1 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1. Orientasi Penelitian
4.1.1. Sejarah singkat SMP Negeri 1 Gemawang
Gedung SMP Negeri 1 Gemawang terletak di Jl. Muncar Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung dan berdiri sejak tahun 1981. Pada tahun
1981 SMP Negeri 1 Gemawang bernama SMP Negeri 2 Jumo karena dulu daerahnya masih ikut di Kecamatan Jumo, dan mulai tahun 2002 Gemawang menjadi kecamatan sendiri dan sekolahan menjadi SMP Negeri 1 Gemawang.
SMP Negeri 1 Gemawang memiliki tiga kelompok kelas, yaitu : kelas I terdiri dari 5 kelas, kelas II terdiri dari 5 kelas dan kelas III terdiri dari 5 kelas;
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah murid kelas VIII, yang berjumlah 151 siswa. Materi yang diajarkan berdasarkan kurikulum Depdikbud
dengan waktu belajar dari jam 07.00 hingga 13.30 WIB, dari hari Senin hingga Sabtu SMP Negeri 1 Gemawang diperkuat dengan 32 orang guru pengajar, 3 orang guru BP, serta 20 orang administrasi, 3 staff kebersihan dan 1 orang
penjaga sekolah
Fasilitas yang dimiliki selain 15 ruang kelas, juga terdapat 1 perpustakaan,
1 laboratorium (laboratorium elektronika, fisika, biologi dan komputer), 1 balai kesehatan, 1 ruang audiovisual, 1 ruang pertemuan, 1 lapangan olahraga (indoor dan out door), mesjid, ruang OSIS, dan ruang Bimbingan dan Konseling.
2
kegiatan, yaitu unit kegiatan keilmuan, unit kegiatan keterampilan, unit kegiatan olah raga, dan unit kegiatan kesenian.
4.2. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pengurusan surat permohonan izin pengambilan data dari fakultas untuk melaksanakan penelitian di SMP 1 Gemawang.
b. Menghubungi Kepala Sekolah SMP 1 Gemawang untuk menjajaki
kemungkinan pelaksanaan penelitian dengan membawa surat pengantar dari fakultas dan angket yang akan digunakan dalam penelitian.
Kemudian menemui koordinator BK yang diberi wewenang oleh Kepala Sekolah untuk memantau dan mengatur kegiatan penelitian ini.
c. Mendiskusikan dengan guru BK mengenai waktu yang tepat dan tata cara
pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan surat pengantar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gemawang, maka penulis bertemu dengan Kepala Sekolah
agar diijinkan untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gemawang memberi ijin dengan menunjuk wakil kepala sekolah bidang akademik sebagai pembimbing dalam penelitian ini. Kemudian Wakil
3 4.3.Hasil Penelitian
4.3.1. Pengumpulan Data Melalui Inventori
Penyebaran inventori kepada responden yaitu mencakup semua siswa kelas VIII A, VII B, VIII C, VIII D, dan VIII E, yang semuanya berjumlah 151 siswa. Sebelum penelitian peneliti telah menguji validitas angket tersebut kepada
responden bejumlah masing-masing 30 responden, apakah dari item-item tersebut ada yang tidak valid. Setelah angket diuji, lalu peneliti menyebar angket tersebut
kepada 151 responden.
Kategori Kecerdasan Emosi
No Kategori Range Jumlah Persen (%)
1 Sangat tinggi 120-150 3 2
2 Tinggi 90-119 124 82,1
3 Sedang 60-89 24 15,9
4 Rendah 30-59 - 0
Jumlah 151 100
Minimum 30
Maximum 150
Pada tabel kategori kecerdasan emosi di atas menunjukan bahwa sebanyak 3 siswa (2%) mempunyai skor antara 120-150 termasuk dalam ketegori sangat
4
[image:4.595.101.506.216.638.2]kategori sedang, 0 siswa (0%) dengan skor antara 30-59 termasuk dalam kategori rendah.
Tabel 7.
