• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI

KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA

TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh:

Novida Riyanti 4113111059

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Ibu Dra. N. Manurung, M.Pd, dan Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.

(3)

v

Manalu, S.Pd selaku guru bidang studi Matematika kelas VIII-3 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta Drs. Jacob Ginting dan Ibunda tercinta Maria Ukur Br. Sitepu, S.Pd orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing, mendoakan, senantiasa memberi kasih sayang, semangat serta dukungan moral dan materi yang tak ternilai harganya hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada abangda-abangda dan adikku tersayang Joe Chresnando Ginting, SST, Niko Surya Ginting, AMG, dan Srina Astalia Br. Ginting yang selalu memberikan dukungan, motivasi, semangat dan doa. Terima kasih untuk sahabat seperjuangan yang selalu membantu dan memberi motivasi Gengjo-ku tersayang Nadya Arwinda, Trisna Utami Putri dan Saramika, kakak PKK-ku tersayang Sartika Sinulingga, KTB-ku tersayang Tiolusi Rani Siahaan dan teman-teman SSG lainnya yang dengan tulus hati saling memotivasi dan berbagi, saling menguatkan dalam doa. Terima kasih juga untuk teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Kabanjahe yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan doa. Tak lupa terima kasih spesial kepada teman-teman seperjuangan Mat Dik B 2011 serta teman-teman lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu namanya yang telah membantu, membangkitkan semangat dan memotivasi untuk sukses bersama.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Juni 2015 Penulis,

(4)

iii

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI

KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA

TAHUN AJARAN 2014/2015

Novida Riyanti (4113111059)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran inkuiri pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Morawa T.A 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 2 Tanjung Morawa yang berjumlah 34 orang. Objek penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kubus dan balok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran untuk peneliti meningkat dari 2,74 dengan kategori baik pada siklus I menjadi 3,11 dengan kategori baik pada siklus II. Berdasarkan hasil tes diagnostik diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal (≤75) adalah 20,59% dan nilai rata-rata kelas 53,41. Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 67,65% dan nilai rata-rata kelas 73,44. Setelah pemberian tindakan II (siklus II) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa adalah 85,29% dan nilai rata-rata kelas 75,73. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa besar peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II adalah 2,29. Dari hasil analisis data juga diperoleh bahwa besar peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II adalah 17,64%.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xii

TAT I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 8

1.3.Batasan Masalah 8

1.4.Rumusan masalah 8

1.5.Tujuan penelitian 8

1.6.Manfaat Penelitian 9

TAT II TINJAUAN TEORITIS 10

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Pengertian Belajar 10

2.1.2. Pembelajaran Matematika 11

2.1.3. Hasil Belajar 12

2.1.4. Pengertian Metode Pembelajaran 14 2.1.5. Metode Pembelajaran Inkuiri 15

2.1.6. Langkah Penerapan Inkuiri 19

(6)

vii

2.1.7.4. Volume Kubus dan Balok 32

2.2. Kerangka Konseptual 34

2.3. Penelitian Relevan 35

2.4. Teori Belajar yang Mendukung 36

2.5. Hipotesis Tindakan 37

TAT III METODE PENELITIAN 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.1.1. Lokasi Penelitian 38

3.1.2. Waktu Penelitian 38

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 38

3.2.1. Subjek Penelitian 38

3.2.2. Objek Penelitian 38

3.3. Definisi Operasional 38

3.4. Jenis Penelitian 39

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 39

3.5.1. Siklus I 40

3.5.2. Siklus II 44

3.6. Instrumen Pengumpulan Data 46

3.6.1. Tes 46

3.6.2. Observasi 46

3.6.3. Wawancara 46

3.7. Teknik Analisis Data 46

3.7.1. Reduksi Data 47

3.7.2. Paparan Data 47

3.7.3. Simpulan Data 47

3.8. Indikator Keberhasilan 50

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN 51

4.1. Hasil Penelitian 51

(7)

viii

4.1.1.1. Permasalahan I 51

4.1.1.2. Tahap Perencanaan Tindakan I 52 4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 52

4.1.1.4. Tahap Observasi I 55

4.1.1.5. Analisis Data I 58

4.1.1.6. Refleksi Tindakan Pembalajaran Siklus I 66 4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian pada Siklus II 67 4.1.2.1. Permasalahan Siklus II 67 4.1.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II 67 4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 68

