• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Berbagi Pengetahuan dalam Tranformasi; studi Grounded Theory di UKM Batik Sragen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Berbagi Pengetahuan dalam Tranformasi; studi Grounded Theory di UKM Batik Sragen"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Industri batik adalah industri kreatif.Batik adalah industri kerajinan tangan.Untuk menghasilkan satu potong kain batik, ter-gantung dari tingkat kerumitan pola yang dihasilkan, membutuhkan waktu pengerjaan yang lama.Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang telah mendapat pengakuan UNESCO.Penga-kuan nasional maupun internasional menunjukkan adanya suatu rekonstruksi budaya yang dilakukan secara kreatif sebagai bagian dari daya cipta manusia, dan bukan sekAdar warisan tradisi.

Batik adalah industri strategis yang telah diproduksi di hampir semua daerah di tanah air dengan kekhasan budaya masing-masing. Selain itu, batik menyerap tenaga kerja yang besar. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memper-kirakan terdapat sekitar 39.600 unit bisnis pada tahun 2011 dengan jumlah serapan tenaga kerja sebesar 165.000 orang. Sementara total omzet ekspor batik pada tahun ini mencapai Rp 4 trilyun dengan pasokan bahan baku batik bernilai Rp1,8 trilyun (Solopos, 19 Oktober 2012).

(6)

4

cepat (Hayati, 2007). Hal yang sama juga dikemukakan oleh (Aribawa, 2009) yang merujuk kepada perkembangan batik tulis Lasem di Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang yang terkesan lambat.

Tantangan industri batik bukan saja datang dari sesama perusahaan batik yang jumlahnya besar, tetapi juga dari industri tekstil dan pakaian jadi, bahkan kemungkinan masuknya batik impor akibat penerapan MEA 2015.Industri pakaian jadi memiliki keunggulan dalam kecepatan produksi karena menggunakan mesin dan terus mengikuti tren global. Sementara industri batik berbasis budaya dan motif lokal tradisional serta membutuhkan waktu lama untuk memproduksinya.Penerapan MEA pada tahun 2015akan menyebab-kan serbuan batik impor dari negara-negara ASEAN yang amenyebab-kan meningkatkan intensitas persaingan (Darmansyah dan Soebagyo, 2010).Persaingan saat ini saja sudah menyebabkan bangkrutnya sebagian UKM batik.Data Bappeda Sragen menunjukkan penurunan jumlah usaha batik di Kabupaten Sragen, dari 4.795 unit usaha batik pada tahun 2009, menjadi 4.702 pada tahun 2011.(Bappeda Sragen 2011 dan 2009).

Di luar anggapan banyak orang, industri batik ternyata mampu membuat terobosan-terobosan baik dari motif, maupun dari warna. UKM batik di Sragen mampu melepaskan diri dari motif-motif tradisional, dan mengadopsi motif dan warna yang lebih bervariasi. Perubahan itu menunjukkan inovasi dalam desain batik.

(7)

5

Para peneliti telah menunjukkan hubungan antara inovasi dengan berbagi pengetahuan dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, Lin (2007) menunjukkan faktor individual dan faktor organisasi dalam berbagi pengetahuan yang memiliki dampak pada inovasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesediaan karyawan membagi dan mengumpulkan pengetahuan memung-kinkan meningkatkan kemam-puan inovasi perusahaan yang superior. Mathuramaytha (2012) meneliti hubungan antara kemampuan berbagi pengetahuan dan kemampuan inovasi dalam organisasi. Hasil penelitiannya menunjuk-kan bahwa kemampuan perusahaan berbagi pengetahuan mem-berikan dampak positif pada kemampuan inovasi.