Kategori Keterampilan Sosial
No Kategori Range Jumlah Persen (%)
1 Sangat tinggi 143-176 - 0
2 Tinggi 110-142 92 61
3 Sedang 77-109 57 37,7
4 Rendah 44-76 2 1,3
Jumlah 151 100
Minimum 44
Maximum 176
Dari data kategori keterampilan sosial di atas menunjukan bahwa sebanyak
0 siswa (0%) dengan skor antara 143-176 temasuk dalam kategori sangat tinggi, 92 siswa (61%) mempunyai skor antara 110-142 termasuk dalam kategori tinggi, 57 siswa (37,7%) mempunyai skor antara 77-109 termasuk dalam kategori
5 4.4. Analisis Data
Telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa hubungan antar variabel
penelitian adalah kecerdasan emosional dan keterampilan sosial siswa SMP Negeri 1 Gemawang akan dianalisis dengan menggunakan tehnik korelasi Kendall
tau-b dengan bantuan SPSS for windows release. Penelitian ini menggunakan
korelasi Kendal tau-b karena skala data dalam penelitian ini berupa ordinal ordinal.
[image:5.595.99.511.218.701.2]Berikut disajikan analisis data korelasi Kendal tau-b antara kecerdasan emosional dan keterampilan siswa SMP Negeri 1 Gemawang yang akan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 8.
Data Korelasi Antar Variabel
Nkecerda Nketemap Kendall's tau_b Nkecerda Correlation Coefficient 1.000 547.**
Sig. (2-tailed) . .000
N 151 151
Nketemap Correlation Coefficient .547** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 151 151
6
Dari hasil uji korelasi di atas didapatkan nilai koefisien korelasi Kendal
tau-b antara variabel kecerdasan emosional dan keterampilan sosial siswa SMP
Negeri 1 Gemawang menunjukan koefisien korelasi 0,547 dengan P= 0,000<0,05 . Pada koefisien korelasi tidak didapati tanda negatif, ini menunjukan hubungan antara kecerdasan emosional dan keterampilan sosial siswa SMP Negeri 1
Gemawang adalah positif yaitu semakin tinggi skor kecerdasan emosional, maka akan semakin tinggi pula skor keterampilan sosial dan sebaliknya semakin rendah
skor kecerdasan emosi, maka akan semakin rendah skor keterampilan sosial. Berdasarkan analisis data pada tabel menunjukan bahwa antara variabel kecerdasan emosional dan keterampilan sosial mempunyai hubungan yang sangat
signifikan
4.5. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat suatu hipotesis yang diajukan, yaitu :
Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan dan keterampilan sosial siswa
SMP Negeri 1 Gemawang tahun ajaran 2012/2013. Hasil analisis menunjukan ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dan keterampilan
7 4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Kecerdasan emosional atau dikenal dengan EQ (emotional quotient)
adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Karena salah satu faktor
yang dipengaruhi kecerdasan emosional adalah keterampilan sosial. Goleman (2000).
Penelitian ini mendukung penelitian Heri Herawan (2006) mengenai
“Keefektifan kecerdasan emosi dalam meningkatkan interaksi sosial siswa kelas
VIII SMP N 1 Brebes tahun ajaran 2004/2005” mengemukakan bahwa kecerdasan
emosi efektif untuk meningkatkan interaksi sosial siswa yang ditunjukkan dengan nilai hitung Z = 4,271 > nilai tabel Z = 1,60.Penyesuaian sosial merupakan aspek psikologis yang perlu dikembangkan, mencakup penyesuaian diri dengan individu
lain, baik di dalam maupun di luar kelompok individu yang bersangkutan. Individu membutuhkan keterampilan sosial dalam usahanya untuk melakukan
penyesuaian diri agar individu dapat melakukan adaptasi sosial dan memberikan respon- respon positif sesuai dengan harapan masyarakat dimana individu tinggal
(Victoria, 2008).
Dalam dunia pendidikan, khususnya bimbingan dan konseling hal ini menjadi informasi dan masukan bagi guru pembimbing bahwa ada hubungan
antara kecerdasan emosional dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosional merupakan salah satu pengaruh yang penting dalam hubungan sosial agar dapat
8
Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik, hubungan sosial antara orang yang satu dengan orang