4.1.2.4. Tahap Observasi II 72

4.1.2.5. Analisis Data II 74

4.1.2.6. Refleksi II 81

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 82

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN 84

5.1. Kesimpulan 84

5.2. Saran 84

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Beberapa Kesalahan Hasil Pekerjaan Siswa 4

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Inkuiri 21

Tabel 3.1 Kriteria Rata-rata Penilaian Observasi 48

Tabel 3.2 Tingkat Penguasaan Siswa 48

Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Diagnostik 51 Tabel 4.2 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I 56 Tabel 4.3 Nilai Terendah, Tertinggi, Rata-rata Siswa Berdasarkan Nilai

Tes Hasil Belajar I 58 Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Hasil Belajar I 59 Tabel 4.5 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I 59 Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II 72 Tabel 4.7 Nilai Terendah, Tertinggi, Rata-rata SiswaBerdasarkan Nilai

Tes Hasil Belajar II 74

Tabel 4.8 Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Hasil Belajar II 75 Tabel 4.9 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II 75

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH 22

Gambar 2.2 Kubus dalam kehidupan Sehari-hari (Dadu) 23

Gambar 2.3 Diagonal Sisi Kubus 24

Gambar 2.4 Diagonal Ruang Kubus 24

Gambar 2.5 Bidang Diagonal Kubus 24

Gambar 2.6 Balok ABCD.EFGH 25

Gambar 2.7 Balok dalam Kehidupan Sehari-hari (Kotak Korek Api

dan Kotak Kue) 25

Gambar 2.8 Diagonal Sisi Balok 26

Gambar 2.9 Diagonal Ruang Balok 26

Gambar 2.10 Bidang Diagonal Balok 27

Gambar 2.11 Balok dan Ukurannya 27

Gambar 2.12 Kubus dan Ukurannya 28

Gambar 2.13 Jaring-jaring Kubus 29

Gambar 2.14 Beberapa Contoh Jaring-jaring Kubus 29

Gambar 2.15 Jaring-jaring Balok 29

Gambar 2.16 Beberapa Contoh Jaring-jaring Balok 30

Gambar 2.17 Kubus dengan Rusuk s 30

(10)

xi

(11)

1 BABBIB PENDAHULUANB B

1.1 LatarBBelakangBMasalahB

Dewasa ini, dunia pendidikan khususnya pendidikan matematika telah menjadi perhatian utama dari berbagai kalangan. Hal ini disadari bahwa betapa pentingnya peranan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Sebagaimana diungkapkan Abdurahman (2009:253) bahwa matematika sangat diperlukan dalam kehidupan karena:

(1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah dengan persentase jam pelajaran yang paling banyak dibanding dengan mata pelajaran lainnya. Ironisnya, matematika merupakan mata pelajaran yang tidak disukai siswa dan dianggap sulit. Bagi mereka pelajaran matematika cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati dan kalau bisa dihindari. Ketakutan-ketakutan dari siswa tidak hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri, melainkan kurangnya kemampuan guru dalam menciptakan situasi yang dapat membawa siswa tertarik pada pelajaran matematika. Maka perlulah pembelajaran matematika yang menarik bagi siswa sehingga mampu merangsang ide-ide dalam pikiran siswa.

(12)

2

menguasai bidang ilmu lainnya. Abdurahman (2009:253) mengatakan bahwa ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan:

(1) sarana berpikir yang jelas dan logis; (2) sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman; (4) sarana mengembangkan kreativitas; dan (5) sarana meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan guru. Guru sebagai mediator dalam mentransfer ilmu pengetahuan terhadap siswa. Didalam kegiatannya guru mempunyai metode-metode yang paling sesuai untuk suatu bidang studi. Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru yang senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya. Penerapan metode pembelajaran yang tepat diperlukan demi berhasilnya proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana Sanjaya (2011:52) menyatakan bahwa:

Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning). Dengan demikian efektifitas proses pembelajaran terletak dipundak guru. Oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru.

