• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI RA NURUL FADHILAH MEDAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI RA NURUL FADHILAH MEDAN T.A 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang Diajukan Oleh:

ULFA DEVIKA BATUBARA 109113061

Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 08 April 2014

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, 08 April 2014

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris,

Drs. Nasrun, MS Dra. Hj. Nasriah, M.Pd

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kecerdasan

Emosional Anak Usia 4-5 tahun di RA Nurul Fadhilah Medan T.A 2012/2013”,

disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas

Ilmu Pendidikan Unimed.

Dalam penyususnan skripsi ini penulis dapat memperoleh bantuan dan

bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku dekan FIP UNIMED

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S dan Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, Drs.

Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantu dekan FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD

5. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu

dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. D. Simatupang, M.Pd , ibu Dra. Nasriah M.Pd dan Bapak Drs. J.

Simanjuntak , selaku dosen penguji akademik yang telah memberikan

masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga

(5)

7. Ibu Faridah Hanim Daulay, S.Pd selaku kepala sekolah TK Nurul Fadhilah

Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian, guru kelas Yanti dan para guru TK Nurul Fadhilah Medan yang

telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Bapak dan ibu Dosen dan staf pegawai Jurusan PLS dan Prodi PG-PAUD

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama

penyusunan skripsi ini.

9. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Johan BB dan Ibunda Nita

yang begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi,

semangat serta dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam

menyelesaikan perkuliahan di Unimed.

10. Kepada para abang penulis tercinta M. Candra BB, dan M.Doni BB serta

adik-adik yaitu Ade mawaddah BB dan M. Ikrom BB serta seluruh keluarga

yang tak hentinya memberikan do’a, kasih sayang dan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

11. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD ’09 yang tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu khususnya kelas A 09 yang turut memberikan bantuan

dan semangat.

12. Kepada sahabat-sahabat ku yang tidak pernah berhenti memberikan semangat

dan motivasi, doa serta kasih sayang kepada penulis.

13. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah

membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan

(6)

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah di berikan kepada penulis

mendapatkan balasan dari ALLAH SWT . Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga

berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khususnya pada

pandidikan anak usia dini.

Penulis

(7)

ABSTRAK

Ulfa Devika Batubara. NIM 109113061. Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kecerdasan Emosional Anak di RA Nurul Fadhilah Medan T.A 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Penddikan Universitas Negeri Medan.

Permasalahan pada penelitian ini adalah 1. Sistem pendidikan yang lebih memfokuskan pada kemampuan akademik seperti membaca, menulis dan berhitung (calistung), 2. Permainan yang monoton, 3. Anak kurang berempati dengan temannya, 4. anak kurang bekerja sama dalam kelompok, 5. Kurang menunjukkan ekspresi emosionalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penggunaan permainan tradisional terhadap kecerdasaan emosional anak usia 4 - 5 tahun di RA Nurul Fadhilah Medan.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelompok A yang ada di RA Nurul Fadhiilah Medan yanng berjumlah 30 orang. Sampel akan dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 15 anak dan kelas kontrol sebanyak 15 anak. Teknik pengumpulan data melalui observasi. Analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas dan hipotesis (Uji-t).

Hasil analisis data observasi akhir kecerdasan emosional anak dengan menggunakan uji

homogenitas, diperoleh F =2,09 < nilai F =2,48 (homogen). Uji hipotesis dengan

(8)

DAFTAR ISI

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ... 12

2.1.4 Pengertian Permainan Tradisional ... 13

2.1.5 Jenis-jenis Permainan Tradisional ... 15

2.1.6 Karakteristik Permainan Tradisional ... 18

(9)

2.1.8 Manfaat Permainan Tradisional ... 19

2.1.9 Unsur-unsur Nilai Budaya dalam Permainan Tradisional ... 20

2.1.10 Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Kecerdasan Emosional ... 22

4.1.1 Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 35

4.1.2 Hasil Penelitian Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 36

4.1.3 Uji Normalitas ... 39

4.1.4 Uji Homogenitas ... 40

4.1.5 Uji Hipotesis ... 41

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1: Lembar Observasi Kecerdasan Emosional Anak ... 28

Tabel 3.2: Waktu Penelitian ... 35

Tabel 4.1: Data Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 36

Tabel 4.2: Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 37

Tabel 4.3: Perbedaan rata-rata observasi awal dan hasil penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol...38

