iv ABSTRAK
Merek adalah tanda yang berupa gmabar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memilik daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Maicih merupakan merek dagang yang diciptakan oleh Dimas Ginanjar Merdeka pada tanggal 10 Juni 2010, Awal mula usaha tersebut dibantu oleh adik kandung dari Dimas Ginanjar Merdeka yang bernama Reza Nurhilman. Setalah mengalami kesuksesan dalam penjualan Maicih, terjadi perbedaan pendapat dan perbedaan konsep penjualan sehingga pada tanggal 21 Maret tahun 2011 Dimas Ginanjar Merdeka mendirikan CV. Maicih dan Reza Nurhilman mendirikan PT. Maicih Inti Sinergi. Pada tanggal 30 Mei 2011 Dimas Ginanjar Merdeka mendaftarkan merek Maicih ke Direktorat Jenderal HKI dan pada tanggal 19 Febuari 2013 Dimas Ginanjar Merdeka mendapatkan sertifikat merek
dengan nomor sertifikat IDM000383450, IDM000383449 dan
IDM000383447. Adapun tujuan dari penulisan memorandum ini adalah untuk mengetahui apakah perbuatan Reza Nurhilman yang menggunakan merek Maicih tanpa izin dari Dimas Ginanjar Merdeka telah melanggar hak esklusif sesuai dengan Undang-Undang Merek No.11 Tahun 2001 serta tindakan hukum apa yang dapat dilakukan Dimas Ginanjar Merdeka.
Penyusunan Legal Memorandum ini menggunakan metode penilitian yuridis normatif dengan spesifikasi bersifat deskriptif analitis yang mempelajari dan meneliti pelanggaran merek dagang dihubungkan dengan Undang-Undang Merek. Dengan menggunakan metode ini, kasus yang terjadi diuraikan kemudian dianalisis berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang merek dan KUHperdata.