Salah satu tugas guru adalah mengajar dengan baik agar peserta didik yang diajar mendapatkan kualitas belajar yang baik sehingga menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Mengajar bagi guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi tetapi menjadi guru juga harus mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan siswa. Sebagaimana diungkapkan Slameto (2010:65) bahwa ”Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula”. Hal ini sejalan dengan Sanjaya (2011:14) yang menyatakan bahwa:

(13)

3

maupun keterampilan motorik, membentuk siswa yang memiliki kemampun inovatif dan kreatif dan lain sebagainya. Oleh karena itu, seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang cocok dengan minat dan bakat sesuai dengan taraf perkembangan siswa.

Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kualitas proses pembelajaran tersebut tidak mengherankan bahwa siswa dewasa ini sangat sulit mempelajari matematika. Guru masih banyak yang tidak memperhatikan bagaimana mengajar yang baik, metode apa yang cocok dipilih untuk suatu materi tertentu. Dalam proses pembelajaran guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa. Bahkan komunikasi yang terjadi antar siswa tergolong rendah sehingga tidak menimbulkan diskusi atau perdebatan yang menarik yang dapat meningkatkan aktivitas berfikir siswa. Penggunaan metode pembelajaran masih kurang bervariasi sehingga siswa menjadi bosan, pasif dan kurang termotivasi untuk belajar khususnya belajar matematika. Padahal idealnya tugas guru adalah membelajarkan si pembelajar atau membuat siswa menjadi pencari ilmu, dalam artian memanusiakan manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2010: 65) bahwa:

Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja. Guru yang progesif berani mencoba metode-metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin.

Siswa yang menyukai pelajaran matematika di dalam satu kelas sangat sedikit. Mereka beranggapan bahwa matematika itu merupakan pelajaran yang sangat sulit. Akibatnya, banyak siswa yang acuh tak acuh dengan pengajaran yang diberikan guru. Selain itu, banyak juga siswa yang tidak merasa percaya diri untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan walaupun bentuk soal tersebut sudah pernah dibahas dan diselesaikannya.

(14)

4

kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan matematika pada materi kubus dan balok. Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 24 Januari 2015 dengan mengadakan tes diagnostik berupa tes berbentuk uraian untuk melihat hasil belajar matematika siswa yang berkaitan dengan kubus dan balok kepada 34 siswa di SMP Negeri 2 Tanjung Morawa, terdapat kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya:

TabelB1.1 BeberapaBKesalahanBHasilBPekerjaanBSiswa Soal

No. Kesalahan Siswa Keterangan

1. Siswa tidak mampu mendefinisikan

kubus dan balok dengan jelas dan benar.

2.  Siswa kurang mampu membedakan

benda yang termasuk kedalam contoh kubus dan benda yang termasuk kedalam contoh balok.

3.  Siswa kurang mampu memahami

unsur-unsur yang terdapat pada kubus dan balok.

4. Siswa tidak mampu menerapkan

(15)

5

5. Kebanyakan siswa tidak tahu rumus

apa yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal tersebut, yaitu mencari panjang sisi kubus dari volume kubus yang diketahui kemudian menggunakannya untuk menghitung luas permukaan kubus.

Berdasarkan data-data kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada setiap soal di atas, dapat dilihat bahwa secara umum letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan tes diagnostik pada materi kubus dan balok yaitu:

1. Beberapa siswa tidak mampu memahami permasalahan pada soal.

2. Siswa tidak mampu menerapkan rumus ke dalam penyelesaian permasalahan

yang ada

3. Beberapa siswa tidak teliti dalam melakukan perhitungan.

4. Kebanyakan siswa kurang mampu menjawab soal dengan rinci dan detil. 5. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah.

(16)

6

Masalah lain yang ditemukan adalah guru kurang menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas. Berdasarkan observasi awal di SMP Negeri 2 Tanjung Morawa terhadap siswa kelas VIII, terlihat bahwa selama proses pembelajaran metode pembelajaran yang digunakan adalah berpusat kepada guru, sehingga siswa tampak tidak bersemangat dalam belajar dan cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Pada proses pembelajaran guru belum pernah menerapkan metode pembelajaran inkuiri di sekolah. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya siswa yang harus diajar. Akibatnya siswa hanya mendengar dan mencatat penjelasan guru tanpa memberikan umpan balik berupa pertanyaan ataupun tanggapan. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh pengetahuan secara utuh sehingga hasil belajar pun meningkat. Disamping itu metode pembelajaran yang digunakan harus dapat membuat siswa aktif, karena keaktifan siswa mampu mempengaruhi pengetahuan mereka. Sebagaimana dinyatakan Slameto (2010:36) bahwa:

Penerimaan penalaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif maka ia memiliki ilmu/ pengetahuan itu dengan baik.

