• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK TEKNIK ARSIR SISWA KELAS X SMK SWASTAJAYA KRAMA BERINGIN T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK TEKNIK ARSIR SISWA KELAS X SMK SWASTAJAYA KRAMA BERINGIN T.A 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK TEKNIK ARSIR

SISWA KELAS X SMK SWASTAJAYA

KRAMA BERINGIN

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)

Oleh :

CHANDRA PARDEDE

NIM 2103151006

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2015 Hormat Saya,

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Chandra Pardede, NIM. 2103151006. ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK TEKNIK ARSIR SISWA KELAS X SMK SWASTA JAYA KRAMA BERINGIN T.A 2014 / 2015, Skripsi Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X3 SMK Swasta Jaya Krama Beringin dan objek penelitian adalah karya gambar bentuk siswa berjumlah 32 karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, menguraikan menganalisis bagaimana kualitas karya siswa dalam menggambar bentuk, dan di mana letak kelemahan siswa ditinjau dari prinsip-prinsip Seni Rupa taitu 4 kriteria penilaian (komposisi, proporsi, gelap terang, dan kemiripan bentuk)..

Hasil penelitian menjelaskan bahwa nilai rata-rata karya secara keseluruhan siswa dikategorikan cukup baik dengan rata-rata 72,7 (cukup baik). Hasil karya gambar bentuk dikategorikan baik yaitu 6 karya dengan nilai rata-rata 83,1. Hasil karya gambar bentuk dikategorikan cukup baik yaitu 14 karya dengan nilai rata-rata 74,1. Hasil karya gambar bentuk dikategorikan kurang baik yaitu 12 karya dengan nilai rata-rata 65,7. Nilai rata-rata tertinggi yang diperoleh siswa adalah 84,7 dan nilai rata-rata terendah yang diperoleh siswa adalah 60,8. Karya gambar bentuk dinilai berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa dengan 4 kriteria (komposisi, proporsi, gelap terang, dan ketepatan bentuk). Aspek penilaian dengan nilai rata-rata tertinggi adalah komposisi dengan rata-rata nilai 74,3 dan aspek penilaian dengan nilai rata-rata terendah adalah proporsi dengan rata-rata nilai 71,8.

Berdasarkan data-data pada aspek penilaian, karya yang dihasilkan siswa SMK Swasta Jaya Krama Beringin masih banyak ditemukan kelemahan ditinjau dari prinsip-prinsip seni rupa. Rata-rata siswa kurang mampu membuat sketsa bentuk dan proporsi dengan tepat dan benar, siswa kurang mampu menata komposisi objek dengan tepat pas di tengah bidang gambar. Dan siswa kurang mahir membuat gelap terang dengan arsiran bergradasi pada objek sesuai dengan pencahayaan objek yang ditiru.

Dari hasil pengamatan secara keseluruhan berdasarkan bukti-bukti penilaian karya gambar bentuk, dapat disimpulkan bahwa kualitas karya gambar bentuk yang dihasilkan siswa SMK Swasta Jaya Krama Beringin sudah cukup baik dan tepat ditinjau dari prinsip-prinsip seni rupa atau empat kriteria penilaian. Jadi menggambar bentuk tidak bisa dilakukan hanya sekali, harus berulang-ulang untuk memperoleh karya yang baik dan realis.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul : Analisis Karya Gambar Bentuk Teknik Arsir Siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin T.A 2014/2015. Penulisan skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Segala sesuatu yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dorongan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

5. Drs. Sugito, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Penguji. 6. Dr. Daulat Saragi, M.Hum, dan Dr. Agus Priyatno, M.Sn selaku Dosen

Penguji.

7. SeluruhDosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta Administrasi dan Perlengkapan di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

8. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Ramot Pardede dan Ibunda Rosiana Br. Panggabean yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan dana dan doanya yang sangat tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abang Diwan Pardede, kakak Natalia Pardede, kakak Herfina Pardede, Abang Daniel Pardede, adik Wita Pardede dan seluruh keluarga yang lain yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun material kepada penulis.

