• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA (Studi deskriptif tentang motif pendengar radio Sonora 98.0 Fm Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA (Studi deskriptif tentang motif pendengar radio Sonora 98.0 Fm Surabaya)."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM

ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA

(Studi deskr iptif tentang motif pendengar r adio Sonor a 98.0 Fm Sur abaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan Memper oleh Gelar

Sar jana Pada FISIP UPN “Veter an” J awa Timur

Oleh:

ING ANNEROID WARIB

NPM. 0843010191

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA 2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(2)

ii

Ing Anneroid Warib NPM. 0843010191

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi Menyetujui,

Pembimbing Utama

Ir.DIDIEK TRANGGONO MSi NIP.1958122519900110001

Mengetahui D E K A N

Dra. Ec. Hj. Supar wati, M.Si NIP. 1 95507 181 983 022 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)

MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA

Oleh :

Ing Anneroid Warib NPM. 0843010191

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 31 J anuar i 2013

DR. Catur Sur atnoaji,MSi NIP. 946800028

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(4)

iii

“MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (ASIA MUSIK) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA”. Tujuan penulis meneliti adalah untuk mengetahui motif pendengar dalam acara AsiaSik di Radio Sonora Surabaya.

Pelaksanaan penelitian yang telah dilalui oleh penulis kurang lebih selama bulan di PT Radio Salvatore Surabaya. Sekalipun penulis harus mengalami berbagai kesulitan, tetapi syukurlah bahwa penelitan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan-kekurangan.

Penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi dengan baik, tanpa ada bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Ir.Didiek Tranggono,M.Si, selaku dosen pembimbing penulis dalam penelitian ini. Terimakasih banyak atas bimbingan dan tersedianya waktu untuk penulis.

4. Para dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan motivasi yang berguna bagi penulis selama skripsi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

iv

5. Mas Sardjono Budi selaku Kepala Bagian Program di Radio Sonora Surabaya. Terimakasih banyak atas kepercayaan dan bimbingannya.

6. Mas Tommy Putra sebagai Produser Acara ZOMBIE. Terimakasih banyak atas kepercayaan dan bimbingannya selama ini.

7. Para penyiar radio Sonora surabaya dan para penyiar freelance, terimakasih atas semangat dan bantuannya.

Serta tak lupa penulis ucapkan rasa terimakasih secara khusus kepada:

1. Papa, Mama dan keluarga, terimakasih karena kalian selalu memberi dukungan doa, moral, dan materiil, serta saran dan kritik yang membangun.

2. Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2008, terimakasih atas sarannya. Terimakasih juga untuk para sahabatku OLIF, yang selalu menemani dan menyemangatiku disaat aku tak dapat bergerak sendiri.

3. Bella dan Satria, dan teman-teman SMK Giki 1 yang selalu meramaikan suasana di Sonora saat penulis. Terimakasih atas support kalian selama ini.

4. Mas arif,viva,anip dan semua warga Warkop Ngopi Kopi family yang sudah membantu penulis.

5. Pihak- pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekuarangan dalam penyusunan skripsi ini. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Terima kasih.

Surabaya, Januari 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(6)

vi

Halaman

HALAMAN JUDUL. ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAKSI . ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR. ... ix

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

Bab I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Perumusan Masalah ... 8

3. Tujuan Penelitian . ... 8

4. Manfaat Penelitian . ... 8

Bab II LANDASAN TEORI 2.1Landasan teori. ... 9

2.1.2 Komunikasi Massa. ... 9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

vii

2.1.2 Pengertian Radio. ... 16

2.1.3 Radio Sebagai Media Penyiaran. ... 17

2.1.4 Karakteristik Radio Sebagai Media Massa. ... 18

2.2Definisi Motif ... 20

2.3 Pengertian Pendengar / Audience. ... 21

2.4Pengertian remaja . ... 22

2.5 Pengertian Program. ... 23

2.6Teori Uses and Gratification. ... 24

2.7Kebutuhan Khalayak Akan Media Massa . ... 26

Bab III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 30

3.2 Jenis Penelitian ... 31

3.3 Definisi Operasional . ... 31

3.4 Populasi dan Sampel ... 33

3.3.1 Populasi . ... 33

3.3.2 Sampel . ... 33

3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 34

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.5.1 Metode Pengumpulan Data Primer . ... 36

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(8)

viii

3.8 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 41

Bab IV. Hasil Dan Pembahasan 4.1Gambaran Umum Obyek Penelitian... 42

4.2Penyajian Data Dan Analisis Data. ... 45

4.2.1 Identitas Responden. ... 45

4.2.2 Penggunaan Media Radio. ... 48

4.2Motif Motif Responden Mendengarkan Program Asiasik Di Radio Sonora 98.0FM Surabaya……… 52

4.3.1 Motif Informasi. ... 52

4.3.2 Motif Personal Identity. ... 57

4.3.3 Motif Intergration Dan Sosial Interaction. ... 62

4.3.4 Motif Entertaiment. ... 66

4.3.5 Kategori Motif Secara Keseluruhan. ... 70

Bab V. Kesimpulan 5.1Kesimpulan . ... 70

5.2Saran . ... 72

DAFTAR PUSTAKA ………. 73

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Motif Pendengar Mendengarkan Asiasik 29

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(10)

x

TABEL 4.2 USIA RESPONDEN 46

TABEL 4.3 TAHU SOAL PROGRAM ASIASIK 47

TABEL 4.4 FREKUENSI MENDENGARKAN RADIO SONORA SELAMA 1

MINGGU 48

TABEL 4.5 KEAKTIFAN RESPONDEN MENGIRIM SMS DALAM 1 MINGGU 49 TABEL 4.6 WAKTU YANG DIGUNAKAN RESPONDEN DALAM

MENDENGARKAN RADIO SONORA SEHARI 50

TABEL 4.7 DURASI RESPONDEN DALAM MENDENGARKAN RADIO

SONORA SEHARI 51

TABEL 4.8 Mendengar kan Asiasik Untuk Memperoleh Infor masi Mengenai Music

Asia 52

TABEL 4.9 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK UNTUK MENGETAHUI

PERKEMBANGAN CHART LAGU ASIA 53

TABEL 4.10 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK KARENA MEMBUTUHKAN

BERITA TERUPDATE DARI ASIA 54

TABEL 4.11 MOTIF INFORMASI RESPONDEN DALAM MENDENGARKAN

PROGRAM ASIASIK DI SONORA 98.0FM 55

TABEL 4.12 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK UNTUK MENGETAHUI