Menyadari hal tersebut, diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dalam pelajaran matematika terutama dalam materi kubus dan balok yang memungkinkan siswa untuk lebih memahami materi pelajaran dengan mudah, meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagaimana dikemukan oleh Usman (Istarani, 2012:132) bahwa: “Inkuiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan langkah – langkah tertentu menuju kesimpulan”.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gulo (Trianto, 2011:166) menyatakan bahwa:

(17)

7

Senada dengan hal tersebut Edi Sarwono, dkk

(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/view/610) menyatakan bahwa:

Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika, sangat efektif dan baik bagi proses belajar siswa, dengan pendekatan pembelajaran ini siswa akan menjadi lebih mandiri dan aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pemahaman terhadap materi pada siswa lebih meningkat sehingga hasil belajarnya juga akan lebih baik.

Berdasarkan hal diatas, metode pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Pembelajaran dengan metode inkuiri ini berpusat pada siswa sehingga siswa benar-benar terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut mampu mendorong siswa untuk mendapatkan suatu pemahaman pengetahuan matematika yang lebih baik sehingga siswa akan lebih tertarik pada matematika. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan guru, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif sehingga siswa termotivasi untuk aktif dalam kegiatan belajar tersebut.

Kubus dan balok merupakan materi yang tidak hanya dibutuhkan kemampuan untuk berhitung tetapi juga dibutuhkan kemampuan untuk memahami pengetahuan tentang kubus dan balok itu sendiri. Selain itu dibutuhkan juga kemampuan untuk memahami soal cerita sehingga siswa mengetahui apa yang terlebih dahulu harus dikerjakan untuk memecahkan masalah atau soal yang ada.

(18)

8

Berdasarkan latar belakang itulah peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “PenerapanB MetodeB PembelajaranB InkuiriB UntukB MeningkatkanBHasilBBelajarBPadaBMateriBKubusBdanBBalokBKelasBVIIIBSMPB NegeriB2BTanjungBMorawaBTahunBAjaranB2014/2015”.

1.2 IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi masalah yang timbul sebagai berikut:

1. Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak disukai siswa dan dianggap sulit.

2. Penggunaan metode pembelajaran masih kurang bervariasi.

3. Siswa kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan matematika pada materi kubus dan balok.

4. Masih rendahnya hasil belajar matematika siswa.

1.3 BatasanBMasalahB

Melihat luasnya cakupan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah agar penelitian ini terarah. Batasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar pada materi kubus dan balok.

1.4 RumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar pada materi kubus dan balok kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2014/2015?

1.5 TujuanBPenelitianB

(19)

9

1.6 ManfaatBPenelitianB

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi sekolah, bermanfaat sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan tentang suatu alternatif pembelajaran matematika yang berpusat pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dengan metode pembelajaran inkuiri.

3. Bagi siswa, melalui metode pembelajaran inkuiri siswa semakin aktif untuk belajar matematika yang akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar.

4. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan penulis dalam bidang

(20)

84 BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

5.1KesimpulanB

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan bab IV, kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah sebagai berikuth Penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok di kelas VIII-3 SMP Negeri 2 Tanjung Morawa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil obserIasi pembelajaran untuk peneliti meningkat dari 2,74 dengan kategori baik pada siklus I menjadi 3,11 dengan kategori baik pada siklus II. Berdasarkan hasil tes diagnostik diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal (≤75) adalah 20,59% dan nilai rata-rata kelas 53,41. Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 67,65% dan nilai rata-rata kelas 73,44. Setelah pemberian tindakan II (siklus II) diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa adalah 85,29% dan nilai rata-rata kelas 75,73. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa besar peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II adalah 2,29. Dari hasil analisis data juga diperoleh bahwa besar peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II adalah 17,64%.

