1 1. Pendahuluan
Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sangatlah banyak tersedia di bumi ini. Baik itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Gas LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan salah satu hasil dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Peranan gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Teringat semakin menipisnya persedian minyak dibumi ini. Perlahan-lahan gas LPG mulai menggantikan peranan utama dari minyak bumi sebagai bahan bakar alternatif baik itu dalam bidang industri, rumah tangga, maupun transportasi [1].
Seiring dengan banyaknya penggunaan gas LPG oleh masyarakat, maka produsen tabung gas pun mengalami penurunan kualitas yang dapat menimbulkan bahaya yang disebabkan kurangnya pengawasan produk tabung gas tersebut. Semenjak pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke kompor gas banyak sekali kejadian meledaknya tabung gas yang berbahaya bagi pengguna maupun masyarakat sekitar. Bencana meledaknya tabung gas sebagai akibat kesalahan manusia maupun kesalahan dalam proses produksi tabung gas LPG maupun selang gas seharusnya mendapatkan penanganan segera agar tidak semakin banyak korban berjatuhan [2][3][4]. Masyarakat membutuhkan sebuah solusi untuk menghindari bahaya bencana meledaknya tabung gas, akibat dari kebocoran gas.
Teknologi WSN dapat dimanfaatkan untuk implementasi sistem deteksi kebocoran gas, sebagai solusi untuk menghindari bahaya kebocoran gas LPG. Teknologi WSN banyak memberikan inspirasi dalam penerapan dan penggunaan untuk segala bidang. Beberapa contoh penerapannya. Monitoring lingkungan,
Target tracking, Pipeline (air, minyak, gas), monitoring dalam pertanian, supply chain management, traffic management. Setiap node WSN berfungsi untuk mengirim data sensor ke suatu base, dan hasil kumpulan data semuanya diolah sehingga memberikan suatu informasi [5].
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengidentifikasi dan memonitoring kebocoran gas, sehingga para pemakai tabung gas menjadi lebih nyaman pada saat memakainya. Sehingga terciptalah sebuah sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless Sensor Network (WSN).
2 2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang membahas tentang sistem deteksi kebocoran yang pernah dilakukan sebelumnya, salah satunya berjudul Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610.
Penelitian tersebut bertujuan untuk membangun sistem untuk mendeteksi kebocoran gas LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat pengendali yang menghasilkan keluaran berupa
level kondisi. Sistem ini tidak dapat menampilkan konsentrasi gas secara kuantitatif, tapi dalam bentuk level konsentrasi gas. Dari hasil penelitian tersebut alat ini merupakan suatu upaya untuk mempermudah bagi para pengguna gas LPG
dalam mengontrol terjadinya kebocoran, karena alat ini mengirimkan pesan melalui SMS pada handphone pengguna, sehingga para pengguna gas dapat lebih aman dalam menggunakannya [6]. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan ini adalah pada penggunaan sensor MQ-6.
Pada penelitian yang berjudul Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG dengan Menggunakan Sensor TGS-2610 Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Penelitian tersebut dirancang sebuah alat pendeteksi yang mampu mendeteksi keberadaan gas LPG di udara. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan LPG dalam penelitian ini adalah sensor gas LPG TGS-2610, sementara yang menjadi pusat pengendalian dari seluruh alat yang dirancang digunakan mikrokontroler AT89S51. Secara garis besar, alat yang dirancang ini terdiri dari dua buah blok dasar yaitu: sensor dan mikrokontroler. Alat yang dirancang ini mampu mendeteksi gas LPG dalam waktu 0,37 detik pada jarak minimum. Adapun kelemahan alat pendeteksi ini adalah waktu pendeteksian gas LPG oleh sensor yang digunakan tergantung pada jarak sensor terhadap sumber gas. Semakin jauh jarak sensor dengan sumber gas, maka waktu pendeteksian yang dibutuhkan semakin lama [7].
Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini dirancang prototype alat untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG
menggunakan Wireless Sensor Network (WSN). Penelitian ini membahas tentang: 1) Fungsi sensor MQ-6 sebagai sensor pendeteksi kebocoran gas LPG; 2) Board
Raspberry Pi sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca di komputer; 3) Komunikasi antara Raspberry Pi dengan komputer menggunakan
TP-Link, informasi peringatan kebocoran gas dikirimkan secara wireless.