9. Kepala Sekolah Rudianto S.Pd, Staf Pengajar dan staf tata usaha SMK Swasta Jaya Krama Beringin yang telah memberikan izin penelitian. 10.Teman-teman Seni Rupa Unimed 2010. Terima kasih atas empat tahun

(8)

ii

11.Seluruh teman-teman PPLT 2013 Kisaran yang telah memberikan motivasi juga pada penulis yang menyemangati dalam penulisan skripsi ini.

12.Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam kesenirupaan.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

Chandra Pardede NIM. 2103151006

(9)

iv

4. Pengertian Menggambar Bentuk ... 14

5. Alat Dan Bahan UntukMenggambarBentuk ... 16

6. Unsur-Unsur Seni RupaMenggambarBentuk ... 18

7. Prinsip Seni Rupa DalamMenggambarBentuk ... 20

8. Teknik Dalam Menggambar Bentuk ... 26

9. Langkah-Langkah Menggambar Bentuk... 31

B. KerangkaKonseptual ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Lokasi Dan JadwalPenelitian ... 39

(10)

iv

1. Tes ... 41

2. Observasi ... 41

3. Format Penilaian ... 42

4. Dokumentasi ... 51

D. Metode Penelitian ... 52

E. Teknik Analisis Data ... 52

1. Analisis Data ... 52

2. Kesimpulan ... 53

F. ProsedurPenelitian... 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Penyajian Data ... 56

1. Data Hasil Penilaian ... 56

2. Data Visual dan Pembahasan ... 59

B. Hasil Penilaian Secara Umum ... 121

C. Temuan Penelitian ... 121

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 123

A. SIMPULAN ... 123

B. SARAN ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 126

LAMPIRAN ... 128

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto Sekolah SMK Swsta Jaya Krama Beringin ... 128

Lampiran 2 : Foto Dokumentasi Proses Menggambar Bentuk ... 130

Lampiran 3 : Foto-foto Karya Gambar Bentuk Siswa ... 132

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian Mahasiswa dari Jurusan ... 136

Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas ... 137

Lampiran 6 : Surat Balasan dari SMK Swasta Jaya Krama Beringin ... 138

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal yang melibatkan guru dan peserta didik di sekolah. Dalam interaksi belajar-mengajar, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pembelajarannya secara sistematis atau terstruktur dengan memanfaatkan segala sesuatu untuk membelajarkan siswa.

Peran guru sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran menggambar di sekolah sebelum siswa menggambar, sebaiknya guru tidak hanya sekedar memberi contoh gambar yang akan dikerjakan siswa, tetapi juga harus memberikan materi pembelajaran tentang karya gambar, teori-teori dalam menggambar, teknik dalam menggambar serta membimbing siswa dalam proses menggambar. Mulai dari tahap awal siswa menarik garis menjadi bentuk, kemudian membuat bentuk yang divariasikan dan memiliki volume dengan cara menerapkan gelap terang pada gambar sehingga siswa mampu menciptakan suatu karya gambar yang bagus, menarik, dan bernilai estetis.

Melalui pelajaran pendidikan Seni Rupa ini, siswa diharapkan dapat menyalurkan hobi dan bakatnya, serta mengembangkan potensi yang dimilikinya. Untuk itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sebagai realisasi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Salah satu materi pelajaran Seni Rupa yaitu menggambar bentuk. Menggambar bentuk juga merupakan wadah untuk menuangkan

(13)

2

gagasan dan kemampuan menanggapi suatu objek serta ditampilkan dalam bahasa visual. Menggambar bagi siswa harus diberikan bukan untuk kegiatan beroleh seni semata, tetapi lebih jauh untuk mempertajam pengamatan. Pelajaran menggambar bentuk mempunyai landasan sebagai cara melatih kepekaan rasa seseorang siswa dalam mengamati suatu objek, sekaligus melatih keseimbangan dan keserasian antara pikiran, perasaan dan gerakan motorik.