TENTANG SOSOK IDOLA YANG DIKAGUMI 56

TABEL 4.13 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK KARENA DIDALAMNYA BERISI MUSIK DARI ARTIS K-POP

DAN ASIA YANG DIGEMARI 58

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

xi

TABEL 4.14 MENDENGARKAN ASIASIK AGAR JADI ORANG YANG EKSIS

TERHADAP MUSIK ASIA 59

TABEL 4.15 MOTIF PERSONAL IDENTITY RESPONDEN DALAM

MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK DI SONORA 98.0 FM 60 TABEL 4.16 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK UNTUK BISA

BERSOSIALISASI DAN BERINTERAKASI DENGAN PENYIAR 61 TABEL 4.17 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK DAN MENGIRIMKAN

SMS AGAR LAGU YANG DIGEMARI DIPUTAR 62

TABEL 4.18 MOTIF INTERGRATION DAN SOSIAL INTERACTION DALAM MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK DI RADIO SONORA

98.0 FM 63

TABEL 4.19 MENDENGARKAN ASIASIK UNTUK MEMPEROLEH HIBURAN

MUSIK 64

TABEL 4.20 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK UNTUK MELEPASKAN

PENAT DARI RUTINITAS SEHARI-HARI 65

TABEL 4.21 MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK UNTUK MENGISI

WAKTU LUANG 66

TABEL 4.22 MOTIF ENTERTAIMEN RESPONDEN DALAM

MENDENGARKAN ASIASIK DI SONORA 98.0 FM 67

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(12)

xii

1 KUISIONER PENELITIAN 74

2 DATA RESPONDEN 77

3 PENGGUNAAN MEDIA RADIO 78

4 MOTIF INFORMASI 79

5 MOTIF PERSONAL IDENTITY 80

6 MOTIF INTERGRATION DAN SOSIAL INTERACTION 81

7 MOTIF ENTERTAINMENT 82

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

ABSTRAKS

Ing Anneroid Warib, 0843010191, Motif Pendengar Aktif Mendengar kan Pr ogram Asiasik (Asia Music) Di Radio Sonor a 98.0 FM Sur abaya (Studi Deskr iptif Tentang Motif Pendengar Radio Sonor a 98.0 Fm)

Saluran-saluran radio berkompetisi memberikan program-program yang menarik bagi khalayak. Akan tetapi khalayak memiliki motif tersendiri dalam memilih sebuah program ataupun media yang diinginkan. Motif yang diteliti dalam penelitian ini yakni motif informasi, motif personal identity, motif intergration dan social interaction, dan motif entertainment.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif pendengar aktif mendengarkan program Asiasik (Asia music) di radio Sonora 98.0 FM Surabaya.

Populasi dalam penelitian ini adalah pendengar aktif program Asiasik yang setiap harinya mengirimkan SMS. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan 2 pendekatan yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi.

Dari hasil pengujian didapatakan hasil sebagian besar responden memberikan motif yang mengarahkan pada kategori tinggi baik motif personal identity, motif intergration dan social interaction, dan motif entertainment. Sedangkan pada kategori sedang yaitu motif informasi.Motif yang paling tinggi menjadi alasan pendengar aktif mendengarkan program AsiaSik adalah motif entertainment. Meliputi memperoleh hiburan music, melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari, dan mengisi waktu luang.

Keyword : Motif, AsiaSik Sonora

ABSTRAK

Ing Anneroid Warib,0843010191, Motif Listener Active to listening Asiasik Pr ogram (Asia Music) at Radio Sonor a 98.0 FM Surabaya (Descriptive Study On Motifs Listeners Radio Sonor a 98.0 FM)

Competing radio channels provide programs that appeal to audiences. But the public has its own motives in choosing a program or media desired. Motives are examined in this study the motif information, personal identity motives, motives intergration and social interaction, and the motive entertainment.Tujuan to be achieved in this study was to determine the motive for the active listener listening Asiasik program (Asian music) in Sonora radio 98.0 FM Surabaya .

The population in this study is an active listener Asiasik program that sends SMS daily. Sampling technique in this study is the probability sampling with simple random sampling technique. Data collection for this study using two approaches, namely primary data and secondary data. The method of data analysis in this study using a frequency table.

From the test results didapatakan result most respondents gave motif that directs the higher category of good motives of personal identity, motive intergration and social interaction, and entertainment motives. While the category of being the highest motives informasi.Motif active listener a reason to listen to the program is the motive AsiaSik entertainment. Includes music entertainment acquire, release fatigue from daily routine and spend leisure time. Keyword: Motif,AsiaSik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sekarang ini telah masuk di dalam era komunikasi, yang di dalamnya sarat dengan penggunaan teknologi komunikasi yang makin lama makin canggih. Oleh karena itu manusia harus bisa mengadaptasi terhadap Iptek yang berkembang disekitar kehidupannya agar tidak disebut orang yang ketinggalan jaman. Pepatah mengatakan bahwa Siapa yang menguasai pengetahuan dan teknologi komunikasi serta memanfaat-kannya dalam kehidupannya, maka dialah pemenangnya. Perkembangan dalam teknologi komunikasi, membuat peralatan komunikasi yang kita gunakan untuk dapat berkomunikasi dengan cepat dan berkualitas dapat terpenuhi. Hal ini dapat dirasakan dewasa ini dengan pemanfaatan radio, TV, telepon, fax, handphone, computer, laptop, jaringan internet, penggunaan satelit komunikasi dan sebagainya dapat membantu kebutuhan kehidupan manusia semakin mudah. Hal ini membuat dunia seakan menjadi semakin sempit bahkan tanpa jarak, sehingga orang dapat mendapatkan informasi yang sangat cepat dan mudah dari jarak yang sangat jauh sekalipun.

Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

2

Radio telah menjadi media komunikasi massa yang powerfull. Dan radio merupakan sebuah media elektronik yang dapat memberikan berbagai informasi dan hiburan. “Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya.” (Masduki, 2001: 9).

Dewasa ini bidang penyiaran di Indonesia sedang berkembang pesat. Banyaknya program – program acara yang disiarkan di stasiun – stasiun televisi maupun radio merupakan bukti nyata perkembangan dunia penyiaran. Kualitas dari setiap acara juga bergantung pada sumber daya manusia tiap individu yang berperan di dalamnya, baik yang berada di depan maupun yang berada di belakang proses produksi. Kesemuanya harus dapat bekerja sama dengan baik, agar dapat menghasilkan suatu acara yang berkualitas. Radio sebelum kemunculan televisi merupakan media komunikasi massa yang dominan, sekarang radio harus merubah strategi dan fokus dengan menciptakan program-program baru dengan target sasaran yang terbatas pula, tentu dengan tidak mengurangi karakteristik radio sebagai media massa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(16)

Oleh sebab itu, setiap stasiun radio berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pendengar setianya. Untuk menghadapi persaingan di dunia siaran yang semakin ketat, setiap stasiun radio berusaha membuat program acara yang menarik, baik itu program acara yang bersifat menghibur, pendidikan, maupun yang memberikan informasi.