Wang et al (2011) menunjukkan bahwa berbagi pengetahuan adalah carafundamental di mana karyawan dapat berkontribusi pada penerapan pengetahuan, inovasi, dan akhirnya keunggulan kompetitif organisasi. Berbagi pengetahuan antar karyawan dan dalam tim memungkinkan organisasi mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber daya pengetahuan. Berbagi pengetahuan dan kombinasinya secara positif berhu-bungan dengan penurunan biaya produksi, penyelesaian dan pengembangancepat produk baru, kinerja tim, kemampuan inovasi perusahaan, dan kinerja perusahaan termasuk pertumbuhan penjualan dan pendapatan dari produk dan layanan baru .

(8)

6

menjelaskan, merasa, dan berbicara tentang hubungan mereka dengan orang lain. Seperti dikatakan oleh Krauss "Penelitian kualitatif memiliki tujuan yang unik untuk memfasilitasi proses pembuatan makna. Kompleksitas makna dalam kehidupan manusia memiliki banyak kaitannya dengan bagaimana makna dikaitkan dengan objek, orang dan peristiwa kehidupanyang berbeda"(Krauss, 2005).Metode kualitatif juga menyediakan sarana untuk menghasilkan data yang kaya dalam subjektivitas budaya, simbol, ritual, interaksi, tindakan, emosi, dan makna pribadi.

Menggunakan metodologi grounded theory konstruktivis dari Charmaz (2005) penelitian ini berupaya membangun suatu teori substantif berbagi pengetahuan dalam UKM batik Sragen berdasarkan data empiris yang dikumpulkan di lapangan.

Untuk penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan individu atau kelompok yang terlibat dalam setiap kegiatan batik. Agar pertanyaan lebih sistematik, peneliti menggunakan pedoman wawancara.Peneliti juga tinggal di salah satu UKM batik agar berkesempatan mengamati semua kegiatan dalam proses pembatikan. Dengan tinggal di lokasi UKM batik, peneliti mampu membina rasa saling percaya dan hubungan dengan hampir semua karyawan yang ada di ketiga UKM batik tersebut. Hal ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi informasi yang diberikan oleh para partisipan.

(9)

7

kesamaan atau perbedaan. Penyandian aksial adalah proses merelasikan sandi kepada kategori-kategori. Penyandian selektif adalah proses integrasi dan menyempurnakan teori yang dihasilkan(Strauss & Corbin 1990:143). Kategori-kategori yang dihasilkan dalam penyandian terbuka dan aksial diintegrasi secara sistematis untuk membentuk skema yang lebih besar, yang merupakan bentuk teori.Untuk membantu mempercepat proses analisis data, peneliti menggunakan aplikasi ATLAS.ti.

Secara umum penelitian ini telah menghasilkan penjelasan pola-pola berbagi pengetahuan di kalangan UKM batik Sragen, mengidentifikasi faktor-faktor yang menopang proses berbagi pengetahuan, dan menghasilkan teori substantif Teori Transformasi Pembatik Sragen. Temuan pola-pola berbagi pengetahuan dalam UKM batik Sragen menjelaskan bagaimana berbagi pengetahuan terjadi di setiap proses bisnis, dari desain motif sampai dengan pemasaran.Temuan dalam bidang ini juga menunjukkan modus-modus transfor-masi/penciptaan pengeta-huan terjadi di dalam UKM batik Sragen.

Temuan faktor-faktor yang menopang berbagi pengeta-huan menunjukkan faktor-faktor dominan yang menopang berbagi pengetahuan dalam UKM batik Sragen, yaitu Belajar, Motivasi, Lingkungan dan Karakteristik Individu.Sedangkan temuan Teori Substantif Transformasi Pembatik Sragen menjelaskan tiga fase transformasi individu dari fase awal berkenalan dan belajar membatik, kepada fase kedua menjadi karyawan suatu UKM batik, dan kepada fase terakhir menjadi pemilik usaha batiknya sendiri.

(10)

8

namun UKM batik Sragen juga memiliki bentuk organisasi belajar informal.