Seni Rupa juga termasuk bagian dari pendidikan Seni Budaya di sekolah, baik tingkat TK, SD, SMP maupun SMA/SMK. Pendidikan Seni Rupa diberikan tidak hanya berupa teori, tetapi juga diberikan dalam bentuk praktek. Kemudian teori tentang unsur-unsur seni yang telah dipahami, dapat dijadikan acuan dalam menggambar bentuk. Hal-hal yang diperhatikan dalam menggambar bentuk tersebut adalah : garis, bidang, bentuk, komposisi, proporsi, perspektif, gelap terang dan tekstur. Agar mendapat suatu karya gambar bentuk yang memiliki nilai estetis/indah harus memenuhi unsur-unsur tersebut. Estetis adalah kemampuan dari sesuatu benda apapun untuk menimbulkan pengalaman estetis pada diri orang yang mengamati benda itu.Siswa harus menguasai hal-hal tersebut didalam menggambar bentuk, sesuai dengan kurikulum pendidikan Seni Budaya, yaitu untuk membekali kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

(14)

3

karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. a) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa itu sendiri yang meliputi :(1) Faktor Jasmaniah (fisiologis) yang termasuk faktor ini antara lain : penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. (2)Faktor Psikologisyang termasuk faktor ini antara lain :kemampuan belajar, motifasi belajar, sikap, perasaan, dan minat. b) Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri siswa, yang

meliputi : kurikulum, disiplin sekolah, guru, fasilitas belajar, dan keterbatasan waktu untuk melakukan latihan di sekolah.

Di sekolah SMK Swasta Jaya Krama Beringin kelas X guru mengajarkan mata pelajaran Seni Rupa pokok bahasan menggambar bentuk pada siswa.Adapun tujuan pembelajaran menggambar bentuk adalah untuk mengembangkan sikap dan kemampuan/kreatifitas siswa dalam membuat karya-karya gambar bentuk yang baik.Karya gambar bentuk yang dihasilkan oleh siswa menggunakan bahan-bahan kertas gambar, pensil dan penghapus yang biasa digunakan di sekolah.

(15)

4

Pada beberapa hasil karya siswa terdapat kelemahan dalam menggunakan pensil masih lemah atau kurang jelas. Mereka kesulitan dalam membuat bentuk elips pada benda-benda silendris sehingga hasilnya kurang proporsional. Kenyataan ini tentu belum dapat memenuhi harapan dari fungsi kreativitas seperti yang terdapat dalam kurikulum, serta beberapa karya-karya siswa belum sesuai dengan prinsip-prinsip seni dalam menggambar bentuk. Oleh karena itu, pada pembelajaran ini peneliti ingin mengetahui dan sekaligus ingin menganalisis hasil dari karya gambar bentuk yang dibuat oleh siswa kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin yaitu karya gambar bentuk.

Gambar bentuk yang baik adalah menggambar yang dibuat sesuai kaidah prinsip-prinsip dalam menggambar bentuk, karena akan mempermudah dan memahami apa yang disampaikan melalui visualisasinya. Sehingga dengan melihat karyanya, maka diketahui tingkat kualitas menggambar bentuk karya siswa. Peneliti memilih gambar bentuk sebagai bahan kajian untuk dianalisis, dikarenakan gambar bentuk terlihat sederhana tetapi penerapan prinsip-prinsip terkadang kurang sesuai.Oleh sebab itu peneliti tertarik menganalisis hasil gambar bentuk siswa, berdasarkan kriteria-kriteria gambar bentuk yang baik.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan pada bagian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa hal berikut :

(16)

5

2. Keterbatasan waktu untuk melakukan latihan di sekolah.

3. Rendahnya minat siswa dalam belajar menggambar bentuk kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin.

4. Proses pembelajaran gambar bentuk kurang menyenangkan siswa. 5. Siswa kurang berani menekan penesil dalam menggambar.

6. Kemampuan siswa dalam menggambar bentuk dengan menggunakan teknik Arsir di Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin, ditinjau dari ketepatan komposisi, proporsi, gelap terang, dan kemiripan bentuk masih rendah.