Radio Sonora Surabaya merupakan salah satu bidang usaha penyiaran auditif dan bagian dari Radio Sonora Network yang dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia. Menurut penyelenggaraannya, Radio Sonora Surabaya tergolong radio swasta komersial. Sebagai instansi yang bergerak di bidang penyiaran, Radio Sonora Surabaya memberikan perhatian lebih pada kebutuhan pendengar akan informasi yang aktual dan mendidik. Radio Sonora Surabaya memprioritaskan isi siarannya pada segi informasi - baik yang berskala lokal, nasional maupun internasional - dan hiburan. Informasi yang dihadirkan di Radio Sonora dapat berasal dari reporter di Surabaya, Jakarta, media on-line ataupun langsung dari pendengar Sonora, yang dapat berbagi informasi lalu lintas ataupun informasi penting lainnya. Supaya tidak membosankan, radio Sonora mengemas informasi – informasi tersebut dengan lagu – lagu Indonesia, Asia dan Barat. Selain itu, ada beragam program unggulan yang ringan, mendidik dan menghibur, dimana para pendengar dapat ber-interaksi secara on-air ( langsung ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

4

Radio Sonora 98.0 FM Surabaya mempunyai beberapa program unggulan untuk para pendengarnya, yakni program Zombie “Zona Musik Band Indie”, HSDJ “high school Dj”, Kotang “Komedi petang”, SFM “Sonora Fresh music” dan Salah satunya adalah program siaran music “AsiaSik (Asia Musik)”.Program ini adalah program khusus untuk pecinta lagu-lagu K-POP dan lagu Asia lainnya. Lagu yang diputar adalah lagu Korea, Mandarin, dan Jepang. Format acara adalah Request Lagu melelui SMS dan Chart lagu-lagu K-Pop serta berisi info menarik tentang musik asia dan info seputar artis-artis Asia. program ini juga menyumbang cukup banyak SMS dan juga partisipan. Bahkan rating SMS program Asiasik dapat melampaui program-program lain yang telah ada sebelumnya di radio Sonora 98.0 FM Surabaya. Pertama kali di Launching pada bulan Februari 2012. Awalnya hanya 1 kali dalam seminggu, namun seiring dengan berjalannya waktu, atas permintaan pendengar dan juga banyaknya jumlah SMS maka per Januari 2012 acara ini menjadi setiap hari pukul 18.00-19.00 WIB. Dan ini disambut baik oleh pecinta musik Asia (khususnya K-POP).

Alasan peneliti memilih radio Sonora sebagai tempat penelitian karena Sonora 98.0 FM Surabaya merupakan 3 besar radio dengan segman keluarga ber-SES ABC yakni 253.000 listeners (terus meningkat sejak Wave I) berdasarkan Nielsen Media Research Wave II 2009.

Oleh karena itu, peneliti tertarik meneliti motif pendengar remaja Surabaya terhadap program musik AsiaSik tersebut. Sebagai program

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(18)

yang baru di buat di radio Sonora Surabaya, AsiaSik telah mampu mampu menarik minat pendengar. Jumlah perolehan request SMS program Asiasik telah melampaui program-program lain yang telah ada sebelumnya. Disisi lain, berkembangnya K-POP (Korean Pop) jenis musik yang berasal dari korea selatan tersebut saat ini memang sedang digemari remaja di Indonesia mampu dipahami dengan baik oleh radio Sonora Surabaya dengan menghadirkan program AsiaSik tersebut. Hal tersebut membuat program AsiSik menjadi program yang diunggulkan di radio Sonora Surabaya disamping program-program unggulan yang telah ada sebelumnya.

Namun individu memiliki motif tujuan tersendiri yang mendasar ketika memilih atau memutuskan untuk mendengarkan “AsiaSik” dibanding program-program lain yang ada di Sonora Surabaya atau program sejenis yang ada di radio lain.

Sebagaimana yang diketahui, bahwa kebutuhan manusia yang memiliki motif yang berbeda – beda. Dengan kata lain, setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan ini, tentunya berpengaruh pula kepada pemilihan konsumsi akan sebuah media. Katz, Blumler, Gurevitch (teori uses and gratification) mencoba merumuskan asumsi dasar dari teori ini, yaitu : Khalayak dianggap aktif, dimana penggunaan media massa diasumsikan memiliki tujuan. Point kedua ialah, dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif yang mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

6

pada anggota khalayak. Point ketiga, media massa harus bersaing dengan sumber – sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Dimana kebutuhannya ialah untuk memuaskan kebutuhan manusia, hal ini bergantung kepada khalayak yang bersangkutan. Point keempat, banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Point kelima adalah Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media secara spesifik.

Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force.

Beberapa motif kebutuhan yang menyebabkan khalayak menggunakan media menurut McQuail (dalam Miller, 2002:244) adalah information (kebutuhan akan informasi dari lingkungan sekitar), personal identity (kebutuhan untuk menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang), integration and social interaction (dorongan untuk menggunakan media dalam rangka melanggengkan hubungan dengan individu lain) dan entertainment (kebutuhan untuk melepaskan diri dari ketegangan dan menghibur diri.

1. Information : Mencari tahu peristiwa yang sedang terjadi di sekeliling, maupun di tingkat nasional maupun global. Dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(20)

contoh pendengar mencari informasi mengenai perkembangan terkini chart/ tangga lagu musik asia dalam program Asiasik.

2. Personal identity : Mendalami sosok orang lain secara lebih mendalam. Pendengar dapat mungkin memperoleh informasi tentang band atau penyanyi asia yang mereka gemari melalui program Asiasik tersebut. Terutama artis-artis K-POP yang saat ini sedang menjadi trend dikalangan remaja di Indonesia.

3. Integration and Social Interaction : Menghubungkan diri dengan keluarga, kawan maupun masyarakat. Mencari rekan untuk berkomunikasi/bercakap-cakap dan berinteraksi yakni pendengar mendengarkan dan ikut aktif mengirimkan SMS request lagu-lagu asia.