Melalui bentuk-bentuk belajar informal yang terkesan tanpa dikelola secara baik, batik Sragen telah mengalami empat kali transformasi penting antara lain: 1) melepaskan ketergan-tungan dari sekedar pekerja upahan juragan batik Solo atau Yogya menjadi pengusaha batik, 2) melepaskan ketergantung acuan warna-warna batik Solo dan Yogya menjadi warna-warna sendiri yang berbasis pada bahan baku yang tersedia di lingkungannya, 3) melepaskan diri dari motif batik keraton menjadi motif batik flora dan fauna, dan 4) melepaskan diri dari pakem batik tradisional menjadi batik kontem-porer. Konsekuensi dari temuan ini adalah pentingnya UKM batik terus mempertahankan organisasi mereka sebagai organisasi belajar, dan bahkan semakin memperluas bentuk-bentuk belajar dan karyawan yang terlibat di dalamnya.Temuan penelitian ini juga memperkuat temuan (Iriani & Priyanto, 2013; Iriani, 2013) bahwa bentuk-bentuk belajar dan kerjasama antar karyawan lebih banyak terdapat dalam hubungan informal dari pada hubungan formal.

Beberapa temuan lain yang bersifat spesifik antara lain, peranan pembatik sanggan sebagai pembina pembatik pemula, kecenderungan batik terangkat dari budaya tradisional yang menopang awal berdirinya, peranan sentral Carik Batik, dan motivasi karyawan untuk memiliki usaha sendiri.

(11)

9

2.1.1. Pengetahuan Eksplisit dan Tasit…….…….. 2.1.2. Alternatif Lain Klasifikasi Pengetahuan… 2.2. Berbagi Pengetahuan……….

2.2.1. Pola Berbagi Pengetahuan……….……… 2.2.2.Model Lain Berbagi Pengetahuan……..…… 2.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berbagi

Pengetahuan……….… 2.3.1. Kerangka Kerja Wang & Noe………..…. 2.3.2.Kerangka Kerja Cabrera & Cabrera…………

2.3.3.Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action, TRA)……….……….

(12)

10 BAB III

BAB IV

2.3.5. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory)………

METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA………..….………… 3.4.1. Penyandian Data (Coding Process) …….…

3.4.2.Penggunaan Alat Analisis Kualitatif- ATLAS.ti………..……….…… 3.5.Ringkasan………...…….……

POLA BERBAGAI PENGETAHUAN DALAM UKM BATIK SRAGEN……….……… 4.1.Berbagi Pengetahuan dalam Warna……….………

4.1.1.Ekstraksi Warna Alam………...……. 4.1.2.Meracik Warna………...……

4.2. Berbagai Pengetahuan Melalui Dokumentasi Warna………..…

4.3. Desain Motif Batik………..………. 4.3.1. Proses Desain Batik……… 4.3.2.Berbagi Pengetahuan dalam Mendesain..

4.4. Proses Membatik (Waxing)……….…….. 4.4.1.Langkah-Langkah dalam Membatik……..… 4.4.2.Berbagi Pengetahuan Dalam Proses

(13)

11 BAB V

BAB VI

4.6. Ringkasan………

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BERBAGI PENGETAHUAN…………..………..…… 5.2.2.Persepsi Keuntungan atau Biaya

(Perceived Benefit or Cost)………. 5.2.3.Kepercayaan, Keadilan, Resiprositas dan

Sikap………

PENGEMBANGAN TEORI SUBSTANTIF DARI

KOLEKSI DATA……….……….

6.1 Proses Penyandian………. 6.1.1.Penyandian Terbuka (Open Coding) 6.1.2.Penyandian Aksial……….…

6.1.3.Penyandian Selektif………. 6.2. Profil Transformasi Pembatik Berdasarkan

(14)

12 BAB VII

BAB VIII

6.3. Peranan Berbagi Pengetahuan Dalam Transformasi Pembatik………..……….… 6.3.1.Belajar………

6.3.2.Lingkungan………. 6.3.3 Motivasi……… 6.3.4 Karakteristik Individu……….………

6.3.5 Ringkasan Peranan Berbagi Pengetahuan Dalam Transformasi Pembatik………. 6.4 Ringkasan………..

HASIL DAN PEMBAHASAN………..

