commit to user
PEMBUATAN SERVER BAND WID TH MANAJEMEN BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN LIN UX S LACKWARE 13.1
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Mad ya Program
Diploma III Ilmu Komputer
Disusun O leh :
KINTOKO SETYOWIDIYANTO
NIM . M 3308016
PROGRAM DIPLOM A III ILM U KOM PUTER
FAKULTAS MATEM ATIKA DAN ILMU PEN GETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS M ARET
commit to user
PEMBUATAN SERVER BAND WID TH MANAJEMEN BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN LIN UX S LACKWARE 13.1
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program
Diploma III Ilmu Komputer
Disusun O leh :
KINTOKO SETYOWIDIYANTO
NIM. M3308016
PROGRAM DIP LOMA III ILM U KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERS ITAS S EBELAS MARET
commit to user
Kata Penganta r
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
ridho dan karunia-Nya serta atas berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Laporan dengan judul
Server Bandwidth Manaje men Berbasis Web Menggunakan Linux
diajukan sebagai salah satu syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Diploma III Ilmu Komputer, Universitas Sebelas Maret S urakarta.
Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih d itujukan kepada :
1. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc(Hons), P h. D selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret S urakarta.
2. Drs. YS. Palgunadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan D3 Teknik Informatika.
3. Bud i Legowo, S.Si, M.Si selaku Do sen wali yang telah membimbing d an
memberi arahan kepada penulis selama menuntut ilmu di Universitas Sebelas
Maret S urakarta.
4. Agus Purnomo, S.S i selaku dosen pembimbing yang banyak sekali
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan arahan dalam
menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang Ma hasiswa ini.
5.
penulis baik secara moril maupun materiil.
6. Rekan Ira Asta Wredhana, teman seperjuangan dalam Kegiatan Tugas Akhir
yang banyak memberikan bantuannya.
7. Rekan rekan mahasiswa D3 Teknik Komputer angkatan 2008 yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas
mendapat berkah dan anugerah dari Allah SW T.
Surakarta, Juni 2011
commit to user
Abstract
KINTOKO SETYOWIDIYAN TO. M3308016. DEVELOPING
WEB-BAS ED BANDWIDHT M ANAGEM ENT S ERVER WITH SLACKWAR E
13.1. Final Project Diploma Degree of Computer Engineering, S urakarta : Faculty o f
Mathematic and Natural Sciences, Sebelas Maret University S urakarta, 2011.
In a local network that connected to the Internet, there is needed for bandwidth
management so that available bandwidth can be used optimally. For bandwid th
management server, it usually uses Linux because of the reliability o f the system
configuration. But for the co nfiguration, it most shall be set thro ugh the Terminal. For
large-scale configuratio n, it will take much time.
The aim of this final project is to create a Web-based bandwidth management
server using Linux S lackware 13.1. Web interfaces was created with the PHP
programming language together with HTB-tools, namely tools for bandwid th
management. PHP interface was created using scripts that gives co mmands to the
terminal. The system was also facilitated to change the co nfiguration file that will be
executed by the operating system. Interface made has five main menu, namely: basic,
limiter, tools, graph and user. Menu contains the basic configuration o f IP Address,
Bridge, NAT, and DNS. Limiter menu contains configuratio n for the purposes of
limits on the client. Tools menu contains tools for p ing and trace ro ute. Graph menu
contains the subnet configuration form which will be shown o n the chart and the
menu to disp lay the graph itself. User menu contains a configuration to edit the user
who has the right to make configuration and logout to exit the co nfiguration session.
It can be co ncluded that Developing Web-Based Bandwidth M anagement
Server With Slack ware 13.1
job beco mes easier in management bandwidth on his network. Admin has no longer to
input commands through the terminal so that it can save more time. Risk of errors in
inputting commands or scripts in the terminal can also be avoided.
commit to user
Abstrak
KINTOKO SETYOWIDIYANTO. M 3308016. PEM BUATAN SERVER
BANDWIDTH M ANAJEMEN BERBASIS WEB M ENGGUNAKAN LINUX
SLACKWARE 13.1. Tugas Akhir, Surakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.
Dalam sebuah jaringan lokal yang terhubung dengan internet, perlu adanya
manajemen bandwidth agar bandwidth yang tersedia bisa d igunakan d engan optima l.
Untuk se rver bandwidth manajemen, biasanya menggunakan linux oleh karena
kehandalan dari sistem konfigurasinya. Tetapi untuk ko nfigurasi, kebanyakan harus
di-setting melalui Terminal. Untuk konfigurasi berskala besar, tentu akan memakan
banyak waktu.
Untuk itu, telah dibuat Server Ba ndwidth manajemen berbasis Web
menggunakan linux Slackware 13.1. Interfa ce Web dibuat dengan bahasa
pemrograman P HP disatukan dengan HTB-tool, yaitu tool untuk k eperluan
manajemen Ba ndwidth. Interfa ce PHP yang dibuat menggunakan skrip yang
memberikan perintah pada terminal. Ada juga yang mengubah file konfigurasi yang
nantinya dieksekusi oleh sistem operasi.
Interfa ce yang dib uat mempunyai lima menu utama yaitu : basic, limiter, tool,
graph dan user . Menu ba sic berisikan konfigurasi IP Address, Bridge, NAT, dan
DNS. Menu limiter berisikan konfigurasi untuk kep erluan limit pada c lient. Menu tool
berisikan tool untuk ping dan tra ce route. Menu graph berisikan form konfigurasi
subnet yang akan ditamp ilkan pada grafik dan menu untuk tampilan grafik itu sendiri.
