iv ABSTRAK
Arindo
110111100022
Perkembangan teknologi dan informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan serta dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Salah satunya memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis teknologi dalam bidang perdagangan (
e-commerce), seperti e-government, e-commerce, e-education, e-medicine, e-laboratory
dan lainnya. Seiring dengan perkembangan telekomunikasi, multimedia dan teknologi informasi, muncul juga dampak-dampak negatif dari internet. Salah satu dampak yang paling besar disela-sela kemajuan teknologi internet adalah tindak pidana penipuan melalui media elektronik. Salah satu contoh kasus penipuan jual beli handphone melalui media elektronik yang terjadi yang dilakukan oleh ADI YAMIN menimbulkan kerugian konsumen bagi RIAMA NOVERIA SIANTURI. Hal ini terungkap karena RIAMA NOVERIA SIANTURI tidak menerima barang yang dipesan berupa handphone yang telah disepakati harganya dan RIAMA telah mentransferkan sejumlah uang kepada ADI YAMIN. Permasalahan hukum yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kualifikasi tindak pidana penipuan khususnya dalam jual beli handphone melalui media elektronik yang telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan UU ITE serta penerapan hukum atas putusan yang diputuskan oleh Majelis Hakim berdasarkan asas lex specialis derogat lege generali.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah spesifikasi penelitian deskriptif analsisis dengan pendekatan yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Metode anallisis data dengan analisis yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa, ketentuan yang terdapat didalam unsur-unsur Pasal 28 ayat (1) UU ITE dan Pasal 378 KUHP memiliki perbedaan antara keduanya, terutama pada sarana yang digunakan dalam menjalankan penipuan yang terdapat dalam kedua pasal tersebut. Perbuatan ADI YAMIN yang dengan secara sengaja melakukan tindak pidana dengan memberikan suatu informasi yang tidak benar atau tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga mengakibatkan kerugian pada konsumen dalam transaksi elektronik, merupakan tindak pidana khusus (lex specialis) dari tindak pidana penipuan biasa sebagaimana terdapat dalam KUHP sebagai (lex generali) hal ini dapat dibuktikan berdasarkan alat-alat bukti elektronik (Pasal 5 UU ITE) berupa hasil print out laman
facebook, struk bukti transfer ATM BNI, dan hasil print out sms yang dikuatkan dengan
v ABSTRACT
Arindo
110111100022
Development of information technology can improve performance and enable a wide range of activities and can be done quickly and accurately so as to improve labor productivity. One of them led to various types of technology-based activities in the field of commerce (commerce), such as government, commerce, education, e-medicine, e-laboratory and others. Along with the development of telecommunications, multimedia and information technology, there are also negative impacts on the internet. One of the greatest impacts on the sidelines advances in internet technology is criminal fraud through electronic media. One example of cases of fraud and selling mobile phones through electronic media which occurred at the ADI YAMIN cause harm consumers for RIAMA Noveria SIANTURI. This was revealed because RIAMA Noveria SIANTURI did not receive goods ordered in the form of handphone that have been agreed price and RIAMA has been transferring some money to ADI YAMIN. Legal issues raised in this study was to determine how qualified the criminal fraud, especially in buying and selling mobile phones through electronic media that has been stipulated in the Law on Criminal Law and the Law on ITE and application of the law against the decision which was decided by a panel of judges based on the principle of lex specialis derogat lege generali.
The research method used is descriptive research analsisis specification with normative juridical approach, using secondary data in the form of primary legal materials, secondary law and tertiary legal materials. Data collection techniques used is a literature study. Anallisis method of data with qualitative juridical analysis.