7.1. Temuan Pola-Pola Berbagi Pengetahuan……… 7.2. Temuan Faktor-Faktor yang Mendukung Berbagi Pengetahuan………..……….…

7.2.1. Belajar……….……. 7.2.2.Motivasi……….………….. 7.2.3. Lingkungan………

7.2.4. Karakteristik Individu………. 7.3. Temuan Teori Subtantif Transformasi

Pembatik Sragen……….……….

7.4. Ringkasan……….……….………

KESIMPULAN DAN SARAN……….…………. 8.1.Pola-Pola Berbagi Pengetahuan………..……… 8.2. Faktor-Faktor Penopang Berbagi

Pengetahuan……….. 8.3 Teori Substantif Transformasi Pembatik Sragen……….

(15)

13

8.4.2. Peranan Pembatik Sanggan sebagai Pembina Pembatik Pemula……… 8.4.3 Batik Terangkat Keluar Dari Budaya

Pendukungnya………..……….…… 8.4.4 Inkonsistensi dalam Bidang Warna….….… 8.4.5 Peranan Sentral Carik Batik………

8.4.6 Kompetitor Utama UKM Batik Sragen….. 8.4.7 Pengaruh Budaya……….……….………… 8.4.8 Motivasi Membuka Usaha Sendiri………….

8.5 Kontribusi dari Penelitian Terhadap Literatur Akademik………..

8.6 Implikasi Kepada Praktisi……….……….. 8.7 Keterbatasan dan Penelitian Lanjutan………….

DAFTAR PUSTAKA………..……….….…….

319

320 321 321

322 325 327

333

334 336

(16)

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Spiral penciptaan pengetahuan organisasi (Nonaka 1994)……….

Gambar 2.2 Model SECI………. Gambar 2.3 Kerangka kerja Wang & Noe………. Gambar 2.4 Kerangka kerja Aslani et al………....

Gambar 2.5 Kerangka kerja Cabrera & Cabrera……… Gambar 2.6 Model teori tindakan beralasan dari Fishbein dan

Ajzen (1975) ………. Gambar 2.7 Skema model teori perilaku terencana (TPB) sebagai

perluasan dari TRA (sumber Godin, 1994.)…………..……

Gambar 3.1 Peta kecamatan dalam Kabupaten Sragen………….…… Gambar 3.2 Diagram metodologi grounded theory melalui proses penyandian……….…..

Gambar 4.1 Contoh beberapa bahan pewarna alam……… Gambar 4.2 a) Tiga bahan fiksasi. (b) batik sebelum fiksasi, (c) sesudah fiksasi………..…..

Gambar 4.3 Contoh warna alam dari kulit kesumba (Bixa orellana) sebelum dan sesudah fiksasi………

Gambar 4.4 Proses berbagi pengetahuan dalam meracik warna… Gambar 4.5 a) batik buketan Pekalongan, b) klowongan……….…… Gambar 4.6 Contoh beberapa bentuk motif pengisi bidang………..

Gambar 4.7 Contoh motif isen-isen………. Gambar 4.8 Contoh beberapa motif geometris……….. Gambar 4.9 Beberapa contoh motif batik non-geometris………

(17)

15

Contoh bentuk gawangan………..…. Gambar 4.12 Batik klowongan dan isen-isen………. Gambar 4.13 Diagram proses membatik batik tulis………

Gambar 4.14 Contoh bentuk cap dan pekerja sedang membuat batik cap……… Gambar 4.15 Pola berbagi pengetahuan dalam membatik………….

Gambar 4.16 Pola berbagi pengetahuan tentang konsumen dan kompetitor……….…………. Gambar 5.1 Model materi belajar dalam UKM batik Sragen………..