Selanjutnya bagaimana upaya yang ditempuh untuk mengatasi kesenjangan

tersebut? Apakah sebelum pelajaran menggambar siswa perlu mendapat bimbingan

secara teknis dari guru bidang studinyadi dalam menggambar bentuk, agar hasil karya

gambar bentuk semakin baik lagi? Apakah siswa perlu diberi tambahan waktu dalam

menggambar bentuk dengan lebih rasional atau dengan melakukan ekscool di luar

jam pelajaran? Apakah sebelum pelajaran menggambar bentuk para siswa perlu

diberi motivasi terus menerus tentang peranan hasil belajar menggambar bentuk kelas

X SMK Swasta Jaya Krama Beringin, agar hasil karya gambar bentuk siswa lebih

baik lagi? Apakah proses pembelajaran gambar bentuk harus lebih diperhatikan,

supaya siswa mengerti urutan atau hal-hal dalam menggambar bentuk yang baik, agar

siswa tidak bosan dalam pelajaran menggambar? Apakah siswa harus membeli

banyak jenis pensil dalam menggambar, supaya siswa tidak ragu-ragu lagi dalam

menekan pensil? Apakah kemampuan siswa dalam menggambar bentuk mengguakan

(17)

6

dasar-dasar atau prinsip-prinsip menggambar bentuk agar hasil karya gambar bentuk

bisa baik, khususnya ditinjau dari ketepatan komposisi agar objek seimbang

(balance) dengan kertas gambar, ditinjau dari proporsi agar perbandingan antara

objek satu dengan objek lainnya terlihat proporsional dan baik, ditinjau dari gelap

terang agar siswa dapat menentukan antara gelap dan terangnya tampak tepat, dan

ditinjau dari prinsip ketepatan bentuk agar siswa dapat melihat, menggambar objek

aslinya dengan tepar dan baik dalam bentuk dilihat dari bentuk visulnya? Bila hal ini

dilakukan apakah dapat meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk?

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas maka perlu ditentukan batasan masalah yang dapat mempertegas penelitian ini sesuai dengan kemampuan dan waktu yang peneliti miliki. Masalah ini dibatasi pada kemampuan siswa menerapkan prinsip-prinsip seni dalam menggambar bentuk yaitu (komposisi, proporsi, gelap terang, dan kemiripan) pada gambar bentuk teknik arsir di kelas X SMKSwasta Jaya Krama Beringin pada tahun ajaran 2014/2015.

D.Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan yaitu :

(18)

7

2. Bagaimana ketepatan penerapan proporsi pada gambar bentuk teknik arsir siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin?

3. Bagaimana ketepatan penerapan gelap terang pada gambar bentuk teknik arsir siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin?

4. Bagaimana ketepatan penerapan kemiripan bentuk pada gambar bentuk teknik arsir siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana ketepatan penerapan komposisi pada gambar bentuk teknik arsir siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin.

2. Untuk mengetahui bagaimana ketepatan penerapan proporsi pada gambar bentuk teknik arsir siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin.

3. Untuk mengetahui bagaimana ketepatan penerapan gelap terang pada gambar bentuk teknik arsir siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin.

(19)

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa, dapat menambah pengetahuan dalam memahami prinsip-prinsip seni dan teknik arsir dalam menggambar bentuk.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru membimbing siswa dalam praktek menggambar bentuk menggunakan teknik arsir.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan tambahan litelatur di sekolah.