4. Entertainment : Mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Mengisi waktu luang. Dengan diputarnya musik-musik asia yang sedang menjadi trend, dalam program Asiasik mungkin dapat membuat pendengar merasa terhibur dan rileks setelah menjalani aktifitas sehari-hari.

Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui motif pendengar remaja Surabaya terhadap program AsiaSik di Radio Sonora 98.0 FM Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)

8

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik rumusan masalahnya, yaitu : Bagaimanakah motif pendengar aktif dalam mendengarkan program AsiaSik di radio Sonora 98.0 FM Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami secara rinci : Motif pendengar aktif terhadap program AsiaSik di Radio Sonora 98.0 FM Surabaya

1.4. Manfaat Penelitian

A. Secara Teoritis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembanagan ilmu komunikasi terutama mengenai motif mendengarkan program radio dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

B. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pengelola radio di Indonesia mengenai acara-acara yang sesuai dan dibutuhkan masyarakat, dan khususnya untuk radio Sonora 98.0 FM Surabaya agar dapat membuat program

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(22)

siaran yang diminati dan dibutuhkan oleh pendengarnya dan dapat bermanfaat dalam menentukan program-program siarannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

10

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa(mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(24)

A. Unsur-Unsur Komunikasi Massa

Harold D. Lasswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut ”Who Says What in Which Channelto Whom With What Effect?”

1. Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud institutionalized personadalah redaktur surat kabar (sebagai contoh). Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas lembaga.

Pers adalah suatu suatu lembaga sosial. Dalam UU RI no 40 tahun 1999 tentang pers, pasal 1 ayat (1) menyatakan: ”Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, megolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.” bentuk institusi media massa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

12

dipertegas lagi pada pasal 1 ayat (2) yang menyatakan: ” Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan atau menyalurkan informasi.”

McQuail (1987) menyebutkan ciri-ciri khusus institusi (lembaga) media massa sebagai berikut:

a. Memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan dalam wujud informasi, pandangan, dan budaya. Upaya tersebut merupakan respon terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu.

b. Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain: dari pengirim ke penerima, dari anggota audien ke anggota audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat dan institusi masyarakat terkait. Semua itu bukan sekedar saluran fisik jaringan komunikasi, melainkan juga merupakan saluran tatacara dan pengetahuan yang menentukan siapakah sebenarnya yang patut atau berkemungkinan untuk mendengar sesuatu dan kepada siapa ia harus mendengarnya.

c. Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik, dan merupakan institusi yang terbuka bagi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(26)

semua orang untuk peran serta sebagai penerima (atau dalam kondisi tertentu sebagai pengirim). Institusi media juga mewakili kondisi publik, seperti yang tampak bilamana media massa menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendapat publik (opini publik) dan ikut berperan membentuknya (bukan masalah pribadi, pandangan ahli, atau penilaian ilmiah).

d. Partisipasi anggota audien dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukarela, tanpa adanya keharusan atau kewajiban sosial. Bahkan lebih bersifat suka rela daripada beberapa institusi lainnya, misalnya pendidikan, agama atau politik. Partisipasi anggota audien lebih mengacu pada mengisi waktu senggang dan santai, bukannya berkenaan dengan pekerjaan dan tugas. Hal tersebut dikaitkan juga dengan ketidakberdayaan formal institusi media: media tidak dapat mengandalkan otoritasnya sendiri dalam masyarakat, serta tidak mempunyai organisasi yang menghubungkan pemeran-serta ”lapisan atas” (produsen pesan) dan pemeran-serta ”lapisan bawah” (audien).

e. Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan pembiayaan.

f. Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan negara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

14

karena adanya kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan-pandangan menentukan yang berbeda antara negara yang satu dengan lainnya.

Komunikator dalam proses komunikasi massa selain merupakan sumber pesan, mereka juga berperan sebagai gate keeper (lihat McQuail, 1987; Nurudin, 2003). Yaitu berperan untuk menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami oleh audien-nya. Bitner (dalam Tubbs, 1996) menyatakan bahwa pelaksanaan peran gate keeper dipengaruhi oleh: ekonomi; pembatasan legal; batas waktu; etika pribadi dan profesionalitas; kompetisi diantara media; dan nilai berita.

2. Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya. Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan komunikasi massa sebagai berikut:

a. publicly. Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan bersifat terbuka, untuk umum atau publik.

b. rapid. Pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audien yang luas dalam waktu yang singkat serta simultan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(28)

c. transient. Pesan-pesan komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yang bersifat permanen. Pada umumnya, pesan-pesan komunikasi massa cenderung dirancang secara timely, supervisial, dan kadang-kadang bersifatsensasional.

3. Unsur in which channel (saluran atau media). Unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya. 4. Unsur to whom (penerima; khalayak; audien). Penerima pesan-pesan

komunikasi massa biasa disebut audien atau khalayak. Orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, browsing internet merupakan beberapa contoh dari audien.

Menurut Charles Wright (dalam Wiryanto, 2005), mass audien memiliki karakteristik-karakteristiksebagai berikut:

a. Large yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang tersebar dalam berbagai lokasi;

b. Heterogen yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya;

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

16

c. Anonim yaitu anggota-anggota dari mass audien umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikatornya.

5. Unsur with what effect (dampak). Dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audien sebagai akibat dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini ke dalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan; sikap; dan perilaku nyata. Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.

B. Ciri-cir i komunikasi massa

Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut:

1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;

2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;

3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim;

4. Mempunyai publik yang secara tersebar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(30)

2.1.2 Pengertian Radio

Radio adalah merupakan sistem komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara (medium) yang bentuk umum sistemnya adalah sebuah pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena ke arah tujuan dalam bentuk gelombang elektromagnetis (Simanjuntak, 1993 : 70).

Media radio merupakan suatu media yang umumnya dikenal sebagai media yang searah (one way communication). Inilah sifat radio yang tidak begitu menunjangnya sebagai suatu media massa yang untuk berkomunikasi secara “manusiawi”. Tetapi keuntungan sifat ini adalah bahwa pada saat yang sama, radio dapat mencapai pasar seluas mungkin. Jadi fungsi pertama adalah penyebaran suatu pesan, hal mana dengan sendirinya menjamin nilai aktualitasnya. Selain itu, penyebaran secara teoritis teknis dapat mencapai pasar yang tidak terbatas, telah memberikan dan mempertahankan hak eksistensi radio dalam tahun tahun beratnya menyaingi kedatangan televisi yang diduga akan mengurangi peranannya (Susanto, 1982 : 174).