Menu user berisikan konfigurasi untuk edit user yang mempunyai hak untuk
melakukan konfigurasi dan logout untuk keluar dari sesi konfigurasi. Dengan adanya
Interfa ce ini, maka pekerjaan a dmin menjadi lebih mudah dalam kegiatan manajemen
Ba ndwidth pada jaringannya. Admin tidak perlu lagi menginputkan perintah melalui
terminal sehingga lebih menghemat wak tu. Resiko terjadi kesalahan d alam
menginputkan perintah ataupun skrip dalam terminal juga b isa d ihindari.
commit to user
Daftar Isi
Kata Pengantar... v
Abstact... vi
Abstartk... vii
Daftar Isi... viii
Daftar Gambar... ... ix
BAB I P ENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang... 1
1.2.Rumusan Masalah... 1
1.3.Batasan Masalah... 1
1.4. ... 2
1.5. ... 2
1.6. ... 2
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1. HTB ... 4
2.2. HTB-tool ... 6
2.3. Slackware... 8
2.4. PHP ...8
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN... 8
3.1. Perancangan sistem... 12
3.2. Analisa Kebutuhan... 13
3.3. Mekanisme Kerja... 14
BAB IV IP LEMENTASI DAN ANALIS A... 20
4.1. Instalasi Linux S lackware... 20
4.2. Instalasi P rogram... 27
4.3. La yout Web... 29
4.4. Pengujian... 48
BAB V PENUTUP... 53
Kesimpulan ... 53
commit to user
Daftar Ga mba r
Gambar 2.1. Hirarki HTB ...4
Gambar 2.2. Alur kerja HTB... 5
Gambar 3.1. Topo lo gi jaringan limiter ...12
Gambar 3.2. Alur sistem Interfa ce limiter ...13
Gambar 3.3. Mekanisme kerja Tugas Akhir ...14
Gambar 3.4. Site map Interfa ce limiter ...16
Gambar 3.5. Rencana la yout login ...16
Gambar 3.6. Rencana la yout isi Web ...17
Gambar 3.7. Rencana la yout form pengisian ...17
Gambar 3.8. Rencana la yout info rmasi inputan ...18
Gambar 3.9. Rencana la yout output ...18
Gambar 4.1. Pembuatan partisi hardisk ...20
Gambar 4.2. Tamp ilan setup slackware ...20
Gambar 4.3. Memilih swa p pada slackware ...21
Gambar 4.4. Pemilihan source master slackware ...21
Gambar 4.5. Pemilihan paket yang di instal ... ...22
Gambar 4.6. Menu nggu pro ses instalasi ...22
Gambar 4.7. Melihat aplikasi MySQ L... 23
Gambar 4.8. Melihat aplikasi apache(httpd)... 23
Gambar 4.9. Melihat ap likasi P HP... 24
Gambar 4.10. Konfigurasi untuk menjalankan PHP sebelum diub ah. ... 24
Gambar 4.11. Konfigurasi untuk menjalankan PHP setelah diuba h... 25
Gambar 4.12. Melihat ap likasi brctl... 25
Gambar 4.13. Melihat ap likas ip tables... 26
Gambar 4.14. Melihat ap likasi iptables-sa ve... 26
Gambar 4.15. Instalasi HTB tool. ...27
Gambar 4.16. Melihat aplikasi HTB tool... 27
Gambar 4.17. Melihat paket Ba ndwidthd...28
Gambar 4.18. Setting Interfa ce yang ditampilkan oleh Bandwidthd... 28
Gambar 4.19. Menjalankan Bandwidthd... 28
commit to user
Gambar 4.22. Tamp ilan informasi ip a ddress ...30
Gambar 4.23. F orm pengisian ip a ddre ss ...30
Gambar 4.24. Tamp ilan ip a ddress setelah diubah...31
Gambar 4.25. F ile rc.local ...31
Gambar 4.26. Pendaftaran sudoers rc. inet1.conf ...32
Gambar 4.27. Tampilan Bridge ...32
Gambar 4.28. F orm isian konfigurasi Br idge... 33
Gambar 4.29. Tampilan Bridge setelah penambahan konfigurasi... 33
Gambar 4.30. Pesan penghapusan Bridge... 34
Gambar 4.31. Informasi NAT ...34
Gambar 4.32. F orm input NAT ...35
Gambar 4.33. Tamp ilan NAT yang sudah diubah ...35
Gambar 4.43. Pesan penambahan NAT ...36
Gambar 4.35. F ile teks untuk menyimpan informasi NAT. ... ...36
Gambar 4.36. Informasi NAT dari iptables. ... ...36
Gambar 4.37. Script agar a utoloa d NAT...37
Gambar 4.38. Tamp ilan DNS. ...37
Gambar 4.39. Tamp ilan DNS yang telah d iubah. ...38
Gambar 4.40. Pesan penambahan DNS ...38
Gambar 4.41. F ile konfigurasi DNS ...39
Gambar 4.42. Tamp ilan limiter . ...39
Gambar 4.43. Halaman konfigurasi c lass 40 Gambar 4.44. Tampilan edit nama cla ss . 40 Gambar 4.45. Halaman tambah nama c lass ... 41
Gambar 4.46. Tampilan perubahan setting cla ss 41 Gambar 4.47. Halaman konfigurasi c lass defa ult ... 42
Gambar 4.48. Halaman konfigurasi c lass yang di edit . 42 Gambar 4.49. Halam laporan perubahan client. 43 Gambar 4.50. F orm ping ...43
Gambar 4.51. Informasi output ping...44
Gambar 4.52. F orm tra ce route ...44
Gambar 4.53. Output tra ce route ...45
Gambar 4.54. Tamp ilan grafik ...45
commit to user
Gambar 4.56. Penggantian info rmasi login. ...46
Gambar 4.57. Kesalahan input password lama...47
Gambar 4.58. Tamp ilan setelah logout ...47
Gambar 4.59. Topologi pengujian Br idge... 48
Gambar 4.60. Pengecekan Bridge melalui client... 48
Gambar 4.61. Topologi pengujian N AT... 49
Gambar 4.62. Pengecekan NAT melalui client... 49
Gambar 4.63. Topologi pengujian Limiter... 50
Gambar 4.64. Konfigurasi limiter di Interfa ce... 50
Gambar 4.65. 51
Gambar 4.66. Kecepatan downloa d pada client laptop
Gambar 4.67. Kecepatan downloa d pada client
Gambar 4.68. Kecepatan downloa d
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang M asalah
Dalam sebuah jaringan lokal yang terhubung dengan internet, perlu adanya
pengaturan bandwidth. Pengaturan ini diperlukan agar bandwidth yang tersedia bisa
digunakan dengan optima l, layaknya pengaturan pada arus kendaraan bermotor.