4. Sebagai salah satu referensi bagi peneliti lain, berkaitan dengan menggambar bentuk menggunakan teknik arsir.

(20)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti memperoleh kesimpulan bahwa karya gambar bentuk pada mata pelajaranmenggambar di SMK Swasta Jaya Krama Beringin Tahun Ajaran 2014-2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karya gambar bentuk teknik arsir yang dihasilkan siswa kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin,secara umum dapat diketahui bahwa hasil karya gambar bentuk dilihat dari aspek komposisi dapat dikategorikan cukup baik, yaitu dengan perolehan nilai rata-rata 74,3. Sebagian besar karya gambar bentuk telah menerapkan prinsip komposisi dengan baik dan tepat. Hal ini dapat dilihat pada karya-karya yang dihasilkan rata-rata sangat baik pada aspek komposisinya.

2. Karya gambar bentuk teknik arsir yang dihasilkan siswa kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin, secara umum dapat diketahui bahwa hasil karya gambar bentuk dilihat dari aspek proporsi dapat dikategorikan cukup baik, yaitu dengan perolehan nilai rata-rata 71,8. Berdasarkan data-data pada aspek penilaian keseluruhan dapat disimpulkan dilihat dari aspek proporsi siswa kurang mampu membuat bentuk dan proporsi yang tepat pada kertas gambar. Kesulitan dalam membuat sketch terutama pada bentuk-bentuk elips.

(21)

2

3. Karya gambar bentuk teknik arsir yang dihasilkan siswa kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin, secara umum dapat diketahui bahwa hasil karya gambar bentuk dilihat dari aspek gelap terang dapat dikategorikan cukup baik, yaitu dengan perolehan nilai rata-rata 72,9. Sebagian besar karya gambar bentuk telah menerapkan teknik arsir dengan baik dan tepat. Hanya saja mereka kesulitan membuat arsiran bergradasi atau bervariasi pada gambar sesuai gelap terang dan pencahayaan sesuai objek yang ditiru dan juga masih kurang berani memberikan ketebalan pada sisi yang gelapnya.

4. Karya gambar bentuk teknik arsir yang dihasilkan siswa kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin, secara umum dapat diketahui bahwa hasil karya gambar bentuk dilihat dari aspek. Kemiripan bentuk dapat dikategorikan cukup baik, yaitu dengan perolehan nilai rata-rata 72,8. Dilihat dari aspek kemiripan bentuk bahwa hasilkarya-karya siswa sudah hampir keseluruhan tepat atau sesuai dengan objek yang ditiru.

B. Saran

1. Kepada siswa disarankan agar lebih memahami prinsip-prinsip seni rupa dan hal-hal dalam menggambar bentuksupaya menghasilkan karya yang gambar yang lebih baik lagi.

(22)

3

efektif bila sebelum siswa menggambar, sebaiknya guru tidak hanya sekedar memberi contoh gambar yang akan dikerjakan siswa, tetapi juga harus memberikan materi pembelajaran tentang karya gambar, teori-teori dalam menggambar, teknik dalam menggambar serta membimbing siswa dalam proses menggambar. Mulai dari tahap awal siswa menarik garis menjadi bentuk, kemudian membuat bentuk yang divariasikan dan memiliki volume dengan cara menerapkan gelap terang pada gambar sehingga siswa mampu menciptakan suatu karya gambar yang bagus, menarik, dan bernilai estetis. Karena peneliti melihat ada sebagian siswa memiliki potensi menggambar dengan baik, sayang bila diabaikan. Maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam mata pelajaran seni rupa khususnya dalam menggambar bentuk.

