• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal PTK Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam Kls VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jurnal PTK Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam Kls VI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam Menyimak Berita Melalui Model Pembelajaraan Kooperatif Script

Kelas VI SDN. 004 Loa Janan Tahun 2010

OLEH :

RATNA DEWI,S.Pd.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya prestasi belajar siswa kelas VI SDN 004 Loa Janan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia materi Menyimak berita. Aspek menyimak dalam analisis hasil tes rendah dan belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70. Hal ini disebabkan oleh kurang tepatnya metode yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VI dalam pembelajaran menyimak berita melalui model pembelajaran kooperatif script siswa SDN. 004 Loa Janan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action researh), yang berlangsung selama dua siklus. Alur penelitian dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 30 orang. Pengumpulan data menggunakan tes dan pengamatan. Data dianalisis dengan melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 75% siswa mendapat skor ≥ 70.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif script dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas dalam pembelajaran menyimak berita. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan rata-rata hasil tes siklus 1 diketahui 78,8 dan hasil tes siklus 2 rata-rata 8,34. Ditinjau dari pencapaian ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 diperoleh 86,66% dan siklus 2 diperoleh 90%. Begitu juga dengan hasil aktivitas menyimak siswa tercapai 50% siklus 1 dan 91% pada siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif script dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas menyimak siswa di kelas.

(3)

PENDAHULUAN

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah terdiri atas empat komponen keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, ada empat keterampilan berbahasa yang harus di kuasai oleh siswa yaitu, keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. (Depdiknas,2006:22).

Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Hampir seluruh guru yang mengajar, selalu memberikan penjelasan materi kepada siswa melalui metode ceramah. Untuk memahami dan dapat mengerti penjelasan guru siswa hendaknya memperhatikan dan menyimak dengan baik dengan konsentrasi yang baik pula. Jika tidak, siswa akan menemui kegagalan dalam proses pembelajaran.

Kegiatan menyimak merupakan kegiatan penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa seseorang terutama para siswa. Namun pembelajaran menyimak bukan semata-mata penyajian materi dengan siswa mendengarkan saja tetapi diharapkan segala adanya informasi yang ada proses pemahaman yang harus dikembangkan.

Menurut Koencoro (2007) dalam Eggen (1996:1) menjelaskan bahwa keaktifan pembelajaran terjadi apabila siswa aktif terlibat dalam mengorganisasikan hubungan diantara informasi yang diberikan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus disertai dengan upaya meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa (Asnawati, 2006:82).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Mengapa kemampuan menyimak berita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD 004 Loa Janan rendah?

(4)
(5)

KAJIAN TEORI

Menurut Slameto (2003:2) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Mimin Haryati (2009:13) hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketercapaian ketuntasan kompetensi oleh peserta didik, juga sekaligus sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran.

Suharsimi Arikunto (2009:2) Hasil belajar, dasar pemikiran yang digunakan adalah pendidikan merupakan upaya memberikan satu perlakuan pembelajaran kepada peserta didik. Kesuksesan hasil belajar mereka dapat diketahui melalui kegiatan penilaian yang digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

Seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar jika setelah mengalami proses belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah laku atau pertambahan tingkah laku dari yang kurang baik menjadi yang lebih baik perubahan tingkah laku atau pertambahan tingkah laku tersebut berupa bertambahnya pengetahuan yang dimiliki seseorang yaitu berupa pengetahuan yang telah dipelajari maupun keterampilan berpikir dan menerapkan pengetahuan tersebut pada proses belajar mengajar sesuai dengan nilai-nilai yang telah dipelajari.

Menurut Slamato ( 2003 : 36) dalam proses mengajar belajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat.Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlaku begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Dalam berbuat siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, inti sari pelajaran oleh guru.

(6)
[image:6.612.75.525.176.635.2]

lemah, dan menyimak yang kuat, sebagaimana dikemukakan oleh Campell,dkk (2006:16) pada tabel berikut ini.