Tabel 4.4: Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 40

Tabel 4.5: Uji Homogenitas Data Observasi Awal dan Hasil Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 41

Tabel 4.6: Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 42

(12)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Kecerdasan Emosional

Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Guru

Lampiran 3 Rancangan Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran 4 Daftar Nilai Data Hasil Observasi Awal dan Observasi Akhir

Lampiran 5 Perhitungan Rata-rata, Standart, Deviasi, dan Varians pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 6 Daftar Nilai Uji Normalitas

Lampiran 7 Perhitungan Uji Normalitas

Lampiran 8 Perhitungan Uji Homogenitas

Lampiran 9 Perhitungan Uji Hipotesis

Lampiran 10 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 11 Daftar Luas Dibawah Lengkungan Normal dan Standart dari 0 ke z

Lampiran 12 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t

Lampiran 13 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F

Lampiran 14 Daftar Nama Anak

Lampiran 15 Absensi Peneliti Saat Melakukan Penelitian

Lampiran 16 Dokumentasi Foto-Foto saat Melakukan Penelitian

Lampiran 17 Surat Izin / Keterangan dari FIP

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia anak adalah dunia bermain. Maka wajar apabila bermain merupakan

salah satu prinsip dasar pendidikan anak usia dini. Melalui bermain anak akan

belajar berbagai hal, antara lain anak akan belajar mengenal lingkungan

disekitarnya, belajar dalam menguasai beberapa keterampilan hidup seperti,

keterampilan berbahasa, bersosialisasi dan lainnya. Salah satu media anak dalam

melakukan sosialisasi ialah dengan cara bermain .

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003) pada pasal 1 ayat (14)

menyatakan bahwa :

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang dianjurkan

kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

Masa kanak-kanak awal disebut pula sebagai usia bermain karena anak

menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain. Bermain dapat

menumbuhkan kesenangan dan kepuasan, selain itu banyak nilai-nilai penting

yang dihasilkan dari bermain, antara lain sosialisasi, sarana belajar,

mengekspresikan emosional, perkembangan moral, fisik dan kepribadian.

Permainan merupakan aktivitas yang dipilih sendiri tanpa ada nya unsur paksaan,

(14)

Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses belajar

anak, melalui bermain anak akan didorong bereksperimen dan tumbuh dengan

baik dalam kehidupannya. Kegiatan bermain anak dapat difasilitasi dengan

berbagai jenis media dan jenis permainan.

Diantara banyaknya jenis permainan anak di Indonesia, maka kita mengenal

jenis permainan tradisional dan permainan modern. Namun dalam

perkembangannya, permainan tradisional saat ini semakin terpinggirkan dan

popularitasnya telah digeser oleh kehadiran permainan modern. Salah satu gejala

yang muncul dalam tiga dasawarsa terakhir di Indonesia adalah maraknya

berbagai macam bentuk mainan (toys) dan permainan (game) yang berasal dari

luar negeri yang tentu saja menggeser popularitas permainan tradisional di

kalangan anak-anak. Modernisasi yang bergerak pesat telah membuat permainan

modern berkembang pesat dengan jenis-jenisnya yang makin variatif, permainan

tradisional kini kian tersisih, tertinggal bahkan terlupakan. Mulai dari anak-anak

sampai mereka yang telah dewasa pun kini asyik di depan layar TV, komputer,

dan handphone untuk bermain game. Hal tersebut tidak dimainkan sendiri.

Gelombang masuknya unsur mainan asing ini terasa semakin sejalan dengan

dibukanya tempat-tempat permainan elektronik dibanyak pusat perbelanjaan dan

gedung-gedung bioskop.

Permainan tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun

temurun dan mempunyai bermacam-macam nilai budaya yang terkandung

didalamnya. Permainan tradisional dapat melatih kemampuan sosial emosional

(15)

membutuhkan lebih dari satu pemain, seperti : congklak, engklek, petak umpet,

ular naga, lompat tali, eggrang, dan lain-lain.

Anak usia 4-5 tahun merupakan sosok individu yang sedang berada dalam

proses perkembangan. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang

perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh

kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun

psikososial.