3
Gambar 1. Komponen WSN, Gateway dan Node Terdistribusi [5]
Topologi node WSN pada umumnya terorganisasi dalam satu diantara 3 jenis topologi jaringan. Dalam topologi star, tiap node terhubung langsung dengan gateway. Dalam sebuah jaringan cluster tree, setiap node terhubung ke simpul yang lebih tinggi dan kemudian ke gateway. Data diarahkan dari node terendah di pohon ke gateway. Pada topologi jaringan mesh, terdapat node yang dapat terhubung ke beberapa node lain dalam sistem dan melewatkan data melalui jalur yang paling dapat diandalkan (Gambar 2) [5].
Gambar 2 Topologi Jaringan WSN yang Umum Digunakan[5]
Raspberry merupakan komputer seukuran kartu ATM yang menggunakan
LINUX sebagai sistem operasinya. Raspberry menggunakan daya sebesar 5 volt [8].
Gambar 4 Board Raspberry Pi [8] Gambar 5 Sensor MQ-6 [9]
4
sensor juga naik. MQ-6 sensitif terhadap gas LPG, Propana, Hidrogen, Karbon Monoksida, Metana dan Alcohol.
Sensor MQ-6 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan tegangan sumber. Satu daya yang dibutuhkan pada sensor MQ-6 adalah Vc < 24VDC dan VH = 5V ±0.1V Tegangan AC atau DC [9]. Sensor MQ-6 ditunjukkan pada Gambar 5.
Converter adalah alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai variabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau rangkaian logika digital, dilakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga hubungan khusus antara sinyal
analog dan digital.
Analog ke digital converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistem komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer).
3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan seperti ditunjukkan pada Gambar 3, yaitu: (1) Definisi Masalah; (2) Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data; (3) Perancangan Sistem; (4) Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem; (5) Penulisan Laporan Hasil Penelitian.
Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Definisi Masalah
5
Tahapan penelitian pada Gambar 6 dapat dijelaskan sebagai berikut.
TahapPertama: Definisi Masalah, pada tahap ini dipelajari masalah yang terjadi. Masalah diketahui berdasarkan proses penggalian informasi melalui surat kabar, wawancara responden yaitu kebocoran gas LPG, dan bahaya yang terkait dengan hal tersebut. Tahap Kedua: Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data, pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka yaitu mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan sistem yang dibangun; Tahap Ketiga: Perancangan Sistem, yang meliputi pemenuhan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan dalam pembuatan prototype alat kebocoran gas LPG dan aplikasi pendukungnya. Alat yang digunakan sebagai sensor kebocoran adalah MQ-6. Spesifikasi MQ-6 ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi MQ-6
Model No MQ-6
Sensor Type Semiconduktor
Standard Encapsulation Bakelite (Black Bakelite)
Detection Gas Isobutane, Butane, LPG
Concentration 200-10000ppm
LPG,iso-butane,propane
Circuit Circuit Voltage VC 5 v±0.1 AC OR DC
Heating Voltage VH 5 v±0.1 AC OR DC
Load Resistance PL 20KΩ
Character Heater Resistance RH 33Ω±5% (room Tem)
Heater consumption PH ≤750Mw
Sensing Resistance RS 10K Ω –6 K Ω ppm LPG
Condition Tem. Humidity 20⁰C±2⁰C;65%±5%RH
Standard test circuit VC:5V±0.1V ; VH:5V±0.1V
Preheat time Over 24 hour
Board Raspberry Pi digunakan sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca di komputer. Komunikasi antara Raspberry Pi dengan komputer menggunakan TP-Link, dimana adanya gas bocor dikirimkan secara
wireless.
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
6
DESKRIPTIF
menghimpun data tentang kondisi yang ada
EVALUATIF
mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk
EKSPERIMEN
menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan.
Gambar 7 Tahapan Perancangan Sistem dengan Metode R&D [10]
Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah merancang sistem pada Gambar 7, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: dilakukan pengumpulan data dengan memperhatikan kebutuhan pengguna sistem. Kemudian dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan oleh pengguna sistem deteksi kebocoran LPG; Tahap kedua: pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Kemudian dilakukan perancangan sistem berdasarkan masalah pada Tahap Pertama, sehingga menghasilkan sebuah produk. Pada produk yang dihasilkan dilakukan ujicoba untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan kebutuhan dan perancangan; Tahap ketiga: pada tahap ini dilakukan implementasi sistem. Hasil implementasi kemudian diuji dan dilakukan analisa berdasarkan hasil pengujian, untuk mengetahui apakah aplikasi yang dihasilkan, telah memenuhi tujuan dan kebutuhan.