Tabel I

Menyimak Efektif

Menyimak Efektif Menyimak yang Lemah Menyimak yang Kuat 1 Temukan beberapa

area minat

Menghilangkan pelajaran yang “kering”

Menggunakan peluang dengan bertanya “Apa isinya untuk saya” 2 Nilai isinya, bukan

penyampaiannya

Menghilangnya jika penyampaiannya jelek

Menilai isi, melewati kesalahan-kesalahan penyampaian

3 Tahanlah semangat anda

Cenderung beragumen Menyembunyian penilaian samapi paham

4 Dengan ide-ide Menyimak kenyataan Menyimak tema inti 5 Bersikap fleksibel Membuat catatan intensif

dengan memakai hanya satu system

Membuat catatan lebih banyak. Memakai 4-5 sistem berbeda tergantung pembicara

6 Bekerja saat menyimak

Berpura-pura menyimak Bekerja keras, menunjukkan keadaan tubuh yang aktif 7 Menahan

gangguan

mudah tergoda Brejuang/menghindar gangguan, toleransi pada kegiatan-kegiatan jelek, tahu cara berkonsentrasi 8 Latihan pikiran

anda

Menahan bahan yang sulit, mencari bahan yang sederhana

Menggunakan bahan yang padat untuk melatih pikiran

9 Bukalah pikiran anda

Setuju dengan informasi jika mendukung ide-ide yang terbentuk

Sembelumya

Mempertibangkan sudut pandang yang berbeda sebelum membentuk pendapat

10 Tulislah dengan huruf besar tentang fakta karena berfikir lebih cepat dari pada berbicara

Cenderung melamun bersama dengan pembicara yang lemah

Menantang, mengantisifasi, merangkum, menimbang bukti, mendengar apa yang tersirat.

(7)

ketika dalam proses dilapangan untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dapat ditentukan untuk menfasilitasi proses pembelajaran berkelompok.

Menurut Sudrajat (2007;2), model pembelajaran kooperatif script adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengkhitiarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Metode belajar di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif script adalah sebagi berikut:

1. Guru membagi siswa dalam kelompok

2. Guru memberikan wacana / materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pendengar.

4. Pembicara membacakan ringkasannya.

Sementara pendengar, menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu / mengingat / menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.

5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar, dan sebaliknya,serta lakukan seperti di atas.

(8)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research) yakni suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-paraktek pembelajaran profesional.

Penelitian ini dilakukan di SDN.004 Loa Janan pada siswa kelas VI, dengan jumlah siswa 30 orang, yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran pendidikan Bahasa Indonesia berlangsung.

Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan metode penelitian tindakan kelas kolaborasi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran yang direncanakan dua siklus. Kemudian mengadakan diskusi cara pemecahan masalah yang terjadi dalam aspek mendengarkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil diskusi perlunya perbaikan dapat dilihat dengan kegiatan pelaksanaan persiklus. Gambaran keefektifan tindakan yang dilakukan yaitu :

1. Perencanaan Awal

a) Merasakan adanya masalah. b) Analisis masalah

c) Perumusan masalah 2. Perencanaan Tindakan

a) Membuat skenario pembelajaran.

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.

c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

d) d) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

3. Pelaksanaan Tindakan

(9)

aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

4. Pengamatan

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

5. Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan

(10)

HASIL PENELITIAN

Analisis Hasil Belajar Persiklus Siklus 1

Berdasarkan hasil perhitungan data pada tindakan siklus 1 dapat diketahui bahwa siswa yang dapat memperoleh nilai ³ 6.5 sebanyak 26 siswa dari 30 siswa. Hal ini berarti pada pembelajaran menyimak berita menggunakan model pembelajaran kooperatif script mampu meningkatkan jumlah siswa yang tuntas belajar yakni sebanyak 98 %. Sesuai dengan SK/KD kelas tersebut dapat dikategorikan kelas tuntas. Keberhasilan ini diduga karena pengorganisasian kelas dalam pembelajaran yang cukup baik dan didukung penggunaan model pembelajaran kooperatif script. Siklus 2.