Ketika bermain dengan teman sebayanya kecerdasan emosional pun akan

ikut terasah, dalam permainan tradisional ini bagaimana emosi anak, bagaimana

kemampuan anak untuk berempati dengan teman, kesabaran sangat dituntut dalam

mainan tradisional. Semakin sering anak-anak berinteraksi dalam bermain, maka

kecerdasan emosinya pun akan semakin terasah .

Depdiknas (Devianti, 2013 : 9), menyebutkan bahwa 50% kecerdasan anak

sudah terjadi ketika anak usia 4 tahun, sedangkan pada usia 8 tahun kapasitas

kecerdasan anak yang sudah terbangun mencapai 80% .

Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan EQ membuat anak

bersemangat tinggi dalam belajar, disukai oleh teman-temannya di area bermain,

dan juga akan membantu anak di masa depannya.

Anak-anak akan belajar dari lingkungan yang memperlakukannya dengan

berinteraksi dan bekerja sama melalui permainan tradisional. Melalui permainan

tradisional ini akan mengasah kemampuan otak, sikap mudah bersosialisasi, dan

membangun kecerdasan emosional (EQ).

Berdasarkan analisis fakta di lapangan yang peneliti lakukan selama

(16)

permasalahan yaitu anak kurang menunjukan ekspresi emosional anak. Hal ini

tampak dari prilaku anak yang kurang menunjukkan ciri- ciri anak yang

emosional seperti, kurang menunjukkan ekspresi emosi, kurang berempati dengan

temannya, malu bertanya, kurang memuji hasil karya teman, kurang berkerja sama

dalam kelompok.

Rendahnya kecerdasan emosional pada anak disebabkan oleh beberapa

faktor, diantaranya adalah pembelajaran di RA Nurul Fadhilah Medan yang

masih memfokuskan pada kemampuan akademik seperti membaca, menulis, dan

berhitung (calistung). Hal itu disebabkan oleh tuntutan orang tua yang

memandang bahwa di taman kanak-kanak hendaknya anak terlatih untuk

membaca, menulis, dan berhitung. Hal lain yang menyebabkan kecerdasan

emosional anak rendah disebabkan karena permainan yang monoton contohnya:

perosotan, ayunan, dll. Sehingga sebagian anak merasa bosan dan jenuh dengan

permainan perosotan dan ayunan yang dilakukan setiap hari .

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, . judul penelitian ini

adalah : “Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kecerdasan Emosional Anak

Usia 4-5 Tahun di RA Nurul Fadhilah Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, beberapa masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Sistem pendidikan yang lebih memfokuskan pada kemampuan

akademik seperti membaca, menulis dan berhitung ( calistung).

(17)

3. Anak kurang berempati dengan temannya

4. Kurang bekerja sama dalam kelompok

5. Kurang menunjukkan ekspresi emosi

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah yang akan

di kaji dalam penelitian ini adalah “ Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap

Kecerdasan Emosional Anak Usia 4 - 5 Tahun di RA Nurul Fadhilah Medan” .

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah yang

akan di kaji adalah “Apakah terdapat pengaruh yang positif penggunaan

permainan tradisional terhadap kecerdasan emosional anak usia 4 – 5 tahun di RA

Nurul Fadhilah Medan

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh yang positif penggunaan permainan tradisional

terhadap kecerdasaan emosional anak usia 4 - 5 tahun di RA Nurul Fadhilah

Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

(18)

 Dapat mengungkapkan emosi-emosi yang ada dalam dirinya melalui

permainan tradisional

 Memberi motivasi kepada anak untuk lebih semangat bekerja sama

dengan teman dalam permainan tradisional.

2. Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan jenis

permainan tradisional yang lebih baik untuk merangsang kecerdasan

emosional anak.

3. Bagi lembaga pendidikan anak usia dini

sebagai bahan evaluasi, guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di

Taman Kanak-kanak.

4. Peneliti

Sebagai bekal ilmu dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada sub bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :

1. Ternyata permainan tradisional selain dapat mengembangkan kecerdasan

emosional anak, permainan tradisional juga dapat mengembangkan aspek

perkembangan lain pada diri anak yaitu aspek perkembangan sosial,

kognitif, fisik motorik, bahasa,dan moral.