Sistem ini dibangun untuk mendeteksi kebocoran gas LPG. Dimana terjadi kebocoran dibaca oleh sensor, kemudian dikirimkan melalui modul komunikasi
modem serta TP-Link untuk wifi USB Raspberry dan ditampilkan di komputer
7
Komputer
Modem GSM (SMS Gateway) Tabung
LPG
Penerima Peringatan
Access Point
Wireless Network Adapter Board Raspberry Pi
Tower Selular Koneksi GSM
Kirim SMS via Koneksi GSM Perintah kirim sms stream
LAN
analog
stream
CLIENT
NODE SENSOR SERVER
Sensor MQ-6 Sensor MQ-6
analog
Gambar 8 Topologi Wireless Sensor Network untuk Deteksi Kebocoran Gas
Gambar 8 menjelaskan rancangan topologi WSN untuk sistem deteksi kebocoran gas. Sensor MQ-6 diletakkan bersebelahan dengan tabung gas LPG (maksimal 30 cm), berfungsi untuk mendeteksi kebocoran gas. Sensor MQ-6 terhubung dengan micro controller Raspberry Pi, yang bekerja untuk mengolah data analog menjadi data digital. Sinyal dalam bentuk gelombang yang bersifat terus menerus dan membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Kemudian dari analog ke digital di konversi melalui proses konverter dimana terjadi penerjemahan informasi analog ke dalam bentuk digital. Data
digital tersebut dikirim melalui koneksi wireless dalam bentuk stream. Oleh aplikasi pada komputer, data yang diterima diolah kemudian dikirimkan dalam bentuk SMS melalui SMS Gateway. Untuk mengetahui syarat bocor sensor mendeteksi adanya kandungan kadar gas LPG di udara yang sebesar 200-10000 ppm yang di kategorikan untuk mendeteksi kadar gas LPG.
8 Mulai
Inisialisasi Server
Client mengirim data kebocoran
Selesai Tunggu Koneksi Client
TIDAK Client Terkoneksi
Server Kirim SMS YA
Gambar 9 Flowchart Server Untuk Mengirim Data Kebocoran Gas LPG
Mulai
Inisialisasi Client
Kebocoran LPG terdeteksi
Selesai
Membuat Koneksi ke Server
TIDAK
Kirim data Kebocoran ke Server YA
Gambar 10 Flowchart Client Untuk Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG
9
Gambar 11 Rancangan Arsitektur
Secara umum sistem dibuat terdiri dari dua blok yaitu blok pengirim (Transmitter) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 11 dan blok penerima (Receiver) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8. Blok pengirim tersusun dari sensor MQ-6, rangkaian pengkondisi sinyal (RPS), mikrokontroler Raspberry-Pi dan modul transmitter wirelesss semua terkonfigurasi menjadi satu dengan power supply dengan kapasitas tegangan 5 volt. Sensor melakukan pembacaan data analog dengan penambahan RPS sebagai penguat sinyalnya. Kemudian data tersebut dikonversikan menjadi data digital pada board Raspberry-Pi yang data tersebut dikirim ke PC melalui modul wireless TP-Link. Bagian penerima tersusun atas PC, Modem dan HP. Pada bagian ini data yang dikirim melalui
modul wireless TP-Link diterima ke PC. Dan data tersebut diolah dengan aplikasi
server, kemudian apabila data yang dikirim melalui sensor mengalami kebocoran maka modem dengan perintah aplikasi server mengirimkan pesan SMS peringatan bahwa gas mengalami kebocoran.
Sensor RPS Raspberry Pi
TP-Link
Power Supply
Gambar 12Diagram Blok Sistem bagian Transmiter
PC Modem HP
Gambar 13 Diagram Blok Sistem bagian Receiver
10
area, apakah alat dan aplikasi sudah berjalan sesuai hasil dari perancangan sebelumnya. Tahap Kelima: Penulisan Laporan Hasil Penelitian, pada tahap ini disusun laporan yang menjelaskan hasil penelitian.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan berisi hasil rangkaian alat, konfigurasi TP-Link, pengkodean program yang ditanamkan ke dalam mikrokontroler dan penjelasan mengenai bagaimana aplikasi monitoring kebocoran gas dibuat menggunakan bahasa C# pada Microsoft Visual Studio. Prototype alatditunjukkan pada Gambar 14 dimana modul TP-Link dikoneksikan dengan board Raspberry Pi menggunakan sensor MQ-6 yang dikonfigurasi menggunakan kabel jumper
berdasarkan pin yang sesuai.