2.1.3 Radio Sebagai Media Penyiaran

Radio adalah media elektronik yang bersifat khas sebagai media audio.Oleh karena itu, ketika khlayak menerima pesan dari pesawat radio, khlayak pada tatanan mental yang padif dan bergantung pada jelas tidaknya kata-kata yang diucapkan oleh penyiar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

18

Media adalah saluran komunikasi massa yang memiliki ciri-ciri khusus, yaitu mempunyai kemampuan untuk menarik perhatian khalayk secara serempa (simultaneous) dan serentak (instantenous).

Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. (Dasar-Dasar Penyiaran:1)

Penyiaran/Siaran sebagai output radio memiliki fungsi yang sama dengan media massa lainnya, yaitu fungsi mendidik, menginformasikan, menghibur, mempromosikan, menjadi agen perubahan sosial, dan melakukan kontrol sosial, serta mentransfer nilai-nilai budaya.

2.1.4 Karakteristik Radio sebagai Media Massa

a) Publisitas : Artinya disebaar luaskan kepada publik, khalayak atau orang banyak. Siapa saja bias mendengarkan radio, tidak ada batasan tentang siapa yang boleh mendengar radio.

b) Universalitas: Pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya adalah orang banyak.

c) Periodisitas: Artinya radio bersifat berkala tetap atau berkala, misalnya harian, atau mingguan. Misalnya 19 jam sehari, mulai pukul 05.00 sampai pukul 24.00

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(32)

d) Kontinuitas: Artinya siaran radio berkesinambungan atau terus menerus sesuai dengan periode mengudara atau jadwal mengudara. e) Aktualitas: Artinya radio berisi hal-hal yang terbaru, seperti

informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktuaitas juga berarti adanya kecepatan penyampaian informasi kepada publik.

Dibanding dengan media massa lainnya, radio memiliki karakteristik yang khas sebagai berikut:

a. Imajinatif: Karena hanya alat indra pendegaran yang digunakan oleh khalayak dan pesannya pun selintas, maka pesan radio dapadt mengajak komunikannya untuk berimajinasi. Dengan perkataan lain, radio bersifat theatre of mind, artinya radio mampu menciptakan gambar (makes picture) dalam pikiran pendengar melalui kekuatan kata dan suara.

b. Auditori: Sifat ini muncul sebagai konsekuensi ddari sifat radio yang hanya bias didengar. Karena manusia mempunyai kemampuan mendengar yang tebatas, maka pesan komunikasi radio diterima selintas. Pendengar tidak akan mendegar kenbali (rehearing) informasi yang tidak jelas diterimanya, karena ia tidak bisa meminta kepada komunikator/penyiar untuk mengulang informasi yang hilang, keculai ia merekamnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

20

c. Akrab/Intim: sebagaimana kita lakukan sehari-hari, kita jarang mendeengar acara siaran radio secara khusus. Pada umumnya kita mendengar acara siaran radio sambil melakukan aktifitas atau melaksanakan pekerjaan lainnya.

d. Identik dengan Musik: Radio adalah saana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadimedia utama untuk mendengarkan music.

e. Mengandung Gangguan: seperti timbul tenggelam/fading dan gangguan teknis (channel noise factor).

2.2Definisi Motif

motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif berasal dari bahasa latinmovere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force.Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan fakrot - faktor lain, yang disebut dengan motivasi.Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Dengan demikian motivasi mempunyai tiga aspek didalamnya yaitu:

a) keadaan terdorong dalam diri organisme ( a drive state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan jasmani, keadaaan lingkungan, atau keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(34)

b) perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini

c) Tujuan atau "goal" yang dituju oleh perilaku tersebut.berikut ini adalah motif-motif yang timbul pada diri manusia ketika berkomunikasi:

a. motif informatif, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan

b. motif hiburan, yaitu hal-hal yang berkenaan untuk mendapatkan rasa senang

c. motif integrasi personal, merupakan motif-motif yang timbul akibat keinginan untuk memperteguh status, kredibilitas, rasa percaya diri, dll

d. motif integratif sosial, dimaksudkan untuk memperteguh kontak sosial dengan cara berinteraksi dengan keluarga, teman, orang lain

e. motif pelarian, merupakan motif pelepasan diri dari rutinitas, rasa bosan, atau ketika sedang sendiri

Beberapa motif kebutuhan yang menyebabkan khalayak menggunakan media menurut McQuail (dalam Miller, 2002:244) adalah information (kebutuhan akan informasi dari lingkungan sekitar), personal identity (kebutuhan untuk menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang), integration and social interaction (dorongan untuk menggunakan media dalam rangka melanggengkan hubungan dengan individu lain)dan entertainment

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

22

(kebutuhan untuk melepaskan diri dari ketegangan dan menghibur diri.

2.3Pengertian Pendengar/ Auidience

sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai

media atau komponen isinya.Asal sejarahnya, audiens adalah sekumpulan

penonton drama, permainan, dan tontonan. Yaitu, penonton ”pertunjukan.”

Pengertian ”pertunjukan” ini tentu bervariasi di setiap zaman dan

peradaban yang berbeda. Namun beberapa ciri penting audiens tetap

sama.

Perkembangan ekonomi melahirkan konsep audiens sebagai pasar.Produk

media merupakan komoditi atau jasa, yang ditawarkan untuk dijual kepada

sekumpulan konsumen tertentu yang potensial, yang bersaing dengan

produk media lainnya.

Audiens dalam perspektif pasar adalah: ”Sekumpulan calon konsumen

dengan profil sosial-ekonomi yang diketahui, yang merupakan sasaran

suatu medium atau pesan.”

(

http://satrioarismunandar6.blogspot.com/2011/10/konsep-tentang-audiens-media.html)

2.4Pengertian Remaja

Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(36)

bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992).Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua.Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

24

dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

2.5Pengertian Progr am

Kata program adalah asal kataprogramme atau program yang berarti acara

atau rencana. Dalam Undang-undang penyiaran Indonesia tidak

mengunakan kata program dalam untuk acara tetapi mengunakan istilah

“siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang

disajikan dalam berbagai bentuk.Namun kata program lebih sering

digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata

siaran.Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran

untuk memenuhi kebutuhan penontonnya.

Program yang disajikan stasiun penyiaran radio dan televisi adalah

faktor yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti siaran yang

dipancarkannya. Program dapat disamakan dengan produk atau barang

atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain (penonton, agency, atau siapa

saja). Oleh sebab itu program adalah produk yang dibutuhkan orang

sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu

rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan

mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara

yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.