2. Pada observasi awal, pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata dari

kecerdasan emosional anak 1,24 , sedangkan rata-rata dari kecerdasan

emosional anak pada kelas kontrol 1,06. Pada uji hipotesis didapat t

(0,94) dengan t (2,04), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima,

yaitu tidak ada pengaruh kecerdasan emosional anak.

3. Pada hasil penelitian, pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata dari

kecerdasan emosional anak adalah 2,28, sedangkan rata-rata pada kelas

kontrol 1,14 . Pada uji hipotesis didapat t (4,87) dengan t

(2,04), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yaitu ada pengaruh

(20)

5.2 SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun saran yang dapat diberikan yaitu :

1. Bagi guru diharapkan dapat pelaksanaan kegiatan pembelajaran

diharapkan menggunakan permainan tradisional untuk mengembangkan

kecerdasan emosional anak dan melalui permainan tradisional itu guru

juga dapat melestarikan nilai-nilai budaya.

2. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap

kecerdasan emosional anak dengan mengikut sertakan guru-guru

mengikuti pelatihan-pelatihan, melalui penyedian sumber belajar, alat,

bahan dan media yang mampu mengembangkan kecerdasan emosional.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan

permainan tradisional.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Achroni, Keen. (2012) .Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui

Permainan Tradisional. Jakarta : Javalitra

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Devianti, Ayunita. 2013. Panduan Lengkap Mencerdaskan Otak Anak Usia 1-6

Tahun. Yogyakarta : Araska.

Goleman, Daniel. 1999. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Iswinarti, 2010. Nilai-nilai terapiutik permainan tradisional emgklek pada anak

sd. Jurnal Humanity 6-41

Kurikulum Taman Kanak-kanak tentang Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. 2010. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Menejemen Pendidikan Dasar Menengah, Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Mariani, Devi Ari. 2008. Bermain dan Kreativitas Anak pada Usia Dini,

(http://deviarimariani.wordpress.com).

Martini . 2008. Permainan Tradisional, (http:// martini-pgsdum.blogspot.com).

Rahmawati, Eka. 2010. Bermain Asyik Permainan Tradisional. Jakarta : Multi Kreasi Satudelapan.

Santrock, Jhon. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Shapiro, Lawrence E. 1997. Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 1989. Metode Statistika Edisi ke 6. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

(22)

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

Wuni, D.N. 2012. Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Emosi Anak Usia

5-6 Tahun di RA AL-Muchtaryah Tanjung Morawa TA. 2012/2013. Skripsi

(23)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Ulfa Devika Batubara

b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 26 Oktober 1991

c. Nama Ayah : M. Johan Batubara

d. Nama Ibu : Nita Manja Dalimunthe

e. Pekerjaan Orang tua : Wiraswasta

f. Alamat Orang tua : Jl. Letda Sujono / Bandar Selamat Gg.

1001 No. 27 A Medan

2. Riwayat Pendidikan

a. Pendidikan SD : SDN Impres 064974 (1997-2003)

b. Pendidikan SMP : MTs Al Washliyah (2003-2006)

Gambar

Tabel 3.1:   Lembar Observasi Kecerdasan Emosional Anak .........................  28

Referensi

Dokumen terkait

Dalam suatu penelitian, untuk mencapai keberhasilan maka diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:203) mengatakan

Hal ini sesuai pendapat Pioner Development Foundation (1991) Kualitas silase yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh tiga faktor dalam pembuatan silase antara lain:

Bank Mandiri (Persero) Tbk sebelum dan sesudah memiliki PT. Bank Mantap dilihat dari Rasio CAR, NPL, LDR ROE, ROA dan BOPO. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan

Skripsi ini disusun dengan judul “Tinjauan Perspektif Islam Terhadap Kausalitas Antara Nilai Tukar Rupiah Dan Dolar Amerika Serikat Dengan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” sebagai

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa lima belas konsumen yang melakukan keputusan pembelian berdasarkan faktor yang dimiliki dan disediakan oleh pemilik usaha

Hal ini diduga dimana unsur nitrogen yang terdapat dalam pupuk kandang ayam dan pupuk urea telah dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk meningkatkan pertambahan

Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa yang memiliki tingkat ketekunan rendah dalam mempelajari bahan mata pelajaran Matematika lebih banyak dari pada jumlah siswa yang

a. Tugas guru sebagai profesi yaitu suatu tugas yang menuntut profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas tersebut direalisasikan