Gambar 14 Prototype Alat
Kode Program 1. Fungsi Proses Pengiriman SMS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
public void writeMsg(String Msg, String idMobile) {
if (idMobile.Length<4) return; idMobileToSend = idMobile; msgToSend = Msg;
Thread.Sleep(1000);
smsSender.RunWorkerAsync(); }
Kode Program 1 adalah fungsi proses pengiriman SMS. Fungsi tersebut bertugas untuk melakukan validasi panjang nomor handphone yang merupakan tujuan pengiriman SMS. Kemudian menjalankan perintah pengiriman yang terdapat pada class smsSender.
11 Gambar 15 Pengaturan Wireless
Settings
Gambar 16 Pengaturan Wireless Security
Untuk keamanan menggunakan enskripsi wpa-wpa2-personal adalah harus ada password yang dienkripsi. Port yang digunakan untuk client dan server
adalah 8080, langkah untuk mengatur wireless security ditunjukkan pada Gambar 16. Untuk menambah keamanan digunakan wireless MAC fitering dengan memasukkan MAC address dari wireless di Raspbery, supaya perangkat yang dapat terhubung ke wireless router hanya berdasarkan MAC address yang sudah didaftarkan di wireless router, langkah pengaturan wireless security ditunjukkan pada Gambar 17. Kemudian WPS (wifi protected setup) diaktifkan dengan PIN
yang telah ditentukan dan wirelesss di Raspbery didaftarkan untuk dapat terhubung ke WPS (wifi protected setup) wireless router. WPS (wifi protected setup) bertujuan untuk otentifikasi keamanan. Langkah pengaturan WPS (wifi protected setup) ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 17 Pengaturan Add or Modify Wireless MAC Address Filtering entry
Gambar 18 Pengaturan WPS (wifi protected
setup)
Pada desain aplikasi ini dijelaskan mengenai bagaimana aplikasi sensor pendeteksi kebocoran LPG dibuat menggunakan bahasa C# pada .Net Framework 3.5. Untuk membangun aplikasi server digunakan beberapa komponen yaitu
Socket, IPEndPoint dan SerialPort. Komponen ini berupa class yang terdapat pada library .Net Framework. Class Socket berfungsi untuk mendengarkan koneksi dari client. Alamat IP dan port yang digunakan oleh Socket, diatur oleh
class IPEndPoint, yaitu pada alamat IP localhost dan port 9999. Data dari client
12
sebagai jembatan komunikasi antara aplikasi server dengan perangkat modem
GSM. Socket (TCP) Proses Pesan dari Client SerialPort Bind Data dari Client Kirim SMS IPEndPoint (localhost, port 9999)
Gambar 19 Komponen-Komponen pada Aplikasi Server
Pada Gambar 20 ditunjukkan antarmuka pengguna yang menampilkan informasi terkait koneksi antara client dengan server. Informasi tersebut antara lain: status koneksi client (is online) dan peringatan kebocoran gas. Antarmuka juga menampilkan informasi nomor tujuan pengiriman SMS, alamat IP server, dan port TCP yang digunakan untuk koneksi client.
Gambar 20 Tampilan Data Kebocoran Gas
Kode Program 2. Mengolah Pesan dari Client
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. if (msg.StartsWith(header)) {
string realmsg = msg.Split('|')[1].Split((char)0)[0]; string toSend="WARNING : "+ realmsg; if (msg.Contains("bocor"))
{
modem.writeMsg(toSend, modem.idMobileToSend); new FormWarning(toSend).ShowDialog(); ServerLogWriter(realmsg + "\r\n"); return "OK"; }
if (msg.Contains("online")) {
ServerLogWriter(realmsg + "\r\n"); return "OK"; }
}
13
diindikasikan dengan header pesan yang dikirimkan oleh client. Jika pesan memiliki header berupa kata "bocor", maka pesan akan diteruskan ke komponen
SerialPort yang terhubung dengan modem, untuk dikirimkan sebagai SMS. Selain itu juga akan ditampilkan form warning yang berisi informasi peringatan kebocoran gas. Jika pesan memiliki header berupa kata "online", maka akan ditampilkan pada antarmuka server berupa informasi status client online.
