masih belum mengatakan le-bib lanjut identitas pemesan' uang palsu.tersebut yang se-benamya. Namun, kami akan 'terus menyelidikinya karena
ada dugaan ke arah sana:," ka-ta Kapolreska-ta Bandung Te-ngah Ajun Komisaris Besar I Wayan Supartha yadnya me-lalui Kasatreskrim Ajun Ko-misaris Agusman Gurning di Mapolresta Bandung Teilgah, Senin (16/3).
Penangkapanterhadapsin-dikat pemalsu uang itu meru-pakan pengembangan infor-masi warga di sekitar Jln. Ka-waluyaaI:1 Kel. Sanggarhurip, Kec. Buahbatu, Kota Ban-dung. Mereka menduga, ter-dapat salah seorang warganya yang melakukan praktik pem~ buatan uang palsu di rumah tinggalnya.
Setelah dilakukan penyeli-dikan, Senin (9/:3)dini hari, polisi menangkap tersangka AS (38) di rumahnya. Di tem-pat tersebut, polisi menemu-kan meja sablon, screen sab-lon, lampu ultra violet; cat sablon, serta uang palsu siap edar pecahan Rp 100.000,00 sebanyak 204 lembar. Sejum-lah temuan polisi itu kemudi-an dijadikkemudi-an barkemudi-ang bukti un-Wk penyidikan lebih lanjut.
Ketika ditangkap, tersangka AS tengah menyablon nomor seri pada lembaran-1embaran
--+-
----..---.-.----uang palsu tersebut. Bisa di-bilang, uang yang didapati di rumah AS sudah hampir jadi. Lembaran uang palsu tinggal dikasarkan hiogga mirip uang asli dan kemudian siap die-darkan di wilayah Bandung dan Jakarta.
Berdasarkan informasi ~w~ al dari pemeriksaan tersangka AS, polisi melakukan penge-jaran terhadap YAK (28), pe-laku lain dalam sindikat itu yang juga bertugas membuat lembaran uang palsu. Di ru-mahnya, polisi menemukan alat-alat pemalsu uang beru-pa seperangkat komputer, lengkap dengan scan.ner,
screen sablon, kertas HVS,
serta 138 lembar uang pecah-an Rp 100.000,00 yang be-lum jadi.
AbU ectak Tersangka AS dan YAK mengaku memperoleh ke-mampuan memalsukan uang dengan mengandalkan keah-liannya sebagai tukang cetak pada salah satu perusahaan percetakan.
''Yang paling sulit, saat me-nyamakan bagian wama uang hingga terlihat sarna dengan aslinya," kata AS. Ia juga menceritakan proses membu-at uang palsu pecahan Rp 100.000,00 itu kepada warta-wan di Mapolresta Bandung Tengah.
Melalui AS dan YAK, polisi
.akhimya mengetahui
peme-san uang-uang tersebut, yaitu AR (43) yang ditangkap tak lama kemudian. Ketika dita-nyai, AR enggan memerinci orang yang memb~rikannya projek tersebut.
"Saya cuma mendapat pe-sanan dari seorang kenalan 'asal Cianjur untuk membuat uang palsu. Untuk apa uang tersebut, saya tidak tahu. Ka-rena, bilangnya hanya untuk
~----K lip i n 9
Hum Q5 U n p Q d
2 009
.
Selasao
Rabuo
Kamiso
Ju-nato
Sabtuo
Minggu-- _. "---
---4 5 6 7 8 9 10 11 ,42 13 14 15 16 19 20 21 22 23 :£4 25 26 27 28 29 30
(.Mar () Apr ()Mei C)Jun ' )Jut.--. ----...(JAgs (JSep OOkt ONov
-'---, ANDRIGURNITA/"PR"
LEMBARAN uang palsu peeahan seratus nbu rupiah diperlihatkan petugas didepan tersangka diMapolresta Ban'4ung
Te-ngah Jln. A. Yani Bandung, Senin (16/3). Polisi menyita uang palsu sebesar lima puluhjuta rupiah dan lima tersangka./
sampel. Soal dia caleg partai, juga saya tidak tahu,"
kata-nya.
Untuk pesanan pertama, AR memesan Rp 20 juta uang palsu. Pesanan kedua disam-paikannya pada AS dan YAK pada pertengahan Februari. Untuk memodalinya, ia mengajak serta IAA (42) dan CP (34) agar mau mengeluar-kan dana. Namun, sebelum diserahkan kepada pemesan, aks2..sin?i!.at itli t~lanjur te~.:...
bongkar. Mereka kini
mende-kam di sel Mapolresta
Ban-dung Tengah dan diancam
pasal 244
juneto
245
jut/eto
250 KUHP dengan ancaman
hukuman maksimal15 tahun
penjara.
ling lama hanya dua tahun
penjara. Tentu saja tidak akan
membuat efekjera, sehingga
para pelakunya begitu bebas
mengulang praktik yang
sa-rna. Tak heran, jika Bandung
kemudian menjadi surga
pe-Efekjera
malsuan uang," katanya.
Sementara itu, kriminolog
Dalam pengamatan Yesmil,
Ul)iversitas Padjadjaran Yes-
terdapat beberapa momen
mil Anwar menyayangkanvo-
yang kerap
dimanfaatkan
nis rendah yang kerap diberi-
penjahat untuk mulai beraksi
kan hakim dalam menghu-
memalsukan uang. Selain
sa-kum para pemalsu uang. "Pa-
~ ~~ --at resesi, masa kampanye se-
,- .perti sekarang ini jugarawan
dengan maraknya peredaran
uang palsu yang d.~bagikan
oleh oknum yang meJ..akukan
politik uang.
Tindak pemalsu'1P uang
yang dilakukan untu~
melan-carkan politik uang, disebut
Yesmil,akan mencOJ;engcitra
negara yang tak sanggup
me-lind!1ngi mata uangnya.
Se-lain itu, juga dapat ;merusak
sistem demokrasi.
(A-184)-***
-
..