2.6Teori Uses and Gratification

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(38)

Teori yang dikemukakan oleh Blumler, Gurevitch dan Katz (Griffin, 2003) ini menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran yang aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya dalam media yang digunakannya. Littlejohn menyatakan bahwa teori ini menekankan fokus pada individu khalayak ketimbang pesan dari media itu sendiri:

“Compared with classical effect studies, the uses and gratifications approach takes the media consumer rather than the messages as its starting point, and explores his communication behavior in terms of his direct experience with the media. It views the member of the audience as actively utilizing media content, rather than being passively acted upon by the media. Thus, it does not assume a direct relationship between messages and effects, but postulated instead that members of the audience put messages to use, and that such ussages act as intervening variables in the process effects.” (Katz, Blumler & Gurevitch, dalam Littlejohn, 2002:323):

Pada awalnya menurut Blumler (dalam Pedersen & Ling, 2003:11), teori ini ditujukan untuk penelitian media yang berbasis kepada media dan komunikasi massa. Akan tetapi di masa kini, teori ini juga telah digunakan untuk meneliti penggunaan internet (Flanagin dan Metzer pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

26

tahun2001), ponsel (Ozcan dan Kocak, 2003), blog (Li, 2005), world wide web (Kaye dan Johnson, 2002), dsb.

Menurut Blumler dan Katz (1974, dalam Fiske, 2007:213-214) beberapa asumsi mendasar dari uses and gratifications adalah sebagai berikut:

1) Khalayak itu aktif. Khalayak bukanlah penerima yang pasif atas apa pun yang media siarkan. Khalayak memilih dan menggunakan isi program.

2) Para anggota khalayak secara bebas menyeleksi media dan program-programnya yang terbaik yang bisa mereka gunakan untuk memuaskan kebutuhannya.

3) Media bukanlah satu-satunya sumber pemuasan kebutuhan.

4) Orang bisa atau dibuat bisa menyadari kepentingan dan motifnya dalam kasus-kasus tertentu.

5) Pertimbangan nilai tentang signifikansi kultural dari media massa harus dicegah. Semisal, tidaklah relevan untuk menyatakan program-program infotainment itu sampah, bila ternyata ditonton oleh sekian juta penonton.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(40)

2.7Kebutuhan Khalayak Akan Media Massa

Sebagai makhluk sosial, motif manusia terbentuk dari lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial ini antara lain terdiri dari karakteristik demografis, kelompok-kelompok sosial yang diikuti dan karakteristik personal seseorang. Littlejohn (2002) menjelaskan bahwa dalam perspektif uses and gratifications, khalayak yang dengan sadar memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan media atau dengan cara lain. Selain sadar dengan kebutuhan-kebutuhannya, khalayak pun dapat menyadari apakah cara yang digunakan untuk memenuhi motif-motif ini bisa memuaskannya atau tidak.

Tidak bisa dipungkiri dengan adanya perkembangan baru teknologi yang menyuguhkan khalayak dengan banyaknya pilihan media, analisa motivasi dan kepuasan menjadi komponen yang paling krusial dalam penelitian khalayak (Ruggerio, 2000).

Kajian yang dilakukan dalam ranah uses and gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002 : 388). Di sini sikap dasarnya diringkas sebagai berikut :

Studi pengaruh yang klasik pada mulanya mempunyai anggapan bahwa konsumen media, bukannya pesan media, sebagai titik awal kajian dalam komunikasi massa. Dalam kajian ini yang diteliti adalah perilaku komunikasi khalayak dalam relasinya dengan pengalaman langsungnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

28

dengan media massa. Khalayak diasumsikan sebagai bagian dari khalayak yang aktif dalam memanfaatkan muatan media, bukannya secara pasif saat mengkonsumsi media massa(Rubin dalam Littlejohn, 1996 : 345).

Kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka dapat memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membeca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan rutinitas keseharian (McQuail, 2002 : 387).

Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons interactions sebagai berikut :

A. Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi

B. Personal relationships, yaitu persahabatan; kegunaan sosial

C. Personal identity, yaitu referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai

D. Surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi) (McQuail, 2002 : 388).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(42)

2.8Kerangka Berpikir

Media adalah saluran komunikasi massa yang memiliki ciri-ciri khusus, yaitu mempunyai kemampuan untuk menarik perhatian khalayk secara serempa (simultaneous) dan serentak (instantenous).

Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara. Radio telah menjadi media komunikasi massa yang powerfull. Dan radio merupakan sebuah media elektronik yang dapat memberikan berbagai informasi dan hiburan. Radio, tepatnya radio siaran merupakan salah satu jenis media massa. Ciri khas utama radio adalah auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran.

Khalayak memilih suatu media didasari atas motif tertemtu dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bisa berupa kebutuhan akan informasi,hiburan dan pendidikan.

Dalam hal ini peneliti berusaha melihat motif pendengar aktif mendengarkan program Asiasik di radio Sonora 98.0 FM Surabaya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

M ot if pendengar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teor-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Dalam penelitian ini metode riset yang digunakan adalah metode survey deskriptif. Metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.

Jenis penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan populasi. Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan. peneliti membagikan kuisinoer kepada sampel dan mendatangi tempat riset.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(44)

3.2J enis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif. Karena dengan penilitian deskriptif ini dapat mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variable yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2006, p158). Tujuan studi deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif sesorang, organisasi, orintasi industri, atau lainnya (Sekaran, 2006:159). Tipe penelitian ini umunya berkaitan dengan opini (individu, kelompok, atau organisasional), kejadian, atau prosedur. Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survei. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu para pendengar radio Sonora 98.0 FM dan informasi yang didapat hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga cross-sectional.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan motivasi pendengar aktif mendengarkan program “AsiaSik” di radio Sonora 98.0 FM Surabaya.

3.3Definisi Operasional

3.3.1 Motif Penggunaan Radio

Peneliti menggunakan motif menurut McQuaill antara lain :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

32

1. Information :.

a Ingin memperoleh informasi mengenai music asia. b Ingin me.ngetahui perkembangan chart lagu asia. c Membutuhkan berita teruodate dari asia

2. Personal identity :

a Ingin mengetahui sosok idola asia yang dikaguminya

b Ingin mendengarkan music-music dari artis k-pop dan asia yang digemarinya

c Ingin menjadi orang yang eksis terhadap music asia..