Gambar 5.2 Model metode-metode belajar dalam UKM batik Sragen………

Gambar 6.1 Temuan Teori Tiga Fase Transformasi Pembatik Sragen………. Gambar 6.2 Hubungan tema-tema belajar dan kategori

belajar……… Gambar 6.3 Hubungan tema-tema lingkungan dengan kategori

lingkungan………..

Gambar 6.4 Hubungan tema-tema motivasi dengan kategori motivasi……… Gambar 6.5 Diagram hubungan antara tema-tema karakteristik

individu dengan sub kategori karakteristik individu yang lebih umum………

Gambar 6.6 Ringkasan hubungan tiap fase transformasi pembatik dengan berbagi pengetahuan……… Gambar 7.1 Motif batik Semen Rama……….

(18)

16 DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Berbagai pendekatan organisasibelajar…………...…..

Tabel 2.2 Berbagai dimensi belajar……… Tabel 4.1 Contoh bahan sumber pewarna alami………. Tabel 6.1 Contoh awal penyandian terbuka………

Tabel 6.2 Contoh hasil penyandian aksi……….……… Tabel 6.3 Pengelompokan menjadi tema/ kategori………. Tabel 6.4 Panduan Scot menghasilkan pembelajaran usia dini.…..

Tabel 6.5 Pengelompokan sandi menjadi tema-tema dalam kategori belajar………

Tabel 6.6 Pengelompokan sandi ke tema-tema dalam kategori lingkungan……….……. Tabel 6.7 Pengelompokan sandi ke tema-tema dalam kategori

motivasi……….…… Tabel 6.8 Pengelompokan sandi menjadi tema-tema dalam kategori karakteristik individu……….…. Tabel 7.4 Modus dan pola berbagi pengetahuan konsumen dan kompetitor……….………….

Tabel 7.5 Rekapan seluruh modus dan pola berbagi pengetahuan………. Tabel 7.6 Motivator dominan dan karakteristik individu

(19)

17

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus karena oleh perkenan-Nya saya bisa menyelesaikan penelitian dan penulisan disertasi ini.Saya bersyukur bahwa setelah melalui perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan akhirnya disertasi ini bisa saya selesaikan juga.Perjalanan itu dimulai dengan mendaftar sebagai mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana. Hal itu kemudian diikuti dengan berbagai kuliah, tugas-tugas dalam bentuk makalah serta presentasi, proposal penelitian, ujian-ujian, dan penelitian lapangan yang cukup panjang dan melelahkan. Semua itu memiliki suka dan duka, namun pada akhirnya hanya tinggal rasa bahagia dan puji syukur kepada Tuhan.

Sudah tentu ada banyak orang yang terlibat dan ikut membantu serta mendorong saya dalam menyelesaikan tugas saya ini, tanpa mereka saya tidak dapat merampungkan penelitian dan penulisan disertasi ini.Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya kepada bapak Prof. Dr. Ir. Sonny Heru Priyanto, MM yang bertindak sebagai Promotor saya.Dalam tugas-tugas yang cukup banyak sebagai Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis, beliau masih sempat meluangkan banyak waktu kepada saya untuk melakukan bimbingan rutin. Beliau juga bersedia ikut mendampingi saya mengunjungi para UKM batik di Sragen dimana saya melakukan penelitian. Perkunjungan dan pertemuan beliau secara langsung dengan pemilik UKM ikut menopang hubungan saya dengan para pemilik UKM tersebut, karena mereka tidak menyangka bahwa seorang profesor bersedia ikut mendampingi mahasis-wanya.

(20)

18

Manajemen (DIM) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana. Di tengah berbagai kesibukan beliau sebagai Ketua Program Studi maupun tugas-tugas BAN, beliau masih sempat memberikan waktu untuk bimbingan dan dorongan semangat, terutama ketika saya berhadapan dengan berbagai situasi yang melemahkan semangat dan hampir menyerah.Sebagai Ko-Promotor beliau juga memberikan banyak saran-saran dalam penyempurnaan penulisan disertasi ini.