3. Saran bagi sekolah agar memfasilitasi guru dalam proses pembelajaran yakni buku seni rupa, buku tentang menggambar bentuk, dan penyedian peralatan dalam menggambar bentuk. Tanpa fasilitas yang memadai dari sekolah, guru akan sangat kesulitan dalam proses belajar mengajar di kelas. Karena guru sebagai ujung tombak dalam pembelajaran.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Apriyatno, Very. 2004. Cara Mudah Menggambar Dengan Pensil, Jakarta : PT. Kawan pustaka

Arikunto. S.2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Renka Cipta

Hill, Adrian. 1996. Bagaimana menggambar. Bandung : Angkasa

Khantona, Heri. 2014. Analisis Gambar Bentuk Karya Siswa Kelas VIII Unggulan SMP Negeri 5 Kecamatan Limah Puluh Tahun Ajaran 2013/2114. Skripsi Seni Rupa. UNIMED. Medan

Kusmiati, Artini. 2004. Dimensi Estetika Pada Karya Arsitektur dan Disain. Jakarta : Djambatan

Mesra, 2013. Gambar Bentuk Ditinjau dari Segi Estetika dan Kreativitas.

Mesra. 2013. Gambar Bentuk Ditinjau dari Segi Estetika dan Kreativitas. Jurnal Seni Rupa Vol. 10. No. 01, FBS UNIMED

2014. Analisis Penerapan Teori Proporsi dan Perspektif Pada Gambar Bentuk Benda Kubistis Karya Mahasiswa Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

2014. Analisis Penerapan Teori Proporsi dan Perspektif Pada Gambar Bentuk Benda Kubistis Karya Mahasiswa Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Jurnal Bahas No. 88. FBS UNIMED

Mofit. 2003. Cara mudah menggambar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka

Sachari, Agus. 2007. Seni rupa dan desain SMA Jilid 1. Bandung : PT. Glora Aksara

Shandily, Hasan. 1980. Sosiologi untuk masyarakat indonesia. Jakarta: Pembangunan

(24)

Sugiono. 2010. Penelitian Pendidikan(Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B). Bandung : Afabeta

Sugito. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Jurusan Seni Rupa : Unimed

Sugito dan Gerrielda. 2014. Meningkatkan hasil belajar menggambar dengan media audio visual pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2012/2013.

Sugito dan Gerrielda. 2014. Meningkatkan hasil belajar menggambar dengan media audio visual pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi T.A 2012/2013. Jurnal Seni Rupa No. 02. FBS UNIMED

Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yokyakarta : DictiArt Lab

Wartono, Teguh. 1984. Pengantar Pendidikan Seni Rupa. Jilid II. Jogyakarta. Kunisius.

Ditha,2012. Pengertian Menggambar.

Gambar

Gambar bentuk yang baik adalah menggambar yang dibuat sesuai kaidah
gambar bentuk semakin baik lagi? Apakah siswa perlu diberi tambahan waktu dalam
gambar bentuk teknik arsir siswa Kelas X SMK Swasta Jaya Krama Beringin.
gambar bentuk
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan dinyatakannya perusahaan Saudara sebagai peserta yang masuk dalam calon daftar pendek pada seleksi sederhana oleh Kelompok Kerja I untuk Jasa Konsultansi

Pihak lain yang mewakili direksi atau pihak yang sah berdasarkan akta pendirian perusahaan tersebut harus menunjukkan dan menyerahkan surat kuasa yang sah

Tempat pendaftaran di Seketariat Panitia : Kantor Ketahangan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung nmur2. Badan usaha harus memilki Uin usaha jasa dan (SIUP) seuai

Sanggahan secara elektronik disampaikan kepada Kelompok Kerja 2 Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Provinsi Kalimantan Barat melalui aplikasi SPSE pada website

Awalnya kerajinan rotan tersebut merupakan usaha keluarga dan kebanyakan memakai tenaga kerja yang berasal dari rumah tangga sendiri yaitu memanfaatkan anggota rumah tangga

Konsep yang mendasari manajemen modal kerja yang sehat adalah dua keputusan yang menyangkut persoalan mendasar perusahaan, yaitu: tingkat investasi optimal dalam

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, tehnik

Untuk Koperasi Sekunder dihadiri minimal 3 (tiga) Koperasi yang berbadan hukum yang diwakili oleh kuasanya.. Dihadiri oleh Pejabat Dinas Koperasi UKM