3. Integration and Social Interaction :

a .bersosialisasi dan berinteraksi dengan penyiar.

b Ingin lagu yang digemari dan ingin didengarkan diputarkan oleh penyiar dengan cara mengirim SMS.

4. Entertainment :

a Memperoleh hiburan music . Music dikenal sebagai terapi yang baik untuk ketenangan jiwa. Dengan mendengrakan AsiaSik pendengar menjadi merasa tenang sejenak dari permasalahan yang sedang dihadapi.

b Melepaskan penat dari aktivitas sehari-hari. Setelah disibukkan dengan rutinitas sehari-hari,pendengar akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(46)

rileks dengan mendengarkan program AsiaSik yang selalu menyajikan music-musik asia yg sedang menjadi tren. c Mengisi waktu luang. Pendengar yang sedang dijalan atau

sedang bosan dengan kegiatannya dapat mendengarkan Program AsiaSik yang disajikan pada pukul 18.00 tersebut.

3.4Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan kuncoro, 2007:37).

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja pendengar aktif program “AsiaSik” di radio Sonora 98.0 FM Surabaya.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Sampel dalam penelitian ini adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

34

pendengar yang aktif selama 6 hari di minggu ke-3 bulan februari 2012.

3.5Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi di mana pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Ridwan dan Kuncoro, 2007:40).

Teknik pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel ini adalah simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata atau tingakatan dalam populasi tersebut (Ridwan & Kuncoro, 2007:41). Sehingga dari pengertian teknik sampel diatas maka pertimbangan-pertimbagan penentuan sampel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu para pendengar aktif remaja Surabaya program “AsiaSik” di Radio Sonora 98.0 FM Surabaya yang berinteraksi secara aktif dengan penyiar melalui sms.

Sampel ditarik melalui data perolehan sms minggu ke-3 bulan februari 2012. Dikarenakan jumlah pendengar aktif remaja yang terdata tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(48)

menentu setiap harinya maka diambil jumlah rata-rata pendengar aktif remaja Surabaya dalam satu hari selama seminggu (tujuh hari). Data yang didapat sebagai berikut:

Tabel 3.1 Perolehan sms program AsiaSik selama 6 (enam) har i

Sumber: Sonora 98.0 FM

Maka rata-rata pendengar aktif dalam sehari yaitu :

664 : 6 = 110,6 pendengar atau 111 pendengar aktif dalam sehari. . Setelah mendapatkan data pendengar rata-rata dalam sehari maka selanjutnya data tersebut di hitung dengan menggunakan rumus slovin untuk mendapatkan jumlah responden yang sesuai.

Hari J umlah pendengar aktif

Senin 112

Selasa 152

Rabu 76

Kamis 109

Jum’at 114

Sabtu 101

Total 664

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

36

Dimana :

n = Jumlah sampel yang diperlukan

N = Jumlah populasi sebesar 111 pendengar.

e = Margins of eror / persentase kelonggaran penelitian / kesalahan dalam penelitian sebesar 10%.

Maka : 111

n = = 52.6 1+111(0,1)2

Jadi sampel minimum dalam penelitian ini adalah sebanyak 53 responden. Namun utuk memudahkan peneliti dalam penelitian ini kuisioner disebarkan kepada 111 reponden yang terdiri dari pendengar aktif Radio Sonora 98.0 FM Surabaya.

3.6Metode Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian ini dikelompokan menjadi data primer dan data sekunder

3.5.1 Metode Pengumpulan Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(50)

(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu

benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

Data primer diperoleh dari kuesioner pendengar pada program siaran radio Sonora 98.0 FM Surabaya. Setiap jawaban dari hasil kuisioner pendengar aktif program AsiaSik dan company profile serta data-data radio Sonora 98.0 FM Surabaya.

Untuk mengukur tingkat kepentingan pendengar dan persepsi pendengar terhadap tingkat kepuasan, maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai pedoman penafsiran.Skala Likert merupakan jenis skala yang mempunyai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu ( Nasution, 2000:63). nilai (skor) jawaban, sebagai berikut:

tabel 3.2 bobot dan kategori pengukuran data

Keterangan Penilaian

Sangat tidak setuju / STS 1

Tidak setuju / TS 2

Setuju / S 3

Sangat Setuju / SS 4

Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 4 dan bobot nilai terendah adalah 1.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

38

Motif Pendengar Aktif mendengarkan Program AsiaSik di radio Sonora 98.0 FM Surabaya digolongakan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, tinggi menggunakan rumus :

Keterangan :

Range (R) : Batasan dari setiap tingkatan

Skor tertinggi : Pertanyaan antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan

Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan

Jenjang : Tiga jenjang (diperoleh dari motif yang memiliki tiga jenis)

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui motif pendengar aprogram AsiaSik di 98,0 Radio Sonora FM, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pada Motif informasi terdapat 3 pertanyaan tentang responden yang mendengarkan program AsiaSik di Radio Sonora FM akan memperoleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(52)

informasi mengenai musik asia, mengetahui perkembangan cahrt music asia, terpenuhi berita terudate dari asia, maka :

Motif informasi = (3x4) – (3x1) : 3 = (12 -3) : 3 = 3 Rendah = 3 – 5

Sedang = 6 – 8 Tinggi = 9 – 11

2. Pada Motif personal identity terdapat 3 pertanyaan tentang responden yang mendengarkan program AsiaSik di Radio Sonora FM untuk mengetahui sosok idola yang dikaguminya, didalamnya berisi music dari artis k-pop dan asia yang dikaguminya, jadi orang yang eksis terhadap music asia. maka :

Motif Personal Identity = (3x4) – (3x1) : 3 = (12-3) : 3 = 3

Rendah = 3 - 5 Sedang = 6 – 8 Tinggi = 9 – 11

3. Pada Motif Intergration dan Sosial interaction terdapat 2 pertanyaan tentang responden yang mendengarkan program Asiasik di Radio Sonora untuk bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan penyiar, mengirimkan sms agar lagu yang digemari dan ningin didengar diputar oleh penyiar, maka :

Motif Intergration and Sosial Interaction = (4x2) – (4x1) : 3 = (8-1) : 3 = 2.33 = 2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

40

Rendah = 2 - 3 Sedang = 4 - 5 Tinggi = 6 - 7

4 Pada motif Entertainment terdapat 3 pertanyaan tentang responden mendengarkan program AsiaSik di Radio Sonora untuk memperoleh hiburan music, untuk melepaskan penat dari aktivitas sehari-hari, untuk mengisi waktu luang. Maka :

Motif entertainment = (4x3) – (4x1) : 3 = (12-3) : 3 = 3 Rendah = 3 - 5

Sedang = 6 – 8 Tinggi = 9 – 11

3.5.2 metode pengumpulan data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Data sekunder peneliti peroleh melalui data kepustakaan,internet,dan data-data yang peneliti peroleh dari Sonora 98.0 FM.