5.2BSaranB

Dari hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan agarhB

1. Guru matematika agar terbuka untuk menerima dan mengembangkan pendekatan, model, strategi, metode ataupun teknik pembelajaran yang inoIatif selama pembelajaran agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajaran baik dari proses maupun hasil belajar siswa.

(21)

85

3. Guru hendaknya selalu memotiIasi siswa untuk terbiasa mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan pendapat agar mereka lebih percaya diri. 4. Guru harus memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan

saran terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran.

5. Siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar agar mencapai hasil belajar yang lebih baik.

(22)

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrabman, M., (2010), Pendedekan Bage Anak Berkesuletan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2012), Peneletean Tendakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Dabar, R.W. (2011). Teore-teore Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Djamarab, S.B., (2010), Stratege Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Edi Sarwono, dkk , (2010)

(bttp://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.pbp/pgsdkebumen/article/view/610) (diakses pada tanggal 19 April 2015).

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetabuan Alam, (2012), Pedoman Penulesan Proposal dan Skrepse Mahaseswa Program Stude Pendedekan FMIPA

UNIMED,FMIPA, UNIMED.

Fitriana, (2012), Upaya Menengkatkan Hasel Belajar Pada Pokok Bahasan

Teorema Pythagoras de Kelas VIII SMP Negere 1 Tebeng Tengge, FMIPA,

Medan.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatef, Media Persada, Medan.

Manik, I.C., (2011), Penerapan Metode Inkuere untuk Menengkatkan Hasel dan Aktevetas Belajar Seswa pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras de

Kelas VIII SMP Negere 2 Aer Puteh T.A 2010/2011, FMIPA, UNIMED.

MEDAN.

Nubarini, Dewi. 2008. Matemateka Konsep dan Aplekasenya. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Purwanto, Ngalim, (2009), Prensep-prensep dan Teknek Evaluase Pengajaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profeseonalesme

Guru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Stratege Pembelajaran Beroreentase Standar Proses

Pendedekan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Simangunsong, Wilson. (2006). Matemateka Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhenya, Rineka Cipta, Jakarta.

(23)

87

Sudrajat, A (2011), wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/ (diakses 28 Januari 2015).

Tamba, K.P., (2012), Penerapan Metode Pembelajaran Inkuere untuk

Menengkatkan Aktevetas dan Hasel Belajar Seswa pada Pokok Bahasan Operase Hetung Aljabar de Kelas VII SMP Negere 1 Deletua Tahun

Ajaran 2011/2012,FMIPA, UNIMED. MEDAN.

Trianto, (2011), Mendesaen Model Pembelajaran Inovatef-Progresef: Konsep Landasan, Dan Implementasenya Pada Kurekulum Tengkat Satuan

Pendedekan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Gambar

Gambar 4.10 Jawaban Siswa nomor 5.b THB-I
TabelB1.1 BeberapaBKesalahanBHasilBPekerjaanBSiswa

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

JENIS BELANJA JENIS PENGADAAN SUMBER DANA METODE PEMILIHAN PENYEDIA PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA PELAKSANAAN PEKERJAAN.. Sekretariat Daerah Pematangan

Debu total diudara lingkungan kerja ditentukan dengan mengguna- kan metode gravmetric, dimana debu ditangkap diudara lingkungan kerja dengan peralatan HVDS (High

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya untuk paket pekerjaan Penyusunan DED Akademi Komunitas dengan ini kami undang Saudara untuk dapat

Sesuai dengan hasil evaluasi kelompok kerja, maka perusahaan Saudara merupakan salah satu penyedia Barang/jasa untuk diusulkan sebagai calon pemenang pada paket tersebut di

Demikian Berita Acara Penutupan Upload Dokumen Prakualifikasi pekerjaan Kajian Teknis dan DED Perkuatan Tebing Sungai Lematang Kabupaten Muara Enim ini dibuat dengan

Tulang anggota gerak bawah (kaki) berhubungan dengan tulang gelang panggul. Tiap jari 3 ruas, kecuali ibu jari yang hanya 2 ruas. Adapun fungsi dari tulang yaitu: Menggambarkan