SMS yang diterima oleh pengguna ada dua jenis. Jenis pertama adalah SMS yang menginformasikan bahwa server telah online. Jenis kedua adalah SMS peringatan ketika sensor mendeteksi kebocoran gas. Kedua jenis SMS ini ditunjukkan pada Gambar 21.
Gambar 21 SMS informasi server online dan SMS peringatan kebocoran gas LPG
Pengujian fungsionalitas sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang digunakan bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black box, yaitu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada
input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak). Pengujian dilakukan pada rangkaian sistem sensor kebocoran gas dan aplikasinya.
14
Tabel 2 Hasil Pengujian dengan Metode Blackbox Testing
No Proses Hasil yang
diharapkan Hasil yang Muncul Kesimpulan
1. Klik Run Modul Tp-Link dapat
mengirimkan status aktif dari Raspberry-Pi ke komputer.
Modul Tp-Link dapat mengirimkan status aktif
Valid
2. Alat mendeteksi kebocoran gas LPG Menampilkan form warning kebocoran gas LPG Dapat menampilkan form warning kebocoran gas LPG
Valid
3. Klik Stop Modul Connectify
dapat menutup akses dari Raspberry-Pi ke komputer.
Modul Connectify dapat menutup akses dari Raspberry-Pi ke komputer.
Valid
4. Klik Clear Menghapus listener status pada aplikasi
Dapat menghapus listener status pada aplikasi
Valid
Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas program pada Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa alat pendeteksi kebocoran gas dapat berjalan dengan baik.
Client dapat mengirimkan status "online" dan "bocor" ke server. Aplikasi server
dapat menampilkan status client online dan juga menampilkan peringatan ketika data yang dikirimkan oleh client adalah data kebocoran gas.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil perancangan, pembahasan dan pengujian prototype alat untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless Sensor Network (WSN), dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Sistem pendeteksi kebocoran gas LPG dapat membantu para pemakai tabung gas dalam memantau kebocoran gas; (2) Pesan peringatan dikirim melalui SMS . (3) Sistem deteksi kebocoran gas LPG dapat menjadi solusi untuk mengurangi terjadinya ledakan tabung gas dan bahaya lainnya yang terkait. Alat ini mudah dalam penggunaannya, karena dapat diimplementasikan dalam bentuk komunikasi
15 6. Daftar Pustaka
[1]. Danur, B. D. 2011. Sistem Pendeteksian Kebocoran Gas LPG
Menggunakan Mikrokontroler. Jurusan Sistem Komputer Universitas Andalas Padang
[2]. Ishomuddin 2012. TKW Tewas di Makau Diduga Keracunan Gas LPG. http://www.tempo.co/read/news/2012/03/29/173393306/TKW-Tewas-di-Makau-Diduga-Keracunan-Gas-LPG-. diakses pada 1 Juli 2014
[3]. Soares, S. 2013. Tabung Gas 12 Kg Meledak, Rumah Runtuh.
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/22/064523652/Tabung-Gas-12-Kg-Meledak-Rumah-Runtuh. diaskes pada 1 Juli @014
[4]. Muhyiddin, M. 2013. Regulator Gas Bocor, Dua Orang Luka Bakar. http://www.tempo.co/read/news/2013/10/12/214521285/Regulator-Gas-Bocor-Dua-Orang-Luka-Bakar. diakses pada 1 Juli 2014
[5]. National Instruments 2012. What Is a Wireless Sensor Network?
http://www.ni.com/white-paper/7142/en/. diakses pada 1 Juli 2014 [6]. Herminawan, F. W. 2009. Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran
Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610. Jurusan Fisika Elektronika dan Instrumentasi Universitas FMIPA UGM
[7]. Tarigan, D. E. E. 2009. Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Dengan Menggunakan Sensor TGS-2610 Berbasis Mikrokontroller
AT89S51. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara
[8]. Raspberry Pi Foundation 2014. Raspberry PI Documentation.
http://www.raspberrypi.org/documentation/ Diakses 21 februari 2014 [9]. SparkFun Electronics 2014. Technical Data MQ-6 Gas Sensor.
https://www.sparkfun.com/datasheets/Sensors/Biometric/MQ-6.pdf. diakses 21 februari 2014