Dalam pengaturan bandwidth yang diatur adalah kecepatan trafik uploa d dan
downloa d agar semua client bisa mendapatkan bandwidth dengan adil. Selain koneksi
ke internet, trafik pada jaringan itu sebaiknya juga diatur untuk koneksi antara client
dengan se rver lokal jika ada. Hal ini bertujuan agar pengaturan koneksi ke server
lokal tidak sama dengan pengaturan ke internet.
Untuk server bandwidth manajemen, biasanya menggunakan linux. Karena
memp unyai keamanan yang relatif lebih tinggi, misalnya: linux lebih tahan terhadap
serangan virus. Linux juga ideal untuk dijalankan sebagai server karena relatif leb ih
stabil untuk d ijalankan dalam wak tu yang lama. Tetapi untuk ko nfigurasi, kebanyakan
harus di-setting melalui Terminal. Untuk konfigurasi berskala besar, tentu akan
memakan banyak wak tu.
Untuk mempermudah dan mempercepat dalam administrasi manajemen
bandwidth, maka akan dibuat interfa ce berbasis web dengan php untuk menjembatani
perintah a dmin yang akan diterjemahkan kedalam CLI.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana instalasi Linux sebagai server manajemen bandwidth?
2. Bagaimana membuat server manajemen bandwidth yang mempunyai interfa ce
konfigurasi yang user-friendly?
1.3. Batasan Masalah
Dalam Tugas Akhir ini, diberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Server bandwidth mana gement diterapkan pada mode brigdge dan NAT
2. interfa ce bandwidth mana gement berbasis web dengan bahasa pemrograman php.
3. Softwa re bandwidth ma nagement menggunakan HTB-tool versi 0.2. 7.
4. Server di buat pada platform linux slackware 13.1
commit to user
1.4. Tujua n da n M anfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Membuat server manajemen ba ndwidth yang mempunyai interfa ce konfigurasi
yang user-friendly.
2. Memudahkan a dministra tor jaringan dalam manajemen bandwidth.
1.5. Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan dan peyusunan tugas ak hir ini, penulis menggunakan
metode seb agai berikut:
1.5.1. Metode Literatur
Metode ini merupakan metode pengump ulan referensi baik dari media cetak
maupun med ia elektornik yang menunjang dalam penyusunan dan pembuatan
tugas akhir ini.
1.5.2. Metode Observasi
Metode ini merupakan metode pengump ulan data dengan cara pengujian
terhadap alat yang buat.
1.6. Sistematika Penulisan
1.6.1. Bab I (Penda huluan)
Memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat, serta metodologi penelitian dalam TA ini.
1.6.2. Bab II (La ndasan Teori)
Landasan teori memuat tinjauan p ustaka dan teori yang mend ukung dalam
tugas akhir ini. Meliputi: HTB-tool digunakan dalam mana gement bandwidth.
Linux S lackware sebagai Sistem Operasi yang digunakan da n PHP untuk
memb uat tampilan interfa ce web nya.
1.6.3. Bab III (Desain dan Pe rancangan)
Memuat tentang desain logika sistem yang diperlukan dalam perancangan
produk TA ini, serta persiapan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
commit to user
1.6.4. Bab IV (Implementasi da n Analisa)
Memuat tentang langkah dan hasil analisa serta sajian data dalam TA ini.
1.6.5. Bab V (Penutup)
Memuat Kesimpulan yang didapat dari prod uk TA ini, serta saran bagi
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. HTB (Hierarchical Token Bucket)
Hiera rchicha l Token Bucket adalah suatu cla ssful qd isc yang d itulis oleh
martin Devera dengan yang lebih sederhana bentuk para meter nya dibanding C BQ.
Ada banyak dokumentasi tentang HTB dan penggunaannya.
Di bawah adalah suatu ringkasan skema HTB sistem. Secara konseptual, HTB
adalah suatu jumlah yang berubah-ubah dari token bucket diatur dalam suatu hirarki
(susunan terstruk tur). Mari kita mempertimbangkan skenario yang paling sederhana.
seperti queuing disiplin device yang dikenal sebagai root qdisc.
Gambar 2.1. Hirarki HTB
The root qdisc akan berisi satu kelas (skenario kompleks bisa mempunyai
berbagai kelas yang berkaitan dengan the root qdisc ). HTB kelas Tunggal ini akan
diset dengan dua pa rameter, suatu tingkat tarip (a ra te) dan suatu ce il (a ceil). N
ilai-Nilai ini harus merupakan yang sama untuk the top-level cla ss, dan akan
menghad irkan total bandwidth yang tersedia di link atau jaringan.
Di HTB, ra te berarti bandwidth yang dijamin dari yang tersedia untuk kelas
commit to user
antara ra te dan c eil itu meminjam dari suatu kelas parent, biasanya ra te dan ce il
menjadi yang sama d i dalam kelas yang tertinggi (parent cla ss). Jumlah kelas child
dapat dibuat di bawah kelas parent, masing- masing dapat dialokasikan jumlah
bandwidth yang tersedia dari kelas pa rent.
Di kelas child, tingkat ra te dan ce il pa rameter nilai- nilainya tidak perlu sama
tidak seperti kelas parent. Rule ini mengijinkan untuk mencadangkan jumlah
bandwidth yang ditetapkan pada kelas tertentu . Itu juga mengijinkan HTB untuk
mengkalkulasi perbandingan distribusi dari bandwidth tersedia pada perbandingan
dari kelas mereka sendiri.
Implements Hiera rchica l Token Bucket adalah suatu classful yang queuing
mekanisme untuk linux tra ffic control sistem, dan menyediakan tingkat ra te dan ce il
yang mengijinkan user untuk mengendalikan bandwidth di kelas bandwidth tertentu
seperti halnya menandai adanya perbandingan distribusi bandwidth ketika ba ndwidth
ekstra menjadi tersedia (up to ceil).
Ingat ketika memilih bandwidth untuk kelas yang tertinggi (top-level cla ss)
bahwa tra ffic shaping hanya membantu jika kamu menjadi bottleneck antara LAN dan
Internet. seperti, conto h kasus di lingkungan jaringan kantor dan rumah. (Bahtiar,
2005)
Cara kerja HTB yaitu: pada Genera l Scheduler menggunakan mekanisme
Deficit Round Robin (DRR) dan pada blok umpan baliknya, Estima tor HTB
menggunakan Token Bucket F ilter (TBF).
commit to user
Pada HTB terdapat para meter ceil sehingga kelas akan selalu mendapatkan
bandwidth di antara ba se link dan nilai ce il linknya. P ara meter ini dapat dianggap
sebagai Estima tor kedua, sehingga setiap kelas dapat meminjam bandwidth selama
bandwidth total yang dipero leh memiliki nilai di bawah nilai ceil. Hal ini mudah
diimplementasikan dengan cara tidak mengijinkan proses peminjaman bandwidth
pada saat kelas telah melampaui link ini (keduanya lea ves dan interior dapat memiliki
ceil). Sebagai catatan, apabila nilai c eil sama dengan nilai base link, maka kelas-kelas
tidak diijinkan untuk meminjam bandwidth. Sedangkan jika nilai ceil diset tak
terbatas atau dengan nilai yang lebih tinggi seperti kecepatan link yang d imiliki, maka
akan d idapat fungsi yang sama seperti kelas non-bounded. (Yud ha, 2007).
2.2. HTB-tool
HTB Tool adalah softwa re yang digunakan untuk manajemen bandwidth yang
berjalan pada platform Linux. Cara penggunaan HTB Tool adalah melalui terminal
pada Linux. HTB-tool adalah tool yang digunak an untuk menkonfigurasi paket yang
menggunakan sistem HTB. Setelah di- instal pada sistem operasi (Linux S lackware
13.1), buka terminal dan masuk ke alamat instalasi HTB-tool, misal terdapat pada
direktori: /etc/htb, maka masukkan perintah berikut pada terminal:
darkstar:/etc/htb# vi eth1-qos.cfg
Akan muncul skrip ko nfigurasi defa ultnya. Conto h skripnya sebagai berikut.
#UPLOAD class LAN_1 {
bandwidth 256; # garansi bandwidth yg dialokasikan untuk LAN limit 256; # maksimal bandwidth yang bisa dicapai untuk LAN burst 2; # maksimum jumlah kbits yang di kirim sekali waktu priority 1; # priority 0 7, lebih kecil paling diprioritaskan client pc1 {
bandwidth 128; limit 192; burst 2; priority 1;
src { # source address 192.168.1.2/32;
commit to user
client pc2 {
bandwidth 64; limit 96 ; burst 2; priority 1; src { 192.168.1.3/32; }; };
client pc3 {
bandwidth 64; limit 96; burst 2; priority 1; src { 192.168.1.4/32; }; }; }
Test config dan jalankan shapper
darkstar:/etc/htb# htb eth1 start Applying traffic Rules for device eth1 Checking the config file....OK
Checking kernel support for HTB: present.(Gunawan, 2006)
Mematikan limiter pada sebuah interfa ce
darkstar:/etc/htb# htb eth1 stop deleting Rules for device eth1
Melihat trafik yang berjalan pada sebuah interfa ce
darkstar:/etc/htb# htb eth1 stats
to stop viewing the statistics, press Ctrl+C
Memerintahkan HTB untuk membuat skrip yang sedang berjalan pada sebuah
interfa ce.
darkstar:/etc/htb# htb eth1 generate
compiling Rules for /etc/htb/eth1-qos.cfg... checking the configuration f ile ... OK. generating configuration file(s) for eth1
commit to user
Melihat versi HTB yang dipakai.
darkstar:/etc/htb# htb eth1 version
htb-tools initscript for Linux CIR/MIR capabilities v0.8
\(c\) 2003-2005 sin@pvs.ro. All rights reserved.
This script is released under the terms of www.gnu.org/licenses/gpl.html
Work based on http://sgi.rdscv.ro/~ionuts/htb-tools
2.3. Linux Slackwa re
Berbeda dengan kebanyakan d istribusi GN U/Linux lainnya, Slackware Linux
mengacu pada prinsip KISS (Keep It Simple Stupid). Hal ini berarti S lackware Linux
tidak memiliki perangkat grafis yang komp leks untuk mengkonfigurasi sistem.
Sebagai hasilnya, S lackware mamp u menyediakan transparansi dan flek sibilitas yang
lebih.
Aspek lain yang membedakan pada S lackware adalah pengelola paket
Slackware Linux. S lackware Linux tidak memiliki manajamen paket yang ko mpleks
seperti RP M atau dpkg. Paketnya adalah berkas tgz (tar/gzip) normal, seringkali
dengan tambahan script installasi dan juga berkas deskripsi. Untuk pengguna awam,
tgz jauh lebih handal dibandingkan RP M, dan menghindari masalah ketergantungan.
Fitur lain dari S lackware Linux yang cukup d ikenal adalah sc ript inisialisasinya.
Berbeda dengan kebanyakan distribusi GNU/Linux lainnya, Slackware Linux tidak
memiliki sebuah direkto ri untuk setiap runlevel dengan link simbolik pada layanan
yang harus dijalankan atau dihentikan pada runlevel tersebut. Slack ware Linux
menggunakan pendekatan yang leb ih sederhana, dimana Anda b isa mengaktifkan atau
menonaktifkan layanan dengan memainkan bit executa ble dari scr ipt inisialisasi.
Paket-paket pada S lackware Linux dikompilasi dengan modifikasi sesedik it
mungk in. Hal ini berarti Anda bisa menggunakan sebagian besar dokumentasi
GNU/Linux pada umumnya. (Daniël, 2007)
2.4. PHP
PHP adalah bahasa se rver side scr ipt ing yang menyatu dengan HTML untuk
memb uat halaman web yang dinamis. Maksud dari server side scr ipting adalah
sintaks dan perintah yang d iberikan akan sep enuhnya d ijalank an d i server tetapi
disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web send iri merupakan kombinasi
commit to user
web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan
fasilitas server side script ing P HP, terlebih dahulu server yang bersangkutan akan
memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimk an hasilnya dalam format
HTML k e web browser pengguna internet tadi. Seorang pengguna internet tidak dapat
melihat kode program yang d itulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web
menjadi lebih terjamin. (Apriandi, 2010).
Fungsi yang digunakan dalam Tugas Akhir ini d iantaranya sebagai berikut.
a. echo
Output dari string.
Contoh skrip:
<?php
echo "Hello World";
?>
b. shell_exec
Fungsi untuk menamp ilkan output perintah terminal yang di eksekusi.
Contoh skrip:
<?php
$output = shell_exec('ls -lart');
echo "<pre>$output</pre>"; ?>
c. strstr / stristr
Fungsi untuk mencari string. Strstr adalah ca se -sensitive dan stristr adalah
ca se-insensitive.
Contoh skrip:
<?php
$email = 'name@example.com';
$domain = strstr($email, '@');
echo $domain; // prints @example.com
$user = strstr($email, '@', true); // As of PHP 5.3.0
echo $user; // prints name
?>
d. if-else
Sta tement control untuk menyatakan syarat. Jika syarat terpenuhi, sta tement
commit to user
Contoh skrip:
<?php
if ($a > $b) {
echo "a is greater than b";
} else {
echo "a is NOT greater than b";
} ?>
e. for
Sta tement control untuk menyatakan syarat. Sta tement akan terus dilakukan
sampai syarat tidak terpenuhi.
Contoh skrip:
<?php
for ($i = 1; $i <= 10; $i++) {
echo $i;
}
?>
f. explode
Memecah string dengan string.
Contoh skrip:
<?php
$pizza = "piece1 piece2 piece3 piece4 piece5 piece6";
$pieces = explode(" ", $pizza);
echo $pieces[0]; // piece1
echo $pieces[1]; // piece2
?>
g. implode
Menggabungkan elemen a rra y dengan string.
Contoh skrip:
<?php
$array = array('lastname', 'email', 'phone');
$comma_separated = implode(",", $array);
echo $comma_separated; // lastname,email,phone
// Empty string when using an empty array:
var_dump(implode('hello', array())); // string(0) ""
commit to user
h. file
Membaca file menjada a rra y.
Contoh skrip:
<?php
// Get a file into an array. In this example we'll go through
HTTP to get
// the HTML source of a URL.
$lines = file('http://www.example.com/');
?>
i. file_get_cotents
Membaca file menjadi string.
Contoh skrip:
<?php
$homepage = file_get_contents('http://www.example.com/');
echo $homepage; ?>
j. file_put_cotents
Menulis string kedalam file.
Contoh skrip:
<?php
$file = 'people.txt';
// Open the file to get existing content
$current = file_get_contents($file);
// Append a new person to the file
$current .= "John Smith\n";
// Write the contents back to the file
file_put_contents($file, $current); ?>
k. md5
Fungsi untuk mengkalkulasi ha sh md5 dari sebuah string.
Contoh skrip:
<?php
$str = 'apple';
if (md5($str) === '1f3870be274f6c49b3e31a0c6728957f') {
echo "Would you like a green or red apple?";
}
?>
commit to user
BAB III
DESAIN DAN PERANCANG AN
3.1. Perancangan Sistem
3.1.1. To pologi
Gambar 3.1. Topo lo gi jaringan limiter
Gambar 3.1. merupakan contoh topologi jaringan mode NAT dan
bridge sederhana yang dapat d iterapkan oleh seorang Administra tor. Dengan
interfa ce ethernet pada server lebih dari dua, dapat dikonfigurasi menjadi
bermacam- macam topologi menggunakan br idge, NAT, atau gabungan antara
keduanya. Sebagian dari topologi tersebut akan di uji pada Tugas Akhir ini.
commit to user
3.1.2. Alur Sistem
Gambar 3.2. Alur sistem interfa ce limiter.
User yang berada d iluar sistem berinteraksi melalui interfa ce web. User
menginputkan perintah, dan diteruskan ke kernel HTB oleh interfa ce web. Kernel
HTB memberikan respon, diambil o leh interfa ce web dan disajikan kepada user.
3.2. Analisa Kebutuhan
3.2.1. Hardware
Untuk pengoperasian secara optima l, dibutuhkan komputer dengan
spesifikasi seperti berikut.
Prosessor : Intel Pentium 4 1,67 GHz atau setara.
RAM : 256 MB
VGA : 32 MB
Hardisk : 10 GB
Ethernet : min ima l 2 buah maksimal 5 buah
3.2.2. Software
Untuk softwa re yang dibutuhkan sebagai berikut.
a. Linux S lackware 13.1, sebagai sistem operasi yang digunakan.
commit to user
c. Apache, se rver web untuk melayani dan memfungsikan situs web.
d. PHP, sebuah bahasa pemro graman web.
e. Brctl, paket yang menangani mode bridge .
f. Iptables, paket yang menangani mod e NAT
g. Ip tables-sa ve, paket untuk menyimpan konfigurasi NAT.
h. HTB tool, softwa re yang digunakan untuk manajemen bandwidth
i. Ba ndwidthd, softwa re untuk menampilkan grafik di web.
3.3. Mekanisme Kerja
Untuk mekanisme kerja Tugas Ak hir ini adalah sebagai berikut.
commit to user
3.3.1. Instalasi Linux Slack ware
Yang pertama d ilakukan adalah menginstal S istem Operasi. Yang
dipilih adalah Linux Slackware 13.1. Linux ini termasuk sudah cuk up lengkap
paket-paket yang terinstal dalam full version-nya. Linux versi ini juga
merupakan versi terbaru yang keluar saat munculnya ide TA ini. Untuk itu,
versi inilah yang dipakai.
Dalam linux ini, telah terinstal paket-paket yang akan d igunakan.
Yaitu:
a. Bridge.
b.
c. -sa ve igurasi NAT.
d. ba se.
e. interfa ce yang akan dibuat.
f. interfa ce yang dibuat.
3.3.2. Instalasi Program yang Diperlukan
Pertama instalasi HTB-tool versi0.2.7. Ini adalah program yang akan
digunakan sebagai limiter. Yaitu membatasi bandwidth Downloa d-Uploa d
oleh client. Pembatasan/limit di lak ukan pada interfa ce Ethernet yang ada
pada server. Dalam TA ini, akan dibuat interfa ce php yang bisa digunakan
untuk menkonfigurasi limiter hingga 5 interfa ce Ethernet.
Untuk memudahkan dalam manajemen database, digunakan PHP
MyAdmin. Walaupun da ta base hanya digunakan untuk menyimpan info rmasi
login. Karena dikhawatirkan akan berbahaya jika disimpan dalam file p hp.
Untuk menampilkan data trafik internet digunakan badwidthd yang di
tampilkan dalam bentuk grafik.
3.3.3. Desain Interface
Mendesain interfa ce PHP yang akan d ib uat. Menggunakan script PHP
yang sebagian dikombinasikan dengan file text untuk menyimpan informasi
yang dibutuhkan. Selain itu menggunakan fungsi yang dikombinasikan dengan
commit to user
perintah terminal yang harus dijalankan oleh user root user apache
akan d idaftarkan pada sudoers.
Berikut adalah site map interfa ce.
Gambar 3.4. Site map interfa ce limiter
Untuk la yout akan menggunakan templa te yang berlisensi free.
Diduk ung dengan css untuk memb uat interfa ce lebih menarik. Untuk la yout
sebagai berik ut.
commit to user
Gambar 3.5. rencana la yout login
Layout Isi Web
Gambar 3.6. rencana la yout isi web
Layout F orm Pengisian
commit to user
Layout F orm Informasi Inputa n
Gambar 3.8. rencana la yout informasi inp utan
Layout Output
commit to user
3.3.4. Membuat Interface
Memb uat interfa ce menggunakan PHP dengan sta tement control-nya.
Untuk menu dengan include, dan sebagian menggunakan ja va script agar
tampilan lebih dinamis.
3.3.5. Peng ujia n
Pengujian dilakukan dengan topologi yang bermacam- macam, yaitu
Bridge, NAT, atau gabungan ked uanya. Pengujian dilakukan melaui client
yang terhubung, dan mencoba apakah limiter bisa berjalan semestinya.
.
3.3.6. Hasil
Hasil berupa data trafik yang berjalan pada client dan pantauan dari
commit to user
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN AN ALISA
1. Instalasi Linux Slackware
Untuk menginstal pertama membuat partisi pada hardisk. Pertama
linux dan swa p, dan pilih
[image:31.595.146.450.253.500.2]per
Gambar 4.1. Pembuatan partisi hardisk
setup interfa ce untuk
menginstal slackware. swa p,
commit to user
Gambar 4.2. tampilan setup slackware
Memilih swa p, yaitu pada partisi yang telah disiapkan melalui cfdisk
tadi.
Gambar 4.3. memilih swa p pada slackware
Memilih source S lackware. Disini menggunakan DVD, maka pilihan
commit to user
Gambar 4.4. pemilihan source master slackware
Memilih sowtwa re yang di install
mengurangi softwa re yang di highlight.
Gambar 4.5. Pemilihan p aket yang di instal
commit to user
Gambar 4.6. Menunggu proses instalasi
Setelah instalasi S lackware, aplikasi berikut juga sudah termasuk
didalamnya yaitu : MySQL, Apache, P HP, brctl, iptables, iptables-sa ve. Untuk
melihat dan menjalankannya, langkahnya sebagai berikut:
4.1.1. Mysql
Untuk melihat apl Muncul
tampilan berikut menandakan bahwa aplikasi ini sudah ada.
[image:34.595.102.498.91.488.2]
Gambar 4.7. Melihat aplikasi MySQ L
commit to user
Gambar 4.8. Melihat aplikasi apache(httpd).
4.1.3. Php
commit to user
Gambar 4.9. Melihat aplikasi PHP.
file
[image:36.595.101.495.139.568.2]/etc/http/httpd.conf di bagian ena ble P HP.
Gambar 4.10. Konfigurasi untuk menjalankan PHP sebelum diub ah.
sa ve konfigurasi.
Gambar 4.11. Konfigurasi untuk menjalankan P HP setelah diubah.
4.1.4. Brctl
commit to user
Gambar 4.12. melihat aplikasi b rctl.
4.1.5. Iptables
Untuk meli
commit to user
Gambar 4.13. melihat aplikas ip tables.
4.1.6. Iptables-save
-sa ve
Muncul tampilan bantuan berikut menandakan bahwa ap likasi ini sudah ada.
Gambar 4.14. melihat aplikasi iptables-sa ve.
2. Instalasi Program
commit to user
Langkah selanjutnya adalah meng-install HTB-tool dengan
installpkg HTB-tools-0.2.7-i486- HTB telah selesai
[image:39.595.117.494.143.609.2]diinstal dan terlihat pada terminal seperti gambar berik ut.
Gambar 4.15. instalasi HTB too l.
- masing perintah
sudah dijelaskan pada bagian landasan teori.
Gambar 4.16.Melihat aplikasi HTB tool.
commit to user
-install andwidthd telah selesai diinstal. Maka dapat dilihat pada
[image:40.595.152.497.123.606.2]direktori /usr/local/bandwidthd seperti gambar berik ut.
Gambar 4.17. Melihat paket bandwid thd.
Untuk melihat interfa ce yang akan ditampilkan o leh
-tampilan seperti berikut.
Gambar 4.18. Setting interfa ce yang ditampilkan oleh bandwidthd.
Un
Gambar 4.19. menjalankan bandwidthd.
commit to user
a. Login
Pertama user melakukan login dengan memasukkan user name dan
[image:41.595.101.491.144.713.2]password.
Gambar 4.20. tampilan login.
User dan password dimasukkan ke data ba se. Untuk lebih
mengamankan, pa ssword di jadikan hash md5.
commit to user
Tampilan utama edit IP Address menamp ilkan seperti pada gambar.
Disini terd apat menu konfigurasi alamat IP untuk mengkonfigurasi IP
Address.
Gambar 4.22. tampilan informasi ip Address.
Ini adalah tamp ilan form edit IP Address. K lik simpan untuk
menyimpan konfigurasi ke dalam mesin.
Gambar 4.23. form pengisian ip Address.
commit to user
Gambar 4.24. tampilan ip Address setelah d iubah.
Disini program dibuat untuk mengedit file konfigurasi IP Addr ess yaitu
commit to user
Untuk merestart servis, harus d ijalankan oleh user root, maka user
apache didaftarkan ke file sudoers agar bisa mengeksekusi perintah r estart ini.
Gambar 4.26. pendaftaran sudoers rc.inet1.conf
c. Bridge
Berikut tampilan utama untuk konfigurasi mode bridge. Untuk
menambah bridge klik menu br idge . Selanjutnya akan tampil
form pengisian konfigurasi bridge yang akan dibuat.
commit to user
Tampil form pengisian br idge, isi ko nfigurasi bridge sesuai kebutuhan.
Gambar 4.28. F orm isian konfigurasi Br idge
Pada form utama akan terlihat bahwa brid ge yang telah dibuat
ditampilkan pada tabel.
commit to user
Untuk menghapus Br idge, klik hap us pada p ilihan. Br idge yang
dihapus akan menghilang, dengan ditandai pesan penghapusan bridge.
Gambar 4.30. Pesan penghapusan Bridge.
d. NAT
Tampilan utama N AT sebagai berikut. Disini ditampilkan NAT
yang sedang aktif, berupa source Address (Network LAN) dan d estination
Address(W AN).
commit to user
Untuk form penambahan NAT sebagai berikut. Disediakan form
[image:47.595.100.497.134.684.2]pengisian Network LAN dan IP W AN.
Gambar 4.32. form input NAT
Pada menu utama, telah bertambah setting yang di- input-kan user.
commit to user
Untuk menghapus setting NAT, klik hapus dan akan tamp il pesan
[image:48.595.100.496.123.528.2]bahwa NAT telah terhap us.
Gambar 4.34. pesan penambahan NAT
Untuk setting NAT, dibuat file teks untuk menyimpan konfigurasi yang
telah di-input-kan user.
Gambar 4.35. file teks untuk menyimpan informasi NAT.
F ile teks disesuaikan dengan setting NAT dari mesin S lackware. Disini
menggun
commit to user
Untuk me-load konfigurasi NAT, dibuat script agar konfigurasi d ibaca
[image:49.595.105.493.116.581.2]ketika mesin dihidupkan.
Gambar 4.37. scr ipt agar a utoloa d NAT.
e. DNS
Tampilan utama DNS sebagai berikut. Ditampilkan DNS ser ver
yang disimpan pada file
commit to user
Untuk menambah/edit disediakan form yang hamp ir sama. Setelah itu
[image:50.595.101.496.123.686.2]akan tampil perubahan yang di-input-kan user.
Gambar 4.39. tampilan DNS yang telah diubah.
Untuk menghapus, klik hapus dan setting akan menghilang.
commit to user
Tampilan interfa ce disesuaikan dengan file
[image:51.595.100.497.126.579.2]interfa ce ini akan meng-edit file tersebut.
Gambar 4.41. file konfigurasi DNS
f. Limiter
Berikut tampilan limiter. Untuk konfigurasi sta tus saat ini klik
Untuk mengubah mode klik link pada rule yang d ikehendaki.
commit to user
Setelah masuk halaman konfigurasi, ditampilkan halaman konfigurasi
cla ss. cla ss
cla ss c lass c lass baru. Untuk mengedit
[image:52.595.100.497.165.722.2]konfigurasi tiap cla ss. K lik nama c lass yang akan di-edit.
Gambar 4.43. Halaman konfigurasi c lass.
Untuk form edit nama cla ss berikut tampilannya.
commit to user
[image:53.595.101.496.108.664.2]Untuk form tambah c lass, berik ut tampilannya.
Gambar 4.45. Halaman tambah nama c lass.
Berikut hasil dari langkah yang dilakukan seb elumnya.
commit to user
Untuk konfigurasi cla ss defa ult, klik c lass defa ult tersebut. Halaman
konfigurasinya sebagai berikut.
Gambar 4.47. Halaman konfigurasi c lass defa ult.
Untuk konfigurasi cla ss, klik nama cla ss. Misalkan c lass class
Muncul tampilan konfigurasi cla ss ini, sebagai berik ut. Setelah selesai
[image:54.595.104.494.150.733.2]konfigurasi, resta rt limiter .
commit to user
Untuk konfigurasi c lient pada cla ss ini, klik c lient yang dimaksud.
Untuk menu lainnya hampir sama p enggunaanya seperti pada konfigurasi
[image:55.595.99.496.149.723.2]cla ss. Tampilan laporan perubahan c lient sebagai berik ut.
Gambar 4.49. Halam laporan perubahan client.
g. Ping
Untuk melak ukan ping, user memasukkan alamat p ada form.
commit to user
[image:56.595.101.496.119.710.2]Setelah beberapa saat, muncul hasil. Disini digunakan proses
Gambar 4.51. informasi output ping.
h. Trace Route
Untuk melak ukan tra ce route, user memasukkan alamat pada form.
commit to user
[image:57.595.100.494.110.699.2]Setelah beberapa saat, muncul hasil tra ce route.
Gambar 4.53. output trace route
i. Grafik
Berikut tamp ilan menu grafik. Untuk menambah subnet yang akan
commit to user
[image:58.595.100.494.93.577.2]Tampilan grafik subnet yang dimasukkan.
Gambar 4.55. Tampilan grafik subnet.
j. User edit
Untuk mengganti pa ssword, dilakukan pada menu user. User
diminta memasukkan password lama untuk menghindari penggantian oleh
pihak yang tidak mempunyai hak.
commit to user
Jika salah memasukkan pas sword lama, akan ditamp ilkan pesan. Dan
[image:59.595.100.493.127.690.2]user diminta mengulangi pro sesnya lagi.
Gambar 4.57. kesalahan input password lama.
k. Logout
Untuk proses logout, user klik logout pada submenu user.
commit to user
4. Pengujian
4.4.1 Pengujian Bridge dan NAT
[image:60.595.137.490.147.704.2]Pengujian Bridge dengan topologi sebagai berikut.
Gambar 4.59. Topologi pengujian Br idge
Cek dari c lient
bahwa fungsi bridge telah berjalan.
commit to user
[image:61.595.160.492.87.730.2]Pengujian NAT dengan topologi sebagai berikut.
Gambar 4.61. Topologi pengujian N AT
Cek dari c lient dengan ping ke internet dan ping nama doma in telah
commit to user
4.4.2 Pengujian Limiter
[image:62.595.169.433.135.487.2]Topologi pengujian limiter menggunakan NAT, sebagai berikut.
Gambar 4.63. Topologi pengujian Limiter
[image:62.595.103.493.489.725.2]Konfigurasi limiter di interfa ce sebagai berik ut.
commit to user
Kecepatan download keduanya adalah seperti gambar. 4.65.
kecepatan client laptop mencapai 231,88 kb /s dan client pc mencapai
[image:63.595.104.498.170.562.2]165.59kb/s.
Gambar 4.65. Kecepatan download client laptop dan client pc
Berikut kecepatan downloa d pada client laptop, mendekati 30 K B/s
atau 240 kb/s sesuai yang di inp utkan pada limiter yaitu bandwidth 240.
Gambar 4.66. Kecepatan downloa d pada client laptop mendekati 240 kb/s
Berikut kecepatan downloa d pada client pc, mendekati 20 KB/s
atau 1600 kb/s sesuai yang di inputkan pada limiter yaitu bandwid th 160.
Gambar 4.67. Kecepatan downloa d pada client pc mendekati 160 kb/s
Berikut status download saat client pc dimatikan. Kecepatan client
laptop mencapai 392,91 kb/s. sesuai limit yang dimasukkan yaitu 400.
commit to user
Berikut kecepatan download client lap top mendekati 50 K B/s atau
[image:64.595.168.435.251.497.2]400 kb/s. sesuai pada limit yang di inputkan yaitu 400.
commit to user
BAB V
PEN UTUP
Kesimpula n
2. Telah d i- install Linux sebagai se rver manajemen bandwidth. Linux yang
digunakan adalah S lackware 13.1. Menggunakan HTB-tool versi 0.2.7 untuk
manajemen bandwidth. Menggunakan brctl untuk menangani mode br idge.
Menggunak an Iptables untuk menangani mode NAT. Menggunakan
Iptables-save untuk menyimpan konfigurasi NAT. Dan menggunakan Bandwidthd
untuk menampilkan grafik di web.
2. Telah dib uat server manajemen bandwidth yang mempunyai interfa ce
konfigurasi yang user-friendly. Interface Web dibuat dengan bahasa
pemrograman P HP. Interface yang dibuat mempunyai lima menu utama yaitu:
basic, limiter, tool, graph dan user. Menu basic berisikan konfigurasi IP
Address, Bridge, NAT, dan DNS. Menu limiter berisikan konfigurasi untuk
keperluan limit pad a client. Menu tool berisikan too l untuk ping dan trace
route. Menu grap h berisikan form konfigurasi subnet yang akan d itampilkan
pada grafik dan menu untuk tampilan grafik itu sendiri. Menu user berisikan
konfigurasi untuk edit user yang mempunyai hak untuk melakukan
konfigurasi dan logo ut untuk keluar dari sesi konfigurasi.
Saran
1. Interface ini menduk ung konfigurasi ethernet sampai 5 ethernet. Produk ini
bisa d ikembangkan dengan menambah jumlah ethernet menjadi tak terbatas,
dalam arti dinamis sesuai yang dikehendaki oleh a dminista tor.
2. Produk ini menggunakan tampilan grafik yang di upda te setiap 2,5 menit. Bisa