3.7Teknik Analisis Data

Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(54)

(Sekaran, 2006:158). Tujuan studi deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif sesorang, organisasi, orintasi industri, atau lainnya (Sekaran, 2006:159)

Analisis Data menurut Hasan ( 2006: 29) adalah memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner dan bantuan wawancara.

3.8Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian berjudul “MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM “ASIASIK” DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA” dilakukan di radio Sonora 98.0 FM Surabaya Jl. Darmo Permai Utara 74-80 surabaya, dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan april – juli 2012.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum ObyekPenelitian 4.1.1. Radio Sonor a 98.0 Fm Sur abaya

Radio Sonora Surabaya merupakan salah satu bidang usaha penyiaran auditif dan bagian dari Radio Sonora Network yang dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia. Menurut penyelenggaraannya, Radio Sonora Surabaya tergolong radio swasta komersial.

Sebagai instansi yang bergerak di bidang penyiaran, Radio Sonora Surabaya memberikan perhatian lebih pada kebutuhan pendengar akan informasi yang aktual dan mendidik. Radio Sonora Surabaya memprioritaskan isi siarannya pada segi informasi - baik yang berskala lokal, nasional maupun internasional dan hiburan. Informasi yang dihadirkan di Radio Sonora dapat berasal dari reporter di Surabaya, Jakarta, media on-line ataupun langsung dari pendengar Sonora, yang dapat berbagi informasi lalu lintas ataupun informasi penting lainnya. Supaya tidak membosankan, radio Sonora mengemas informasi – informasi tersebut dengan lagu – lagu Indonesia dan Barat. Selain itu, ada beragam program unggulan yang ringan, mendidik dan menghibur.

Menempati gedung sendiri sejak tahun 1996, dan merupakan gedung radio swasta terbesar di Indonesia. Luas setara 8 Ruko 3 lantai & 2 aula berkapasitas @ 300 orang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(56)

Visi Radio Sonora FM 98 Surabaya adalah menjadi media informasi dan hiburan yang paling diminati melalui jaringan radio dan content provider audio bagi semua stakeholder.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Radio Sonora FM 98 Surabaya mengusung misi sebagai berikut :

1. Menyajikan informasi yang cepat, kredibel, interaktif, dan dapat menjadi acuan. Selain itu berperan sebagai media komunikasi antar masyarakat

2. Menyajikan program-progam yang menghibur secara dinamis dan interaktif

3. Menjadi media komunikasi yang efektif bagi produsen dan pemasang iklan

4.1.3. Radius Pancaran / Coverage Ar ea:

1. Utar a :Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Madura sebagian

2. Selatan : Sidoarjo, Pasuruan, Malang sebagian, Blitar sebagian, Trenggaleksebagian

3. Barat : Mojokerto, Jombang, Kediri sebagian, Nganjuk sebagian, Wonogirisebagian

4. Timur : Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Jember sebagian, Bali sebagian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(57)

44

4.1.4. Pr ofil Pendengar (Audience)

Sebagai radio yang menyasar pada keluarga, rentang usia pendengar Sonora Surabaya sangatlah beragam. Berdasarkan survey terhadap 4.705 pendengar Radio Sonora Surabaya sesuai hasil entry database Sonora mulai 21 September 2003 s.d 21 Apil 2008 berdasarkan: e-mail, penjawab kuis melalui telepon, SMS, permintaan lagu AMKM dan kontak pendengar, didapatkan data 21 % pendengar Sonora Surabaya berusia kurang dari 20 tahun, 24 % usia 20-29 tahun, 23 % usia 30 – 39 tahun, 18 % usia 40 – 49 tahun dan hanya 14 % usia lebih dari 50 tahun.

Berdasarkan jenis kelamin, 47 % pendengar Sonora adalah pria dan 53 % adalah wanita. Data pendengar juga didapat dengan melihat pada Jenjang Pendidikan. Pendengar Sonora didominasi oleh lulusan S1 / Diploma dengan prosentase 64 %, Lulusan SMA / Sederajat 24 %, lulusan SLTP / Sederajat 6 % dan Lulusan S2 / S3 hanya 6 %. Dari data pendidikan, pendengar terbagi lagi berdasarkan Pekerjaan. Sebanyak 27 % pendengar adalah professional, 25 % wiraswasta, 23 % karyawan, 15 % ibu rumah tangga dan 10 % pelajar / mahasiswa.

Bila dilihat dari segi pendapatan, pendengar Sonora termasuk golongan menengah dan menengah ke atas. Sebanyak 67 % pendengar mempunyai pendapatan diatas Rp. 2.500.000, 15 % berpendapatan antara Rp. 2.000.000 s.d Rp. 2.500.000, 9 % berpendapatan anatara Rp. 1.500.000 s.d Rp. 2.000.000, 6 % antara Rp. 700.000 s.d Rp. 1.500.000 dan hanya 3 % yang pendapatannya kurang dari Rp. 700.000.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Gambar

Tabel 3.1 Perolehan sms program AsiaSik selama 6 (enam) hari
tabel 3.2 bobot dan kategori pengukuran data
Tabel 4.1
Tabel 4.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Guna untuk memberikan bagaimana proses pembelajaran, keaktifan, dan hasil pembelajaran maka dilakukan penelitian Keefektifan Proses Pembelajaran Matematika Secara

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dari hasil pengamatan penulis pada PT Sebangun Bumi Andalas Wood Industries maka dapat dirumuskan: Bagaimana kegiatan

Penduduk yang bekerja pada Februari 2012 bertambah sebesar 3,1 juta orang dibanding keadaan Agustus 2011 dan bertambah 1,5 juta orang dibanding keadaan setahun yang lalu..

Andi (2007:25), menjelaskan bahwa “ informasi adalah data yang telah dirangkum atau dimanipulasi dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan..

Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap persepsi

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat hipotesis sebelumnya bahwa manusia modern awal berkarakter Australomelanesid memang pendukung budaya dari (1) lapisan

Hal ini menunjukkan bahwa komponen toleransi terhadap konflik telah memberikan pengaruh yang berarti bagi produktivitas kerja pegawai Badan Penanaman Modal dan

Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK PUI Cikijing yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017.Sampel yang digunakan adalah dua kelas dari 7 kelas