Pertumbuhan dan
Perkembangan
• Pertumbuhan pada Hewan dan Tumbuhan
• Pada kupu-kupu terlihat jelas adanya tahapan-tahapan
perkembangan.
• Kupu-kupu awalnya berasal dari telur, lalu menetas
menjadi ulat (larva). Ulat berubah menjadi
kepongpong (pupa), kemudian berubah menjadi kupu-kupu.
a.
Pertumbuhan pada katak
•
Pada katak awalnya berasal dari telur, lalu
menetas menjadi berudu. Pada
perkembangannya berudu menjadi berekor
dan berkaki, lalu menjadi katak muda,
b. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
•
Pertumbuhan
•
Pertumbuhan ditandai dengan
pertambahan tinggi atau besar. Jadi,
dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
merupakan proses bertambahnya ukuan
makhluk hidup yang bersifat tidak dapat
kembali.
•
Proses pertumbuhan pada tanaman
Pertumbuhan Primer dan Sekunder pada Tumbuhan
a. Pertumbuhan Primer, yaitu pertumbuhan ukuran panjang pada bagiian batang dan akar karena
adanya aktivitas jaringan meristem primer (meristem apikal)
• Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan akar dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung. sel-sel di daerah ini aktif membelah dan sifatnya meristematis.
2. Daerah pemanjangan sel, terletak dibelakang daerah pembelahan, merupakan daerah yang semua selnya membesar dan memanjang.
b. Pertumbuhan sekunder, yaitu
pertumbuhan menebal pada batang
dan akar sebagai akibat aktivitas
2. Perkembangan
•
Perkembangan merupakan proses
perubahan makhluk hidup dengan
pembentukkan organ-organ yang
mengarah pada kedewasaan.
•
Setelah dewasa, tanaman akan
mengalami proses perkembangan,
yaitu dengan terbentuknya bunga,
buah dan menghasilkan biji.
Selanjutnya biji akan mengalami
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan:
a. Faktor Internal
1. Gen, merupakan
substansi/materi pembawa sifat
yang diturunkan dari induk,
misalnya warna bunga, bentuk
daun, dan besar kayu.
• Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon atau zat
pengatur tumbuh. yakni:
a.Auksin, adalah hormon yang memacu
perpanjangan sel, merangsang pembentukan
bunga, buah, mengaktifkan kambium, merangsang pertumbuhan akar samping dan akar serabut.
b.Sitokinin, adalah hormon yang mengatasi tekanan, mempercepat pertumbuhan tunas, merangsang pembelahan sel, menghambat penuaan,
pembentukan bunga dan buah.
c.Giberelin, adalah hormon yang mempercepat pertumbuhan, mempercepat pembungaan, mempengaruhi perkembangan embrio dan kecambah.
d.Etilen, adalah hormon untuk menghambat
b. Faktor ekternal
•
Makanan atau nutrisi
•
Suhu
•
Cahaya atau sinar matahari
•
Air dan kelembapan.
c. Pembuahan pada Manusia
•
Perkembangan pada manusia terjadi
melalui suatu proses. Proses
pembentukan manusia diawali
dengan proses pembuahan. Yaitu
pertemuan antara sel telur yang
berasal dari perempuan (ibu) dengan
sel sperma yang berasal dari pria
•
Inti sel sperma akan melebur dengan inti
sel telur dan terbentuk sebuah sel baru
yang disebut zigot. Zigot ini akan
membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel,
16 sel, 32 sel, dan seterusnya.
•
Zigot yang telah membelah menjadi
banyak sel tadi akan berkembang menjadi
embrio, kemudian menjadi janin dalam
rahim ibu.
•
Lamanya waktu janin tumbuh dan
d. Perkembangan Janin
• Ada beberapa fase perkembangan janin, yakni:
1. Trimester pertama
• Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi
janin yang panjangnya kurrang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan
pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.
2. Trimester kedua
• Pada tiga buulan kedua, janin sudah semakin
berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah
berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah
3. Trimester ketiga
• Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu
leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi. 4. Pasca Kelahiran
• Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun
organ-organ tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik.
• Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ-organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak-anak.
• Pada saat usia masuk sekolah (sekitar 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