• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362009018 BAB IIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362009018 BAB IIII"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

24

Bab III

Metode Penelitian

3.1Jenis dan Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau

peristiwa . Jenis penelitian ini dipilih karena penulis ingin mengetahui gambaran

tentang bagaimana pola komunikasi yang ada didalam pangarsa, dengan melihat

jaringan komunikasi, struktur organisasi, dan teori-teori komunikasi kelompok yang

sesuai menggambarkan Pangarsa. Setelah mengetahui pola komunikasinya, penulis

akan meneliti peran Pangarsa terhadap radio komunitas di kota Salatiga dengan

melihat interaksi sesuai dengan teori George Simmel. Metode penelitian yang

digunakan adalah eksplanatoris. Penelitian eksplanatoris adalah untuk menguji

hubungan antara variabel yang dihipotesiskan (Faisal:2007:21). Hipotesis itu sendiri

menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah

sesuatu variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu

variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya. Dalam penelitian

ini, terdapat dua variabel yang saling berhubungan. Maka dari itu, peneliti lebih awal

meneliti pola komunikasi didalam Pangarsa, setelah itu didapatkan peran kelompok

ini terhadap radio komunitas di Salatiga.

3.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Radio Suara Agape FM dan Bethany FM Salatiga

serta tempat pertemuan Pangarsa. Pertimbangan pemilihan tempat ini sebagai lokasi

penelitian ada dua, yaitu pertimbangan teoritis dan praktis.

1. Pertimbangan Teoritis

Secara teoritis pemilihan tempat dikarenakan radio Suara Agape FM dan Bethany

FM merupakan radio komunitas yang masih eksis di Salatiga. Kedua radio

tersebut memiliki pekerja yang kompeten dalam bidangnya, sehingga data dapat

(2)

25

baik dan jelas jabatannya yang mempermudah peneliti memperoleh data yang

valid.

2. Pertimbangan Praktis

Pertimbangan praktis pemilihan tempat penelitian dikarenakan lokasinya yang

berada di Kota Salatiga sehingga sangat mudah dijangkau.

3.3Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

a) Jenis Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan peneliti, yaitu :

 Data primer, yakni data yang diperoleh langsung dari responden dengan melakukan wawancara terhadap pihak radio Suara Agape FM dan Bethany

FM dan ketua serta beberapa anggota Pangarsa. Dari pihak radio Suara

Agape FM, akan dilakukan wawancara bersama Melky Ekasandi

Langkamuda sebagai Station Manager. Sedangkan wawancara dengan

Bethany FM akan dilakukan bersama Jonny Purwoto sebagai Station

Manager. Wawancara dengan Pangarsa dilakukan bersama Hardi sebagai

Ketua Pangarsa, Tinda sebagai Sekretaris Pangarsa, Yoso Dumeri sebagai

Penasehat Pangarsa, dan Endang sebagai Anggota Pangarsa.

 Data sekunder, yakni data yang diperoleh dari observasi dan studi kepustakaan untuk melengkapi data-data primer. Data observasi didapat

melalui pengalaman wawancara di Pangarsa, Radio Bethany FM serta

Suara Agape FM. Studi kepustakaan yang digunakan berkaitan dengan

teori komunikasi kelompok dan teori George Simmel untuk melengkapi

penelitian yang berkaitan dengan peran Pangarsa terhadap radio komunitas

di Salatiga.

 Unit amatan, yakni Pangarsa (Paguyuban Pendengar Radio Salatiga dan Sekitarnya). Kemudian mengamati 2 radio komunitas Salatiga yaitu Radio

(3)

26

 Unit Analisis, yakni pola komunikasi Pangarsa dan peran Pangarsa terhadap radio komunitas di Salatiga (radio Suara Agape FM dan Bethany

FM).

b) Teknik pengumpulan data

 Observasi merupakan metode pengumpulan data yang difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena yang mencakup interaksi dan

percakapan yang terjadi diantara subjek yang diteliti sehingga data yang

dikumpulkan dalam dua bentuk yaitu interaksi dan percakapan

(Kriyantono, 2006:107). Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan

mengamati interaksi di saat wawancara, bisa berkaitan dengan jawaban

yang diberikan, gerak tubuh, ekspresi, dan bagaimana narasumber

menggambarkan pokok masalah yang diteliti.

 Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang menggunakan

panduan pertanyaan yang fokus dengan permasalahan atau topik yang

dibahas, namun urutan pertanyaan tidaklah harus sama untuk setiap nara

sumber, tergantung pada setiap proses wawancara dan tanggapan

masing-masing individu. Meskipun wawancara menggunakan panduan, pertanyaan

dapat berkembang. Terdapat dua macam wawancara yang dilakukan

peneliti. Wawancara pra-penelitian dan wawancara saat penelitian.

Wawancara pra-penelitian dilakukan bersama pihak radio Bethany FM dan

Suara Agape FM untuk mengetahui masalah yang ada di radio komunitas

yang bisa dijawab oleh Pangarsa. Wawancara saat penelitian dilakukan

bersama pihak Pangarsa untuk mengetahui pola komunikasinya, serta

bentuk bantuan seperti apa yang bisa diberikan ke radio komunitas di

Salatiga. Pertanyaan yang diberikan bermacam-macam jumlahnya. Untuk

wawancara pra-penelitian, terdapat enam butir pertanyaan yang disajikan

peneliti kepada narasumber. Sedangkan, wawancara saat penelitian

berbeda-beda jumlah butir pertanyaannya. Untuk ketua pangarsa ada 12

butir pertanyaan, dengan pertimbangan bahwa ketua mengetahui lebih

dalam sejarah dan kondisi Pangarsa. Penasehat dan Sekretaris terdapat 7

(4)

27

kepengurusan Pangarsa. Sedangkan anggota terdapat 10 butir pertanyaan,

dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin mengetahui keadaan para

anggota, komunikasi ketua dengan anggota dan komunikasi anggota kepada

ketua atau pengurus.

 Kepustakaan: mengumpulkan data melalui buku-buku referensi dan

literatur yang relevan. Buku-buku yang digunakan adalah Teori

Komunikasi Organisasi karya Morrisan dan teori Sosiologi karya George

Simmel.

3.4 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik yang dikemukakan oleh

Miles dan Hubberman (1992, h. 17). Analisis data terdiri dari tiga jalur kegiatan

sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles & Hubberman, 1992, h. 16). Reduksi data

berkaitan dengan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti ke pihak radio

Bethany FM, Suara Agape FM dan Pangarsa (Paguyuban Pendengar Radio di Salatiga

dan Sekitarnya).

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan (Miles & Hubberman, 1992, h. 17).

Setelah melakukan observasi dan wawancara, peneliti akan mengolah data tersebut

dan hasil olahan data akan dihubungkan dengan literatur serta referensi yang ada.

Olahan data ini akan menjawab masalah yang diteliti yaitu pola komunikasi serta

peran pangarsa terhadap radio komunitas di Salatiga. Penyajian data ini dipaparkan

dalam bab IV.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan yang ditarik merupakan kesimpulan yang semula masih terbuka,

kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan kokoh (Miles & Hubberman, 1992, h.

(5)

28

penelitian. Peneliti sudah melakukan observasi, wawancara, dan menghubungkannya

dengan literatur yang ada. Kesimpulan juga menjawab rumusan masalah dan tujuan

penelitian ini yang berkaitan dengan pola komunikasi pangarsa dan peran pangarsa

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang bekerja sebagai tukang ojek dan mempunya perilaku yang demikian dapat dikatakan telah menda- patkan kepuasan dalam hidupnya serta dapat menerima segala

Tujuan dari fase analisis adalah mendefinisikan secara tepat apa yang dapat dilakukan sistem untuk user, dan bagaimana sistem tersebut menyesuaikan dengan lingkungan user..

Pengujian ini dilakukan dengan cara meletakkan robot pada lintasan belokan kiri dan kanan serta mengukur waktu tempuh dan berhasil tidaknya robot melalui lintasan

dan pengelolaan sumber daya alam; (4) Organisasi kelompok masyarakat pengguna yang terlegitimasi kewenangannya oleh seluruh pihak untuk mengatur pemanfaatan dan

Bagi ULP, panitia, serta pejabat pengadaan, pengetahuan mengenai KBLI ini penting untuk dasar pencantuman di dalam dokumen pengadaan, misalnya akan melelang pekerjaan

Hal- hal yang berhubungan dengan etika berbahasa ini di antaranya kaidah-kaidah dan norma sosial yang berlaku pada masyarakat tempat seseorang berkomunikasi dengan orang lain,

Kayu bagian luar dengan ketinggian enam meter dari tanah yang diimpregnasi dengan stirena 20% memiliki sifat fisika dan mekanik yang paling baik yang setara dengan

2 Bahwa oleh karena Pemohon bertindak untuk dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sebagai lembaga resmi, dan representasi politis yuridis rakyat Aceh di daerah