Berdasarkan hasil perhitungan data pada tindakan siklus 2 dapat diketahui bahwa siswa yang dapat memperoleh nilai ³ 6,8 sebanyak 27 siswa dari 30 siswa. Hal ini berarti pada pembelajaran menyimak berita menerapkan penggunaan metode kooperatif tipe script mampu mengantarkan 99 % tuntas belajar. Sesuai dengan SK/KD, ≥ 75 % telah mencapai hasil baik pada siklus sebelumnya hasil belajar semangkin baik, maka kelas tersebut dapat dikatakan kelas tuntas. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Pra Tindakan dan Siklus I dan II

No Kegiatan Perata

Siswa DSK (%) Siswa DSK (%) Yang Tuntas Yang Belum Tuntas 1 Pra Tindakan 6,7 dan 6,5 12

11 40% 36,66% 18 19 60% 63,34%

2 Siklus 1 78,8 26 86,66% 4 13,34%

(11)
[image:11.612.73.474.99.317.2]

Table 4.7 . Data aktivitas siswa dalam kegiatan menyimak pembelajaran

No Indikator Ketercapaian

Siklus I Siklus II 1 Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti

pembelajaran tugas kelompok

50% 93,33%

2 Interaksi siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

60% 93,33%

3 Kerjasama siswa dengan siswa lain selama pembelajaran ( Dalam kerja kelompok)

50% 93,33%

4 Partisipasi siswa dalam pembelajaran (memperhatikan), ikut melakukan kegiatan kelompok, selalu mengikuti petunjuk guru).

56,67% 93,55%

Rata –Rata 54% 91%

Table 4.8 Data Aktivitas Siswa yang kurang relevan dalam menyimak pembelajaran.

No Indikator Ketercapaian

Siklus I Siklus II 1 Tidak memperhatikan penjelasan guru 27,75% 13,88%

2 Mengobrol dengan teman 19,44% 8,33%

3 Mengerjakan tugas lain 16,60% 5,50%

Rata – rata 21,26% 9,25%

Berdasarkan tabel 4.8 diatas terlihat bahwa aktivitas siswa yang kurang relevan dengan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 mengalami penurunan dibandingkan dengan siklus 1 yaitu sebesar 12,01%.

Kesimpulan dan saran

Melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, hasil pengamatan aktivitas dan hasil belajar bahwa upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menyimak berita meningkat menggunakan model pembelajaran kooperatif script

saran

[image:11.612.71.488.375.473.2]
(12)

menyimak berita, maka sekolah yang memiliki karakteristik kelas yang elatif sama dengan kelas penelitian dilangsungkan, dapat menerapkan strategi pembelajaran serupa untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa.

(13)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006 Prosedur penelitihan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Haryati, Mimin. 2009 Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Cet 4, Gaung Persada Press.

Depdiknas model-model pembelajaran yang efektif Materi KTSP 2006.

http://rani_vhiendintya.student.fkip.uns.ac.id/2010/01/03/ pembelajaran-kooperatip

http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2009/12/27/strategi-pembelajaran-bahasa-indonesia-sd-menyimak-berbicara/

Gambar

Tabel I
Table 4.8  Data Aktivitas Siswa yang kurang relevan dalam menyimak    pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Laboratorium dilengkapi dengan peralatan yang canggih dan bangunan yang megah tidak memberikan kinerja yang diharapkan bila tidak didukung oleh personal

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah bibit tebu hasil persilangan dari kebun plasma nutfah Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tebu (P3T) umur 4 bulan

Sampel, berupa air dan tanah, diambil di sepanjang aliran sungai (jalan Abdullah Daeng Sirua – Antang – Bantimurung, Maros).) dan selajutnya sampel dibawa ke laboratorim

[r]

Dengan mengacu pada pasal diatas juga dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya landasan hukum dari pengadilan dalam memutus suatu perkara tidak hanya dilihat

Berkaitan dengan potensi bisnis persampahan , maka didapatkan suatu pertanyaan tentang “Bagaimana bisnis ini melakukan kegiatan bisnisnya, sehingga mampu menjadi

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Kelas, karena digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi guru di

Penghematan yang terjadi dalam sumber daya yang non bottleneck tidak akan membawa dampak secara langsung dalam sistem secara keseluruhan,