Terima kasih yang sama saya sampaikan kepada bapak Neil Samuel Rupidara, SE, MSc, PhD yang juga bertindak sebagai Ko-Promotor kedua saya. Sebagai PR V UKSW sudah tentu beliau memiliki kesibukan yang banyak.Namun, kesibukan beliau itu tidak menghalanginya memberikan waktu bagi saya untuk melakukan bimbingan secara rutin.Ketelatenan beliau dalam membaca dan memberikan saran-saran sangat penting dalam memperbaiki penulisan disertasi ini.

Di samping Promotor dan Ko-Promotor, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pada penguji yaitu bapak Prof. Dr. Agus Suroso,MS; bapak Prof. Supramono, SE., MBA., DBA, bapak Dr. Gatot Sasongko, SE., MS., dan ibu Ir. Lieli Suharti, MM., PhD yang telah memberikan banyak saran dan kritikan bagi penyempurnaan disertasi ini.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberikan bantuan berupa dana Hibah Doktor, sehingga saya dapat dengan tenang melakukan penelitian dan menulis disertasi ini.

(21)

19

mereka tak bisa diukur dengan uang dan kata-kata, oleh karena itu saya berdoa semoga Tuhan saja yang akan membalas budi baik bapak-bapak dan ibu-ibu.

Tak lupa saya juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen yang telah memfasilitas saya dalam melakukan penelitian di Sragen, terutama kepada bapak Agus Riyanto yang telah banyak membantu dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan batik Sragen.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada bapak Dekan Fakultas Ekonomi, juga kepada bapak Prof. Supramono, SE., MBA., sebagai Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (DIM) yang baru pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana, para dosen dan staf administrasi yang telah ikut membantu dan mendukung saya beserta teman-teman berupa berbagai fasilitas belajar yang bermutu sehingga kami dapat belajar dengan lancar dan baik.

Secara khusus, terima kasih saya kepada suami dan anak-anak saya yang sangat saya cintai. Mereka begitu bersemangat mendorong saya untuk melanjutkan studi S3. Tanpa dorongan dan kasih sayang mereka pekerjaan ini akan menjadi terlalu berat untuk saya selesaikan.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada ibu Titik Djajadi yang telah ikut membantu menemani saya sebagai asisten dalam penelitian saya di Kabupaten Sragen.Beliau begitu bersemangat ketika saya meminta untuk membantu saya.Memiliki teman mengobrol dalam perjalanan membuat perjalanan dari Salatiga-Sragen menjadi tidak terlalu membosankan dan berat.

(22)

20

Tak ada gading yang tak retak.Meskipun saya telah berusaha dengan sepenuh kemampuan saya untuk menyempur-nakan disertasi ini, namun saya menyadari bahwa masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mungkin tidak saya sadari. Mudah-mudahan, hal itu akan dapat diteruskan oleh mereka yang tertarik dalam bidang ini.

Akhir kata, saya berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukkan bagi siapa saja yang berkecimpung dalam usaha kecil menengah pada umumnya, dan batik pada khususnya.

Tuhan memberkati usaha kita semua!

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan membawa berkas kelengkapan kualifikasi yang terdiri dari :..  Jaminan Penawaran dan Dukungan

Tesis dengan judul “ Penurunan Perolehan Suara Partai Politik (Studi Penurunan Suara Partai PDIP Pada Pemilu Legislatif Di Kabupaten Gresik Tahun 2009).. Adalah hasil karya

Adapun sisanya untuk bagian anak-anak, yaitu satu anak laki-laki (bagiannya sama dengan bagian dua anak perempuan), sementara dua anak perempuan masing-masing

Pf,MENANC LELANG!. Nt6a

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa program pascasarjana berikut ini adalah mahasiswa yang sedang aktif

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah