• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINTOKO SETYOWIDIYANTO M3308016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KINTOKO SETYOWIDIYANTO M3308016"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PEMBUATAN SERVER BAND WID TH MANAJEMEN BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN LIN UX S LACKWARE 13.1

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Mad ya Program

Diploma III Ilmu Komputer

Disusun O leh :

KINTOKO SETYOWIDIYANTO

NIM . M 3308016

PROGRAM DIPLOM A III ILM U KOM PUTER

FAKULTAS MATEM ATIKA DAN ILMU PEN GETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS M ARET

(2)

commit to user

PEMBUATAN SERVER BAND WID TH MANAJEMEN BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN LIN UX S LACKWARE 13.1

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program

Diploma III Ilmu Komputer

Disusun O leh :

KINTOKO SETYOWIDIYANTO

NIM. M3308016

PROGRAM DIP LOMA III ILM U KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERS ITAS S EBELAS MARET

(3)
(4)
(5)

commit to user

Kata Penganta r

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan

ridho dan karunia-Nya serta atas berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Laporan dengan judul

Server Bandwidth Manaje men Berbasis Web Menggunakan Linux

diajukan sebagai salah satu syarat Mencapai Gelar Ahli Madya

Program Diploma III Ilmu Komputer, Universitas Sebelas Maret S urakarta.

Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih d itujukan kepada :

1. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc(Hons), P h. D selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret S urakarta.

2. Drs. YS. Palgunadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan D3 Teknik Informatika.

3. Bud i Legowo, S.Si, M.Si selaku Do sen wali yang telah membimbing d an

memberi arahan kepada penulis selama menuntut ilmu di Universitas Sebelas

Maret S urakarta.

4. Agus Purnomo, S.S i selaku dosen pembimbing yang banyak sekali

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan arahan dalam

menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang Ma hasiswa ini.

5.

penulis baik secara moril maupun materiil.

6. Rekan Ira Asta Wredhana, teman seperjuangan dalam Kegiatan Tugas Akhir

yang banyak memberikan bantuannya.

7. Rekan rekan mahasiswa D3 Teknik Komputer angkatan 2008 yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas

mendapat berkah dan anugerah dari Allah SW T.

Surakarta, Juni 2011

(6)

commit to user

Abstract

KINTOKO SETYOWIDIYAN TO. M3308016. DEVELOPING

WEB-BAS ED BANDWIDHT M ANAGEM ENT S ERVER WITH SLACKWAR E

13.1. Final Project Diploma Degree of Computer Engineering, S urakarta : Faculty o f

Mathematic and Natural Sciences, Sebelas Maret University S urakarta, 2011.

In a local network that connected to the Internet, there is needed for bandwidth

management so that available bandwidth can be used optimally. For bandwid th

management server, it usually uses Linux because of the reliability o f the system

configuration. But for the co nfiguration, it most shall be set thro ugh the Terminal. For

large-scale configuratio n, it will take much time.

The aim of this final project is to create a Web-based bandwidth management

server using Linux S lackware 13.1. Web interfaces was created with the PHP

programming language together with HTB-tools, namely tools for bandwid th

management. PHP interface was created using scripts that gives co mmands to the

terminal. The system was also facilitated to change the co nfiguration file that will be

executed by the operating system. Interface made has five main menu, namely: basic,

limiter, tools, graph and user. Menu contains the basic configuration o f IP Address,

Bridge, NAT, and DNS. Limiter menu contains configuratio n for the purposes of

limits on the client. Tools menu contains tools for p ing and trace ro ute. Graph menu

contains the subnet configuration form which will be shown o n the chart and the

menu to disp lay the graph itself. User menu contains a configuration to edit the user

who has the right to make configuration and logout to exit the co nfiguration session.

It can be co ncluded that Developing Web-Based Bandwidth M anagement

Server With Slack ware 13.1

job beco mes easier in management bandwidth on his network. Admin has no longer to

input commands through the terminal so that it can save more time. Risk of errors in

inputting commands or scripts in the terminal can also be avoided.

(7)

commit to user

Abstrak

KINTOKO SETYOWIDIYANTO. M 3308016. PEM BUATAN SERVER

BANDWIDTH M ANAJEMEN BERBASIS WEB M ENGGUNAKAN LINUX

SLACKWARE 13.1. Tugas Akhir, Surakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011.

Dalam sebuah jaringan lokal yang terhubung dengan internet, perlu adanya

manajemen bandwidth agar bandwidth yang tersedia bisa d igunakan d engan optima l.

Untuk se rver bandwidth manajemen, biasanya menggunakan linux oleh karena

kehandalan dari sistem konfigurasinya. Tetapi untuk ko nfigurasi, kebanyakan harus

di-setting melalui Terminal. Untuk konfigurasi berskala besar, tentu akan memakan

banyak waktu.

Untuk itu, telah dibuat Server Ba ndwidth manajemen berbasis Web

menggunakan linux Slackware 13.1. Interfa ce Web dibuat dengan bahasa

pemrograman P HP disatukan dengan HTB-tool, yaitu tool untuk k eperluan

manajemen Ba ndwidth. Interfa ce PHP yang dibuat menggunakan skrip yang

memberikan perintah pada terminal. Ada juga yang mengubah file konfigurasi yang

nantinya dieksekusi oleh sistem operasi.

Interfa ce yang dib uat mempunyai lima menu utama yaitu : basic, limiter, tool,

graph dan user . Menu ba sic berisikan konfigurasi IP Address, Bridge, NAT, dan

DNS. Menu limiter berisikan konfigurasi untuk kep erluan limit pada c lient. Menu tool

berisikan tool untuk ping dan tra ce route. Menu graph berisikan form konfigurasi

subnet yang akan ditamp ilkan pada grafik dan menu untuk tampilan grafik itu sendiri.

Menu user berisikan konfigurasi untuk edit user yang mempunyai hak untuk

melakukan konfigurasi dan logout untuk keluar dari sesi konfigurasi. Dengan adanya

Interfa ce ini, maka pekerjaan a dmin menjadi lebih mudah dalam kegiatan manajemen

Ba ndwidth pada jaringannya. Admin tidak perlu lagi menginputkan perintah melalui

terminal sehingga lebih menghemat wak tu. Resiko terjadi kesalahan d alam

menginputkan perintah ataupun skrip dalam terminal juga b isa d ihindari.

(8)

commit to user

Daftar Isi

Kata Pengantar... v

Abstact... vi

Abstartk... vii

Daftar Isi... viii

Daftar Gambar... ... ix

BAB I P ENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang... 1

1.2.Rumusan Masalah... 1

1.3.Batasan Masalah... 1

1.4. ... 2

1.5. ... 2

1.6. ... 2

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1. HTB ... 4

2.2. HTB-tool ... 6

2.3. Slackware... 8

2.4. PHP ...8

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN... 8

3.1. Perancangan sistem... 12

3.2. Analisa Kebutuhan... 13

3.3. Mekanisme Kerja... 14

BAB IV IP LEMENTASI DAN ANALIS A... 20

4.1. Instalasi Linux S lackware... 20

4.2. Instalasi P rogram... 27

4.3. La yout Web... 29

4.4. Pengujian... 48

BAB V PENUTUP... 53

Kesimpulan ... 53

(9)

commit to user

Daftar Ga mba r

Gambar 2.1. Hirarki HTB ...4

Gambar 2.2. Alur kerja HTB... 5

Gambar 3.1. Topo lo gi jaringan limiter ...12

Gambar 3.2. Alur sistem Interfa ce limiter ...13

Gambar 3.3. Mekanisme kerja Tugas Akhir ...14

Gambar 3.4. Site map Interfa ce limiter ...16

Gambar 3.5. Rencana la yout login ...16

Gambar 3.6. Rencana la yout isi Web ...17

Gambar 3.7. Rencana la yout form pengisian ...17

Gambar 3.8. Rencana la yout info rmasi inputan ...18

Gambar 3.9. Rencana la yout output ...18

Gambar 4.1. Pembuatan partisi hardisk ...20

Gambar 4.2. Tamp ilan setup slackware ...20

Gambar 4.3. Memilih swa p pada slackware ...21

Gambar 4.4. Pemilihan source master slackware ...21

Gambar 4.5. Pemilihan paket yang di instal ... ...22

Gambar 4.6. Menu nggu pro ses instalasi ...22

Gambar 4.7. Melihat aplikasi MySQ L... 23

Gambar 4.8. Melihat aplikasi apache(httpd)... 23

Gambar 4.9. Melihat ap likasi P HP... 24

Gambar 4.10. Konfigurasi untuk menjalankan PHP sebelum diub ah. ... 24

Gambar 4.11. Konfigurasi untuk menjalankan PHP setelah diuba h... 25

Gambar 4.12. Melihat ap likasi brctl... 25

Gambar 4.13. Melihat ap likas ip tables... 26

Gambar 4.14. Melihat ap likasi iptables-sa ve... 26

Gambar 4.15. Instalasi HTB tool. ...27

Gambar 4.16. Melihat aplikasi HTB tool... 27

Gambar 4.17. Melihat paket Ba ndwidthd...28

Gambar 4.18. Setting Interfa ce yang ditampilkan oleh Bandwidthd... 28

Gambar 4.19. Menjalankan Bandwidthd... 28

(10)

commit to user

Gambar 4.22. Tamp ilan informasi ip a ddress ...30

Gambar 4.23. F orm pengisian ip a ddre ss ...30

Gambar 4.24. Tamp ilan ip a ddress setelah diubah...31

Gambar 4.25. F ile rc.local ...31

Gambar 4.26. Pendaftaran sudoers rc. inet1.conf ...32

Gambar 4.27. Tampilan Bridge ...32

Gambar 4.28. F orm isian konfigurasi Br idge... 33

Gambar 4.29. Tampilan Bridge setelah penambahan konfigurasi... 33

Gambar 4.30. Pesan penghapusan Bridge... 34

Gambar 4.31. Informasi NAT ...34

Gambar 4.32. F orm input NAT ...35

Gambar 4.33. Tamp ilan NAT yang sudah diubah ...35

Gambar 4.43. Pesan penambahan NAT ...36

Gambar 4.35. F ile teks untuk menyimpan informasi NAT. ... ...36

Gambar 4.36. Informasi NAT dari iptables. ... ...36

Gambar 4.37. Script agar a utoloa d NAT...37

Gambar 4.38. Tamp ilan DNS. ...37

Gambar 4.39. Tamp ilan DNS yang telah d iubah. ...38

Gambar 4.40. Pesan penambahan DNS ...38

Gambar 4.41. F ile konfigurasi DNS ...39

Gambar 4.42. Tamp ilan limiter . ...39

Gambar 4.43. Halaman konfigurasi c lass 40 Gambar 4.44. Tampilan edit nama cla ss . 40 Gambar 4.45. Halaman tambah nama c lass ... 41

Gambar 4.46. Tampilan perubahan setting cla ss 41 Gambar 4.47. Halaman konfigurasi c lass defa ult ... 42

Gambar 4.48. Halaman konfigurasi c lass yang di edit . 42 Gambar 4.49. Halam laporan perubahan client. 43 Gambar 4.50. F orm ping ...43

Gambar 4.51. Informasi output ping...44

Gambar 4.52. F orm tra ce route ...44

Gambar 4.53. Output tra ce route ...45

Gambar 4.54. Tamp ilan grafik ...45

(11)

commit to user

Gambar 4.56. Penggantian info rmasi login. ...46

Gambar 4.57. Kesalahan input password lama...47

Gambar 4.58. Tamp ilan setelah logout ...47

Gambar 4.59. Topologi pengujian Br idge... 48

Gambar 4.60. Pengecekan Bridge melalui client... 48

Gambar 4.61. Topologi pengujian N AT... 49

Gambar 4.62. Pengecekan NAT melalui client... 49

Gambar 4.63. Topologi pengujian Limiter... 50

Gambar 4.64. Konfigurasi limiter di Interfa ce... 50

Gambar 4.65. 51

Gambar 4.66. Kecepatan downloa d pada client laptop

Gambar 4.67. Kecepatan downloa d pada client

Gambar 4.68. Kecepatan downloa d

(12)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang M asalah

Dalam sebuah jaringan lokal yang terhubung dengan internet, perlu adanya

pengaturan bandwidth. Pengaturan ini diperlukan agar bandwidth yang tersedia bisa

digunakan dengan optima l, layaknya pengaturan pada arus kendaraan bermotor.

Dalam pengaturan bandwidth yang diatur adalah kecepatan trafik uploa d dan

downloa d agar semua client bisa mendapatkan bandwidth dengan adil. Selain koneksi

ke internet, trafik pada jaringan itu sebaiknya juga diatur untuk koneksi antara client

dengan se rver lokal jika ada. Hal ini bertujuan agar pengaturan koneksi ke server

lokal tidak sama dengan pengaturan ke internet.

Untuk server bandwidth manajemen, biasanya menggunakan linux. Karena

memp unyai keamanan yang relatif lebih tinggi, misalnya: linux lebih tahan terhadap

serangan virus. Linux juga ideal untuk dijalankan sebagai server karena relatif leb ih

stabil untuk d ijalankan dalam wak tu yang lama. Tetapi untuk ko nfigurasi, kebanyakan

harus di-setting melalui Terminal. Untuk konfigurasi berskala besar, tentu akan

memakan banyak wak tu.

Untuk mempermudah dan mempercepat dalam administrasi manajemen

bandwidth, maka akan dibuat interfa ce berbasis web dengan php untuk menjembatani

perintah a dmin yang akan diterjemahkan kedalam CLI.

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana instalasi Linux sebagai server manajemen bandwidth?

2. Bagaimana membuat server manajemen bandwidth yang mempunyai interfa ce

konfigurasi yang user-friendly?

1.3. Batasan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini, diberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Server bandwidth mana gement diterapkan pada mode brigdge dan NAT

2. interfa ce bandwidth mana gement berbasis web dengan bahasa pemrograman php.

3. Softwa re bandwidth ma nagement menggunakan HTB-tool versi 0.2. 7.

4. Server di buat pada platform linux slackware 13.1

(13)

commit to user

1.4. Tujua n da n M anfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Membuat server manajemen ba ndwidth yang mempunyai interfa ce konfigurasi

yang user-friendly.

2. Memudahkan a dministra tor jaringan dalam manajemen bandwidth.

1.5. Metodologi Penelitian

Dalam pembuatan dan peyusunan tugas ak hir ini, penulis menggunakan

metode seb agai berikut:

1.5.1. Metode Literatur

Metode ini merupakan metode pengump ulan referensi baik dari media cetak

maupun med ia elektornik yang menunjang dalam penyusunan dan pembuatan

tugas akhir ini.

1.5.2. Metode Observasi

Metode ini merupakan metode pengump ulan data dengan cara pengujian

terhadap alat yang buat.

1.6. Sistematika Penulisan

1.6.1. Bab I (Penda huluan)

Memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan

dan manfaat, serta metodologi penelitian dalam TA ini.

1.6.2. Bab II (La ndasan Teori)

Landasan teori memuat tinjauan p ustaka dan teori yang mend ukung dalam

tugas akhir ini. Meliputi: HTB-tool digunakan dalam mana gement bandwidth.

Linux S lackware sebagai Sistem Operasi yang digunakan da n PHP untuk

memb uat tampilan interfa ce web nya.

1.6.3. Bab III (Desain dan Pe rancangan)

Memuat tentang desain logika sistem yang diperlukan dalam perancangan

produk TA ini, serta persiapan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan

(14)

commit to user

1.6.4. Bab IV (Implementasi da n Analisa)

Memuat tentang langkah dan hasil analisa serta sajian data dalam TA ini.

1.6.5. Bab V (Penutup)

Memuat Kesimpulan yang didapat dari prod uk TA ini, serta saran bagi

(15)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. HTB (Hierarchical Token Bucket)

Hiera rchicha l Token Bucket adalah suatu cla ssful qd isc yang d itulis oleh

martin Devera dengan yang lebih sederhana bentuk para meter nya dibanding C BQ.

Ada banyak dokumentasi tentang HTB dan penggunaannya.

Di bawah adalah suatu ringkasan skema HTB sistem. Secara konseptual, HTB

adalah suatu jumlah yang berubah-ubah dari token bucket diatur dalam suatu hirarki

(susunan terstruk tur). Mari kita mempertimbangkan skenario yang paling sederhana.

seperti queuing disiplin device yang dikenal sebagai root qdisc.

Gambar 2.1. Hirarki HTB

The root qdisc akan berisi satu kelas (skenario kompleks bisa mempunyai

berbagai kelas yang berkaitan dengan the root qdisc ). HTB kelas Tunggal ini akan

diset dengan dua pa rameter, suatu tingkat tarip (a ra te) dan suatu ce il (a ceil). N

ilai-Nilai ini harus merupakan yang sama untuk the top-level cla ss, dan akan

menghad irkan total bandwidth yang tersedia di link atau jaringan.

Di HTB, ra te berarti bandwidth yang dijamin dari yang tersedia untuk kelas

(16)

commit to user

antara ra te dan c eil itu meminjam dari suatu kelas parent, biasanya ra te dan ce il

menjadi yang sama d i dalam kelas yang tertinggi (parent cla ss). Jumlah kelas child

dapat dibuat di bawah kelas parent, masing- masing dapat dialokasikan jumlah

bandwidth yang tersedia dari kelas pa rent.

Di kelas child, tingkat ra te dan ce il pa rameter nilai- nilainya tidak perlu sama

tidak seperti kelas parent. Rule ini mengijinkan untuk mencadangkan jumlah

bandwidth yang ditetapkan pada kelas tertentu . Itu juga mengijinkan HTB untuk

mengkalkulasi perbandingan distribusi dari bandwidth tersedia pada perbandingan

dari kelas mereka sendiri.

Implements Hiera rchica l Token Bucket adalah suatu classful yang queuing

mekanisme untuk linux tra ffic control sistem, dan menyediakan tingkat ra te dan ce il

yang mengijinkan user untuk mengendalikan bandwidth di kelas bandwidth tertentu

seperti halnya menandai adanya perbandingan distribusi bandwidth ketika ba ndwidth

ekstra menjadi tersedia (up to ceil).

Ingat ketika memilih bandwidth untuk kelas yang tertinggi (top-level cla ss)

bahwa tra ffic shaping hanya membantu jika kamu menjadi bottleneck antara LAN dan

Internet. seperti, conto h kasus di lingkungan jaringan kantor dan rumah. (Bahtiar,

2005)

Cara kerja HTB yaitu: pada Genera l Scheduler menggunakan mekanisme

Deficit Round Robin (DRR) dan pada blok umpan baliknya, Estima tor HTB

menggunakan Token Bucket F ilter (TBF).

(17)

commit to user

Pada HTB terdapat para meter ceil sehingga kelas akan selalu mendapatkan

bandwidth di antara ba se link dan nilai ce il linknya. P ara meter ini dapat dianggap

sebagai Estima tor kedua, sehingga setiap kelas dapat meminjam bandwidth selama

bandwidth total yang dipero leh memiliki nilai di bawah nilai ceil. Hal ini mudah

diimplementasikan dengan cara tidak mengijinkan proses peminjaman bandwidth

pada saat kelas telah melampaui link ini (keduanya lea ves dan interior dapat memiliki

ceil). Sebagai catatan, apabila nilai c eil sama dengan nilai base link, maka kelas-kelas

tidak diijinkan untuk meminjam bandwidth. Sedangkan jika nilai ceil diset tak

terbatas atau dengan nilai yang lebih tinggi seperti kecepatan link yang d imiliki, maka

akan d idapat fungsi yang sama seperti kelas non-bounded. (Yud ha, 2007).

2.2. HTB-tool

HTB Tool adalah softwa re yang digunakan untuk manajemen bandwidth yang

berjalan pada platform Linux. Cara penggunaan HTB Tool adalah melalui terminal

pada Linux. HTB-tool adalah tool yang digunak an untuk menkonfigurasi paket yang

menggunakan sistem HTB. Setelah di- instal pada sistem operasi (Linux S lackware

13.1), buka terminal dan masuk ke alamat instalasi HTB-tool, misal terdapat pada

direktori: /etc/htb, maka masukkan perintah berikut pada terminal:

darkstar:/etc/htb# vi eth1-qos.cfg

Akan muncul skrip ko nfigurasi defa ultnya. Conto h skripnya sebagai berikut.

#UPLOAD class LAN_1 {

bandwidth 256; # garansi bandwidth yg dialokasikan untuk LAN limit 256; # maksimal bandwidth yang bisa dicapai untuk LAN burst 2; # maksimum jumlah kbits yang di kirim sekali waktu priority 1; # priority 0 7, lebih kecil paling diprioritaskan client pc1 {

bandwidth 128; limit 192; burst 2; priority 1;

src { # source address 192.168.1.2/32;

(18)

commit to user

client pc2 {

bandwidth 64; limit 96 ; burst 2; priority 1; src { 192.168.1.3/32; }; };

client pc3 {

bandwidth 64; limit 96; burst 2; priority 1; src { 192.168.1.4/32; }; }; }

Test config dan jalankan shapper

darkstar:/etc/htb# htb eth1 start Applying traffic Rules for device eth1 Checking the config file....OK

Checking kernel support for HTB: present.(Gunawan, 2006)

Mematikan limiter pada sebuah interfa ce

darkstar:/etc/htb# htb eth1 stop deleting Rules for device eth1

Melihat trafik yang berjalan pada sebuah interfa ce

darkstar:/etc/htb# htb eth1 stats

to stop viewing the statistics, press Ctrl+C

Memerintahkan HTB untuk membuat skrip yang sedang berjalan pada sebuah

interfa ce.

darkstar:/etc/htb# htb eth1 generate

compiling Rules for /etc/htb/eth1-qos.cfg... checking the configuration f ile ... OK. generating configuration file(s) for eth1

(19)

commit to user

Melihat versi HTB yang dipakai.

darkstar:/etc/htb# htb eth1 version

htb-tools initscript for Linux CIR/MIR capabilities v0.8

\(c\) 2003-2005 sin@pvs.ro. All rights reserved.

This script is released under the terms of www.gnu.org/licenses/gpl.html

Work based on http://sgi.rdscv.ro/~ionuts/htb-tools

2.3. Linux Slackwa re

Berbeda dengan kebanyakan d istribusi GN U/Linux lainnya, Slackware Linux

mengacu pada prinsip KISS (Keep It Simple Stupid). Hal ini berarti S lackware Linux

tidak memiliki perangkat grafis yang komp leks untuk mengkonfigurasi sistem.

Sebagai hasilnya, S lackware mamp u menyediakan transparansi dan flek sibilitas yang

lebih.

Aspek lain yang membedakan pada S lackware adalah pengelola paket

Slackware Linux. S lackware Linux tidak memiliki manajamen paket yang ko mpleks

seperti RP M atau dpkg. Paketnya adalah berkas tgz (tar/gzip) normal, seringkali

dengan tambahan script installasi dan juga berkas deskripsi. Untuk pengguna awam,

tgz jauh lebih handal dibandingkan RP M, dan menghindari masalah ketergantungan.

Fitur lain dari S lackware Linux yang cukup d ikenal adalah sc ript inisialisasinya.

Berbeda dengan kebanyakan distribusi GNU/Linux lainnya, Slackware Linux tidak

memiliki sebuah direkto ri untuk setiap runlevel dengan link simbolik pada layanan

yang harus dijalankan atau dihentikan pada runlevel tersebut. Slack ware Linux

menggunakan pendekatan yang leb ih sederhana, dimana Anda b isa mengaktifkan atau

menonaktifkan layanan dengan memainkan bit executa ble dari scr ipt inisialisasi.

Paket-paket pada S lackware Linux dikompilasi dengan modifikasi sesedik it

mungk in. Hal ini berarti Anda bisa menggunakan sebagian besar dokumentasi

GNU/Linux pada umumnya. (Daniël, 2007)

2.4. PHP

PHP adalah bahasa se rver side scr ipt ing yang menyatu dengan HTML untuk

memb uat halaman web yang dinamis. Maksud dari server side scr ipting adalah

sintaks dan perintah yang d iberikan akan sep enuhnya d ijalank an d i server tetapi

disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web send iri merupakan kombinasi

(20)

commit to user

web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan

fasilitas server side script ing P HP, terlebih dahulu server yang bersangkutan akan

memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimk an hasilnya dalam format

HTML k e web browser pengguna internet tadi. Seorang pengguna internet tidak dapat

melihat kode program yang d itulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web

menjadi lebih terjamin. (Apriandi, 2010).

Fungsi yang digunakan dalam Tugas Akhir ini d iantaranya sebagai berikut.

a. echo

Output dari string.

Contoh skrip:

<?php

echo "Hello World";

?>

b. shell_exec

Fungsi untuk menamp ilkan output perintah terminal yang di eksekusi.

Contoh skrip:

<?php

$output = shell_exec('ls -lart');

echo "<pre>$output</pre>"; ?>

c. strstr / stristr

Fungsi untuk mencari string. Strstr adalah ca se -sensitive dan stristr adalah

ca se-insensitive.

Contoh skrip:

<?php

$email = 'name@example.com';

$domain = strstr($email, '@');

echo $domain; // prints @example.com

$user = strstr($email, '@', true); // As of PHP 5.3.0

echo $user; // prints name

?>

d. if-else

Sta tement control untuk menyatakan syarat. Jika syarat terpenuhi, sta tement

(21)

commit to user

Contoh skrip:

<?php

if ($a > $b) {

echo "a is greater than b";

} else {

echo "a is NOT greater than b";

} ?>

e. for

Sta tement control untuk menyatakan syarat. Sta tement akan terus dilakukan

sampai syarat tidak terpenuhi.

Contoh skrip:

<?php

for ($i = 1; $i <= 10; $i++) {

echo $i;

}

?>

f. explode

Memecah string dengan string.

Contoh skrip:

<?php

$pizza = "piece1 piece2 piece3 piece4 piece5 piece6";

$pieces = explode(" ", $pizza);

echo $pieces[0]; // piece1

echo $pieces[1]; // piece2

?>

g. implode

Menggabungkan elemen a rra y dengan string.

Contoh skrip:

<?php

$array = array('lastname', 'email', 'phone');

$comma_separated = implode(",", $array);

echo $comma_separated; // lastname,email,phone

// Empty string when using an empty array:

var_dump(implode('hello', array())); // string(0) ""

(22)

commit to user

h. file

Membaca file menjada a rra y.

Contoh skrip:

<?php

// Get a file into an array. In this example we'll go through

HTTP to get

// the HTML source of a URL.

$lines = file('http://www.example.com/');

?>

i. file_get_cotents

Membaca file menjadi string.

Contoh skrip:

<?php

$homepage = file_get_contents('http://www.example.com/');

echo $homepage; ?>

j. file_put_cotents

Menulis string kedalam file.

Contoh skrip:

<?php

$file = 'people.txt';

// Open the file to get existing content

$current = file_get_contents($file);

// Append a new person to the file

$current .= "John Smith\n";

// Write the contents back to the file

file_put_contents($file, $current); ?>

k. md5

Fungsi untuk mengkalkulasi ha sh md5 dari sebuah string.

Contoh skrip:

<?php

$str = 'apple';

if (md5($str) === '1f3870be274f6c49b3e31a0c6728957f') {

echo "Would you like a green or red apple?";

}

?>

(23)

commit to user

BAB III

DESAIN DAN PERANCANG AN

3.1. Perancangan Sistem

3.1.1. To pologi

Gambar 3.1. Topo lo gi jaringan limiter

Gambar 3.1. merupakan contoh topologi jaringan mode NAT dan

bridge sederhana yang dapat d iterapkan oleh seorang Administra tor. Dengan

interfa ce ethernet pada server lebih dari dua, dapat dikonfigurasi menjadi

bermacam- macam topologi menggunakan br idge, NAT, atau gabungan antara

keduanya. Sebagian dari topologi tersebut akan di uji pada Tugas Akhir ini.

(24)

commit to user

3.1.2. Alur Sistem

Gambar 3.2. Alur sistem interfa ce limiter.

User yang berada d iluar sistem berinteraksi melalui interfa ce web. User

menginputkan perintah, dan diteruskan ke kernel HTB oleh interfa ce web. Kernel

HTB memberikan respon, diambil o leh interfa ce web dan disajikan kepada user.

3.2. Analisa Kebutuhan

3.2.1. Hardware

Untuk pengoperasian secara optima l, dibutuhkan komputer dengan

spesifikasi seperti berikut.

Prosessor : Intel Pentium 4 1,67 GHz atau setara.

RAM : 256 MB

VGA : 32 MB

Hardisk : 10 GB

Ethernet : min ima l 2 buah maksimal 5 buah

3.2.2. Software

Untuk softwa re yang dibutuhkan sebagai berikut.

a. Linux S lackware 13.1, sebagai sistem operasi yang digunakan.

(25)

commit to user

c. Apache, se rver web untuk melayani dan memfungsikan situs web.

d. PHP, sebuah bahasa pemro graman web.

e. Brctl, paket yang menangani mode bridge .

f. Iptables, paket yang menangani mod e NAT

g. Ip tables-sa ve, paket untuk menyimpan konfigurasi NAT.

h. HTB tool, softwa re yang digunakan untuk manajemen bandwidth

i. Ba ndwidthd, softwa re untuk menampilkan grafik di web.

3.3. Mekanisme Kerja

Untuk mekanisme kerja Tugas Ak hir ini adalah sebagai berikut.

(26)

commit to user

3.3.1. Instalasi Linux Slack ware

Yang pertama d ilakukan adalah menginstal S istem Operasi. Yang

dipilih adalah Linux Slackware 13.1. Linux ini termasuk sudah cuk up lengkap

paket-paket yang terinstal dalam full version-nya. Linux versi ini juga

merupakan versi terbaru yang keluar saat munculnya ide TA ini. Untuk itu,

versi inilah yang dipakai.

Dalam linux ini, telah terinstal paket-paket yang akan d igunakan.

Yaitu:

a. Bridge.

b.

c. -sa ve igurasi NAT.

d. ba se.

e. interfa ce yang akan dibuat.

f. interfa ce yang dibuat.

3.3.2. Instalasi Program yang Diperlukan

Pertama instalasi HTB-tool versi0.2.7. Ini adalah program yang akan

digunakan sebagai limiter. Yaitu membatasi bandwidth Downloa d-Uploa d

oleh client. Pembatasan/limit di lak ukan pada interfa ce Ethernet yang ada

pada server. Dalam TA ini, akan dibuat interfa ce php yang bisa digunakan

untuk menkonfigurasi limiter hingga 5 interfa ce Ethernet.

Untuk memudahkan dalam manajemen database, digunakan PHP

MyAdmin. Walaupun da ta base hanya digunakan untuk menyimpan info rmasi

login. Karena dikhawatirkan akan berbahaya jika disimpan dalam file p hp.

Untuk menampilkan data trafik internet digunakan badwidthd yang di

tampilkan dalam bentuk grafik.

3.3.3. Desain Interface

Mendesain interfa ce PHP yang akan d ib uat. Menggunakan script PHP

yang sebagian dikombinasikan dengan file text untuk menyimpan informasi

yang dibutuhkan. Selain itu menggunakan fungsi yang dikombinasikan dengan

(27)

commit to user

perintah terminal yang harus dijalankan oleh user root user apache

akan d idaftarkan pada sudoers.

Berikut adalah site map interfa ce.

Gambar 3.4. Site map interfa ce limiter

Untuk la yout akan menggunakan templa te yang berlisensi free.

Diduk ung dengan css untuk memb uat interfa ce lebih menarik. Untuk la yout

sebagai berik ut.

(28)

commit to user

Gambar 3.5. rencana la yout login

Layout Isi Web

Gambar 3.6. rencana la yout isi web

Layout F orm Pengisian

(29)

commit to user

Layout F orm Informasi Inputa n

Gambar 3.8. rencana la yout informasi inp utan

Layout Output

(30)

commit to user

3.3.4. Membuat Interface

Memb uat interfa ce menggunakan PHP dengan sta tement control-nya.

Untuk menu dengan include, dan sebagian menggunakan ja va script agar

tampilan lebih dinamis.

3.3.5. Peng ujia n

Pengujian dilakukan dengan topologi yang bermacam- macam, yaitu

Bridge, NAT, atau gabungan ked uanya. Pengujian dilakukan melaui client

yang terhubung, dan mencoba apakah limiter bisa berjalan semestinya.

.

3.3.6. Hasil

Hasil berupa data trafik yang berjalan pada client dan pantauan dari

(31)

commit to user

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN AN ALISA

1. Instalasi Linux Slackware

Untuk menginstal pertama membuat partisi pada hardisk. Pertama

linux dan swa p, dan pilih

[image:31.595.146.450.253.500.2]

per

Gambar 4.1. Pembuatan partisi hardisk

setup interfa ce untuk

menginstal slackware. swa p,

(32)
[image:32.595.109.494.87.610.2]

commit to user

Gambar 4.2. tampilan setup slackware

Memilih swa p, yaitu pada partisi yang telah disiapkan melalui cfdisk

tadi.

Gambar 4.3. memilih swa p pada slackware

Memilih source S lackware. Disini menggunakan DVD, maka pilihan

(33)
[image:33.595.100.497.87.658.2]

commit to user

Gambar 4.4. pemilihan source master slackware

Memilih sowtwa re yang di install

mengurangi softwa re yang di highlight.

Gambar 4.5. Pemilihan p aket yang di instal

(34)

commit to user

Gambar 4.6. Menunggu proses instalasi

Setelah instalasi S lackware, aplikasi berikut juga sudah termasuk

didalamnya yaitu : MySQL, Apache, P HP, brctl, iptables, iptables-sa ve. Untuk

melihat dan menjalankannya, langkahnya sebagai berikut:

4.1.1. Mysql

Untuk melihat apl Muncul

tampilan berikut menandakan bahwa aplikasi ini sudah ada.

[image:34.595.102.498.91.488.2]

Gambar 4.7. Melihat aplikasi MySQ L

(35)
[image:35.595.100.496.121.736.2]

commit to user

Gambar 4.8. Melihat aplikasi apache(httpd).

4.1.3. Php

(36)

commit to user

Gambar 4.9. Melihat aplikasi PHP.

file

[image:36.595.101.495.139.568.2]

/etc/http/httpd.conf di bagian ena ble P HP.

Gambar 4.10. Konfigurasi untuk menjalankan PHP sebelum diub ah.

sa ve konfigurasi.

Gambar 4.11. Konfigurasi untuk menjalankan P HP setelah diubah.

4.1.4. Brctl

(37)
[image:37.595.104.493.91.501.2]

commit to user

Gambar 4.12. melihat aplikasi b rctl.

4.1.5. Iptables

Untuk meli

(38)
[image:38.595.101.496.87.650.2]

commit to user

Gambar 4.13. melihat aplikas ip tables.

4.1.6. Iptables-save

-sa ve

Muncul tampilan bantuan berikut menandakan bahwa ap likasi ini sudah ada.

Gambar 4.14. melihat aplikasi iptables-sa ve.

2. Instalasi Program

(39)

commit to user

Langkah selanjutnya adalah meng-install HTB-tool dengan

installpkg HTB-tools-0.2.7-i486- HTB telah selesai

[image:39.595.117.494.143.609.2]

diinstal dan terlihat pada terminal seperti gambar berik ut.

Gambar 4.15. instalasi HTB too l.

- masing perintah

sudah dijelaskan pada bagian landasan teori.

Gambar 4.16.Melihat aplikasi HTB tool.

(40)

commit to user

-install andwidthd telah selesai diinstal. Maka dapat dilihat pada

[image:40.595.152.497.123.606.2]

direktori /usr/local/bandwidthd seperti gambar berik ut.

Gambar 4.17. Melihat paket bandwid thd.

Untuk melihat interfa ce yang akan ditampilkan o leh

-tampilan seperti berikut.

Gambar 4.18. Setting interfa ce yang ditampilkan oleh bandwidthd.

Un

Gambar 4.19. menjalankan bandwidthd.

(41)

commit to user

a. Login

Pertama user melakukan login dengan memasukkan user name dan

[image:41.595.101.491.144.713.2]

password.

Gambar 4.20. tampilan login.

User dan password dimasukkan ke data ba se. Untuk lebih

mengamankan, pa ssword di jadikan hash md5.

(42)

commit to user

Tampilan utama edit IP Address menamp ilkan seperti pada gambar.

Disini terd apat menu konfigurasi alamat IP untuk mengkonfigurasi IP

Address.

Gambar 4.22. tampilan informasi ip Address.

Ini adalah tamp ilan form edit IP Address. K lik simpan untuk

menyimpan konfigurasi ke dalam mesin.

Gambar 4.23. form pengisian ip Address.

(43)

commit to user

Gambar 4.24. tampilan ip Address setelah d iubah.

Disini program dibuat untuk mengedit file konfigurasi IP Addr ess yaitu

(44)

commit to user

Untuk merestart servis, harus d ijalankan oleh user root, maka user

apache didaftarkan ke file sudoers agar bisa mengeksekusi perintah r estart ini.

Gambar 4.26. pendaftaran sudoers rc.inet1.conf

c. Bridge

Berikut tampilan utama untuk konfigurasi mode bridge. Untuk

menambah bridge klik menu br idge . Selanjutnya akan tampil

form pengisian konfigurasi bridge yang akan dibuat.

(45)

commit to user

Tampil form pengisian br idge, isi ko nfigurasi bridge sesuai kebutuhan.

Gambar 4.28. F orm isian konfigurasi Br idge

Pada form utama akan terlihat bahwa brid ge yang telah dibuat

ditampilkan pada tabel.

(46)

commit to user

Untuk menghapus Br idge, klik hap us pada p ilihan. Br idge yang

dihapus akan menghilang, dengan ditandai pesan penghapusan bridge.

Gambar 4.30. Pesan penghapusan Bridge.

d. NAT

Tampilan utama N AT sebagai berikut. Disini ditampilkan NAT

yang sedang aktif, berupa source Address (Network LAN) dan d estination

Address(W AN).

(47)

commit to user

Untuk form penambahan NAT sebagai berikut. Disediakan form

[image:47.595.100.497.134.684.2]

pengisian Network LAN dan IP W AN.

Gambar 4.32. form input NAT

Pada menu utama, telah bertambah setting yang di- input-kan user.

(48)

commit to user

Untuk menghapus setting NAT, klik hapus dan akan tamp il pesan

[image:48.595.100.496.123.528.2]

bahwa NAT telah terhap us.

Gambar 4.34. pesan penambahan NAT

Untuk setting NAT, dibuat file teks untuk menyimpan konfigurasi yang

telah di-input-kan user.

Gambar 4.35. file teks untuk menyimpan informasi NAT.

F ile teks disesuaikan dengan setting NAT dari mesin S lackware. Disini

menggun

(49)

commit to user

Untuk me-load konfigurasi NAT, dibuat script agar konfigurasi d ibaca

[image:49.595.105.493.116.581.2]

ketika mesin dihidupkan.

Gambar 4.37. scr ipt agar a utoloa d NAT.

e. DNS

Tampilan utama DNS sebagai berikut. Ditampilkan DNS ser ver

yang disimpan pada file

(50)

commit to user

Untuk menambah/edit disediakan form yang hamp ir sama. Setelah itu

[image:50.595.101.496.123.686.2]

akan tampil perubahan yang di-input-kan user.

Gambar 4.39. tampilan DNS yang telah diubah.

Untuk menghapus, klik hapus dan setting akan menghilang.

(51)

commit to user

Tampilan interfa ce disesuaikan dengan file

[image:51.595.100.497.126.579.2]

interfa ce ini akan meng-edit file tersebut.

Gambar 4.41. file konfigurasi DNS

f. Limiter

Berikut tampilan limiter. Untuk konfigurasi sta tus saat ini klik

Untuk mengubah mode klik link pada rule yang d ikehendaki.

(52)

commit to user

Setelah masuk halaman konfigurasi, ditampilkan halaman konfigurasi

cla ss. cla ss

cla ss c lass c lass baru. Untuk mengedit

[image:52.595.100.497.165.722.2]

konfigurasi tiap cla ss. K lik nama c lass yang akan di-edit.

Gambar 4.43. Halaman konfigurasi c lass.

Untuk form edit nama cla ss berikut tampilannya.

(53)

commit to user

[image:53.595.101.496.108.664.2]

Untuk form tambah c lass, berik ut tampilannya.

Gambar 4.45. Halaman tambah nama c lass.

Berikut hasil dari langkah yang dilakukan seb elumnya.

(54)

commit to user

Untuk konfigurasi cla ss defa ult, klik c lass defa ult tersebut. Halaman

konfigurasinya sebagai berikut.

Gambar 4.47. Halaman konfigurasi c lass defa ult.

Untuk konfigurasi cla ss, klik nama cla ss. Misalkan c lass class

Muncul tampilan konfigurasi cla ss ini, sebagai berik ut. Setelah selesai

[image:54.595.104.494.150.733.2]

konfigurasi, resta rt limiter .

(55)

commit to user

Untuk konfigurasi c lient pada cla ss ini, klik c lient yang dimaksud.

Untuk menu lainnya hampir sama p enggunaanya seperti pada konfigurasi

[image:55.595.99.496.149.723.2]

cla ss. Tampilan laporan perubahan c lient sebagai berik ut.

Gambar 4.49. Halam laporan perubahan client.

g. Ping

Untuk melak ukan ping, user memasukkan alamat p ada form.

(56)

commit to user

[image:56.595.101.496.119.710.2]

Setelah beberapa saat, muncul hasil. Disini digunakan proses

Gambar 4.51. informasi output ping.

h. Trace Route

Untuk melak ukan tra ce route, user memasukkan alamat pada form.

(57)

commit to user

[image:57.595.100.494.110.699.2]

Setelah beberapa saat, muncul hasil tra ce route.

Gambar 4.53. output trace route

i. Grafik

Berikut tamp ilan menu grafik. Untuk menambah subnet yang akan

(58)

commit to user

[image:58.595.100.494.93.577.2]

Tampilan grafik subnet yang dimasukkan.

Gambar 4.55. Tampilan grafik subnet.

j. User edit

Untuk mengganti pa ssword, dilakukan pada menu user. User

diminta memasukkan password lama untuk menghindari penggantian oleh

pihak yang tidak mempunyai hak.

(59)

commit to user

Jika salah memasukkan pas sword lama, akan ditamp ilkan pesan. Dan

[image:59.595.100.493.127.690.2]

user diminta mengulangi pro sesnya lagi.

Gambar 4.57. kesalahan input password lama.

k. Logout

Untuk proses logout, user klik logout pada submenu user.

(60)

commit to user

4. Pengujian

4.4.1 Pengujian Bridge dan NAT

[image:60.595.137.490.147.704.2]

Pengujian Bridge dengan topologi sebagai berikut.

Gambar 4.59. Topologi pengujian Br idge

Cek dari c lient

bahwa fungsi bridge telah berjalan.

(61)

commit to user

[image:61.595.160.492.87.730.2]

Pengujian NAT dengan topologi sebagai berikut.

Gambar 4.61. Topologi pengujian N AT

Cek dari c lient dengan ping ke internet dan ping nama doma in telah

(62)

commit to user

4.4.2 Pengujian Limiter

[image:62.595.169.433.135.487.2]

Topologi pengujian limiter menggunakan NAT, sebagai berikut.

Gambar 4.63. Topologi pengujian Limiter

[image:62.595.103.493.489.725.2]

Konfigurasi limiter di interfa ce sebagai berik ut.

(63)

commit to user

Kecepatan download keduanya adalah seperti gambar. 4.65.

kecepatan client laptop mencapai 231,88 kb /s dan client pc mencapai

[image:63.595.104.498.170.562.2]

165.59kb/s.

Gambar 4.65. Kecepatan download client laptop dan client pc

Berikut kecepatan downloa d pada client laptop, mendekati 30 K B/s

atau 240 kb/s sesuai yang di inp utkan pada limiter yaitu bandwidth 240.

Gambar 4.66. Kecepatan downloa d pada client laptop mendekati 240 kb/s

Berikut kecepatan downloa d pada client pc, mendekati 20 KB/s

atau 1600 kb/s sesuai yang di inputkan pada limiter yaitu bandwid th 160.

Gambar 4.67. Kecepatan downloa d pada client pc mendekati 160 kb/s

Berikut status download saat client pc dimatikan. Kecepatan client

laptop mencapai 392,91 kb/s. sesuai limit yang dimasukkan yaitu 400.

(64)

commit to user

Berikut kecepatan download client lap top mendekati 50 K B/s atau

[image:64.595.168.435.251.497.2]

400 kb/s. sesuai pada limit yang di inputkan yaitu 400.

(65)

commit to user

BAB V

PEN UTUP

Kesimpula n

2. Telah d i- install Linux sebagai se rver manajemen bandwidth. Linux yang

digunakan adalah S lackware 13.1. Menggunakan HTB-tool versi 0.2.7 untuk

manajemen bandwidth. Menggunakan brctl untuk menangani mode br idge.

Menggunak an Iptables untuk menangani mode NAT. Menggunakan

Iptables-save untuk menyimpan konfigurasi NAT. Dan menggunakan Bandwidthd

untuk menampilkan grafik di web.

2. Telah dib uat server manajemen bandwidth yang mempunyai interfa ce

konfigurasi yang user-friendly. Interface Web dibuat dengan bahasa

pemrograman P HP. Interface yang dibuat mempunyai lima menu utama yaitu:

basic, limiter, tool, graph dan user. Menu basic berisikan konfigurasi IP

Address, Bridge, NAT, dan DNS. Menu limiter berisikan konfigurasi untuk

keperluan limit pad a client. Menu tool berisikan too l untuk ping dan trace

route. Menu grap h berisikan form konfigurasi subnet yang akan d itampilkan

pada grafik dan menu untuk tampilan grafik itu sendiri. Menu user berisikan

konfigurasi untuk edit user yang mempunyai hak untuk melakukan

konfigurasi dan logo ut untuk keluar dari sesi konfigurasi.

Saran

1. Interface ini menduk ung konfigurasi ethernet sampai 5 ethernet. Produk ini

bisa d ikembangkan dengan menambah jumlah ethernet menjadi tak terbatas,

dalam arti dinamis sesuai yang dikehendaki oleh a dminista tor.

2. Produk ini menggunakan tampilan grafik yang di upda te setiap 2,5 menit. Bisa

Gambar

Gambar 4.1. Pembuatan partisi hardisk
Gambar 4.2. tampilan setup slackware
Gambar 4.4. pemilihan source master slackware
Gambar 4.7. Melihat aplikasi MySQL
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Bila karyawan bekerja lebih dari 7 jam/hari maka kelebihannya dihitung lembur yang besarnya 1.5 dari gaji pokok. • Untuk karyawan yang bekerja 8 jam/hari atau lebih akan mendapat

dan  24 menit 35 detik (KL 90 ) sedangkan waktu tempuh larva Ae. aegypti yang  

Keputusan investasi tidak efisien ini mengakibatkan investor mengalami kerugian yang seharusnya tidak terjadi saat investor menahan atau menambah kepemilikan suatu

Projek Islamisasi Ilmu (IOK) kemudian diterapkan dengan komprehensif dan “ternyata, al- Faruqi melihat dalam penubuhan UIAM peluang yang besar untuk mengimplementasikan ideanya

Dalam menghadapi era globalisasi, era otonomi daerah dan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi, tentunya dalam mewujudkan seluruh program yang telah dipaparkan

Shortcourse Chemotherapy (DOTS). Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala

Penelitian ini menemukan lima tema pengalaman hospitalisasi pada anak, yaitu terbatasnya melaku- kan aktivitas rutin sehari-hari, suasana ruang rawat tidak nyaman, tidak

Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat, tetapi cukup luwes sehingga memungkinkan perubahan yang bersistem dan teratur di bidang kosakata dan peristilahan